Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MOTOR BAKAR

RINGKASAN MATERI MOTOR BAKAR

NAMA : NUR ACHMAD DAHLAN


NIM : 201511017
PROGRAM STUDI : TEKNIK MESIN
A. PENGERTIAN UMUM

Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja dari motor
bakar bensin adalah perubahan dari energi thermal terjadi mekanis. Proses diawali
dengan pembakaran bahan bakar dan udara di bawah pengaruh tekanan yang tinggi,
akibat adanya pemempatan di dalam ruang bakar dan pembakaran yang dilakukan
oleh busi menimbulkan ledakan, diteruskan proses mekanik.
Proses mekanik adalah gerakan torak berupa langkah translasi guna memutar
poros engkol yang diakibatkan oleh tekanan gas yang terbakar. Gerakan poros
engkol merupakan supali tenaga gerak yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, misal untuk menggerakkan automobile, pompa air, generator dan
sebagainya.
Akibat letak pembakaran yang berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri,
maka motor bakar dapat juga disebut pembakaran dalam.

Mesin pembakaran dalam dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


a) Menurut siklus penyalaan kompresi :
 Mesin dua langkah.
 Mesin empat langkah.

b) Menurut jumlah silinder :


 Mesin dengan silinder tunggal.
 Mesin dengan silinder majemuk.

c) Menurut susunan silinder :


 Mesin dengan type silinder vertikal.
 Mesin dengan type silinder horizontal.
 Mesin dengan type silinder V (V-type).
 Mesin dengan type silinder radial.

d) Menurut putaran mesin yang dihasilkan :


 Mesin putaran rendah (sampai 200 rpm).
 Mesin putaran sedang (350 – 1000 rpm).
 Mesin putaran tinggi (diatas 1000 rpm).
e) Menurut penggunan :

 Auto mobil.
 Kapal laut.
 Generator.
 Pesawat terbang.

f) Menurut metode pengapian :

 Mesin dengan penyalaan busi.


 Mesin dengan penyalaan kompresi.

g) Menurut pendinginan :

 Mesin dengan pendinginan udara.


 Mesin dengan pendinginan air.

B. KLASIFIKASI MOTOR

Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:

1) Motor pembakaran luar (Exsternal Combustion Engine), yaitu motor yang


pembakarannya diluar mesin.
Contoh : mesin uap, turbin uap dan lain-lain.
2) Motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine), yaitu motor yang proses
pembakaran berada di dalam mesin itu sendiri.
Contoh : Motor diesel, motor bensin, motor wankel dan lain-lain.
C. MOTOR 4 TAK
Motor 4 tak merupakan motor yang satu siklus kerjanya diperlukan 4 langkah
gerakan piston atau 2 putaran engkol. Empat langkah piston tersebut adalah:

1) Langkah Hisap
2) Langkah Kompresi
3) Langkah Usaha
4) Langkah Buang

Siklus motor 4 tak ini ditemukan oleh seorang insiyur Jerman, yaitu
Nikolas A. Otto pada tahun 1876, untuk mengenang jasanya maka motor 4 tak sering
disebut motor Otto.

Motor empat langkah adalah motor yang menyelesaikan satu siklus


pembakaran dalam empat langkah torak atau dua kali putaran poros engkol, jadi
dal satu siklus kerja telah mengadakan proses pengisian, kompresi
dan penyalaan. ekspansi serta pembuangan. Dibandingkan dengan motor 2 tak,
motor 4 tak lebih sulit dalam perawatan karena banyak komponen-komponen
pada bagian mesinnya. Pada motor empat tak titik paling atas yang mampu
dicapai oleh gerakan torak disebut titik mati atas(TMA), sedangkan titik terendah
yang mampu dicapai torak pada silinder disebut titik mati bawah(TMB). Dengan
asumsi bahwa katup masuk dan katup buang terbuka tepat pada waktu piston
berada pada TMA dan TMB, maka siklus motor 4 (empat) langkah
dapat diterangkan sebagai berikut :

Katup
Katup masuk
keluar
busi

Kepala TMA
piston
TMB Batang
engkol

Poros
engkol
a. Proses 01 : Langkah hisap (Intake)

Pada langkah hisap campuran udara-bahan bakar dari karburator terhisap


masuk ke dalam silinder dengan bergeraknya piston ke bawah, dari TMA
menuju TMB. Katup hisap pada posisi terbuka, sedang katup buang pada
posisi tertutup. Di akhir langkah hisap, katup hisap tertutup
secara otomatis. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik
konstan. Proses dianggap berlangsung pada tekanan konstan.

b. Proses 12 : Langkah kompresi

Pada langkah kompresi katup hisap dan katup buang dalam keadaan tertutup.
Selanjutnya piston bergerak ke atas, dari TMB menuju TMA
Akibatnya campuran udara-bahan bakar terkompresi. Proses kompresi ini
menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur dan tekanan campuran tersebut,
karena volumenya semakin kecil. Campuran udara-bahan bakar terkompresi
ini menjadi campuran yang sangat mudah terbakar. Proses kompresi ini
dianggap berlangsung secara isentropik.

c. Proses 23 : Langkah pembakaran volume konstan

Pada saat piston hampir mencapai TMA, loncatan nyala api listrik diantara
kedua elektroda busi diberikan ke campuran udara-bahan
bakar terkompresi sehingga sesaat kemudian campuran udara-bahan
bakar ini terbakar. Akibatnya terjadi kenaikan temperatur dan tekanan yang
drastis. Kedua katup pada posisi tertutup. Proses ini dianggap sebagai proses
pemasukan panas (kalor) pada volume konstan.

d. Proses 34 : Langkah kerja/ekspansi (Expansion)

Kedua katup masih pada posisi tertutup. Gas pembakaran yang terjadi
selanjutnya mampu mendorong piston untuk bergerak kembali dari TMA
menuju TMB. Dengan bergeraknya piston menuju TMB, maka volume gas
pembakaran di dalam silinder semakin bertambah, akibatnya temperatur dan
tekanannya turun. Proses ekspansi ini dianggap berlangsung secara
isentropik.
e. Proses 41 : Langkah buang volume konstan (Exhaust)

saat piston telah mencapai TMB, katup buang telah terbuka secara otomatis
sedangkan katup hisap masih pada posisi tertutup. Langkah ini dianggap
sebagai langkah pelepasan kalor gas pembakaran yang terjadi pada volume
konstan.

f. Proses 10 : Langkah buang tekanan konstan

Selanjutnya piston bergerak kembali dari TMB menuju TMA. Gas


pembakaran didesak keluar melalui katup buang (saluran buang) dikarenakan
bergeraknya piston menuju TMA. Langkah ini dianggap sebagai langkah
pembuangan gas pembakaran pada tekanan konstan (Hidayat, 2008).
D. MOTOR 2 TAK

Motor 2 tak merupakan motor yang satu siklus kerjanya diperlukan 2


langkah gerakan piston atau 1 putaran engkol. Dalam 2 langkah
piston di atas piston atau di dalam silinder terdapat proses
pemasukan campuran bahan bakar, kompresi, usaha dan buang. Sedangkan di
bawah piston atau didalam bak engkol terdapat dua proses yaitu menghisap
campuran bahan bakar dari karburator dan proses memompa campuran ke dalam
silinder.
Pada motor 2 tak proses pemasukan campuran bahan bakar ke dalam
silinder bersamaan dengan proses pembuangan, proses ini lebih popular dengan
istilah proses pembilasan, yaitu proses pemasukan gas baru dan mendorong gas
buang agar gas buang. Tujuan pembilasan yaitu gas dibuang didalam silinder
dapat terbuang dengan sempurna. Sedangkan istilah proses pemasukan diguna
untuk proses masuknya campuran ke dalam ruang engkol (crankcase).

1) Pemasukan dan kompresi


Saat piston bergerak dari TMB menuju TMA, maka didalam silinder terjadi proses
kompresi, proses ini dimulai saat lubang bilas dan buang tertutup
piston, gerakan piston menyebabkan campuran bahan bakar yang
masuk dikompresi sehingga tekanan dan temperatur naik.

Dibawah piston terjadi proses pemasukan campuran bahan bakar. Saat piston
bergerak ke TMA, maka ruang bak engkol membesar sehinggga tekanan turun.
Turunnya tekanan di dalam bak engkol menyebabkan adanya perbedaan tekanan di
luar bak engkol dengan di dalam bak engkol sehingga campuran bahan bakar
terhisap masuk ke bak engkol dengan membuka katup harmonika (reed
valve).
2) Proses Usaha dan kompresi di bak engkol

Beberapa saat sebelum TMA, busi memercikkan api sehingga membakar


campuran bahan bakar. Terbakarnya campuran bahan bakar
menyebabkan temperatur dan tekanan didalam silinder naik. Tekanan
mendorong piston dari TMA menuju TMB, melalui batang piston gaya
tekan piston digunakan untuk memutar poros engkol, pada poros engkol
digunakan untuk memutar beban. Proses di bawah piston saat piston
bergerak dari TMA ke TMB menyebabkan ruang engkol mengecil
sehingga tekanan naik, naiknya tekanan menyebabkan reed valve
menutup, proses pemasukan campuran terhenti piston digunakan untuk
memutar poros engkol, pada poros engkol digunakan untuk memutar beban.
Proses di bawah piston saat piston bergerak dari TMA ke TMB
menyebabkan ruang engkol mengecil sehingga tekanan naik, naiknya
tekanan menyebabkan reed valve menutup, proses pemasukan campuran
terhenti.
3) Proses Buang

Beberapa derajat langkah usaha, lubang buang terbuka sehingga gas buang
mengalir ke luar melalui saluran buang ke knalpot. Sementara itu tekanan dibawah
piston semakin besar akibat ruang engkol yang semakin mengecil.

4) Proses Pembilas

Saat piston semakin mendekati TMB tekanan di bak engkol semakin besar,
sementara itu lubang bilas terbuka, sehingga campuran bahan bakar dari
bak engkol mengalir ke dalam silinder untuk mengisi silider dengan gas baru
dan mendorong gas buang ke luar sehingga silinder benar-benar bersih dari
gas buang.
E. Proses Pembakaran
Proses pembakaran pada motor bensin dapat digambarkan sebagai berikut:

Beberapa derajat sebelum TMA akhir kompresi busi memercikkan api,.


percikan api pada busi akan membakar daerah sekeliling busi (1). Campuran
bahan bakar yang terbakar akan bergerak menjauh dari busi, dan membakar
campuran bahan bakar yang lain sehingga tekanan dan temperature
naik (2),, puncak tekanan hasil pembakaran (3) terjadi 10-15 º
setelah TMA. Pada titik (4) merupakan akhir proses pembakaran.
Sumber :

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&v
ed=0ahUKEwi12fGUs-LZAhXIvbwKHToiAWgQFggoMAA&url=https%3A%2F%2Fjurnal.ugm.ac.id%2
Fmft%2Farticle%2Fdownload%2F2329%2F2095&usg=AOvVaw3-25GAD8BuPwOCc98Va4c6

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&v
ed=0ahUKEwi12fGUs-LZAhXIvbwKHToiAWgQFgg1MAE&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2
Fmedia%2Fpublications%2F98182-ID-analisis-pengaruh-bentuk-permukaan-pisto.pdf&us
g=AOvVaw2YSq2iQLllYFyoAaD4HFs_

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&v
ed=0ahUKEwjM0cO-t-LZAhVMFpQKHU59AUIQFghKMAM&url=http%3A%2F%2Fdigilib.unila.ac.id
%2F34%2F12%2FBAB%25202.pdf&usg=AOvVaw2rJ2orN8Nis0MwKxxpNmEP

Anda mungkin juga menyukai