Anda di halaman 1dari 6

BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI TUMBUHAN BINGKEK

Entada phaseoloides merr)

BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI TUMBUHAN BINGKEK


Entada phaseoloides merr)

Jismi Mubarrak1), Hilwan Yuda Teruna2), Filza Yulina Ade1), Elfi Khairina1)
1)
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pasir Pengaraian
2 Staf Pengajar FMIPA Universitas Riau
e-mail : jismimubarok@gmail.com

ABSTRACT
The use of plants as traditional medicine has long been known. One of them is
Bingkek (Entada phaseoloides merr). Seedl of this plant has been being used in folk
medicine for stomach ache, hernias and restore the condition of women after
childbirth, so as well as food. The study aimed to determine the antioxidant bioactivity
of various fractions of seeds Bingkek and to identifity potential antioxidant
compounds from this plant. The process started by macerating 500 g of seeds kernel
by methanol. After 72 hours, the extract filtered and concentrated by rotary
evaporator. Then, 80 g methanol exstract is fractioned by hexane, dicloromethane and
athyl acetate. The result gained are 0.8 g hexane, dicloromethane 0.4 g, ethyl acetate
0.7 g and residual extract 23 g. the test result of each fraction antioxsidant bioactivity
wit DPPH, showed 909,35 µg/mL hexane extract, 507,74 µg/mL dicloromethane,
712,61 µg/mL ethyl acetate and 77,60 µg/mL residual extract. The best value closest
to vitamin C is the residual extract. Then, the phyrochemical profile showed that in
residual extract contains phenolic compounds, triterpenoids, coumarin and saponins.
It can be concluded that the residual extract has potential as good antioxidant.
Further more it is necessary to carry out the study of of the potential compounds of
the antioxidant.

Keywords :Antioxidant, DPPH, Entada phaseoloides merr.


PENDAHULUAN umumnya memilki jumlah yang sedikit,
Antioksidan merupakan molekul tetapi mampu menghambat atau
yang mampu memperlambat atau memperlambat proses oksidasi secara
mencegah oksidasi dari molekul lain bermakna. Senyawa antioksidan alami ini
dengan cara mengikat, mengadsorbsi ada yang dieksploitasi secara komersial
dan menetralkan radikal bebas menjadi seperti tokoferol, asam askorbat dan
senyawa stabil (Rababah, et.al., 2010). kuersetin (Schuler, 1990) antioksidan
Berdasarkan perolehannya di kenal dua alami yang tidak di eksploitasi secara
macam anti oksidan, yaitu antioksidan komerisial seperti senyawa fenolik yang
sintetik dan antioksidan alami meliputi golongan flavonoid, asam fenol,
(Dalimarta dan Sudibyo., 1999). kalkona dan yang berasal dari tanaman
Antioksidan sintetik dikenal sebagai herbal dan rempah-rempah (Pratt, 1990).
antioksidan hasil rekayasa laboratorium, Tumbuhan Bingkek (Entada
seperti butylated hidroksyl anisol (BHA) phaseoloides merr) merupakan tumbuhan
dan butilated hydroxyl touluena (BHT). sejenis tumbuhan merambat dari family
Antioksidan alami adalah antioksidan leguminosa yang berasal dari genus
yang diperoleh dari ekstrak bahan alami entada. Di Indonesia, tumbuhan ini
seperti buah-buahan dan sayuran terdistribusi di beberapa daerah seperti
(Andarwulan, et al., 2010), rempah- Bali, Jawa, Sumatera. Tumbuhan ini
rempah (tao, et al, 2008), rumput laut, digunakan sebagai sebagai sumber obat
hewan juga dari biji bijian (Parathirana tradisional. Masyarakat Kabupaten Rokan
et. al, 2006). Antioksidan alami pada Hulu Provinsi Riau menggunakan bijinya

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.2 Desember 2015 129


BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI TUMBUHAN BINGKEK
Entada phaseoloides merr)

sebagai sebagai obat sakit perut ekstrak yang telah dikumpulkan di


(Mubarrak, 2013) sedangkan masyarakat fraksinasi berturut-turut menggunakan
sunda menggunakannya bijinya sebagai pelarut n-heksana, diklorometana dan etil
obat untuk memulihkan kondisi wanita asetat. Ekstrak yang didapat dari masing-
yang baru melahirkan (Heyne, 1987). Di masing fraksi di kumpulkan dan di
India, biji tumbuhan ini digunakan uapkan pelarutnya. Ekstrak tersebut
sebagai racun ikan (Barua,1988), selanjutnya dilakukan pengujian
sedangkan Masyarakat Provinsi Yunan, bioaktifitas antioksidan.
China menggunakannya sebagai obat
sakit perut dan hernia (Hui, 2010). Uji Aktivitas anti oksidan
Uji aktivitas antioksidan dilakukan
METODE PENELITIAN menggunakan microplate reader two fold
Penanganan sampel delution dengan metode DPPH (1,1-
Biji Tumbuahn bingkek (Entada diphenyl-2-picryl hydrazyl) (Zhang, et
Phaseolides merr) sebanyak 1100 g al., 2006) pada panjang gelombang 520
diambil di Kecamatan Kepenuhan nm. Sampel sebanyak 2 mg dilarutkan
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. kedalam 2 mL MeOH dalam hal ini
Biji tersebut terlebih dahulu di kering konsentrasi sampel 1000 µg/mL. Baris A
anginkan selama 2 (dua) bulan dan dimasukkan sampel sebanyak 100 µL
dijaga agar tidak terkena sinar matahari (plate terdiri dari baris A-H masing-
lansung, setelah kering dibuka dan di masing berjumlah 12 sumur). Sebanyak
pisah kulit dan isi bijinya. Sebanyak 50 µL MeOH dimasukkan kedalam
500g ditumbuk dan haluskan. masing-masing sumur pada baris B-F.
Baris A dipipet sebanyak 50 µL dan
Alat dan Bahan dimasukkan ke baris B, baris B dipipet 50
Alat yang digunakan dalam pene- µL dimasukkan ke baris C dan dilakukan
litian ini adalah rotary evaporator, lampu sampai baris F, baris F dipipet µL lalu
ultraviolet panjang gelombang 254 dan dibuang, sehingga di peroleh konsentrasi
366 nm, timbangan analitik, microplate 1000, 500, 125, 62.5, 31.25 µg/mL.
reader96 well (berthold LB-941). Sedangkan pada baris G-H diisi dengan
Bahan yang digunakan dalam MeOH µL, khusus pada baris H diisi
penelitian ini antara lain biji tumbuhan hanya sumur 1-6.Baris A-G ditambahkan
bingkek yang sudah dihaluskan, Pelarut DPPH sebanyak 80 µL dengan
teknis metanol, etil asetat, dikloro- konsentrasi 40 µg/mL. Kemudian
metana, methanol grade HPLC, silica gel diinkubasi selama 30 menit.Aktivitas
60 GF254, plat KLT GF 254, 2,2 diphenyl- penangkapan radikal diukur sebagai
1-picrylhydrazyl (DPPH) dan vitamin penurunan absorbansi DPPH dengan
C, asam sulfat anhidrat, asetat glacial, microplate reader dan olah data. Kontrol
perekasi Dragendroff, Anisaldehid. positif yang digunakan sebagai
pembanding yaitu vitamin C dengan
Ekstraksi konsentrasi 50 µg/mL. nilai % inhibisi
Ekstraksi dilakukan dengan dihitung dengan rumus berikut:
metode maserasi. Sebanyak 500 g
serbuk biji bingkek di rendam dalam %Hambatan = x 100
bejana ekstraksi dengan pelarut metanol
selama 3 x 24 jam pada suhu kamar, lalu Keterangan :
disaring. Proses ekstraksi ini dilakukan Akontrol = Absorbansi tidak mengandung
sebanyak lima kali dan maserat yang sampel
didapat diuapkan pelarutnya sehingga Asampel = Absorbansi sampel
didapat ekstrak metanol. Selanjutnya

130 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.2 Desember 2015


BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI TUMBUHAN BINGKEK
Entada phaseoloides merr)

Selanjutnya nilai hasil perhi- HASIL DAN PEMBAHASAN


tungan dimasukkan kedalam persamaan Maserasi biji tumbuhan bingkek
linier dengan konsentrasi µg/Ml sebagai dengan pelarut metanol 3 x 24 jam
absis (sumbu x) dan nilai persen inhibisi setelah disaring didapat ekstrak berwarna
sebagai ordinatnya (sumbu y).Nilai IC50 kuning. Selanjutnya dipekatkan dengan
nilai dari perhitungan pada saat inhibisi rotary evaporator. Pengulangan maserasi
sebesar 50%. dilakukan hingga lima kali dan setelah
pemekatan didapat ekstrak kental metanol
Identifikasi Profil Fitokimia berwarna coklat kehitaman sebanyak 83
Ekstrak biji bingkek dilarutkan ml. Sebanyak 80 mL ekstrak kental
dalam pelarut metanol. Hasil ekstrak tersebut di fraksinasi berturut-turut
ditotolkan pada batas bawah plat KLT menggunakan pelarut n-heksana,
dengan kapiler, kemudian dibiarkan diklorometana, etil asetat. Hasil didapat
kering pada udara terbuka. Selanjutnya berupa ekstrak n-heksana 0,8 g,
dielusi dalam bejana hingga noda diklorometana 0,4 g, etil asetat 0,7 g dan
terpisah baik. Noda yang dihasilkan residu ekstrak 23 g. selanjutnya dilakukan
dimonitor dengan lampu UV panjang pengujian antioksidan.
gelombang 254 atau 365 nm. Pengujian bioaktivitas antioksidan
a. Identifiaksi terpenoid pada masing masing ekstrak n-heksana,
Untuk analisa senyawa terpenoid/ diklorometana, etil asetat dan residu
steroid, setelah kering plat KLT disem- methanol menggunakan microplate
protkan dengan perekasi Lieberman– reader96 well (berthold LB-941) setelah
burcard, kemudian dipanaskan selama dilakukan perhitungan dengan konsen-
3-10 menit pada 100 0C. Adanya trasi µg/Ml sebagai absis (sumbu x) dan
terpenoid akan ditandai dengan nilai persen inhibisi sebagai ordinatnya
munculnya warna merah. Sedangkan (sumbu y). melalui grafik didapat nilai
warna biru menandakan steroid. IC50seperti pada tabel dibawah ini.
b. Identifikasi alkaloid
Untuk analisa alkaloid, noda yang Tabel 1 Nilai IC50 pengujian
terbentuk disemprot menggunakan antioksidan bari berbagai
pereaksi Dragendorff, munculnya warna fraksi biji tumbuhan bingkek
coklat kemerahan menunjukkan adanya Nilai IC50
No Nama Fraksi
alkaloid (µg/mL)
c. Identifikasi fenolik 1 n-heksana 909,35
Pada analisa fenolik, plat 2 Diklorometana 507,74
disemportkan dengan reagen
anisaldehid-asam sulfat munculnya 3 Etil asetat 712,61
warna merah muda menunjukkan 4 Residu ekstrak 77, 60
adanya senyawa fenolik. 5 Kontrol (Vitamin C) 42, 03
d. Identifkasi kumarin
Untuk analisa kumarin, noda yang
Pada prinsipnya, antioksidan
dihasilkan dimonitor dengan lampu UV
merupakan senyawa pemberi elektron
panjang gelombang 365 nm dan terlihat
fluorisensi, kemudian noda pada KLT yang mampu menginaktivasi berkem-
tersebut disemprot dengan NaOH 1 % bangnya reaksi oksidasi dengan cara
dan etanol: air (1:1) dimonitor kembali mencegah terbentuknya radikal. (Winarsi,
dengan lampu UV maka terlihat 2007). Kemampuan antioksidan ditentu-
fluorisensi yang semakin terang kan oleh nilai IC50.Semakin rendah nilai
menunjukkan adanya kumarin IC50 suatu senyawa atau ekstrak, semakin

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.2 Desember 2015 131


BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI TUMBUHAN BINGKEK
Entada phaseoloides merr)

bagus pula sifat antioksidannya. Dari ekstrak tersebut mengandung senyawa


tabel diatas dapat terlihat nilai IC50 golongan tritepenoid, fenolik dan
ekstrak metanol 909,35 µg/mL, kumarin. Adanya kandungan triterpenoid
diklorometana 507,74 µg/mL, ekstrak pada ekstrak ditandai dengan terjadinya
etil asetat 712 µg/mL, dan residu perubahan menjadi warna merah pada
plat kromatografi lapis Tipis setelah
ekstrak 77,60 µg/mL. Untuk pemban-
disemprotkan pereaksi llieberman-
ding digunakan Vitamin C, yang meru- burchard dan pemanasan 100 0C selama 3
pakan antioksidan alami yang mudah menit. Hasil positif senyawa fenolik
didapat dan harganya murah.Minami ditandai dengan perubahan menjadi
et.al. 1993. membagi nilai antioksidan warna merah pada pereaksi anisaldehid-
kedalam dalam tiga kelempok berdasar- asam sulfat dan fluoresensi yang semakin
kan nilai IC50. Yaitu: sangat aktif , aktif, terang pada penyemprotan dengan
dan tidak aktif. Sangat aktif bila nilai NaOH/etanol/air ketika diamati dengan
IC50 ˂10µg/mL, katagori aktif bila lampu ultraviolet panjang gelombang 366
bernilai ˂100 µg/mL, dan tidak aktif nm.
Pratt, 1990. Menyatakan nilai
bila memberikan nilai ˂ 100 µg/mL.
antioksidan suatu senyawa atau ekstrak
Dari tabel diatas, nilai IC50 residu
dapat dipengaruhi oleh kandungan senya-
ekstrak sebesar 77,60µg/mL, ini
wa fenolik dari tumbuhan tersebut.
menandakan bahwa residu ini bersifat Senyawa fenolik yang dimaksud terma-
aktif. Aktifnya ekstrak ini juga ditandai suk juga didalamnya senyawa asam-asam
dengan terjadinya perubahan warna fenol, kalkona, dan flavonoid. Menurut
DPPH dari warna ungu menjadi kuning. Suarez et.al, 2010. Banyaknya kandu-
Selanjutnya, residu esktrak yang aktif ini ngan fenolik dalam ekstrak juga sangat
dilakukan uji profil fitokimia untuk mempengaruhi nilai bioaktivitas antiok-
menentukan kandungan golongan sidan. Dari uji profil fitokimia diatas
senyawa dari ekstrak tersebut. Hasil uji dapat dilihat terdapatnya kandungan
profil fitokimia dapat dilihat pada tabel 2 fenolik yang tinggi pada pada residu
dibawah ini. ekstrak dapat meningkatkan bioaktitivitas
antiokisdan ekstrak tersebut. Penelitian
Tabel 2 Profil Fitokimia Residu ini dapat menyimpulkan bahwa biji
Ekstrak Biji Tumbuhan tumbuhan bingkek berpotensi sebagai
Bingkek antioksidan. Nilai antioksidan yang tinggi
Metabolit Hasil terdapat pada residu ekstrak, ini
No Pereaksi
sekunder Uji dipengaruhi oleh kandungan fenolik yang
1. Alkaloid Dragendorff (-) ada pada ekstrak tersebut.Lanjutan dari
Lieberman-
2. Steroid (-) penelitian ini diharapkan di isolasinya
burchard
senyawa yang berpotensi antioksidan
Lieberman-
3. Triterpenoid (+) tersebut dari residu ekstrak biji tumbuhan
burchard
ini.
Anisaldehid-
4. Fenolik (+)
Asam sulfat SIMPULAN
5. Kumarin NaOH/Etanol/Air (+) Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa residu ekstrak biji
Dari uji profil fitokimia residu bingkek memiliki potensi sebagai
ekstrak biji bingkek yang disajikan pada antioksidan. Tingginya nilai antioksidan
tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa residu disebabkan banyaknya kandungan

132 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.2 Desember 2015


BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI TUMBUHAN BINGKEK
Entada phaseoloides merr)

senyawa fenolik yang dapat pada residu Garcinia subellibtica. J.


ekstrak tersebut. Phitochemistry.
Tao, Q.F., Xu, Y., Lam, R.Y.Y,
UCAPAN TERIMA KASIH
Schneider, B., Dou, H., Leung,
Ucapan terima kasih disampaikan
P.S., Shi, S.Y., Zhou, C.X., Yang,
kepada DITJEN DIKTI yang telah
L.X., Zhang, R.P., Xiao, Y.P.,
memberikan bantuan dana Penelitian
Wu, X. 2008. Diarylheptanoid
Hibah Kerjasama Antar Perguruan
and a Monoterpenoid from the
Tinggi ( PEKERTI) DIPA Kopertis X,
Rhizomes of Zingiber officinale :
Tahun 2014 No. SP DIPA-
Antioksidant and Cytoprotenctive
023.04.2.532476/2014.
Properetis, J. Nat. Prod 12( (71):
12-17
DAFTAR RUJUKAN
Andarwulan, N., Batari, R., Sandrasari, Parathirana. C.M.L., Shahidi, F. 2006.
DA., Boling, B,., Wijaya, H. Importance of Insoluble-Bound
2010. Flavonoid Content and Phenolic to Antioksidant
Antioksidant Activity of Properties of Wheat.J.Agris. Food
Vegetables from Indonesia.J. Chem. 54 (4) 1256-1264
Food Chemisty, 121: 1231-1235 Winarsi, H. 2007. Antioksidan alami dan
Barua, A. K., Chakrabarty, M., Datta, radikal bebas. Penerbit Kanisius,
P.K., dan Ray, S. 1988. Yogyakarta.
Phaseoloidin, A Homogentisic Rababah, T.M., Banat, F., Rababah. A.,
Acid Glucoside FromEntada Ereifej, K. dan Yang, W.2010.
phaseoloides. J.Phytochemistry, Optimization of extraction
Vol. 27.No. 10. 3259-3261. conditions of total phenolic,
Dalimarta, S. dan Soedibyo, M. 1999. antioxsidant activities, and
Awet Muda dengan Tumbuhan anthocyianin oforegano, thyme,
Obat dan Diet Suplemen. Trubus terebinth, and pomegranate,
Agriwidya, Jakarta. Hal. 36-40 Journal of food science 75 (7):
C626-C632.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna
Indonesia.Badan Litbang Suarez, B., Alvarez, A.L., Gancia, Y.D.,
Kehutanan Jakarta. Jilid III. Barrio, G.D. 2010. Phenolic
1390-1443. profiles, Antioxidant Activity and
In Vitro Antiviral Properties of
Hui, X., Xiao, E., Ying-hong, Z., Guang-
Apple Pomace. J. Food Chemistry
zhong, Y., Zhi-nan, M. 2010.
120: 339-342
Sulfur Containing Amides from
Schuler, P. 1990. Natural antioxsidant
(Entada phaseoloides) J. Acta
exploited commercially in food
Pham Sin Vol. 45 624-626
antioxsidant, edited by B.J.F.
Mubarrak, J. 2011. Isolasi Senyawa Hudson. Elsivier Science, New
Glikosida dari Biji Tumbuhan York. 99-170
Bingkek (Entada phaseoloides Pratt, D.E. 1990. Natural antioxidant Not
merr).Tesis. Universitas Andalas, exploited commercially in food
Padang antioxidant. Edited by B.J.F.
Minami, H., Kinoshita, M., Fukuyama, Hudson. Elsivier Science, New
Y., Kodama, M., Yoshiozawa, York. 171-191.
T., Suigura, K. and Tagi. 1993. Zhang, Q., Zhang, J., Shen, J.., Silva, A.,
Antioxidant xanthones from Dennis, D.A., dan Barrow, C.J.
2006. A Simple 96-well

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.2 Desember 2015 133


BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI TUMBUHAN BINGKEK
Entada phaseoloides merr)

Microplate Method for


Estimation of Total Polyphenol
Content in Seaweeds. Journal of
Applied Phycology, 18: 445-450

134 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.2 Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai