5 Ballast Baru
6 Tanah timbunan yang memenuhi syarat
7 Sirtu
8 Geotextile
PERALATAN
No Nama Alat Unit Jumla
h
1 Alat pengangkut material
a. Lori kerja Set 2
b. Gerobak Set 2
c. Dump Truck Set 4
2 Alat untuk bongkar & pasang Track
a. Rail Over rise shifter/Yamaguci (alat penggeser rel) Set 4
b. Rail lifter (alat pengangkat rel) Set 4
c. Track jack ( dongkrak hydrolic) Set 8
d. Screw jack (dongkrak pal) pcs 4
e. Linggis pcs 20
f. Pipa songkel pcs 40
g. Rail cutting machine (mesin potong rel) beserta kelengkapannya Set 2
h. Rail drilling machine (mesin bor rel) Set 2
i. Drilling machine (mesin bor bantalan kayu) Set 2
j. Pan setter (penyetel spur) Set 6
k. Pan puller (alat pemasang pandroll clip) Set 12
l. Track gauge (Mall spur/Matisa) Set 1
m. Hummer 5 kg Pcs 5
n. Kunci Tircfond Set 5
3 Alat-alat untuk pekerjaan Balas
a. Pengki Pcs 30
b. Garuk Balas Pcs 30
c. Handy Tie Tamper Machine (HTT) Set 4
PERALATAN
No Nama Alat Unit Jumlah
4 Papan Semboyan:
Semboyan 2A, 2B, 2C,3 set 3
ruck
Dump T
rea/
Stock A Area
n
Buanga
Existing Track
C
L
PLAN
Galain Tahap I
Posisi Excavator
Excavator c av ator
rj a Ex
Ke
A ra h
Dump truck
Stock area/
Buangan Area
3. Galian Dari Atas Ke bawah
tor
ja E xcava
A ra h Ke r
Excavator
ck
p tru awal galian
D um
/
area
stock gan Area n
Buan galia
Garis
SAFETY LINE
EXISTING TRACK
LC
2.40
1:1
PERKUATAN TANAH
■ Penggalian tanah sedalam 50 cm untuk perkuatan
dengan menggunakan excavator dan dibuang
dengan dumptruck, selanjutnya dipadatkan sebagai
dasar konstruksi
■ Penghamparan geotextile yang dilanjutkan dengan
penghamparan material sirtu
■ Pemadatan lapis per lapis dengan ketebalan tidak
boleh kurang dari 30 cm dan setiap lapis dilakukan
pengukuran elevasi
■ Setelah pemadatan, material sirtu tidak boleh
tercampur dengan material lain. Setelah
pengukuran laveling material sirtu tercapai, maka
ditutup dengan geotekstile
PEKERJAAN GEOTEXTILE
■ Pekerjaan geotextile dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
ini.
■ Jika ada kerusakan yang diketahui, permukaan yang rusak harus
dibuang dengan cara dipotong dan disambung dengan bagian lain
ke arah lebarnya
■ Semua bagian yang dipasang, dibawah sub balas dan geotextile
yang dibawah sepur metode disambungkan secara penjahitan
■ Jika ada metode penyambungan yang diusulkan seperti pemanasan
atau overlapping, metode ini harus disetujui oleh pabrik dan
diserahkan untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas / Pemberi
Tugas
■ Penyambungan secara penjahitan harus menggunakan benang
polyester atau polyester/cotton dan harus dikerjakan dengan mesin
jahit
■ Sambungan geotextile yang akan dijahit harus mempunyai suatu
lapisan untuk penjahitan
PERBAIKAN TANAH LUNAK
PERBAIKAN TANAH LUNAK
> 4 METER
PEKERJAAN TIMBUNAN
■ Material yang digunakan untuk timbunan harus mudah dipadatkan, stabil
melawan beban kereta api, curah hujan dan gempa serta bebas dari
penurunan yang berlebihan. Material timbunan yang berasal dari sumber
di luar lokasi atau dari daerah galian di lokasi harus diuji kualitasnya
dahulu dengan pengujian tanah. Tahapan pekerjaan timbunan diuraikan
sebagai berikut ini.
■ Kontraktor harus memberikan hasil uji laboratorium untuk material
timbunan : Moisture Content, Unit Weight, Specific Gravity, Grain Size
Analysis, Liquid and Plastic Limit, Plate-Load Test
■ Membuat uji coba timbunan tanah dengan menggunakan material
timbunan pilihan lebar dari tanggul uji coba adalah 3 kali lebar peralatan
pemadat dengan panjang 50 m, dengan ketebalan 20 cm padat
■ Tanah dasar yang sudah di striping dipadatkan dengan kemiringan ke
arah luar, sesuai dengan gambar, lebar gambar dibuat 3x lebar roda
pemadat sepanjang 20 m
■ Tanah timbunan didatangkan dengan truk-truk kemudian dihamparkan
dengan bulldozer
PEKERJAAN TIMBUNAN
■ Setelah mencapai ketebalan 30 cm maka timbunan
dipadatkan dengan vibroroller atau alat pemadat lain
■ Pemadatan tanah dilakukan pada setiap lapisan tanah
dengan ketebalan padat maksimum 30 cm serta dilakukan
berulang-ulang sehingga persyaratan kepadatan dapat
tercapai dan permukaan bagian dibuat miring ke sisi luar.
Setelah lapisan pertama uji kepadatannya tercapai dapat
dilanjutkan lapisan berikutnya dengan syarat yang sama
■ Tes pemadatan harus dilakukan pada setiap 500 m2 untuk
setiap lapisan tanah yang dipadatkan
■ Setelah badan jalan dipadatkan dan memenuhi persyaratan
serta sistem drainase diatur sebaik-baiknya maka pekerjaan
sub balas di atas badan jalan dapat dilakukan
DRAINASE
■ Drainase adalah sistem pengaliran atau pembuangan
air di suatu daerah jalan rel, baik secara gravitasi
maupun dengan pompa.
■ Setelah pemadatan dan pembersihan permukaan,
dilakukan penggalian untuk long draine dan cross
draine setiap 6 m.
■ Pembersihan permukaan dari akar pohon dan
pemasangan geotekstil. Kemudian penyambungan
geotekstil harus tepat dengan overlapnya agar dapat
digunakan sesuai umur rencana.
■ Penempatan batu kali diatur rapi sampai ketinggian
yang ditentukan. Selanjutnya geotekstile dilipat hingga
menutup rapat drainase dengan overlap 15 cm. Batu
kali yang telah tertutup geotekstile ditimbun kembali
dengan sirtu dan dipadatkan.
PEMBANGUNAN SUB BALAS DAN BALAS
To Disposal Area
Ballast
Dump truck Watcher
Dump truck
Dumping Mat.
2. Dump of Ballast
Dumping Mat.
Dump truck
Dump Truck
Ballast
Dump truck 3
@ 2.0 - 3.0m ( 0.76 m m )
Ballast Ballast
4. Ballast Condition
Bulldozer
Bulldozer
Ballast Ballast