Anda di halaman 1dari 2

KASUS 1

Salah satu upaya seleksi yang efektif untuk mendapatkan gandum (Triticum
aestivum L.) yang toleran terhadap cekaman kekeringan dapat dilakukan dengan
menggunakan larutan osmotikum berupa larutan polyethylene glycol (PEG) untuk
menguji pada stadia perkecambahan dengan pembuktian bahwa pada konsentrasi
15 % dapat digunakan dalam penentuan genotipe gandum yang berpotensi toleran
terhadap cekaman kekeringan (Firdausa et al., 2016).

KASUS 2

Invigorasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menghambat


laju kemunduran benih saat disimpan karena kondisi lingkungan penyimpanan yang
kurang mendukung, sedangkan pestisida nabati digunakan untuk mengatasi adanya
infeksi penyakit pada benih, sehingga adanya kombinasi kedua perlakuan berupa
invigorasi menggunakan metode yang telah ditentukan dan penambahan pestisida
nabati pada konsentrasi tertentu untuk membentuk benih yang sehat dan berkualitas
tinggi (Purnawati et aI., 2014).

KASUS 3

Seleksi in vitro dilakukan untuk mendapatkan kedelai (Glycine max) toleran


terhadap cekaman kekeringan yang dapat mewariskan karakter tersebut pada
generasi berikutnya, proses seleksi ini memerlukan penggunaan embrio somatik
dan agen seleksi yang dapat berupa larutan osmotikum seperti polyethylene glycol
(PEG) dalam pengujiannya (Saepudin et al., 2016).
KASUS 4

Kultur antera merupakan suatu teknik perakitan varietas tanaman padi yang
dapat menghasilkan galur-galur homozigot penuh dalam kurun waktu yang lebih
cepat dibandingkan dengan metode konvensional, yaitu melalui 1 – 2 generasi
sehingga proses pemilihan karakter-karakter agronomi untuk dijadikan sebagai
karakter seleksi berlangsung lebih singkat karena penentuan karakter seleksi dapat
diduga berdasarkan perhitungan heritabilitas, korelasi genotipik, dan analisis sidik
lintas serta menseleksi galur-galur tersebut (Akhmadi et al., 2016).

Anda mungkin juga menyukai