Anda di halaman 1dari 40

Campak / measles /

morbili

Retno Wulandari
Content
1. Definisi
2. Penularan
3. Etiologi
4. Manisfestasi Klinis
5. Tanda dan Gejala
6. Diagnosis
7. Komplikasi
8. Manajemen
9. Prevensi
1. PENDAHULUAN
×Campak merupakan salah satu penyebab kematian
pada anak meskipun sudah tersedia vaksin yang aman
dan murah
×Tahun 2013, tercatat 145,700 kematian akibat
campak secara global
×Campak merupakan penyakit yang sangat menular
×Vaksinasi campak terbukti menurunkan angka
kematian akibat campak hingga 15,6 juta kematian
×Program Imunisasi Campak di Indonesia
menggunakan status imunisasi dasar lengkap
×atau universal child immunization
2. EPIDEMIOLOGI
Di dunia secara global 10% dari semua penyebab kematian
disebabkan oleh campak (kira-kira 800.000 kematian setiap
tahun).

Di Indonesia menurut survei kesehatan rumah tangga,


campak menduduki urutan ke-5 dari 10 macam penyakit
utama pada bayi (0,7%) dan urutan ke-5 dari 10 macam
penyakit utama pada anak umur 1-4tahun(0,77%).

Wabah dan kejadian luar biasa campak masih sering terjadi.


Hampir semua anak Indonesia yang mencapai usia 5 tahun
pernah terserang penyakit campak

Kejadian luar biasa campak lebih sering terjadi di daerah


pedesaan terutama daerah yang sulit dijangkau oleh
pelayanan kesehatan, khususnya dalam program imunisasi
Jumlah Kasus Campak di Dunia Berdasarkan WHO 2008-2013
Jumlah Kasus Campak di Amerika berdasarkan CDC
Peta Penyebaran Kasus Campak berdasarkan WHO Bulan
Januari 2014 Hingga Juni 2014
Kasus Campak di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015. Pada
tahun 2015 kasus ditemukan 576, meningkat dibandingkan
penemuan tahun 2014 yaitu 308 kasus. Kasus campak dilaporkan
ditemukan di 11 kabupaten pada 2014, meningkat menjadi 26
kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah
1. Definisi
Campak (Rubeola, Campak 9 hari) adalah suatu
infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai
dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan
selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.

Caution:
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah
campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak
usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal
terhadap penyakit ini.
2. Penularan

Menghirup percikan ludah penderita campak.

Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4


hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit
ada.
3. Etiologi
Campak disebabkan oleh paramiksovirus

Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung,


mulut maupun tenggorokan penderita campak.
Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.

Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi,


infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang
lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).

Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:


× bayi berumur lebih dari 1 tahun
× bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
× remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan
imunisasi kedua.
Patogenesis
PATOGENESIS
4. Manifestasi Klinis
• berlangsung 4 – 5 hari yang
menunjukkan gejala pilek dan batuk
Stadium yang meningkat dengan ditemukan
Prodromal exanthem pada mukosa pipi (bercak
koplik), faring dan mukosa
konjungtiva meradang dan koriza
• keluarnya ruam dimulai dari belakang
telinga menyebar ke muka, badan,
Stadium lengan dan kaki. Ruam timbul
Erupsi didahului dengan suhu badan
meningkat, selanjutnya ruam menjadi
menghitam dan mengelupas.

Stadium • Ruam menghitam


Konvalesensi • (hiperpigmentasi)
Koplik spot (bintik koplik)
Koplik spot
Rash di muka penderita
Rash yang berat
Perjalanan Klinis Campak
Masa Inkubasi prodromal rash
(7–18 hr sebelum rash) (± 4 hr) (± 4–8 hr)

- - - - - - - - -
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8
18 17 16 15 14 13 12 11 10

Periode sangat menular

- 18 -4 0 +4
18 hr sebelum rash 4 hr sebelum rash Tgl mulai timbul 4 hr setelah rash
adalah kemungkinan adalah rash adalah kemungkinan
tgl paling awal kemungkinan akhir menularkan
tertular menularkan
5. Tanda dan Gejala

“ Campak
Nyeri tenggorokan
Batuk
Hidung meler
Nyeri otot
Demam
Mata merah
Fotofobia
… tanda dan gejala
2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut
bagian dalam (bintik Koplik).
Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul
3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa
berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar)
maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol).
Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan
di bawah telinga serta di leher sebelah samping.

Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh,


lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai
memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit,
ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40°
Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita
mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera
menghilang.
6. Diagnosis
ANAMNE
SIS Pemeriksaan darah berupa
leukopenia dan limfositopenia.
Pemeriksaan imunoglobulin M
(IgM) campak juga dapat

PEMERIKSAAN membantu diagnosis dan biasanya


FISIK CAMPAK
sudah dapat terdeteksi sejak hari
pertama dan ke-2 setelah timbulnya
ruam. IgM campak ini dapat tetap
terdeteksi setidaknya sampai 1
PEMERIKSA
AN bulan sesudah infeksi.
PENUNJAN
G
Diagnosis
×Diagnosis morbili biasanya dapat dibuat atas dasar kelompok
gejala klinis yang sangat berkaitan, yaitu koriza dan mata
meradang disertai batuk dan demam tinggi dalam beberapa hari
dan diikuti ruam yang memiliki ciri khas, yaitu diawali dari belakang
telinga untuk kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan
dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh dan
selanjutnya mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas

Pada stadium prodormal dapat


ditemukan enantema di mukosa pipi
yang merupakan tanda patognomonis
morbili yaitu koplik spots
7. Komplikasi
Komplikasi

Laringitis Bronchopeu
Enteritis Otitis meia SSPE (subakut
akut monia sclerosing
panencephalitis)

Komplikasi

Kejang Sistem
Encephalitis Konjunctivitis
demam cardiovaskuler
(sementara)
8. Manajemen
Simtomatik dengan
Pasien morbili pemberian
tanpa penyulit Cukup cairan antipiretik, antitusif,
dapat berobat dan kalori ekspektoran, dan
jalan. antikonvulsan bila
diperlukan.

Vitamin A 100.000 IU
Pada morbili dengan
per oral satu kali
penyulit, pasien
pemberian, apabila
perlu dirawat inap di
terdapat malnutrisi
bangsal isolasi
dilanjutkan1500 IU
sistem pernafasan
tiap hari.
8. Pencegahan

IMUNISASI (bayi
berumur 9
bulan)
Konsep Dasar :
• Program imunisasi akan efektif atau
bisa memberikan dampak penurunan
penyakit apabila cakupan tinggi dan
merata di semua desa dan mutu
pelayanan terjaga.

• Indikator keberhasilan program


imunisasi disebut UCI (universal child
immunization).
Herd Immunity ? Scenario 1
Kebal/Imun Rentan Penderita Sudah Divaksin tapi SAKIT

Kekebalan Populasi Rendah

- Kemungkinan penderita kontak dengan yang rentan sangat tinggi


- Penyakit menyebar dengan cepat. Transmisi terus terjadi.
- KLB sering terjadi
Herd Immunity ? Scenario 2
Kebal/Imun Rentan Penderita

Kekebalan Populasi Tinggi


Kekebalan Populasi yang Tinggi (95%) kemungkinan penderita kontak
dengan yang rentan adalah kecil.
Penyebaran penyakit terbatas. KLB jarang terjadi. Populasi disini
mempunyai Herd immunity
Bahan Pembuatan Vaksin
Vaksin Campak
Vaksin virus hidup yang dilemahkan, merupakan
vaksin beku kering berwarna kekuningan pada vial
gelas, yang harus dilarutkan hanya dengan pelarut
Vaksin Campak Kering yang telah disediakan secara
terpisah. Vaksin Campak ini berupa serbuk injeksi .

Mekanisme Kerja Vaksin


Merangsang tubuh membentuk antibodi untuk
memberi perlindungan terhadap infeksi penyakit
Campak.
Halal vs Haram?
Pada prinsipnya vaksinasi-imunisasi
adalah boleh alias halal karena :
(1) vaksinasi-imunisasi sangat
dibutuhkan sebagaimana penelitian-
penelitian di bidang ilmu kedokteran
(2) belum ditemukan bahan lainnya yang
mubah
(3) termasuk dalam keadaan darurat
(4) sesuai dengan prinsip kemudahan
syariat di saat ada kesempitan atau
kesulitan.
1. Tripsin bukan bahan pembuat vaksin, tapi untuk
harvest sel (panen) yang digunakan untuk media
virus. Tripsin merupakan bahan untuk melepaskan
sel dari tempat merekatnya virus pada media
virus.

2. Tripsin kemudian dibuang dan ada proses


pencucian, dan kemudian pelarutan dengan air
dalam jumlah yang sangat besar.

3. Pada produk final tidak ditemukan unsur tripsin.


Vaksin MMR

Anda mungkin juga menyukai