id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Prosedur
Prosedur berasal dari bahasa Inggris “procedure” yang bisa diartikan
sebagai cara atau tata cara. Akan tetapi kata procedure lazim digunakan dalam
kosakata Bahasa Indonesia yang dikenal dengan kata prosedur. Dalam Kamus
Manajemen, prosedur berarti tata cara melakukan pekerjaan yang telah
dirumuskan dan diwajibkan. Biasanya prosedur meliputi bagaimana, bilamana
dan oleh siapa, tugas harus diselesaikan.
Menurut Ida Nuraida (2008:35), “Prosedur adalah urutan langkah-langkah
(atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan,
berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana
melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.”
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
box yang sudah tersedia. Dengan demikian, sangat diperlukan sebuah prosedur
yang baik dan benar untuk diterapkan pada perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001:5) yang dimaksud dengan prosedur adalah “suatu
urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam
transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.” Selain itu Zaki Baridwan
(2002:3), menjelaskan bahwa prosedur adalah “suatu urut-urutan pekerjaan kerani
(clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih,
disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang sering terjadi.” Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu urutan yang tersusun dan biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian departemen atau lebih, serta
disusun untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi-transaksi
perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.
Menurut Ig. Wursanto (1987:19) yang dimaksud dengan prosedur
merupakan rencana, karena bersangkutan paut dengan pemilihan suatu cara
bertindak dan berlaku untuk kegiatan-kegiatan di waktu yang akan datang.
Prosedur-prosedur bukan hanya merupakan pedoman untuk berfikir, tetapi juga
untuk bertindak dan melaksanakan cara yang tepat guna menjalankan suatu
kegiatan tertentu. Seperti halnya dengan kebijaksanaan, prosedur juga mempunyai
urutan kepentingan. Adapun pengertian prosedur menurut Ida Nuraida (2008:35),
prosedur merupakan:
a. Metode-metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas-aktivitas yang
akan datang.
b. Urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Pedoman untuk bertindak.
sebagai suatu cara atau metode dalam melaksanakan ataupun menjalankan suatu
aktivitas sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan akhir.
Prosedur yang ada biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau
lebih, untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi berulang-ulang dan prosedur juga bisa berlaku untuk kegiatan-kegiatan di
waktu yang akan datang.
Adapun sifat-sifat dan ciri-ciri prosedur menurut Moekijat (1989:194)
sebagai berikut:
a. Sifat Prosedur
1) Prosedur terdapat dalam tiap bagian perusahaan; prosedur
merupakan salah satu macam rencana yang penting.
2) Prosedur biasanya dipandang sebagai penerapan pekerjaan yang
sifatnya berulang.
3) Diberikan batas-batas waktu pada setiap langkah prosedur guna
menjamin agar hasil akhir dicapai seperti yang diinginkan.
b. Ciri Prosedur
1) Prosedur harus didasarkan atas fakta-fakta yang cukup mengenai
situasi tertentu, tidak didasarkan atas dugaan-dugaan atau keinginan-
keinginan.
2) Suatu prosedur harus memiliki stabilitas, akan tetapi masih memiliki
fleksibilitas.
3) Prosedur harus mengikuti zaman (up-to-date).
Pentingnya suatu prosedur dikemukakan oleh MC Maryati (2008:43) bahwa
“Prosedur kerja membuat pekerjaan kantor dapat dilaksanakan lebih lancar.
Sehingga waktu penyelesaian lebih cepat. Prosedur kerja juga memberikan
pengawasan lebih baik tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaan telah
dilakukan. Prosedur kerja menjadikan setiap bagian berkoordinasi dengan bagian
yang lain. Dengan adanya prosedur kerja maka pekerjaan dapat dikendalikan
dengan baik, dan tentu saja hal tersebut akan membuat penghematan yang besar
bagi perusahaan.”
Dengan demikian, prosedur kerja dibuat dan disusun agar setiap pekerjaan
dapat diselesaikan dengan mudah, lancar dan baik, dengan tahapan-tahapan yang
commit to user
teratur, urut pada akhirnya suatu pekerjaan dapat diselesaikan menurut target atau
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
urutan waktu yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga akan lebih menghemat
pembiayaan dalam proses kerja. Untuk itu dalam penyusunan prosedur hendaknya
disesuaikan dengan prinsip-prinsip penyusunan prosedur yang ada. Prinsip-prinsip
prosedur menurut MC Maryati (2008:44) sebagai berikut:
a. Sebuah prosedur kerja yang baik prinsipnya adalah sederhana, tidak terlalu
rumit dan berbelit-belit.
b. Prosedur kerja yang baik, akan mengurangi beban pengawasan karena
penyelesaian pekerjaan telah mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan.
c. Prosedur kerja yang ditetapkan telah teruji bahwa prosedur tersebut
mencegah penulisan, gerakan, dan usaha yang tidak perlu (menghemat
gerakan atau tenaga).
d. Pembuatan prosedur kerja harus memperhatikan pada arus pekerjaan.
e. Prosedur kerja dibuat fleksibel, artinya suatu prosedur bisa dilakukan
perubahan jika terjadi hal-hal yang sifatnya mendesak.
f. Memperhatikan penggunaan alat-alat untuk menunjang terlaksananya
suatu prosedur dan sebaiknya digunakan sesuai kebutuhan.
g. Sebuah prosedur kerja harus menunjang pencapaian tujuan.
Dari pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu prosedur
terdapat semua aktivitas yang harus dilakukan. Prosedur yang dibuat hendaknya
baik, tidak berbeli-belit dan tidak rumit agar yang berkepentingan dapat
menggunakan fungsinya secara efektif dan efisien. Prosedur tersebut hendaknya
telah teruji dan tidak menguras banyak tenaga, karena apabila terlalu menguras
tenaga orang yang berkepentingan cenderung akan melanggar aturan dan merasa
bosan dengan prosedur yang diterapkan. Prosedur yang dibuat hendaknya
memiliki fleksibilitas agar pada situasi-situasi tertentu yang mendesak prosedur
yang semula tidak dapat dijalankan karena suatu hal, prosedur tersebut dapat
dilakukan perubahan tanpa harus menghentikan fungsi awalnya. Serta dalam
pembuatan prosedur harus memperhatikan tingkat pencapaian tujuan, dengan
prosedur yang baik dan tujuan yang hendak dicapai harus memiliki target serta
tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan.
Prosedur menurut A.S. Moenir (1982:117) dibagi menjadi dua yaitu:
a. Prosedur umum, yaitu prosedur-prosedur yang menyangkut bidang
pekerjaan yang bersifat umum (general) dan berlaku secara nasional yang
menjadi tanggung jawab Manajer atas. Prosedur umum ini kadang-kadang
commit to user
demikian luas berlakunya sehingga melampaui batas-batas nasional.
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
b. Prosedur khusus (lokal), yaitu prosedur yang dibuat dan hanya berlaku
secara lokal artinya untuk lingkungan tertentu, yang menjadi tanggung
jawab manajer di tempat itu (atas, menengah atau bawah, tergantung luas
lingkup prosedur itu).
Berkaitan dengan macam prosedur di atas, pada suatu perusahaan pasti akan
menggunakan prosedur khusus (lokal), karena terlihat jelas bahwa prosedur ini
dibuat dan hanya berlaku secara lokal, sehingga untuk semua aktivitas di
perusahaan yang meliputi prosedur akan menjadi tanggung jawab manajer sesuai
dengan lingkup prosedur yang ada di perusahaan tersebut.
Prosedur kerja selain disajikan secara tertulis bisa juga ditampilkan dalam
bentuk bagan atau diagram. Menurut MC Maryati (2008:44-48), ada 3 bagan
dalam prosedur, yaitu:
a. Bagan aliran kerja atau bagan proses (Work-flow Chart)
1) Bagan proses adalah bagan yang menunjukkan secara rinci langkah-
langkah dalam suatu proses pekerjaan.
2) Langkah-langkah ditunjukkan dalam bentuk simbol dan disusun
secara vertikal.
b. Bagan gerak atau bagan layout kerja (Work-layout Chart)
Bagan layout menggambarkan gerakan pekerjaan dalam suatu ruangan.
Bagan digambarkan pada sebuah layout kantor, sehingga gerakan diukur
dalam hubungannya dengan faktor fisik (energi). Alur kegiatan atau
pekerjaan digambarkan dengan garis yang menghubungkan dengan
beberapa unit kerja yang harus dilalui.
c. Bagan arus
Bagan ini menggambarkan aliran atau arus kegiatan dalam menyelesaikan
sebuah pekerjaan. Perjalanan dari dokumen-dokumen serta tembusannya
dari suatu tempat bagian ke bagian lainnya sangat jelas digambarkan
dalam bagan ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
2. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan salah satu sumber pendapatan suatu perusahaan.
Semakin meningkat aktivitas penjualan di suatu perusahaan, maka akan semakin
besar pula keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan tersebut.
Sebenarnya pengertian penjualan sangat luas, beberapa para ahli mengemukakan
tentang definisi penjualan antara lain:
Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), ”Penjualan merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan
harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan
penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan
atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.” Selain itu pengertian
penjualan menurut Prof. Dr. Winardi (1991:3), Penjualan (Selling) diartikan
sebagai “proses di mana sang penjual memastikan, mengaktivasi dan memuaskan
kebutuhan atau keinginan sang pembeli agar dicapai manfaat, baik bagi sang
penjual maupun bagi sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan
kedua belah pihak.”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Untuk maksud tersebut pimpinan harus mengkoordinir semua fungsi dengan baik
termasuk fungsi penjualan.
Adapun tahap-tahap penjualan menurut Basu Swastha (1989:121-124)
sebagai berikut:
Salah satu aspek yang ada dalam penjualan adalah penjualan dengan bertemu
muka seperti yang telah dibahas sebelumnya. Dalam hal ini tahap-tahap yang
perlu ditempuh oleh pihak penjual meliputi:
Penentuan Kegiatan
Persiapan Lokasi Penjualan Purna
Pembeli Jual
Penentuan
Calon
Pembeli
Perhatian
Minat
Keinginan
Tindakan
f. Invoice
Invoice atau faktur penjualan yang merupakan bukti pencatatan adanya
kegiatan penjualan, biasanya berisi informasi barang yang dibeli dan
jumlah harga barang.
g. Faktur Kendaraan Bermotor (FKB)
Faktur ini berbeda dengan invoice, faktur kendaraan bermotor merupakan
bukti pencatatan yang berfungsi sebagai permohonan penerbitan BPKB
dan STNK, serta dijadikan bukti untuk dealer dan pemilik.
h. Laporan Penjualan
Laporan yang berisi tentang data barang yang terjual selama periode
tertentu dalam bentuk sistem komputer, yang meliputi identitas barang
yang terjual, harga jual, diskon, customer dan sales yang direkap agar
mengetahui sejauh mana kegiatan penjualan berkembang dengan optimal.
register kas atau bagian kassa, sehingga tidak perlu ada prosedur pencatatan
piutang pada perusahaan penjual.
Dalam penjualan tunai melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan
dimaksudkan agar penjualan dapat diawasi dan berjalan dengan baik. Fungsi yang
terkait dalam penjualan tunai menurut Mulyadi (2001:462) adalah:
a. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi
faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli
untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
b. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh
pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen
pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
c. Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu
kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi
anggota kartu kredit.
d. Bill of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan
penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini
digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan
barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.
e. Faktur Penjualan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan faktur
penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan
perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan
tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti telah
diterimanya barang oleh pelanggan.
f. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank,
bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank.
sesuai dengan order serta perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli untuk
jangka waktu tertentu yang mengakibatkan timbulnya suatu piutang dan kas
aktiva.
Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit kepada
pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap dapat atau tidaknya pembeli
tersebut diberi kredit. Fungsi yang terkait dalam penjualan kredit menurut
Mulyadi (2001:211-213) adalah:
a. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk
menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut. Fungsi
ini juga bertanggung jawab untuk membuat “back order” pada saat
diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari
pelanggan.
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi
penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit
pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan
barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi
pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat
order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini
bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar
dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang.
Prosedur
c. Prosedur diperbaiki
Jika perlu semua bagian yang terkait dilibatkan dalam perbaikan prosedur
tersebut. Cara ini sangat bagus untuk membangun suasana kerja yang baik. Setiap
karyawan yang terlibat dalam perbaikan akan merasa ikut menetapkan prosedur
baru tersebut, sehingga ketika harus menjalankan prosedur baru akan merasa lebih
ringan dan nyaman.
Dari uraian di atas untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan
sebelumnya, penulis akan menjelaskan dengan tinjauan pustaka mengenai
prosedur penjualan mobil. Adapun unsur yang diuraikan penulis untuk
mendeskripsikan tentang prosedur penjualan mobil di PT. Nasmoco Abadi Motor
commit to user
Karanganyar terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
B. Metode Pengamatan
1. Lokasi Pengamatan
Lokasi yang dijadikan tempat pengamatan adalah PT. Nasmoco Abadi
Motor Karanganyar yang beralamat di Jalan Ring Road Utara Km 9 Jaten,
Karanganyar. Pengamat ditempatkan di bagian administrasi untuk membantu
kegiatan yang berkaitan dengan penjualan. Dari beberapa kegiatan yang dilakukan
selama di PT. Nasmoco Abadi Motor Karanganyar, maka pengamat tertarik pada
prosedur penjualan unit mobil yang dilakukan di perusahaan tersebut dengan
pertimbangan sebagaimana :
a. Dimungkinkan adanya pengumpulan data sebagai bahan pembuatan
laporan dengan judul Prosedur Penjualan Mobil pada PT. Nasmoco Abadi
Motor Karanganyar. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang
berada di Karanganyar dengan tujuan untuk memberikan pelayanan
kepada pelanggan (customer) sekitar, salah satunya melakukan penjualan
mobil baru dengan varian yang beranekamacam. Maka prosedur sangat
diperlukan untuk meningkatkan kualitas penjualan agar tujuan yang
commit to user
diharapkan perusahaan tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
2. Jenis Pengamatan
Dalam pengamatan ini, pengamat menggunakan metode deskriptif yang
dilakukan dengan pengamatan secara langsung tentang suatu aktivitas yang ingin
diamati untuk nantinya dapat menghasilkan suatu data. Dengan menggunakan
metode pengamatan ini maka penulis ingin mengetahui dan memperoleh
informasi berkaitan dengan prosedur penjualan mobil di PT. Nasmoco Abadi
Motor Karanganyar dengan mendapat pengarahan dari pihak yang diamati
sehingga penulis nantinya dapat memaparkan dan mendeskripsikan secara rinci
dan jelas mengenai prosedur penjualan mobil yang diterapkan di perusahaan
tersebut.
3. Sumber Data
Dalam pengamatan ini, sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Narasumber (informan)
Dalam pengamatan deskriptif posisi sumber data manusia
(narasumber) sangat penting peranannya sebagai individu yang memiliki
informasi dan data dari informan ini diperoleh dengan wawancara secara
langsung pada informan, yang menjadi narasumber (informan) dalam
pengamatan ini adalah:
1) Bapak Rizky Firmansyah selaku Kepala Bagian Administrasi (ADH)
di PT. Nasmoco Abadi Motor Karanganyar.
2) Mas Eko Pujo Leksono dan Mas Minanto selaku Staff Administrasi
Penjualan (admin sales 1 dan 2).
3) Mbak Dian Ayu Purbondani selaku Sales Counter di PT. Nasmoco
Abadi Motor Karanganyar.
Pengamat dalam memilih narasumber (informan) yang akan dijadikan
commit to dengan
sumber data harus memperhatikan user baik agar data dan informasi
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
yang diperoleh dari informan akurat dan valid sehingga data tersebut dapat
digunakan untuk penulisan laporan secara lengkap.
b. Hasil Pengamatan
Dalam tahap ini pengamat melakukan pengamatan pada bagian
administrasi di PT. Nasmoco Abadi Motor Karanganyar, dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi dan kelengkapan alat atau benda di lokasi.
Tempat ini merupakan bagian dari kehidupan di dalam perusahaan yang
berperan penting pada administrasi yang digunakan selama penjualan
berlangsung. Dari pengamatan tersebut, maka pengamat bisa memperoleh
informasi yang berkaitan dengan perilaku atau peristiwa yang terjadi,
bahkan sangat berkaitan dengan sikap dan pandangan para karyawannya.
c. Beragam gambar dan rekaman
Beragam gambar yang ada dan berkaitan dengan aktivitas serta
kondisinya bisa dimanfaatkan sebagai sumber data. Sumber lain yang
cukup penting posisinya berupa rekaman yang bersifat audio maupun yang
visual. Gambar dan rekaman yang diperoleh secara langsung melalui
beberapa karyawan di PT. Nasmoco Abadi Motor Karanganyar, maka
dapat dijadikan sumber kelengkapan data dalam suatu laporan.
d. Dokumen
Dokumen merupakan suatu data yang tertulis dan tersimpan sesuai
dengan peristiwa dan aktivitas yang terjadi, selain data yang tertulis
dokumen juga harus memiliki beberapa jenis untuk membedakan dokumen
satu dengan dokumen lain. Diharapkan dokumen yang disimpan dan
ditulis ada keterangan yang jelas sehingga mudah untuk dipahami jenis
dan fungsi dokumen tersebut.
Dokumen yang mendukung dalam Tugas Akhir ini antara lain:
1) Dokumen-dokumen tentang prosedur penjualan unit mobil di PT.
Nasmoco Abadi Motor Karanganyar.
2) Dokumen-dokumen yang menunjang dapat berupa surat-surat,
brosur, laporan, struktur organisasi dan susunan tata kerja di PT.
Nasmoco Abadi Motor commit to user
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
commit to user