Redlist tercatat 28 tumbuhan di Indonesia yang berstatus Extinct in the Wild. 28 jenis
tumbuhan tersebut adalah sebaga berikut.
1. Cendana
Salah satu pohon yang mempunyai beragam manfaat ini dinamai dengan cendana.
Kayunya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan aroma terapi, parfum dan rempah-
rempah. Diyakini, bau harum yang berasal dari kayu cendana ini awet sampai ratusan
tahun.
2. Kantong Semar
Tanaman unik ini dapat bertahan hidup dengan cara melarutkan serangga dalam
kantongnya seperti lebah, lalat dan lain sebagainya. Kantong semar merupakan
tumbuhan karnivora yang kini sudah dianggap langka. Sehingga perlu dilakukan
budidaya secara ketat agar terhindar dari kepunahan.
3. Daun Payung
Daun payung atau biasa disebut dengan daun sang atau salo adalah tumbuhan yang
populasinya banyak ditemukan di provinsi Sumatera. Daun payung memiliki nama
ilmiah yakni Johannestijsmania altifrons.
4. Anggrek Tebu
Salah satu keluarga anggrek yang paling berat dan besar namanya anggrek tebu.
Serumpun anggrek tebu berusia dewasa mempunyai berat 1 ton lebih. Panjang
batangnya kurang lebih 3 meter. Bunga ini sering disebut-sebut sebagai anggrek
raksasa karena ukurannya yang begitu besar.
Keunikan dari anggrek tebu terdapat pada bunganya yang bertahan hidup hingga 2
bulan meskipun batangnya telah dipotong. Kini bunga anggrek tebu sedang dalam masa
perlindungan karena jumlahnya yang sangat terbatas.
5. Tengkawang
Tengkawang adalah tumbuhan asli Kalimantan yang memiliki banyak manfaat pada
bagian minyaknya. Tengkawang terdiri dari berbagai jenis yang tersebar di seluruh
daratan Kalimantan. Saat ini, dari 12 jenis tersebut diantaranya sudah dilindungi
pemerintah agar tidak terancam punah.
6. Ulin
Pohon yang juga biasa disebut bulian atau kayu besi ini adalah salah satu tumbuhan
langka di Indonesia yang berasal dari tanah Kalimantan. Pohon ulin memiliki
kemampuan dalam memproduksi kayu yang sangat kuat. Oleh karena itu, tak heran jika
kayu ulin sering digunakan pada bahan konstruksi bangunan seperti jembatan, rumah,
kapal laut dan lain-lain.
Sayangnya, perkembangbiakan pohon ulin ini sangat sulit. Sehingga mengakibatkan
populasi menurun jika habitat asalnya semakin tergerus.
7. Edelweiss Jawa
Bunga senduro merupakan nama lain dari bunga edelweiss jawa. Kini bunga tersebut
sedang dalam masa penurunan tingkat populasi. Sesuai dengan namanya, bunga ini
banyak yang subur di pegunungan Jawa. Bahkan bunga edelweiss jawa umumnya
menjadi tanaman pertama yang tumbuh pasca kejadian erupsi gunung berapi.
8. Damar
Pohon yang mempunyai batang setinggi 60 meter ini mampu tumbuh di beragam
daerah Indonesia. Tidak hanya kayunya saja yang bermanfaat, namun getahnya juga
bisa digunakan dalam kebutuhan tertentu. Biasanya getah pohon dapat dibutuhkan
dalam bahan pembuatan kopal, yakni semacam bahan dasar cairan pelapis kertas.
9. Rafflesia Arnoldi
Bunga langka paling populer ini ternyata memiliki nama lain yaitu padma raksasa. Bau
busuk dari bunga raksasa akan keluar saat akan mekar.
Tumbuhan langka ini mempunyai dua fase yang muncul pada proses kehidupannya
secara bergantian, yakni fase vegetatif dan generatif.
Biasanya bunga raflesia banyak ditemui di daerah dataran rendah iklim tropis &
subtropis seperti Afrika barat sampai Kepulauan Pasifik. Salah satunya adalah
Indonesia.
Bunga bangkai merupakan tumbuhan raksasa unik yang dapat mengeluarkan bau busuk
layaknya aroma bangkai.
Bunga bangkai mampu tumbuh subur menjulang tinggi hingga 4 meter. Saat bunga ini
mekar, tumbuhan langka di Indonesia ini akan mengeluarkan cairan warna putih krem.
Sementara itu, bagian mahkota bunga akan berubah menjadi merah tua keunguan.
Bunga bangkai hanya bertahan selama 7 hari ketika mekar lalu mati atau bisa saja
tumbuh lagi.
Pohon ini memiliki batang pohon kurang lebih 15 cm dengan tinggi kira-kira 14 m.
Batang akar karak terlihat putih dan bergetah jika disentuh. Biasanya, pohon ini
ditanam pada dataran yang memiliki ketinggian 1700 m entah itu di daerah lereng bukit
atau di dekat aliran sungai.
Pohon yang telah terancam punah ini juga sedang diusahakan keberadaannya di pulau
Kalimantan dan Sumatera tetap terjaga.
12. Jelutung
Dengan diameter batang berkisar 159 cm, jelutung dapat tumbuh tinggi hanya sekitar
75 m. Tumbuhan ini biasanya subur di dataran rimba, tanah berpasir dan perbukitan
400mdpl. Bagian getah jelutung dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
permen karet.
14. Bulian
Tumbuh subur pada dataran setinggi 600 mdpl, bulian memiliki diameter batang
selebar 95 cm dan tinggi pohon mencapai 36 m. Tumbuhan ini dapat ditemui diatas
tanah berpasir tepatnya pada daerah lereng bukit.
Saat ini, bulian sedang dibudidayakan di beberapa pulau Indonesia, yakni Maluku,
Sumatera dan Kalimantan.
15. Bayur
Pohon yang bernama latin Pterospermum javanicum ini merupakan berperan dalam
memproduksi kayu pertukangan terbaik kualitasnya. Bayur mampu tumbuh setinggi 45
m dengan gemang batang sekitar 1 m.
16. Taxus Sumatrana
17. Purwaceng
Puluhan tahun yang lalu, purwaceng pernah dimanfaatkan sebagai obat kuat untuk para
raja dan penghuni istana Jawa lainnya. Berbagai studi telah membuktikan bahwasanya
tumbuhan yang hampir punah ini berkhasiat menambah stamina atau vitalitas pria.
Purwaceng banyak ditanam di daerah dataran tinggi dan pegunungan seperti Dieng
yang berada di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam bahasa Inggris, anggrek larat seringkali disebut dengan Cooktown Orchid.
Sedangkan nama latinnya sendiri ialah Dendrobium phalaenopsis.
Anggrek larat merupakan tanaman khas Maluku. Tanaman ini kini terancam punah dan
semakin langka di habitat aslinya.
20. Kokoleceran
Tanaman endemik yang mulai langka ini merupakan maskot khas Provinsi Banten. Kini
keberadaannya sedang dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon. Kokoleceran bisa
tumbuh tinggi sampai sekitar 30 m dengan bagian pohon muda yang dibalut oleh bulu
halus lebat.
Sama halnya dengan kokoleceran, anggrek hartinah juga merupakan tumbuhan anggrek
endemik, yakni hanya tumbuh di daerah tertentu seperti di Sumatera Utara. Pertama
kali anggrek ini ditemukan pada tahun 1976 di Desa Banaira Tele Kec. Harian Kab.
Samosir, Sumut.
Tanaman yang hanya tumbuh di mangrove ini memiliki nama lain Phoenix Paludosa.
Korma rawa masuk dalam jenis tanaman kurma. Sejauh ini korma rawa tumbuh di
Aceh Timur.
23. Palem Merah
Biasa disebut dengan pinang merah, tanaman ini juga menjadi flora maskot dari kota
Jambi. Karena eksploitasi yang berlebihan, palem merah keberadaannya semakin
terancam saat ini. Ditambah dengan frekuensi kebakaran hutan yang juga berdampak
pesat pada berkurangnya angka populasi tanaman ini.
24. Enau
Tanaman ini memiliki nama latin Arenga pinnata. Enau atau biasa disebut aren
merupakan tanaman palma yang begitu bermanfaat di samping adanya pohon kelapa.
Tanaman palma ini sangat besar, dengan tinggi sampai 25 m. Diameternya hingga
mencapai 65 cm, batang pokoknya kukuh. Bagian atasnya diliputi oleh serabut hitam
alias ijuk.
25. Tembesu
Tumbuhan langka khas Indonesia ini masuk dalam famili Loganiaceae. Tembesu
tersebar di beberapa pulau Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa
bahkan Irian Jaya.
Tembesu dapat tumbuh pada tanah datar atau sarang yang tidak becek. Atau bisa juga
di tanah liat berpasir dengan curah hujan tipe A sampai B di ketinggian 0-500 mdpl.
26. Mimba
Tumbuhan langka di Indonesia yang hidup liar dalam lingkungan yang agak tandus ini
ternyata memiliki kemampuan efektif dalam mengusir serangga. Zat azadirachtin dalam
mimba berfungsi sebagai salah satu komponen yang dianggap paling poten.
Merupakan salah satu spesies anggrek yang tumbuh subur di wilayah Kalimantan,
Sumatera dan Semenanjung Malaya. Bahkan, provinsi Kalimantan Timur sendiri telah
menetapkan anggrek hitam sebagai maskot flora mereka.
Seiring menciutnya ukuran luas hutan di beberapa daerah Kalimantan, anggrek hitam
pun kini mengalami penurunan jumlah yang amat signifikan. Beruntung cagar alam
Kersik Luway telah menyelamatkan keberadaan anggrek tersebut walaupun jumlahnya
hanya sedikit.