Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teknologi Informasi (TI) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan
teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyebaran
informasi.Dengan itu Perkembangan teknologi yang demikian pesat
memudahkan untuk mendapatkan informasi yang kita dapatkan dari mana
saja, kapan saja dan siapa saja. Teknologi membawa dampak positif bagi
perkembangan perusahaan/organisasi ingin maju lebih cepat dan baik dari
pesaingnya. Realisasi dari sebuah teknologi informasi dengan hadirnya
pembuatan sistem informasi dalam suatu instansi/ perusahaan Sistem
informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan,
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu
organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi,
dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manusia dalam
menganalisis permasalahan, menggambarkan hal – hal yang rumit dan
menciptakan produk baru.
Rumah sakit merupakan organisasi yang didalamnya membawa fungsi
sosial, namun bersamaan dengan perkembangan yang pesat, rumah sakit
bukan lagi mengemban fungsi sosial saja melainkan sudah merambah dunia
bisnis yang penuh persaingan dan penuh strartegi-strategi tertentu untuk
tetap bertahan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat
(Aditama, 2004). Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ merupakan salah satu
Rumah Sakit yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan. Salah satu
peran yang penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit adalah peran unit Inventaris logistik non medis. Logistik non medis di
rumah sakit biasanya merupakan barang kecil dan disebut dengan barang
keperluan rumah tangga dari rumah sakit. Dalam sistm Inventarisasi
Logistik Non medis di Rumah Sakit saat ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kelemahan, seperti masih melaukan pengecekan barang
secara manual, laporan stok barang masih manual dan tidak akurat.
Oleh karena itu Invntaris Logistik non medis di RSI Darus Syifa
memerlukan sebuah aplikasi yang dapat memprmudah dalam pengelolaan
data barang yang akurat. Aplikasi ini akan diintegrasikan dengan system
yang telah berjalan sehingga mempermudah dalam pembuatan laporan.
Berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian yang dapat
memudahkan dalam menangani stok , pendataan barang masuk dan keluar,
pemesanan barang, pengeluaran barang sehingga system yang dibngun
dapat mempermudah pekerjaan Inventaris Logistik Non Medis.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasrakan paparan latar belakang tersebut maka, dapat dirumuskan
masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian yaitu :
1. Bagaimana menangani proses dalam pendataan barang masuk dan
keluar?\
2. Bagaimana menangani dan mendata proses pemesanan barang?
3. Bagaimana membangun system inventory stok barang yang dapat
memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat?

1.3. Tujuan
1. Untuk merancang system inventory barang logistic non medis yang
sesuai dengan permasalahan pada kegiatan persediaan barang pada RSI
Darus Syifa’ Surabaya.
2. Membuat system informasi yang dapat melakukan pengontrolan stok
barang yang ada di udang dengan cepat dan akurat sehingga dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Membangun Sistem Informasi Inventory Stok Barang pada Logistik Non
medis RSI Darus Syifa’ Surabaya dengan menggunakan metode
pengembangan system prototype. Dan menggunakan bahasa
pemrograman PHP.
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Sistem ini dibangun dan dirancang meliputi proses pemesanaan,
pengeluaran barang, barang masuk dan keluar, serta transaksi
pembayaran.
2. Metode penegmbangan system yang digunakan dalam penelitian ini
mnggunakan metode prototype.
3. Sistem ini menghasilkan laporan data inventory barang yang
menampilkan informasi miputi barang masuk dan keluar, jumlah stok
barang, pengiriman, presentase barang terlaris dan pengeluaran barang
barang dalam bentuk gravik visual.
1.5. Metodologi Penelitian

Pada penelitian kali ini penulis menggunakan mtode waterfall yang


memiliki alur sebagai berikut :

Keterangan Metode waterfall :


1. Perancangan Sistem
Merancang bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu
memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam
perancangan awal sistem. Perancangan sistem ini terdiri dari perancangan
basis data, proses, antarmuka, input dan output.

2. Analisis Sistem
Menganalisis dan pendefinisian kebutuhan mengenai sistem yang akan
dibangun sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem.

3. Desain Sistem
Membuat tampilan antarmuka sesuai perancangan agar mempermudah
penggunaan sistem yang di butuhkan.

4. Implementasi Sistem
menggabungan seluruh unit pada program dan melakukan tahap
pengujian sistem yang sudah dibuat. Untuk mengetahui apakah sesuai
dengan perancangan yang sudah dibuat atau masih ada kesalahan dari
perangkat lunaknya.

5. Pemeliharaan Sistem
Melakukan pengecekan saat dilakukannya tahap implementasi sistem,
kemudian melakukan koreksi pada tahap sebelumnya agar kesalahan
tersebut dapat diatasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu
kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari,
dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk
banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi
beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

2.2 Defini informasi


Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan,
diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi
informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks.
Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft
Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di
dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi,
sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi
konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data sehingga menjadi
bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara
langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang
(Sutanta, 2011). Informasi adalah data yang telah di rangkum atau di
manipulasi dalam bentuk lain untuk tujuan pengambilan keputusan
(William, 2007).
Sedangkan menurut (Fajri, 2014) informasi dapat diartikan suatu data
yang telah diproses dan diubah menjadi konteks yang berarti sehingga
memiliki makna dan nilai bagi penerimanya dan biasa digunakan untuk
pengambilan keputusan.
2.3 Definisi Rumah Sakit
Pengertian Rumah Sakit Berdasarkan Permenkes No. 147 tahun 2010
tentang Perijinan Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2.4 Definisi Gudang
Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan
berbagai macam barang. Setiap jenis bangunan bisa saja memiliki gudang,
misalnya saja gudang pada bangunan pabrik, toko, dan bahkan rumah
tinggal.Karena digunakan untuk menyimpan berbagai macam barang,
biasanya gudang berpotensi untuk menyimpan debu.Karena itu, peletakan
gudang perlu diperhatikan agar tidak mengganggu aktivitas lain dalam
bangunan tersebut.
2.5 Definisi Logistik
Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan
sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber
produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal .
Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik.
Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori,
pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah
"mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah
yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap
memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik"
Karenanya, logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan
untuk 2 hal yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya
serendah-rendahnya tetapi tetap menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan
konsumen. Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, manajemen logistik
yang baik merupakan sebuah keharusan.
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem


Diketahui system yang sedang berjalan slama ini masih kurang efektif,
dikarenakan pendataan untuk pengolahan data barang masih dilakukan
pencatatan manual, sehingga sering terjadinya kesalahan. Selain itu akan
membutuhkan waktu yang cukup lama.
3.1.1 Sistem Proses Barang Masuk
Setiap barang yang dating atau masuk dari supplier, supplier
mengkonfirmasi kepada kepala gudang dengan memberikan surat
jalan yang berisikan jumlah dan barang apa saja yang dibawah
kmudian kepala gudang akan mengcek barang tersebut dan kepala
gudang memberikan surat jalan tersebut ke admin gudang untuk
mencatat barang yang masuk ke gudang ke dalam buku yang nantinya
akan dibuat laporan barang masuk kemudian laporan tersebut akan
disalin kembali oleh bagian kantor sebagai arsip. Kemudian
dilakukan pemuatan dan barang yang masuk ke gudang.
3.1.2 Sistem Proses Barang Keluar
Setiap Unit Ruangan yang ingin melakukan pemesanan barang
dating ke tempat untuk memberikan surat pesanan, setelah surat pesanan
diterima oleh bagian gudang maka perwakilan dari unit ruangan
mengambil barang ke gudang sesuai dengan data yang dipesan.
Kemudian admin gudang akan melakukan pencatatan barang keluar dan
pngiriman barang kedalam buku. Selanjutnya admin gudang
memberitahukan kepada kepala gudang untuk memuat barang yang telah
dipesan dan checker gudang akan mengawasi agar barang yang di kirim
tidak ada yang cacat dan kurang.
3.2 Hasil Analisis
Permasalahan yang terdapat pada system yang sedang berjalan dapat
diuraikan permasalahan, penyebab permasalahan dan titik keputusan dari
permasalahan seperti ditampilkan table dibawah ini :
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah
Masalah Penyebab Masalah Titik Keputusan
Pengelolaan data stok Terkadang terjadi Proses Stok barang
barang masih dilakukan selisih perhitungan
secara manual barang dan informasi
stok barang yang
diberikan terkadang
tidak sesuai dengan
persdiaan
Pengolahan data Trjadinya penumpukan Proses Pengolahan
persediaan barang berkas untuk pencarian data persediaan
masih dicatat manual data yang diperlakukan barang
memakan waktu yang
lama
Kesulitan dalam Terkadang terjadi Proses pencatatan dan
pencatatan dan kesalahan dalam pembuata laporan
pembuatan laporan pencatatan dan
barang masuk dan pembuatan laporan
barang keluar karena banyaknya
barang yang masuk dan
keluar

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas maka dapat diuraikan


pemecahan masalah yang didapat dari titik keputusan sehingga dapat
diterapkan pada system yang dibangun seperti diuraikan dibawah ini :
Tabel 3.2 Pemecahan Masalah
Titik Keputusan Usulan Pemecahan Masalah
Proses Stok Barang Proses perhitungan system secara otomatis stok
barang yang tersistem sehingga mempermudah
dalam mengetahui informasi stok barang yang
trsedia.
Proses pengolahan data Proses pengolahan pengolahan data persediaan
persediaan barang barang yang sudah tersistem mempermudah
dalam pengolahan data barang dan bias
mngurangi penumpukan berkas dan
mempermudah dalam pencarian data atau
informasi yang diperlakukan.
Proses pencatatan dan Proses pencatatan dan pembuatan laporan yang
pembuatan laporan sudah tersistem lebih mempermudah dan
mngurangi kesalahan dalam pencatatan dan
pembuatan laporan.

3.3 Perancangan Sistem


Setelah melakukan analisa pada system dan menentukan solusi yang
akan digunakan untuk memecahkan masalah, tahap selanjutnya adalah
melakukan prancangan system
3.3.1 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram aliran data atau data flow diagram digunakan untuk
mnggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan
pada saat data bergerak dari input menjadi output, berikut adalah data
flow diagram yang diusulkan :
a. Diagram Konteks
Diagram Konteks ini mnggambarkan ruang lingkup suatu system.
Diagram konteks ini menunjukkan semua entitas luar yang
menerima informasi dari atau memberikan informasi ke system.
Gambar 3.3 Diagram Konteks
b. Diagram Level 1
Memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai system yang
ditangani, menunjukkan tentang fungsi atau proses yang ada di
system.
Gambar 3.4 Diagram Level 1
3.4 Perancangan Basis Data
Perancangan Database merupakan langkah untuk menentukan basis
data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna.
3.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas
pemodelan data. ERD mnggambarkan relasi antara ntitas atau
himpunan suatu informasi, yang memiliki kemungkinan
keterhubungan antar entitas dengan entitas lainnya.
Gambar 3.5 Entity Relationship Diagram Sistem Usulan
Pada Gambar 3.5 menjelaskan hubungan antara entitas dan
atribut-atributnya. Entitas terdiri dari 13, yaitu barang, barang keluar,
barag masuk, keranjang, detail barang keluar, faq, konfirmasi
pembayaran, kritik saran, pelanggan, pengguna, pengirim, registrasi
kredit dan sales.
3.4.2 Perancangan Struktur Database
Perancangan table merupakan rancangan table yang akan dibuat
pada database untuk mmenuhi kbutuhan fungsi bisnis yang
didefinisikan pada fase pemodelan bisnis, berikut perancangan table
yang diusulkan.
a. Tabel Pengguna
Tabel pengguna untuk menyimpan data pengguna.
Tabel 3.6 Tabel Pengguna

b. Tabel Sales
Tabel sales untuk menyimpan data sales
Tabel 3.7 Tabel Sales

c. Tabel Pelanggan
Tabel pelanggan digunakan unutk menyimpan data pelanggan
Tabel 3.8 Tabel Pelanggan
d. Tabel Barang
Tabel Barang digunakan untuk menyimpan data barang
Tabel 3.9 Tabl Barang

e. Tabel Barang Keluar


Tabel Barang keluar digunakan unutk menyimpan data barang
keluar
Tabel 3.10 Tabel Barang Keluar

f. Tabel Barang Masuk


Tabel barang masuk digunakan untuk menyimpan data barang
masuk
Tabel 3.11 Tabel Barang MAsuk
g. Tabel Detail Barang Keluar
Tabel 3.12 Tabel Detail Barang Keluar

h. Tabel Pengiriman
Tabel 3.14 Tabel Pengiriman

i. Tabel Kritik Saran


Tabel 3.15 Tabel Kritik Saran

j. Tabel FAQ
Tabel 3.16 Tabel FAQ

k. Tabel Keranjang
Tabel 3.17 Tabel Keranjang

l. Tabel Konfirmasi
Tabl 3.18 Tabel Konfirmasi

m. Tabel Registrasi Kredit


Tabel 3.19 Tabel Registrasi Kredit
3.5 Perancangan Antar Muka
Prancangan antarmuka program merupakan desain untuk mmbuat
rancangan tampilan program yang akan dibuat sebagai acuan dalam
pembuatan aplikasi.
3.5.1 Halaman Login Admin Penjualan

3.5.2 Halaman Utama Admin Penjualan


3.6 Perencanaan Pengujian
Perencanaan pengujian merupakan bagian dari siklus pengembangan
suatu perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memberikan
jaminan kepada pengguna bahwa aplikasi yang dibangun telah sesuai
dengan kebutuhan atau spesifikasi yang diinginkan pengguna. Pengujian
sistem yang akan dilakukan terdiri dari 3 pengujian, yaitu pengujian
fungsional, pengujian acceptance, dan pengujian usability.
Pengujian fungsional yang akan dilakukan menggunakan blackbox
testing. Blackbox testing dilakukan dalam hal yang berkaitan dengan fitur-
fitur yang ada pada sistem. Sedangkan pengujian usability digunakan untuk
mendapatkan tingkat kemudahan dalam penggunaan sistem.
3.7 Teknologi Pengembangan Sistem
Sistem yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini terdiri
darihardware dan software pendukung. Adapun hardware dan software
pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:
Spesifikasi hardware pendukung terdiri dari:
1. PC dengan Processor Dual Core atau lebih tinggi
2. Printer
Spesifikasi software pendukung terdiri dari:
1. Windows 10,8,7 (RECOMMENDED)
2. XAMPP

Anda mungkin juga menyukai