Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN

PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI


SULAWESI UATARA
Virginia M.A. Tompodung*, Chreisye K.F. Mandagi*, Febi K. Kolibu*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Pemasaran jasa pelayanan kesehatan rumah sakit harus selalu berorientasi pada kepuasan
pengguna jasa pelayanan (customer satisfaction), dan tetap harus konsisten dengan selalu
memperhatikan standard operating procedure, dimana rumah sakit yang berhasil yaitu rumah
sakit yang memiliki kemampuan manajemen yang baik dan memanfaatkan peluang dalam
masyarakat juga mampu mengelola bauran pemasaran. Variabel Bauran Pemasaran yang diteliti
dalam penelitian ini ada empat, yaitu variabel produk, harga, tempat, dan promosi. Tujuan
Penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pemanfaatan pelayanan rawat inap di UPTD
Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini bersifat survei analitik dengan
pendekatan cross sectional study atau studi potong lintang. Tempat pelaksanaan penelitian di
UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara, pada bulan Mei- Juni 2017. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 157 pasien dengan sampel sebanyak 62 pasien. Uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square (: 0.05 ; Cl : 95 %). Hasil Penelitian ini
menunjukan hubungan antara bauran pemasaran dengan pemanfaatan pelayanan rawat inap di
UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara dalam variabel produk, harga, tempat, dan
promosi memiliki nilai p value 0.000. Terdapat hubungan antara bauran pemasaran
(produk,harga,tempat, dan promosi) dengan pemanfaatan pelayanan rawat inap di UPTD Rumah
Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara.

Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap.

ABTRACT
The marketing of hospital health services should always be oriented towards customer
satisfaction, and should be consistent with always taking into account the standard operating
procedure where successful hospitals are hospitals with good management capabilities and exploit
opportunities in the community as well Able to manage the marketing mix. Marketing Mix
Variables studied in this research there are four, namely product variables, price, place, and
promotion. The purpose of this study is to analyze the relationship between utilization of inpatient
services at UPTD Mata Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara. This research is an analytic
survey with cross sectional study. Place of research implementation at UPTD Mata Rumah Sakit
Mata Provinsi Sulawesi Utara, from May to June 2017. The population in this study were 157
patients with a sample of 62 patients. The statistical test used in this research is chi-square test
95%). The results of this study show the relationship between marketing mix with
utilization of inpatient service at UPTD Mata Mata Hospital of North Sulawesi Province in
product, price, place and promotion variable have p value 0.000. There is a relationship between
marketing mix (product, price, place, and promotion) with utilization of service of inpatient at
UPTD Mata Hospital of North Sulawesi Province.

Keywords: Marketing Mix, Utilization of Inpatient Services.

1
PENDAHULUAN Dari hasil data tersebut dapat dilihat jumlah
Pemasaran jasa pelayanan kesehatan rumah pasien ruang rawat inap di UPTD Rumah
sakit harus selalu berorientasi pada kepuasan Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara pada
pengguna jasa pelayanan (customer tahun 2015 mengalami penurunan jumlah
satisfaction), dan tetap harus konsisten jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
dengan selalu memperhatikan standard (2014), tetapi terjadi peningkatan kembali
operating procedure (Muninjaya, 2004) pada tahun 2016. (data rekam medis UPTD
dimana rumah sakit yang berhasil yaitu Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara).
rumah sakit yang memiliki kemampuan Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa
manajemen yang baik dan memanfaatkan faktor dari bauran pemasaran Rumah Sakit
peluang dalam masyarakat juga mampu yang belum berjalan dengan baik.
mengelola bauran pemasaran (Nurlia, 2012). Berdasarkan observasi awal melalui
Dalam menunjang peningkatan pengambilan data jumlah pemanfaatan
pelayanan kesehatann untuk menstabilkan pelayanan rawat inap pada tahun
pendapatan rumah sakit dengan situasi sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk
ekonomi di Indonesia saat ini yang melakukan penelitian tentang hubungan
cenderung menurun dimana salah satu antara bauran pemasaran dengan
penyebab adalah turunnya daya beli pemanfaatan pelayanan rawat inap di UPTD
masyarakat terhadap barang maupun jasa Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara.
khususnya dalam lingkup rumah sakit yang
disebabkan oleh kenaikan harga obat serta METODE PENELITIAN
alat kesehatan yang digunakan, rumah sakit Penelitian ini menggunakan desain penelitian
membutuhkan strategi bauran pemasaran cross-sectional study (studi potong lintang).
yang tepat demi memenangkan persaingan Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni
dan memahami keinginan pasien dengan tahun 2017 di UPTD Rumah Sakit Mata
melakukan suatu strategi pemasaran yang Provinsi Sulawesi Utara. Responden dalam
tepat (Griffith, 1997). Dalam penelitian ini, penelitian ini adalah pasien unit rawat inap.
variabel bauran pemasaran yang diteliti ada Besar sampel yang didapat dari perhitungan
empat, yaitu produk,harga,tempat,dn dengan menggunakan rumus Slovin adalah 62
promosi. responden. Peneliti menggunakan teknik non
Dari pengambilan data awal di probability sampling dalam pengambilan
UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi sampel. Penelitian ini menggunakan
Utara, diperoleh gambaran mengenai instrumen berupa kuesioner, dimana peneliti
kunjungan pasien rawat inap tiga tahun melakukan wawancara. Setelah data
terakhir yaitu tahun 2014 berjumlah 708 terkumpul, dan dimasukkan dalam program
pasien, tahun 2015 berjumlah 441 pasien, komputer, maka peneliti melakukan analisis
dan pada tahun 2016 berjumlah 731 pasien. data, yaitu analisis univariat yang meliputi

2
karakteristik responden,produk, harga, keputusan untuk mendapatkan pelayanan
tempat, promosi, dan pemanfaatan pelayanan yang maksimal.
rawat ianp; analisis bivariat yang meliputi
hubungan antara produk dengan pemanfaatan Bauran Pemasaran
pelayanan rawat inap, hubungan antara harga Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
dengan pemanfaatan pelayanan rawat inap, suatu alat pemasaran yang dipakai oleh
hubungan antara tempat dengan pemanfaatan perusahaan secara terus-menurus untuk
pelayanan rawat inap, dan hubungan antara mencapai tujuan di pasar sasaran (Kotler,
promosi dengan pemanfaatan pelayanan 2002) variabel bauran pemasaran dalam
rawat inap penelitian ini ada empat, yaitu produk, harga,
tempat, dan promosi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang didapatkan dalam penelitian
Lokasi Penelitian ini untuk variable produk, 40 responden
UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi menjawab produk baik, dan 12 respondeng
Utara terletak di Jln. W.Z. Yohanes No. 1. menyatakan kurang baik, variabel harga 39
responden menyatakan harga yang diberikan
Karakteristik Responden baik dan 22 responden menyatakan kurang
Responden dalam penelitian ini adalah pasien baik, untuk variabel tempat 48 responden
rawat inap ataupun keluarga pasien di UPTD menyatakan baik dan 23 responden
Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara. menyatakan tempat kurang baik, untuk
Jumlah responden yang didapat yaitu variabel promosi 38 responden menyatakan
sebanyak 62 responden. Dari data yang baik dan 23 responden menyatakan kurang
diperoleh, diketahui bahwa sebagian besar baik, variabel pemanfaatan 43 responden
responden dalam penelitian ini berada pada menyatakan pemanfaatan baik, dan 18
kelompok umur 45-80 tahun, sedangkan responden menyatakan kurang baik.
jumlah responden yang paling sedikit berada
pada kelompok umur 20-35 tahun. Hubungan Antara Produk dengan
Tingkat pendidikan terakhir yang Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap
ditempuh oleh responden, sebagian besar Tabel 1. Hubungan Antara Produk dengan
berada pada tingkat Sekolah Menengah Atas pemanfaatan pelayanan rawat
(SMA/SMK). Hal ini menunjukkan bahwa inap
sebagian besar responden berada pada tingkat Pemanfaatan
Total p-
pendidikan sedang sehingga dapat Produk Ya Tidak
value
n % n % n %
berpengaruh kepada keputusan pemanfaatan baik 38 95.0 2 5.0 40 100
Kurang 0.000
pelayanan rawat inap dimana pasien 5 23.8 17 77.3 13 100
baik
Jumlah 43 70.5 19 30.6 62 100
diharapkan pasien dinilai dari tingkat
pendidikannya mampu untuk mengambil

3
Berdasarkan tabel 1 menunjukan responden rawat inap baik berjumlah 34 responden
yang mengatakan bahwa produk yang (87.2%) dan responden yang mengatakan
ditawarkan rumah sakit baik dan pemanfaatan pelayanan rawat inap kurang
pemanfaatan pelayanan rawat inap baik baik berjumlah 5 responden (12.8%).
berjumlah 38 responden (95.0%) dan Sedangkan responden yang mengatakan
responden yang mengatakan pemanfaatan bahwa harga yang diberikan rumah sakit
pelayanan rawat inap kurang baik berjumlah kurang baik tetapi memanfaatkan pelayanan
2 responden (5.0%). Sedangkan responden rawat inap berjumlah 9 responden (39.1%)
yang mengatakan bahwa produk yang dan responden yang mengatakan kurang baik
ditawarkan rumah sakit kurang baik tetapi dan tidak memanfaatkan pelayanan rawat
memanfaatkan pelayanan rawat inap inap di rumah sakit berjumlah 14 responden
berjumlah 5 responden (23.7%) dan (69.9%). Selanjutnya dari hasil tabulasi
responden yang mengatakan kurang baik dan silang dan uji Chi-square antara variabel
tidak memanfaatkan pelayanan rawat inap di independent dan dependent diperoleh bahwa
rumah sakit berjumlah 17 responden (77.3%). tidak ada hubungan yang bermakna antara
Selanjutnya dari hasil tabulasi silang dan uji harga dengan pemanfaatan pelayanan rawat
Chi-square antara variabel independent dan inap di UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi
dependent diperoleh bahwa ada hubungan Sulawesi Utara dengan nilai p = 0,000, maka
yang bermakna antara produk dengan H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian
pemanfaatan pelayanan rawat inap di UPTD tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat
Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara hubungan antara tarif (harga) pelayanan
dengan nilai p = 0.000, maka H0 diterima. kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan
rawat inap di UPTD Rumah Sakit Mata
Hubungan Antara Harga dengan Provinsi Sulawesi Utara.
Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap Hubungan Antara Tempat dengan
Tabel 2. Hubungan Antara Harga dengan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap
Pemanfaatan Pelayanan Rawat Tabel 3. Hubungan Antara Tempat dengan
Inap Pemanfaatan Pelayanan Rawat
Inap
Pemanfaatan p-
Total
Harga Ya Tidak val
N % n % n % ue Pemanfaatan
Total p-
baik 34 87.2 5 12.8 39 100 Tempat Ya Tidak
0.0 value
Kurang N % n % n %
9 39.1 14 60.9 23 100 00
baik baik 35 92.1 3 7.9 38 100
Jumlah 43 69.4 18 30.6 62 100 Kurang 0.000
8 33.3 16 66.7 24 100
baik
Jumlah 43 68.3 19 30.7 62 100
Tabel 2 menunjukan responden yang
mengatakan bahwa harga yang diberikan
rumah sakit baik dan pemanfaatan pelayanan

4
Berdasarkan tabel 3 menunjukan responden pelayanan rawat inap baik berjumlah 34
yang mengatakan bahwa tempat yang responden (89.5%) dan responden yang
diberikan rumah sakit baik dan pemanfaatan mengatakan pemanfaatan pelayanan rawat
pelayanan rawat inap baik berjumlah 35 inap kurang baik berjumlah 4 responden
responden (92.1%) dan responden yang (10.5%). Sedangkan responden yang
mengatakan pemanfaatan pelayanan rawat mengatakan bahwa promosi yang diberikan
inap kurang baik berjumlah 3 responden rumah sakit kurang baik tetapi memanfaatkan
(7.9%). Sedangkan responden yang pelayanan rawat inap berjumlah 9 responden
mengatakan bahwa tempat yang diberikan (37.4%) dan responden yang mengatakan
rumah sakit kurang baik tetapi memanfaatkan kurang baik dan tidak memanfaatkan
pelayanan rawat inap berjumlah 8 responden pelayanan rawat inap di rumah sakit
(33.3%) dan responden yang mengatakan berjumlah 15 responden (62.5%). Hasil uji
kurang baik dan tidak memanfaatkan Chi-square antara variabel independent dan
pelayanan rawat inap di rumah sakit dependent diperoleh bahwa ada hubungan
berjumlah 16 responden (66.7%). yang bermakna antara promosi dengan
Selanjutnya dari hasil tabulasi silang dan uji pemanfaatan pelayanan rawat inap di UPTD
Chi-square antara variabel independent dan Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara
dependent diperoleh bahwa ada hubungan dengan nilai p = 0,000, maka H0 diterima.
yang bermakna antara tempat dengan
pemanfaatan pelayanan rawat inap di UPTD KESIMPULAN
Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dengan nilai p = 0,000, maka H0 diterima. yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
mengenai hubungan bauran pemasaran
Hubungan Antara Promosi dengan dengan pemanfaatan pelayanan rawat inap di
Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi
Tabel 4. Hubungan Antara Promosi dengan Utara, maka dapat disimpulkan:
Pemanfaatan Pelayanan Rawat 1. Terdapat hubungan antara produk dengan
Inap pemanfaatan pelayanan rawat inap di
UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi
Pemanfaatan
Total p- Sulawesi Utara.
Promosi Ya Tidak
value
N % n % n %
2. Terdapat hubungan antara harga dengan
Baik 34 89.5 4 10.5 38 100
Kurang 0.000 pemanfaatan pelayanan rawat inap di
9 37.4 15 62.5 24 100
baik
Jumlah 43 69.4 19 30.6 62 100
UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi
Sulawesi Utara.
Berdasarkan tabel 4 menunjukan responden 3. Terdapat hubungan antara tempat dengan
yang mengatakan bahwa promosi yang pemanfaatan pelayanan rawat inap di
diberikan rumah sakit baik dan pemanfaatan

5
UPTD Rumah Sakit Mata Provinsi Mata Provinsi Sulawesi Utara.
Sulawesi Utara. Manado.
4. Terdapat hubungan antara promosi Anonim, 2016b. Data Rekam Medis Pasien
dengan pemanfaatan pelayanan rawat Rawat Inap (RITL 2014 sampai
inap di UPTD Rumah Sakit Mata dengan 2016) . Rumah Sakit Mata
Provinsi Sulawesi Utara. Provinsi Sulawesi Utara. Manado.
Kotler P, Amstrong G. 2002. Prinsip-Prinsip
SARAN Pemasaran. Jilid 1, Edisi 12, Alih
Dari kesimpulan diatas maka dapat diuraikan Bahasa Bob Sabran, MM. Jakarta:
saran sebagai berikut: Erlangga.
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan Muninjaya AA. 2004.Manajemen Kesehatan.
adalah, sebagai berikut: Jakarta: Kedokteran EGC.
1. Pihak manajemen UPTD Rumah Sakit Nurlia. C. 2012. Hubungan Bauran
Mata Provinsi Sulawesi Utara untuk bisa Pemasaran Dengan Keputusan Pasien
meningkatkan dan mempertahankan Rawat Inap Memilih Layanan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Kesehatan Di Rumah Sakit Islam
Pihak rumah sakit juga memberikan Faisal Makassar Tahun 2011.Jurnal
pelatihan dan pendidikan bagi petugas Administrasi Kebijakan Kesehatan,
kesehatan agar bisa lebih menambah Volume 1, Nomor 1, 2012. Diakses
pengetahuan dan wawasan agar mereka pada tanggal 03 Agustus 2015.
lebih tahu tugas tentang tugas mereka Supriyanto S. 2010. Pemasaran Industri Jasa
masing-masing. Kesehatan. Yogyakarta: Andi.
2. Pihak rumah sakit agar bisa lebih Wiwin W, Rumayar AA, Tucunan AAT.
mengembangkan strategi pemasaran 2016. Hubungan Antara Bauran
yang ada di rumah sakit agar pelanggan Pemasaran Dengan Pemanfaatan
mendapat pelayanan kesehatan yang Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit
memuaskan. Bhayangkara Manado. Fakultas
3. Pihak rumah sakit agar lebih Kesehatan Masyarakat, Universitas
meningkatkan lagi informasi tentang alur Sam Ratulangi, Manado.
pelayanan kepada pasien terlebih khusus
tentang informasi pelayanan mengenai
biaya yang akan pasien dapat selama
memanfaatkan pelayanan rawat inap.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016 a. Profil Rumah Sakit Mata
Provinsi Sulawesi Utara. Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai