PENDEKATAN METODOLOGI
VI.1. U M U M
Titik berat lingkup pekerjaan pada kegiatan ini adalah
melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Teknis Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan lengkap dan terperinci sedemikian rupa sehingga tercapai
penyesuaian terhadap tingkat optimum dari pelaksanaan pembangunan.
Bab. VI : 1
- Spesifasi Standart untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota
(Rancangan Akhir) Sub Direktorat Perencanaan Teknis Jalan Bipran
Bina Marga, Desember 1990.
- Ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Bab. VI : 2
sesuai Spesifikasi Kontrak, menyepakati dan memahami bersama untuk
administrasi, penagihan/pembayaran serta metode kerja yang diikuti
Bab. VI : 3
Tahap Perkiraan Biaya
Tahap Tahap Survai Lapangan Dan Tahap Laporan
Perhitungan Dan Dan Penyiapan
Persiapan Analisa Data Perencanaan Penggambaran Akhir
Dokumen Lelang
Pengukuran Perencanaan
Topografi Geometrik
Perencanaan
Inventarisasi Jalan, Perkerasan
Jembatan, Gorong-
gorong, Drainase
Samping Dan
Sumber Material
Perhitungan
Penyelidikan
Tanah
Perencanaan
Gorong-gorong
Dokumen
Lelang
Gambar 6.1
DIAGRAM HUBUNGAN AKTIFITAS PEKERJAAN POKOK PERENCANAAN
1
6.4.1. SURVAI PENDAHULUAN DAN INVESTIGASI LAPANGAN
Alat Ukur
Semua alat ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dan memenuhi
ketelitian sesuai dengan persyaratan teknis masing-masing pengukuran,
Buku Ukur
Data hasil pengukuran akan dicatat dalam formulir buku ukur,
disesuaikan dengan Pedoman dari Bina Marga.
Data ukur teknis dengan pensil min 2H, kalau salah akan dicoret, tidak
boleh dihapus atau ditimpa.
Pada setiap buku ukur akan dicatat : Nama juru ukur, jenis dan nomor
alat ukur, seksi, tanggal serta kaedaan cuaca pada saat pengukuran
dilakukan.
ii) Patok kayu dibuat dari kayu diameter ukuran (3x4x40) untuk jalan
tanah) atau paku payung (untuk jalan aspal) dipasang setiap jarak
5O m untuk jalan lurus dan landai serta setiap jarak 25 meter untuk
daerah-daerah tikungan dan berbukit, serta diberi nomor stasioning
yang tercantum.
d. Pengukuran Poligon
i ) Kontrol Poligon (Umum)
Basis poligon meliputi medan ukur yang akan dipetakan. Poligon
tersebut merupakan jaring jaring tertutup (close loop) dan dikaitkan
ke titik trianggulasi yang ada atau titik-titik tetap poligon. Kaki-kaki
poligon harus sepanjang mungkin dan sistem statip tetap (fixed
tripod) seperti yang diuraikan di bawah ini akan dipakai untuk
mendapatkan ketelitian yang diisyaratkan.
Apabila mungkin titik-titik trianggulasi yang ada akan digunakan
sebagai azimut ahkir. Titik-titik trianggulasi yang akan digunakan
harus saling berhubungan dengan titik trianggulasi yang lain.
Untuk mengontrol orientasinya, akan diadakan pengamatan azimut
matahari, jika titik-titik trianggulasi yang sudah ada tidak terlihat
lagi, dan/atau pada interval 25 titik disepanjang masing-masing
poligon.
Poligon terdiri atas Poligon Utama dan Poligon Cabang
Bila daerah pengukuran tidak terdapat titik tetap, maka Direksi
lapangan akan menunjukan titik tertentu yang terdapat dilapangan
dan memasang baut sebagai tanda titik tetap.
Direksi lapangan menetapkan koordinat dan ketinggian titik tetap,
semua koordinat titik-titik hasil pengukuran ditentukan
berdasarkan salib sumbu pada titik tersebut.
Poligon Utama
- Statip akan ditempatkan pada tanah yang stabil untuk
memperoleh hasil pengamatan sudut horisontal yang teliti
polygon yang melalui daerah sawah akan diikuti secara hati-hati
Poligon Utama
Poligon Cabang
i) Tahap Pengukuran
- Memasang dan mengatur alat diatas titik kontrol yang
mempunyai data koordinat dan elevasi (X, Y, Z)
- Membuat skets lokasi yang meliputi :
1 skets kontur
1 skets titik-titik detail
- Setelah selesai membuat skets lokasi, maka dapat dilakukan
pengukuran situasi cara tachimetri.
- Selanjutnya detail yang radial.
- dilakukan pengukuran situasi ke semua titik ada dalam skets
lokasi dengan cara pengukuran
a. Pencatatan
Pelaksana pekerjaan akan menyerahkan contoh-contoh buku lapangan
yang akan dipakai kepada pemberi kerja untuk disetujui.
Pencatatan akan menggunakan bolpoint bertinta hitam dan dilapisi
karbon, hingga diperoleh dua lembar untuk pencatatan yang sama.
Kesalahan akan dicoret satu kali penimpaan angka dan penghapusan
tidak akan diterima.
Penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan kelembar pengamatan
sementara pekerjaan berlangsung. Hal ini menyangkut nama
pengamat, tanggal, nomor titik, nomot alat juga penjelasan-penjelasan
lainnya seperti ketinggian alat temperatur dan tekanan udara.
Seluruh lembar data akan disertai tanggal dan tanda tangan pengamat
dan orang yang telah melakukan pemeriksaan.
Seluruh pengamatan dilakukan dilakukan dilapangan diserahkan
kepada pihak pemberi kerja.
b. Reduksi.
Sudut dan jarak perlu direduksi dan dirata-ratakan pada setiap titik
dan diperiksa apakah sudah memenuhi toleransi yang sudah
ditetapkan.
Reduksi jarak termasuk juga koreksi meteorologi, kesalahan titik nol,
alat, kemiringan, muka air laut rata-rata dan koreksi faktor skala
dimana dianggap perlu. '
Pengamatan dilapangan perlu direduksi setiap harinya lalu ditanda
tangani, disertai tanggal pemeriksaan oleh pelaksana pekerjaan.
Hasil pengamatan ini akan diarsipkan.
Garis silang untuk grid dibuat setiap 10 cm. Gambar konsep akan
dilakukan diatas kertas putih. Semua Bench Mark dan titik triangulasi
(titik pengikat) yang ada dilapangan akan digambar dengan legenda yang
telah ditentukan dan dilengkapi dengan elevasi dan koordinat.
Pada setiap interval 5 (lima) garis kontour dibuat tebal dan ditulis angka
elevasinya. Pencantuman legenda pada gambar akan sesuai dengan apa
yang ada dilapangan. Penarikan kontour lembah/alur atau bukit akan
ada data elevasinya.
Garis sambungan/overlaap peta sebesar 5 cm transparan stabil.
Titik pengikat/referensi peta akan tercantum pada peta dan ditulis
dibawah legenda. Gambar kampung dan sungai akan diberi nama yang
jelas. Gambar kampung, sawah, rawa harus diberi batas
Peta ikhtisar akan tercantum nama kampung, nama sungai, BM, jalan,
jeriibatan dan lain-lain tampakan yang ada didaerah pengukuran.
Interval kontour cukup setiap 0,50 m untuk daerah datar dan 1 m untuk
daerah berbukit.
Lembar peta akan diberi nomor urut yang jelas dan teratur.
Format gambar etiket peta akan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh pemberi kerja. Sebelum pelaksana memulai
penggambaran akan diasistensikan kepada pemberi kerja (bagian
pengukuran)
Titik polygon utama, polygon cabang dan polygon digambar dengan sistim
koordinat (tidak diperkenankan digambar dengan cara grafis)
B. Inventarisasi Jembatan
Tujuan dari ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi
jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.
Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai berikut :
1. Nama dan lokasi jembatan.
2. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, kebebasan, jenis lantai
dan kondisi jembatan.
3. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan dan
pemeliharaan.
4. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir HR.S.1 5.1.
5. Foto dokumentasi sebanyak 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan
yang diambil dari arah memanjang dan melintang. Foto akan ditempel
pada formulir.
C. Inventarisasi Gorong-gorong
A. Umum
B. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yang dapat dilaksanakan guna menunjang
kelancaran kegiatan di lapangan adalah :
a. Penyiapan sarana dan prasarana penyelidikan tanah yang
meliputi
: penyediaan blangko / formulir lapangan, alat penyelidikan (DCP)
lengkap alat-alat tulis dan peralatan lain yang diperlukan.
b. Orientasi lapangan Maksud dari kegiatan ini adalah
untuk menentukan rencana kerja secara rinci dan dapat
mengetahui secara umum kondisi medan.
c. Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan personil.
C. Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan Penyelidikan Tanah yang dilaksanakan adalah
mengadakan pemeriksaan lapis tanah dasar/sub grade dengan alat
scala Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dengan interval 25 meter.
Pemeriksaan dilaksanakan sepanjang ruas jalan yang efektif untuk
peningkatan jalan dan mencatat semua data yang penting yang
berhubungan dengan pekerjaan misalnya :
- data hasil pembacaan
- kondisi jalan
- tanah asli
- timbunan
- kondisi drainase
- cuaca
- waktu
- dan sebagainya.
Semua data di catat dalam formulir standart yang telah disediakan.
- Peralatan
a. Standart Dynamic Cone Penetrometer terdiri atas ;
9.07 kg (20 lb) pemberat yang dijatuhkan melalui 50.8 cm (20
inch) pada sebuah tiang yang bergaris tengah 16 mm (5/8
inch) dengan memukul suatu landasan.
Besi baja (bulat) yang bergaris tengah 16 mm (5/8 inch)
dengan ujung baja yang keras seluas 1,61 cm2 (1/z sq.in)
dengan sudut 30°.
b. Meteran bangunan yang dapat diperpanjang dan mempunyai alat
pengunci yang positip.
c. Formulir-formulir standart.
- Cara Kerja
a. Satu orang menjalankan penetrometer, dan satu orang lagi
dengan meteran bangunan, mengukur dan mencatat jumlah
penetrasi setiap pukuian.
b. Palu digunakan untuk menanamkan ujung kerucut sampai garis
tengahnya yang paling lebar masuk kedalam permukaan tanah.
Posisi Ini adalah datum untuk pengujian dan meteran bangunan
diperpanjang dan dikunci dengan ujung dari meterannya berse-
belahan dengan dasar dari baut landasan.
c. Ujung meteran disingkirkan kesamping tanpa mengubah posisi
badan meteran di tanah dan pengujian penetrasi dapat dimulai.
d. Penetrometer tersebut ditanamkan dengan pukulan-pukulan dari
palu yang dijatuhkan. Apabila material yang diuji sangat keras
(penetrasi kurang dari kira-kira 0.2 cm /pukulan), serangkaian
pukulan (misal 5 atau 10) harus diberikan diantara setiap
pembacaan penetrasi. Untuk material yang lebih lunak,
pembacaan diambil setelah masing-masing pukulan.
e. Penetrometer tersebut dikeluarkan dengan pukulan-pukulan
keatas dari palu "stop nut".
f. Akibat pukulan - pukulan keatas yang digunakan untuk
mengangkat / mengeluarkan alat tersebut, setelah beberapa jam,
menyebabkan pemanjangan yang nyata dari tiang baja tersebut,
jarak jauh dari palu tersebut harus diperiksa secara berkala dan
posisi "stop nut" disesuaikan, ditetapkan jarak jatuh 50.80 cm.
Tujuan utama dari pembuatan sumur / lubang percobaan (test pit) ini
adalah untuk mengetahui apa sajakah jenis tanah yang ada, dan
berapa tebal dari bermacam lapisan tanah yang dijumpai tersebut dan
untuk mengetahi nilai CBR dari tanah dasar hasil galian. Sumur-
sumur percobaan (test pit) adalah lubang-lubang hasil penggalian
dengan tangan dengan ukuran diameter kira-kira 1 s/d 1,5 meter.
Fisik Topografi
Jenis Tanah dasar (keras – Tipe daerah yang dilalui
lunak) (permukiman, pertanian,
Keadaan MAT (tinggi – industri)
rendah) Jenis medan (datar,
Keadaan curah hujan (tinggi perbukitan, pegunungan)
– rendah)
PERENCANAAN GEOMETRIK
GAMBAR 6.2. FISIK DAN TOPOGRAFI
Klasifikasi Jalan
Urban :
Jalan Ekspress
Jalan Arteri
Jalan Kolektor
Jalan Lokal
PERENCANAAN GEOMETRIK
GAMBAR 6.3. KLASIFIKASI JALAN
Lalu - Lintas
Keamanan
Jarak Pandangan
Kebebasan Talud
horizontal Trotoar
Kebebasan Lebar manfaat
vertikal Badan jalan
Daerah
pembebasan
B. Perencanaan Perkerasan
Pemilihan type dan material perkerasan akan didasarkan pada
pertimbangan dari segi ekonomi, kondisi setempat, tingkat
kebutuhan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya.
Perhitungan tebal perkerasan lentur dilakukan dengan metoda
analisa komponen Bina Marga.
a. Standart perencanaan
Rujukan yang dipakai untuk perhitungan konstruksi perkerasan
jalan dalam pekerjaan ini adalah : Petunjuk Perencanaan Tebal
Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan metoda Analisa
Kemampuan Komponen SNI-1732-1989-F, SKBI-2.3.26.1987,
UDC:625.73(02)
b. Analisa lalu lintas
Konsultan akan melakukan analisis data lalu lintas untuk
penetapan lebar dan tebal konstruksi perkerasan.
c. Pemlilihan jenis bahan
Konsultan akan mengutamakan penggunaan bahan setempat. Bila
bahan setempat tidak digunakan langsung sebagai bahan
konstruksi, maka Konsultan akan mengusulkan usaha-usaha
peningkatan sifat-sifat teknis bahan sehingga dapat dipakai
sebagai bahan konstruksi.
d. Prinsip perencanaan tebal perkerasan
Perkerasan jalan direncanakan menggunakan jenis perkerasan
lentur. Prinsip-prinsip perencanaan lentur menggunakan
metode/cara Bina Marga Analisa Komponen :
1) Jumlah jalur dan koefisien distribusi
kendaraan
Jalur rencana merupakan salah satu jalur lalu lintas dari satu
arus jalan yang menampung lalu lintas terbesar,
Koefisien distribusi kendaraan ( C ) untu kendaraan ringan dan
berat yang lewat padajalur rencana ditentukan sesuai dalam
"daftar koefisien distribusi kendaraan ( C ) pada buku standart
Bina Marga.
2) Angka ekivalen beban sumbu kendaraan
(E)
(beban satu sumbu tunggal
kg)4
Angka ekivalen sumbu tunggal = 0,086
8160
3) Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)
LHR setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal umur
rencana, yang dihitung untuk diusahakan pada jalan tanpa
median atau masing-masing arah pada jalan dengan median.
4) Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
LEP =
LHRjxCjxEj
J = Jenis Kendaraan
LEA = LHRj (1
i)URxCjxEj
UR = Umur Rencana
i = perkembangan lalu lintas
6) Lintas Ekivalen Tengah (LET)
LET = LEP + LEA
2
7) Lintas Ekivalen Rencana (LER)
LER = LET x FP
FP = LR
10
8) Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR
Daya dukung tanah dasar ditetapkan berdasarkan grafik
koreksi dengan CBR dalam buku standard Bina Marga.
9) Faktor Regional (FR)
- Kelandaian
- Persentase kendaraan berat (> 13 ton)
- Curah hujan
Faktor regional dapat diambil dari nilai-nilai yang terdapat
dalam buku standard.
10) Indeks Permukaan (IP)
Indeks permukaan ini menyatakan nilai dari pada kerataan
serta kekokohan permukaan yang berkait dengan tingkat
pelayanan bagi lalu lintas yang lewat.
11) Indeks Permukaan pada Awal umur rencana (Ipo)
Dalam menentukan indeks permukaan pada awal umur
rencana perlu diperhatikan jenis lapisan permukaan jalan
(kerataan / kehalusan serta kekokohan) pada awal umur
rencana.
12) Koefisien Kekuatan Relatif
Koefisien kekuatan relatif masing-masing bahan dan kegunaan
sebagai lapis permukaan dan pondasi ditentukan / digunakan
seperti pada “Daftar Koefisien Kekuatan Relatif (a)” dalam buku
standard.
Pelapisan Tambahan
Untuk perhitungan pelapisan tambahan (overlay), kondisi
perkerasan jalan lama (existing pavement) dinilai sesuai “Daftar
Nilai Kondisi Perkerasan Jalan” pada buku standard Bina
Marga.
Indeks total perkerasan yang diperhitungkan ( ITP)
ITP = ITP – ITPe
ITPe = ITP perkerasan jalan lama (existing pavement)
Pelapisan tambahan
D1 = ITP
a1
Tebal Perkerasan
D1, D2, D3, D4
Selesai
Indeks Tebal
Perkerasan ( ITP )
Tebal Perkerasan
Pelapisan Tambahan
Selesai
Intensitas hujan I
Kecepatan
pengaliran V
Tidak
Kapasitas Saluran Q
Ya
Selesai
Mulai
Taksir Dimensi
Pembebanan
Mekanika Teknik
Ya
Gambar Detail
Selesai
TINGGI ( m )
TIPE
5 10 15
Pasangan Batu
Gravitasi
Balok Kantilever
Dinding Penopang
Beban Rencana
Ya / Tidak
Tidak
Ya
Selesai
2. Perkiraan Biaya
Supaya didapat perkiraan biaya yang tetap dan sesuai, maka
Konsultan akan menyiapkan analisa harga satuan dari setiap jenis
pekerjaan berdasarkan faktor-faktor: material, peralatan, sosial, pajak,
~over head, keuntungan dan pengawasan yang didapat dari
keterangan-keterangan daerah setempat.
Perkiraan yang didapat dari analisa ini dibandingkan dengan
pekerjaan sebelumnya atau pekerjaan-pekerjaan sejenis di daerah itu,
bila terjadi perbedaan maka harus dicari sebabnya dan diadakan
penelitian kembali hingga didapatkan harga yang sesuai untuk
pekerjaan tersebut.
Perkiraan biaya pembebasan tanah ( ROW ) harus dibuat berdasar-
kan harga satuan yang ditentukan oleh pemerintah untuk setiap jenis
penggunaan tanah.
Konsultan akan mengumpulkan data dari kontraktor dalam negeri
sehingga dapat diperkirakan kemampuannya dalam melaksanakan
pekerjaan fisik tersebut.
Dokumen yang akan disediakan adalah sebagai berikut :
- Analisa harga satuan
- Perkiraan biaya untuk masing-masing cara pelaksanaan.
- Jumlah pekerjaan ini dari setiap pelaksanaan yang bersangkutan.
Dalam menganalisa periode-periode pelaksanaan dan pembiayaannya,
Konsultan akan menyiapkan jadwal untuk setiap kegiatan dengan
jumlah biaya tahunan yang diperlukan.
6.5.3.Laporan Perencanaan
Laporan Perencanaan ini isinya terdiri atas pengolahan,
perhitungan perencanaan beserta uraian dari rumus-rumus yang
dipakai yang pada prinsipnya merupakan ringkasan dan saran-
saran dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan selama
kontrak.
Untuk cara/rumus, langkah-langkah perhitungan yang digunakan
:
- Uraian cara/rumus, langkah langkah perhitungan yang
digunakan.
- Lampiran data-data sebagai masukan dalam perhitungan.
- Contoh salah satu perhitungan.
- Hasil Perhitungan (dalam tabel)
Susunan Laporan adalah sebagai berikut :
- Daftar isi
- Peta Lokasi Kegiatan
- Daftar Jalan
- Data Perencanaan
- Perhitungan teknis : Perencanaan Geometrik, Perkerasan,
Drainase dll.
- Perkiraan biaya konstruksi keseluruhan
- Lampiran : a. Laporan Penyelidikan DCP
b. Data-data survai lalu lintas dan RCI
c. Reproduksi gambar rencana
Gambar Rencana
Gambar rencana akan dibuat diatas kertas kalkir standard.
Tahap 1 Tahap 2
Kriteria & standar desain Survai & evaluasi data hasil survai
Analisa data
Koordinasi dengan pemberi kerja
dan instansi terkait
Tahap 3
Evaluasi Teknis
Tidak Tahap 4
Konsultasi dengan pemberi tugas
Ya
Tahap 5
Konsep rencana teknik
Tahap 6
Perencanaan dan perhitungan
Tidak/revisi Tahap 7
Konsultasi dengan pemberi tugas
Ya
Tahap 8
Gambar rencana
Tidak/revisi Tahap 9
Asistensi gambar kepada pemberi tugas
Ya
Tahap 10
Tahap 12 Analisa kwantitas dan harga,
Dokumen Tender Analisa waktu pelaksanaan
Tahap 14
Penyerahan seluruh hasil akhir dokumen perencanaan
Selesai
4-1
Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
4-2
BAB 7
KOMPOSISI DAN PENUGASAN PERSONIL
Owner (Dinas
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat)
Manajemen
Konsultan
Ahli Civil Engineering
(Tem Leader)
Op. Komputer
Administrator
Driver -1
Driver -2
5-1
Berdasarkan uraian dalam KAK, maka diketahui susunan dan
komposisi personil tim konsultan terdiri dari :
N Jml Jml
Posisi
o Org Hari
Tenaga Ahli
Civil Engineering (Team 30
1 Leader) 1
Tenaga Pendukung
1 Operator Komputer 1 30
2 Administrator 1 30
3 Driver Minibus 1 30
4 Driver Pick up 1 15
1.2. Komposisi dan Uraian Tugas Personil Tenaga Ahli
TA
Jml
Nama Peru-sahaan Lokal/ Keahlian Posisi Uraian Tugas
OH
Asing
A. TENAGA AHLI
PT. TA Perencanaa Team Melakukan 30
1. Roben Azevedoprata lokal n teknis Leader/ koordinasi dan
Candra, ma jalan Ahli Civil memimpin timnya
ST Consultants Engineeri dalam penyusunan
Manajemen ng rencana teknis jalan
proyek dan yang menjadi
tim tanggung jawabnya
Bertanggungjawab
terhadap proses
dan hasil rencana
Melakukan
koordiansi dan
supervisi kepada
surveyor dalam
proses
pengumpulan data
Menyusun rencana
konsep teknis jalan
untuk
dikembangkan lebih
lanjut oleh tenaga
ahli, dam
melakukan supervisi
dalam proses
pengembangan dan
pendetailan
rencana oleh tim
ahli
5-2
TA
Jml
Nama Peru-sahaan Lokal/ Keahlian Posisi Uraian Tugas
OH
Asing
Menyusun laporan
sesuai dengan
tugasnya
B. ASISTEN TENAGA AHLI
PT. TA Survey Surveyor Berkoordinasi @
2. Aji Prio Azevedoprata lokal pengumpul dengan team leader 15
Caroko, ma an data dan ahli lainnya
A.Md Consultants untuk dalam perencanaan
perencanaa dan pelaksanaan
3. Subroto n detail survey.
bangunan Melaksanakan
4. Ahmad kegiatan survey
Fauzi pengumpulan data
sesuai instrumen
5. Hendi dan metodologi
Hermaw pengumpulan data
an yang disetujuai,
termasuk lingkup
data yang
6. Ali Ipo dikumpulkan
Setiawan Melakukan
kompilasi data hasil
survey sesuai
koordinasi dan
arahan tenaga ahli
PT. TA Analisis Estimator Mempelajari 30
7. Baharud Azevedoprata lokal biaya rancangan rencana
din, S.Pd ma proses teknis jalan
Consultants pembangun Membuat perkiraan
an biaya dan
Bangunan menyusunan RAB
gedung dan perencanaan teknis
prasaran- jalan, berkoordinasi
sarananya, dengan tenaga ahli
termasuk terkait
bahan baku Membuat RKS untuk
proses pelelangan,
berkoordiansi
dengan tenaga ahli
terkait
Menyusun laporan
sesuai tugasnya
C. TENAGA PENDUKUNG
PT. TA Operator Operator Membantu 30
9. Riza Azevedoprata lokal Komputer, Komputer kompilasi dan
ma pengolahan mengolah data dari
5-3
TA
Jml
Nama Peru-sahaan Lokal/ Keahlian Posisi Uraian Tugas
OH
Asing
Consultants data, hasil lapangan
Cahyadi Melakukan
penggandaan dan
pengarsipan
pelaporan konsultan
Menyusun dan
editing dokumentasi
kegiatan
perencanaan teknis
jalan.
Membantu
pelaksanaan
pekerjaan di bawah
supervisi dan
pengawasan tenaga
ahli dan tenaga
pendukung lainnya
5-4
BAB 8
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
C Tenaga Pendukung
1 Operator Komputer Riza Cahyadi 30 1 30
2 Administrator Amy Dwi Kumala Sari 30 1 30
3 Driver Minibus Abidin 30 1 30
4 Driver Pick up Hadi Suryanto 15 1 15
Jumlah = 270
6-1
Lampiran A
SURAT PERNYATAAN TENAGA AHLI :
KESEDIAAN DITUGASKAN DALAM
PELAKSANAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN
TEKNIS JALAN
Lampiran B
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PERSONIL TENAGA AHLI