id
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH)
Minat Utama: Pendidikan Geografi
Oleh :
LILIK INDAWATI
S881308008
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lilik Indawati
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran: Halaman
commit to user
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
negara tersebut. Proses yang terjadi dalam pendidikan bermuara pada proses
juga pada aplikasi dari konsep tersebut agar pembelajaran lebih bermakna,
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
bermakna dan bukan sekedar pembelajaran yang hafalan. Oleh karena itu,
pembelajaran.
Keadaan alam dan aktifitas penduduk, sub topik: Bentuk muka bumi dan
merupakan motor penggerak perubahan dan menjadi salah satu kunci bagi
Salah satu unsur iklim yang sering dan menarik untuk dikaji di
kerusakan sebesar dua pertiga dari bencana alam yang pernah terjadi (Robert
J.Kodoatie, 2002). Bencana banjir termasuk bencana alam yang hampir pasti
Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar yang dimiliki adalah DAS Bengawan
Solo hilir, dengan panjang alur sungai ± 300 km dan luas ± 6.273 km2
membentuk alur sungai yang lebar dengan kemiringan landai, melalui dataran
Pada awal tahun 2008 merupakan tahun terjadinya banjir besar akibat
berada dijalur Bengawan Solo bagian hilir, sehingga saat banjir besar maka
Bengawan Solo. Salah satu daerah yang terkena banjir pada awal tahun 2008
Bengawan Solo hilir dan hampir seluruh wilayahnya sering dilanda banjir.
Banjir yang terjadi, disinyalir akibat intensitas hujan yang tinggi pada wilayah
itu sendiri dan juga berasal dari limpasan Sub-DAS Bengawan Solo di
bagian hilir.
kondisi curah hujan. Kuat atau lemahnya respon sangat dipengaruhi oleh
karakteristik Sub-DAS baik secara fisik, maupun sosial ekonomi serta budaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
terhadap keberlanjutan daya dukung sumber daya air, baik air permukaan
penurunan daya dukung Sub-DAS dalam menahan dan menyimpan air hujan.
luas sawah produktif beririgasi karena alih fungsi lahan menjadi non-
Selama ini informasi mengenai data lokasi banjir masih berupa data
dalam bentuk angka-angka atau tabel yang belum dipetakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum. Data yang masih dalam bentuk angka dan tabel dalam
penyajiaannya memang cukup mudah dibaca oleh pembaca akan tetapi data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
bentuk peta akan sangat membantu sebagai sumber belajar siswa, khususnya
pada topik: Keadaan alam dan aktifitas penduduk, sub topik: Bentuk muka
semester ganjil. Karena melalui peta tingkat kerawanan banjir tersebut, siswa
dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan dan menangkap ide
BOJONEGORO”.
Baureno, pada topik : Keadaan alam dan aktifitas penduduk, sub topik :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
B. Identifikasi Masalah
berikut:
lingkungan.
C. Batasan Masalah
Penelitian harus memiliki arah yang jelas dan pasti, karena keterbatasan
waktu, dana dan tingkat pengetahuan peneliti, maka penelitian ini perlu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
D. Rumusan Masalah
air permukaan beberapa Sub DAS Bengawan Solo Hilir sering kali membawa
di Kecamatan Baureno?
penduduk, sub topik : Bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk Indonesia
E. Tujuan Penelitian
Baureno.
Keadaan alam dan aktifitas penduduk, sub topik : Bentuk muka bumi
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
tepat dan rasional. Selain itu hasil penelitian ini dapat membantu
lanjutan tentang banjir pada suatu sungai dan upaya pengelolaan DAS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Praktis
Baureno.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Banjir
diakibatkan oleh aktivitas alam dan kesalahan teknis manusia. Bencana banjir
iklim global.
Banjir dapat diartikan sebagai salah satu proses alam, yang dapat
daerah dataran rendah (ledokan), serta didaerah pesisir dekat muara sungai
11
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
daerah yang biasanya tidak terjadi banjir, dan kedua adalah peristiwa banjir
terjadi karena limpasan air banjir dari sungai, karena debit banjir tidak
mampu dialirkan oleh alur sungai atau debit banjir lebih besar dari kapasitas
yang disampaikan oleh The National Flood Risk Advisory Group bahwa
both natural (gorges, ocean levels in tidal areas) and man made (roads and
structures), all have a significant influence on the routing of flood flows (i.e.
dataran banjir, kemiringan, arus air, kondisi tanaman dan tanah erat
banjir.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Banjir Genangan, Banjir Air Pasang (Banjir Rob). Banjir kiriman adalah
banjir yang disebabkan oleh melimpasnya air hujan dari suatu daerah yang
lebih tinggi menuju daerah yang lebih rendah atau daerah genangan. Dengan
adanya banjir kiriman ini maka akan terjadi penambahan jumlah air yang
harus ditampung oleh daerah rendah tersebut. Banjir genangan yaitu banjir
yang disebabkan adanya genangan air yang berasal dari air hujan lokal. Air
hujan lokal adalah air hujan yang terjadi pada daerah itu sendiri. Tetapi jika
curah hujan lokal ini cukup tinggi dan terjadi terus menerus, maka di daerah
tangkapan hujan dapat terjadi banjir. Banjir air pasang yaitu banjir yang
disebabkan adanya kenaikan muka air laut yang melebihi muka saluran,
sehingga saluran yang bermuara di pantai tersebut akan dimasuki air laut.
lahan. Sedangkan parameter atau tolok ukur ancaman atau bahaya banjir
atau ketinggian banjir (m), Kecepatan aliran (m/detik atau km/jam), Material
yang dihanyutkan (batu, pohon, benda keras lainnya), tingkat kepekatan air
atau tebal endapan lumpur (m, cm), lamanya waktu genangan (jam, hari,
harta benda, baik milik perorangan maupun milik umum yang dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
seen that the correlates of flood vulnerability are apparently similar to the
preventif. Dalam hal ini banjir disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
Selain itu, menurut Seyhan (1977) bencana alam banjir yang terjadi
yang mampu memberikan cirri khas tipologi DAS tertentu, c) Aspek sosial
hujan yang baik. Ketiga aspek tersebut secara garis besar yang dapat dipakai
sebagai dasar penentuan apakah wilayah DAS ataupun bagian DAS mana
(hulu, tengah, hilir) termasuk kritis berat ataupun potensial kritis. Dengan
kata lain, apakah wilayah DAS ataupun bagian DAS mana yang sudah
terjadi bencana banjir di wilayah DAS atau SubDAS tersebut sudah diketahui
terlebih dahulu diwilayah DAS atau dibagian DAS mana yang rawan / sangat
rawan banjir atau kritis/ sangat kritis, dengan demikian ada waktu untuk
menjadi bencana.
3 macam, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
1) Banjir kiriman
Aliran banjir yang datangnya dari daerah hulu di luar kawasan yang
tergenang. Hal ini terjadi jika hujan yang terjadi di daerah hulu
2) Banjir lokal
Genangan air yang timbul akibat hujan yang jatuh di daerah itu sendiri.
Hal inidapat terjadi kalau hujan yang terjadi melebihi kapasitas sistem
drainase yangada. Pada banjir lokal, ketinggian genangan air antara 0,2 –
3) Banjir rob
Banjir yang terjadi baik akibat aliran langsung air pasang dan/atau air balik
banjir kiriman, karena banjir lokal yang terjadi sebagai akibat hujan yang
jatuh di daerah itu sendiri yang disebabkan air hujan tidak tertampung oleh
c. Dampak banjir
positif, dan dampak negatif, untuk lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
(banjir air skala kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti
tanah. Air banjir menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-
kering yang curah hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir
danau dan sungai yang semakin memajukan industri perikanan pada tahun-
tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk
pengembangbiakan ikan.
tersier. Secara primer, yaitu kerusakan fisik pada segala sesuatu yang
tanah, jalan raya, dan kanal. Secara sekunder, yaitu efek yang terjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
merajalela.
tertentu yang tidak sanggup bertahan dan akan mati karena tidak bisa
harga, dll.
akan meresap ke dalam tanah dan selebihnya akan mengalir menjadi limpasan
berpengaruh terhadap bagian dari air hujan yang akan meresap ke dalam
terjadi ketika jumlah curah hujan melampaui laju infiltrasi. Setelah laju
infiltrasi terpenuhi, air mulai mengisi cekungan atau depresi pada permukaan
tanah. Setelah pengisian selesai maka air akan mengalir dengan bebas di
banjir seperti ini lebih diartikan sebagai banjir limpasan (discharge overland
flow) atau dikalangan umum dikenal dengan istilah banjir kiriman, karena tipe
banjir ini berasal dari aliran limpasan permukaan yang merupakan bagian dari
Banjir limpasan cirri-cirinya antara lain debit puncak yang tinggi dan
waktu datangnya banjir (time to peak) yang sangat cepat, sehingga tidak
intensitas hujan, durasi hujan, dan distribusi hujan dalam daerah pengaliran,
sedangkan elemen sifat fisik daerah pengaliran meliputi tata guna lahan (land
Elemen sifat fisik dapat dikategorikan sebagai aspek statis sedangkan elemen
a. Pemetaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
mudah, memberi gambaran yang jelas, rapi dan bersih. Peta yang
fenomena saja, tetapi jika peta itu dibuat dan didesain dengan baik, maka
mempunyai satu hal yang sifatnya umum yaitu menambah pengetahuan dan
dilakukan.
berikut:
b. Kerawanan
Kerentanan adalah suatu kondisi dari suatu komunitas atau masyarakat yang
bencana. Menurut Pelling dan Cutter (2003) dalam Kaisar (2013) membagi
yang yang berkaitan dengan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang
geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
tidaknya suatu daerah terkena banjir di dasarkan pada faktor-faktor alam yang
yaitu:
1) Curah Hujan
yang lain yang tidak kalah penting. Karena sumber banjir paling besar
adalah curah hujan, baik penyebab banjir dari banjir lokal maupun banjir
kiriman. Semakin tinggi curah hujan disuatu wilayah, maka rawan bencana
2) Tutupan Lahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
3) Kemiringan Lereng
banjir. Karena sebagian besar daerah yang terkena bencana banjir adalah
4) Genangan Air
air atau banjir saat terjadi hujan. Daerah genangan air permukaan dan
dan sifat fisik daerah tersebut. Wilayah yang memiliki sub bentuk lahan
genangan air atau daerah yang berpotensi tergenang dilihat dari bentuk
5) Kejadian Banjir
karena rawan banjir selain dilihat dari faktor fisik, tetapi juga faktor
sejarah peristiwa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
aluvial, dataran banjir dan dataran rendah lainnya dapat digunakan untuk
Daerah rawan banjir adalah daerah yang sering atau berpotensi tinggi
mengalami bencana banjir (Paimin,dkk, 2006). Daerah rawan banjir ini dapat
banjir, rawa belakang, kipas aluvial, dan delta yang merupakan bentukan
(2012:2) daerah rawan banjir adalah kawasan yang potensial untuk dilanda
tanah mendekati atau dibawah muka air laut. 2) Daerah dataran banjir alami
seperti rawa dan bantaran sungai. 3) Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
melampaui batas kritis, dengan ciri-ciri: tanah tandus, rasio debit maksimum
terhadap debit minimum sangat besar (sungai sangat kering di saat kemarau
dan sangat penuh disaat hujan). 4) Daerah dengan curah/ intensitas hujan
sangat tinggi. 5) Daerah dengan sistem saluran pembuangan air penuh dengan
sampah. 6) Daerah pantai yang rawan terhadap badai tropis. 7) Daerah pantai
yang rawan tsunami yang bisa diakibatkan oleh gempa tektonik dasar laut
maupun gempa akibat gunungapi aktif yang terletak didasar laut seperti
krakatau. 8) Daerah hilir dan terutama yang telah beroperasi cukup lama
4. Satuan Medan
lahan atau kompleks bentuk lahan yang sejenis dalam hubungannya dengan
Zuidam dalam Ardhetya, Dian. 2012:15). Dalam penelitian ini satuan medan
karakteristik fisik dan sosial berdasarkan data primer dan data sekunder. Data
data yang berupa angka atau tulisan tentang distribusi banjir ke dalam bentuk
peta agar persebaran datanya dapat langsung diketahui dengan mudah dan
daerah rawan banjir ini dibuat dengan cara data-data yang sudah diperoleh
yaitu: curah hujan, tutupan lahan, kemiringan lereng, kejadian banjir, bentuk
dilakukan setelah masing-masing data sudah diskor dan diberi bobot. Hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
dari overlay berupa peta rawan banjir. Untuk menyajikan data yang
6. Persepsi masyarakat
a. Pengertian Persepsi
individu.
yang berkaitan dengan objek tersebut, melalui proses kognisi dan afeksi untuk
sebagainya.
persepsi. 3) Adanya alat indera/ reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus;
dan 4) Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang
Proses fisik:
Proses di tangkapnya suatu stimulus oleh alat
indera manusia
Proses fisiologi:
Proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh
reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensorik
Proses psikologis:
Proses timbulnya kesadaran individu tentang
stimulus yang diterima reseptor
Proses persepsi:
Berupa tanggapan dan perilaku
Sumber: Data Olahan Dari Hamka(2002)
dan selanjutnya melahirkan suatu bentuk yang holistik dan dalam konstansi
tinggi, yang berlaku juga pada tempat dan obyek lain (Osgood dalam
Simanuhuruk, 2003).
pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu
objek.
persepsi yaitu:
mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar
individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri
samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
3) Perhatian
sekumpulan objek.
sama lain dan akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu
seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
kejadian bencana.
8. Sumber Belajar
mengontrol kekuatan lingkungan, tetapi orang itu juga dikontrol oleh kekuatan
itu. Determinasi resiprokal adalah konsep penting dalam teori belajar sosial
Bandura yaitu menjadi pijakan Bandura dalam memahami tingkah laku. Konsep
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
ingatan) dalam wujud verbal dan gambaran imajinasi untuk kepentingan tingkah
laku pada masa yang akan datang. Pengaturan berpikir juga menggambarkan
secara imajinatif hasil yang di inginkan pada masa yang akan datang dan
panjang.
P T
berbagai hal yang terdapat dalam lingkungannya. Seperti kita ketahui bahwa
peserta didik memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat terhadap
segala sesuatu serta memliki sikap berpetualang serta minat yang kuat untuk
manusia lain juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan
tumbuhan dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan
manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri
dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya
manusia.
berbagai hal yang dapat dipelajari peserta didik. Jumlah sumber belajar yang
didik karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Selain
itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung
dihadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan
pendidikan.
bisa mulai ditanamkan pada anak sejak dini, sehingga setelah mereka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk
merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk anak-anak dan juga
lingkungan mana pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-
anak.
penduduk. Sub Topik: Bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk Indonesia)
pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai contoh dari
dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan.
Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa
yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
belajar. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di
luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang
anak adalah:
a. Perkembangan Fisik
dengan siswa yang lain. Pada saat anak mengamati objek-objek tertentu
anak tersebut mencoba mendekati anak yang lain sehinga terjadilah proses
Melalui kegiatan sepeti ini anak berteman dan saling menikmati suasana
Rasa percaya diri yang dimiliki oleh anak terhadap dirinya sendiri dan
d. Perkembangan intelektual
diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
Sistem Informasi Geografi (SIG). Data yang digunakan adalah peta kemiringan
lereng, peta ketinggian, peta geologi, peta kepadatan penduduk, peta distribusi
curah hujan dan peta penggunaan lahan. Dari hasil penelitian, daerah penelitian
dikelompokkan menjadi lima tingkat kerentanan banjir, yaitu tidak rentan, kurang
rentan, cukup rentan, rentan dan sangat rentan. Daerah rentan banjir dijumpai di
daerah Wates dan Bantul bagian selatan. Daerah tersebut merupakan dataran
alluvial pantai. Hubungan antara daerah rentan dengan peta tematik yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Daerah Rawan Banjir Di Sebagian Daerah Aliran Sungai Brantas Propinsi Jawa
parameter lahan yang digunakan untuk pemetaan daerah rawan banjir, dan
pemetaan zonasi daerah rawan banjir dengan bantuan teknik SIG. Metode yang
penelitian menunjukkan bahwa data citra satelit sebagai sumber data utama dalam
penelitian ini baik digunakan untuk pemetaan daerah rawan banjir di Kabupaten
digunakan dalam interprestasi penggunaan lahan dan dari citra hardcopy Landsat
di daerah penelitian dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu kelas rawan banjir
seluas 12216,06 Ha, kelas cukup rawan seluas 32454,27 Ha dan kelas agak rawan
2 dan sistem informasi geografis. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat
kerentanan banjir kota mendasarkan pada parameter fisik lahan yang berupa
pengskoran melalui overlay dari peta lereng, peta keteraturan permukiman, peta
penggunaan lahan kota dan peta kerapatan saluran. Hasil dari penelitian adalah
Peta Kerentanan Banjir Kota hasil proses SIG didapatkan 5 klas kerentanan yaitu
tidak rentan dengan luas 0,76 km2 (2,35%), kurang rentan dengan luas 1,62 km2
(5,02%), rentan sedang dengan luas 66,32 km2 (19,57%), rentan dengan luas 8,92
km2 (27,62%), dan sangat rentan dengan luas 14,89 km2 (45,45%). Analisis
dilakukan dengan cara membandingkan Peta Kerentanan Banjir Kota dengan Peta
Sebaran Banjir Genangan dari Dinas Prasaranan Kota Yogyakarta, dan dengan
kesamaan metode yang digunakan untuk persebaran daerah potensi banjir yaitu
C. Kerangka Pemikiran
empat jenis sumber belajar yang sangat kaya dan bermanfaat, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan
berulang kembali. Jangan lewatkan peristiwa itu tanpa ada catatan pada
buku atau alam pikiran siswa, karena siswa masuk sekolah membawa
pengalaman sendiri-sendiri.
mereka asyik dengan lingkungan. Usaha ini dapat ditempuh melalui proses
Pada saat musim penghujan datang, banjir besar banyak melanda kota-
kota di Indonesia. Jika disadari seolah-olah banjir sudah menjadi tradisi. Sebagai
yang sering mengalami banjir rutin tahunan. Akibat dari banjir tersebut banyak
sekali kerugian yang dirasakan oleh penduduk diberbagai bidang, seperti bidang
ekonomi, bidang sosial, budaya dan bidang politik. Banjir banyak disebabkan
karena peluapan air di suatu tempat akibat hujan besar, sistem drainase yang
commit tobendungan
buruk, limpasan air sungai, atau pecahnya user sungai.
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
Data lokasi banjir masih dalam bentuk angka-angka dan tabel yang belum
dipetakan. Data yang masih dalam bentuk angka dan tabel dalam penyajiaannya
memang cukup mudah dibaca oleh pembaca akan tetapi data itu mempunyai
distribusi spasialnya. Peneliti akan mengolah data tersebut ke dalam bentuk peta
yang nantinya akan lebih memudahkan pembaca dalam membaca dan memahami
hasil penelitian yang telah dilakukan. Penyajian data tentang persebaran lokasi
banjir ke dalam bentuk peta akan sangat membantu dalam perencanaan dan
baik waktu sekarang maupun masa yang akan datang. Karena melalui peta si
pemakai peta dapat dengan mudah membaca dan menangkap ide dari data dan
maka akan diberi skor yang lebih besar. Setelah pengskoran dan pemberian bobot
kemudian melakukan overlay, hasil akhir yang didapatkan berupa peta tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Masalah Banjir
di Kecamatan Baureno
Genangan Air
Kejadian Banjir
Kuesioner dan
Overlay, skoring Analisis deskriptif
Peta
Keterangan:
Implementasi : Garis relasi hubungan
Sumber Pembelajaran IPS di
Kelas 7 SMPN 2 : Garis kebergantungan -
Belajar
Baureno antara konsep
: Unsur proses dalam -
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian penelitian
: Unsur penunjang dan
commit to user tahapan penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
45
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
1. Jenis penelitian
data yang telah ada (Sugiyono, 2008:330). Penelitian ini akan menghasilkan
data secara deskriptif, dalam bentuk kata secara tertulis, gambar dan
sebagainya yang berasal dari naskah, wawancara, catatan dilapangan, foto dan
dokumen resmi. Selain itu data deskriptif yang dihasilkan, dimaksudkan untuk
Bojonegoro.
2. Pendekatan penelitian
besar data berupa variabel, unit, atau individu dalam waktu bersamaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
1. Populasi penelitian
terbatas atau tidak terbatas (Tika, 1997:32). Adapun populasi dalam penelitian
2. Sampel Penelitian
a. Sampel Wilayah
medan dihasilkan dari overlay peta tutupan lahan, bentuk lahan dan
b. Sampel Responden
Keadaan alam dan aktivitas penduduk. Sub Topik: bentuk muka bumi dan
jumlah sampel responden yang dapat mewakili populasi yang akan diteliti.
berikut:
n=
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
0,4950.
table Kurva Normal Standar. Dari nilai decimal tersebut dibaca kesamping
V commit
= Variabilitas (dalam to user
persen) dihitung dengan rumus
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
= ( − )
p = Persentasekarakteristiksampel yang dianggapbenar
=
× 100%
C = Batas kepercayaan (confidence limit) dalam persen (ditentukan
10% dari popuasi).
Untuk menghitung jumlah sampel yang sebenarnya, langkah
Keterangan :
∑
p= ∑
× 100%
.
= .
× 100%
= 27,39
V= 100 −
= √1988,79
= 44,60
×
n=( )
, × , commit to user
=( )
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
,
=( )
= (11,462)
= 131,38
n =
131,38
=
131,38
1 + 23098
131,38
=
1 + 0,0057
,
= ,
= 131
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau
obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti (Tika,
1997:67). Maka data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang atau instansi diluar dari peneliti (Tika, 1997:67). Maka
data sekunder dapat diperoleh melalui arsip pada instansi- instansi terkait.
pengambilan sampel penelitian purposive ini adalah pada karakter anggota sampel
dalam hal ini adalah penggunaan satuan medan. Purposive sampling diyakini
kemiringan lereng dan peta ketinggian tempat. Pada penelitian ini, apabila dalam
sampel yang mewakili. Artinya hanya satu yang diambil tetapi dengan
1. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari seseorang hasil
pengumpulan data yang dapat memberikan informasi secara pasti dan cukup
data yang dikumpulkan berupa dokumen pada penelitian ini adalah data curah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
2. Observasi
yang di ukur dan diamati pada daerah penelitian ini antara lain adalah
3. Wawancara
suatu bentuk komunikasi verbal, jadi berupa percakapan yang bertujuan untuk
Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara lisan dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
ini berupa data karakteristik banjir, kejadian banjir dan persepsi terhadap
banjir.
G. Validitas Data
Uji validitas data yang digunakan adalah metode Triangulasi. Sabari dan
kebenaran data sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka dilakukan penggabungan
lokasi penelitian.
memperbaiki draf peta rawan banjir dan hasilnya sebagai “Peta Final”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono,
2013:89). Analisis penelitian ini (karena bersifat kualitatif), maka di lakukan sejak
penelitian ini merupakan penjabaran dari logika yang sesuai dengan fakta-fakta
dilapangan.
memungkinkan SIG dapat menerima dan memroses data dalam jumlah besar
parameter penentu kerawanan banjir antara lain: Curah Hujan, Tutupan Lahan,
e. Kejadian banjir
sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
pada skor kelas kerawanan banjir. Sebelum menentukan skor pada tiap
sebagai berikut :
1) Menetukan Kelas
dalam 5 kelas, 10 kelas atau berapa saja sesuai dengan kebutuhan dan
2) Menentukan Range
terbesar, atau sama dengan selisih data terkecil dengan data terbesar
R = 25 – 5
R = 20
Interval kelas = 20
5
Interval Kelas = 4
Jadi, interval kelasnya adalah 4
berikut :
Data yang berupa data primer dan data sekunder yang di gunakan
Unit analisis dalam penelitian ini diperoleh dari hasil overlay peta
penutup lahan dan peta kemiringan lereng, peta sebaran penduduk dalam
jawaban responden dan diberi skor. Skor tiap pertanyaan tersebut di total
sehingga akan tercipta nilai tertinggi dan terendah yang kemudian dibuat
Selain rentang skor pengetahuan, kategori yang perlu nilai berdasarkan skala
likert adalah skor sikap. Jumlah rentang tiap kategori harus sama yang dalam
commit
hal ini terbagi menjadi 4 tingkatan. to userskor sikap sebagai berikut:
Rentang
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
berupa produk SSP (Subject Specific Pedagogy). Untuk lebih detilnya SSP
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
I. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Membuat rancangan tabulasi tentang data yang berupa peta agar lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
jawaban pilihan.
mempermudah hubungan.
Kegiatan dalam tahap ini adalah mengumpulkan data di lapangan dan kantor
a. Data Pokok
1) Peta Topografi
Kabupaten Bojonegoro.
b. Data Bantu
data untuk memperoleh suatu teori subtantif dengan metode tertentu. Analisis
penginderaan jauh dan SIG (overlay dan 3D), analisis historis serta analisis
peta).
Pada tahap penggambaran peta ini meliputi kegiatan mendesaian tata letak,
desain peta dasar dan desain isi peta berdasarkan pada kaidah-kaidah
kartografi.
7. Penulisan laporan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
penting artinya untuk mengetahui kondisi fisik dan sosial daerah penelitian.
lintang dan garis bujur. Kecamatan Baureno merupakan salah satu kecamatan
Bojonegoro, yang memiliki luas wilayah 7.222 hektar, terbagi atas 25 desa
Desa Sembunglor, Desa Banjar Anyar, Desa Drajat, Desa Ngemplak, Desa
commitKecamatan
Sebelah Timur : berbatasan dengan to user Babat Kabupaten Lamongan
65
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
Hal inilah yang mengakibatkan luapan/ limpasan air mudah menggenang dan
struktural berupa bukit karst. Perbukitan ini merupakan salah satu jajaran
Untuk lebih jelasnya administrasi Kecamatan Baureno dapat dilihat pada peta
berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
2. Kondisi Iklim
Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup
lama (minimal 30 tahun) yang sifatnya tetap, sedangkan cuaca adalah keadaan
oleh faktor curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, penyinaran matahari
dan angin. Penentuan iklim pada suatu wilayah sangat penting terutama
kaitannya dalam menghasilkan tipe-tipe iklim untuk suatu daerah adalah curah
hujan. Ada beberapa klasifikasi iklim menurut para ahli, antara lain klasifikasi
lain:
Iklim Tipe A, iklim tipe ini merupakan iklim hujan trois degan
Iklim Tipe E, iklim ini merupakan iklim salju dengan rata –rata
teakhir adalah sebesar 1834,20 mm, rata-rata bulan basah sebesar 7,00 dan
bulan kering sebesar 4,20 dan bulan lembab sebesar 0,80. Klasifikasi
sebagai berikut:
basah dan bulan kering menurut schmidt dan Ferguson adalah sebagai
berikut:
seperti berikut:
rata-rata bulan basah sebanyak 7,00 sehingga dapat di hitung tipe iklimnya
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
hujan yang cukup tinggi. Sehingga rata-rata sawah yang ada di kecamatan
3. Hidrologi
yang mengalir melintasi 13 desa, Sungai Pundung Kembar, yang anak – anak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
4. Keadaan Penduduk
a. Jumlah penduduk
Juml. Jumlah
Juml. Juml. Pend
No Nama Desa Pend total
KK perempuan
laki-laki penduduk
1. Banjar anyar 708 1.319 1.365 2.684
2. Ngemplak 1284 2279 2195 4.474
3. Sraturejo 984 2393 2401 4.794
4. Blongsong 946 1848 1763 3.611
5. Baureno 1029 1969 2087 4.056
6. Trojalu 716 1226 1230 2.456
7. Tulungagung 769 1351 1385 2.736
8. Selorejo 699 1247 1237 2.484
9. Tlogo agung 790 1339 1360 2.699
10. Sumur agung 901 1736 1639 3.375
11. Gajah 956 1887 1965 3.852
12. Gunung sari 1167 2437 2460 4.897
13. Kalisari 832 1744 1632 3.376
14. Tanggungan 469 876 855 1.731
15. Lebak sari 603 1200 1175 2.375
commit to user
16. Bumiayu 622 1098 992 2.090
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
b. Komposisi Penduduk
keluarganya.
Kecamatan Baureno.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
SMP. Dalam hal kesediaan Sumber Daya Manusia atau SDM yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
B. Hasil Penelitian
yang perlu dilakukan adalah membuat mapping unit atau satuan pemetaan.
ketinggian, data bentuk lahan dan data tutupan lahan. Satuan medan berfungsi
a. Ketinggian Permukaan
mdpl, sehingga pada umumnya kecamatan ini termasuk ke dalam suatu daerah
yang berdataran rendah dan rawan terkena banjir. Untuk lebih jelasnya
commit
persebaran ketinggian permukaan to user Baureno dapat dilihat peta:
Kecamatan
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
b. Kondisi Geologi
Letak geologi adalah kondisi suatu wilayah yang ditinjau dari keadaan
komposisinya. Jenis batuan yang ada dalam tubuh bumi akan berpengaruh
terhadap karakteristik lahan dan jenis tanah yang ada pada permukaan bumi.
Tiap – tiap jenis tanah mempunyai sifat fisik dan kimia yang berbeda –
sebagai berikut:
Bojonegoro yaitu Pleistosen Fesies Sedimen dengan luas 89.984 ha. Sedimen
tersebut erat kaitannya dengan endapan yang dibawa oleh air Sungai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
relief suatu wilayah. Bentuk muka bumi atau relief ini berpengaruh terhadap
peristiwa – peristiwa alam seperti cuaca, iklim, erosi yang selanjutnya akan
basah sangat dipengaruhi oleh hujan deras dan temperatur yang tinggi,
sehingga pelapukan dan denudasi berlangsung cepat dan intensif. Hal ini
geomorfologi Jawa yang jelas terdapat di Jawa Timur yaitu dibagi menjadi 3
3) Zone utara yang terdiri dari rantai pegunungan lipatan yang diselingi
dan daerah dataran rendah yaitu 81,29% berada pada ketinggian 25 mdpl, dan
dari 2%, areal seluas 127.109 ha di wilayah ini mengalami sedimentasi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
Bentuk lahan merupakan parameter yang baik untuk menilai dan mengetahui
Kecamatan Baureno adalah 12,5% berupa dataran banjir, 4,2% rawa belakang,
37,5% dataran alluvial, 29,1% teras fluvial atas, 16,7% teras fluvial bawah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
d. Jenis Tanah
pandang dan kepentingannya. Para ahli sepakat bahwa tanah merupakan sisa-
sisa atau hasil pelapukan batuan dan bahan organik (Sarief, 1986). Jenis tanah
tanah, seperti iklim, organisme, bahan induk, topografi dan waktu. Kabupaten
Bengawan Solo saat terjadi banjir maupun dari endapan letusan Gunung
berapi yang telah berproses sejak ratusan tahunan yang lalu. Dataran yang ada
endapan aluvial sekitar Sungai Bengawan Solo berasal dari materi gamping
dan vulkanis. Endapan aluvial yang ada didataran banjir sekitar sungai
sungai itu merupakan wilayah yang banyak dihuni penduduk sejak zaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
melalui endapan aluvial pasir, yang populer dikenal sebagai endapan pada
dari wilayah Semarang ke arah timur hingga ke Selat Madura. Oleh karena itu
bumi, contohnya Pertambangan minyak dan gas Cepu dan Bojonegoro. (TIM
berikut:
Kecamatan Baureno didominasi oleh jenis tanah alluvial kelabu tua yaitu
dekitar 70,70%. Sedangkan paling kecil adalah wilayah tanah dengan jenis
persebaran jenis tanah Kecamatan Baureno dapat dilihat pada peta sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
teknologi, jumlah manusia dan keadaan fisik daerah. Sehingga pada tutupan
2. Lahan kering:
a. Untuk bangunan/
Permukiman 1439 19,93
b. Tegal 1455 20,16
c. Lain-lain 130 1,8
atau 58,11% di gunakan sebagai lahan persawahan, hal ini di dukung karena
faktor kesuburan tanah dan sistem irigasi yang sangat baik dan memungkinkan
untuk kegiatan pertanian. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar 10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
mengetahui satuan medan adalah dengan cara overlay/ tumpang susun data
24 satuan medan. Satuan medan tersebut memiliki cakupan luas yang berbeda-
medan yang berada di Kecamatan Baureno. Setelah analisis data sekunder dan
di seluruh desa yang ada di Kecamatan Baureno. Pada tabel diatas diketahui
banjir. Skoring atau pengharkatan merupakan hasil dari analisis data geografis
crosscheck apa yang tertulis dengan apa yang betul terjadi di lapangan. Data
yang perlu diambil di tiap sample satuan medan adalah tutupan lahan,
Dengan demikian, maka data fisik dan data sosial dapat diperoleh secara
bersamaam dalam satu titik sample. Untuk lebih jelasnya Peta Satuan Medan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
medan. Analisis terhadap tingkat kerawanan banjir, yaitu dengan cara skoring
a. Curah hujan
Data curah hujan adalah salah satu cara untuk menentukan iklim suatu
ratanya rendah, dilihat dari data dalam 10 tahun terakhir mulai tahun 2004
2 Feb 257 351 580 180 117 332 104 165 274 86 2446 244,60
290,90
3 Mar 235 346 358 199 142 299 439 423 246 222 2909
194,60
4 Apr 143 154 272 161 156 155 451 225 102 127 1946
152,80
5 Mei 125 134 393 81 4 241 157 255 97 41 1528
23,30
7 Juli 0 10 15 24 0 7 143 8 0 26 233
39,20
9 Sept 0 87 0 0 25 12 218 44 0 6 392
272,00
12 Des 143 516 158 247 473 224 360 394 0 205 2720
Jumlah CH 1 1834,20
1622 2605 2220 1410 1594 1617 2934 1948 1135 1257 18342
Tahun
Bulan Basah 8 9 7 7 7 6 11 7 4 4 70 7,00
4,2
Bulan Kering 4 2 5 4 5 5 0 5 6 6 42
Sumber: DPU Pengairan Wil. Sungai Bengawan Solo Kec. Baureno Kab. Bojonegoro
bulan basah pada 10 tahun terakhir dari tahun 2004 – 2013 yaitu rata-rata
sebagai berikut:
100m
sebesar 0,6˚C
(Mock dalam Budiyanto 1984)
= 26,174℃
Jumlah curah hujan maksimal bulan kering (a) dapat dihitung dengan
a = R / 60
a = 1834,20 / 60
= 30,57 mm
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa curah hujan
maksimal bulan kering Kec. Baureno adalah 30,57 mm. Data jumlah curah
b. Tutupan lahan
hutan, 0,47% tanah kosong. Namun kaitanya dengan satuan medan tutupan
commit karakteristik
Kecamatan Baureno memiliki to user yang bervariasi. Kriteria
perpustakaan.uns.ac.id 96
digilib.uns.ac.id
lahan terbangun, bangunan industri, dan jaringan jalan. Selain itu wilayah
c. Kemiringan Lereng
kriteria datar dengan skor nilai 5 sedangkan untuk kategori landai dan agak
3%, hal ini berarti bahwa lahan di Kecamatan Baureno relatif datar dan
berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
d. Genangan Air
bentuk lahan berupa jalur kelokan dinilai dengan skor 5, kriteria tidak
berpotensi memiliki jenis bentuk lahan kipas dan lahar dataran dinilai
11 B-F3-Tgl Sedang 3
12 B-F4-Pmk Tidak Berpotensi 2
13 B-F4-Tgl Tidak Berpotensi 2
14 C-F3-Pmk Sedang 3
15 C-F3-Tgl Sedang 3
16 C-F4-Ht Tidak Berpotensi 2
17 C-F4-Pmk Tidak Berpotensi 2
18 C-F4-Tgl Tidak Berpotensi 2
19 D-F4-Pmk Tidak Berpotensi 2
20 D-F4-TK Tidak Berpotensi 2
21 D-S1-Tgl Sangat Tidak Berpotensi 1
22 E-S1-Tgl Sangat Tidak Berpotensi 1
23 F-S1-TK Sangat Tidak Berpotensi 1
24 F-S1-Tgl Sangat Tidak Berpotensi 1
Sumber: Analisis data, tahun 2014
e. Kejadian Banjir
Kejadian banjir tersebut diperoleh dari data sekunder dan data primer.
yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi banjir adalah Desa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 104
digilib.uns.ac.id
ada. Data yang di-overlay adalah data curah hujan, data kemiringan lereng,
data tutupan lahan, data genangan air dan data kejadian banjir. Masing-
Tabel 30.
Overlay Tingkat Kerawanan Banjir Kecamatan Baureno
berdasarkan Satuan Medan
Skoring Kerawanan Banjir
Satuan Total
No Curah Tutupan Kemiringn Genangn Kejdian Klasifikasi Kelas
Medan Skor
Hujan Lahan Lereng air Banjir
1 A-F1-Pmk 1 5 5 5 5 21 Rawan 4
2 A-F1-Sw 1 4 5 5 5 20 Rawan 4
3 A-F1-Tgl 1 3 5 5 5 19 Rawan 4
4 A-F2-Sw 1 4 5 4 4 18 Rawan 4
5 A-F3-Pmk 1 5 5 3 3 17 Sedang 3
6 A-F3-Sw 1 4 5 3 4 17 Sedang 3
7 A-F3-Tgl 1 3 5 3 3 15 Sedang 3
8 B-F1-Pmk 1 5 5 3 5 19 Rawan 4
9 B-F3-Kb 1 3 5 3 2 14 Sedang 3
10 B-F3-Pmk 1 5 5 3 2 16 Sedang 3
11 B-F3-Tgl 1 4 5 3 2 15 Sedang 3
12 B-F4-Pmk 1 5 5 2 1 14 Sedang 3
13 B-F4-Tgl 1 3 5 2 1 12 Kurang 2
Rawan
14 C-F3-Pmk 1 5 5 3 1 15 Sedang 3
15 C-F3-Tgl 1 3 5 3 1 13 Sedang 3
16 C-F4-Ht 1 2 5 2 1 11 Kurang 2
Rawan
17 C-F4-Pmk 1 5 5 2 1 14 Sedang 3
18 C-F4-Tgl 1 3 5 2 1 12 Kurang 2
Rawan
19 D-F4-Pmk 1 5 4 2 1 13 Sedang 3
20 D-F4-TK 1 2 4 2 1 10 Kurang 2
Rawan
21 D-S1-Tgl 1 3 4 1 1 10 Kurang 2
Rawan
22 E-S1-Tgl 1 3 commit
3 to user
1 1 9 Kurang 2
Rawan
perpustakaan.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
23 F-S1-TK 1 2 3 1 1 8 Kurang 2
Rawan
24 F-S1-Tgl 1 3 3 1 1 9 Kurang 2
Rawan
Sumber: Analisis data, tahun 2014
asumsi dasar semakin banyak skor maka memiliki pengaruh yang besar dan
melakukan analisis data dengan cara tabulasi dan menambah tiap hasil scoring
nilai skor maka memiliki arti bahwa tingkat kerawanannya semakin tinggi.
Kecamatan Baureno terdiri dari 3 kategori yaitu: kurang rawan, sedang dan
rawan. Jika disesuaikan dengan jumlah satuan medan yang termasuk kategori
Sedangkan tingkat kurang rawan terdapat di 8 satuan medan dan yang paling
kecil adalah tingkat rawan yang memiliki jumlah 5 satuan medan. Tingkat
commit
kerawanan tertinggi paling banyak to userdi wilayah sempadan sungai.
terdapat
perpustakaan.uns.ac.id 106
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 107
digilib.uns.ac.id
a. Identitas Responden
1) Usia Responden
usia produktif. Jadi responden lebih bisa berfikir rasional dan sesuai
2) Jenis Kelamin
3) Pendidikan Responden
4) Pekerjaan
Pekerjaan pada penelitian ini terdiri dari petani, buruh tani, PNS,
wiraswasta, dan selain yang disebut di atas atau dalam angket disebut
35 berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
1) Pengetahuan
a) Pengetahuan/ mengetahui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 112
digilib.uns.ac.id
berikut:
banjir, hal ini terlihat pada tabel diatas yaitu responden yang
menurut kondisi geografis desa tersebut, serta alat apa saja yang
dampak banjir.
banjir.
tidak rugi terlalu banyak jika banjir datang, maka mereka selalu
2. Tahu 56 42,7
3. Cukup tahu 19 14,6
4. Tidak tahu 20 15,6
Jumlah 131 100
Sumber: Masyarakat Kecamatan Baureno
Dari tabel di atas untuk kategori tahu, memiliki frekuensi 56
dengan usaha yang optimal. Ini sama halnya seperti diatas bahwa
mereka tidak akan kehilangan harta benda dan nyawa jika tidak
dampak banjir. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 42 dibawah ini:
memiliki kategori rendah, perhitungan ini dimulai dari jumlah soal yaitu
commit to user
17 butir kuesioner pengetahuan. Dari 17 butir soal tersebut dikali skor
perpustakaan.uns.ac.id 117
digilib.uns.ac.id
tertinggi yaitu 4, dan didapatkan rentang skor, sehingga hasil rentang skor
tinggi, skor 43- 55 termasuk kategori tinggi dan skor 56- 68 termasuk skor
memiliki variasi yang beragam dan tidak melihat pada tingkat kerawanan
banjir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 121
digilib.uns.ac.id
yang telah dilihat itu, kemudian terbentuk suatu ide dan gagasan
terhadap suatu obyek yaitu berupa sikap. Pada penelitian ini sikap
36 di atas. Hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana sikap dan
upaya pengurangan dampak banjir. Hal ini dapat dilihat pada tabel 46
berikut:
dampak banjir.
pada musim penghujan. Jadi tidak ada manfaat apapun juga jika
kategori sangat setuju, setuju, cukup setuju, dan tidak setuju. Rentang
tabel 48 berikut:
butir kuesioner sikap. Dari 20 butir soal tersebut dikali skor tertinggi
sebagai berikut:
Banjir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 129
digilib.uns.ac.id
bisa diketahui melalui beberapa tahapan yaitu: a). Usaha atau cara
banjir. Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat pada penjelasan di bawah ini.
berikut:
Jumlah 131
Sumber: Masyarakat Kecamatan Baureno
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 131
digilib.uns.ac.id
Tingkat
No Pilihan Jawaban Frekuensi
Kerawanan
1. Meninggikan pondasi rumah 31 Sedang
2. Penyuluhan petugas kesehatan 18 Sedang
sebelum dan sesudah banjir
3. Membuat rak dari bambu, 26 Kurang
mengungsi di sekolah- sekolah Rawan
terdekat, membuat atap dari cor
semen
4. Membuang sampah pada 3 Rawan
tempatnya dan melakukan
penghijauan disekitar rumah.
5. Membuat tanggul sederhana 3 Rawan
dipinggir sungai
6. Melakukan pelestarian lingkungan, 3 Rawan
seperti menjaga kebersihan
lingkungan sekitar dari sampah
organik maupun an- organik
Membayar uang untuk swadaya Sedang
7. pembangunan tanggul sungai
Membuat gubuk didepan rumah 15 Rawan
8. Membantu pemerintah dalam 10 Kurang
9. mengeruk dasar sungai (agar dalam 8 Rawan
dan tidak banjir)
Mengikuti penyuluhan, ini karena Sedang
10. kewajiban 15
Jumlah 131
Sumber: Masyarakat Kecamatan Baureno
terbuat dari bambu. Hal ini memiliki fungsi sebagai sarana dalam
kedua adalah pembuatan rak bertingkat yang juga terbuat dari bambu,
Temuan Penelitian
banjir
banjir itu tinggi, yakni masyarakat tidak hanya menjawab tahu saja
yang memilih setuju dan juga memberikan alasan yang tepat dan
bencana banjir.
Pedagogy (SSP). Produk inilah yang akan dijadikan sebagai bahan ajar
tidak seluruhnya hasil penelitian ini dimuat dalam bahan ajar, namun diseleksi
terlebih dahulu agar sesuai dengan kapasitas anak didik kelas VII SMPN 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 135
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 135
digilib.uns.ac.id
C. Pembahasan
dan daerah dataran rendah yaitu 89,85% berada pada ketinggian dibawah 26
mdpl dan 10,15% berada pada ketinggian datas 26 mdpl. Dengan kemiringan
aliran sungai yang rendah. Sungai utama yang melintasi Kecamatan Baureno
Baureno. Selain itu sungai ini juga berfungsi sebagai drainase utama
Baureno juga mengalami bencana banjir akibat meluapnya air sungai tersebut.
Termasuk kategori rawan apabila masuk kelas skor 4, kategori sedang apabila
tingkatan luas yang kecil yaitu sekitar 5% dari total wilayah Kecamatan
dapat diketahui bahwa ketinggian pada wilayah ini cukup bervariasi yaitu
antara 14- 26 sampai 66- 78 mdpl. Walaupun ada beberapa yang berada di
didominasi oleh tingkat wilayah tinggi. Hal ini akan mempengaruhi bentuk
lahan berupa teras bawah dan teras atas yang menyebabkan wilayahnya
bagian utara, Desa Pasinan bagian selatan dan Desa Banjaran bagian
yang tersusun dari batuan plastis, terjadi atas unit-unit punggung lipatan.
infiltasi tinggi terhadap air. Wilayah ini diduga merupakan satu kawasan
wilayahnya berada pada ketinggian yang cenderung lebih tinggi dan curam
relatif sama datar. Selain itu karakteristik tutupan lahan pada wilayah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 138
digilib.uns.ac.id
cukup besar yaitu: Desa Drajat, Desa Banjaranyar, Desa Ngemplak, Desa
Sembung Lor, Desa Kauman, Desa Balireno, Desa Tojalu, Desa Baureno,
admnistrasi desa, karena variable tingkat kerawanan yang terdiri dari curah
pula.
c. Tingkat Rawan
tersebut adalah Bengawan Solo yang membawa dampak banjir tidak hanya
pada lahan permukiman namun juga pada lahan sawah dan tegalan.
daerah rawan bencana kurang lebih menempati 8 % dari luas wilayah yang
tabulasi dan analisis frekuensi, maka dapat diketahui bahwa secara umum
tidak didukung oleh pendidikan yang tinggi, yakni banyak dari warga
hanya lulusan SD. Hal ini terbukti dari hasil presentase pada tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 140
digilib.uns.ac.id
tinggi.
masyarakat desa semakin tahu dan paham tentang tata cara dan penerapan
dampak banjir.
sehari-hari serta adanya penyuluhan dari desa ini terkadang belum bisa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 141
digilib.uns.ac.id
masyarakat sendiri. Sebagai bukti contoh yaitu jika ada orang masuk desa
ini, percaya atau tidak wajib untuk berpamitan dengan “penghuni” desa
atau sungai tersebut (makhluk yang tidak kasat mata). Masyarakat percaya
dengan adanya hal-ha mistis seperti itu, jika setiap tempat itu memiliki
manusia saja yang tinggal, ternyata ada makhluk lain yang tinggal di
cara membuang uang receh (logam) dengan nominal berapa saja ke sungai,
cara ini memiliki tujuan untuk meminta ijin kepada pemilik air Sungai
pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah dan kebudayaan juga telah
yang sudah biasa bagi masyarakat desa. Musibah yang sering terjadi pada
musim penghujan ini, tidak membuat masyarakat untuk tetap pasrah dan
sekitar atau ulah masyarakat sekitar desa saja, tetapi banjir ini juga datang
karena merupakan banjir kiriman dari daerah hulu atau bisa juga air
lingkungan saja tetapi karena curah hujan yang tinggi pada musim
daerah hilir yang berdataran rendah sehingga rawan dampak (imbas) banjir
banjir tersebut.
Bencana banjir terjadi pada bulan akhir dan awal tahun yaitu bulan
Baureno juga sudah mengetahui sejak dulu jika pada bulan itu, mereka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 143
digilib.uns.ac.id
mulai siap siaga jika air banjir tersebut datang dan akan merusak
yang ditimbulkan dari bencana tersebut. Jika bencana banjr tersebut tidak
terima akan nasib. Sikap seperti itu membuat masyarakat kadang tidak
banjir.
dibalai desa, juga datang ke rumah warga. Hal ini bertujuan untuk
seperti trauma,takut, dan gelisah jika banjir datang lagi. Selain itu
kerugian dari dampak banjir seperti langkah sebelum datang banjir, waktu
suatu perubahan pada setiap tahunnya. Pada banjir awal tahun 2008
sangat besar dan hampir 10 tahun tidak terjadi banjir sebesar ini. Banjir
datang tiba-tiba pada dini hari ketika masyarakat tertidur lelap. Pada tahun
tempat yang lebih tinggi dan kedesa yang tidak terkena banjir. Untuk
dan paham tentang fungsi , manfaat,serta dampak positif dan negatif dari
manfaat dari sungai Bengawa Solo yaitu sebagai sarana transportasi air,
sebagai sarana irigasi untuk pengairan lahan sawah masyarakat, dan jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 145
digilib.uns.ac.id
air dalam skala kecil ini sangat bermanfaat dalam menunjang aktifitas
sehari-hari, tetapi jika air datang dalam skala besar dan banyak , maka ini
tabulasi dan analisis frekuensi, maka dapat diketahui bahwa secara umum
dampak dampak banjir itu tinggi. Sikap mereka yang tinggi terhadap
pada sub pengetahuan diatas, yaitu sikap mereka yang tinggi tidak
didukung oleh pendidikan mereka yang tinggi yakni banyak dari mereka
hanya lulusan SD. Hal ini terbukti dari hasil persentase pada skala sikap
maka akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang dapat
diharapkan dan apa yang tidak dapat diharapkan dari obyek tertentu.
akan lebih mempunyai arti dan keteraturan. Masyarakat juga banyak yang
mereka ingin menambah ilmu dan pengalaman. Tetapi sebagian kecil dari
dengan alasan yakni menyita waktu dalam bekerja dan bisa meminta
tersebut.
Bengawan Solo.
“minggu bersih”. Program desa ini dilakukan setiap hari minggu dalam 1
bulan sekali. Program yang dibuat ini merupakan salah satu upaya
juga tetap menjaga kekompakan antar warga desa , terutama pada warga
setiap dusun .
terhadap adanya takdir. Terbukti sebelum adanya banjir besar pada tahun
2008 dulu sering terjadi banjir dalam skala kecil, warga tidak melakukan
upaya apapun untuk mengatasi hal tersebut dan hanya bersikap pasrah
bahwa bencana banjir yang terjadi ini merupakan takdir dari Tuhan yang
banyak ditemukan oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 148
digilib.uns.ac.id
hal yang benar bagi obyek yang dimaksud. Dari adanya usaha ini
diharapkan masyarakat untuk tidak gelisah dan takut jika datang banjir,
yaitu banjir ini datang karena Tuhan marah atau “penghuni” dari sungai
logis dalam berfikir. Tidak hanya itu masyarakat yang kadang masih
besar datang pada tahun 2008 tersebut, banyak warga yang tidak mau
mengungsi dan lebih memilih tinggal diatas atap rumah masing- masing.
Kelompok ini biasanya dari kaum laki – laki yang menjaga rumah mereka
dari penjarahan barang dan harta benda lain yang biasanya terjadi pada
malam hari. Selain di genting rumah, para kaum laki-laki ini lebih
merubah sikap masyarakat yang seperti diatas. Sebagai bukti pada tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 149
digilib.uns.ac.id
2009 yaitu ketika terjadi banjir di musim penghujan, rata-rata dari mereka
lebih memilih mengungsi bersama anak istri dan keluarga yang lain . Jadi,
saat banjir akan datang, juga dapat mengurangi rasa takut, gelisah dan
panik warga yang akan bersiap untuk mengungsi jika datang bahaya
tahun 1996 yang memfokuskan pada kawasan sekitar mata air dan pola
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 150
digilib.uns.ac.id
tabulasi dan analisis frekuensi, maka dapat diketahui bahwa secara umum
dampak banjir itu tinggi. Tindakan masyarakat yang tinggi terhadap upaya
tidak didukung oleh pendidikan yang tinggi pula yakni banyak dari warga
agar dapat mengikat tanah dan air, ini bertujuan agat tanah tersebut tidak
bergerak, tergerus dan rusak jika terkena tekanan air (air banjir). Maka
bencana yaitu banjir dan longsor. Usaha pelestarian lingkungan yang lain,
seperti tidak membuang sampah pada sungai dan pengerukan dasar sungai
sekitar, jika musim penghujan tiba tetap saja debit air Bengawan Solo
tersebut wajib dilakukan tidak hanya pada desa tetapi juga pada daerah
masyarakat paham dan tahu tentang kondisi geografis dari desa tempat
ciri – ciri kondisi desa tempat tinggal mereka yang rawan terhadap banjir.
desa yang terletak didaerah hillir, sehingga datarannya rendah. Maka tidak
mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Propinsi Jawa Tengah,
Ciri-ciri selanjutnya yaitu tanah yang tidak bisa menyerap air atau
aliran sungai, lembah dataran banjir, dan daerah kaki pegunungan. Bahan
Warnah tanah kelabu, tekstur nya liat, struktur gumpal, konsentrasi keras,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 153
digilib.uns.ac.id
permeabilitas rendah, dan peka terhadap erosi. Jenis tanah yang kedua
tekstur lempung berat, struktur kersai (granular) dilapisan atas dan gumpal
hingga pejal dilapisan bawah. Konsistensi bila basah sangat lekat dan
platis bila kering, sanagt keras dan tanah retak – retak , umumnya bersifat
dan peka erosi. Sehingga, tidak salah jika Bojonegoro ini dikatakan
dengan sebutan tanah bergerak karena ciri-ciri tanah yang terpapar diatas
selain itu juga berpotensi untuk longsor (Bojonegoro Dalam Angka, 2013).
oleh banjir. Wilayah rawan banjir harus dapat dikaji dan dipetakan oleh
merupakan penyebab utama banjir, pada saat musim penghujan. Selain itu
masyarakat sering gelisah jika musim penghujan tiba, karena takut tanggul
akan jebol dan banjir akan meluap menggenangi permukiman dan area
dibantu oleh Dinas atau Instansi terkait untuk membangun tanggul yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 154
digilib.uns.ac.id
permanen pada saat ini masih berlangsung dan baru sampai Desa Pucang
ancaman bencana. Sering kali seolah – olah bencana terjadi secara tiba-
tentang dampak dari adanya banjir yaitu dari segi fisik yaitu rusaknya
lahan sawah milik warga desa karena banjir menerjang habis lahan
persawahan dan menggenang selama hampir satu bulan pada awal tahun
2008 tersebut. Selain itu kerugian material seperti gagal panen karena
tanaman padi yang siap panen diterjang ludes oleh air banjir. Tidak hanya
itu, banyak infrastruktur desa yang rusak terutama kantor balai desa,
masjid, mushola, sekolah dan infrastruktur lain. Hal ini menyulitkan warga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 155
digilib.uns.ac.id
nanti jika setelah banjir surut, karena harus membangun lagi dan ini
hasil dari bekerja menggarap sawah selama 3 bulan, dan pada saat banjir
datang tanaman warga habis. Hal inilah yang membuat ekonomi warga
desa semakin terpuruk pasca banjir. Serta hilangnya harta benda karena
hanyut dibawa arus air banjir yang deras, dan pada saat itu pula banyak
sekali penjarahan barang yang terjadi pada setiap rumah yang ditinggal
diare, gatal- gatal, flu, bahkan herpes juga dapat menyerang korban banjir
hanyut karena arus yang terlalu deras juga termasuk dalam dampak sosial.
yang jauh dari jangkauan air banjir. Ditambah lagi pembenahan atap
rumah dengan memperkuat lagi kayu penopang plavon (atap) atau genting
yang ukurannya lebih besar. Jika banjir mendadak datang, maka hal yang
ban karet bekas, serta tali tambang. Untuk usaha dalam skala besar yaitu
tempat yang lebih tinggi, seperti bangunan yang bertingkat seperti masjid
dan sekolah. Ada juga tempat yang lebih aman untuk menyelamatkan
hewan ternak yaitu di atas tanggul yang tidak tergenang air. Usaha
Usaha yang lebih nampak lagi yakni bagi masyarakat yang mampu
besar yaitu dengan membangun rumah yang berfondasi kokoh dan tinggi.
Tidak jarang pula warga yang memiliki ekonomi yang tinggi, membangun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 157
digilib.uns.ac.id
tahun 2008, tidak lantas membuat warga terkesan terpuruk dan pasrah,
masyarakat di daerah pinggiran yang jauh dari ibu kota kecamatan yaitu
masyarakat dan dunia usaha. Sasaran utama dari tahap ini adalah
dan paham akan adanya upaya pengurangan dampak banjir serta upaya
commit to user
sudah paham betul pentingnya untuk menjaga lingkungan. Seperti
perpustakaan.uns.ac.id 159
digilib.uns.ac.id
pengurangan dampak.
yang paling dominan. Pada wilayah ini diperoleh fakta bahwa persepsi
menentukan sikap yang baik dan sikap yang baik akan menentukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 160
digilib.uns.ac.id
tindakan yang baik pula. Namun pada tingkat kerawanan sedang justru
banjir namun kadang belum begitu tahu terkait dengan tindakan yang
setuju) namun untuk tataran sikap dan tindakan hanya sebatas setuju.
berada di sempadan sungai yang nota bene memiliki akses jalan yang
Bengawan Solo yang suatu saat bisa meluap dan mengenai areal
Sistem ini bisa berbentuk sirine atau sms gateway yang mampu
kepada masyarakat.
c. Indikator pencapaian
f. Media
h. Lembar penilaian
masyarakat sekitar dan benar-benar diambil dari permasalahan yang ada. Hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 162
digilib.uns.ac.id
penelitian ini nantinya akan menjadi warna baru dalam pembelajaran di kelas
karena siswa mampu belajar dari fenomena sosial dan fenomena banjir dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa:
C-F4-Pmk dan D-F4-Pmk dan c). Tingkat rawan terdiri dari 5 satuan
162
perpustakaan.uns.ac.id 163
digilib.uns.ac.id
banyak pilihan.
B. Implikasi
kerawanan rendah, sedang dan tinggi. Selain itu penting pula dalam
3. Hasil penelitian ini sudah nampak jelas mampu berkontribusi dalam proses
yang terjadi disekitar siswa. Selain itu materi hasil penelitian ini sebentuk
jenuh.
C. Saran
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 165
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 166
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Paimin. Sukresno. Purwanto. (2006). Sidik Cepat Degradasi SUB Daerah Aliran
Sungai (SUB DAS). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutandan
Konservasi Alam.
Prahananto, Ardhian, Sugiyanto. 2013. Perencanaan Drainase Kawasan Puri
Anjasmoro Kota Semarang. Tugas Akhir: Universitas Diponegoro
Semarang.
Prasetyo, Agustinus Budi. 2009. Pemetaan Lokasi Rawandan Resiko Bencana
Banjir di Kota Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
PROMISE. 2009. Banjir dan Upaya Penanggulangannya. Bandung: Pusat
Mitigasi Bencana (PMB ITB).
Pusat Studi Bencana Alam-UGM. (2000). Panduan Mitigasi Bencana Alam
Banjir, Tanah Longsor, Kekeringan, dan Kebakaran Hutan. Yogyakarta:
BAKORSURTANAL dan PSBA UGM.
Roscoe, J.T. 1982. Fundamental Research Statistics for the Behavioural Sciences.
New York: Holt Rinehart & Winston.
Sandy, I Made. 1972. Esensi Kartografi. Jakarta : Direktorat Jenderal Agraria.
Sarief, E. S. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana.
Seyhan, Ersin. 1977. Dasar-dasar Hidrologi. Editor Soenardi Prawirohatmojo.
Yogyakarta: UGM Press.
Sinaga, Maruli S. 1995. Pengetahuan Peta. Jogjakarta : Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian . 1989. Metode Penelitian Survei.
Jakarta: LP3ES.
Simanuhuruk. 2003. Definisi Persepsi.
Winkel, W.S. & M.M, Sri Hastuti. 2009. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogjakarta : Media Abadi.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 169
digilib.uns.ac.id
Journal:
L. Koivuma¨ki, P. Alho, E. Lotsari, J. Ka¨yhko¨, A. Saari and H. Hyyppa¨. 2010.
Uncertainties in flood risk mapping: a case study on estimating building
damages for a river flood in Finland. Journal of Flood Risk Management
No.3 (2010) 166–183.
Katpatal, Y.B. and Patil, S.A.. 2010. Spatial analysis on impacts of mining
activities leading to flood disaster in the Erai watershed, India. Journal of
Flood Risk Management No. 3 (2010) 80–87.
The National Flood Risk Advisory Group. 2008. Flood risk management in
Australia. The Australian Journal of Emergency Management, Vol. 23 No.
4, November 2008.
Johnstone, W.M. and Lence, B.J.. 2009. Assessing the value of mitigation
strategies in reducing the impacts of rapid-onset, catastrophic floods.
Journal of Flood Risk Management No. 2 (2009) 209–221.
Rayhan, M.I. 2010. Assessing poverty, risk and vulnerability: a study on flooded
households in rural Bangladesh. Journal of Flood Risk Management No. 3
(2010) 18–24.
Suryaningsih, Wakhidah Heny. Purnaweni, Hartuti, dan Izzati, Muniffatul. 2012.
Persepsi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Rakyat di Desa
Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Prosiding Seminar
Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Magister Ilmu
lingkungan Undip. Semarang, 11 September 2012.
Jufriadi, Akhmad dkk. 2012. Sosialisasi “Pengurangan Resiko Bencana” Di
Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang Sebagai Upaya Pendidikan
Mitigasi Bencana. ERUDIO, Vol. 1, No. 1, Desember 2012. ISSN: 2302-
9021.
Astuti D, Siti Irene dan Sudaryono, S.U. 2010. Peran Sekolah dalam
Pembelajaran Mitigasi Bencana. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana.
Vol.1 No.1, Tahun 2010, hal 30-42.
Kaisar, Muhammad Chandra. 2013. Skenario Pengembangan Kota Pulau
commit
Berdasarkan Pertimbangan ResikotoBencana
user Banjir (Studi Kasus: Bencana
perpustakaan.uns.ac.id 171
digilib.uns.ac.id
Internet:
http://www.aect.org/newsite/ tentang Association of Educational Communication
Technology /AECT, 1997:60 diakses pada tanggal 24 September 2014
http://bappeda.bojonegorokab.go.id diakses pada tanggal 24 September 2014
http://randd.defra.gov.uk/Document.aspx?Document=CaseStudy13TywynCoastal
DefenceProject-FD2635.pdf. Tentang Sea Defence Consultant tahun 2009
diakses pada tanggal 10 Desember 2014
http://bebasbanjir2015.wordpress.com/konsep–pemerintah/ditjen-penataan-ruang
dept-pu tentang Kawasan Rawan Bencana Banjir. Diakses pada tanggal
15 Mei 2014.
http://bojonegorokab.bps.go.id/?hal=publikasi_detil&id=1 tentang Bojonegoro
Dalam Angka 2013. Diakses pada tanggal 15 Mei 2014
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
172
perpustakaan.uns.ac.id 173
digilib.uns.ac.id
KUESIONER
Oleh:
LILIK INDAWATI
Nim. S881308008
Dalam rangka penelitian yang saya lakukan, saya ingin mengajukan beberapa
pertanyaan kepada Bapak/Ibu sekaligus ingin mendapat keterangan lain guna
melengkapi data penelitian ini. Keterangan Bapak/Ibu semata-mata hanya untuk
keperluan studi dan akan kami jaga kerahasiaannya. Terima kasih atas bantuan
dan kerja sama dari Bapak/Ibu.
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan formal (sekolah) tertinggi yang pernah Anda selesaikan
adalah
a. Tidak tamat SD / SR
b. Tamat SD /SR
c. SMP / MTs / Paket B
d. SMA / MAN / Paket C
e. Perguruan Tinggi
5. Dusun :
6. Status perkawinan Anda adalah
a. Belum kawin
b. Kawin c.Janda / Duda
7. Susunan dari Anggota Keluarga :
Jenis Hubungan
No. Nama Umur Pendidikan dengan KK
kelamin
1. … … … … …
2. … … … … …
3. … … … … …
4. … … … … …
5. … … … … …
6. … … … … …
7. … … … … …
8. Luasan Rumah : ± …. m2
9. Kedudukan dalam masyarakat:
a. Anggota masyarakat biasa
b. Perangkat Desa : 1) Kepala Desa 2) Wakil Kepala Desa
3) Sekretaris Desa
commit to user
4) Lainnya … (Cantumkan)
perpustakaan.uns.ac.id 175
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 176
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 178
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 180
digilib.uns.ac.id
3. Apa saja upaya yang Bapak / Ibu lakkukan untuk mengurangi dampak banjir?
Sebutkan
a. ……………………………………………………
b. ……………………………………………………
c. …………………………………………………....
d. ……………………………………………………
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 181
digilib.uns.ac.id
Jawaban
No Sub Variabel Indikator Pertanyaan
ST T CT TT
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 182
digilib.uns.ac.id
Penerapan(aplikasi)
1. Penerapan 9.Apakah bapak/ibu tahu jika
pengetahuan pengetahuan desa ini merupakan desa
tentang pelaksanaan dalam yang berdataran rendah
upaya pengurangan pelaksanaan
dampak banjir upaya
pengurangan
dampak banjir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 184
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 185
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 186
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 187
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 188
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 189
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 192
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 193
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 194
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 195
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 196
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 197
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 198
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 199
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 200
digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar: Satuan medan 17 Gambar: satuan medan 18
perpustakaan.uns.ac.id 203
digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar : satuan medan 23 Gambar : satuan medan 24
perpustakaan.uns.ac.id 204
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 205
digilib.uns.ac.id
A. KOMPETENSI INTI
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 206
digilib.uns.ac.id
B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Menghargai karunia tuhan yang maha Esa telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, santun, dan
3.2 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
Indikator :
Indikator :
sekitar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 207
digilib.uns.ac.id
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI
4. Berbagai resiko bencana alam yang dihadapi pada berbagai bentuk muka
bumi.
1. Pendekatan : Saintifik
G. SUMBER BELAJAR
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 / 2 x 40 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Pelajaran dimulai dengan mengucapkan salam 3 menit
dan mengajak berdoa bersama, kemudian
menanyakan keadaan siswa serta mengecek
tingkat kehadirannya,
2. Tanya jawab tentang keadaan alam sekitar 3 menit
tempat tinggal siswa
3. Menginformasikan tujuan yang ingin dicapai 2 menit
dan menjelaskan metode pembelajaran yang
akan digunakan.
4. Memberi gambaran garis besar materi yang 7 menit
akan dipelajari
Kegiatan 1. Kelas dibagi dalam 8 kelompok ( Kelompok A 5 menit
Inti sd H) yang masing-masing kelompok
beranggotakan 4 siswa
2. Siswa dapat berperilaku jujur, disiplin,
bertanggung jawab, peduli, bekerja sama,
toleran dan percaya diri dalam melaksanakan
diskusi kelompok
3. Tanya jawab antara guru dan siswa untuk
membangun sikap dan persepsi positif 10 menit
terhadap pembelajaran.
4. commitdiskusi
Siswa melakukan to user kelompok. Dan guru
perpustakaan.uns.ac.id 209
digilib.uns.ac.id
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
membagikan kertas bahan diskusi. Setiap
kelompok diberikan Bahan diskusi yang sama
oleh guru.
5. Setiap kelompok di fasilitasi guru dengan
peta fisiografis Indonesia , peta administratif
kecamatan Baureno, serta peta satuan medan
wilayah kecamatan Baureno.
6. Siswa melakukan aktivitas kelompok. 15 menit
7. Guru melaksanakan aktifitas penilaian sikap
terhadap siswa (selama diskusi kelompok
berlangsung)
8. Presentasi hasil diskusi kelompok siswa
25 menit
I. PENILAIAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 210
digilib.uns.ac.id
2. Instrumen
Perilaku
Tanggung
No. Nama Kedisiplinan Kerjasama Kejujuran Nilai Ket.
Jawab
1.
2.
3.
4.
Keterangan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 211
digilib.uns.ac.id
Aspek
Nama Ketrampilan Juml
NO Keteliti Kerja Keaktif Kedisi Nilai
Siswa membaca, Skor
an sama an plinan
analisis peta
1
2
3
4
Dst
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
3. Test lisan
khususnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 212
digilib.uns.ac.id
4. Kunci :
No.
Jawaban Skor
Soal
Dataran rendah, bukit dan perbukitan, dataran tinggi dan
1. pegunungan 10
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 2 Baureno Guru Mata Pelajaran IPS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 213
digilib.uns.ac.id
RINGKASAN MATERI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 214
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 215
digilib.uns.ac.id
berikut:
1. Dataran Rendah
ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah,
aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini
biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk
yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk
menanam berbagai macam jenis tanaman pangan( seperti: padi, jagung) sehingga
subur.)
c. Dataran rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang bekerja
sebagai nelayan.
laut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 216
digilib.uns.ac.id
adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan
di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian.
Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan
berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam. Bencana alam
yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan gempa.
Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu
lagi ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air
dapat terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan
menghambat aliran sungai. Bencana banjir memiliki beberapa tanda yang dapat
kita lihat. Secara umum, tanda - tanda tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai
daerah sekitarnya.
c. Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena
saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 218
digilib.uns.ac.id
sepanjang DAS).
2. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih
dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung
lancar seperti halnya di dataran rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di
commit
Dataran Tinggi Bandung. Aktivitas to user
pertanian juga berkembang di dataran tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id 219
digilib.uns.ac.id
Di daerah ini, sebagian penduduk menanam jenis tanaman bunga dan buah, serta
beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk
menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Sejumlah dataran tinggi
menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya
yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi.
Bandung dan Dieng. Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah tanah
longsor.
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak
tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah
tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi
wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah
pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma yang dilakukan secara
umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan
buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan,
pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan suhu udaranya yang sejuk.
Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan antara lain wisata alam yang
4. Pantai
Pantai merupakan bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut.
a. Jika kamu tinggal di daerah pantai dan merasakan adanya gempa kuat
b. Jika kamu melihat air pantai mendadak surut sehingga dasar laut tampak
jelas, segera jauhi pantai karena hal itu merupakan peringatan alam bahwa
barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai Nusa tenggara berpotensi gempa.
Pantai di Pulau Kalimantan relatif aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa.
Wilayah lainnya adalah Sulawesi, Maluku, Papua, dan sejumlah pulau lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 223
digilib.uns.ac.id
Tugas Individu
Kunci Jawaban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 225
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 226
digilib.uns.ac.id
commit to user