strategis, karena berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra
(Pasifik dan Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran
perdagangan antar benua. Perdagangan saat itu mengenal sebutan jalur sutra laut,
yaitu jarur dari Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat Malaka menuju ke
India. Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad
tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana
Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan
mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi
terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya
yaitu:
Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat
1
Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak
Hindia Belanda. Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi
Nusantara.
karena inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara
2
Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh
hasil produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang, serta status dan
3
b. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Indonesia-Belanda.
sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu
25.000 dibekukan
4
3. Masa Orde Baru
Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama.
pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha
pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak
sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salah satu teori
wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu
hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar
golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam,
5
serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan
konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan
krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak
yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah
terutama ekonomi.
Yudhoyono pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde baru masih
belum dapat diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya
KKN, inflasi, pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar
6
B. Peran Sektor Moneter Di Indonesia
puncaknya dengan “tiga angka” pada masa 100 Menteri dan memberikan
gambaran klasik dengan berlakunya teori kuantitas uang. Pada masa orde baru,
utama kenaikan uang dalam peredaran dapat dialihkan menjadi surplus, walaupun
Sejak akhir tahun 1980-an, tingkat inflasi rata-rata per tahun di Indonesia
mulai tinggi lagi walaupun beelum pernah mencapai sampaid I atas 10,0%.
Selama periode 1993 – 1995 laju inflasi sebagai berikut : 9,8% (1993), 9,2%
Ini berarti bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak harus dengan laju
inflasi yang tinggi pula, seperti halnya yang dialami Indonesia (Tulus, T.H.
Laju inflasi selama periode 1997 – 2002 sebagai berikut : 11,1% (1997),,
77,6% (1998), 2,0% (1999). Laju inflasi selama tahun 1998/1999 mencapai
7
sebagai akibat depresiasi rupiah yang sangat tajam pada tahun 1997/1998. tiga
tahun terakhir laju inflasi : 9,3% (2000), 12,5% (2001) dan turun 10,0% (2002).
Kondisi moneter yang stabil menyeabkan tingkat inflasi IHK selama tahun 2002
Sejak April 1979 angka inflasi dihitung oleh Biro Pusat Statistik (BPS)
besar di seluruh Indonesia. Sebelum itu inflasi dihitung berdasarkan Indek Biaya
Hidup (umum) kota Jakarta yang meliputi 62 jenis barang dan jasa. Sedang Indeks
Harga Konsumen IHK meliputi 115 – 150 jenis barang dan jasa (Widodo, Hg.
Sejak April 1989 angka inflasi dihitung berdasarkan perubahan IHK umum
Jenis bararng dan jasa yang diliput dewasa ini sekitar 400 item, terdiri dari : (1)
bahan makanan, (2) makanan jadi, minuman dan rokok, (3) sandang, (4)
transportasi dan komunikasi, (5) pendidikan rekreasi dan olah raga, (6)
8
CPI adalah faktor penyebab inflasi dari sisi penawaran. Selain biaya
produksi lainnya, ongkos tenaga kerja juga sering menjadi salah satu penyebab
DPI adalah faktor penyebab inflasi dari sisi permintaan. Menurut teori
moneter ekses permintaan ini disebabkan terlalu banyaknya uang beredar (M1) di
agregat domestik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya oleh monetger
perbankan dalam bentuk ekspansi kredit atau penurunan suku bunga pinjaman dan
deposito.
9
tanaman bahan makanan (sumbangan pada PDB berkurang 1,1%) pada tahun
2001.
Kebijakan pemerintah dalam tahun 2001 menaikkan harga barang dan jasa
seperti BBM, listrik, air miinum dan rokok serta menaikkan upah minimum
tenaga kerja swasta dan gaji pegawai negeri diperkirakan memberikan tambahan
Pengaruh kuat depresiasi nilai tukar rupiah diketahui dari hasik penelitian
(2)Perilaku harga cenderung sulit untuk turun apabila nilai tukar rupiah
menguat, seperti pada bulan Agustus menguat 4,0%, bulan Juli menguat
Tingginya inflasi IHK tidak lepas dari pengaruh ekspektasi inflasi oleh
2001 terutama dipengaruhi oleh tingginya inflasi tahun 2000 yang mencapai
10
ekspektasi kenaikan harga barang-barang yang dikendalikan pemerintah dan
1. Pengertian APBN
Rakyat. Daftar anggaran yang mengandung penerimaan sistematis dan rinci dan
c. Penuntutan kompensasi atas kerugian yang diderita oleh negara dan denda
penuntutan.
11
3. Fungsi APBN
distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan dan pengeluaran adalah hak bahwa
tugas negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN.
Pendapatan Surplus dapat digunakan untuk membiayai belanja publik tahun fiskal
berikutnya.
12
ketentuan yang ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi orang untuk
4. Tujuan APBN
5. Asas-asas APBN
13
D. Transformasi Struktural Perekonomian Indonesia
ekonomi terjadi akibat perubahan sejumlahf aktor, bisas hanya dari sisi
permintaan agregat, sisi penawran agregat atua dari kedua sisi pada waktu yang
dan penemuan bahan baku atau material baru untuk berproduksi, yang semua ini
investasi serta resources utama lainnya dari satu sektor ke sektor yang lain.
2. Pertumbuhan Ekonomi
14
swasta untuk melakukan ekspansi ekonomi. Sementara meningkatnya permintaan
1990, 1991).
1990, 1991).
a. Meningkatnya jumlah uang beredar (M2): 40%, 44%, 7,1% (1989, 1990).
Ekspansi ekonomi yang ditandai oleh laju pertumbuhan pesat selama tiga
keuangan moneter. Bila hal ini dibiarkan berlangsung terus akan membahayakan
kestabilan harga dalam negeri dan melemahkan neraca pembayara luar negeri.
Karena itu pemerintah melakukan kebijaksanaan uang ketat (TMP = Tigh Money
Policy)
15
Kebijaksanaan Uang Ketat (TMP) meliputi :
1992/1993.
tahun fiskal 1991/1992 secara riil tercapai surplus pada anggaran negara.
Deposit Ratio), dan nisbah kekuatan modal bank (CAR = Capital Adeuqcy
Ratio).
16