Anda di halaman 1dari 33

TEKNOLOGI BUDIDAYA

PADA LAHAN MASAM


• PENGGUNAAN TANAMAN/VARIETAS
TOLERAN
• PEMBERIAN KAPUR
• PEMBENAH TANAH DAN PEMUPUKAN
A. PENGGUNAAN TANAMAN TOLERAN
CONTOH TANAMAN YANG TOLERAN TANAH MASAM

Kelompok Nama lokal Nama ilmiah


Tanaman Pangan Padi, Oryza sativa,
Jagung, Zea mays,
Kedelai Glycine max L
Palawija Kacang tanah Arachis hypogea
Kacang tunggak Vigna unguiculata
Gude Cajanus cajan
Tanaman keras (cash crop) Kopi Coffea canephora
Teh Thea sinensis=Camelia sinensis
Kepala sawit Elaeis guinensis
Karet Hevea brassiliensis
Pohon buah-buahan Rambutan Nephelium lappaceum
Nangka Arthpcarpus heterophyllus
Duren Durio zibethinus
Cempedak Arthocarpus integer
Duku Lansium domesticum
Mangga Garcinia mangostana
Jambu air Syzigium aqueum
Jambu biji Psidium guajava
Jambu mente Anacardium occidantale
Mangga Mangifera indica
Sirsak Anona muricata
Pete Parkia speciosa
Jengkol Pithecellobium jiringa
BEBERAPA VARIETAS TOLERAN TANAH MASAM
Kelompok Tanaman Varietas

Padi Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4m Inpara 5,


Batnghari, Indragiri, Air Tengulang,
Dendang, Lambur, Banyuasin
Kedelai Demas 1, Wilis, Tanggamus,
Sibayak, Seulawah, Nanti,
Sindoro, Slamet
Jagung Bima 3, Sukmaraga, GM 1, GM 2,
Supra 1, Mita 1522, NDA 143 F,
Suto 71, UNIB C 36
Kacang Tanah Talam 2, Talam 3, Jerapah, Singa,
Kelinci, Landak
B. PEMBERIAN KAPUR
Prinsip pengelolaan tanah masam adalah menaikkan
pH tanah untuk mengurangi kejenuhan Al dan
meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman,

Pengapuran merupakan teknologi yang paling tepat


dalam pemanfaatan tanah masam di dasarkan atas
beberapa pertimbangan:
1. Rekasi kapur sangat cepat dalam menaikkan pH
tanah dan menurunkan kelarutan Al yang meracun.
2. Respons tanaman sangat tinggi terhadap pemberian
kapur pada tanah masam.
3. Efek residu kapur dapat berlangsung selama 3
sampai 4 tahun berikutnya.
4. Bahan kapur cukup tersedia dan relatif murah
Pengapuran tanah didasarkan pada :
Apakah Pengapuran Tingkat Kemasaman Tanah dan
perlu dilakukan? Kebutuhan Tanaman

Pengapuran dilakukan setelah dilakukan analisis tanah,


meliputi analisis :
- kemasaman tanah (pH tanah)
- kejenuhan Basa
- nilai Aldd

1. Kebutuhan kapur untuk tanaman secara umum atau untuk


tanaman tertentu
2. Respon tanaman thd pengapuran berbeda
- Tanaman yang perlu dan respon thd pengapuran
- Tanaman tidak perlu pengapuran
- Tanaman netral
• Perbaikan pH tanah bisa menyelesaikan 50% masalah kemasaman
• Salah satu cara meningkatkan pH tanah dengan pemberian kapur
pertanian (kaptan) atau dolomit.
• Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Idealnya paling lambat pengapuran dilakukan 2 minggu sebelum
tanam, karena bahan kapur termasuk bahan yang lambat bereaksi
dengan tanah.
2. Setelah pengapuran sebaiknya tanah dicangkul (dibajak) agar kapur
bisa merata masuk dekat zona perakaran.
3. Pengairan setelah pengapuran sangat diperlukan.
4. Peningkatan pH tidak bisa terjadi seketika, melainkan pelan dan
bertahap.
5. Dosis kapur disesuaikan hasil analisis pH atau nilai Aldd tanahnya
MACAM BAHAN KAPUR

Kapor Oksida: Kapur Sirih


Kemurniannya: 85 - 95%
KAPUR Pembuatannya:
OKSIDA
CaCO3 + panas CaO + CO2
CaMg(CO3)2 + panas CaO +MgO + CO2

Reaksinya dlm tanah:

MISEL - H + CaO MISEL - Ca + H2O

CaO + H2O Ca(OH)2


Ca(OH)2 + 2 H2CO3 Ca(HCO3)2 + 2 H2O

% Oksida CaO : 77%


Ekuivalen oksida Ca : 102
Daya netralisasi : 182.1 (kesetaraan CaCO3)
Persentase unsur Ca : 55

% Oksida MgO : 18%


Persentase unsur Mg : 10.8
Kapor Hidroksida: Kapur Tembok
KAPUR
Kemurniannya: 95 - 96%
HIDROKSIDA Pembuatannya:
CaO + MgO + H2O Ca(OH)2 + Mg(OH)2

Reaksinya di udara lembab terbuka:


Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
Mg(OH)2 + CO2 NgCO3 + H2O
Reaksinya dlm tanah:
MISEL - H + Ca(OH)2 MISEL - Ca + 2H2O

Ca(OH)2 + 2 H2CO3 Ca(HCO3)2 + 2 H2O

% Oksida CaO : 60%


Ekuivalen oksida Ca : 76.7
Daya netralisasi : 136.9 (kesetaraan CaCO3)
Persentase unsur Ca : 42.8

% Oksida MgO : 12%


Persentase unsur Mg : 7.2
Kapor Karbonat : Kapur Kalsit = CaCO3
KAPUR
Kapur Dolomitik = CaMg(CO3)2
KARBONAT Dolomit = MgCO3
Kemurniannya : 75 - 99%
Pembuatannya:
Batuan CaCO3 digiling Kapur giling

Reaksinya dlm tanah:

MISEL - H + CaCO3 MISEL - Ca + H2 + CO2

Oksida CaO = 44.8%; MgO = 6.70%


Ekuivalen oksida Ca : 54.10
Daya netralisasi : 96.6 (kesetaraan CaCO3)
Persentase unsur Ca = 32; Mg = 4.03
Karbonat:
CaCO3 = 80%; MgCO3 = 14%
Total = 94%
1. Kamprath (1970):
Dosis kapur = 1.5 x ( me Aldd topsoil)
= m.e. Ca yg harus diaplikasikan sbg kapur
2. Dosis kapur yg dihitung dg cara ini mampu menetralkan 85 - 90 % Aldd
dlm tanah yg mengandung 2 - 7% bahan organik
3. Faktor 1.5 digunakan untuk menetralkan H+ yg dilepaskan oleh bahan
organik atau hidroksida Fe dan Al kalau pH tanah meningkat
4. Dalam tanah yg kaya bahan organik, faktor tersebut menjadi 2.0 atau
3.0, karena adanya Hdd.
5. Untuk setiap satu m.eq. Aldd dlm tanah diperlukan aplikasi 1.5 meq Ca
atau setara dg 1.65 ton CaCO3 per ha.
6. Faktor penting lain adalah kandungan Aldd dlm tanah yang dapat
ditolerir oleh tanaman tertentu
7. Jagung sensitif terhadap kejenuhan Al 40-60%. Pengapuran hingga
kejenuhan Al = 0% dapat menguntungkan, namun pengapuran untuk
menurunkan kejenuhan Al menjadi 20% dapat lebih ekonomis.
Contoh perhitungan
Misalkan: Data analisis Aldd = 1 me/100 g (cmol.kg-1).
Berapa kebutuhan Kapur Kalsit (CaCO3) per hektar?
Jawab :
Kesetaraan → 1 me/100 g Al3+ ~ 3/2 me Ca2+ me/100 g ~ 1.5 me
Ca2+/100 g.
Kesetaraan → 1.5 me Ca2+/100 g ~ 1.5 x (BA/v) mg Ca2+= 1.5 x
20 mg = 50 mg.
Kesetaraan → 50 mg me Ca2+/100 g ~ (BM CaCO3/BA
2+ 100/ ) CaCO /100 g.
Ca ) CaCO3/100 g ~ 50 mg x ( 40 3
Kesetaraan → 50 mg me Ca2+/100 g x (100/40)/100 g = 150 mg
CaCO3/100 g.
Berat HLO (Hektar Lapis Olah), 20 cm, BJ=1: 10000 cm x 10000
cm x 20 cm x 1 (g/cm3) = 2.109 g.
Kebutuhan kapur per hektar : (2.109/100) x 150 mg
CaCO3/ha=(2.107) x 150 mg CaCO3/ha = 1.5 x 109 mg = 1.5 ton.
Kesetaraan Kalsit (% ~ CaCO3),
(% – Calcium Carbonate Equivalent, %-CCE:*)
Prinsip Dasar: Daya netralisasi Kalsit (CaCO3) = 100%
Konversi: menggunakan faktor konversi → kesetaraan
CaO
Contoh: Berapa daya netralisasi MgCO3 (gipsit)
Jawab:
Faktor konversi untuk
CaCO3 → CaO (x 0.56)
MgO → CaO (x 1.389)
Faktor konversi (daya netralisasi) MgCO3 (gipsit) =
100/56 : 1,389 = 1.286 x CaCO3(kalsit).
Artinya, bila CaCO3(kalsit) dibutuhkan 1 ton,
maka MgCO3 (gipsit) dibutuhkan 1.3 ton.
Cara Aplikasi :
1. Kapur disebar di permukaan tanah yg baru dibajak,
Teknologi kemudian dicampur rata dengan tanah olahan
Pengapuran 2. Ditabur dalam larikan
3. Ditugal dekat dengan tanaman
4. Dimasukkan ke dalam lubang tanam

Waktu Aplikasi :
1. Diberikan sebelum tanam
2. Kapur diberikan bila tidak turun hujan

1. Pertanaman monokultur
2. Pertanaman majemuk (tumpang sari/tumpang gilir) kapur diberikan pd
tanaman yg paling memerlukan pengapuran
PENGARUH KAPUR
PADA TANAH

Pengaruh pada sifat kimia tanah :


(Bila tanah dg pH= 5.0 dikapur hingga ph naik menajdi 6.0)
- Kepekatan kation hidrohen menurun
- Kepekatan anion hidroksil meningkat/ naik
- Daya larut Fe, Mn dan Al akan menurun
- Ketersediaan fosfat dan Mo akan diperbaiki
- Cadd dan Mgdd akan naik
- Persentase kejenuhan basa (KB) akan naik
- Ketersediaan kalium berubah tgt keadaan.
RESPON TANAMAN Meningkatkan pertumbuhan dan hasil
thd PENGAPURAN tanaman

Respon tanaman:
1. Pengaruh langsung unsur hara Ca dan Mg yang ada pada
bahan kapur
2. Penetralan senyawa-senyawa toksik di dalam tanah
3. Penekanan gangguan penyakit tanaman
4. Ketersediaan beberapa unsur hara meningkat akibat
meningkatnya pH tanah
5. Merangsang aktivitas pertumbuhan mikroba sehingga
akan meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman
1. Efek residu pengapuran tergantung pada seberapa cepat Ca
dan Mg digantikan oleh residu kemasaman dari pupuk
nitrogen.
2. Pada tanah Hydrandept
Selama lima tahun sejak aplikasi 2 ton kapur/ha ternyata
nilai Aldd dalam tanah dipertahankan sekitar 1 me, yang
semula sebesar 3 me, meskipun sebagian besar Ca++ telah
tercuci. Setelah lima tahun efek residu pengapuran lenyap.
3. Pada Oxisol berpasir.
Jagung dan kedelai respon positif terhadap kapur enam
tahun setelah aplikasi, respon hasil meningkat dg waktu,
diduga karena pelarutan partikel kasar kapur.
Pemberian kapur yg mengakibatkan meningkatan
PEMBERIAN pH tanah melebihi yang diperlukan untuk
KAPUR YANG pertumbuhan dapat menyebabkan :
- Tanaman akan menderita, terutama pada tahun
BERLEBIHAN pertama pemberian
- Biasanya terjadi pada tanah berpasir / berdebu yg
miskin bahan organik

Pengaruh buruk pengapuran yg berlebihan:


1. Kekurangan Fe, Mn, Cu dan Zn
2. Ketersediaan fosfat menurun karena
pembentukkan senyawa kompleks dan tidak larut
3. Serapan fosfat dan penggunaannya dlm metabolisme
tanaman dapat terganggu
4. Serapan B dan penggunaannya dapat terganggu
C. PEMBENAH TANAH DAN PEMUPUKAN
1. Pemberian Bahan Organik sebagai Pembenah Tanah

• Untuk meningkatkan kesuburan tanah masam tidak cukup


hanya dengan pengapuran saja, tetapi perlu penambahan
bahan lain
• Penambahan bahan organik sebagai pembenah tanah
berguna untuk :
- mempengaruhi ketersediaan hara dalam tanah
- membentuk agregat tanah yang lebih baik,
- meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi
pertumbuhan tanaman,
- meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan
nilai KTK tanah,
- mengimmobilisasi senyawa antropogenik maupun logam
berat yang masuk ke dalam tanah,
- memingkatkan suhu tanah,
- mensuplai energi bagi organisme tanah,
- meningkatkan organisme saprofit dan menekan parasit bagi
tanaman.
• Bahan organik selain dapat meningkatkan kesuburan
tanah juga mempunyai peran penting dalam memperbaiki
sifat fisik tanah.
• Bahan organik dapat meningkatkan agregasi tanah,
memperbaiki aerasi dan perkolasi, serta membuat struktur
tanah menjadi lebih remah dan mudah diolah.
• Bahan organik tanah melalui fraksi-fraksinya mempunyai
pengaruh nyata terhadap pergerakan dan pencucian hara.
• Asam fulvat berkorelasi positif dan nyata dengan kadar
dan jumlah ion yang tercuci, sedangkan asam humat
berkorelasi negatif dengan kadar dan jumlah ion yang
tercuci.
2. Pemberian Pupuk Phosphat
• Kekahatan P merupakan salah satu kendala utama bagi
kesuburan tanah masam.
• Tanah masam memerlukan P dengan takaran tinggi untuk
memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan
produktivitas tanaman.
• Untuk mengatasi kendala kekahatan P umumnya
menggunakan pupuk P yang mudah larut seperti TSP, SP-
36, SSP, DAP.
• Penggunaan pupuk Phosphat alam
- Phosphaat alam dengan kandungan Ca setara CaO yang
cukup tinggi (>40%) umumnya mempunyai reaktivitas
tinggi shg sesuai digunakan pada tanah-tanah masam.
- Phosphat alam dengan kandungan sesquioksida tinggi
(Al2O3 dan Fe2O3) tinggi kurang sesuai digunakan
pada tanah-tanah masam.
3. Pemanfaatan Mikoriza
• Manfaat mikoriza MVA dalam ekosistem sangat penting, yaitu
berperan dalam siklus hara, memperbaiki struktur tanah dan
menyalurkan karbohidrat dari akar tanaman ke organisme tanah
yang lain,
• Manfaat mikoriza MVA bagi tanaman yaitu dapat meningkatkan
penyerapan unsur hara, terutama P.
• MVA ini dapat mengeluarkan enzim fosfatase dan asam-asam
organik, khususnya oksalat yang dapat membantu
membebaskan/melarutkan P.
• MVA dapat membantu mengatasi masalah ketersediaan P melalui dua
cara :
- pengaruh langsung melalui pembentukan hifa eksternal secara
intensif sehingga tanaman bermikoriza akan mampu meningkatkan
kapasitasnya dalam menyerap unsur hara dan air
- pengaruh tidak langsung, mikoriza dapat memodifikasi fisiologis
akar sehingga dapat mengeksresikan asam-asam organik dan
fosfatase ke dalam tanah yang penting dalam pelarutan P

Anda mungkin juga menyukai