PEMBAHASAN
15
Tabel 3 : Data Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa denyut nadi mahasiswa coba 2 normal dan tekanan darah
pada uji 1 normal akan tetapi pada uji 2 tekanan diastole mahasiswa coba 2 turun
120
100
80
Denyut Nadi
60 Tek Sistol palp dan ausk
Tek Diastol
40
20
0
Category 1 Category 2
16
Grafik Mahasiswa Coba 2
120
100
80
Denyut Nadi
60
Tek Sistol palp dan ausk
40 Tek Diastol
20
0
Pemeriksa1 Pemeriksa
2
17
Tabel 4: Data Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Mahasiswa Coba 1
18
Grafik Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Mahasiswa 1
140
120
100
80
Denyut Nadi
60 Tekanan Sistolik
Tekanan Diastolik
40
20
0
Berbaring Duduk Berdiri
Terlentang
Mahasiswa Coba 2
19
Hasil Pemeriksaan menunjukan bahwa ada perbedaan hasil antara posisi tubuh berbaring
terlentang , duduk dan berdiri dimana rata rata denyut nadi dalam keadaan berdiri lebih tinggi
daripada yang lainnya dan tekanan darah terendah di dapat dalam keadaan berdiri dengan rata
rata 107mmHg/80mmHg
Grafik Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Mahasiswa 2
120
100
80
Denyut Nadi
60
Tekanan Sistolik
40 Tekanan Diastolik
20
0
Berbaring Duduk Berdiri
Terlentang
20
Tabel 5 : Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Mahasiswa 1
Menit Ke-5
L 88x 125 mmHg 80 mmHg
T
H
Menit Ke-7 80x 120 mmHg 80 mmHg
Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa ada perbedaan antara hasil uji saat pra latihan sama pasca
latihan. Dimana saat pasca latihan mengalami kenaikan yang sangat tinggi akan tetapi
mengalami penurunan secara bertahap dalam menit ke menit.
21
Grafik Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Mahasiswa 1
160
140
120
100
Denyut Nadi
80
Tekanan Sistolik
60
Tekanan Diastolik
40
20
0
Pra Latihan Pasca Latihan Pasca Latihan Pasca Latihan Pasca Latihan
Menit Ke1 Menit Ke-3 Menit Ke-5 Menit Ke-7
22
Mahasiswa 2
Tekanan Tekanan
Waktu Denyut Nadi
Sistolik Diastolik
1.100x 1. 110mmHg 1. 80 mmHg
2.80x 2. 110mmHg 2. 70 mmHg
3.80x 3. 110mmHg 3. 80 mmHg
Pra Latihan
Mean = Mean = 77
Mean = 87x
110mmHg mmHg
P
Menit ke-1 132x 110 mmHg 90 mmHg
A
S Menit ke-3 82x 100 mmHg 90 mmHg
C
Menit ke-5 80x 100 mmHg 90 mmHg
A
L
Menit ke-7 72x 100 mmHg 90 mmHg
T
H
Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa ada perbedaan antara hasil uji saat pra latihan sama pasca
latihan. Dimana saat pasca latihan pemeriksaan denyut nadi mengalami kenaikan tetapi akan
kembali normal dalam beberapa menit kemudian . Untuk hasil pemeriksaan tekanan darah hanya
mengalami penurunan dalam menit ke 3,5,7 (100mmHg) untuk tekanan sistoliknya akan tetapi
tekanan diastoliknya mengalami kenaikan dari keadaan pra latihan yaitu 90mmHg dengan hasil
yang sama antara menit ke 1,3,5 dan 7.
23
Grafik Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Mahasiswa 2
140
120
100
80
Denyut Nadi
60 Tekanan Sistolik
Tekanan Diastolik
40
20
0
Pra Latihan Pasca Latihan Pasca Latihan Pasca Latihan Paca Latihan
Menit Ke-1 Menit Ke-3 Menit Ke-5 Menit Ke-7
24
2. Sebutkan macam-macam type pernafasan dan jelaskan masing - masing !
Pernapasan Dada
Pernapasan Perut
Pernapasan ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang.
Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru.
Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan semula. Saat
itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga mengempis.
Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.
3. Para pembuluh darah apa sajakah saudara dapat memeriksa denyut nadi ?
Arteri Radialis
Arteri Brachialis
Arteri Carotis
Arteri Femoralis
Arteri Tibialis
25
5. Sebutkan perbedaan antara pengukuran tekanan darah cara palpasi dengan cara
auskultasi ! (Dari segi : konsep teori-sarana-prosedur-hasil)
Konsep Teori
o Secara Palpasi
o Secara Auskultasi
o Palpasi
26
Memeriksa denyut nadi pada arteri radialis sinistra (lateral)
Pasang manset udara pada lengan kanan atas dengan posisi selang
karet berada tepat ditengah lipatan siku
o Auskultasi
27
Berdasarkan hasil yang diperoleh:
• Palpasi
Hasil pengukuran secara palpasi kurang akurat bila dibandingkan dengan pengukuran
secara auskultasi, juga dikarenakan pengukuran secara palpasi hanya dapat digunakan untuk
mengukur tekanan systole saja.
• Auskultasi
Hasil pengukuran secara auskultasi lebih akurat jika dibandingkan dengan pengukuran
secara palpasi, selain itu pengukuran secara auskultasi dapat digunakan untuk mengukur tekanan
systole maupun tekanan diastole
6. Apakah pemasangan manchet yang terlalu longgar atau terlalu ketat dapat
mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah? Jelaskan
Cara pemasangan manset udara haruslah tepat, yakni tidak boleh terlalu ketat
maupun terlalu longgar, sebab apabila terlalu ketat tekanan yang didapat sangat besar,
sehingga terkadang suara dari korotkoff tidak terdengar dan tekanan darah menjadi lebih
rendah dari yang seharusnya, sedangkan jika terlalu longgar bunyi yang terdengar akan
lemah dan menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi. Jadi cara pemasangan
manset udara sangat mempengaruhi hasil dari pengukuran tekanan darah.
Bunyi Korotokoff V:
8. Apakah ada perbedaan antara atlet dan non atlet dalam hal pemulihan denyut nadi
dan tekanan darah post exercise(setelah latihan)? Jelaskan
28
Perbedaan antara atlet dan non-atlet dalam hal pemulihan denyut nadi dan
tekanan setelah melakukan aktifitas fisik (post exercise). Pada seorang atlet pemulihan
denyut nadi dan tekanan darahnya jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan dengan
yang non-atlet, sebab seorang atlet memiliki jantung yang lebih tebal dan lebih kuat, hal
ini dikarnakan adanya adaptasi otot karna latihan yang teratur, sehingga denyutnya
menjadi lebih stabil (tidak mengalami perubahan yang begitu drastis) dan kerjanya lebih
efisien. Jadi, ketika dilakukan pemeriksaan setelah melakukan aktifitas fisik (post
exercise), maka pemulihan denyut nadi dan tekanan darah pada atlet jauh lebih cepat
bila dibandingkan dengan yang non-atlet. Selain itu hal ini juga dapat dipengaruhi oleh
Presso refleks yang terletak pada lengkung aorta. seorang atlet yang biasa melakukan
latihan fisik secara teratur menyebabkan Presso refleksnya juga ikut terlatih, akibatnya
denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat secara teratur pula, sehingga
pemulihannya relative lebih cepat. Sedangkan seorang yang non-atlet, latihan fisik yang
dilakukannya kurang teratur. Hal ini mengakibatkan Presso refleksnya kurang terlatih
sehingga denyut jantung dan tekanan darahnya tidak teratur akibatnya lebih cepat lelah
dan pemulihannya relative lebih lama.
9. a. Secara teoritis, bagaimanakah pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan
tekanan darah?
Pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah Peningkatan
denyut jantung menjadi hal dasar untuk menyediakan sejumlah besar oksigen dan zat
makanan lain yang dibutuhkan oleh otot-otot yang bekerja.peningkatan denyut jantung
selaras dengan aktifitas yang dilakukan, jika semakin banyak tenaga yang dikeluarkan
untuk melakukan aktifitas maka denyut jantung dan tekanan darah pun akan meningkat.
Jadi denyut nadi dan tekanan darah pun akan berbeda pada tiap posisi tubuh. Secara teori,
sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Hal
ini dikarenakan adanya efek grafitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada
peradaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horizontal sehingga tidak
terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu memompa. Pada saat duduk maupun berdiri
kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi
sehingga kecepatan jantung meningkat.
29
b. apakah hasil pratikum saudara sesuai dengan teori?
berdasarkan teori Untuk hasil pengukuran pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi,
hasil yang kami peroleh tidak sesuai dengan teori, hal ini mungkin disebabkan karena
beberapa faktor: pertama, dikarnakan waktu yang digunakan untuk melakukan
pengukuran tidak sesuai dengan prosedur, yang seharusnya 2-3 menit kami persingkat
menjadi kurang dari 2 menit hal ini dikarenakan waktu praktikum yang terbatas sebab
adanya pengulangan-pengulangan dalam pengukuran, sehingga kondisi fisik praktikan
belum kembali pada keadaan normal. Kedua, dikarnakan kondisi praktikan yang
kelelahan, disebabkan karena pengukuran yang dilakukan berkali-kali sehingga
mempengaruhi emosi praktikan juga.
c. apakah hasil pratikum saudara tidak sesuai dengan teori, jelaskan mengapa demikian?
-
10. a. secara teoritis, bagaimanakah pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan
darah?
Pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah sebagaimana hasil
percobaan kami yang menunjukkan adanya peningkatan denyut nadi, tekanan sistolik,dan
tekanan diastolik setelah melakukan latihan fisik seperti naik turun bangku. Hal ini
disebabkan karena perubahan yang besar dalam sistem sirkulasi dan pernapasan. Pada menit
pertama terjadi kenaikan denyut nadi dan tekanan darah yang drastis karena masih belum bisa
melakukan hal tersebut, akan tetapi lama kelamaan tekanan darah dan denyut nadi menurun
karena kerja jantung kembali normal.
Untuk hasil praktikum pengaruh aktifitas fisik tekanan sistolik, diastolik, dan pengukuran
denyut nadi, hasil yang kami peroleh bisa dibilang sesuai dengan teori, sebab tekanan sistolik,
diastolic, dan denyut nadi meningkat saat praktikan melakukan aktifitas fisik dan kemudian
menurun selaras dengan menit-menit selanjutnya (kondisi tidak melakukan aktifitas fisik).
Sehingga dapat dikatakan bahwa praktikum kami sesuai dengan teori yang ada. Barorefleks
dan Baroreseptor Reseptor tekanan (baroreseptor) adalah reseptor yang sensitive terhadap
perubahan tekanan darah. Reseptor ini ditemukan pada arteri karotis dan pada lengkung aorta.
30
Refleks Baroreseptor (keseimbangan aktivitas sistem simpatis – parasimpatis) Barorefleks
mencakup sistem saraf simpatis yang diperlukan untuk pengaturan tekanan darah yang cepat
dari waktu ke waktu. Turunya tekanan darah menyebabkan neuron-neuron yang sensitive
terhadap tekanan (baroreseptor pada arcus aorta dan sinus karotid) akan mengirimkan implus
yang lebih lemah kepada pusat-pusat kardiovaskular dalam sambungan sumsum. Ini akan
menimbulkan peningkatan respons refleks pusat simpatik dan penurunan pusat parasimpatik
terhadap jantung dan pembuluh yang mengakibatkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh
darah jantung) dan meningkatkan sekuncup jantung, perubahan ini menurunkan tekanan darah
kompensasi.
c. apabila hasil pratikum saudara tidak sesuai dengan teori, jelaskan mengapa demikian
31