Anda di halaman 1dari 9

4.

Metoda Reseksi Akar dan Penatalaksanaannya

4.1 Metoda Reseksi Akar


Ada dua metoda apikoektomi (Archer,1975,Dym,2001)
a. Reseksi akar dengan satu tahap (one stage operation)
Pada prosedur ini, preparasai biomekanis, sterilsasi, pengisian saluran kar dan
tindakan apikoektomi dilakukan dalam sekali kunjungan
Cara ini dibagi 2
1. Pengisian saluran akar pra-bedah (pre-resection filling technique).
2. Pengisian saluran akar pasca bedah (post-resection technique)
b. Reseksi dengan dua tahap (two stage operation)
Pada prosedur ini tahap pertama dilakukan perawatan endodontic baru
kemudia beberapa hari atau minggu dilakukan reseksi akar.

4.2 Penatalaksanaan Reseksi Akar


4.2.1. Pre-Operative
4.2.1.1 Anamnesa
Hal-hal yang harus ditanyakan sewaktu mengadakan anamnesa
adalah mengenai kesakitan gigi atau trauma diwaktu lalu. Pertanyaan
ini memberikan bayangan apakah suatu pembengkakan disebabkan
oleh neoplasma, abses, atau kista dan berapa lama terjadi
pembengkakan, juga mengenai perasaan sakitnya. Kemudian apakah
gigi tersebut pernah dirawat oleh dokter gigi dan berapa kali
kunjungan serta apakah menderita penyakit umum lainnya.
4.2.1.2 Pemeriksaan Objektif
Dilakukan inspeksi gigi yang akan dilakukan apikoektomi,
seperti perkusi dan palpasi serta test kegoyangan gigi.
4.2.1.3 Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan radiologis adalah suatu pemeriksaan yang penting
untuk melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat secara klinis, pada
roentgen dapat dilihat :

a. Panjang akar gigi


Pada pemeriksaan dapat diketahui apakah panjang akar


memenuhi syarat untuk dilakukan apikoektomi. Pada akar
pendek, tidak dapat dilakukan apikoektomi karena akar akan
menjadi lebih pendek sehingga kurang memberi dukungan.

b. Saluran akar gigi



Saluran akar bisa dilihat apakah kecil, besar, lurus,
bengkok atau ada penyumbatan pada saluran akarnya,
misalnya batu pulpa pada sepertiga apikal maka ini
merupakan indikasi untuk dilakukan apikoektomi. Juga dapat
dilihat adanya saluran tambahan pada saluran akar tersebut.

c. Keadaan akar gigi


Pada pemeriksaan keadaan akar gigi kemungkinan-


kemungkinan yang dapat dilihat adalah : akar bengkok, akar
belum terbentuk sempurna, adanya eksponasi waktu
melakukan “reaming” dan resorbsi akar. 


d. Keadaan membran periodontal


Harus dilihat apakah membran periodontal sudah


terkena peradangan atau belum. Apabila gambaran radiologis
berbeda dengan normal, maka kemungkinan sudah terjadi
suatu proses patologis. 


e. Kelainan-kelainan Periapikal


Secara radiologist kelainan periapikal ini bisa dilihat


sebagai adanya daerah “rarefaction” di daerah periapikal.
Untuk itu harus dibedakan apakah itu suatu kista, granuloma
atau abses.

4.2.2 Operative

Ada dua tahap prosedur tindakan reseksi akar :

4.2.2.1 Tahapan Perawatan Endodontik

1. Anestesi, pada umumnya diberikan anestesi lokal.
 Untuk


apikoektomi dengan satu tahap, anestesi diberikan pada waktu
perawatan endodontik.

2. Pemasangan rubber dam.

3. Pengulasan bahan antiseptik pada gigi tersebut dan rubber dam.
4. Pembukaan ruang pulpa, pembuangan atap kamar pulpa dan
perluasan ruang pulpa. Isi kamar pulpa diambil dan kamar
pulpa dibersihkan.

5. Masukkan file no. 1 ke dalam saluran akar sampai menjumpai
hambatan, biasanya pada daerah dentinosemental junction
(kira-kira 1,5 mm dari apek gigi). Kemudian dibuat radiografi
gigi tersebut dengan jarum file pada tempatnya. File dipegang
dengan hemostat forceps pada ujung insisal atau ujung bonjol
bukal, kemudian diambil dari saluran akar. Panjang file
tersebut diukur dalam millimeter. Untuk mendapatkan panjang
saluran akar yang sebenarnya dapat digunakan rumus :

𝐷𝑆 × 𝑆𝐹
=𝑆
𝐷𝐹

DS = panjang jarum dalam saluran

SF = panjang saluran dalam foto

DF = panjang jarum difoto

S = panjang saluran akar sebenarnya.

Kemudian semua alat saluran akar disesuaikan dengan panjang


sebenarnya dengan memakasi stopper.

6. Saluran akar dilebarkan dan diirigasi dengan hydrogen


peroksida dan natrium hipokhlorit bergantian. Kemudian
saluran akar dikeringkan dengan absorbent point.

7. Masukkan gutta-percha cone ke dalam saluran akar sehingga
keluar 1-2 mm dari apeks gigi. Buat radiografi untuk melihat
kepasannya dalam saluran akar dan kemudian gutta-percha dari
dalam saluran.
8. Pelapisan dinding saluran akar dengan semen saluran akar dari
Grossman. Gutta-percha dilapisi dengan semen dan
dimasukkan ke dalam saluran akar, tarik sedikit 1-2 mm
kemudian masukkan lagi berulang-ulang sebelum ditempatkan
pada posisi akhir. 

9. Lakukan kondensasi lateral dengan gutta-percha tambahan
dengan bantuan “spreader” dan “plugger” agar pengisian dapat
hermetis. Kemudian buat radiografi kembali. 

10. Kelebihan gutta-percha dibagian koronal dipotong,kemudian
ditutup dengan semen base.
11. “rubber dam” diangkat.

Bila dilakukan pengisian saluran akar prabedah , setelah dilakukan


prosedur pembedahan, sebagian gutta-percha diambil dan diisi dengan
amalgam atau silver cone secara retrograde.


Bila dilakukan pengisian saluran akar pasca bedah, maka daerah luka
disumbat dengan kasa, saluran akar dilebarkan dan dihaluskan lalu diirigasi,
dikeringkan, diisi dengan semen saluran akar kemudian diisi dengan gutta-
percha cone.

4.2.2.2 Tahapan Pembedahan

Pembedahan endodontic terdiri dari 7 prosedur dasar:

1. Insisi
2. Elevasi
3. Retraksi
4. Ostektomi
5. Kuretase
6. Apikoektomi
7. Penjahitan

Menurut Archer urutan pembedahan adalah : (Archer,1975;


Birn, 1975; Dym, 2001)

1. Lakukan tindakkan aseptic dan antiseptic pada rongga


mulut.
2. Lakukan anestesi local.
3. Tentukan pola insisi pada permukaan labial mukosa
mulut, yaitu dengan menggunakan penggaris bedah
yang ditempatkan pada permukaan labial gigi yang
bersangkutan dengan ukuran yang mendekati panjang
gigi. Kemudian dengan ujung periosteal elevator yang
tumpul digambar apeks pada jaringan dan juga pola dari
insisi.
4. Lakukan insisi semilunar dari apeks gigi sebelah mesial
gigi tersebut, ke arah garis gusi dan ke apeks gigi
sebelah distal. Bila terdapat kerusakan tulang yang luas
lebih baik digunakan insisi trapesium.

Gambar : Insisi Seminular

Gambar : Insisi Seminular


Gambar : Garis insisi pada tengah-tengah papilla interdental

Gambar : Alas flap


lebih lebar dari puncak
flap

5. Flap diangkat keatas dan ditahan oleh retractor.

6. Tulang labial dibuka dengan bur.


7. Potong apeks akar dengan bur fissure, jangan lebih dari
sepertiga akar.

8. Lakukan kuretase jaringan patologi hingga bersih.


9. Haluskan tepi tulang dan ujung akar.
10. Penutupan apical gigi dengan amalgam

11. Irigasi luka dengan saline steril


12. Lakukan penjahitan.

4.2.3 Post Operative


1. Jangan menarik atau mengangkat bibir karena ingin melihat hasil
pembedahan yang telah dilakukan. 


2. Gunakan kompres es pada bagian luar bibir 20 menit tiap 1,5 jam
untuk satu hari pertama setelah operasi. 

3. Mulai hari kedua, kumur-kumur dengan air garam hangat tiga
kali sehari (terutama setelah makan). 


4. Jangan mengunyah makanan keras dengan gigi tersebut selama


satu minggu. 


5. Jangan menyikat daerah operasi selama satu minggu, tetapi gigi


lainnya disikat seperti biasa. 


6. Untuk empat hari pertama dianjurkan diet makanan lunak. 


7. Pasien dianjurkan untuk kembali keesokan harinya untuk kontrol


dan 5-7 hari 
 kemudian untuk buka jahitan. 


Anda mungkin juga menyukai