BAB IV

PENGOLAHAN DATA

4.1 Perhitungan Waktu Proses Pemesinan

Berdasarkan operational plan yang telah dibuat dan landasan teori perhitungan waktu pemesinan,
maka perkiraan waktu pemesinan dapat dihitung. Perhitungan waktu seluruh komponen dapat dilihat pada
lampiran B. Berikut perhitungan waktu proses pemesinan untuk 2ND BASE PLATE :
Nama Part : 2ND BASE PLATE
Material : SUS 304
Dimensi : 430 mm x 150 mm x 20 mm
Jumlah : 1 buah

4.1.1 Proses Frais ( No. Proses 1.05 )

Proses pengefraisan 2ND BASE PLATE hingga tebal 20 mm .

• Jenis alat potong : HSS Face Mill Cutter (4 mata potong)

• Material benda kerja : SUS 304
• Dimensi material : 430 x 150 x 20
• Vc : 15 m/min
• Diameter cutter ( d ) : 40 mm
• Feeding (f) : 0.15 mm/put x jumlah mata potong
• Panjang benda kerja ( l ) : 430 mm
• Potongan lebih awal ( la) : 4 mm
• Jumlah operasi ( i ) : 1 kali
• Potongan lebih akhir ( lu) : 4 mm
• Panjang total ( L ) = l + la + lu
= 430 + 4 + 4
= 438 mm
𝑉𝑐 15.1000
• Rpm ( n ) = = p .d = (3.14) .40 = 119 put/menit
𝐿.𝑖 438 x 1
• Waktu proses ( th ) = f.n = (0.15) x 119 = 6.67 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
 4.1.2 Proses Bor ( No. Proses 3.25 )

• Jenis alat potong : HSS Drilling Ø 10

• Material benda kerja : SUS 304
• Vc : 15 m/menit
• Panjang pemotongan ( l ) : 20 mm
• Feeding (f) : 0,05 mm/put
𝑉𝑐 15.1000
• Rpm ( n ) : p .d
= (3.14) .10 = 478 put/menit

• Potongan bebas (la/lu) : 4 mm

• Jarak bebas drill (ls) : 0,3 .d = 0,3 . 10 mm = 3 mm
• Jarak total ( L ) : l + ls + la + lu
= 20 + 3 + 4 + 4
= 31 mm
𝐿.𝑖 31 .1
• Waktu proses (th) : 𝑓.𝑛 = (0,05) . 478
= 1.30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

4.1.3 Proses Bubut ( No. Proses_)

• Jenis alat potong :
• Material benda kerja :
• Dimensi material :
• Vc :
• Feeding (f) :
• Diameter awal benda kerja (d1) :
• Panjang Benda Kerja (l) :
• Diameter benda kerja yang dituju (d) :
• Potongan awal ( la) :
• Jumlah operasi ( i ) :
• Potongan lebih ( lu) :
• Panjang total ( L ) :la+ lu +l
𝑑+𝑑1
• Diameter Benda Kerja (D) :2
𝑉𝑐
• Rpm :( n )p .d
𝐿 .𝑖
• Waktu proses ( th ) : f .n
 4.1.4 Proses Las (Sub Assembly)
• Jenis las : SMAW
• Material benda kerja : SUS 304
• Dimensi material : 430 x 280 x 20 (Main Base Plate)
: Ø85 x 60 x 15 (Bush Main Base Plate)
• Kecepatan pengelasan ( Vc ) : 1500 mm/menit
• Panjang pengelasan ( l ) : 266.9 mm
l
• Waktu pengelasan ( tl) : tl =
Vc
266.9
= = 0.178 menit
1500

Tabel 4.1 Estimasi waktu pengerjaan

CNC KERJA
Jumlah LASER BUBUT (menit) FRAIS (menit) BOR (menit) BANGKU QC (menit) TNC (menit)
No. Nama Part (menit)
Part (pcs) CUTTING
(menit) @ Ʃ @ Ʃ @ Ʃ @ Ʃ @ Ʃ @ Ʃ
1 Pnumatic Base Plate 1 0 0 0 0 0 0
2 Bush Pneumatic Base Plate 1 0 0 0 0 0 0
3 2ND Base Plate 1 0 0 0 0 0 0
4 Main Base Plate 1 0 0 0 0 0 0
5 Bush Main Base Plate 2 0 0 0 0 0 0
6 Press Plate 1 0 0 0 0 0 0
7 Locking Plate 2 0 0 0 0 0 0
8 Thread Rod Press 1 0 0 0 0 0 0
9 Stir Press 1 0 0 0 0 0 0
10 Divider Stainless Plate 3 0 0 0 0 0 0
11 Divider Nylon Plate 3 0 0 0 0 0 0
12 Main Pillar 1 1 0 0 0 0 0 0
13 Main Pillar 2 1 0 0 0 0 0 0
14 Bolt main Pillar 2 0 0 0 0 0 0
15 Shaft Vertical Roller 4 0 0 0 0 0 0
16 Pipe Vertical Roller 4 0 0 0 0 0 0
17 T-Slot 4 0 0 0 0 0 0
18 Divider Pillar 2 0 0 0 0 0 0
19 Support Horizontal Roller (Left) 2 0 0 0 0 0 0
20 Support Horizontal Roller (Right) 2 0 0 0 0 0 0
21 Shaft Horizontal Roller 2 0 0 0 0 0 0
22 Pipe Horizontal Roller 2 0 0 0 0 0 0
23 Support Adjustment Horizontal Roller 4 0 0 0 0 0 0
TOTAL WAKTU 0

Berdasarkan estimasi total waktu pengerjaan yang ditunjukan pada tabel 4.1, maka didapatkan
waktu proses pemesinan untuk pembuatan alat Pneumatic Tensioner adalah____

4.2 Manfaat Perhitungan Estimasi Waktu dalam Pembuatan Mesin

Perhitungan estimasi waktu pembuatan alat digunakan sebagai patokan dalam menentukan biaya
yang akan dikeluarkan perusahaan. Selain itu, estimasi waktu ini berfungsi untuk memperkirakan bisa
atau tidaknya pekerjaan dilakukan sesuai target waktu yang ditetapkan. Perhitungan waktu ini juga
digunakan sebagai referensi jika perusahaan ingin membuat alat Pneumatic Tensioner kembali.
4.3 Perbandingan Kondisi Proses Pressing Wire Tembaga Sebelum dan Setelah Adanya Alat
Pneumatic Tensioner Baru

Berikut merupakan penjelasan kondisi serta dampak dari sebelum dan setelah adanya alat
Pneumatic Tensiner Baru :

Gambar 4.1a Pneumatic Tensioner Lama Gambar 4.1b Pneumatic Tensioner Baru