Kejang demam adalah kejang pada anak, biasanya pada usia 6 bulan – 5 tahun,

yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal> 380C) dan bukan disebabkan
oleh infeksi SSP atau penyebab lain (ILAE,1980).

Kejang demam adalah bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal di atas 38° c) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang
demam sering juga disebut kejang demam tonik-klonik, sangat sering dijumpai pada
anak-anak usia di bawah 5 tahun. Kejang ini disebabkan oleh adanya suatu awitan
hypertermia yang timbul mendadak pada infeksi bakteri atau virus. (Sylvia, 1995).

Kejang (konvulsi) merupakan akibat dari pembebasan listrik yang tidak terkontrol
dari sel saraf korteks serebral yang ditandai dengan serangan tiba-tiba, terjadi
gangguan kesadaran ringan, aktivitas motorik dan/atau gangguan fenomena sensori
(Doengoes, 2000).

Kejang demam atau febrile convulsion ialah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium (Ngastiyah, 1997:229)

ETIOLOGI
Hingga kini etiologi kejang demam belum diketahui dengan pasti. Demam sering
disebabkan oleh :
Infeksi saluran pernafasan atas,
Otitis media,
Pneumonia,
Gastroenteritis
Infeksi saluran kemih.

KLASIFIKASI
Kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 :

Kejang Demam Sederhana

- Kejang berlangsung < 15 menit
- Kejang umum / seluruh tubuh
- Kejang tidak berulang dalam 24 jam

Kejang Demam Kompleks

- Kejang lama > 15 menit
- Kejang fokal atau parsial pada satu sisi tubuh atau kejang umum didahului fokal
- Berulang / lebih dari 1 kali dalam 24 jam

GEJALA KLINIS
Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama demam
Umumnya berlangsung singkat dan berhenti sendiri
Bangkitan berbentuk tonik-klonik, tonik, fokal/parsial
Begitu kejang berhenti, anak terbangun sadar kembali tanpa ada kelainan saraf

Patofisiologi dan pathway kejang demam, pemeriksaan fisik maupun penunjang dan
asuhan
keperawatan secara lengkap dapat di download di bawah : kejang demam +
pathway