PRAKTIKUM FITOKIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang tau khasiat obat tersebut. Kekurang pahaman masyarakat akan hal
2003).
memiliki efek samping lebih sedikit jika dibandingkan obat modern apabila
larut hingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan
pelarut cair. Salah satu metode ekstraksi yang sering digunakan adalah
simplisia nabati dengan air pada suhuh 90oCpada waktu yang lebih lama (30
menit). Hal ini dilakukan untuk memperoleh kandungan senyawa yang lebih
B. Tujuan Percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dekokta
1. Definsi
membedakan waktu ekstraksinya lebih lama yaitu 30 menit dan sushu yang
mencapai titik didih air, atau sediaan cair yang dibuat dengan cara
mengekstraksi simplisia nabati dengan pelarut air polar pada suhu 90°𝐶
Derajat halus sampel yang baik untuk infusa dekokta adalah serbuk (5/8),
baik untuk simplisia akar, serbuk (10/20) baik untuk rimpang, serbuk
2. Prinsip
panci enamel atau panci stainless steel selama 30 menit. Bahan sesekali
sambil diaduk. Saring pada konsidi panas melalui kain flanel, tambahkan air
berbentuk lonceng, hijau, benang sari bentuk kipas, panjang 4-5 cm, putih
kekiningan. Buah kotak, bulat telur, panjang 15-30 cm, garis tengah 13-15
cm, berduri tajam, masih muda hijau setelah tua kuning.akar tunggang, putih
kotor.
Biji durian berbentuk bulat telur, dan berkeping dua. Selain itu, biji
durian berwarna putih kekuningan hingga coklat Bentuk biji lonjong, 2-6
sebagai pengganti bahan makanan. Komposisi kimia biji durian hampir sama
dibandingkan ubi jalar dan singkong Bentuk biji lonjong, 2-6 cm berwarna
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Family : Bambacaceae
Genus : Durio
demam dan sakit kulit, daging buahnya untuk menghangatkan badan. biji
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a. Gelas ukur 20 mL
b. Gelas kimia 50 mL
c. Hot Plate
d. Kain flanel
e. Kertas saring
f. Penangas Air
g. Pisau stenlish
h. Talenan
i. Termometer
j. Timbangan digital
a. Aquadest
B. Prosedur Kerja
secukupnya
BAB IV
A. Data Pengamatan
B. Pembahasan
simplisia nabati dengan air pada suhuh 90oC pada waktu yang lebih lama (30
menit) yang dihitug sejak air mendidih. Durian adalah nama tumbuhan tropis
yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa
dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulitbuahnya yang keras dan
penyarian dengan cara merebus simplisia yang terlebih dahulu telah dicucu
agar sampel terbebas dari kotoran dan debu yang tidak diinginkan. sampel
yang sudah dirajang dimasukkan dalam penangas air selama 30 menit dengan
suhu 90ºC.
Digunakan sampel biji buah durian pada praktikum ini karena biji
buah durian mempunyai sel yang cukup keras, sehingga dibutuhkan suhu
yang cukup tinggi 90ºC, dengan waktu yang agak lebih lama dari metode
aktif yang terdapat pada biji buah durian tersebut, adapun pelarut yang
dugunakan adalah air, dimana air merupakan pelarut polar yang dapat
menarik senyawa yang bersifat polar pula dalam sampel biji buah durian
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007, seledri apium graveolens L, Badan pengawas Obat dan Makanan
RI , jakarta