Oleh :
NAMA KELOMPOK
1
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena atas berkat-Nya kami sebagai penulis dari makalah ini dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, serta tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Mahagandamayu , karena atas bimbingannya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai bukti bahwa
kami telah menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami dan sebagai
pengetahuan tambahan bagi seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bali (STIKES BALI) tentang Peran Sektoral Instansi Pemerintahan, Masyarakat,
Pelaku Pariwisata dan Tenaga Kesehatan dalam mengembangkan Kesehatan
Pariwisata.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa dan dapat
bersifat membangun bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali
(STIKES BALI).
Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah
diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini dan kami harap bagi
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun bagi makalah kami
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan yang kami ingin kami
capai adalah untuk mengetahui peran sektoral instansi pemerintah, masyarakat,
pelaku pariwisata serta tenaga kesehatan dalam pengembangan kesehatan
pariwisata
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan bagi para pembaca khususnya pada
para mahasiswa mengetahui peran sektoral instansi pemerintah, masyarakat,
pelaku pariwisata serta tenaga kesehatan dalam pengembangan kesehatan
pariwisata dan mengetahui tindakan atau program yang dilakukan dalam
pengembangan kesehatan pariwisata
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. perencanaan penggunaan lahan,
c. perencanaan infrastruktur yang berhubungan dengan jalan, bandar
udara, dan keperluan lainnya seperti; listrik, air, pembuangan sampah
dan lain-lain,
d. perencanaan pelayanan sosial yang berhubungan dengan penyediaan
lapangan pekerjaan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejastraan
sosial,
e. perencanaan keamanan yang mencakup keamanan internal untuk
daerah tujuan wisata dan para wisatawan.
2.1.1.2 Pembangunan Pariwisata
4
Umumnya kebijakan pariwisata dimasukkan ke dalam kebijakan ekonomi
secara keseluruhan yang kebijakannya mencakup struktur dan pertumbuhan
ekonomi jangka panjang. Kebijakan ekonomi yang harus dibuat sehubungan
dengan pembangunan pariwisata adalah kebijakan mengenai ketenagakerjaan,
penanaman modal dan keuangan, industri-industri penting untuk mendukung
kegiatan pariwisata, dan perdagangan barang dan jasa.
5
2.1.2 Peran Masyarakat dalam mengembangkan Kesehatan Pariwisata
Peran serta masyarakat akan timbul karena adanya manfaat langsung dari
lingkungan sekitar pariwisata. Agar dapat memberikan manfaat, maka
lingkungan tersebut harus dijaga. Hal tersebut adalah hubungan timbal balik
antara kegiatan pariwisata, pengelolaan dan manfaat yang didapatkan dari
lingkungan sekitar pariwisata. Bila alam dijaga kelestariannya, maka
masyarakat sendiri yang akan menikmati kelestarian tersebut. Begitupun
dengan kegiatan pariwisata, jika kelestarian lingkungan sekitar daerah
pariwisata dijaga dengan baik, maka masyarakat yang akan mendapatkan
keuntungannya secara ekonomi (Mahdayani, 2009).
6
b. Empowering local community, yaitu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat lokal melalui pendidikan, pelatihan dan berbagai
bentuk pengembangan lainnya
c. Socio-political support, yaitu diperlukan adanya dukungan sosial,
dukungan politik, networking oleh pemerintah setempat, dinas pariwisata
dan elemen lain yang mendukung.
2.1.3 Peran Tenaga Kesehatan dalam mengembangkan Kesehatan
Pariwisata
Kesehatan tidak hanya berarti sehat secara fisik tetapi juga sehat secara
mental, sosial dan spiritual. Dengan demikian upaya perlindungan keseharan
terhadap wisatawan meliputi empat faktor tersebut, antara lain :
7
b. Tempat wisata yang aman sehingga tidak menimbulkan kecelakaan
(masuk di lumpur panas di Lahendong, tenggelam di taman laut bunaken).
c. Wisatawan merasa aman dan tidak di teror dalam istorahatnya / suasana
yang nyaman (tidak bisa tidur, ditakut-takuti, ditonton, dsb).
d. Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri barang-
barangnya.
e. Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan
kepercayaan/agama masing-masing.
f. Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
pelayanan bila mereka jatuh sakit.
g. Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke negara tempat
asalnya.
1. Obyek Wisata
a. Mengupayakan lingkungan yang bersih setiap waktu, demikian juga
fasilitas restoran dan WC umum.
b. Menyediakan tempat-tempat pembuangan sampah dalam jumlah
memadai di tempat-tempat strategis.
c. Menyediakan fasilitas pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan.
d. Pemberian papan-papan peringatan pada tempat-tempat yang rawan
kecelakaan yang dapat membahayakan pengunjung.
2. Akomodasi, Hotel dan Restoran
a. Menjaga kebersihan kamar hotel, ruangan restoran, seluruh fasilitas
dan perlengkapan.
b. Mengupayakan lingkungan yang bebas lalat, nyamuk, tikus dan
binatang pengganggu lainnya.
c. Mengupayakan semua fasilitas yang ada seperti : salon, kolam renang
dalam keadaan bersih dan bebas hama.
d. Menyediakan pakaian seragam yang bersih, sopan dan menarik untuk
petugas pelayanan.
8
e. Menciptakan lingkungan yang bersih dan suasana asri sehingga tamu
dapat menikmati hidangan penuh selera.
f. Menciptakan standar kebersihan untuk badan dan pengolahan
makanan dan minuman termasuk peralatan.
g. Selalu menggunakan sarung tangan plastik bila mencuci peralatan
dapur dan juga pakaian tamu.
h. Bertindaklah yang bijaksana bila menjumpai tamu yang kurang sehat,
berikan informasi yang benar mengenai apa yang harus dilakukan.
3. Biro Perjalanan Wisata
a. Menjaga agar armada angkutan yang dimiliki beserta
perlengkapannya dalam kondisi bersih dan berfungsi dengan baik.
b. Bis wisata harus tersedia perlengkapan : tong sampah dan kotak P3K
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
c. Meletakkan pesan-pesan untuk tidak merokok dalam bis pada tempat-
tempat yang mudah terlihat.
d. Mewaspadai mereka yang kelihatan kurang sehat dalam perjalanan.
Berikan saran simpatik untuk mengatasi kondisi kurang sehat tersebut.
e. Mengupayakan penampilan yang bersih, baik fisik maupun pakaian
para petugas dan pramuwisata.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Makalah yang kami buat masih jauh dari sempurna, jadi penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi makalah kami sehingga
kami dapat membuat makalah menjadi lebih baik
10
DAFTAR PUSTAKA
11