Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan

Pembelajaran ini bertujuan untuk menilai efektivitas biaya dan kegigihan gaya
hidup sehat dalam program manajemen diri untuk pasien dengan sindroma
metabolisme dalam pengaturan kesehatan Thailand.

B. Latar Belakang

Sindroma metabolisme adalah sebuah kelompok tentang kelainan metabolis


diinduksi oleh kekebalan insulin.Fitur utama dalam sindrom metabolisme termasuk
dalam obesitas umum, hipertrigliseridemia, hipertensi, hiperglikemia, kepadatan
tinggi tingkat rendah lipoprotein.

Dengan demikian, sindrom metabolisme meningkatkan resiko diabetes


mellitus tipe 2, penyakit kardiovaskuler, dan beban ekonomi. Perbedaan dari
pencegahan sindrom metabolisme telah dilaporkan oleh Cameron. Mereka
menyarankan bahwa variasi dalam pencegahan mungkin timbul dari perbedaan latar
belakang genetika pasien, umur penduduk, struktur sex, tingkat aktivitas fisik, dan
kondisi nutrisi di berbagai negara. Sindrom metabolisme menjadi masalah kesehatan
yang sangat penting di dunia saat ini.

Berdasarkan pengelolaan sindrom metabolis, terapi obat dapat digunakan


untuk menyesuaikan komponen metabolis, contohnya, tekanan darah / glukosa. Tapi
operasi bariatric tergolong ke beberapa kasus. Sebagai tambahan, intervensi gaya
hidup wajib untuk mempromosikan kebiasaan makan sehat, latihan yang cocok dan
penurunan berat badan pasien.

Sebagai tambahan, banyak studi menunjukkan bahwa modifikasi program


gaya hidup tidak hanya efektif secara klinis tapi juga keefektivan biaya untuk pasien
dengan sindrom metabolisme dalam pengaturan perawatan pokok. Ini memungkinkan
pasien untuk meminimalkan semua pengeluaran perawatan dan memperpanjang
hidup.

Di Thailand, prevalensi sindrom metabolisme untuk orang dewasa usia 35


tahun keatas adalah 32.6% berdasarkan kriteria laporan ketiga dari program belajar
nasional tentang kolesterol.

Di Thailand, prevalensi sindrom metabolisme untuk orang dewasa usia 35


tahun keatas adalah 32.6% berdasarkan kriteria laporan ketiga dari program belajar
nasional tentang kolesterol.

Pencarian literature yang luas mengungkapkan tidak ada studi dalam masalah
efektivitas biaya dan kegigihan analisis tentang pengaturan program gaya hidup untuk
pasien dengan sindrom metabolisme di Thailand / Negara lain. Karenanya, studi ini
bertujuan untuk menilai efektivitas biaya dan kegigihan gaya hidup sehat dalam
program manajemen diri yang mana telah menjadi perubahan gaya hidup yang
sebagian diadopsi prosedur diet dan klinik aktivitas fisik.

C. Perspektif
Penelitian ini ditujukan untuk pihak ke tiga yaitu DPAC seluruh negara di
dunia. Studi ini dilakukan dari hasil riset yang dilakukan Dewan Riset Nasional
Thailan dengan membandingkan biaya hidup pasien per tahun dan kemampuan pasien
untuk mengontrol sindrom metabolisme mereka dan memperlambat
perkembangannya untuk meminimalisir komplikasi dan beban ekonomi dari pasien.
BAB II

A. METODE

Di Thailand, pasien dengan sindrom metabolisme mengikuti program


manajemen diri. Studi program manajemen diri telah dipilih karena menyediakan data
klinis secara lengkap, khususnya untuk ancaman resiko penyakit kardiovaskuler dan
kolesterol level secara keseluruhan. Berdasarkan dua kelompok pasien ( program
manajemen diri dan perawatan biasa), temuan asli mengungkapkan hasil terapeutik
yang baik dengan ukuran efek marginal (P<0.05)

Pandangan bermasyarakan telah direnungkan untuk analisis efektivitas biaya,


dan sebuah model markov telah telah dipakai untuk memprediksi biaya hidup dan
kualitas tambahan hidup per tahun untuk pasien individu mulai minggu 0 sampai
mati. Umur dimana laki-laki dan perempuan mati diasumsikan sama dengan usia
harapan hidup 72 dan 79 tahun, masing-masing berdasarkan laporan statiska
Thailand.

B. INTERVENSI STUDI
Dalam studi intervensi, pasien dengan sindrom metabolisme yang memenuhi
kriteria kelayakan dialokasikan secara acak untuk mengontrol dan mengintervensi
kelompok (44 vs 46 pasien). Mantan penerima perawatan bisa disediakan oleh suster
atau dokter seperti biasa. Sedangkan terakhir diperoleh perawatan biasa ditambah
aktivitas manajemen diri, sebagaimana bagian dari manajemen diri. Program
manajemen diri telah dirancang dalam komunitas rumah sakit dan dua pusat promosi
kesehatan di Provinsi Kanchanaburi, Thailand.

Minggu 0 : data antropometi, contohnya, lingkar pinggang, berat badan, indicator


metabolis yang telah diukur untuk semua pasien. Mereka juga diwajibkan melengkapi
daftar pertanyaan tentang manajemen diri.
Pasien dalam kelompok intervensi diminta untuk menghadiri sesi nutrisi (sesi
2) untuk mendapatkan buku petunjuk program manajemen diri.

Minggu 1 : kelompok intervensi mengambil bagian dalam sesi olahraga (sesi 3)

Minggu 4 : semua pasien diundang untuk mengisi daftar pertanyaan tentang


manajemen diri.

Minggu 6 dan 9 : setiap pasien dalam kelompok intervensi telah dihubungi oleh
peneliti untuk periksa retensi kebiasaan sehat menggunakan kemampuan manajemen
diri dan untuk beberapa masalah yang mungkin muncul.

Minggu 12 : data antropometri pasien dan parameter metabolis diisi lagi oleh kedua
kelompok untuk mengidentifikasi beberapa perubahan dari awal (minggu 0).

C. MODEL MARKOV

Model markov telah didemonstrasikan di Fig. model telah diperiksa untuk


keabsahan wajah oleh empat endokrinologis dan satu kardiologis. Itu dikompromikan
untuk Negara dengan sindrom metabolisme.

Panjang siklus perubahan dari satu negara ke negara lainnya ditentukan satu
tahun. Anggapan untuk model ini bahwa parameter metabolisme pada minggu ke 12
harus diperpanjang menjadi 1 tahun dan kemudian kembali ke awal (minggu 0). Nilai
sebelumnya pasien menerima intervensi program, manajemen diri atau perawatan
biasa lagi tahun berikutnya.

Periode waktu presifik seperti 12 tahun transisi dari sindrom metabolisme ke diabetes
mellitus tipe 2. Ini telah dikonversikan ke nprobabilitas tahunan menggunakan rumus
berikut :

Tp1 = 1-(1-tpt) 1/t

Dimana tp1 = probabilitas transisi tahunan dan tpt = laporan transisi probabilitas
untuk periode waktu (t).
D. ANALISI EFEKTIF BAIAYA

Fig. 1-Model markov dengan deskripsi. Panah (->), menghubungkan dua keadaan
yang berbeda untuk mengindikasi transisi keadaan, keduanya, kedua
microvaskuler dan komplikasi mikrovaskuler; panah melengkung (), probabilitas
untuk tetap pada satu keadaan, CHD, penyakit jantung koroner, mati seluruhnya,
mati dari semua penyebab; mati secara spesifik, kematian disebabkan oleh
beberapa penyakit spesifik; makro comp., komplikasi makrovaskuler, mikro
comp., komplikasi mikrovaskuler; stroke, iskemik atau stroke hemoragik;
diabetes mellitus tipe 2, diabetes mellitus tipe 2 tanpa komplikasi.

E. PROBALITAS TRANSISI

Probabilitas dari setiap peserta untuk diabetes mellitus tipe 2 berkembang telah
dihitung dari komponen metabolis mereka dengan menggunakan resiko persamaan
dari Aekplakorn. Yang mana telah dibuat dari vontoh Thailand.

Penyakit kardiovaskuler dan resiko makrovaskuler telah dikomputasi


menggunakan persamaan dari Khonputsa. Persamaan ini telah dikalibrasi ulang
dengan persamaan dari Framingham dengan menggunakan data epidemiologi
Thailand.
Penyakit makrovaskuler atau stroke akan mengalami makor comp. Negara dengan
resiko dihitung dari persamaan Oekplakornetal. Resiko kematian dari komplikasi
diabetes telah diperoleh dari studi Pratipanawatr. Dan probabilitas kematian dari
semua penyebab penyakit kardiovaskuler dan stroke telah diadopsi dari statistic
kesehatan umum Thailand.

F. DATA BIAYA

Biaya dari program manajemen diri dan perawatan biasa telah dikomputasi
dari laporan aktivitas dalam literature yang relevan dan wawancara dengan
penyelenggara program manajemen diri.
Biaya tahun pertama untuk investasi dalam nasehat, seperti skala,
sphygmomanometer dan pedometer. Nasehat ini bertujuan untuk digunakan
setidaknya lima tahun. Kedua, untuk biaya lima tahun tidak termasuk dalam rekening
pengeluaran yang dikeluarkan dalam membeli saran tapi termasuk dalam biaya
lainnya. Untuk 6 tahun, biaya dari program manajemen diri dan perawatan biasa
harus dimulai dengan biaya yang sama sebagaimana berlaku di tahun pertama, biaya
tahun ketujuh akan sama seperti tahun kedua, dan seterusnya.
Semua biaya terkait diabetes dikumpulkan dari studi di Riewpaiboon. Biaya untuk
penyakit kardiovaskuler dan stroke telah diturunkan dari data Anukoolsawat dan
Khiaocharoen, secara terpisah. Semua biaya telah dicatat dari perspektif
bermasyarakat dalam 2014 dan disajikan dalam bath Thailand.

G. DATA UTILITAS
Data utilitas dari semua kondisi kesehatan telah dikumpulkan dari 3 level
EuroGol 5 dimensi dafatr pertanyaan dengan menimbang preferensi Thailand.
Data utilitas dari semua peserta dengan sindrom metabolisme dan diabetes mellitus
tipe 2 dan semua komplikasinya dari studi Saiguay dan Sakthong, Wannasiri dan
Kapol, dan Sakthong, secara terpisah.
Hasil utility ini telah dikumpulkan dari semua pasien Thailand dengan
penyakit spesifik. Nilai diskon 3% per tahun telah diterapkan ke biaya dan biaya
tambahan hidup per tahun sebagaimana disarankan oleh organisasi kesehatan dunia
dan petunjuk penilaian teknologi kesehatan Thailand.
Metode perbedaan dalam perbedaan diadopsi untuk menemukan efek
intervensi dari data dasar yang tidak sama dari kedua kelompok. Metode perbedaan
dalam perbedaan mengikuti kecenderungan asumsi umum.
Kecenderungan dari hasil akan sama dari kedua kelompok dalam kasus
ketiadaan intervensi dan deviasi dari kecenderungan umum ini adalah disebabkan
intervensi yang diberikan. Untuk program manajemen diri dan kelompok control,
komponen metabolisme dari setiap pasien di minggu 0 dan 12 telah dari biaya dan
biaya tambahan hidup per tahun mereka. Setelah itu, biaya dan biaya tambahan hidup
per tahun di minggu 12 di substraksi dari minggu 0 dari setiap kelompok.
Di studi ini, analisis efektivitas biaya ditampilan dengan dua aspek:
berdasarkan analisa kasus dan sensitifitas. Seorang mantan peneliti telah melaporkan
sebuah peningkatan rasio efektifitas biaya (ICER) dihitung dari rerata biaya seumur
hidup, barang fungsional, dan peluang transisi, yang terakhir diilustrasikan efek dari
parameter yang tidak pasti. Untuk mengestimasi 95% interval kepercayaan (CI) dari
kasus berdasarkan data, sebuah nonparametric bootstrap dengan 1000 sampel telah
dihasilkan dengan menggunakan Microsoft Excel 2013 dan analisa statistic telah
dihitung dengan mengunakan IBM SPSS Statistik 22(IBM Corp., Bangkok,
Thailand).
ANALISA KETIDAKPASTIAN
Satu-jalan dan sensitifitas probabilistik analisa telah dilakukan untuk
parameter yang tidak pasti. Satu-jalan analisa sensitifitas telah diselesaikan dengan
cara membedakan setiap nilai variabel dengan nilai potongan 0% atau 6% dan 95%
interval kepercayaan untuk semua variabel telah terhitung.

Distribusi beta (0-1) telah diasumsikan untuk kemungkinan transisi dan


penggunaan data, dan distribusi gamma (0-+∞) untuk biaya data. Biaya program dan
kemungkinan data diturunkan dari resiko persamaan, bagaimanapun, nilai telah
dipastikan karena mantan peneliti telah mengalkulasikan dari kepustakaan yang
bersangkutan dan terakhir dari data seorang individu.
Untuk menginterpretasikan hasil efektivitas biaya, ICER dibandingkan dengan
ambang kesediaan untuk membayar (WTP) untuk Thailand, yang 160.000 baht per
QALY yang diperoleh. Selain itu, analisis ambang batas dilakukan secara bertahap
meningkatkan biaya program (biaya tahun pertama dan kedua untuk biaya lima
tahun) dari nilai-nilai dasar kasus untuk mengetahui biaya maksimum yang
disediakan ICER kurang dari 160.000 baht per QALY yang diperoleh.

ANALISA KETEKUNAN

Sehubungan dengan ketekunan gaya hidup sehat, diasumsikan bahwa program


manajemen diri telah dikenalkan kepada para pasen setiap tahun. Jika mereka
melewatkan beberapa sesi atau keluar dari program ini, mereka tidak akan
mempertahankan gaya hidup mereka sehat, atau hanya akan ada kurangnya
ketekunan. Tingkat putus sekolah tahunan yang bervariasi dari 0% sampai 100% pada
kelompok intervensi. Tingkat putus sekolah variabel diaktifkan ICER untuk
mengubah dari status yang dominan (biaya hidup yang lebih rendah dan QALYs
lebih tinggi), melalui biaya-efektif atau tidak, untuk status didominasi. Yang
mendominasi biasanya ditolak oleh pembuat kebijakan karena program ini
membutuhkan biaya yang lebih tinggi tetapi menawarkan QALYs lebih rendah.
BAB III

HASIL

Biaya seumur hidup dari kelompok intervensi berkurang kira-kira -3680(95%


CI -6220 ke -1340) baht pada minggu 0 hingga 12, yang mana pengurangan di dalam
kelompok 9ariabl -1370 baht (95%CI -4260 ke -970). Ketika mengambil perubahan
pada biaya ke pertimbangan, hal itu menjadikan perbedaan diantara kelompok
kelompok (atau disebut Perbedaan dalam Perbedaan) dalam -2310 baht (95% CI -
5690 ke 1400). Sehubungan dengan biaya hidup per tahun, nilai Perbedaan-dalam-
Perbedaan sebelumnya adalah 0.0098 (95% CI -0.0003 ke 0.0190). Hasil 9ariable
peningkatan rasio efektifitas biaya telah diinterpretasikan sebagai biaya efektifitas
dari perspektif bermasyarakat.

Dari sudut pandang pemasok, biaya seumur hidup (540 baht) sedikit dikurangi
sama dengan perolehan biaya hidup per tahun sebagai perspektif bermasyarakat, hal
tersebut mengindikasikan bahwa program manajemen diri adalah biaya efektifias dari
dua perspektif. Mengingat sebuah sub kelompok analisis, program manajemen diri
untuk pasien penderita diabetes (n=20) ditafsirkan sebagai efektifitas biaya, tapi
program untuk selain penderita diabetes (n=26) diharuskan untuk membayar 862,180
baht per biaya hidup per tahun yang diperoleh.
Nilai tanpa pengurangan (0%) atau 6% nilai pengurangan tahunan dilibatkan
program keefektifitasan biaya. Namun, dengan nilai 6%, penyedia program
menghemat uang lebih sedikit dan mendapatkan lebih sedikit pula (i.e. biaya penyakit
makrovaskular, biaya penyait mikrovaskular, bobot pengunaan untuk kedua penyakit,
bobot penggunaan penyakit mikrovaskular, dan bobot penggunaan penyakit
makrovaskular).

Hasil dari ketidaktetapan analisa sensitivitas telah dilaporkan oleh efektifitas


biaya dan kurva yang bisa diterima, seperti yang diilustrasikan oleh Gambar 3. Dari
simulasi Monte-Carlo, area dengan tersisipi 1000 peningkatan rasio efektifitas biaya
yang mana program manajemen diri ini bisa meningkatkan biaya hidup per tahun dari
0.0052 ke 0.0133 dan berdampak pada biaya seumur hidup berjarak mulai -16,700
hingga 2,230 baht. Hal ini ditandakan bahwa program manajemen diri adalah biaya
efektif, atau memiliki dampak biaya 10ariable atau positif. Di Gambar 3B, kemauan-
untuk-membayar bervariasi mulai 0 hingga 180,000 baht per biaya hidup per tahun.
Sebagaimana ditentukan oleh ambang Thai WTP (160,000 baht per biaya hidup per
tahun), efektifitas biaya pada nilai program manajemen diri pernah mencapai hingga
99.4%. Jika masyarakat tidak ingin untuk membayar program (0 baht per biaya hidup
per tahun), kemungkinan efektifitas biaya akan tetap 88.9%. Selebihnya, program
manajemen diri tetap menjadi efektifitas biaya jika biaya program ditahun pertama
kurang dari 81,850 baht per pasien dan biaya program di tahun ke dua hingga ke luma
kurang dari 69,710 baht per pasien per tahun, atau 42 kali dari nilai kasus dasar .

Untuk sub kelompok tanpa diabetes, bagaimanapun program manajemen diri


masih bisa menolong mengurangi 5860 baht. Ini berarti mempromosikan diantara
para pasien tanpa diabetes juga bermanfaat karena hal tersebut akan mengurangi
biaya manajemen penyakit di masa yang akan datang.
Selain itu, terdiskonto tahunan (0%) atau tingkat diskonto 6% disediakan
program hemat biaya. Namun demikian, dengan tingkat 6%, penyedia program
disimpan kurang uang dan memperoleh kurang QALYs. Perubahan persentase yang
tinggi di icers selama lima 11ariable (yaitu, biaya komplikasi makrovaskuler, biaya
komplikasi mikrovaskuler, berat utilitas dari kedua komplikasi, berat utilitas
komplikasi mikrovaskuler, dan berat utilitas komplikasi makrovaskuler) digambarkan
dalam diagram tornado di Gambar. 2. Dari lima 11ariable tersebut, biaya komplikasi
makrovaskuler memiliki dampak terbesar pada ICER keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai