Anda di halaman 1dari 9

MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN

KEPEMIMPINAN

6
KEPEMIMPINAN DALAM
KEPERAWATAN

Sebagai seorang manajer keperawatan atau pimpinan keperawatan, sehari hari dalam bekerja
menggunakan proses manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan melalui orang
lain. Seorang pimpinan keperawatan harus memiliki ketrampilan kepemimpinan, sehingga efektif dalam
mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai dengan perkembangan iptek dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat (Marquis & Houston, 1998). Ia harus mampu menginformasikan,
mengkoordinasikan pelayanan keperawatan, agar seluruh kegiatan menuju kesatu arah yang disepakati
bersama.

Dalam menjalankan fungsi manajerial, pimpinan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga
melalui staf / perawat pelaksana. Dilain pihak, pimpinan keperawatan harus mampu membawakan dirinya
(mengelola) untuk menjalin hubungan yang efektif dan terapetik dengan pimpinan dan tim kesehatan

1
MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN

lainnya serta mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan sesuai dengan
rencana.

Hubungan yang efektif dan serasi dapat dilakukan oleh pimpinan apabila pimpinan mempunyai ketrampilan
berkomunikasi yang efektif dan dapat memotivasi bawahan sehingga dapat meningkatkan produktivitas
kerja.

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Menurut Sulvian dan Decker (1989), bahwa kepemimpinan merupakan penggunaan ketrampilan
seseorang dalam mempengaruhi orang lain, untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kemampuannya. Kepemimpinan merupakan interaksi antar kelompok dan proses mempengaruhi
kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan adalah proses interpersonal yang
mempengaruhi kegiatan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan.

Berdasarkan pandangan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan
dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar dapat berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan
organisasi.

Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan ketrampilan seorang pimpinan perawat
dalam mempengaruhi perawat lain dibawah pengawasanya untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai.
Setiap pimpinan mempunyai potensi yang berbeda dalam kepemimpinan, namun ketrampilan ini dapat
dipelajari sehingga kemampuan kepemimpinan selalu dapat ditingkatkan.

B. FUNGSI DAN TUGAS PIMPINAN

Dilihat dari sudut orientasi maka fungsi dan tugas pimpinan terbagi menjadi beberapa bagian antara lain:
1. Orientasi tugas
a. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan.

2
MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN

b. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh atasan maupun staf.


c. Membuat pengawasan, memberi pengarahan dan bimbingan.
d. Bertanggung jawab atas pekerjaanya dan pekerjaan orang lain
e. Mendukung kerjasama dan partisipasi staf
f.Mengevaluasi hasil dan menganalisa kekuatan dan kelemahan staf.

2. Orientasi HAM
a. Memberi dorongan dengan sikap bersahabat
b. Mengungkapkan perasaan yang dialami
c. Mendamaikan /mempertemukan pendapat yang berbeda, menyelesaikan konflik.
d. Memperlancar urusan dengan sebaik baiknya
e. Menentukan aturan main.

Kemudian berdasarkan orientasi fungsi dan tugas pemimpin tersebut, maka aktifitas kepemimpinan dapat
digolongkan dalam 4 aspek yaitu :
1. Memberikan pengarahan
2. Melakukan supervisi
3. Melakukan koordinasi
4. Memberikan motivasi.

C. KETRAMPILAN DALAM KEPEMIMPINAN

Seorang pemimpin dituntut memiliki ketrampilan khusus yang bersifat manajerial sesuai tingkat dan
kedudukan dalam organisasi, apakah manajer tingkat tinggi, manajer tingkat menengah atau manajer
tingkat bawah. Atas dasar ini ketrampilan manajerial dibedakan 3 jenis yaitu :
1. Ketrampilan yang bersifat tekhnis.
Yaitu kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktifitas teknis seperti memasang kateter,
infus dan sebagainya.
2. Ketrampilan hubungan antar manusia.

3
MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN

Yaitu kesanggupan untuk bekerja sama dengan orang lain sebagai anggota kelompok yang
dipimpinnya. Ketrampilan ini meliputi kemampuan memotivasi bawahan dan kemampuan
berkomunikasi.
3. Ketrampilan yang bersifat konseptual.
Yaitu kesanggupan untuk menggunakan konsep konsep yang ada dalam menjalankan tugas
kepemimpinannya. Ketrampilan ini membutuhkan pengetahuan tentang organisasi yang dipimpinya.
Dengan kemampuan ini, seorang manajer akan lebih mudah bertindak sesuai dengan tujuan
organisasi. Seorang manajer harus mampu memahami kebijakan pimpinannya yang lebih tinggi dan
yang bersifat strategis.

Ketrampilan kepemimpinan tidak selalu sama proporsinya untuk setiap pimpinan tergantung pada tingkat
jenjang dan kebutuhanya. Skema berikut ini menggambarkan proporsi ketrampilan manajemen
berdasarkan tingkat jabatan

Tingkat Manajer PROPORSI KETRAMPILAN MANAJER Jabatan


TOP DIREKTUR
KONSE KEPERAWATAN
PTUAL
MIDDLE SUPERVISOR
HAM
LOWER Ka RUANG
TEKNIS

Skema di atas menggambarkan bahwa proporsi ketrampilan manajemen yang diperlukan untuk setiap
tingkat jabatan berbeda beda. Proporsi ketrampilan terbesar untuk kepala ruang rawat adalah ketrampilan
teknis dan terkecil adalah ketrampilan konseptual. Sebaliknya, proporsi ketrampilan terbesar untuk Direktur
keperawatan adalah ketrampilan konseptual dan terkecil adalah ketrampilan teknis. Sedangkan
ketrampilan HAM (Hubungan antar manusia) adalah sama untuk semua tingkat jabatan.

D. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN:


1. Karakteristik pribadi

4
MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN

Karakter pimpinan keperawatansangat berpengaruh terhadap proses kepemimpinan yang dijalankannya.


Berikut ini adalah beberapa karakter kepemipinan keperawatan yang efektif sebagai berikut:
a. Jujur
kejujuran merupakan karakter mutlak yang harus dimiliki oleh pimpinan keperawatan agar dapat
menjalankan proses kepemimpinan dengan baik dan benar.

b. Terbuka
Pimpinan keperawatan mau menerima masukkan, saran dan kritik baik dari perawat maupun dari
tim kesehatan lain guna meningkatkan kemampuan diri. Keterbukaan seorang pimpinan dapat
dilihat secara langsung pada kemampuannya berkomunikasi dengan bawahan. Semakin baik
komunikasi yang dilakukan, maka seorang pemimpin akan semakin semakin terbuka.

c. Terus belajar
Sebagai seorang pimpinan, seharusnya terus belajar baik secara formal maupun informal untuk
mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan keperawatan serta perkembangan tehnologi terkini
dalam bidang keperawatan. Demikian juga dalam pengetahuan teknologi elektronik dan digital
medis maupun tehnologi lain yang mendukung keperawatan seperti tehnologi komputer dan
informasi.

d. Enterpreuner (Wira Usaha)


Enterpreuner adalah sikap wira usaha yang harus dikembangkan oleh pemimpin keperawatan.
Sebagaimana kita fahami bahwa keperawatan adalah sebuah profesi yang menawarkan jasa
pelayanan keperawatan dimana saat ini harus dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
wira usaha. Dengan menerapkan sikap enterpreuner, maka pelayanan keperawatan akan dapat
memenuhi tuntutan masyarakat terkini.

e. Disiplin
Pasien sebagai penerima pelayanan keperawatan akan di layani dengan baik dan profesional
manakala perawat memilki disiplin yang tinggi. Keselamatan pasien akan terjamin jika asuhan
keperawatan diberikan oleh perawat yang disiplin. Kedisipilinan perawat akan mudah tercipta jika
pimpinan perawatan juga memilki kedisiplinan yang tinggi. Oleh karena itu kedisiplinan adalah salah

5
MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN

satu sikap mutlak yang harus dimiliki oleh pimpinan keperawatan yang sejak menjalani pendidikan
keperawatan hingga bertugas sebagai pimpinan mutlak terus ditegakkan.

f. Intelegen
Faktor kemampuan berfikir merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses
kepemimpinan. Dengan kemampuan intelegen yang tinggi maka diharapkan pemimpin dapat
menjalankan kepemimpinannya dengan berbagai pendekatan keilmuan yang dimiliki sehingga
masalah dapat diatasi dan dipertanggung jawabkan baik secara ilmiah maupun praktis.

Kemampuan intelegen tidak hanya menyangkut keilmuan ( IQ) tetapi juga kemampuan
pengendalian emosional (EQ) dan kemampuan spritual (SQ). Dengan demikian diharapkan proses
kepemimpinan yang dijalankan dapat terlaksana secara komprehensif.

2. Kelompok yang dipimpin.


Keberhasilan seorang pemimpin dalam menjalankan organisasinya dipengaruhi oleh kelompok yang
dipimpinannya. Semakin besar kelompok yang dipimpin semakin sulit menjalankan kepemimpinan.
Oleh karena itu agar memudahkan proses kepemimpinan maka perlu dilakukan pembagian tugas
kepemimpinan kepada unit unit atau tim.

Kita melihat bahwa hal tersebut saat ini banyak dikembangkan dibeberapa rumah sakit dengan
dibentuknya unit unit pelayanan keperawatan spesialistik dan dikembangkannya metode pemberian
asuhan keperawatan menggunakan metode penugasan TIM dan Metode kasus.

Selain besarnya kelompok, maka jumlah perawat yang menjadi anggota kelompok juga akan
mempengaruhi proses kepemimpinan yang dijalankan. Rentang kendali ( Span of Controle) pada staf
sangat luas sehingga tidak terjangkau. Sehingga saat ini penggunaan berbagai metode penugasan
dalam pemberian asuhan keperawatan diterapkan agar memudahkan seorang kepala ruang
perawatan dalam mengendalikan staf perawatan. Dengan rentang kendali yang terjangkau proses
kepemimpinan dan manajemen dapat dilaksanakan dengan maksimal.

6
MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN

Sebagai contoh unit pelayanan bedah yang berkapasitas 30 tempat tidur memiliki perawat sebanyak
15 orang. Perawat dibagi menjadi 3 tim, masing masing tim terdiri dari 3-5 orang perawat. Dengan
metode ini maka kelompok dan anggotanya akan mudah untuk dikendalikan karena rentang kendali
lebih terjangkau dan komunikasi lebih mudah dilakukan.

3. Situasi yang dihadapi


Beberapa situasi ruang perawatan berikut ini akan mempengaruhi proses kepemimpinan dalam
pelayanan asuhan keperawatan yaitu:
a. Kemampuan dan pengalaman anggota.
b. Peraturan dan kebijakan rumah sakit

E. GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku yang ditampilkan sebagai pimpinan ketika mencoba
mempengaruhi prilaku orang lain. Oleh karena perilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada dasarnya
adalah respon bawahan terhadap gaya kepemimpinan yang dilakukan pada mereka.

Gaya kepemimpinan cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda yang dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa aspek, yaitu :
1. Aspek Prilaku :
a. Kepemimpinan positip :
Mempunyai pandangan bahwa orang pada hakekatnya bersedia melakukan pekerjaan dengan baik
bila diberi kesempatan dan dorongan yang cukup. Oleh karena itu, pimpinan harus memberi
motivasi, memperhatikan dan menyediakan sarana serta memperhatikan beban kerja yang ada.
b. Kepemimpinan negatip :
Mempunyai pandangan bahwa orang harus dipaksa untuk bekerja, sehingga pimpinan memotivasi
dengan menciptakan rasa takut, sering memberikan hukuman dan sangsi.

2. Aspek . Kekuasaan dan wewenang :


a. Otoriter (otokratik )

7
MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN

Pemimpin berorientasi pada tugas yang harus segera diselesaikan, menggunakan posisi dan power
dalam memimpin. Pemimpin menentukan semua tujuan dan pengambilan keputusan. Pada gaya
kepemimpinan ini motivasi yang dilakukan dengan memberikan reward dan punishment.

b. Demokratis
Pemimpin menghargai sifat dan kemampuan tiap staf. Menggunakan pribadi dan posisi untuk
mendorong munculnya ide dari staf serta memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri.
Oleh karena itu mereka didorong untuk membuat rencana, melaksanakan dan melakukan
pengontrolan sesuai dengan yang disepakati.

c. Partisipatif
Merupakan gabungan antara otokratik dan demokratik, yaitu pimpinan menyampaikan hasil analisa
dari masalah dan mengusulkan tindakannya kepada bawahan. Untuk itu, staf dimintai saran dan
kritik yang selanjutnya keputusan akhir dilakukan dilakukan bersama sama.

d. Bebas Tindak (Laisez-Faire)


Pimpinan hanya sebagai offisial, staf yang menentukan sendiri kegiatan kegiatan yang akan
dilaksanakan tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi. Sehingga kendali yang dilakukan
pimpinan sangat minimal dan hanya bersifat laporan.

Berbagai jenis gaya kepemimpinan yang telah diuraikan pada dasarnya memiliki kelebihan dan
kelemahan. Pada tatanan praktis semua gaya kepemimpinan pada pokoknya dapat dipilih untuk
digunakan tergantung dari situasi dan kondisi yang ada.

Bila dalam sebuah ruang perawatan terdiri dari tenaga yang kurang memiliki pengalaman dan
ketrampilan, maka gaya Laisez Faire tidak tepat digunakan, tetapi gaya otoriter akan lebih tepat bila
digunakan. Demikian halnya pada ruang Unit Gawat Darurat, maka gaya otoriter akan lebih banyak
dan lebih tepat digunakan mengingat tugas diruangan ini harus dikerjakan dengan cepat, tepat dan
teliti.

8
MENGENAL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN

Bila sebuah ruangan perawatan menugaskan perawat dengan metode tim, maka gaya kepemimpinan
partisipatif atau demokratis akan lebih tepat bila digunakan. Dengan gaya kepemimpinan ini maka
perawat akan terdorong ikut berpartisipasi dan berdiskusi dalam proses perencanaan asuhan
keperawatan yang akan diberikan pada pasien. Selain itu pegembangan kemampuan perawat akan
maksimal dan menurunkan potensi konflik.

Gaya kepemimpinan manapun yang akan digunakan dalam menjalankan proses kepemimpinan akan
sangat tergantung oleh situasi dan kondisi yang dihadapi. Berbagai pengalaman akan menunjukkan
gaya manakah yang paling tepat digunakan dan bilamana perlu dilakukan modifikasi dengan
memadukan dan mengkombinasi berbagai gaya kepemimpinan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai