Anda di halaman 1dari 2

DS : Gangguan pefusi penurunan suplai

- Klien mengatakan lemes jaringan renal oksigen di ginjal


DO :
- Kesadarannya compos mentis, GCS 14.
Klien merasakan badannya lemes
TD pre HD : 159/ 83mmHg
TD post HD: 150/79mmHg
RR: 26x/menit
HR: 78x/menit
S:36°C
- Urea 197 mg/dl
- Creatinin 8,46 mg/dl
- Kedua kaki edema

3) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan beban jantung


Tujuan
Pasien tidak merasa sesak
Kriteria Hasil
(1) Pasien mengungkapkan rasa tidak sesak
(2) Tidak terjadi pernafasan cuping hidung
(3) Pasien dapat bernafas tanpa dibatu oksigen
Recana Asuhan Keperawatan
(1) Bantu / latih pasien dalam menggunakan latihan nafas dalam
R/ Menggunakan teknik nafas dalam dapat membuat pasien merasa rilek dan dapat bernafas
dengan efektif dan tenang
(2) Berikan oksigen selama pasien tidak bisa bernafas mandiri, kurangi secara perlahan
R/ Oksigen bantuan akan dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan tubuh akan
oksigen sehingga mencegah terjadinya syok
(3) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat pelega pernafasan
R/ Obat pengencer dahak dapat berguna untuk melancarkan jalan nafas karena adanya akumulasi
cairan pada tenggorokan
(4) Berikan pasien posisi semi fowler
R/ Posisi semifowler meningkatkan ekspansi dada sehingga pengembangan paru dalam
mengambil oksigen tidak terlalu berat
(5) Jauhkan dari bau yang menyengat
R/ Bau yang menyengat akan dapat mengganggu pernafasan pasien karena mengganggu pusat
cemas yang akan meningkatkan kerja jantung dan beban paru
(6) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diuretik
R/ Obat diuretik akan bekerja dengan jala meningkatkan sekresi air untuk dibuang keluar
sehingga menurunkan kerja jantung.
(7) Batasi minum pasien
R/ Kondisi oedema akan dapat lebih parah jika intake cairan pasien tidak sembang dengan
output pasien terutama pasien dalam kondisi oedema
4. Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi
ginjal.
Tujuan :
Setelah 1 hari perawatan (1 kali hemodialisa) Tidak terjadi kelebihan atau kekurangan volume
cairan dan elektrolit.

Kriteria hasil :
 Cairan dan elektrolit dalam batas normal
 Sesak, edema, ronchi dan efusi pleura tidak ada.
 Elektrolit, albumin dan TTV dalam batas normal.
 TD: 120/80 mmHg
 S : 36- 37 0C
 N : 60- 80 x/mnt
 P : 18- 20 x/mnt
 Intake dan output cairan sesuai dengan yang di harapkan
Intervensi :
1. Kaji status cairan.
R/ :Keseimbangan cairan positif dengan peningkatan berat badan menunjukan retensi cairan.
2. Batasi masukan cairan
R/ :Pembatasan cairan dapat dilanjutkan untuk menurunkan kelebihan volume cairan.
3. Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan cairan
R/ :Pengetahuan pasien dan keluarga dapat memotivasi tindakan yang diberikan.
4. Bantu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan.
R/ : Keseimbangan masukan dan keluaran cairan menunjukan kebutuhan evaluasi lebih lanjut.
5. Kolaborasi pemberian cairan IV
R/ : Pemberian cairan mencegah terjadinya kekurangan cairan.
6. Kolaborasi pemeriksaan lab: BUN,kreatinin,natrium,kalium.
R/ : Hasil pemeriksaan menunjukan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai