Anda di halaman 1dari 16

Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam

Masalah Lingkungan Perkotaan

STUDI UNTUK MENENTUKAN FUNGSI HUTAN KOTA DALAM


MASALAH LINGKUNGAN PERKOTAAN

Eva Siti Sundari


Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UNISBA
Jln. Tamansari no. 1 Bandung

Abstrak
Berbagai perubahan kondisi lingkungan dapat berpengaruh buruk terhadap manusia. Berbagai
bentuk perusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas
lingkungan akibat bencana alam, hal ini tentunya bisa berdampak global pada lingkungan,
khususnya bagi kesehatan masyarakat sendiri.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan,
masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang
tergolong bukan sepele. Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan
akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang. Termasuk adanya kemerosotan
kualitas lingkungan bisa berdampak buruk bagi kenyamanan lingkungan, khususnya bagi kehidupan
manusia.
Hutan kota merupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa fungsi hutan dalam
kelompok vegetasi di perkotaan untuk mencapai tujuan proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan
fungsi lainnya bagi kepentingan masyarakat perkotaan. Untuk itu, hutan kota tidak hanya berarti
hutan yang berada di kota, tetapi dapat pula berarti bahwa hutan kota dapat tersusun dari komponen
hutan, dan kelompok vegetasi lainnya yang berada di kota, seperti taman kota, jalur hijau, serta
kebun dan pekarangan.
Kata kunci : hutan kota, kota, lingkungan, fungsi hutan kota

I. PENDAHULUAN serta untuk sarana dan prasarana kota


Lingkungan kota berkembang secara lainnya. 1
ekonomis, namun menurun secara ekologis. Kondisi tersebut sungguh memprihatinkan.
Perkembangan kota di Indonesia dewasa ini Situasi yang sangat terasa perubahan akibat
cenderung ke arah perkembangan fisik yang terjadinya pencemaran udara tersebut adalah
lebih banyak ditentukan oleh banyaknya terjadinya perubahan suhu, menurunnya
sarana dan prasarana yang ada. Akibatnya, permukaan air tanah dan permukaan tanah.
ruang terbuka hijau terabaikan, bahkan Kondisi menurunnya akan menyebabkan
menghilangkan wajah alam yang asri. terganggunya ekosistem perkotaan.
Kawasan hijau sering kali dikalahkan atau
dialihfungsikan menjadi kawasan
perdagangan, permukiman, perindustrian, 1
Kompas, Lingkungan Kota Secara Ekologis Turun,
Juni 2005
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

Dalam rencana pembangunan di perkotaan, raga, kawasan hijau tempat pemakaman,


khususnya pembangunan permukiman, perlu kawasan hijau pertanian, kawasan hijau jalur
dipersiapkan bentuk dan struktur hutan kota hijau dan kawasan hijau pekarangan.
dengan strata banyak sehingga sekaligus Kesemua kawasan dimaksud harus terus
dapat menjadi habitat satwa dan sudah dikembangkan oleh Pemerintah Daerah
ditaman bersamaan dengan pembangunan. (PEMDA) di masing-masing kota di
Selain untuk meningkatkan kualitas Indonesia demi terwujudnya kota hijau (green
lingkungan , bentuk dan struktur hutan kota city) karena PEMDA merupakan institusi
berstrata banyak dapat mengurangi biaya yang bertanggung jawab dalam penyediaan
pemeliharaan sekaligus dapat menjadi kebun dan penetapan fungsi suatu ruang sebagai
bibit secara alamiah, serta sebagai pelestarian RTH.
plasma nutfah. Hutan kota yang sudah ada di lokasi-lokasi
Isu hijau (green issue) sebetulnya sudah tertentu perlu disempurnakan atau
muncul sejak lama, dilandasi kesadaran dikembangkan agar dapat ditingkatkan
sekaligus keprihatinan akan semakin fungsinya, yaitu dengan menanam jenis
berkurangnya ruang terbuka, taman, hutan vegetasi yang meningkatkan struktur seperti
dan aneka jenis pepohonan. Kenyataannya, semak, perdu, liana, epifit dan lainnya.
pada setiap tahap kehidupan manusia, mulai Pembangunan dan pengembangan hutan kota
lahir, kanak-kanak, remaja, dewasa sampai perlu dilakukan dengan pendekatan bentuk
manula, selalu dibutuhkan RTH dalam dan struktur karena bentuk dan struktur hutan
berbagai skala dan variasinya. Tanpa kota mempunyai hubungan yang
kehadiran ruang-ruang terbuka hijau yang menguntungkan dengan kualitas lingkungan
terjangkau dan dinikmati oleh segenap lapisan di sekitarnya dan mempercepat serta
masyarakat, kota-kota di Indonesia akan mempermudah pelaksanaan pembangunan,
terasa sumpek, panas dan gersang. Dampak pengembangan maupun pemeliharaan hutan
ikutan berikutnya, manusia menjadi tambah kota.
beringas, gampang tersulut emosi-nya dan Perlu ditumbuhkan persepsi yang sama
mudah meledak-ledak perilakunya. tentang hutan kota, baik dari para perancang,
Pada umumnya, alokasi RTH dalam suatu pengambil kebijakan dan masyarakat
kota di Indonesia dapat berbentuk kawasan sehingga mereka yang mendapat manfaat dari
lindung, kawasan hijau pertamanan kota, hutan kota itu mempunyai motivasi dan
kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau inisiatif untuk mengelolan dan
rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olah memeliharanya. Agar lebih memasyarakatkan
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

fungsi dan peranan hutan kota untuk 5. tempat di mana masyarakat tinggal dan
penanggulangan masalah lingkungan, perlu bekerja
penyebarluasan dan publikasi tentang hutan 6. fungsi perkotaan minimum yang diperinci,
kota baik oleh instansi pemerintah maupun yang meliputi sebuah pasar, sebuah pusat
swasta sehingga setiap lapisana masyarakat administratif atau pemerintahan, sebuah
siap untuk melaksanakan pembangunan hutan pusat militer, sebuah pusat keagamaan,
kota. atau sebuah pusat aktivitas intelektual
II. KOTA DAN PERMASALAHANNYA bersama dengan kelembagaan yang sama.
Apa istilah ”kota”? 7. heterogenitas dan pembedaan yang
Sudah banyak orang mencoba mendefinisikan bersifat hierarkis pada masyarakat.
istilah ”kota”. Tetapi menurut Amos Rapoport, 8. pusat ekonomi perkotaan yang
sebagian besar definisi yang sudah sering menghubungkan sebuah daerah pertanian
disebutkan dan digolongkan sebagai di luar kota dan memproses bahan mentah
definisi ’klasik’ bersifat etnosentris, yang untuk pemasaran yang lebih luas.
berdasarkan pada kota Barat Modern. 9. pusat pelayanan (service) bagi daerah-
Misalnya salah satu definisi menyatakan : daerah lingkungan setempat.

Sebuah kota adalah suatu permukiman yang relatif 10. pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah
besar, padat, dan permanen, terdiri dari kelompok
hidup perkotaan pada masa dan tempat itu.
individu-individu yang heterogen dari segi sosial 2
Amos Rapoport mengutip Jorge E. Hardoy Watt (1973) 3 mengatakan bahwa sebuah kota

yang menggunakan 10 kriteria secara lebih yang sehat jika dalam kota itu terdapat ciri

spesifik untuk merumuskan kota sebagai berlakunya dinamika keseimbangan dari

berikut : berbagai fenomena. Sebuah kota yang sehat

1. Ukuran dan jumlah penduduknya yang akan mempunyai proporsi yang

besar terhadap massa dan tempat, menguntungkan bagi jumlah orangtua dan

2. bersifat permanen, orang muda, orang kaya dan orang miskin,

3. kepadatan minimum terhadap massa dan orang sehat dan orang sakit, tenga kerja

tempat dengan keahlian tertentu, buruh kasar, dan

4. struktur dan tata ruang perkotaan seperti sebagainya. Kalau terdapat keseimbangan

yang ditunjukkan oleh jalur jalan dan yang mencolok pada proporsi keadaan

ruang-ruang perkotaan yang nyata

2 3
Rapoport, Amos.”Tentang asal-usul kebudayaan Watt, K.E.F 1973, Principles of Environmental
permukiman”. Karangan di : Pengantar Sejarah Science, New York San Francisco, Toronto, Mc.Graw
Perencanaan Perkotaan, Bandung, hal.22. Hill.
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

penduduk, berarti gejala buruk sedang dapat dicapai dengan mudah karena letak
mengancam kota tersebut. jalur transportasi kota yang strategis.
2.1. FUNGSI DAN TUJUAN 3. Kota sebagai titik konsentrasi pelayanan
PEMBANGUNAN KOTA khusus.
Kegiatan fisik dalam kota memerlukan Menurut Page and Seyfriend (1970) 5 ada dua
perhatian dan perancangan sesuai dengan tujuan umum pembangunan kota yaitu :
fungsi masing-masing. Sebuah kota 1. Untuk mencapai kehidupan yang layak
mempunyai fungsi majemuk antara lain dan menghapus kemelaratan dan,
menjadi pusat populasi, perdagangan, 2. Untuk memperoleh dukungan lingkungan
pemerintahan, industri maupun pusat budaya yang efisien, yaitu tempat yang
dari suatu wilayah. Untuk melakukan fungsi menyenangkan, nyaman, aman dan
itu semua maka kota perlu ditunjang dengan menarik.
sarana dan prasarana yang memadai seperti Tujuan umum secara ekologi atau sosial
ada kawasan permukiman, perdagangan, memungkinkan masyarakat dapat mencegah
pemerintahan, industri, sarana kebudayaan, konflik-konflik. Secara umum dapat
kesehatan, rekreasi dan lainnya. dikemukakan bahwa pembangunan kota
4
Menurut Hatt dan Reis (1959) bahwa mempunyai fungsi dan tujuan sebagai
kehadiran kota untuk memenuhi kebutuhan berikut :
sosial dan kegiatan ekonomi penduduk yang 1. Kehadiran sebuah kota mempunyai tujuan
selalu berkembang. Hal ini untuk mendukung untuk memenuhi kebutuhan penduduk
dan melayani fungsi-fungsi kota yang saling agar dapat bertahan dan melanjutkan
mempengaruhi sebagai berikut : hidup, serta meningkatkan kualitas hidup.
1. Kota sebagai pusat berbagai kegiatan 2. Komponen-komponen kota adalah
untuk daerah sekitarnya. Kota-kota ini penduduk, pemerintah, pembangunan
cenderung merupakan ruang produktif fisik, sumberdaya alam dan fungsi.
yang luas. 3. Penduduk kota meliputi jumlah dan
2. Kota sebagai penyedia transportasi dan kecenderungan penyebaran
merupakan break of bulk. Transportasi 4. Kehadiran flora dan fauna sangat penting
kota merupakan break of bulk, merupakan 5. Pembangunan fisik yang meliputi tipe-
pelayanan sepanjang rute transportasi bentuk, kepadatan, diferensiasi dan
sehingga daerah-daerah terpencil pun konektiviti.

4 5
Hatt, P.K and A.J Reiss, Jr. 1959. Cities and Society, Page, A.N and W.R. Seyfried, 1970, Urban Analysis,
Glencoe, Illnois : The Free Press, Glencoe Washington : Scott Foresman and Company
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

6. Sumberdaya terdiri dari SDA dan SDM 8. Pada umumnya kota menghadapi masalah
7. Kota berfungsi utama sebagai pusat ekonomi, tata ruang dan masalah
permukiman, pelayan verja, rekreasi dan lingkungan hidup.
transportasi
F lo ra /F a u n a
H u m a n L ife : ***
S u rv iv a l H u ta n
S u s ta in in g K o ta
E n h a n c in g ***
P o p u la s i

J u m la h :
T u ju a n M a n u s ia K e la h ira n
(P e n d u d u k ) K e m a tia n
M ig ra s i

S tru k tu r
F is ik
K o ta K om ponen- P e n y e b a ra n
kom ponen U m ur
E tn ik
S u m b e rd a y a : S osek
A ir, e n e rg i,
R e lig i
m a te ri,
m a n u s ia

Fungsi
K o n fig u ra s i
K o ta y a n g n y a m a n ,
D e n s iti
s e h a t, in d a h ,
D ife re n s ia s i
s e im b a n g
K o n e k tiv iti

K e rja B u a ta n
P e rm u k im a n A la m i
R e k re a s i P e n ip is a n /
T ra n s p o rta s i O v e r u tiliti
In fo rm a s i S is a -s is a
Penggunaan
R uang

G am bar 1
T u ju a n P e m b a n g u n a n K o ta d a n K o m p o n e n -k o m p o n e n K o ta

2.2. MASALAH LINGKUNGAN (1954) dalam Watt, 1973 7 mencatat hasil


PERKOTAAN penelitian yang sudah lama mengenai suhu
6
Huntington (1945) dalam Watt (1973) udara kota yang lebih panas dari lingkungan
mengemukakan bahwa hampir semua kota sekelilingnya, seolah-olah sebuah ”pulau
besar yang runtuh disebabkan oleh kondisi panas” tadi. Kesan pulau panas terhadap
iklim. Jauh dekatnya diengan sistem wilayah di tepi kota tergantung kepada besar
pengangkutan seperti pelabuhan, sungai dan dan luasnya kota. (lihat tabel 1)
celah gunung. Duckworth dan Sandberg Tabel 1
6 7
Lihat hal 3 Lihat hal 3
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

Hubungan Antara Ukuran Besar Kota berpengaruh dalam masalah perkotaan


dengan Perbedaan Suhu Udara berkaitan dengan perencanaan kota di
Beberapa San San Palo Jakarta Kodya Indonesia dengan penduduknya yang
ciri kota Francisco Jose Alto Bogor
Jumlah 784.000 101.000 33.000 5.576.000 192.882 memiliki tingkat kemampuan berbeda.
Penduduk 45.1 14.8 8.6 560 21.56
Luas 17.383 6.824 3.83 8.171 9.085 Artikulasi ruang yang terbangun itu menjadi
(mil2) 10 -12 7-9 4-6 7-9 7 - 11
Penduduk
bermakna hanya apabila dikaitkan dengan
(/km2) manusia. Manusia tinggal dengan berdesakan
Beda
Suhu (F, atau leluasa dalam bekerja, rekreasi, berlalu
malam)
Sumber : Haeruman (1979) modifikasi dari lalang, berjalan kaki maupun berkendaraan.
Duckworth dan Sandberg(1954, dalam Watt, 1973) Dalam pengembangan kota pada umumnya
Untuk menghindari efek pulau panas maka yang menjadi acuan adalah konsep kota
dalam perencanaan dan penataan kota perlu taman (garden city) yang pada dekade
mempertimbangkan faktor-faktor penyebab pertama abad ini sudah diterapkan di Eropa,
gejala efek pulau panas sebagai berikut : misalnya kota Welwyn di Inggris. Perubahan
ƒ Tata ruang kota harus mempertimbangkan dan kesinambungan yang terjadi berlangsung
semakin meningkatnya radiasi gelombang dalam tiga kategori, yaitu secara :
panjang yang terperangkap ke dalam 1. Perorangan (individu)
lorong-lorong bangunan atau geometri 2. Kelompok (sociental)
ƒ Tata ruang memperhitungkan arus angin 3. Kelembagaan (institusional)
sehingga kota mempunyai sirkulasi udara Ketiga kategori tersebut wajib dicermati
yang baik dan lancar. secara holistik integratif (sebagai satu
ƒ Pembangunan dan pengembangan hutan kesatuan yang tidak terpisahkan). Konsep
kota sehingga dapat menurunkan suhu kota taman yang dikembangkan oleh
kota Ebenezer Howard, di luar daerah yang
Masalah perkotaan di Indonesia akibat dibangun atau pusat-pusat industri agar orang
ketimpangan tingkat penyediaan pelayanan dapat kembali menyatu dengan alam. Konsep
kota, yang tidak seiring dengan pertumbuhan fisik ini harus diimbangi dengan perencanaan
penduduk. Perencanaan kota sebagai bagian ekonomi dan sosial dalam hubungannya
dari pemecahan masalah perkotaan perlu dengan lingkungan. Kemudian muncul
dikaitkan dengan pemahaman penduduk, konsep kota putih yang dikembangkan oleh
termasuk jumlah pertumbuhannya. Daniel H. Buruham (1983) sebagai kontras
Pengambilan model kota dunia Barat terhadap kota industri yang hitam. Konsep
merupakan salah satu faktor yang fisik ini bercirikan bangunan klasik yang
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

indah, ruang-ruang terbuka yang banyak dan Begitu pula di California, persediaan air di
jalan-jalan yang indah dan lebar untuk pejalan kota-kota merupakan masalah yang
kaki. Kemudian timbul gerakan kota indah di berkepanjangan (Stearns dan Montag, 1974) 9 .
Amerika dengan ciri landmark, monumen- Banyak masalah perkotaan antara lain
monumen plaza, jalan setapak danjalan masalah yang berkaitan dengan :
protokok yang lebar dengan desain skala a. perusakan alam, meliputi pencemaran air
besar. sungai di dalam kota dan penyempitan
Menurut Herman Haeruman (1995) 8 harapan ruang hijau
masa depan untuk memperoleh kualitas b. perusakan nilai historis kota
lingkungan perkotaan yang lebih baik akan c. prioritas diberikan pada kendaraan
tergantung kepada empat hal, yaitu : bermotor, bukan pejalan kaki
ƒ Ketepatan alokasi ruang untuk setiap d. konsenstrasi di kota-kota, pertumbuhan
kegiatan pembangunan yang cepat di pinggir kota, pemangunan
ƒ Ketersediaan dan kemampuan yang tidak beraturan and menyebar serta
kelembagaan dan proses pengelolaan memperpanjang jarak tempuh
lingkungan Dibeberapa negara maju seperti Jepang
ƒ Pengendalian kegiatan pembangunan yang dengan beberapa daerahnya antara lain Teizen
mengarah kepada efisien Avenue (Sendai), Sungai Kitakami, Tama,
ƒ Tingkat peran serta masyarakat dan Kohoku dan Kyoto, akhir-akhir ini telah ada
disiplin bermasyarakat kota. perubahan cara berfikir untuk menjauhi
Masalah lingkungan hidup diperkotaan standar kuantitas manuju ”rasio persepsi
merupakan masalah yang kompleks. Apabila penghijauan”, yaitu standar yang berdasarkan
dituangkan dalam model lengkap akan pada efek visual dari penghijauan. Oleh
merupakan model yang besar dengan garis karena itu, konservasi penghijauan dilakukan
interdependensi yang rumit. Pada umumnya dengan cara melindungi pohon-pohonan serta
kota harus dapat menyediakan kebutuhan berkewajiban untuk menanaminya.
pokok penduduk berupa air, makanan dan Sering dengan perjalanan waktu, jumlah
energi. Banyak kota yang telah melampaui penduduk kota semakin meningkat, aktivitas
daya dukung. Baik air maupun energi yang sosial ekonomi dan budaya masyarakat kota
telah merupakan masalah di New York. juga tumbuh dengan pesat. Pertumbuhan

8
Haeruman, Js.H, 1979. Perencanaan dan
9
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Proyek Pengelolaan Steanrs, F.W. and T. Montag, 1974. The Urban
Lingkungan Hidup, Jakarta : Kantor Menteri Negara Ecosystem. Stroudsburg, Pennsylvania: John Willey
PPLH and Sons
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

jumlah dan aktivitas penduduk tersebut pemakaman. Secara keseluruhan taman-taman


menuntut penyediaan sarana dan prasarana yang ada pada ruang terbuka hijau merupakan
yang semakin banyak, semakin kompleks, dan unsur hutan kota. Dalam hal ini pembangunan
semakin variatif. Gedung-gedung menjulang hutan kota sudah sangat mendesak terutama
tinggi dibangun berimpitan mengambil alih di kota-kota besar seperti di Jakarta, Surabaya,
komponen alami dari ekosistem berupa dan Medan mengingat kondisi lingkungan
pepohonan yang semula menempatinya. Di dan keseimbangan ekosistem yang cenderung
kota-kota besar dengan pertumbuhan ekonomi menurun.
yang relatif tinggi, laju perubahan lansekap III. HUTAN KOTA
berjalan dengan cepat dan cenderung Definisi atau rumusan hutan kota adalah
mengikuti pola eksponensial. Lalu tiba-tiba komunitas vegetasi berupa pohon dan
saja kita tersadar, kita telah terkepung oleh asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau
dinding-dinding beton yang kokoh. Kita tidak sekitarnya. Odum (1983) 10 mengemukakan
bebas lagi memandang jauh karena terhalang bahwa jaringan dari komponen-komponen
oleh bangunan-bangunan tersebut, udara dan proses yang terjadi pada lingkungan
terasa semakin panas dan sumpek, dan merupakan sistem. Sistem lingkungan hidup
karenanya kita butuh AC untuk mendinginkan biasanya meliputi daratan atau air, misalnya
suhu ruangan walaupun akibatnya suhu udara hutan, danau, lautan, lokasi pertanian,
di luar ruangan semakin panas. Karena udara perkotaan, regional, desa dan biosfer.
yang panas di luar, kendaraan pun harus ber- Dibawah ini adalah gambaran suatu konsep
AC agar nyaman ditumpangi, dan udara di hutan kota.
11
luar menjadi semakin panas, semakin Haeruman mengemukakan bahwa hutan
menambah panas dan pengapnya udara kota. kota terletak jauh di luar batas kota, sepanjang
Kondisi udara kota yang tidak menyenangkan interaksi yang intensif antara penduduk
itu bukan hanya dirasakan oleh manusia, tapi sebuah kota dengan hutan tersebut
juga oleh hewan-hewan liar yang biasanya berlangsung secara terus menerus. Sebagai
bebas menacari makanan di ranting-ranting contoh Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda di
pohon yang teduh. Bandung dan Tahura Dr. Muh. Hatta di
Dalam kondisi seperti ini pengelolaan ruang Padang dan di Bengkulu sedang dalam taraf
terbuka hijau mendapat perhatian khusus pembangunan. Idealnya sebuah hutan kota
dalam bentuk taman kota, taman monumen,
taman lingkungan, taman jalur hijau, taman 10
Odum, E.P, 1983. Basic Ecology. London, Saunders
College
rotonde, taman bermain dan taman 11
Lihat halaman 6
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

dapat mencapai kondisi optimum transportasi umum atau setara waktu yang
sebagaimana layaknya hutan yang terbentuk diperlukan pejalan kaki apabila ia bersepeda
karena peristiwa alam. Namun sesuai dengan dan harus terbuka bagi umum.
nilai-nilai urbanity maka ada keterbatasan
dalam pembentukan hutan kota tersebut
seirama pula dengan perkembangan kota yang
terjadi serta berbagai aspek kehidupan yang
menyangkut kehidupan penduduk kota.
12
Fakuara et. Al (1987) mengemukakan
tentang hutan kota yaitu ruang terbuka yang Gambar 2 Al. Hunayiniyah Park
ditumbuhi vetetasi berkayu di wilayah
perkotaan yang memberi manfaat kepada Hutan kota sering berada di luar batas kota.
lingkungan sebesar-besarnya untuk penduduk Jalur hijau, hutan kota, hutan lindung dan
kota dalam kegunaan proteksi, estetika, tanaman urugan dapat dikatakan bagian dari
rekreasi dan sebagainya. hutan kota. Area ini biasanya untuk umum
13
Menurut Grey dan Deneke(1978) hutan dan bermanfaat untuk berbagai macam
kota merupakan kawasan vegetasi berkayu kegunaan, serta mempunyai nilai luar biasa
yang luas serta jarak tanamnya terbuka bagi
umum, mudah dijangkau oleh penduduk kota
dan dapat memenuhi fungsi perlindungan dan
regulatifnya, seperti kelestarian tanah, tata air,
ameliorasi iklim, penangkal polusi udara,
kebisingan dan lain-lain. Jorgensen (1977,
dalam Grey dan Deneke, 1978) seseorang
yang dianggap sebagai pelopor Gambar 3. Town Lake Park
mengemukakan bahwa hutan kota meliputi Al-Hunayiniyah Park (gbr.2).
lahan minimal seluas 50 – 100 ha, jarak lokasi untuk lingkungan kota yaitu sebagai
hutan kota dapat dicapai dengan berjalan kaki pelindung mata air, rekreasi, memberikan
dari pusat permukiman penduduk padat, jarak pemandangan, tempat hiburan atau sebagai
sama yang ditempuh dari titik akhir jaringan tempat pembuangan limbah. Dibawah ini ada
beberapa illustrasi konsep hutan kota.
12
Fakuara, Y, dkk, 1987. Konsepsi Pengembangan
Hutan Kota. Bogor, Fakultas Kehutanan IPB Taman ini diusulkan di Kota Riffa dengan
13
Grey, G.W and F. J. Deneke. 1978. Urban Forestry.
New York , John Willey and Sons
suatu pemandangan tradisional, kolam renang
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

dan klub kesehatan dan juga akan mempunyai Bentuk hutan kota tergantung kepada
area hijau dan area berjalan-jalan untuk bentuk lahan yang tersedia untuk hutan
keluarga. kota
IV. PERANAN BENTUK DAN 4. Struktur hutan kota
STRUKTUR HUTAN KOTA Struktur hutan kota adalah komposisi
Lokasi hutan kota dapat dirancang sesuai dari jumlah dan keanekaragaman dari
dengan fungsi hutan kota. Besarnya bobot tiap komunitas vegetasi yang menyusun
fungsi landsekap, fungsi pelestarian hutan kota.
lingkungan dan fungsi estetika berbeda-beda
HUTAN KOTA

tergantung pada lokasi peruntukkan. Menurut


BENTUK HUTAN STRUKTUR
Grey dan Deneke (1978) dan Wirakusumah KOTA HUTAN KOTA

14
(1987) peranan hutan kota berdasarkan STRATA
BERGEROMBOL MENYEBAR JALUR STRATA 2
BANYAK

lokasi peruntukkan aktivitas kota, dapat


dibagi menjadi : Gambar 4
Pengelompokan Hutan Kota

1. hutan kota konservasi 1. Bentuk Hutan Kota


2. hutan kota industri Hutan kota mempunyai fungsi yang efetktif
3. hutan kota wilayah permukiman terhadap suhu, kelembaban, kebisingan, dan
4. hutan kota wisata dan debu sehingga keempat variable ini dapat
5. hutan kota tangkar satwa mencirikan kelompok hutan kota. Menurut
16
Bentuk dan struktur hutan kota dapat Zoer’aini Djamal Irwan (1994) bentuk
menurunkan suhu, kebisingan dan debu serta hutan kota dapat dikelompokkan menjadi 3
dapat meningkatkan kelembaban. Fungsi ini bentuk, yaitu :
sangat menentukan dalam pengelompokkan a. bergerombol atau menumpuk, yaitu
hutan kota sehingga dapat digunakan sebagai hutan kota dengan komunitas
penciri dalam pengelompokkannya. Hasil vegetasinya terkonsentrasi pada suatu
15
penelitian Zoer’aini Djamal Irwan (1994) , areal dengan jumlah vegetasinya
hutan kota dapat dikelompokkan berdasarkan minimal 100 pohon dengan jarak tanam
kepada bentuk dan strukturnya. rapat yang tidak beraturan.
3. Bentuk hutan kota b. menyebar yaitu hutan kota yang tidak

14
mempunyai pola tertentu dengan
Wirakusumah, S. 1987. Program Hutan Kota Untuk
Jakarta. Makalah Seminar Hutan Kota DKI Jakarta, komunitas vegetasinya tumbuh
Jakarta
15
Zoer’aini, D.I. 1994. Peranan Bentuk dan Struktur menyebar terpencar-pencar dalam
Kota terhadap Kualitas Lingkungan Kota, Disertasi
16
Pascasarjana IPB, Bogor Ibid
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

bentuk rumpun atau gerombol- b. berstrata banyak, yaitu komunitas


gerombol kecil tumbuh-tumbuhan hutan kota selain
c. Berbentuk jalur, yaitu komunitas terdiri dari pepohonan dan rumput juga
vegetasinya tumbuh pada lahan yang terdapat semak, terna, liana, epifit,
berbentuk jalur lurus atau melengkung, ditumbuhi banyak anakan dan penutup
mengikuti bentukan sungai, jalan pantai, tanah, jarak tanam rapat tidak beraturan
saluran dan sebagainya dengan strata, serta komposisi mengarah
meniru komunitas tumbuh-tumbuhan
hutan alam
Struktur hutan kota yang berstrata banyak
dapat dilihat dalam penelitian
penanggulangan masalah lingkungan kota
yang berhubungan dengan suhu udara,
kebisingan, debu dan kelembaban udara.
Hasil analisis secara multidimensi dari lima
jenis hutan kota, ternyata hutan kota yang
Gambar 5
berbentuk menyebar strata banyak paling
Struktur hutan kota yang menyerupai hutan
efektif untuk menanggulangi masalah
alam
lingkungan kota sekitarnya. Fungsi dan
2. Struktur hutan kota
manfaat hutan kota yang berbentuk menyebar
Struktur hutan kota ditentukan oleh
ini akan menyebar pula., jika dibandingkan
keanekaragaman vegetasi yang ditanam
dengan fungsi dan peranan hutan kota yang
sehingga terbangun hutan kota yang berlapis-
berbentuk bergerombol.
lapis dan berstrata baik secara vertikal
maupun horizontal yang meniru hutan alam.
Struktur hutan kota, yaitu komunitas tumbuh-
tumbuhan yang menyusun hutan kota. Dapat
diklasifikasikan menjadi hutan kota yang :
a. berstrata dua, yaitu komunitas tumbuh-
tumbuhan hutan kota hanya terdiri dari
pepohonan dan rumput atau penutup tanah
lainnya.
Gambar 6. Potongan hutan kota strata dua

Jurnal PWK Unisba


Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

Gambar 7 Sketsa hutan kota berbentuk


bergerombol strata dua (GD)

Gambar 11
Dudley Town Park, Roxbury M A
V. FUNGSI HUTAN KOTA
Fungsi hutan kota sangat tergantung pada
komposisi dan keanekaragaman dari
komunitas vegetasi yang menyusunnya dan
Gambar 8 Sketsa hutan kota berbentuk
menyebar strata dua (SD) tujuan perancangannya. Secara garis besar
fungsi hutan kota dapat dikelompokkan
menjadi tiga fungsi berikut :
3. Fungsi Lansekap
Fungsi lansekap meliputi fungsi fisik dan
fungsi sosial, yaitu sebagai berikut :
a. Fungsi fisik antara lain vegetasi sebagai
Gambar 9 Sketsa hutan kota berbentuk unsur struktural berfungsi untuk
menyebar strata banyak (SB)
perlindungan terhadap kondisi fisik
alamsi sekitar seperti angin, sinar
matahari, pemandangan yang kurang
bagus dan terhadap bau. Kegunaan
arsitektural vegetasi sangat penting
didalam tata ruang luar.
b. Fungsi lansekap yang meliputi fungsi
sosial. Penataan vegetasi dalam hutan
Gambar 10 Sketsa hutan kota berbentuk kota yang baik akan memberikan tempat
jalur strata dua (JD)
interaksi sosial yang sangat produktif.
4. Fungsi Pelestarian Lingkungan
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

Dalam pengembangan dan pengendalian Struktur vegetasi berstrata banyak ternyata


kualitas lingkungan, fungsi lingkungan paling efektif menanggulangi masalah
diutamakan tanpa mengesampingkan fungsi- lingkungan perkotaan seperti suhu udara,
fungsi lainnya. Fungsi lingkungan antara kebisingan, debu, dan kelembaban. Hasil
lain : analisis secara multidimensi dari lima jenis
ƒ Menyegarkan udara atau sebagai ”paru- hutan kota, ternyata hutan kota yang
paru kota” berbentuk menyebar strata banyak paling
ƒ Menurunkan suhu kota dan efektif dalam menanggulangi masalah
mengingkatkan kelembaban lingkungan kota di sekitarnya.
ƒ Sebagai ruang hidup satwa
ƒ Penyanggah dan perlindungan Permukaan VI. KESIMPULAN
tanah dari erosi Setiap pembangunan akan menimbulkan
ƒ Pengendalian dan mengurangi polusi perubahan dan setiap perubahan akan selalu
udara dan limbah ada dampaknya terhadap lingkungan.
ƒ Peredaman kebisingan Bagaimana caranya membangun yang baik
ƒ Tempat pelestarian plasma nutfah dan dan benar dalam lingkungan yang berubah
bioindikator dengan cepat serta mempertimbangkan
ƒ Menyuburkan tanah keseimbangan ekosistem, artinya tidak
3. Fungsi Estetika merusak prinsip-prinsip ekologi.
Karakteristik visual atau estetika erat Pemecahan masalah berkaitan dengan kualitas
kaitannya dengan rekreasi. Ukuran bentuk, lingkungan kota yang nyaman, sehat dan
warna dan tekstur tanaman serta unsur estetis dalam mengatus suhu, kelembaban,
komposisi dan hubungannya dengan pencemaran debu, kebisingan, estetika,
lingkungan sekitarnya merupakan faktor yang kehadiran burung dengan menghadirkan
mempengaruhi kualitas estetika. Hutan selain hutan kota. Bentuk dan struktur hutan kota
memberikan hasil utama dan sebagai sumber berbeda, antara lain efektivitasnya untuk
air juga merupakan sarana untuk berekreasi. menanggulangi masalah lingkungan kota,
Suatu penataan vegetasi dapat berfungsi pengembangan penghijauan kota yang
dengan baik misalnya sebagai pembentuk mengarah kepada terbentuknya struktur
ruang, pengendalian suhu udara, memperbaiki ekologis ditinjau dari fungsi pelestarian
kondisi tanah. Penataan tanaman yang lingkungan, fungsi lansekap dan fungsi
berhasil adalah apabila vegetasi itu berfungsi estetika. Hutan kota merupakan unsur RTH
menarik.
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

yang secara ekologis melindungi kota dari pohon, pinggir jalan raya dan alat transportasi
masalah lingkungan. darat lainnya dan tempat-tempat rekreasi,
Selain untuk melepaskan kejenuhan, hutan seperti taman kota dan lapangan golf.
kota pun dapat berfungsi untuk menghambat Sedangkan lingkungan sendiri merupakan
penurunan kualitas lingkungan di wilayah ruang yang ditempati makhluk hidup bersama
perkotaan, terutama yang diakibatkan oleh benda hidup dan tak hidup. Erat kaitannya
berbagai pencemaran yang dapat merusak dengan lingkungan ini adalah ekosistem, di
lingkungan dan mengganggu tatanan mana hutan kota merupakan suatu sistem
kehidupan masyarakat perkotaan. Adapun ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
pemahaman tentang peranan hutan kota balik antara makhluk hidup dengan
tidaklah terlepas dari upaya memahami lingkungannya. Ekosistem perkotaan dapat
keunggulan vegetasi (baca; adanya tumbuh- mengalami gangguan seiring dengan
tumbuhan) dalam rekayasa lingkungan, gangguan terhadap lingkungan hidup.
sekaligus mengenali pula sifat-sifat tumbuhan Dengan semakin meningkatnya ilmu
beserta bagian-bagiannya dan bagaimana pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan
pengaruhnya terhadap lingkungan. pesatnya berbagai pembangunan di perkotaan
Hutan kota merupakan pendekatan dan telah banyak mengakibatkan kualitas
penerapan salah satu atau beberapa fungsi lingkungan hidup di kota-kota besar, seperti
hutan dalam kelompok vegetasi di perkotaan DKI Jakarta, Semarang, Surabaya, tak
untuk mencapai tujuan proteksi, rekreasi, terkecuali Kota Bandung, yang cenderung
estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi mengalami penurunan drastis. Ini disebabkan
kepentingan masyarakat perkotaan. Untuk itu, oleh berbagai faktor, diantaranya jumlah
hutan kota tidak hanya berarti hutan yang kepadatan penduduk, semakin berkurangnya
berada di kota, tetapi dapat pula berarti bahwa kawasan bervegetasi yang menyebabkan
hutan kota dapat tersusun dari komponen meningkatnya run-off, luas resapan air di
hutan, dan kelompok vegetasi lainnya yang kota-kota besar berkurang hingga debit air
berada di kota, seperti taman kota, jalur hijau, yang masuk ke sungai meningkat, sedangkan
serta kebun dan pekarangan. persediaan air tanah berkurang serta
Jadi, hutan kota adalah ruang terbuka hijau menambah kritisnya cadangan air tanah.
(green spaces) yang ditumbuhi oleh pohon- Adapun penggunaan dan perbaikan kulit bumi
pohonan yang terdiri dari hutan yang ada di lewat penghijauan adalah termasuk kegiatan
dalam atau di dekat kota, jalur hijau, pinggir beribadah kepada Allah ST. Sesuai dengan
jalan dan jalur pemisah jalan yang ditumbuhi hadits Rasulullah saw, yang berbunyi;
Jurnal PWK Unisba
Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

"Tidaklah seorang pun menanam pohon


tanaman, kecuali Allah tulis baginya pahala
(ganjaran) sesuai dengan buah (manfaat)
yang dihasilkan oleh tanaman itu." (HR.
Ahmad).

Jurnal PWK Unisba


Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan

DAFTAR PUSTAKA Watt, K.E.F 1973, Principles of


Environmental Science, New York San
Dinata, Arda. 2005. Meningkatkan Kualitas Francisco, Toronto, Mc.Graw Hill
Udara Bandung, Teropong. H. U Pikiran Yunus, Hadi Sabari. 2004. Struktur Tata
Rakyat Ruang Kota, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Hatt, P.K and A.J Reiss, Jr. 1959. Cities and Zahnd, Markus, 1999. Perancangan Kota
Society, Glencoe, Illnois : The Free Press, Secara Terpadu, Kanisius, Yogyakarta
Glencoe Zoer’aini, D.I. 1994. Peranan Bentuk dan
Haeruman, Js.H, 1979. Perencanaan dan Struktur Kota terhadap Kualitas Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Proyek Kota, Disertasi Pascasarjana IPB, Bogor
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta : Zoer’aini, D.I. 2005. Tantangan Lingkungan
Kantor Menteri Negara PPLH & Lansekap Hutan Kota, Bumi Aksara,
Imansyah, Budi S, Hutan Kota Menghambat Jakarta
Pencemaran, H.U. Kompas, Mei 2005 Website
Kompas, Lingkungan Kota Secara Ekologis www.ci_austin_tx_us-downtown-images-
Turun, Juni 2005 townlakepark_jpg.htm
Page, A.N and W.R. Seyfried, 1970, Urban www.ma-investment_gov_bh-website-miis-
Analysis, Washington : Scott Foresman and alhunayinah_jpg.htm
Company www.copley-
Rapoport, Amos.”Tentang asal-usul wolff.com/projects/urban/dudley.html
kebudayaan permukiman”. Karangan di :
Pengantar Sejarah Perencanaan Perkotaan,
Bandung, hal.22.
Steanrs, F.W. and T. Montag, 1974. The
Urban Ecosystem. Stroudsburg,
Pennsylvania: John Willey and Sons
Taufikkurahman, 2003. Mari Menata Hutan
di Kota Kita. H. U Pikiran Rakyat
Wirakusumah, S. 1987. Program Hutan Kota
Untuk Jakarta. Makalah Seminar Hutan Kota
DKI Jakarta, Jakarta

Jurnal PWK Unisba

Anda mungkin juga menyukai