Anda di halaman 1dari 15

KULIT

Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan merupakan proteksi

terhadap organ-organ yang terdapat dibawahnya dan membangun sebuah barrier yang

memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar dan turut berpartisipasi dalam

banyak fungsi tubuh yang vital. Luas kulit orang dewasa 1,5 -2 m2 dengan berat kira-kira 15

% dari berat badan manusia. Tebal bervariasi antara ½ - 3 mm. Kulit sangat kompleks, elastis

dan sensitif bervariasi pada keadaan iklim, umur, sex, ras dan juga bergantung pada lokasi

tubuh.

Kulit dapat bergerak dan meregang tergantung pada :

•Tebal kulit
•Jumlah lipatan kulit
•Elastisitas kulit
•Perlekatan kulit dengan jaringan dibawahnya
•Umur individu.
Anatomi Kulit

Secara garis besar kulit tersusun atas 3 lapisan ( Junqueira, 2007) :

•Epidermis
•Dermis
•Jaringan subcutan.

EPIDERMIS
Terdiri dari 5 lapisan (stratum) berturut-turut dari atas ke bawah :

•Stratum corneum
•Stratum lucidum
•Stratum garanulosum
•Stratum spinosum/ spongiosum
•Stratum basale

Stratum Corneum
•Lapisan paling luar terdiri dari sel-sel gepeng dan tidak berinti lagi, sudah mati dan
protoplasmanya telah berubah menjadi keratin.
•Makin keatas makin halus dan lama-lama terlepas dari kulit berupa sisik-sisik yang sangat
halus.
•Diperkirakan, tubuh melepaskan 50-60 milyar keratinosit (korneosit) setiap hari.

Stratum Lucidum
•Hanya terdapat pada kulit yang tebal.
•Mikroskop elektron menunjukkan bahwa sel-selnya sejenis dengan sel-sel yang berada di
stratum corneum.

Stratum Granulosum
•Terdiri dari tiga sampai empat lapisan atau keratocytes yang dipipihkan.
•Keratocytes ini berperan besar terhadap susunan keratin di dalam lapisan atas epidermis.

Stratum Spinosum
•Terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda, karena
adanya proses mitosis.
•Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti terletak ditengah-
tengah mengaktifkan sistem imun.
•Diantara sel spinosum terdapat sel langerhans

Stratum Basale
•Lapisan terdalam epidermis melanin, sel warna untuk kulit (pigmen).
•10-20 % sel di stratum basale adalah melanocytes
•Butiran melanin berkumpul pada permukaan setiap keratinocytes.

DERMIS
Dermis membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada
kulit. Lapisan ini tersusun dari dua lapisan yaitu :

–Lapisan papillaris yaitu bagian yang menonjol ke epidermis merupakan jaringan fibrous
tersusun longgar yang berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
–Lapisan retikularis yaitu bagian di bawah lapisan papilaris yang menonjol ke arah subcutan,
lebih tebal dan banyak jaringan ikat.

Dermis juga tersusun dari pembuluh darah serta limfe, serabut saraf, kelenjar keringat serta
sebasea dan akar rambut.

JARINGAN SUBCUTAN/ HIPODERMIS


Merupakan lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa
yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang.
Jaringan subcutan dan jumlah lemak yang tertimbun merupakan faktor penting dalam
pengaturan suhu tubuh.

ADNEKSA KULIT

1.Kelenjar pada kulit


a. Kelenjar Sebasea
–Kelenjar sebasea, berkaitan dengan folikel rambut, ductus kelenjar sebasea akan
mengosongkan sekret minyaknya ke dalam ruangan antara folikel rambut dan batang rambut
–untuk setiap lembar rambut terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya akan melumasi
rambut dan membuat rambut menjadi lunak serta lentur
b. Kelenjar keringat
–Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh. Kelenjar ini terutama terdapat pada
telapak tangan dan kaki. Hanya glans penis, bagian tepi bibir (margo labium oris), telinga
luar dan dasar kuku yang tidak mengandung kelenjar keringat

Kelenjar Keringat diklasifikasikan menjadi 2 :


· Kelenjar ekrin
- Ditemukan pada semua daerah kulit. Saluran keluarnya bermuara langsung ke permukaan
kulit. Keringat dikeluarkan dari kelenjar ekrin sebagai reaksi terhadap kenaikan suhu
sekitarnya dan kenaikan suhu tubuh.
· Kelenjar apokrin
–Kelenjar apokrin terdapat di daerah aksila, anus, skrotum dan labia mayora. Kelenjar
apokrin menjadi aktif pada pubertas. Kelenjar ini memproduksi keringat yang keruh dan
diuraikan oleh bakteri sehingga menghasilkan bau yang khas.

2.Rambut
–Rambut terdiri atas akar rambut yang terbentuk dari dermis dan batang rambut yang
menjulur keluar dari dalam kulit. Rambut tumbuh dalam sebuah rongga yang dinamakan
folikel rambut. Proliferasi sel-sel dalam bulbus pili menyebabkan pembentukan rambut.

–Folikel rambut akan mengalami siklus pertumbuhan dan istirahat. Kecepatan pertumbuhan
rambut bervariasi, pertumbuhan rambut janggut berlangsung paling cepat dan kecepatan
pertumbuhan ini diikuti oleh rambut pada kulit kepala, aksila serta alis mata. Pada kulit
kepala pertumbuhan rambut biasanya 3 mm perhari.

–Fase pertumbuhan (anagen) dapat berlangsung sampai selama 6 tahun untuk rambut kulit
kepala, sementara fase istirahat (telogen) kurang lebih selama 4 bulan.
–Selama fase telogen, rambut akan rontok dari tubuh.

3. Kuku
–Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk (stratum corneum) yang menebal. Bagian kuku
yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku (nailroot), bagian yang terbuka di atas dasar
jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut badan kuku (nailplate) dan yang paling ujung
adalah bagian kuku yang bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengan kecepatan
tumbuh kira-kira 1 (satu) mm perminggu.

Fungsi Kulit
•Perlindungan (proteksi)
–Kulit melindungi tubuh dari segala pengaruh luar, misalnya bahan kimia, mekanis,
bakteriologis dan lingkungan sekitarnya yang senantiasa berubah-ubah. Fungsi proteksi ini
terutama dilakukan oleh stratum corneum, dalam hal ini juga dimungkinkan karena adanya
bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang yang berperan
sebagai pelindung terhadap gangguan fisis
•Sensibilitas/fungsi sensori
–Ujung-ujung reseptor serabut saraf pada kulit memungkinkan tubuh untuk memantau secara
terus menerus keadaan lingkungan disekitarnya. Fungsi utama reseptor pada kulit adalah
untuk mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan yang ringan dan tekanan. Berbagai ujung saraf
bertanggung jawab untuk bereaksi terhadap setiap stimuli yang berbeda.
•Ujung reseptor saraf berupa mekanoreseptor yaitu sel Merkel di epidermis, korpuskulus
Meissner’s di stratum papillare, dan korpuskulus paccinian di jaringan subkutan serta ujung
serabut saraf bebas (free nerve endings (nyeri, tekanan dan reseptor temperatur).
–Korpus Meisner’s: reseptor yang terdapat pada kulit tidak berambut (banyak diujung jari
dan bibir) untuk mendeteksi objek yang sangat ringan dan vibrasi dengan frekuensi rendah.
–Sel Merkel terdapat didaerah dimana terdapat korpus Meisner’s berfungsi untuk
melokalisasi sensasi raba pada daerah permukaan tubuh dan menentukan teksture benda yang
dipegang.
–Korpus Paccini berperan penting untuk mendeteksi vibrasi
•Keseimbangan air
–Stratum corneum memiliki kemampuan untuk menyerap air dan dengan demikian akan
mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan
mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan. Bila kulit mengalami kerusakan
misalnya pada luka bakar, cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar dapat hilang dengan
cepat.
•Pengaturan suhu (thermoregulator)
–Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai hasil metabolisme makanan
yang memproduksi energi. Panas ini akan hilang terutama lewat kulit.

•Fungsi komunikasi oleh ekspresi respon otonom.


•Produksi vitamin
–Kulit yang terpajan sinar ultraviolet dapat mengubah substansi yang diperlukan untuk
mensintesis vitamin D (kolekalsiferol).

•Fungsi respons immun


–Beberapa sel dermal (sel langerhans, interleukin-1 yang memproduksi keratinosit dan sub
kelompok limfosit T) merupakan komponen penting dalam sistem immun.

Sistem immun lokal


Kulit beserta struktur anatominya berperan sebagai pertahanan utama terhadap infeksi.
•SALT (skin associated lymphatic tissue)
•MALT (mucosa associated lymphatic tissue)
Jenis – jenis kulit

Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu: kulit normal, berminyak, berminyak

sensitive (sensitife oily skin), kombinasi (campuran), kering, kering sensitive dan kulit

gersang (yuswati, 1996), yaitu:

a. Kulit Normal

Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana kelenjar lemak memproduksi minyak

tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan penyumbatan pada pori-pori kulit. Tanda-

tanda kulit normal antara lain : kulit lembut, halus, segar, bercahaya, sehat, pori-pori

tidak kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit normal biasanya dijumpai pada

anak-anak sampai menjelang remaja.

Ciri-ciri yg terlihat pada kulit normal yaitu:

1. Kulit tampak segar dan cerah

2. Cukup tegang dan bertekstur halus

3. Pori-pori kelihatan, tetapi tidak terlalu besar

4. Kadang kelihatan berminyak di daerah dahi, dagu dan hidung

b. Kulit Berminyak

Kulit berminyak disebabkan oleh sekresi kelenjar sebasea yang berlebihan. Ciri-ciri kulit

berminyak adalah kulit kelihatan basah dan mengkilat, pori-pori jelas terlihat, sering

terdapat jerawat atau acne, kulit terlihat pudar dan kusam. Kulit berminyak umumnya

terdapat pada usia remaja dan dewasa.

Ciri-ciri yg terlihat pada kulit Berminyak yaitu:

1. Tekstur kulit kasar dan berminyak

2. Pori-pori besar

3. Mudah kotor dan berjerawat

c. Kulit Berminyak Sensitive (sensitive oily skin)


Kulit jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit berminyak hanya terdapat pembuluh

darah yang melebar dan rusak, sehingga terlihat garis-garis atau guratan-guratan merah

disekitar hidung dan pipi. Penyebab kulit berminyak sensitive adalah kelenjar lemak

sangat berlebihan dalam memproduksi lemak sehingga kadang berkomedo dan bereaksi

cepat terhadap panas, dingin dan iritasi.

d. Kulit Kombinasi (Campuran)

Kulit kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu jenis kulit seperti kulit kering dan

berminyak. Tanda-tandanya kulit kelihatan mengkilat pada bagian tengah muka, di

sekitar hidung, pipi dan dagu. Kulit jenis ini umumnya terdapat pada usia dewasa.

e. Kulit Kering

Kulit kering sering terdapat pada orang dewasa dan orang-orang yang telah lanjut

usianya. Penyebabnya adalah akibat ketidakseimbangan sekresi sebum. Ciri-ciri kulit

kering antara lain: bagian tengah muka normal, disekitar pipi dan dahi kering,tidak

lembab dan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Kulit kering cepat menjadi tua

karena kelenjar lemak tidak berfungsi dengan baik

Ciri-ciri yg terlihat pada kulit kering yaitu:

1. Kulit kusam, bersisik

2. Mulai tampak kerutan - kerutan

3. Pori –Pori tidak kelihatan

f. Kulit Kering Sensitive

Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat pembuluh darah yang melebar

disekitar hidung dan pipi sehingga timbul garis-garis atau guratan didaerah tersebut.

g. Kulit gersang ( Dehydrated Skin)


Kulit gersang adalah kulit yang sangat kering. Penyebabnya zat cair atau pelembab

didalam kulit sangat terbatas. Umumnya terdapat pada usia remaja, dewasa ataupun usia

lanjut.

Berdasarkan perbedaan genetik yang penting dalam hal kemampuan merespon

terhadap radiasi ultraviolet (UV), maka kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu (james, 2009),

yaitu:

a. Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat

b. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat

c. Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi coklat

d. Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat

e. Tipe V : secara genetik coklat ( India atau Mongoloid)

f. Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid)

Respon pertama terhadap radiasi UV adalah peningkatan distribusi melanosom. Hal

ini dengan cepat dapat meningkatkan pigmentasi pada lapisan basal (stratum basalis),

sehingga warna kulit menjadi coklat karena sinar matahari. Bila stimulasi dihentikan, warna

coklat dapat dihentikan, warna coklat cepat menghilang atau mengelupas seiring dengan

pergantian normal epidermis. Bila kulit terpapar dengan sinar matahari lebih lama, maka

produksi melanin meningkat lagi secara permanent.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kulit

1. Usia

Kandungan kelembaban alami kulit akan berkurang seiring bertambahnya usia. sebagian

besar kulit kita berminyak pada waktu muda dan lama kelamaan akan mengering dengan

bertambahnya usia kita.


2. Penyebab alami

Perubahan tubuh seperti ketika menstruasi, perubahan hormonal selama kehamilan,

penggunaan kontrasepsi dan manopause dapat mempengaruhi kulit anda. Stres dan diet

adalah penyebab lain bagi kulit dalammenghasilkan reaksiyang merugikan atau sensitif.

3. Lingkungan

Sistem buatan seperti pendingin udara (ac) dapat mendorong kulit yang berminyak

menjadi sensitif.

4. Iklim

Di daerah beriklim dingin dan lembab, orang-orang yang tinggal disana diberkati dengan

kulit yang halus dan bening. Di lain pihak, didaerah beriklim kering dan panas, orang

orang yang tinggal disana mempunyai kulit yang berminyak.

EFLORESENSI KULIT
Efloresensi adalah suatu keadaan ruam pada kulit yang bisa diamati dengan mata telanjang,
terbagi menjadi 2 kelompok yaitu primer dan sekunder.

a. Ruam kulit primer


1) Makula adalah efloresensi primer yang berbatas tegas, hanya berupa perubahan warna
kulit tanpa perubahan bentuk, seperti pada tinea versikolor, morbus Hansen, melanoderma,
leukoderma, purpura, petekie, ekimosis
.2) Eritema adalah kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh kapiler
yang reversible.
3) Papula adalah penonjolan superficial pada permukaan kulit dengan massa zat padat,
berbatas tegas, berdiameter < 1cm.

4) Nodus adalah massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat
menonjol. (jika diameter < 1 cm disebut nodulus).

5) Vesikula adalah gelembung yang berisi cairan serum, beratap, mempunyai dasar
dengan diameter < 1 cm misalnya pada varisela, herpes zoster.
6) Bula adalah vesikel dengan diameter > 1 cm, misal pada pemfigus, luka bakar. Jika
vesikel/bula berisi darah disebut vesikel/bula hemaragik . Jika bula berisi nanah disebut bula
purulen.
7) Pustula adalah vesikel berisi nanah, seperti pada variola, varisela, psoriasis pustulosa.

8) Urtika adalah penonjolan di atas kulit akibat edema setempat dan dapat hilang
perlahan-lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa dan gigitan serangga.
9) Tumor adalah penonjolan di atas permukaan kulit berdasarkan pertumbuhan sel atau
jaringan tubuh.
10) Kista adalah penonjolan di atas permukaan kulit berupa kantong yang berisi cairan
serosa atau padat atau setengah padat, seperti pada kista epidermoid.
11) Plak (plaque) adalah peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan
berisi zat padat (biasanya infiltrate), diameternya 2 cm atau lebih. Contonya papul yang
melebar atau papulpapul yang berkonfluensi pada psoriasis.
12) Abses adalah kumpulan nanah dalam jaringan / dalam kutis atau subkutis.

b. Ruam kulit sekunder


1) Skuama adalah pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit. Dapat berupa sisik halus
(TV), sedang (dermatitis), atau kasar (psoriasis). Skuma dapat berwarna putih (psoriasis),
cokelat (TV), atau seperti sisik ikan (iktiosis).
2) Krusta adalah onggokan cairan darah, kotoran, nanah, dan obat yang sudah mengering di
atas permukaan kulit, misalnya pada impetigo krustosa, dermatitis kontak. Krusta dapat
berwarna hitam (pada jaringan nekrosis), merah (asal darah), atau cokelat (asal darah,
nanah, serum).

3) Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh kehilangan jaringan yang tidak
melampui stratum basal.
4) Ekskoriasi adalah kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris sehingga kulit tampak
merah disertai bintik-bintik perdarahan. Ditemukan pada dermatitis kontak dan ektima.
5) Ulkus adalah kerusakan kulit (epidermis dan dermis) yang memiliki dasar, dinding, tepi
dan isi. Misal ulkus tropikum, ulkus durum.
6) Rhagaden adalah belahan-belahan kulit dengan dasar yang sangat kecil/dalam misal
pada keratoskisis, keratodermia.
7) Parut (sikatriks) adalah jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang
sudah hilang. Jaringan ikat ii dapat cekung dari kulit sekitarnya (sikatriks atrofi), dapat
lebih menonjol (sikatriks hipertrofi), dan dapat normal (eutrofi/luka sayat). Sikatriks tampak
licin, garis kulit dan adneksa hilang.

8) Keloid adalah hipertrofi yang pertumbuhannya melampaui batas.


9) Abses adalah efloresensi sekunder berupa kantong berisi nanah di dalam jaringan.
Misalnya abses bartholini dan abses banal.
10) Likenifikasi adalah penebalan kulit sehingga garis-garis lipatan/relief kulit tampak
lebih jelas, seperti pada prurigo, neurodermatitis.
11) Guma adalah efloresensi sekunder berupa kerusakan kulit yang destruktif, kronik,
dengan penyebaran pertiginosa. Misal pasa sifilis gumosa.
12) Hiperpigmentasi adalah penimbunan pigmen berlebihan sehingga kulit tampak lebih
hitam dari sekitarnya. Misal pada melasma, dan pasca inflamasi.
13) Hipopigmentasi adalah kelainan yang menyebabkan kulit menjadi lebih putih dari
sekitarnya, misalnya pada skleroderma dan vitiligo.

c. Ruam kulit khusus


1) Kanalikuli adalah ruam kulit berupa saluran-saluran pad stratum korneum, yang timbul
sejajar denga permukaan kulit, seperti yang terdapat pada skabies.
2) Milia (= White head) adalah penonjolan di atas permukaan kulit yang berwarna putih,
yang ditimbulkan oleh penyumbatan saluran kelenjar sebasea, seperti pada akne sistika.
3) Komedo (=Black head) adalah ruam kulit berupa bintik-bintik hitam yang timbul akibat
proses oksidasi udara terhadap sekresi kelenjar sebasea dipermukaan kulit, seperti agne.
4) Eksantema adalah ruam permukaan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan
tidak berlangsung lama, biasanya didahului demam, seperti pada demam berdarah.
5) Roseola ialah eksantema lentikuler berwarna merah tembaga seperti pada sifilis dan
frambusia.
6) Purpura yaitu perdarahan di dalam/di bawah kulit yang tampak medikamentosa
7) Lesi target. Terdiri dari 3 zona yang berbentuk lingkaran, lingkaran pertama
mengandung purpura atau vesikel di bagian tengah yang dikelilingi oleh lingkaran pucat
(lingkaran kedua), lingkaran ketiga adalah lingkaran eritema. Lesi target biasanya dijumpai di
telapak tangan penderita eritema multiforme (gambaran seperti mata sapi).
8) Burrow adalah terowongan yang berkelok-kelok yang meninggi di epidermis superficial
yang ditimbulkan oleh parasit.
9) Teleangiektasi adalah pelebaran pembuluh darah kecil superficial (kapiler, arteriol, dan
venul) yang menetap pada kulit.
10) Vegetasi adalah pertumbuhan berupa penonjolan-penonjolan bulat atau runcing
menjadi satu.

Anda mungkin juga menyukai