Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

PENYUSUN :

TAMARA A PUTERI (P27824415020)

TALITHA AMELINDA (P27824415030)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

PRODI DIV KEBIDANAN SUTOMO

JURUSAN KEBIDANAN

TA 2016/2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tanda Bahaya Kehamilan


Hari / Tanggal :
Tempat : Ruang Tunggu Loket PKM Balongsari Surabaya
Waktu Pelaksanaan : 07.00 WIB
Waktu Acara : 20 menit
Pembicara : Mahasiswa Poltekkes prodi DIV Kebidanan Sutomo
Peserta / Sasaran : Para pasien dan keluarga

1. TUJUAN

A. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan berupa Tanda bahaya kehamilan diharapkan semua
orang dan keluarga dapat mengerti apa itu tanda bahaya kehamilan, macam-macamnya dan
penanganan awal yang baik.

B. Tujuan Khusus
a) Semua keluarga maupun pasangan dapat mengerti tentang tanda bahaya kehamilan.
b) Dapat melakukan pencegahan dan penanganan awal yang tepat sehingga menurunkan
AKI dan AKB.

2. SUB TOPIK
a) Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan.
b) Manfaat Tanda Bahaya Kehamilan
c) Macam macam Tanda Bahaya Kehamilan.

3. METODA PENYAMPAIAN
Ceramah tanya jawab(CTJ) / Diskusi

4. MEDIA
a) Laptop
b) Handout/leafflett

5. MATRIKS KEGIATAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit PEMBUKAAN
- Membuka kegiatan dengan mengucap salam Menjawab salam
- Memperkenalkan diri Mendengarkan
- Menyampaikan tujuan penyuluhan Memperhatikan
- Menyebutkan materi yang akan disampaikan Memperhatikan
2 15 menit PELAKSANAAN
- Menyampaikan materi tentang :
a) Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan.
b) Manfaat Tanda Bahaya Kehamilan
c) Macam macam Tanda Bahaya Kehamilan.

- Memberi kesempatan bertanya Memperhatikan


3 10 menit EVALUASI
Membuka kesempatan diskusi Bertanya dan
menjawab pertanyaan
4 5 menit - Menyampaikan terima kasih atas Memperhatikan
kerjasamanya
- Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau
risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau
kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu
hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau
janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan
menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa
ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan


Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal menurut Pusdiknakes (2003) :
1. Perdarahan lewat jalan lahir atau perdarahan pervaginaan
Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di
sekitar waktu pertama terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi
(penempelan hasil konsepsi pada dinding rahim) yang dikenal dengan tanda Hartman dan ini
normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin terjadi
pertanda servik yang rapuh (erosi). Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin
suatu tanda adanya
infeksi. Perdarahan pada masa kehamilan yang patologis dibagi menjadi dua:
 Perdarahan pada masa awal kehamilan
Perdarahan yang terjadi pada masa awal kehamilan kurang dari 22 minggu.
Perdarahan pervaginaan dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda:
- Keluar darah merah
- Perdarahan yang banyak
- Perdarahan dengan nyeri
Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya:
A) Abortus
Adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16 minggu atau
sebelum plasenta selesai. Macam-macam abortus:
 Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar
(buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien
(gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan
stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau
merujuk), temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan
pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.
(Sarwono, 2001: 145).
 Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik dengan
memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
 Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila
kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi
medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
 Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan– tindakan
yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
 Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil
konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian
cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
 Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang
berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan
tidak dapat dipertahankan lagi.
Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian
cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
 Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan
terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan
obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat.
Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan
melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan
berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan
terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau
USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
 Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam
rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan
desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase.
Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.(Mohctar, 1998 : 211–212).

B. Mola hidatidosa (hamil anggur)


Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit
dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma
uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan
evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi
berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer
Laktat) dengan kecepatan 40- 60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap
perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat)
Kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
Perdarahan pada masa kehamilan lanjut setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan.
Perdarahan pervaginaan dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda:
Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan.
Perdarahan kadang banyak atau tidak terus menerus.
Perdarahan disertai rasa nyeri.
Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri,
atau dicurigai adanya gangguan pembekuan darah.
2. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang hebat,
menetap dan tidak hilang dengan beristriahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang
hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau
berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.

3. Perubahan visual (penglihatan) secara tiba-tiba (pandangan kabur)


Penglihatan ibu bisa berubah pada masa kehamilan. Perubahan penglihatan yang ringan
(minor) adalah normal.
Masalah visual yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,
misalnya tiba-tiba pandang kabur atau terbayang, melihat bintik bintik (spot), serta mata
bekunang-kunang.
Perubahan penglihatan ini bisa bisa disertai denagn sakit kepala yang hebat. Jika hal ini
terjadi, kemungkinan suatu tanda preeklamsi.

4. Nyeri perut hebat


Nyeri pada daerah abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
suatu kelainan.
Nyeri abdomen yang mengindikasikan mengancam jiwa adalah nyeri perut yang hebat,
menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan
perdarahan lewat jalan lahir.
Hal ini bisa berarti appendicitis (radang usus buntu), kehamilan ektopik (kehamilan di
luar kandungan), aborstus (keguguran), penyakit radang panggul, persalinan preterm,
gastritis (maag), solutio placenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih atau
infeksi lain.
5. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau dengan
meninggikan kaki lebih tinggi daripada kepala.
Bengkak dapat menjadi masalah serius jika ditandai dengan: muncul pada muka dan
tangan., bengkak tidak hilang setelah beristirahat,bengkak disertai dengan keluhan fisik
lainnya.
Gejala anemia dapat muncul dalam bentuk oedema (bengkak) karena dengan
menurunnya kekentalan darah pada penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar
hemoglobin (Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah kadar
Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya.

6. Bayi kurang bergerak seperti biasa


Ibu hamil mlai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu
(multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu
(primigravida, baru pertama kali hamil). Jika janin tidur, gerakannya akan melemah. janin
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam).
Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring/beristirahat, makan dan
minum.

Tanda-tanda bahaya lainnya yang harus diwaspadai diantaranya:


a. Rasa mual dan muntah pada trimester satu
Terjadi mual dan muntah poada kehamilan bahaya jika:
Peningkatan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan.
Terdapat tanda-tanda kurang gizi.
Hiperemesis gravidarum.
Terjadi perubahan status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit,
kehilangan berat badan yang signifikan.
Pastikan tidak ada apendisitis, kolesistitis, atau pankreas.
Penyebab masih belum diketahui secara pasti, kemungkinan disebabkan:
Peningkatan hormon HCG, esterogen/progesteron
Relaksasi otot-otot halus
Metebolisme: perubahan metabolisme
Keletihan

Cara meringankan atau mencegah:


Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangkit dari tempat tidur.
Duduk tegak setiap kali selesai makan.
Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras atau menyengat.
Memakan makanan kering dan minum diantara waktu makan.
Minum cairan berkarbonat.
Bangun dari tidur secara berlahan-lahan dan jangan langsung bergerak.
Jangan menggosok gigi segera setelah selesai waktu makan.
Istirahat cukup.

c. Keputihan
Terjadinya kaeputihan pada kehamilan dikatakan bahaya jika:
Sangat banyak, baunya menyengat, berwarna kuning/abu-abu
Penyebab:
Hiperplasia mukosa vagina
Kelenjar endoserviks meningkatkan produksi lendir karena peningkatan
jumlah hormon esterogen
Cara meringankan atau mencegah:
Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari.
Memakai pakaian dalam terbuat dari katun atau bahan-bahan yang kuat
daya serapnya.
Hindari memakai pakaian dalam yang terbuat dari pantyhose yang terbuat
dari nilon.

d. Hidung tersumbat atau berdarah


Terjadinya hidung tersumbat/berdarah pada kehamilan dikatakan bahaya jika:
Ibu merasa dingin
Terjadi demam
Suhu tubuh >380 C
Penyebab:
Penigkatan jumlah hormon esterogen dan progesteron.
Pembesaran kapiler.
Relaksasi otot halus vaskular serta genangan vaskular hidung.
Volume sirkulasi darah yang meningkat.
Cara mengurangi atau mencegah: Gunakan vaprorizer udara dingin

e. Gatal-gatal
Terjadi gatal-gatal pada kehamilan dikatakan bahaya jika:
Adanya pruritis gravidarum, intrahepatik kolestatis kehamilan, tanpa atau dengan sakit
kuning yang berkaitan dengannya. Dibarengi dengan mual dan muntah, sakit kuning dan
kolestasis.
Penyebab: kemungkinan karena hipersensitivitas terhadap antigen plasenta.
Cara meringankan atau mengurangi:
Gunakan kompres atau mandi menggunakan siranan air sejuk.
Gunakan cara mandi outmeal.

f. Diare
Terjadinya diare dalam kehamilan dikatakan bahaya jika: Terjadi dehidrasi,
Disertai demam, Terdapat darah dalam kotoran.
Penyebab:
Mungkin karena hormon
Mungkin karena faktor makanan
Cara mengurangi atau mencegah:
Cairan pengganti atau rehidrasi mural
Hindari makan berserat tinggi
Makan sedikit tapi sering
g. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya
tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat
berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban
di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin test)
merah menjadi biru (Saifuddin,2002).
h. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
i. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres
untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –gejala penyakit. Pada infeksi berat
dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama
kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
j. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas
sehari -hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum
(Wiknjosastro, 2002).
k. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr% pada trimester II. Nilai tersebut dan
perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II.
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak
jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002). Agar terhindar dari semua masalah
itu, pastikan bahwa calon ibu benar-benar sehat saat akan merencanakan kehamilan,
pemeriksaan kehamilan dini dan teratur akan meminimalkan risiko kelainan dan gangguan
kehamilan serta membina komunikasi yang baik dengan pasien, sehingga pasien memiliki
kehamilan serta persalinan yang sehat dan menyenangkan.

D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda


Bahaya Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda
bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat
fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas,
Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007).

Anda mungkin juga menyukai