A. Metode Pemeriksaan
1. Metode Slide dengan Bioplate
Cell Groupng (Forward Typing) dan Serum Grouping (Back Typing)
B. Tujuan Pemeriksaan
Menentukan antigen, antibody yang dimiliki seseorang untuk mengetahui
golongan darah pasien.
C. Prinsip
Reaksi antigen bereaksi dengan antibody yang sejenis maka akan terjadi
suatu reaksi aglutinasi.
D. Dasar Teori
Sejak penemuan Landsteiner (1901) sampai sekarang, telah
diketemukan lebih dari 400 antigen golonqan darah dalam eritrosit. Tapi
untuk kegunaan praktek, klinis yang terpenting hanya sistem golongan
darah ABO dan Rh. Pada sistem golongan darah ABO hanya ada 4
golongan darah yaitu. A, B, AB dan 0. Golongan tersebut. berdasarkan
atas ada atau tidak adanya antigen A dan antigen B. Dalam serum
golongan 0 normal mengandung anti A dan anti B, serta golongan A hanya
mengandung anti B, golongan B mengandung anti A dan golongan AB
tidak mengandung baik anti A maupun anti B.
F. Prosedur Kerja
1. Sebelumnya melakukan pemisahan darah antara serum/plasma dengan sel
darah merah. Kemudian sel darah merah dicuci dengan salin sebanyak 3x,
disetiap pencuciannya dicentrifuge 3000rpm 2-3 menit.
2. Membuat sel 10%( 1 tetes sel yg sudah dicuci + 9 tetes salin)
3.
-A -B SA SB SO AK -D BA 6 %
G. Hasil
a. Sel Grouping (forward Typing)
1 tetes anti-A 1 tetes anti-B 1 tetes anti-AB
+ + +
Reagen
1 tetes suspense sel 1 tetes suspense sel 1 tetes suspense sel
10% 10% 10%
H. Pembahasan
Pemeriksaan golongan darah bertujuan untuk mengetahui antigen
dan antibody yang dimiliki oleh pasien untuk menentukan golongan
darahnya. Antigen terletak pada permukaan sel darah merah (eritrosit)
sedangkan antibody terletak didalam serum, sehingga untuk mengetahui
golongan darah berdasarkan antigen yang dimiliki digunakan pemeriksaan
pemeriksaan golongan darah dengan metode cell grouping (forward typing)
baik dengan slide maupun tube, sedangkan apabila berdasarkan dengan
antibody yang dimiliki digunakan pemeriksaan golongan darah dengan
metode serum grouping (back typing) baik dengan slide maupun tube. Pada
orang dengan golongan darah A maka orang tersebut memiliki antibody B
dalam serum dan antigen A dalam eritrosit, orang dengan golongan darah B
maka orang tersebut memiliki antibody A dalam serum dan antigen B dalam
eritrosit, orang dengan golongan darah AB maka orang tersebut memiliki
tidak memiliki antibody dalam serumnya tetapi memiliki antigen A dan B
dalam eritrosit, sedangkan orang dengan golongan darah O memiliki
antibody A dan B tetapi tidak memiliki antigen A tau B.
Pada Pemeriksaan ini menggunakan sel dan serum probandus milik
Halumma Fadhilah, Pada pemeriksaan yang telah dilakukan, hasil
pemeriksaan sel grouping pada metode slide dengan bioplate diperoleh hasil
negative atau tidak terjadi suatu reaksi aglutinasi pada masing-masing anti-
A, anti-B, anti-AB yang ditambahkan dengan suspense sel 10%, sehingga
dapat diketahui bahwa sel tersebut tidak mengandung antigen A, B atau AB
sehingga golongan darah dari pasien tersebut adalah O. tetapi untuk
pemeriksaan anti-D diperoleh hasil positif aglutinasi sehingga golongan
darah system rhesus dari pasien adalah rhesus D+. sedangkan pada
pemerikssan dengan serum grouping diperoleh hasil positif pada penamban
sel A, sel B dan sel O 5% pada serum pasien yang ditunjukan dengan
adanya aglutinasi, dan negative pada pada autocontrol. Hal tersebut
menunjukan adanya antibody A dan B pada serum pasien, yang miliki oleh
golongan darah O. sehingga golongan darah dari pasien adalah O.
autocontrol dilakukan untuk mengetahui adanya autoimun apabila hasil dari
autocontrol positive. Dari pemeriksaan yang dilakukan autocontrol yang
diperiksa negative yang ditunjukan dengan tidak adanya aglutinasi, sehingga
dapat diketahui pula bahwa tidak terdapat suatu kondisi autoimun. Dari
pemeriksaan serum dan sel grouping dengan metode slide diperoleh hasil
golongan darah dari pasien adalah golongan darah O dengan rhesus D+.
I. Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan golongan darah yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa golongan darah pasien adalah Golongan darah O
dengan Rhesus D+.