PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapu tujuan kegiatan praktikum ini yaitu untu mengkultur Spirulina sp.
pada skala laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistematika
Kingdom : Protista
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Oscilatoriaceae
Genus : Spirulina
Spirulina sp. ganggang biru hijau ini ditemukan pada air payau yang
bersifat alkalis. Salah satu spesies Spirulina telah lama dikonsumsi sebagai
bahan pangan di daerah Afrika. Bahkan pada abad ke-16, bangsa Astec Indian
ditemukan sebagai pengguna Spirulina yang merupakan sumber protein
utama dan ternyata kemudian ditemukan mengandung berbagai vitamin. Ada
beberapa spesies Spirulina yang telah ditelaah secara baik. Spirulina yang
tumbuh di Meksiko dikenal sebagai Spirulina maxima, dan di Afrika
Spirulina platensis. Spirulina maxima terlihat sebagai benang filamen bersel
banyak dengan ukuran panjang 200-300 dan lebar 5-70 mikron. Suatu
filamen dengan 7 spiral akan mencapai ukuran 1000 mikron dan berisi 250-
400 sel.
1. Pembelahan sel
2. Fragmentasi
3. Pembentukan spora
METODE PRAKTIKUM
1. Alat :
2. Bahan :
1. Lakukan sterilisasi pada alat, wadah dan media kultur plankton tersebut.
2. Kemudian, masukkan air laut sebanyak 400 ml kedalam erlenmeyer
3. Lalu, masukkan aerasi kedalam erlenmeyer yang terisi air laut dan berikan
label.
4. Masukkan pupuk walne sebanyak 0,5 ml menggunakan pipet tetes.
5. Setelah itu, tutup erlenmeyer menggunakan aluminium foil.
6. Kultur selama 7 hari dan hitung menggunakan conter untuk mengetahui
jumlah selnya setiap hari diamati di bawa mikroskop.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel. 1Hasil pengamatan kepadatan sel Spirulina sp.
KURVA PENGAMATAN
KEPADATAN SEL Spirulina sp.
50
46
40
37
Jumlah Sel
30
20
10 13
10
2 2 7
0
I II III IV V VI VII
Hari
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil tabel dan kurva pengamatan kepadatan sel
spirulina sp. Pada hari pertama dan hari ke dua mengalami fase adaptasi,
pada fase ini mikroalga menyesuaikan diri dengan lingkungannya setelah
media kultur tersebut diberi pupuk atau nutrien.
Pada hari ke tiga sampai hari ke lima kepadatan sel mikroalga masih
kurang hal inidiketahui bahwa pertumbuhan mikroalga jenis Spirulina sp. ini
sangat lambat, dan pada hari ke enam dan ke tujuh mengalami penurunan
kepadatan sel Spirulina sp. sangat berbedah dengan hari ke tiga sampai
dengan hari ke lima perbedaan sel tersebut disebabkan karena sel fitoplankton
mengalami pembelahan sehingga kemampuan sel dalam memanfaatkan
nutrien untuk pertumbuhan pada hari ke enam dan ketuju sangat
meningkat,fase ini dikenal dengan fase eksponensial. Faktor yang
dipengaruhi pada mikroalga selama satu minggu diantaranya suhu atau
temperatur ruangan, nutrisi yang didapat dalam kultur dan cahaya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan praktikum ini adapun kesimpulan dapat ditarik
yaitu :
Spirulina sp. merupakan jenis mikroalga yang pembelahan selnya lambat,
berwarna hijau dan mempunyai bentuk yang menyerupai benang merupakan
rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan dinding sel yang tipis,
berdiameter 1-12 mikrometer.
LAPORAN
“TEKNIK KULTU PAKAN ALAMI”
“spirulina sp..”
Modul : Melakukan kultur skala Laboratorium
Tetraselmis sp.
Dosen : La Paturusi La Sennung
OLEH
MUH. ROESMAN TAHA
1522010519
BUDIDAYA PERIKANAN
(PEMBENIHAN)