Anda di halaman 1dari 1

Gereja mengajak kita untuk membaca tanda-tanda

zaman
Dalam salah satu dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes atau Konstitusi Pastoral
tentang Gereja di Dunia Dewasa ini, konsili mengajak Gereja untuk menyelidiki tanda-tanda
zaman dan menafsirkannya dalam cahaya Injil.1 Gereja dituntut untuk membaca dinamika di
kehidupan saat ini, yang semakin lama terasa semakin dinamis dan bergerak sangat cepat,
terutama bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Kehidupan metropolitan yang cenderung
materialisme, serba cepat, dan diwarnai ‘budaya’ penggunaan gadget yang jumlahnya melebihi
populasi penduduknya, menjadi tantangan tersendiri bagi Gereja untuk berteologi dan
mewartakan Injil. Di sinilah, orang yang berteologi dituntut untuk memperbaharui diri dalam
menyajikan kebenaran dan kebaikan kepada masyarakat luas, sehingga kebenaran dan
kebaikan dapat bersinar dengan indah dan diterima dengan sukacita oleh seluruh umat yang
berkehendak baik.
Tulisan ini berangkat dari satu keyakinan bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari
kodrat-nya, yang diciptakan oleh Allah menurut gambar Allah (lih. Kej 1:27). Walaupun
gambar ini dapat saja kabur tergerus oleh segala macam dinamika dalam kehidupan
metropolitan, namun kerinduan manusia untuk mengenal dan mengasihi Pencipta-nya tidaklah
mungkin dapat dihapuskan. Jika berteologi diartikan bahwa manusia diajak masuk dalam
hubungan antar pribadi dengan Allah dan pada saat yang bersamaan menjangkau orang lain
untuk juga masuk dalam hubungan tersebut dengan Allah, maka sesungguhnya teologi dapat
memberikan jawaban akan kerinduan manusia ini. Apalagi, kalau kita mengingat bahwa “Allah
menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan
kebenaran” (lih. 1Tim 2:4). Dengan demikian, jika kita berteologi untuk menjangkau orang-
orang agar dapat mengenal kebenaran, sesungguhnya kita melaksanakan kehendak Allah.
Karena ini adalah kehendak Allah, maka Allah pasti akan turut berkarya secara aktif dalam
mewujudkannya—terutama melalui Magisterium Gereja—dan juga seluruh anggota Gereja,
baik klerus maupun awam. Berteologi dengan baik juga dapat memperdalam iman Katolik,
sehingga umat Katolik di kota metropolitan dapat menjadi garam dan terang dunia (lih. Mat
5:13-14).
Sumber : katolisitas.org

Anda mungkin juga menyukai