Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkatNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Tugas makalah ini yang ditujukan
untuk memenuhi tugas pancasila dengan judul “ Sistem Etika Pancasila dengan Liberalis-Me
dan Komunisme. Kami banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan informasi dan saran, terutama kepada TIM Dosen Mata Kuliah
Pancasila dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai referensi internet,sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada seluruh referensi – referensi yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini
Kami menyadari akan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan penulisan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

Banjarmasin, April 2018

0
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de
Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap
sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah
filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat.

Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai
sistem berpikir yang eksplisit.

Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang
artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum
adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis.
Dalam arti luas, ideologi adalah pedoman normatif yang dipakai oleh seluruh kelompok
sebagai dasar cita-cita, nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Masalah ideologi yang akan saya bahas disini adalah ideologi liberal, komunis dan pancasila.
Di mana, setiap ideologi tersebut memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan masing-
masing.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian ideologi?
2. Apa pengertian ideologi liberalisme, komunisme, dan pancasila?
3. Apa saja keunggulan dan kelemahan liberalisme, komunisme, dan pancasila?

1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian ideologi.
2. Untuk mengetahui pengertian ideologi liberalisme, komunisme, dan pancasila.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan liberalisme, komunisme, dan pancasila.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A.LIBERALISME

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama.Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba,
Bahamas, Republik Dominika,

B. KOMUNISME
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di
suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebutPenganut faham ini berasal dari
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis
sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh
dalam dunia politik.Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam,
Korea Utara, Kuba dan Laos.

C. PANCASILA
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

3
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ideologi

Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “idea” dan “logos”. idea mengandung arti
mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun kata logos mengandung arti gagasan,
pengertian, kata, dan ilmu. jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan,
pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.

Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757-1836), seorang ahli
filsafat Prancis. menurutnya, ideologi merupakan cabang filsafat yang disebut science
de ideas ( sains tentang ide ). Pada tahun 1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu
tentang pikiran manusia, yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa
depan. Dengan begitu, pada awal kemunculannya, ideologi berarti ilmu tentang
terjadinya cita-cita, gagasan, dan buah pikiran.

Dalam perkembangannya, ideologi didefinisikan sebagai berikut.

1. Menurut Descartes, ideologi adalah inti dari semua pikiran manusia


2. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki
oleh penguasa.
3. Menurut Thomas Hobbes, Ideologi adalah seluruh cara untuk melindungi kekuasaan
pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
4. Menurut Francis Bacon, ideologi adalah paduan atau gabungan pemikiran mendasar
dari suatu konsep
5. Menurut Karl Marx, ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
6. Menurut Napoleon, ideologi adaah keseluruhan pemikiran politik dari musuh-
musuhnya
7. Menurut Dr.Hafidh Shaleh, ideologi adalah suatu pemikiran yang mempunyai ide
berupa konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan solusi atas seluruh problem
kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi
metode untuk menjabarkan ide dan jalan keluarnya, metode mempertahankannya dan
metode menyebarkannya ke seluruh dunia.

5
8. Menurut The American Heritage dan Dictionary of The English Language, Fourth
Edition, ideologi adalah sekumpulan ide yang mencerminkan kebutuhan-kebutuhan,
darapan dan tujuan sosial dari individu, kelompok, golongan atau budaya. dan ideologi
adalah sekumpulan ajaran atau kepercayaan yang membentuk dasar-dasar politik,
ekonomi, dan sistem-sistem yang lain.
9. Menurut Random House Unabridged Dictionary, ideologi adalah sekumpulan ajaran,
cerita suatu bangsa, kepercayaan dan lain -lain yang menuntut individu, gerakan sosial,
institusi, golongan, atau kelompok yang besar.
10. Menurut Prof. Lowenstein, ideologi adalah suatu penyelarasan atau gabungan pola
pikiran dan kepercayaan, atau pemikiran bertukar menjadi kepercayaan, penerangan
sikap manusia tentang hidup dan kehadirannya dalam masyarakat dan mengusulkan
sesuatu kepemimpinan dan menyeimbangkannya berdasarkan pemikirannya dan
kepercayaan itu.
11. Menurut Sastrapratedja, ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang
berorientasi pada tindakan yang berorganisis menjadi suatu sistem yang teratur dan
ideologi adalah ilmu yang berkaitan dengan cita-cita, yang terdiri atas seperangkat
gagasan-gagasan atau pemikiran manusia mengenai soal-soal cita politik, doktrin atau
ajaran, nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Berdasarkan uraian tersebut, ideologi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai yang menentukan seluruh hidup manusia


2. Gagasan yang diatur dengan baik tentang manusia dan kehidupannya
3. kesepakatan bersama yang membuat nilai dasar masyarakat dalam suatu Negara
4. Pembangkit kesadaran masyarakat akan kemerdekaan melawan penjajah
5. Gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai dari suatu bangsa serta
dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman hidup suatu
bangsa.

Ideologi merupakan gambaran dari hal -hal berikut :

a. sejauh mana masyarakat berhasil memahami dirinya sendiri

6
b. Lukisan tentang kemampuannya memberikan harapan kepada berbagai kelompok
atau golongan yang ada pada masyarakat untuk mempunyai kehidupan bersama secara
lebih baik dan untuk membangun masa depan yang lebih cerah.
c. Kemampuan mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan
perkembangan masyarakat

Mengapa ideologi perlu dimiliki setiap negara? karena ideologi digunakan negara
sebagai landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadiannya
dalam alam sekitarnya. Ideologi membantu suatu negara dalam membuka wawasan
yang memberikan makna dan menunjukkan tujuan dalam kehidupan bernegara. Selain
itu, ideologi juga berguna sebagai bekal dan jalan suatu negara untuk menemukan
identitasnya. Ideologi merupakan sebuah kekuatan yang mampu menyemangati dan
mendorong negara untuk melakukan kegiatannya dan mencapai tujuan negara.

B. Pengertian Ideologi Liberalisme,Komunisme dan Pancasila


a. Ideologi Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak
adalah nilai poltik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern,
liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan
keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi liberalisme yakni kehidupan, kebebasan
dan hak milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok
yang bersumber dari tiga nilai dasar liberalisme tadi:
1. Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being).
Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala
bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun
karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan
persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada
kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini
(persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.
7
2. Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap
orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya,
maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik
dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan
dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana
hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu ( Treat the
Others Reason Equally).
3. Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah
tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak
menurut kehendak rakyat (Government by the Consent of The People or
The Governed).
4. Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk
membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hak asasi manusia yang
merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh
pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka
untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum
tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan
sosial.
5. Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu (The Emphasis of
Individual).
6. Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu
mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik,
ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi
dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika
usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.
7. Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse
Dogatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke
(1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan
pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.

b. Ideologi Komunis
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
8
manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori
mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah
dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah
satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahirannya adalah sebuah koreksi terhadap paham
kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum
buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih
mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan
selanjutnya, muncul beberapa fraksi internal dalam komunisme antara penganut
komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori
dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk
menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat Utopia.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional.
Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh
partai komunis di seluruh dunia, sedangkan komunis internasional merupakan
racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut
"Marxisme-Leninisme".
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat
produksi melalui peran Partai Komunis. Secara ringkasnya, perubahan sosial
dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar, namun
pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai.
Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas
perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai
alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi
modal pada individu. Pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai
milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh
negara guna kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme memperkenalkan
penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai
komunis. Oleh karena itu, sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang
bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme
tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Secara umum, komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan
Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos,
9
takhayul dan agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin pada
rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang
berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena
dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).

c. Ideologi Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyatIndonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :
 Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei
1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan,
Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan
Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar
pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama
berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya
meragukan pidato Yamin tersebut.
 • Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945
dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya
Pancasila". Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
Kebangsaan, Internasionalisme, Mufakat, Kesejahteraan, dan Ketuhanan.
Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada

10
tanggal 1 Juni itu, katanya: “Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan,
internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima
bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila.
Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan
negara Indonesia, kekal dan abadi.”
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa
dokumen penetapannya ialah :
 Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni
1945.
 Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus
1945.
 Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat -
tanggal 27 Desember 1949.
 Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara -
tanggal 15 Agustus 1950.
 Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama
(merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959).

C. Kelebihan dan Kelemahan Liberalilisme,Komunisme dan Pancasila


1. Liberalisme
a. Kelebihan Ideologi Libaralisme
Ideologi liberalisme memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan
ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
 Setiap individu bebas untuk memiliki sumber daya produksi. Hal ini
mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
 Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada masyarakat.
 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang
kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
 Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan atas motif mencari keuntungan

11
 Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-
berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat
mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan
lembaga atau pemerintah.
 Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari
siapapun.
b. Kelemahan Ideologi Libaralisme
Ideologi liberalisme memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
 Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat
bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan
golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
 Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
 Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
 Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
budaya oleh individu yang sering terjadi.
 Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah
sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai
media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image
dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.

2. Komunisme
a. Kelebihan Ideologi Komunisme
Ideologi komunis memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
 Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik
dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran
atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
 Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancar.
 Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
 Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan
oleh pemerintah.

12
 Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada.
b. Kelemahan Ideologi Komunisme
Ideologi komunis memiliki beberapa kelemahan antara lain :
 Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan
nilai – nilai komunis.
 Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur
oleh pusat
 Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

3. Pancasila
a. Kelebihan Ideologi Pancasila
Ideologi pancasila memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
 Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideologi.
 Menutup kelemahan dari kedua ideologi yang bertentangan.
 Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
 Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan zaman.

b. Kekurangan Ideologi Pancasila


Ideologi pancasila mempunyai kekurangan, antara lain :
 Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda

D. Posisi Pancasila di antara Ideologi Liberalisme dan Komunisme


Liberalisme jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus norma-
normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat dikatakan bahwa
hal-hal yang terdapat di dalam liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal UUD 1945,
tetapi Pancasila menolak liberalisme sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan
determinisme.
Ideologi Komunis atau ideologi komunisme bersifat absolutisasi dan determinisme,
karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat,
kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam negara komunis.
Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas.

13
Ideologi Pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social. Pancasila bertitik tolak dari
pandangan bahwa secara kodrati bersifat monopluralis, yaitu manusia yang satu tetapi
dapat dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.

14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi dapat diartikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang
dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun secara sistematis untuk
mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu negara.
Setiap ideologi yang ada sekarang seperti liberalisme, komunisme, dan pancasila
pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan
gagasan serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan
bernegara, liberalisme lebih mengutamakan individualism, sedangkan komunisme
lebih bersifat mutlak atau totaliter. Komunisme juga cenderung menutup mata akan
adanya dampak individualisme.
B. Saran
Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai suatu yang harus kita yakini karena
cocok bagi bangsa Indonesia. Jadi, Indonesia saat ini sangat membutuhkan sebuah
idiologi dalam menjalankan pemerintahan ini ke depan. Tidak lain ideologi itu
adalah Pancasila. Sebelum melangkah lebih jauh, sangat perlu kita memahami apa
arti dari ideologi dan apa itu Pancasila sebenarnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Akane. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Ideologi. 27 November


2014. http://tugas-akane.blogspot.com/2012/08/kelemahan-dan-kelebihan-masing-
masing.html.
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengertian-ideologi
 http://id.scribd.com /doc/344778167/makalah Liberalisme,Komunisme dan Pancasila
di akses tgl 23 April 2018

16

Anda mungkin juga menyukai