Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kasus
A. IDENTITAS PASIEN
No.Kasus : 01
Nama Langkap : Jenis kelamin: P
Tanggal Lahir : Umur : 1,2 Thn
Alamat : Kp. Cibatu RT 01 RW 04 Desa Cipaingeun
Telepon/No.HP :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan Terakhir :
Jika Pasien adalah bayi / balita
Nama Ayah : Isa Ahmadi
Tanggal Lahir/Umur : 01 Juni 1988/28
Alamat : Kp. Cibatu RT 01 RW 04 Desa Cipaingeun
Telepon/No.Hp :
Pekerjaan : Wiraswasta Jasa/Pangkas Rambut
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Nama Ibu : Desty Sri Wahyuni
Tanggal Lahir : 10 Mei 1995
Alamat : Kp. Cibatu RT 01 RW 04 Desa Cipaingeun
Telepon/No.HP :
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Jika data didapatkan dari anggota keluarga atau orang lain ( heteroanamnesis )
Nama Lengkap :
Tanggal Lahir : Umur :
Alamat :
Telepon/No.Hp :
1.Pikiran : Kondisi pasien semakin berat dan dibutuhkan pertolongan yang lebih baik dan lengkap
2.Perasaan : Perasaan Ibu semakin tidak karuan dan sedih melihat kondisi Pasien.
4. Harapan: Buang air besar Pasien menjadi normal, panasnya turun, dan dapat makan serta
minum lagi.
Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga,
hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasi lain yang relevan.
Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan
(abuse) di dalam keluarga.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1.Keadaan Umum = compos mentis, tanpak sakit sedang
2.Kesadaran = Normal
3.Tanda Vital =
Tekanan Darah : mmHg
Nadi : 125 x/menit (cepat dan lemah)
Respirasi : 42 x/menit
Suhu : 37,8 C
4.Antropometri =
Tinggi Badan : 65 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 23,66 (gizi baik/normal)
Berat badan : 10 kg [TB (meter)/BB(kg)]
Lingkar Pinggang : cm
Lingkar Panggul : cm waist-Hip Ratio:
Lingkar Lengan Atas : cm
Status Gizi : Baik
5.pemeriksaan Umum =
Kulit : turgor kulit menurun,terutama pada bagian perut
Kelenjar Limfe: pembesaran tidak ada
Otot: normal
Tulang: normal
Sendi: normal
6.Pemeriksaan Khusus=
Kepala : bentuk kepala normal, ubun-ubun teraba cekung
Mata: bentuk normal,terlihat cekung dengan pandangan sayu
Hidung: normal, tidak ada cairan yg keluar dari hidung
Telinga: normal, tidak ada cairan yg keluar dari telinga
Mulut dan Gigi: bibir kering, pertumbuhan gigi normal
Tenggorokan: normal, tidak ada radang
Leher: normal
Anogenital : genital normal, pasien menggunakan pemper yang masih dalam keadaan basah
dengan tinja yang sedikit mengandung ampas.
2.Radiologi =
3.Lainya =
G. DIAGNOSIS BANDING
1. Diare Dehidrasi sedang
2. Disentri.
M. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
( Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosisal-kultural-spiritual pasien dan keluarha)=
Aspek Klinis : Diare akut dengan dehidrasi sedang
Aspek Personal : BAB lebih dari kali, encer, tidak ada lendir dan darah,
disertai muntah, dan panas
Aspek Risiko Internal : Pasien belum mendapatkan Susu atau vitamin tambahan
(kemoprofilaksis)
Aspek Risiko : Penggunaan Jambang yg tidak sehat, kondisi ekonomi yg
Eksternal belum optimal sehingga pemberian makanan tambahan
belum maksimal.
N. PENGELOLAAN KOMPREHENSHIF
1. Patient-Centered:
Berdasarkan status dehidrasi tersebut, kita dapat mengklasifikasikan diare tersebut menjadi diare
dengan dehidrasi sedang. Dehidrasi berat terjadi apabila terdapat dua atau lebih dari tanda dan
gejala klinis berupa letargi atau penurunan kesadaran, mata cekung, turgor menurun (≥2 detik)
dan tidak bisa minum atau malas minum.
Meskipun belum tampak tanda dehidrasi berat, apabila anak tidak bisa minum sama sekali seperti
karena muntah profus, dapat dilakukan pemberian infus dengan pemberian cairan secepatnya.
Pada kondisi ini, banyaknya cairan yang diberikan adalah 70 ml/kg selama 5 jam pada bayi (<12
bulan) atau selama 2,5 jam pada anak ≥ 12 bulan. Dapat diperhatikan bahwa terapi ini sama
seperti terapi pada dehidrasi berat, hanya saja tanpa pemberian cairan awal sebesar 30 ml/kg.
Setelah tercapai rehidrasi, jika memungkinkan anak segera diberi makan dan minum. ASI
diteruskan. Teh sebaiknya tidak digunakan sebagai cairan rehidrasi karena juga mengandung
kadar Na yang rendah. Makanan tidak perlu dibatasi karena pemberian makanan akan
mempercepat penyembuhan. Muntah bukan larangan untuk pemberian CRO. CRO harus
diberikan secara perlahan-lahan dan konstan untuk mengurangi muntah. Keadaan anak harus
sesering mungkin direevaluasi.
3.Community-oriented:
Melakukan Promosi kesehatan mengenai perbaikan sanitasi lingkungan dan lingkungan sehat ,
peningkatan higiene makanan serta minuman, dan peningkatan kesehatan perorangan.