PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat besar. Manusia
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menggunakan rasa, karsa dan daya
cipta yang dimiliki. Salah satu bidang iptek yang berkembang pesat dewasa ini adalah
teknologi reproduksi. Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu tentang
suatu produk (keturunan). Salah satu teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan
insemination yang berarti memasukkan cairan semen (plasma semen) yang mengandung sel-
sel kelamin pria (spermatozoa) yang diejakulasikan melalui penis pada waktu terjadi kopulasi
Hadirnya seorang anak merupakan tanda dari cinta kasih pasangan suami istri, tetapi
tidak semua pasangan dapat melakukan proses reproduksi secara normal. Sebagian kecil
diantaranya memiliki berbagai kendala yang tidak memungkinkan mereka untuk memiliki
keturunan.
BAB II
TEORI
1. Pengertian
buatan ataua tiruan, sedangkan insemination berasal dari kata latin. Inseminatus artinya
buatan. pada masa paling subur dari seorang wanita, yakni sekitar 24-48 jam sebelum ovulasi
terjadi.
2 Teknik dalam penerapan inseminasi buatan. Teknik tersebut adalah sebagai berikut
Teknik IUI dilakukan dengan cara sperma diinjeksikan melalui leher rahim hingga ke
lubang uterine (rahim). IUI tergantung pada: usia ibu, lamanya infertlitas, penyebab
infertlitas, jumlah dan kualitas sperma hasil washing. Keberhasilan kehamilan semakin
Teknik DIPI telah dilakukan sejak awal tahun 1986. Teknik DIPI dilakukan
Teknik IUI dan DIPI dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut bivalve
speculum, yaitu suatu alat yang berbentuk seperti selang dan mempunyai 2 cabang, dimana
salah satu ujungnya sebagai tempat untuk memasukkan/menyalurkan sperma dan ujung yang
lain dimasukkan ke dalam saluran leher rahim untuk teknik IUI, sedangkan untuk teknik DIPI
sebanyak 0,5–2 ml. Setelah inseminasi selesai dilakukan, orang yang mendapatkan perlakuan
2. Proses Inseminasi
IVI adalah jenis inseminasi yang paling sederhana, dan melibatkan penempatan sperma ke
dalam vagina wanita. Idealnya, sperma harus ditempatkan sedekat mungkin dengan leher
rahim. Metode inseminasi ini dapat digunakan bila menggunakan sperma donor, dan ketika
tidak ada masalah dengan kesuburan wanita. Namun, tingkat keberhasilan IVI tidak sesukses
Dengan proses ICI, sperma ditempatkan secara langsung di dalam leher rahim. Sperma tidak
perlu dicuci, seperti dengan IUI, karena air mani tidak langsung ditempatkan di dalam rahim.
ICI lebih umum daripada IVI, tapi masih belum sebaik IUI dari prosentase keberhasilannya.
Dan lagi, biaya inseminasi dengan ICI biasanya lebih rendah daripada IUI karena sperma
Proses ITI merupakan penempatan sperma yang tidak dicuci langsung ke tuba fallopi
seorang wanita. Sperma dapat dipindahkan ke tabung melalui kateter khusus yang
berlangsung melalui leher rahim, naik melalui rahim, dan masuk ke saluran tuba. Metode
Sayangnya, inseminasi melalui ITI memiliki resiko lebih besar untuk infeksi dan trauma,
dan ada perdebatan dikalangan ahli tentang kefektifannya daripada IUI biasa. Karena sifatnya
invasif, biaya ITI lebih tinggi, dan tingkat keberhasilannya tidak pasti.
Dengan adanya proses inseminasi ini, banyak pasangan yang akhirnya berhasil memiliki
buah hati. Namun, sering kali kemajuan teknologi ini disalahgunakan. Yang paling populer
adalah dengan adanya donor sperma, terutama bagi kalangan lesbian atau penganut
kebebasan hidup.
Inseminasi yang menggunakan air mani suami hanya boleh dilakukan jika jumlah
spermanya rendah atau suami mengidap suatu penyakit. Tingkat keberhasilan AIH
hanya berkisar 10-20 %. Sebab-sebab utama kegagalan AIH adalah jumlah sperma
Inseminasi ini dilakukan jika suami tidak bisa memproduksi sperma atau azoospermia
atau pihak suami mengidap penyakit kongenital yang dapat diwariskan kepada
seperti tipe darah, golongan darah, latar belakang status physikologi, tes IQ, penyakit
Persiapan Sperma
steril setelah 2-4 hari tidak melakukan hubungan seksual. Setelah dicairkan dan dilakukan
analisa awal sperma, teknik “Swim-up” standar atau “Gradient Percoll” digunakan untuk
persiapan penggunaan larutan garam seimbang Earle atau Medi. Cult IVF medium,
keduanya dilengkapi dengan serum albumin manusia. Dalam teknik Swim-up, sampel
supernatannya, dengan hati-hati pellet dilapisi dengan medium dan diinkubasi selama 1
jam pada suhu 37º C. Sesudah diinkubasi, lapisan media yang berisi sperma motile
Pada teknik Percoll, sperma dilapiskan pada Gradient Percoll yang berisi media Medi.
Cult dan disentrifugekan sebanyak 500 g selama 20 menit. 90 % dari pellet kemudian
dipisahkan dalam 6 ml media dan disentrifugekan lagi sebanyak 500 g selama 10 menit.
Pellet sperma kemudian dipisahkan dalam 0,5 atau 1 ml medium dan digunakan untuk
inseminasi.
Analisis Kualitas Sperma
sehingga bisa diperoleh kualitas sperma yang benar-benar baik. Penetapan kualitas
ekstern di dasarkan pada hasil evaluasi sampel yang sama yang dievaluasi di beberapa
Dalam pembuahan normal, antara 50.000-100.000 sel sperma, berlomba membuahi 1 sel
telur. Dalam pembuahan normal, berlaku teori seleksi alamiah dari Charles Darwin,
dimana sel yang paling kuat dan sehat adalah yang menang. Sementara dalam inseminasi
buatan, sel sperma pemenang dipilih oleh dokter atau petugas labolatorium. Jadi bukan
dengan sistem seleksi alamiah. Di bawah mikroskop, para petugas labolatorium dapat
memisahkan mana sel sperma yang kelihatannya sehat dan tidak sehat. Akan tetapi,
kerusakan genetika umumnya tidak kelihatan dari luar. Dengan cara itu, resiko kerusakan
sel sperma yang secara genetik tidak sehat, menjadi cukup besar.
Belakangan ini, selain faktor sel sperma yang secara genetik tidak sehat, para ahli juga
saat injeksi sperma, merupakan salah satu faktor kerusakan genetika. Secara alamiah,
sperma yang sudah dilengkapi enzim bernama akrosom berfungsi sebagai pengebor
lapisan pelindung sel telur. Dalam proses pembuahan secara alamiah, hanya kepala dan
Sementara dalam proses inseminasi buatan, dengan injeksi sperma, enzim akrosom yang
ada di bagian kepala sperma juga ikut masuk ke dalam sel telur. Selama enzim akrosom
belum terurai, maka pembuahan akan terhambat. Selain itu prosedur injeksi sperma
memiliko resiko melukai bagian dalam sel telur, yang berfungsi pada pembelahan sel dan
pembagian kromosom.
prosedurnya sudah benar, bayi dari hasil inseminasi buatan dapat memiliki resiko cacat
bawaan lebih besar daripada dibandingkan pada bayi normal. Penyebab dari munculnya
cacat bawaan adalah kesalahan prosedur injeksi sperma ke dalam sel telur. Hal ini bisa
terjadi karena satu sel sperma yang dipilih untuk digunakan pada inseminasi buatan
belum tentu sehat, dengan cara ini resiko mendapatkan sel sperma yang secara genetik
tidak sehat menjadi cukup besar. Cacat bawaan yang paling sering muncul antara lain
bibir sumbing, down sindrom, terbukanya kanal tulang belakang, kegagalan jantung,
5. Dampak Inseminasi
prosedurnya sudah benar, bayi dari hasil inseminasi buatan dapat memiliki resiko cacat
bawaan lebih besar daripada dibandingkan pada bayi normal. Penyebab dari munculnya
cacat bawaan adalah kesalahan prosedur injeksi sperma ke dalam sel telur. Hal ini bisa terjadi
karena satu sel sperma yang dipilih untuk digunakan pada inseminasi buatan belum tentu
sehat, dengan cara ini resiko mendapatkan sel sperma yang secara genetik tidak sehat menjadi
cukup besar. Cacat bawaan yang paling sering muncul antara lain bibir sumbing, down
sindrom, terbukanya kanal tulang belakang, kegagalan jantung, ginjal, dan kelenjar pankreas.
6. Perbedaan Inseminasi dan bayi tabung
Inseminasi yaitu Penghamilan buatan yang dilakukan wanita dengan cara memasukan
Bayi tabung adalah bayi yang di dapatkan melalui proses pembuahan yang dilakukan di
1. Agama
Dalam hukum Islam tidak menerima cara pengobatan ini dan tidak boleh menerima
anak yang dilahirkan sebagai anak yang sah, apalagi jika anak yang dilakukan
perempuan karena nantinya akan mempersoalkan siapa walinya jika anak tersebut
menikah. Bolehkah “ayah” yaitu suami yang memiliki gangguan reproduksi dapat
diterima sebagai walinya? Selain masalah agama juga muncul soal hukum dalam
pembagian harat. Bolehkah anak yang dilahirkan AID mewarisi harta “ayah” juga
dalam hal lain-lain yang berkaitan dengan pewarisan. Di negara barat, yang mana
inseminasi benih penderma dilakukan dengan giatnya, mereka atasi masalah Undang-
Undang dengan menjalani proses “adopsi” secara sah. Tetapi kedudukan di negara
2. Negara
Dilihat dari segi hukum pendonor sperma melanggar hukum. Contoh kasus pada
laki-laki yang mengaku sebagai pendonor sperma kepada pasangan lesbian yang
akhirnya bercerai. Dan diberi sanksi untuk memberi tunjangan terhadap 3 orang anak
hasil inseminasi spermanya, sebesar 2,5 juta perbulan. Dalam kasus ini akan timbul
sikap etis dan tidak etis. Sikap etis timbul dilihat dari sikap pendonor sperma yang
membantu pasangan tersebut untuk mempunyai anak. Sedangkan sikap tidak etis
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Inseminasi buatan harus berlandaskan nilai etika tertentu, karena bagaimanapun juga
perkembangan dalam dunia bioteknologi tidak lepas dari tanggung jawab manusia sebagai
agen moral dan subjek moral. Etika diperlukan untuk menentukan arah perkembangan
bioteknologi serta perkembangannya secara teknis, sehingga tujuan yang menyimpang dan
merugikan bagi kemanusiaan dapat dihindarkan. Dan yang penting perlu diterapkannya
aturan resmi pemerintah dalam pelaksanaan dan penerapan bioteknologi, sehingga ada
pengawasan yang intensif terhadap bahaya potensial yang mungkin timbul akibat kemajuan
bioteknologi.
B. SARAN
Saran dari saya sebagai individu dan bagi individu adalah sebaiknya jangan
melakukan inseminasi buatan jikalau memang hukum agama dan negara yang berlaku di
masyarakat kita telah melanggar dan melaknat tindakan tersebut, ketimbang kita melakukan
tindakan tersebut dan menanggung sanksi-sanksi yang berat, baik di mata Allah dan di mata
hukum, kita juga yang kerepotan. Just Be yourself beauty and you will find the world full of
beauty, jalankanlah inseminasi alamiah secara normal dalam ikatan pernikahan tentunya,
bersabarlah, karena orang yang sabar di sayang Allah. Allah maha melihat dan meha pemberi,
dengan kita terus bersabar, berdoa, berusaha dan tawakal kepada Allah, insya Allah kita akan
diberikan keturunan yang terbaik di mata diri kita sendiri, keluarga, kerabat, dan masyarakat,
serta di mata Allah azza wa jalla. Amin