Oleh
ARMAYANTI
NIM: 10010121
Latar Belakang: Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau
dada yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuhatau rasa sakit atau rasa
terbakar di perut. Setiap orang dari berbagai usia dapat terkena dispepsia, baik pria maupun
wanita. Sekitar satu dari empat orang dapat terkena dyspepsia dalam beberapa waktu
(Calcaneus, 2011). Berbagai kondisi bisa menyebabkan dispepsia. Gejala utamanya biasanya
adalah rasa sakit di perut bagian atas. Gejala lain yang mungkin tampak adalah rasa panas
atau terbakar di bagian dada bawah, kembung, sendawa, merasa cepat kenyang, pusing atau
muntah-muntah. Gejala-gejala dyspepsia berkaitan kebiasaan makan. Oleh karena itu sangat
dituntut bagi remaja putri agar mempunyai pengetahuan tentang penyakit dispepsia supaya
bisa melakukan pencegahan sebelum menderita penyakit tersebut.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri di Gampong
Baroh Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie tentang dyspepsia berdasarkan umur dan sumber
informasi.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross
– sectional, yaitu peneliti hanya ingin melihat gambaran pengetahuan remaja putri tentang
dispepsia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang ada di Gampong
Baroh Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie yang berjumlah 46 orang, dan yang menjadi sampel
sebanyak 46 orang (total sampling). Cara pengumpulan data dengan cara membagikan
kuesioner.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri tentang
dispepsia mayoritas berpengetahuan rendah, yaitu sebanyak 24 responden (52,2%),
responden remaja akhir mayoritas mempunyai pengetahuan yang tinggi (16,7%) dan
responden remaja awal mayoritas mempunyai pengetahuan yang rendah (100%), responden
yang berada pada kategori pernah mendapatkan informasi tentang dispepsia mayoritas
mempunyai pengetahuan yang tinggi (14,3%), dan responden yang tidak pernah mayoritas
mempunyai pengetahuan yang rendah (62,5%).
Kesimpulan: Dari 46 responden diperoleh hasil bahwa semakin tua umur maka akan
semakin tinggi pengetahuan yang diperoleh. Responden yang mendapatkan informasi
cenderung mempunyai pengetahuan yang tinggi, dibandingkan dengan responden yang tidak
mendapatkan sumber informasi.
Karya Tulis ini Telah Disetujui untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
Diploma III Kebidanan STIKes U`Budiyah Banda Aceh
Pembimbing
MENGETAHUI:
KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN
STIKES U`BUDIYAH BANDA ACEH
MENYETUJUI MENGETAHUI
KETUA STIKES U`BUDIYAH KETUA PRODI DIPLOMA III
BANDA ACEH KEBIDANAN
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
3. Cut Efriana, S.ST selaku ketua prodi Diploma III kebidanan STIKes U`Budiyah
Banda Aceh.
Sigli.
5. Kepada Bapak Syahbuddin, S.ST. M. Kes selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan dan saran terhadap kesempurnaan isi KTI penulis ini.
6. Seluruh staf Pengajar Akademi Kebidanan STIKes U`budiyah Banda Aceh yang
mendidik dan mengajari penulis menjadi orang yang berguna bagi Agama dan
Bangsa.
7. Ayahanda dan Ibunda serta seluruh keluarga tersayang yang telah banyak
menyumbangkan segala bantuan dan semangat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat diselesaikan.
Selanjutnya dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis menerima saran
dan kritikan yang bersifat membangun sehingga Karya Tulis Ilmiah yang sederhana
Penulis
DAFTAR TABEL
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari D-III Kebidanan STIKes U`budiyah Banda
Aceh
ABSTRAK ........................................................................................................ i
PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Oreontz. 2011).
Perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi salah satu penyebab
yang menunjukkan rasa nyeri atau tidak menyenangkan pada bagian atas perut
(Setyono, 2006).
Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
atau dada yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuhatau rasa
sakit atau rasa terbakar di perut. Setiap orang dari berbagai usia dapat terkena
dispepsia, baik pria maupun wanita. Sekitar satu dari empat orang dapat terkena
definisi lain mengenai dispepsia, sebuah istilah yang menggambarkan rasa sakit
dan kadang gejala yang muncul dari bagian atas perut. Penyebabnya beragam
2012).
biasanya adalah rasa sakit di perut bagian atas. Gejala lain yang mungkin
tampak adalah rasa panas atau terbakar di bagian dada bawah, kembung,
tukak lambung dan peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh
kopi, alergi atau sensitive terhadap makanan seperti merica, cabe, jahe dan
rempah lainnya. Faktor yang lain adalah kebiasaan makan sambil bicara atau
gigi tanggal sehingga udara tertelah ketika makan menyebabkan perut kembung
mengenai definisi dispepsia. Namun kali ini, mereka baru bisa paham secara
keseluruhan bahwa kondisi yang seperti itulah yang disebut dengan dispepsia.
Kebanyakan orang pernah merasakan dyspepsia atau sering juga disebut dengan
2012).
Rasa sakit atau tidak nyaman bernama dyspepsia ini biasanya bertahan
selama 4 minggu atau lebih. Tetapi kondisi dyspepsia ini selalu datang dan
pergi. Tidak menetap terlalu lama untuk kemudian datang kembali dan
mengalami dyspepsia dan mereka lebih memilih mendapatkan obat bebas yang
bisa dibeli di apotik atau toko obat untuk menyembuhkan dispepsia yang
proporsi 1,5% untuk kategori 10 penyakit terbesar pada pasien rawat jalan
kematian. Survei yang dilakukan dr Ari F. Syamdari FKUI pada tahun 2001
dari 93 pasien yang diteliti, hampir 50% mengalami dispepsia (Oreontz. 2011).
Berdasarkan data dari Kepala Bagian Hukum dan Humas RSU Zainal
orang.
sebanyak 165 kasus dispepsia yang di rawat di rumah sakit (Dinkes Pidie,
orang, yang terdiri dari 713 laki-laki dan 1113 perempuan. Jumlah remaja putri
Baroh, 2013).
remaja putri tentang dispepsia, dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa
remaja putri di Gampong Baroh Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie tidak begitu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui lebih banyak tentang dyspepsia pada remaja putri,
dan juga dapat mengetahui seberapa baik pengetahuan siswa tentang dispepsia.
2. Bagi siswa
Bagi peneliti lain dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan referensi
dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam melakukan
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengideraan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).
Tingkat pengetahuan domain kognitif menurut Notoatmodjo (2012)
mempunyai 6 (enam) tingkatan, yaitu:
a. Tahu (know)
c. Aplikasi (Aplication)
1. Umur
Umur adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan.
Umur juga berpengaruh terhadap psikis seseorang dimana usia muda sering
menimbulkan ketegangan, kebingungan, rasa cemas dan rasa takut sehingga
dapat berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Biasanya semakin dewasa maka
cenderung semakin menyadari dan mengetahui tentang permasalahan yang
sebenarnya. Semakin bertambah umur maka semakin banyak pengalaman yang
diperoleh, sehingga seseorang dapat meningkatkan kematangan mental dan
intelektual sehingga dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam
bertindak (Hurlock, 2005).
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan
epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam hampir
semua keadaan menunjukan hubungan dengan umur (Notoatmodjo, 2003).
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan
suatu benda atau mkhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Misal, umur
manusia dikatakan lima belas tahun di ukur sejak dia lahir hingga waktu
umur itu dihitung (Hardiwinoto, 2011).
Menurut Widyastuti (2011), katagori umur dibagi dalam 3 kategori,
yaitu:
a. Masa Remaja awal (usia 10 – 12 tahun).
2. Sumber Informasi
adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti
bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses
merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem
yang ada.
(Notoadmodjo, 2003).
demikian pesan yang disampaikan akan dapat lebih mengerti terhadap data
dan fakta kesehatan yang dianggap sulit atau rumit sehinggga mereka
a. Media Cetak
1. Pengertian Dispepsia
Dispepsia adalah gangguan perut sebelah atas, tengah (bukan sisi kiri
atau kanan), ditandai dengan rasa penuh, kembung, nyeri, beberapa dengan
mual-mual, perut keras, bahkan sampai muntah (Puspitasari, 2010).
Dispepsia adalah rasa nyeri atau perasaan tidak nyaman pada perut
bagian atas. Keluhan yang timbul adalah rasa nyeri pada ulu hati, mual,
kembung, muntah, dan cepat kenyang. Dispepsia dibedakan menjadi dispepsia
organik dan dispepsia fungional. Dispepsia organik, jika keluhan yang timbul
disebabkan karena kelainan organ tubuh seperti tukak lambung, usus dua
belas jari, radang pankreas, radang empedu, dan sebagainya. Selain itu, obat-
obatan rematik, beberapa antibiotik, penyakit diabetes melitus, dan penyakit
jantung juga dapat menimbulkan dispepsia organik. Dispepsia fungsional
berupa keluhan dispepsia yang telah berlangsung beberapa minggu tanpa
didapat kelainan atau gangguan struktural organ tubuh berdasarkan
pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi, dan endoskopi (Muslimah, 2009).
Dispepsia adalah kumpulan gejala yang paling sering timbul pada
kelainan dalam saluran pencernaan makanan pada umumnya, sering dokter
umum memberikan diagnosis “gastritis” pada penderitanya, meskipun sudah
diketahui bahwa gastritis kronika belum terbukti berkaitan sebagai penyebab
langsung. Dispepsia sebenarnya berarti pencernaan yang salah, dan pada
waktu sekarang dipakai untuk menyatakan sekumpulan gejala dari saluran
pencernaan makanan bagian atas, termasuk gejala-gejala nyeri tak enak, rasa
penuh habis makan, kembung, bersendawa, anoreksia, mual, muntah, panas
daerah jantung, dan regurgitasi (Pangalila, 2004).
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/ gejala klinis yang terdiri dari
rasa tidak enak/ sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan. Keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada
(heatburn) dan regurgitasi asam lambung, kini tidak lagi termasuk pengertian
dispepsia. Pengertian dispepsia terbagi dua, yaitu dispepsia organic, bila telah
diketahui adanya kelainan organic sebagai penyebabnya, dan dispepsia
nonorganik atau dispepsia fungsional, atau dispepsia nonulkus (DNU), bila
tidak jelas penyebabnya (Mansjoer, 2001).
Dispepsia adalah gangguan pencernaan, merupakan kasus yang cukup
banyak, sampai 40% dari seluruh kasus penyakit yang datang ke poliklinik
umum dan penyakit dalam RSU, puskesmas atau bahkan praktek-praktek
dokter. Dari semua kasus dispepsia, 30% karena gangguan fisik/ organic tanpa
problem psikis, sedangkan yang 70% terjadi karena gangguan fisik/ organic
yang dilatarbelakangi oleh timbulnya stress psikis (kecemasan) (Wicaksana,
2008).
2. Penyebab Dispepsia
e. Kanker lambung
gejala:
1) Nyeri epigastrium terlokalisasi
4) Nyeri episodik
5) Mudah kenyang
7) Mual
8) Muntah
bulan.
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada
suatu keadaan satu gejala lebih dominan dari yang lain, sehingga
(Akhwat, 2009):
c. Dispepsia tipe ulkus yaitu nyeri epigastrium yang mereda bila makan
atau minum antasid dan nyeri biasanya terjadi sebelum makan dan
tengah malam.
4. Macam-macam dispepsia
Ada dua macam dispepsia, yaitu (Puspitasari, 2010):
a. ulkus like dyspepsia (nyeri timbul bila terlambat makan/ tak ada makanan)
b. dismotility like dyspepsia (rasa cepat penuh/ kenyang, nyeri setelah makan
5. Pencegahan Dispepsia
b. Hindari merokok
esophagus.
d. Olahraga secara teratur dan ringan. Aktivitas fisik selama 30-60 menit
e. Kelola stres. Ciptakan suasana tenang pada waktu makan. Melatih teknik
sekali kosong.
e. Jangan mengkombinasi lebih dari satu protein makanan setiap kali makan.
6. Pengobatan Dispepsia
membantu pada radang dinding lambung oleh karena terlalu banyak asam.
hidroksida.
D. Kerangka Teoritis
Menurut Hurlock,
(2005):
- Umur Pengetahuan remaja
putri tentang dispepsia
Menurut
Notoatmodjo,(2005):
- Sumber informasi
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
(Notoatmodjo, 2003).
soal).
soal).
f. Rendah : Jika responden menjawab benar < 56% (benar 0-8 soal)
3. Sumber informasi
Pengukuran sumber informasi dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu :
(Ramadhan, 2013)
c. Pernah bila ≥ 4 sumber informasi
Variabel dependent
1 Pengetahuan Segala sesuatu Mengedarkan - Kuesioner Ordinal - Tinggi
siswa yang diketahui kuesioner dan - Sedang
tentangdispe remaja putri wawancara, - Rendah
psia tentang dengan kriteria
dispepsia hasil:
- Tinggi: Jika
responden
menjawab
benar 76 % -
100%, (benar
13 - 16
soal).
- Sedang: Jika
responden
menjawab
benar 56% -
75%.(benar 9
- 12 soal).
- Rendah : Jika
responden
menjawab
benar < 56%
(benar 0-8
soal)
Variabel independent
2 Umur Lamanya Mengedarkan - Kuesioner Ordinal - Dewasa awal
hidup kuesioner dan - Dewasa
responden wawancara, menengah
dengan kriteria - Dewasa akhir
sampai dengan
hasil:
tahun yang - Masa
teakhir Remaja awal
(usia 10 – 12
tahun).
- Pada masa
Definisi
No Variabel Cara ukur Alat ukur Skala Hasil ukur
Operasional
remaja
tengah (13-
15 tahun).
- Masa remaja
Akhir (16-19
tahun)
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sectional, yaitu peneliti hanya ingin melihat gambaran pengetahuan remaja putri
tentang dispepsia.
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang ada di Gampong Baroh
Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie pada bulan Juli tahun 2013 yang berjumlah
46 orang.
2. Sampel
1. Tempat
Kabupaten Pidie.
2. Waktu
D. Instrumen Penelitian
disediakan.
E. Pengumpulan Data
1. Data Primer
sebelumnya.
2. Data Sekunder
1. Pengolahan Data
yang tepat.
1. Analisa Univariat
= 100%
Keterangan :
P = presentase
f = frekuensi teramati
n = jumlah responden yang menjadi sampel
2. Analisa Bivariat
Data diolah dengan tabulasi silang dan dibahas dalam bentuk narasi.
BAB V
1. Keadaan Geografis
2. Keadaan Demografis
orang, yang terdiri dari 713 laki-laki dan 1113 perempuan, dengan jumlah
Kepala Keluarga (KK) sebanyak 432. Mata pencarian utama penduduk adalah
B. Hasil Penelitian
pengolahan data serta penulis analisa, maka memperoleh hasil sebagai berikut :
1 Tinggi 6 13.0
2 Sedang 16 34.8
3 Rendah 24 52.2
Jumlah 46 100
Sumber:Data Primer (diolah)2013
2. Umur
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Umur Remaja Putri tentang Dispepsia di
Gampong Baroh Kecamatan Pidie
Kabupaten Pidie Tahun 2013
responden (65,2%).
3. Sumber Informasi
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Remaja Putri tentang
Dispepsia di Gampong Baroh Kecamatan Pidie
Kabupaten Pidie Tahun 2013
1 Pernah 14 30.4
2 Tidak Pernah 32 69.6
Jumlah 46 100
Sumber:Data Primer (diolah)2013
C. Tabulasi silang
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Pengetahuan Remaja Putri
Dispepsia Berdasarkan Umur di Gampong Baroh
Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie
Tahun 2013
Pengetahuan
No Umur Tinggi % Sedang % Rendah % F %
1 Remaja awal 0 0.0 0 0 5 100 5 100
2 Remaja tengah 1 9.1 3 27.3 7 63.6 11 100
3 Remaja akhir 5 16.7 13 43.3 12 40.0 30 100
Jumlah 6 16 24 46
Sumber:Data Primer (diolah) 2013
(100%).
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Pengetahuan Remaja Putri
Dispepsia Berdasarkan Sumber Informasi di Gampong Baroh
Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie
Tahun 2013
Sumber Pengetahuan
No Informasi Tinggi % Sedang % Rendah % F %
1 Pernah 2 14.3 8 57.1 4 28.6 14 100
2 Tidak 4 12.5 8 25.0 20 62.5 32 100
Pernah
Jumlah 6 16 24 46
Sumber:Data Primer (diolah) 2013
D. Pembahasan
Umur juga berpengaruh terhadap psikis seseorang dimana usia muda sering
berumur lebih tua akan mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi, hal ini
disebabkan oleh semakin tua umur seseorang dalam batas normal maka akan
mental dan intelektual sehingga dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana
dalam bertindak.
2. Pengetahuan Remaja Putri tentang Dispepsia berdasarkan Sumber
Informasi
(62,5%).
adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti
bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses
sumber informasi yang diperoleh oleh responden, maka akan semakin tinggi
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang
sudah dilakukan, sehingga dapat diberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Semakin tua umur maka akan semakin tinggi pengetahuan yang diperoleh.
informasi.
B. Saran-saran
1.Bagi Peneliti
tentang dyspepsia pada remaja putri, dan juga dapat mengetahui seberapa baik
Melalui penelitian ini diharapkan bagi peneliti lain dapat dimanfaatkan dan
dijadikan sebagai bahan referensi dan hasil penelitian ini dapat dijadikan
Ali, Iskandar. (2006). Sehat dengan Ramuan Tradisional, Mengatasi Gangguan pada
Pencernaan dengan Ramuan Tradisional. Erlangga: Jakarta
Wicaksana, Inu, (2008). Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa. Media Aeculapius: Jakarta
Petunjuk Pengisian:
Berikan tanda Ceklist (√) pada salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat
dan benar
I. Karakteristik Responden
Isilah sesuai dengan kriteria Anda
a. Nomor responden :
b. Inisial Responden :
II. Umur
Berapa umur anda saat ini ?
10 – 12 tahun
13 – 15 tahun
16 – 19 tahun
Pernah
Tidak pernah
2. Kalau pernah darimana saudara dapatkan? (Boleh mencontreng lebih dari satu
di kolom “berapa kali”
a. Radio
b. Tv
c. Surat kabar
d. Majalah
e. Koran
f. Poster
g. Internet
h. Teman
i. Guru
j. Penyuluh kesehatan
k. Lainnya, sebutkan ….
IV. Pengetahuan Responden
1. Pengertian dispepsia adalah …
a. Rasa sakit di kepala
b. Rasa sakit di perut
c. Rasa sakit di ulu hati.
2. Tanda dan gejala dispepsia adalah …
a. Kembung, dan mual-mual
b. Demam dan muntah-muntah
c. Sakit kepala dan nyeri di kepala
3. Dimanakah rasa nyeri dispepsia (nyeri perut) terjadi?
a. Perut sebelah atas
b. Perut bagian tengah
c. Perut bagian bawah
4. Dispepsia (nyeri perut) dapat timbul karena
a. Terlalu banyak makan
b. Stress dan kecemasan
c. Tidur terlalu larut malam
5. Penyakit dispepsia mudah disembuhkan
a. Benar
b. Salah
c. Tidak tahu
6. Penyakit dispepsia (nyeri perut) terjadi karena masuk angin
a. Benar
b. Salah
c. Tidak tahu
7. Dispepsia dapat juga terjadi karena diet terlalu ketat
a. Benar
b. Salah
c. Tidak tahu
8. Dispepsia (nyeri perut) dapat pula disebabkan oleh ….
a. Makan yang teratur
b. Makan yang tidak teratur
c. Makan yang dingin dan asam
9. Dispepsia (nyeri perut) dapat disebabkan oleh ulkus lambung
a. Benar
b. Salah
c. Tidak tahu
10. Yang bukan termasuk Gejala dispepsia adalah sebagai berikut.
a. Mual-mual
b. Nyeri ulu hati
c. Kesemutan
11. Penyebab mual-mual pada dispesia adalah …
a. Produksi asam lambung yang meningkat
b. Produksi asam lambung yang menurun
c. Produksi asam lambung yang stabil
12. Berat badan yang berlebihan tidak mempunyai pengaruh terhadap penyakit
dispepsia (nyeri perut)
a. Benar
b. Salah
c. Tidak tahu
13. Berbaring secara tiba-tiba setelah makan dapat menyebabkan dispepsia
a. Benar
b. Salah
c. Tidak tahu
14. Obat antasida yang umum dikenal adalah
a. Diabetasol
b. Antasida
c. Bodrex
15. Kelebihan asam lambung berhubungan dengan dispepsia (nyeri perut)
a. Benar
b. Salah
c. Tidak tahu
KUNCI JAWABAN
Pengetahuan Responden
1. C
2. A
3. A
4. B
5. A
6. B
7. A
8. A
9. A
10. C
11. A
12. B
13. A
14. B
15. A