TPS 2
PERCOBAAN IV
POLITEKNIK KAMPAR
2018
I. TUJUAN
Biodisel adalah sebuah alternatif untuk bahan bakar diesel berbasis minyak
bumi yang dibuat dari sumber daya terbarukan seperti minyak nabati, lemak
hewan atau alga. Ia mendapat sifat pembakaran yang sangat mirip dengan diesel
petroleum, dan dapat menggantikannya dalam menggunakan saat ini. Namun,
yang paling sering digunakan sebagai aditif untuk minyak diesel, meningkatkan
pelumasan dinyatakan rendah bahan bakar solar murni ultra rendah belerang. Ini
adalah salah satu kandidat yang mungkin untuk menggantikan bahan bakar fosil
sebagai sumber energi utama dunia transportasi, karena merupakan bahan bakar
terbarukan yang dapat menggantikan solar pada mesin saat ini dan dapat diangkut
dan dijual dengan menggunakan infrastruktur sekarang ini.
Biodiesel terdiri dari asam lemak rantai panjang dengan alkohol terpasang,
sering berasal dari minyak nabati. Hal ini dihasilkan melelui reaksi
transesterifikasi antara minyak nabati dengan alkohol metil atau etil alkohol
dengan adanya katalis. Umumnya katalis digunakan adalah kalium hidroksida
(KOH) atau sodium hidroksida (NaOH). Proses kimia yang disebut
transesterifikasi yang menghasilkan biodiesel dan gliserin. Namun kimia biodiesel
disebut ester metil jika alkohol yang digunakan adalah metanol. Jika etanol yang
digunakan, disebut ester etil.
Erlemeyer BahanCPO/minyak
Penangas air goreng/stearin
Pipet tetes Alkohol teknis
Gelas ukur Indikator pp
Buret KOH (pa) 0,1 N
Labu takar Aquadest
Labu didih leher 2 H2SO4 pekat/ pa
Thermometer 1000C Metanol teknis
Spatula NaOH (pa)
Kondensor refluks Karbon aktif/Bleaching Earth
Corong pisah Asam asetat teknis
Piknometer
Viskometer
Gelas piala
Kaca arloji
Spinbar/pengaduk
Hot plate
Pompa vacum
IV. CARA KERJA
a. Analisa kadar asam lemak bebas (ALB) pada minyak atau lemak yang
akan di proses menjadi biodiesel. Jika kadar ALB minyak/lemak >2%,
lakukan tahapan esterifikasi dan transesterifikasi. Jika kadar ALB <2%,
hanya lakukan proses tahapan trasesterifikasi untuk produksi biodiesel dan
gliserol.
Prosedur analisa kadar asam lemak bebas minyak/lemak sebagai berikut:
Sebanyak 5 gram contoh dimasukkan ke erlemeyer 250 ml dan
ditambahkan 50 ml etanol netral 96% kemudian panaskan selama
10 menit dalam penangas air
Selanjutnya ditambahkan indikator Phenolftalein 3-5 tetes dan
digoyang-goyang sampai homogen
Kemudian lakukan titrasi dengan larutan NaOH atau KOH 0,1N
hingga terbentuk warna merah muda permanen kira-kira selama 15
detik.
VxNxM
Kadar ALB =
10 W
Keterangan :
N = Normalitas NaOH/KOH
Panaskan 4 liter air dan larutkan asam asetat pekat ke dalam air
panas tersebut (0,03/100) x 4000 = 1,2 gram.
Cuci biodiesel kotor yang dihasilkan dengan air hangat suhu 65-
700C yang sudah terlarutkan asam asetat 0,03%.
Lakukan pencucian smapi air cucian bersih dan netral.
Keringkan biodiesel pada suhu 1050C smpai air dalam biodiessel
sempurna teruapkan.
Lanjutkan dengan analisa karakteristik biodiesel.
Pemurnian Crude biodiesel dengan cara kering sebagai berikut:
𝑊1
Densitas = 𝑥 𝜌 air
𝑊2
VxNxM
Kadar Asam Lemak Bebas =
10 W
Keterangan :
N = Normalitas NaOH/KOH
VI. PERHITUNGAN
=26,80 gr.
= 1,20 gr.
f) Menghitung % ALB biodiesel
Diketahui : Normalitas Penitar = 0,1 N
Volume Titrasi = 1,85ml
Berat sampel = 3 gram
Ditanya : % ALB =?
25,6 𝑥 𝑁 𝑥 𝑉
Jawab :% ALB = x
𝑤
25,6 𝑥 0,1 𝑥 1,85
=
3
=1,57%.
21,6454
= 24,3071 𝑥 0,98
= 0,87 gr/cm 3 .
= 11,0299 Cst.
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN