Eksternalitas
Eksternalitas
PENDAHULUAN
Dampak dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi seperti
sektor industri diatas terhadap pihak ketiga yaitu lingkungan, mahluk hidup, maupun
masyarakat disekitar kegiatan produktivitas industri, baik yang menguntungkan atau
merugikan dalam kegiatan ekonomi disebut dengan eksternalitas,yaitu kegiatan sektor
industri di satu pihak memberikan keuntungan terhadap pihak ketiga yang berada diluar
pasar inilah yang disebut dengan eksternalitas positif yaitu berupa pertumbuhan ekonomi
serta terserapnya tenaga kerja, akan tetapi di satu pihak menimbulkan kerugian yang cukup
besar bagi lingkungann, inilah yang disebut eksternalitas negatif. Perkembangan sektor
industri Indonesia pasti akan sangat berpengaruh terhadap keadaan sosial masyarakat sekitar
pabrik industri yang bersangkutan. Pengaruh secara ekonomi, eksternalitas pada transaksi
ekonomi merupakan dampak dari aktivitas yang secara tidak langsung mempengaruhi suatu
aktivitas ekonomi (baumol,1972).
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari eksternalitas?
2. Apa saja jenis-jenis eksternalitas?
3. Apa saja faktor-faktor eksternalitas?
4. Apa jenis dari eksternalitas produsen?
5. Bagaimana solusi mengenai eksternalitas ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hadirnya eksternalitas merupakan gejala penting dalam kehidupan modern. Berikut ini
hanyalah beberapa contoh yang ada di mana-mana: polusi udara, air, tanah, pemandangan,
dan bumi; kemacetan lalu lintas; kecelakaan mobil; perumahan yang ditinggalkan;
kecelakaan nuklir; dan asap bagi perokok pasif.
Masyararakat akan merasakan adanya eksternalitas atau dampak positif dari keberadaan
suatu aktivitas (produksi atau konsumsi) bila kuantitas barang dan jasa sangat sedikit
dibandingkan kebutuhan masyarakat.
1
Sawitri, Dyah. Ekonomi Mikro dan Implementasinya ( Yogyakarta; Graha Ilmu; 2014) hlm 115
2
Noor Hendry Faizal, Ekonomi Publik, (Jakarta ; PT indeks permata putri media : 2005) hlm 145
3
Contoh aktivitas produksi yang menimbulkan eksternalitas positif:
Masyarakat akan merasakan adanya eksternalitas negatif atau dampak negatif dari
aktivitas komunikasi maupun produksi bila kuantitas produksi atau konsumsi barang dan jasa
menghasilkan limpahakn kerugian atau kesulitan bagi masyarakat. Dengan kata lain,
3
Op.cit. hlm 149-150
4
eksternalitas negatif terjadi bila aktivitas produksi maupun konsumsi menimbulkan beban,
gangguan, penderitaan, kerugian, atau biaya bagi masyarakat.
5
tempat-tempat itu menggunakan telepon genggam, bahkan dengan suara keras, hal
ini akan menimbulkan eksternalitas bagi masyarakat4.
4
Ibid., hlm 151-152
5
Mangkoesoebroto, Guritno, Ekonomi Publik, ( Yogyakarta ; Fakultas Ekonomi UGM; 1999) hlm 121
6
E. Dampak Konsumen Terhadap Konsumen Lain
Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas seseorang atau
kelompok tertentu mempengaruhi atau menggangu fungsi utilitas konsumen yang lain.
Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak hanya oleh efek samping dari kegiatan
produksi tetapi juga oleh konsumsi oleh individu yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan
suatu seorang konsumen yang lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, bisingnya
suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap
rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.
7
untuk melakukan hal yang sama. Jadi, keberadaan sumber daya milik bersama ini,
pemerintah juga perlu mempertimbangkan seberapa banyak pemanfaatannya yang efisien.
C. Ketidaksempurnaan Pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan di dalam suatu tukar
manukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu mempengaruhi hasil yang terjadi
(outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar yang tidak sempurna (imperfect market) seperti
pada kasus monopoli (penjual tunggal). Pasar adalah tempat bertemunya kepentingan
konsumen (pembeli) dan produsen (penjual). Namun, dalam kehidupan sehari-hari, pasar
tidak hanya tampak berpengaruh terhadap kedua pihak yang terlibat transaksi pasar. Ketika
pasar memengaruhi pihak lain, selain pada pembeli dan penjual di pasar tersebut, hal ini
dinamakan eksternalitas. Eksternalitas menyebabkan pasar menjadi tidak efisien, dan bila ini
tidak segera diselesaikan, pasar berpotensi dan mengarah menjadi pasar yang gagal. Pasar
yang bersaing atau kompetitif memiliki banyak penjual dan pembeli. Terjadinya eksternalitas
(positif atau negartif)akan memengaruhi pasar.
Bila terjadi eksternalitas negatif di sebuah pasar, tingkat prosuksi maupun konsumsi
akan melebihi jumlah yang ideal atau jumlah yang efisien untuk pasar tersebut.hal ini
dapat menimbulkan hilangnya sebagian potensi kesejahteraan yang dapat dinikmati oleh
masyarakat. Karena begitu banyak pemain (rodusen dan konsumen) di pasar, produsen
dan konsumen akan kesulitan dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan
masalah eksternalitas negatif ini.
Bila terjadi ekternalitas positif di sebuah pasar, tingkat produksi maupun konsumsi
akan kurang dari jumlah yang ideal atau jumlah yang efisien untuk pasar tersebut.
Sebuah pasar yang memiliki eksternalitas positif berkaitan dengan memproduksi atau
8
mengkonsumsi dalam jumlah yang lebih sedikit atau kurang untuk sebuah pasar yang
efisien.
Hal ini mengakibatkan masyarakat akan kehilangan sebagianpotensi kesejahteraan.
Melalui pemberian subsidi (kepada konsumen) dengan tepat pada barang dan jasa yang
menghasilkan eksternalitas positif, potensi kesejahteraan mansyarakat yang hilang dapat
tergantikan sehingga akan mendorong pasar ke tingkat output yang efisien.
D. Kegagalan Pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh kegagalan
pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government failure). Kegagalan pemerintah
banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiri atau kelompok tertentu (interest
groups) yang tidak mendorong efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah
untuk mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik, melalui kebijaksanaan dan
sebagainya6.
6
Mankiw, Euston Quah, dan Peter Wilson.. Pengantar Ekonomi Mikro. (Jagakarsa, Jakarta Selatan: Penerbit
Salemba Empat; 2012). Hlm 150-151
9
besar dari biaya sosialnya. Di pasar inilah, eksternalitasnya bersifat positif, dalam arti
menguntungkan pihak lain (selain produsen dan konsumen). Contoh yang dapat dikemukakan
disini adalah industri robot (robot yang khusus di rancang untuk melakukan kegiatan atau
fungsi tertentu di pabrik-pabrik). Robot adalah ujung tombak dari kemajuan teknologi yang
mutakhir. Sebuah perusahaan yang mampu membuat robot, akan berkesempatan besar
menemukan rancangan-rancangan rekayasa baru yang serba lebih baik. Rancangan ini tidak
hanya akan menguntungkan perusahaan yang bersangkutan, namun juga masyarakat secara
keseluruhan karena pada akhirnya rancangan itu akan menjadi pengetahuan umum yang
bermanfaat.
Sejauh ini, eksternalitas yang telah kita bahas hanya eksternalitas yang berkaitan
dengan kegiatan produksi. Selain itu masih ada eksternalitas yang terkandung dalam kegiatan
konsumsi. Konsumsi minuman beralkohol, misalnya, mengandung eksternalitas negatif jika
si peminum lantas mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau setengah mabuk,
sehingga membahayakan pemakai jalan lainnya. Eksternalitas dalam konsumsi ini juga ada
yang bersifat positif. Contohnya adalah konsumsi pendidikan. Semakin banyak orang yang
terdidik, masyarakat atau pemerintahnya akan diuntungkan. Pemerintah akan lebih mudah
merekrut tenaga-tenaga cakap, sehingga pemerintah lebih mampu menjalankan fungsinya
dalam melayani masyarakat7.
Penyelesaian oleh masayarakat sendiri bisa terwujud jika pihak swasta bisa
melakukan tawar-menawar tanpa biaya alokasi sumberdaya, dan dapat dilakukan dengan
beberapa cara:
7
D-datakutu. 2012. Makalah Eksternalitas Positif dan Negatif Produsen, http://d-datakuliah diakses tanggal
17 November 2016, pukul 12:20 WIB.
10
3. Pengambungan beberapa bentuk binis
4. Kesepakatan antara pihak yang tekait.
Penyelesaian seperti ini sering gagal karena biaya transaksi bisa sangat tinggi, sehingga
masing-masing pihak yang terlibat sanggup memikulnya.
Cara biasanya berbentuk peraturan, yaitu melarang atau mewajibkan perilaku tertentu.
Contohnya adalah dilarang merokok di tempat umum, mewajibkan pengendara motor
memakai helm di jalan raya, dan ebagainnya.
2. Intervensi pasar
Cara ini biasanya dilakukan melalui pemberian subsidi untuk menyelaraskan insentif
swasta dengan efesiensi pasar dan sosial untuk memperbaiki efek dari eksternalitas
negatif. Cara lain adalah dengan pengenaan pajak
Melalui dua cara tersebut, negara mengoptimasikan eksternalitas, yaitu
meminimalkan dampak negatifnya (melalui penegakan keadilan di masayarakat,
misalnya pembenan pajak bagi perusahaan yang menghasilkan dampak negatif,
kemudian uangnya digunakan untuk memperbaiki dampak negatif tersebut).
Pemerintah juga wajib memaksimalkan dampak positifnya (melalui pemberian subsidi
bagi produsen yang menghasilkan eksternalitas positif sehingga masyaakat dapat
menikmati seluruh potensi kesejahteraan yang tersedia).
11
organisasi kemasyarakatan. Untuk mudahnya, kita sebut saja pihak-pihak non pemerintah
tersebut sebagai pihak “pribadi” atau “swasta”.
Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah maupun pihak swasta
(perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas itu sama saja,
yakni untuk mendorong alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum secara
sosial. Pada bagian pembahasan berikut kita akan menelaah solusi-solusi atau upaya-upaya
yang dilakukan oleh pribadi atau swasta (private solutions) dalam mengatasi persoalan
eksternalitas8.
8
Mankiw, N. Gregory.. Principles Of Economics (Pengantar Ekonomi Mikro). (Jakarta: Penerbit Salemba
Empat ; 2006).hlm 157-158
12
memang untuk memenuhi kepentingannya sendiri, namun dalam melakukan suatu tindakan,
mereka juga sekaligus mengatasi eksternalitas. Sebagai contoh, kita lihat saja apa yang akan
dilakukan oleh seorang petani apel dan seorang peternak lebah yang hidup berdekatan. Pada
saat lebah-lebah itu mencari madu dari satu bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu
penyerbukan dan mempercepat pohon-pohon apel itu berbuah. Ini menguntungkan si petani
apel. Sedangkan si peternak juga untung karena ia tidak perlu memberi makan lebah-
lebahnya. Namun jika kerja sama terselubung yang saling menguntungakan itu tidak
dipehitungkan, maka kedua belah pihak bisa merugi. Jika pohon apel yang ditanam si petani
terlalu sedikit, maka lebah-lebah itu akan kekurangan makanan. Sebaliknya, jika lebah yang
dipelihara si peternak terlalul sedikit, maka proses penyerbukan tidak lancar.
Eksternalitas ini dapat diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua usaha. Si
petani membeli seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau sebaliknya si peternak
membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jika kedua usaha itu disatukan, maka
pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa banyak pohon apel yang harus ditanam,
dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara, demi membuahkan hasil yang maksimal. Dalam
kenyataannya, niat untuk mengupayakan internalisasi eksternalisasi seperti itulah, yang
merupakan penyebab mengapa banyak perusahaan yang menekuni lebih dari satu bidang atau
jenis usaha sekaligus. Cara lain di pasar swasta dalam mengatasi eksternalitas adalah
penyusunan kontrak atau perjanjian di antara pihak-pihak yang menaruh kepentingan.
2. Teorema Coase
Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil nama
perumusnya, yakni ekonom Ronald Coase yang menyatakan bahwa solusi swasta bisa sangat
efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihak-pihak yang berkepentingan
dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkah-langkah penanggulangan masalah
eksternalitas yang ada diantara mereka, tanpa menimbulkan biaya khusus yang memberatkan
alokasi sumber daya yang sudah ada. Menurut teorema Coase, hanya jika syarat itu terpenuhi,
maka pihak swasta itu akan mampu mengatasi masalah eksternalitas dan meningkatkan
efisiensi alokasi sumber daya.
9
Akram, Gio. 2013. Eksternalitas. http://gioakram13.blogspot.com., diakses tanggal 17 November 2016,
pukul 12 : 18 WIB
10
Ariani, Muthia Safira. 2013. Ekonomi Publik : Eksternalitas. http://muthiafirariani.blogspot.com, diakses
tanggal 17 September 2016, pukul 12:18 WIB
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Eksternlitas merupakan bentuk pengaruh dan aktivitas-aktivitas prduksi dan
konsumsi yang tidak secara langsung terrefleksi di dalam pasar. Eksternalitas
(positif maupun negatif), atau dampak dari keberadaan suatu usaha, merupakan
keniscayaan yang perlu diketahui oleh para pelaku ekonomi. Masalah eksternalitas
berkaitan dengan masalah keadilan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian,
eksternalitas mempengaruhi perkembangan aktivitas ekonomi masing-masing pelaku
ekonomi, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.
4. penyelesaian ekstenalitas dilakukan oleh publik, pemerintah dan juga dilakukan oleh
swasta.
3.2 Saran
15