BUKU
PEDOMAN PENGKADERAN
IKATAN PELAJAR PUTRI
NAHDLATUL ULAMA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
ii Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama iii
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Maka dengan Buku Pengkaderan format yang lain dari buku DR.H.A. Saerozi alm ketua LP Ma’arif PW Jatim saat itu
pengkaderan sebelum-sebelumnya ini kami berharap agar para dan PW Jogyakarta atas terselenggaranya FGD I dan II, PW
kader IPPNU dapat memulai proses kaderisasi yang berkelanjutan Jatim dan PC Sidoarjo atas terselenggaranya Workshop Materi
dan terarah, disamping itu sebagaimana yang ditargetkan PP Pengkaderan, PW DKI Jakarta atas terselenggaranya KONBES
IPPNU khususnya bidang kaderisasi buku ini bisa digunakan IPPNU. atasan segala dukungan dan jerih payahnya mendapat
sebagai salah satu media untuk mengatasi kesenjangan kondisi balasan pahala dari Allah SWT.
Pengkaderan yang terjadi di sejumlah Pimpinan Wilayah dan Semoga buku ini bemanfaat dan mempunyai dampak
Pimpinan Cabang yang masih belum mampu melaksanakan positif bagi perkembangan organisasi IPPNU yang kita cintai
kegiatan pelatihan-pelatihan pengkaderan Formal sebagaimana ini
yang dilakukan oleh sejumlah Pimpinan Wilayah atau Pimpinan
Cabang secara Ideal. Sehingga sebagai out putnya IPPNU secara Wallahul Muafiq ilaa aqwamith thariq
merata dari sabang sampai merauke mempunyai kader-kader Wassalamu’alaikum Wr.Wb
yang berkualitas dan berpotensi untuk memberikan kontribusi
positif karena komitmen, konsistensi dan tanggungjwab sebagai Jakarta, 20 Nopember 2012
kader termuda bagi Nahdlatul Ulama’ khususnya dan menjadi
organisasi yang layak diperhitungkan karena potensi yang
dimilki kader bukan hanya aspek intelektual tapi juga sosial
PIMPINAN PUSAT
dan spiritual yang dapat diandalkan bagi bangsa indonesia di
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
masa mendatang.
Atas terbitnya buku ini kami menyampaikan terima kasih
yang mendalam kepada para peserta FGD I dan FGD II, para MARGARET ALIYATUL M. KIKI QIBTIYAH
Ketua Umum Sekretaris Umum
peserta Konbes, para peserta Workshop Pengkaderan di Balai
Diklat Sidoarjo, Tim kecil perumus materi yaitu Rekanita Desy
Natalia (PW.Jatim), Nunun Nur aeni (PW Jabar), Novi,solikha
(PW Jateng) dan Rekanika PP.IPPNU yaitu :Siti Maulidah, Nong
Choirunnisa, Farida Faricha, Supraptiwi, Dewi candra Nur
imamah atas usaha, kerja keras dan konsistensinya sehingga
dapat dihasilkan buku pedoman yang lebih sempurna dari
yang sebelumnya. Dan terima kasih pada pendukung yang
lainnya: Shb saidah Tintin M, Shb Dewi Kalimatin, Bapak
iv Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
KONSIDERAN
vi Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama vii
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
viii Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
MEMUTUSKAN BAB I
Menetapkan : 1. Pedoman Pengkaderan sebagaimana PENDAHULUAN
dimaksud dalam sidang Konbes ditetapkan
sebagai Pengkaderan Formal dan Informal
dalam Organisasi IPPNU A. LATAR BELAKANG
2. Pedoman Pengkaderan sebagaimana Kongres IPPNU XVI tahun 2009 di Jawa Tengah telah
dimaksud pada diktum lampiran menguatkan peneguhan IPPNU untuk kembali pada khittohnya,
keputussan ini secara lengkap dan yaitu kembali ke pelajar melalui perubahan akronim IPPNU
terinci tercantum dalam lampiran yang dari Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama menjadi Ikatan
merupakan bagian yang tak terpisahkan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Konsekuensi logis selanjutnya
dari keputusan ini. yang harus dilakukan adalah penataan infrastruktur dan
3. Pedoman Pengkaderan sebagaimana
suprastruktur organisasi kader IPPNU dalam mencetak,
dimaksud dalam keputusan ini adalah
membina, dan memberdayakan kader pada semua tingkat
pedoman yang mengikat ippnU secara
kebutuhan dan kualitas SDM yang dimilikinya. Hal ini sejalan
Nasional dalam melakukan aktivitas
Pengkaderan dan Pelatihan dengan keputusan kongres yang memperjelas bidang garap
IPPNU sebagai organisasi kader sehingga lebih memfokuskan
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan perjuangan IPPNU pada pemberdayaan pelajar putri.
Dalam Kongres tersebut dihasilkan bahwa target IPPNU
Wallahul Muafiq ilaa aqwamith thariq dalam bidang kaderisasi adalah terciptanya kemandirian kader
Wassalamu’alaikum Wr.Wb bagi kaderisasi organisasi IPPNU. Kemandirian yang dimaksud
adalah proses pengembangan kekuatan organisasi secara
Ditetapkan : di Bogor internal, agar tidak tergantung pada pihak lain. Kemandirian
Pada Tanggal : 1 Oktober 2011 M tersebut mencakup kemandirian intelektual, kemandirian
managemen, dan kemandirian material. Sedangkan target
PIMPINAN SIDANG khusus dalam pembinaan kader adalah pada kualitas spiritual,
KOMISI PENGKADERAN IPPNU (KONBES) kualitas kekaryaan, dan kualitas pengabdian. Hal tersebut juga
sejalan dengan visi IPPNU, yaitu terbentuknya kesempurnaan
NADIA LAILATUL FITRIYANI NUR HAYATI
pelajar Putri Indonesia yang bertakwa, berakhlakul karimah,
K e t u a Sekretaris
berilmu dan berwawasan kebangsaan serta misi IPPNU, yaitu
membangun kader NU yang berkualitas, berakhlakul karimah,
Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
bersikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, Sebagai organisasi kader, IPPNU telah melakukan
berbangsa dan bernegara. pencermatan dan pengkajian terhadap dinamika tersebut.
Berangkat dari visi, misi, dan target tersebut dapat dikatakan Salah satu hasil konkrit dari pengkajian ini adalah pembuatan
bahwa IPPNU perlu mengembangkan dan melaksanakan rumusan-rumusan untuk memberikan guidance agar pelajar
pengkaderan khususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan putri dan remaja putri tidak terpengaruh terhadap euphoria
perempuan. IPPNU mempunyai kewajiban untuk menjaga yang bisa menjatuhkan jati diri mereka. Secara internal, IPPNU
kredibilitas organisasi di tengah kompetisi global melalui telah melakukan penataan pengkaderan melalui berbagai
penjagaan kualitas kader, mengingat bahwa tantang global bentuk kebijakan dan kegiatan.
baik yang bersifat internal maupun eksternal masih merupakan Atas dasar kondisi tersebut maka PP. IPPNU Periode 2009-
bagian dari kegelisahan sebuah organisasi kader terutama 2012 pada Rapat Kerja Nasional XVI di Bekasi pada tanggal
dalam pola pembinaan kaderisasi. 27 februari-1 Maret 2010 berkomitmen untuk meneguhkan
Dalam pembentukan kualitas kader yang mantap, responsif, kembali amanah Konbes di Medan tgl 18 – 21 Agustus 2005
dan memunculkan kualitas internal, memerlukan adanya dan Konbes di Jakarta tgl 06 – 09 November 2008. Sehingga
beberapa aspek yang penting, meliputi : terjadi keberlanjutan khususnya pada Program pengkaderan
a. Manusia yang menghasilkan 2 program besar yakni merevisi kurikulum
Bagian terpenting dari proses pengkaderan adalah materi sebagai upaya pengadaan Hand-out pengkaderan
pemahaman manusia atau individu terhadap pola strategi yang belum terselesaikan pada periode sebelumnya pada
yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa tiap jenjang pengkaderan formal IPPNU ; dan menyiapkan
aspek yang dimiliki oleh manusia, yaitu aspek fisik, aspek Pelatih yang menitik beratkan pada pengembangan skill dan
spiritual, aspek mental, dan aspek sosial. Jika hal tersebut wawasan tentang tata cara dan proses melatih dalam rangka
sudah dapat terpenuhi, maka proses kaderisasi akan mempersiapkan tenaga pelatih handal dilingkungan organisasi
melahirkan kader-kader yang mampu merubah baik dirinya IPPNU berdasarkan kebutuhan kader dan kebutuhan organisasi
maupun masyarakat di sekitarnya. dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan di seluruh
b. Institusionalisasi dari komunitas pelajar, santri, dan wilayah di Indonesia dengan menfasilitasi dan melaksanakan
remaja. kegiatan Latihan Pelatih tingkat nasional bagi Pimpinan
Institusionalisasi komunitas pelajar, santri, dan remaja akan Pimpinan Pusat dan Wilayah.
melahirkan sistem-sistem baru yang bergerak dalam sayap- Oleh karenanya PP IPPNU khususnya bidang Pengkaderan,
sayap idealis, kompetitif, kooperatif, dan regeneratif. dalam menunjang persiapan tersebut telah melaksanakan
kegiatan :
Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
1. Focus Group Discussion I; pada tgl 05 – 06 pebruari 2010 di sebagai dasar penyusunan Hand-out pengkaderan untuk
Surabaya, Pusdiklat PW.LP Ma’arif NU JATIM sebagai upaya tiap jenjang pengkaderan formal.
untuk membuka cakrawala, menganalisa, merancang, serta 3. Focus Group Discussion III, 22 – 23 Juni 2011 di Apartemen
mengolah sistem pengkaderan dalam rangka memperkaya Menteng Jakarta Pusat. Yakni penggarapan materi
pola kaderisasi baik formal maupun non formal organisasi. pengkaderan yang dilaksanakan oleh tim perumus materi
Sebagai Narasumber dan fasilitator dalam kegiatan tersebut pengkaderan PP.IPPNU yang hingga saat ini masih dalam
Penggagas dan Penulis buku Pengkaderan Produk Konbes proses penyelesaian.
banjarmasi 1979 H. Afton Huda, senior IPNU yang juga 4. Konferensi Besar (KONBES) IPPNU di Bogor tgl 29
telah menjadi pelaku dan saksi sejarah perjalanan system September-1 Oktober 2011
kaderisasi Ahmad. Heri, senior PP. IPPNU periode 2006- 5. Workshop Kaderisasi di Balai Diklat Sidoarjo tgl 6-7 Oktober
2009 ketua bidang pengkaderan serta kordinatornya 2012
rekanita Dewi Winarti, elly rosida, wiwik endah dan Ketua
PW. LP Ma,arif NU Jatim H.Syairozi. Sebagai peserta PP Hasil akhirnya yang ingin dicapai adalah bahwa IPPNU
IPPNU dan PW yang telah diamanati untuk mengawal hasil memiliki pola pengkaderan terbaru yang merupakan hasil
workshop tgl 26-28 November 2009 di Cimacan, Bogor, Jawa pengkajian terhadap buku pedoman kaderisasi sebelumnya
Barat pada masa rekanita Wafa Patria Ummah yakni PW. disesuaikan dengan berbagai dinamika yang terjadi dan
Jawa Tengah, PW Jawa Timur dan PW. Yogyakarta. Tidak disesuaikan dengan kebutuhan ke depan. Pola pengkaderan
hadir pada saat itu PW. Jawa Barat dan PW. DKI Jakarta. yang dimaksud masih tetap merupakan pola pengkaderan
Adapun sebagai pembahasan adalah evaluasi dari PP dan yang berbasis pada pendulangan kreativitas kader putri dalam
PW IPPNU terkait dengan masih belum terpecahkanya menghadapi dinamika kehidupan dengan tetap memiliki sense
kondisi proses kaderisasi untuk pemberdayaan kader di of belonging, sikap terbuka, dan keberanian untuk mencoba.
masing-masing wilayah yang tidak dapat disamaratakan. Pola kaderisasi terbaru memang masih tetap menggunakan
Sehingga dipandang perlu adanya revisi Kompetensi Dasar pola yang lama yang dianggap masih layak dan memang sudah
sebagai batasan minimal pada kurikulum/rumusan materi baik.
pengkaderan yang ada di IPPNU saat ini. Persamaan pola kaderisasi dalam buku panduan yang
2. Focus Group Discussion II, 20 – 21 Pebruari 2010 di Joglo terbaru ini meliputi beberapa hal. Pertama adalah jenjang
Abang Syarikat Yogyakarta. kaderisasi. Hasil akhir dalam diskusi finalisasi kaderisasi bersama
Dengan menghasilkan revisi kurikulum materi dengan Pimpinan Wilayah disepakati bahwa jenjang kaderisasi
pengkaderan yang disepakati di Rapat Kerja Nasional IPPNU masih sama seperti sebelumnya, yaitu MOP, MAKESTA,
ke XVI pada tanggal 27 Februari-1 Maret 2010 di Bekasi LAKMUD, LAKUT, dan LATPEL. IPPNU tetap menggunakan
Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
pola pelaksanaan LATPEL sebanyak satu kali saja. Jenjang para nara sumber pelatihan di kaderisasi IPPNU, dan calon
kaderisasi IPPNU ini tetap berbeda dengan IPNU, yaitu masih pelatih kaderisasi IPPNU.
menggunakan MOP dan pelaksanaan LATPEL sebanyak satu Kehadiran buku ini diharapkan dapat membantu seluruh
kali saja. Kedua adalah materi-materi kaderisasi dalam buku pihak yang terkait dan memudahkan penyelenggaraan latihan
panduan terdahulu masih digunakan seluruhnya dalam buku baik di internal organisasi IPPNU maupun di latihan di ekternal
panduan kaderisasi terbaru ini. Begitu juga dengan metode, organisasi IPPNU. Dengan mengacu pada buku kaderisasi ini,
alur, dan media yang digunakan. maka latihan yang diselenggarakan akan memenuhi prinsip
Namun, sebagai pengkajian terhadap buku panduan latihan secara benar dan dapat memberikan masukan yang
sebelumnya, buku panduan kaderisasi IPPNU yang terbaru berbobot bagi kader baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
ini pastilah mempunyai perbedaan. Perbedaan yang paling Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat menjadi acuan
mendasar dari pedoman kaderisasi sebelumnya adalah penyelenggaraan pelatihan di organisasi IPPNU di seluruh
HANDOUT/MATERI di setiap jenjang pelatihannya, mulai dari Nusantara sehingga proses kaderisasi bagi para kader IPPNU
MOP, MAKESTA, LAKMUD, LAKUT hingga LATPEL dengan kisi di seluruh Indonesia bisa diseragamkan.
kisi yang disesuaikan dengan kurikulum yang telah disepakati Sebelum penerbitan buku ini, IPPNU memang sudah
peserta KONBES di Bogor tgl 29 September- 1 Oktober tahun mempunyai buku pedoman kaderisasi dari periode sebelumnya.
2011 dan WORKSHOP Pengkaderan di Balai Diklat Kabupaten Akan tetapi, penerbitan buku kaderisasi pada periode
Sidoarjo Jawatimur tgl 6-7 Oktober 2012. Dan bahan HAND- kepengurusan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
OUT(materi) pelatihan Merupakan kumpulan dari materi Ulama (PP-IPPNU) kali ini, pengurus sudah melakukan
materi pelatihan yang telah dilakukan di setiap jenjangnya upaya penyempurnaan terhadap buku pedoman kaderisasi
dari Beberapa Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang se sebelumnya. Penyempurnaan tersebut dilakukan sebagai upaya
Indonesia. untuk memenuhi tuntutan organisasi dan tantangan masa
depan yang disesuaikan dengan kondisi di semua daerah atau
B. TUJUAN tingkatan kelembagaan. Penyempurnaan ini juga merupakan
Tujuan diterbitkannya buku ini adalah untuk memberi salah satu bentuk upaya pembenahan terhadap beberapa
petunjuk dan arah bagi penyelenggaraan latihan kader pada kekurangan yang terdapat pada buku pedoman kaderisasi
semua tingkatan, baik dari segi teknis penyelenggaraan sebelumnya, yaitu berupa handout/materi.
maupun dari sistem latihan sejak dari persiapan (pra-latihan),
pelaksanaan latihan sampai setelah dilaksanakannya latihan C. SISTEMATIKA
(Pasca latihan). Penerbitan buku ini ditujukan kepada beberapa Untuk memudahkan pemahaman terhadap isi dari buku
pihak yang terkait, yaitu calon kader IPPNU, pengurus IPPNU, pedoman kaderisasi ini, maka buku ini ditulis dengan memuat
Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
beberapa bagian. Buku ini terdiri atas 7 (tujuh) bab, yaitu : Bab IV : TAHAPAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
Bab ini memaparkan tentang teknis penyelenggaraan
Bab I : PENDAHULUAN pelatihan. Dalam bab ini dijelaskan bahwa penyelenggaraan
Pada bagian ini, terdapat tiga sub bagian. Sub bagian yang pelatihan kaderisasi di IPPNU meliputi tiga tahapan, yaitu
dimaksud adalah latar belakang, tujuan, dan sistematika. Latar Tahap Pra-Pelatihan, Tahap Proses Pelatihan, dan Tahap Pasca
belakang berisi tentang berbagai hal yang melatarbelakangi Pelatihan.
disusunnya buku pedoman kaderisasi ini. Tujuan berisi tentang
berbagai hal yang menjadi tujuan dari diterbitkannya buku Bab V : TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN
pedoman kaderisasi ini. Sementara, bagian sistematika memuat Dalam bagian kelima dari buku pedoman kaderisasi ini
tentang isi dari buku pedoman kaderisasi ini. menjelaskan tentang teknis pelaksanaan pelatihan pada
tiap-tiap jenjang, yaitu Masa Orientasi Pelajar (MOP), Masa
Bab II : KADERISASI IPPNU Kesetiaan Anggota (Makesta), Latihan Kader Muda (Lakmud),
Bab kedua dari buku pedoman kaderisasi ini menjelaskan Latihan Kader Utama (Lakut), dan Latihan Pelatih (Latpel).
tentang kaderisasi IPPNU. Bagian ini memaparkan beberapa
hal terkait dengan kaderisasi, meliputi Pengertian Kaderisasi, Bab VI : MANAGEMEN PERAWATAN KADER
Tujuan kaderisasi, Perkembangan Sistem Kaderisasi, Paradigma Pada bab keenam, buku ini memaparkan tentang
Pengkaderan, Jenis Pengkaderan, Skema Kaderisasi, managemen perawatan kader pasca latihan kaderisasi yang
Pendekatan Pengkaderan, Materi Pengkaderan, Metode dilakukan untuk tiap-tiap jenjang kaderisasi. Penjelasan tentang
Pengkaderan, Standarisasi Kader, Evaluasi Pengkaderan dan managemen perawatan kader meliputi beberapa hal, yaitu
Hand-out Pengkaderan Pengertian, Tujuan, Target, dan Teknik Perawatan Kader untuk
tiap-tiap jenjang kaderisasi (Pasca MOP, Pasca Makesta, Pasca
Bab III : KETENTUAN UMUM Lakmud, Pasca Lakut, dan Pasca Latpel)
Pada bagian ketiga dari buku ini, berisi tentang ketentuan
umum. Ketentuan umum menjelaskan tentang beberapa istilah Bab VII : PENUTUP
yang digunakan dalam kaderisasi IPPNU. Beberapa istilah yang Bab ketujuh dalam buku pedoman kaderisasi ini adalah
dijelaskan dalam bagian ini adalah Pelatihan, Anggota, Kader, penutup. Bab ini merupakan kata akhir dari penulisan buku
Peserta, Pelatihan, Fasilitator, Nara Sumber, Pembina Kader, pedoman kaderisasi IPPNU.
Jenis Pelatihan, Alur Pelatihan, Metode Pelatihan, dan Media
Pelatihan.
10 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 11
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
12 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 13
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
selanjutnya disebut sebagai kompetensi. Kompetensi berkaitan dari generasi ke generasi. Kaderisasi adalah proses pemberian
erat dengan keahlian teknis, atau disebut skill. Kompetensi tongkat estafet oleh seorang pelari kepada pelari selanjutnya.
berkaitan dengan persoalan-persoalan teknis dan kemampuan- Namun, kaderisasi tidaklah cukup sekedar memberikan tongkat
kemampuan spesifik yang dibutuhkan untuk melaksanakan tersebut, tapi juga harus disertai informasi tentang kemana
sebuah pekerjaan. Berbeda dengan penanaman nilai-nilai di pelari selanjutnya harus berlari, di mana garis finish yang kita
atas, metode kaderisasi dalam tatanan kompetensi tidak harus tuju, apa saja halangan yang pernah mengganggu, dan yang
bersifat self-discovery, namun bisa bersifat pelatihan dan terpenting, apa saja dan bagaimana cara memberikan tongkat
pengajaran. estafet kepada pelari selanjutnya.
Dalam sebuah organisasi, kompetensi yang diperlukan Sejalan dengan pemaparan di atas, maka kaderisasi di
adalah kompetensi organisasional baik internal maupun organisasi IPPNU mengandung banyak hal. Kaderisasi dalam
eksternal yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas organisasi IPPNU meliputi sistem kaderisasi, pola kaderisasi,
organisasi tersebut. Kompetensi internal berisi tentang keahlian- teknis pelaksanaan kaderisasi mencakup materi, metode,
keahlian dalam mengelola organisasi agar dapat berjalan dengan media, nara sumber, dan lain sebagainya, serta evaluasi.
lancar, seperti kesekretariatan, manajemen organisasi, teknik
memimpin rapat, teknik pembuatan proposal, manajemen B. TUJUAN
konflik, dan lain sebagainya. Sedangkan kompetensi eksternal Tujuan pelaksanaan kaderisasi IPPNU secara umum sudah
berisi tentang kebutuhan teknis untuk menghubungkan termaktub dalam visi dan misi organisasi IPPNU. Visi organisasi
organisasi tersebut dengan pihak luar, seperti teknik melobi, IPPNU adalah ‘terbentuknya kesempurnaan pelajar
pengajuan surat, pendekatan dengan organisasi lain, dan lain Putri Indonesia yang bertakwa, berakhlakul karimah,
sebagainya. berilmu dan berwawasan kebangsaan’. Sementara, misi
dari organisasi IPPNU adalah ‘membangun kader NU yang
Organisasi berkualitas, berakhlakul karimah, bersikap demokratis
Proses kaderisasi yang dilakukan memiliki muara untuk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
mempertahankan dan bahkan meningkatkan eksistensi sebuah bernegara’.
organisasi. Oleh karena itu, dalam proses kaderisasi, harus ada Berangkat dari visi dan misi IPPNU tersebut, maka tujuan
deskripsi mengenai organisasi. dari pelaksanaan kaderisasi di organisasi IPPNU adalah
Dari pemparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ‘membentuk kader putri NU yang berkualitas, militan,
perjalanan organisasi adalah seperti lari estafet yang dimulai profesional, dan berkarakter’. Kualitas kader yang dimaksud
sejak organisasi itu dibangun, dan selesai di garis finish yang adalah kualitas dalam keilmuan, wawasan, dan akhlaq menuju
menjadi tujuan organisasi tersebut. Pelarinya adalah orang-orang kader yang profesional dalam segala bidang. Militansi yang
14 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 15
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
dimaksud adalah militan dalam pengetahuan dan pemahaman 6. Choaching Instruktur dan Training Non Formal, untuk
yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk tindakan, sikap, pemenuhan kebutuhan organisasi.
dan perilaku yang senantiasa berpedoman pada nilai-nilai
ahlussunnah wal jamaah di seluruh ranah kehidupan pribadi Konsep pengkaderan ini disesuaikan dengan tingkat
dan bermasyarakat sehingga kader-kader putri NU akan menjadi kebutuhan pengurus sesuai dengan jenjang kelembagaan.
kader-kader yang berkarakter. Kualitas dan militansi kader Tetapi, prasyarat ini kerap kali dilanggar karena mempersempit
tersebut selanjutnya ditujukan untuk menjamin keberlanjutan ruang gerak kader.
organisasi dan keberlangsungan ideologi ahlussunah wal Pada tahun 1988, setelah digulirkannya Undang-Undang
jamaah. Keormasan yang mengatur iklim organisasi di Indonesia, IPPNU
kemudian membuat langkah perubahan mendasar dalam
C. PERKEMBANGAN SISTEM KADERISASI Forum Kongres di Jombang. Langkah yang dimaksud adalah
Perkembangan pola pengkaderan IPPNU selama ini bergesernya visi dan orientasi organisasi IPPNU dari pelajar
mengalami banyak perubahan dan pembenahan. Pada Putri menjadi Putri-Putri. Perubahan tersebut selanjutnya
awalnya, sistem pengkaderan yang dimiliki oleh IPPNU untuk secara otomatis juga mempengaruhi strategi pembinaan kader
pembinaan dan mencetak kader adalah buku pembinaan di organisasi IPPNU.
kader yang diputuskan oleh Konferensi Besar (Konbes) pada Pada tahun 1988, IPPNU menggelar lokakarya kaderisasi dan
tahun 1979. Isi dari buku tersebut relatif ringkas. Buku tersebut managemen yang diselenggarakan di Jakarta. Forum tersebut
memuat kurikulum pendidikan kader secara berjenjang yang dilakukan untuk melakukan koreksi dan tela’ah terhadap sistem
memiliki banyak tahapan antara lain: pengkaderan hasil dari Konbes di Banjarmasin yang dipandang
1. MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota), bersifat orientasi sudah tidak relevan karena mempunyai beberapa kelemahan.
anggota. Kelemahan-kelemahan yang dimaksud adalah arah pembinaan
2. MENTRA (Mental Training), training tingkat awal (pra kader yang tidak jelas, sistem penyelenggaraan tidak sempurna,
training) untuk Pimpinan di tingkat Anak Cabang. dan sistem kaderisasi yang hanya terfokus pada pengkaderan
3. BATRA (Basic Training), penggodokan mental untuk calon formal sehingga output kader tidak sesuai dengan kerangka
fungsional di tingkat Cabang. organisasi. Lokakarya tersebut selanjutnya merumuskan konsep
4. INTRA (Intermediate Training), jenjang menengah yang pengkaderan baru, yaitu:
harus dilalui calon pengurus di tingkat Wilayah. 1. MAKESTA (Masa Kesetiaan Kader), masa orientasi kader
5. ADTRA (Advance Training), latihan yang harus dilalui oleh 2. LAKMUD (Latihan Kader Muda), pelatihan pembentukan
calon pengurus di tingkatan Pusat. karakter dan seleksi potensi kader.
16 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 17
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
3. LAKMAD (Latihan Kader Madya), pelatihan yang bersifat 1. Dikenalkan sistem baru menggunakan pendekatan
pematangan kepemimpinan partisipatif (Andragogi/pendidikan orang dewasa).
4. LATPEL (Latihan Pelatih), latihan untuk mempersiapkan 2. Dikenalkan daur belajar berstruktur, yang diproses menjadi
calon pelatih. pengetahuan , sikap, dan ketrampilan diri kader.
5. LPMB (Latihan Pengembangan Minat dan Bakat), latihan
untuk mengarahkan bakat dan potensi kader. Konsep di Lampung masih harus disempurnakan karena
6. LAKUT (Latihan Kader Utama), adalah forum lokakarya kebutuhan target group yang variatif, yaitu santri, pelajar,
untuk pengembangan pelatihan. mahasiswa, dan remaja. Pada perkembangannya, ditetapkan
juklak pengkaderan baru hasil Konbes IPPNU di Samarinda,
Dalam lokakarya pucuk pimpinan tahun 1988 di Jakarta Kalimantan Timur pada tahun 2002.
melahirkan pola pengkaderan yang mengarah pada prioritas Dinamika pergulatan IPPNU yang kompleks mengantarkan
pengembangan potensi kader, dan tidak lagi menganut asas organisasi IPPNU pada basis awalnya, yaitu pelajar. Maka,
”bina pengurus semata” sebagaimana sistem pengkaderan sejak Kongres IPPNU XIII pada tahun 2003 di Surabaya dengan
hasil Konbes di Banjarmasin. kembalinya akronim IPPNU dari Ikatan Putri-Putri Nahdlatul
Peralihan nama IPPNU yang dipandang cukup strategis Ulama menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama terjadi
dalam kerangka kepemudaan, kemudian ditindaklanjuti oleh perubahan yang cukup signifikan pada juklak pengkaderan.
pencetus Citra Diri IPPNU di forum seminar yang dilaksanakan Juklak pengkaderan untuk perubahan tersebut selanjutnya
oleh pucuk pimpinan tahun 1989. Hal ini membawa angin segar dibuat pertama kalinya di Konbes IPPNU pada tahun 2005 di
terhadap pembinaan kader meliputi dua sisi positif, yaitu: Medan.
1. Profil ideal kader IPPNU. Pada periode kepengurusan tahun 2006-2009, pengurus
2. Strategi pembinaan kader IPPNU. Pimpinan Pusat melakukan telaah terhadap buku kaderisasi
hasil Konbes Medan. Beberapa kelemahan dalam buku
Dari dua sisi ini kemudian dapat diformulasikan pola tersebut selanjutnya ditemukan, yaitu belum fokusnya hasil
pembinaan yang lebih baik. atau target dari tiap-tiap jenjang kaderisasi. Selanjutnya,
Untuk melegalkan konsep pengkaderan baru yang dipandang Pimpinan Pusat melakukan beberapa kali pertemuan untuk
cukup mendesak, maka Konbes di Lampung pada tahun 1990 melakukan perubahan terhadap buku pedoman kaderisasi hasil
diputuskan sistem pengkaderan IPPNU, yang dikenal dengan Konbes Medan. Hasilnya adalah diterbitkannya buku pedoman
”Pedoman Buku Hijau Kaderisasi-IPPNU”. Penuangan konsep kaderisasi ini sebagai pedoman terbaru bagi pelaksanaan
sistem pengkaderan hasil Konbes Lampung banyak diwarnai pengkaderan IPPNU di seluruh Indonesia. Dan pada periode
pola baru, antara lain sekarang(2009-2012) telah melakukan penyempurnaan dengan
18 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 19
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
menambah HANDOUT/MATERI di setiap jenjang pelatihan. - Masa Orientasi Pelajar (MOP), merupakan wahana
mengenalkan pelajar terhadap lingkungan sekolah (fisik
D. PARADIGMA PENGKADERAN maupun sosial) dan berbagai dinamikanya sehingga dapat
IPPNU merupakan organisasi pengkaderan yang beradaptasi dalam proses belajar.
menghasilkan kader yang kritis, kreatif, profesional, dan - Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA), Latihan ini
berakhlaqul karimah. Berawal dari hal tersebut, maka pelajar identik dengan orientasi kader,sebagai upaya pengenalan
NU membutuhkan peningkatan profesionalitas dan loyalitas awal dan pengetahuan dasar akan unsur dan perangkat
terhadap apa yang harus diperjuangkan. umum dalam organisasi.
E. JENIS PENGKADERAN
Sebagai organisasi kader bagi pelajar NU, IPPNU memiliki
sistem kaderisasi yang terdiri atas beberapa jenis kaderisasi
yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan. Pelatihan yang
ada dalam IPPNU terdiri dari beberapa bagian yaitu pelatihan
yang bersifat formal dan non formal. Hal ini dimaksudkan
untuk pembagian bidang garap dari kader-kader organisasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan personal dan institusional.
Pelatihan-pelatihan yang dimaksud adalah :
- Pelatihan Formal, terdiri dari Latihan Kader Muda
(LAKMUD) dan Latihan Kader Utama (LAKUT) yang
merupakan ikhtiar organisasi untuk mempersiapkan kader
pimpinan yang mampu mengelola dan mengembangkan
organisasi baik secara individual maupun kelompok.
- Pelatihan Non Formal, pelatihan ini dimaksudkan untuk
menampung dari mengembangkan potensi kader yang
sesuai dengan spesifikasi diri yaitu bakat dan minat,dengan
menyeimbangkan kodisi perkembangan dan tuntutan
zaman.Contohnya : Latihan Pelatih (LATPEL) dan
Latihan Profesi.
20 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 21
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
F. SKEMA KADERISASI aktif dan dinamis. Dalam hal ini, latihan diarahkan pada
F. SKEMA KADERISASI proses membantu peserta agar terlatih dalam rangka
LAKUT L mengembangkan potensi yang dimilikinya. Latihan
LATPEL A merupakan laboratorium informasi sehingga informasi
T
dan peristiwa yang ditangkap kemudian direfleksikan oleh
LAKMUD P
R peserta untuk diproses menjadi pengetahuan, sikap, dan
O ketrampilan yang dibutuhkannya.
F
MOP/KPP MAKESTA S
I
Pendekatan ini menerapkan prinsip, konsep pendidikan yang
berimbang pada Andragogi (Pendidikan ala orang dewasa),
CALON ANGGOTA Pedagogi (Pendidikan ala anak-anak), Sosiologi (pendidikan
kemasyarakatan), dan Psikologi (Pendidikan kejiwaan).
Garis yang dilalui secara berkesenimbungan Pendekatan ini mendasarkan pada prinsip:
Garis yang menunjukan kesatuan dari system pengkaderan
a. Prinsip ”Pengalaman adalah guru yang terbaik”
- Saya dengar ............ maka saya lupa
G. PENDEKATAN PENGKADERAN
G. PENDEKATAN PENGKADERAN
Pelaksanaan pelatihan kaderisasi IPPNU menggunakan beberapa pendekatan, yaitu
- Saya lihat ................ maka saya ingat
pendekatan yang bersifat doktrinal dan pendekatan andragogi.
Pelaksanaan pelatihan kaderisasi IPPNU menggunakan - Saya lakukan .......... maka saya paham
beberapa
1. pendekatan,
Pendekatan yang yaitu pendekatan yang bersifat doktrinal
bersifat Doktrinal b. Daur pengalaman berstruktur
Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan proses belajar-mengajar yang
dan atau
tidak pendekatan andragogi.
kurang melibatkan peserta secara aktif dinamis. Pendekatan ini cenderung - Peserta melakukan atau mengalami
langsung mengarahkan peserta untuk menerima suatu pengetahuan atau informasi. Dalam
kaderisasi IPPNU, pendekatan inibersifat
1. Pendekatan yang Doktrinal
banyak digunakan untuk beberapa materi tertentu, yaitu
- Peserta mengungkapkan pengalamannya
Pendekatan
ke-aswaja-an, ke-Nu-an,ini
dan adalah salah satu bentuk pendekatan proses
ke-IPPNU-an. - Peserta menyimpulkan
belajar-mengajar
2. Pendekatan yang tidak atau kurang melibatkan peserta
Latihan Partisipasif - Peserta menerapkan kembali
Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan proses belajar-mengajar yang
secara
melibatkan aktif
peserta secaradinamis. Pendekatan
aktif dan dinamis. inilatihan
Dalam hal ini, cenderung langsung
diarahkan pada proses
c. Pendekatan doktriner (kondisional/disesuaikan dengan
membantu peserta agar terlatih dalam rangka mengembangkan potensi yang dimilikinya.
mengarahkan peserta untuk menerima suatu pengetahuan kebutuhan)
Latihan merupakan laboratorium informasi sehingga informasi dan peristiwa yang
atau informasi. Dalam kaderisasi IPPNU, pendekatan ini Pendekatan ini mengandung beberapa prinsip atau
banyak digunakan untuk beberapa materi tertentu, yaitu pengertian, yaitu:
ke-aswaja-an, ke-Nu-an, dan ke-IPPNU-an. 1. Sumber belajar adalah pengalaman peserta itu
2. Pendekatan Latihan Partisipasif sendiri. Pelatih membantu menyimpulkan dan
Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan mensistematisasikan pengalamannya itu. Oleh karena
proses belajar-mengajar yang melibatkan peserta secara itu, orientasinya ditekankan pada proses relajar dan ini
22 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 23
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
24 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 25
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Metode Diskusi, Metode Kelompok, Metode Curah Pendapat tuntutan dan kebutuhan organisasi agar sesuai dengan
(Brainstorming), Metode Bermain (Role Playing), Metode perkembangan zaman. Oleh karena itu, organisasi IPPNU harus
Metaplan, Metode Studi Kasus, Metode Kelompok, Metode senantiasa melakukan evaluasi terhadap sistem dan proses
Reflektif, Metode Demonstasi, Metode Lokakarya, Metode kaderisasi yang dimilikinya. Sistem dan proses kaderisasi yang
Praktek Kerja atau simulasi, Metode Observasi, dan metode ada harus senantiasa ditelaah dan dikaji apakah sudah sesuai
penugasan. dengan perkembangan zaman, apakah sudah sesuai dengan
target atau sasarannya, apakah sudah terimplementasikan
J. STANDARISASI KADER secara keseluruhan, dan lain sebagainya. Evaluasi pengakderan
Adanya berbagai jenis kaderisasi yang dimiliki organisasi juga termasuk telaah dan kajian terhadap beberapa hal terkait
IPPNU serta adanya jenjang kaderisasi terhadap jenis dengan kaderisasi, yaitu materi, metode, dan lain sebagainya.
kaderisasi tersebut, maka organisasi IPPNU perlu membuat
adanya standarisasi bagi kader-kadernya. Standarisasi kader ini
selanjutnya dapat memberikan pilihan bagi seluruh akder untuk
mengaktualisasikan diri untuk kepentingan masa depannya.
Maksudnya, standarisasi kader tersebut digunakan sebagai
ukuran dasar seseorang bisa disebut sebagai kader IPPNU
apabila memiliki “character Building” yang kuat terhadap nilai-
nilai ideologi organisasi dan berhak memasuki “ruang kompetisi”
di berbagai tingkatan atau jenjang kepengurusan di organisasi
IPPNU. Adapun standarisasi pada tingkat pengkaderan formal
IPPNU yang digunakan adalah LAKMUD, sedang pada
pengkaderan non formal standarisasi ini akan tampak pada
proses perilaku dan value selama kader ini mengabdi pada
organisasi.
K. EVALUASI PENGKADERAN
Pengkaderan dalam organisasi IPPNU bukanlah merupakan
suatu hal yang jumud. Maksudnya, pengkaderan di dalam
organisasi IPPNU senantiasa mengalami perubahan. Perubahan
tersebut dilakukan sebagai suatu upaya untuk memenuhi
26 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 27
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
28 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 29
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Oleh karena itu pelatih dituntut mempunyai sikap Penceramahan memberikan keterangan dan peserta
empaty(melebur diri),respect (memberi perhatian),wajar,tidak mendengarkan.
menggurui,tidak sok ahli,tidak suka mendebat,dan lain-lain. b. Metode Diskusi
Adalah suatau cara penyampaian pelajaran, dimana
6. Fasilitator terjadi percakapan tentang suatau topik pembahasan
Adalah Orang yang memberikan bantuan penyedia dan ada saling koreksi di anatara peserta.
sarana fisik dan psikis dan memberikan pemahaman untuk c. Metode Kelompok
mempermudah peserta memahami apa yang diberikan. Adalah suatu satu jenis diskusi di mana peserta diskusi
itu hanyalah berkelompok - kelompok (antara 4-7
7. Nara Sumber orang)
Nara Sumber adalah orang yang mempunyai pengetahuan d. Metode Curah Pendapat (Brainstorming)
atau spesifikasi ilmu tertentu dan berfungsi memberikan Adalah suatu satu bentuk diskusi,di mana prosesnya
pengetahuannya atau dengan kata lain mampu menjadi sumber adalah satu orang atau pelatih memberikan /
penggalian pengetahuan bagi peserta. melontarkan permasalahan dan orang lain atau peserta
memberikan ide-ide baru tanpa diberi komentar, dan
8. Pembina Kader
dilakukan secara bebas dan spontan. Diskusi ini melatih
Pembina kader adalah orang yang secara sadar dan
keberanian berpendapat, pemecahan masalah dan
sistematis berusaha terus menerus menjaga dan memberi
pengambilan keputusan.
perhatian pada peserta kader sehingga kemapuan semangat
e. Metode Bermain (Role Playing)
dan pengetahuannya tetap berkembang. Fungsinya adalah
Adalah suatu kejadian tertentu yang dirancang dengan
menjaga kelestarian hasil suatu latihan untuk mencapai tujuan
pelaku yang diambil dari peserta latihan. Berbagai
Pembina kader adalah pelatih itu sendiri adalah pelatih itu
watak dimunculkan oleh tokoh-tokoh yang telah
sendiri Pimpinan Organisasi atau aktivitas yang lebih senior.
ditetapkan untuk kemudian dibahas dan disarikan
sebagai pelajaran. Hendaknya permainan peran pada
9. Alur Pelatihan
peserta.
Alur pelatihan adalah alur pelaksanaan pelatihan mulai
f. Metode Metaplan
dari permulaan hingga akhir pelatihan.
Adalah diskusi dengan memakai papan planel dan tidak
10. Metode Pelatihan banyak mengguanakan lisan, melainkan ungkapan
a. Metode Ceramah peserta melalui tulisan untuk kemudian diklasifikasikan
Adalah penyampaian informasi yang sifatnya searah. dengan aspek – aspek yang bersesuaian.
30 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 31
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
32 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 33
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
34 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 35
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
36 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 37
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
bidangnya. Nara sumber dapat diambil dari orang a. Menghubungi nara sumber, dengan melampirkan
luar IPPNU dalam materi yang tidak berkaitan kerangka acuan
dengan masalah intern organisasi. b. Pencarian dana
- Penanggung jawab, yaitu pimpinan organisasi c. Perizinan
- Tim pelatih, disebutkan lampiran SK-nya beserta d. Tempat pelatihan
tugasnya e. Administrasi dan perlengkapan pelatihan
- Panitia pelaksana, disebutkan lampiran SK-nya
beserta tugasnya 8. Pendaftaran Peserta
- Anggaran dana, penyusunannya hendaknya Informasi tentang rencana penyelenggaraan pelatihan
dilakukan serealistis mungkin, dan menyebutkan seharusnya sudah diketahui oleh para peserta 2 bulan
sumber dana tersebut sebelum pelaksanaan pelatihan. Dalam pemberitahuan
- Lampiran Silabus (bisa dilihat petunjuk pelaksanaan) yang disampaikan kepada peserta disebutkan persyaratan-
dan menyebutkan materi, pokok bahasan, dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta, yaitu:
metode. membawa surat mandat dari pimpinan organisasi,
- Lampiran jadwal. melampirkan foto copy piagam (jika diperlukan/
sebagaimana kriteria), menyerahkan uang kontribusi
6. Pertemuan/Rapat Tim Pelatih (disesuaikan dengan kondisi setempat), mengisi biodata
Pertemuan/rapat ditujukan untuk: dan pernyataan kesediaan mengikuti pelatihan dan angket
a. Proses bersama dalam rangka menyiapkan pelatihan persepsi awal dari panitia pelaksana.
baik dari aspek proses pelaksanaan, penyamaan
persepsi, dan langkah-langkahnya. Pendaftaran dilakukan 1 bulan sebelum pelaksanaan
b. Proses pembinaan pelatih-pelatih muda untuk Pra pelatihan. Hal ini dimaksudkan agar peserta dapat dimonitor
Pelatihan dan Pasca Pelatihan sejak dini oleh tim pelatih/pembina kader dan menjadi input
c. Pembagian tugas pelatih, termasuk penentuan kehadiran untuk pelaksanaan pelatihan maupun pasca pelatihan.
nantinya Contoh isian biodata dan pernyataan pendaftaran peserta
d. Pembuatan kerangka acuan beserta angketnya adalah sebagai berikut:
7. Persiapan Tehnis
Persiapan dilakukan oleh panitia pelaksana, meliputi hal-
hal sebagai berikut:
38 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 39
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
42 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 43
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
4. Bila ada peserta yang merasa dirinya lebih mampu C. Tahap Pasca Pelatihan
dan tahu segala-galanya. Upaya yang harus ditempuh Dengan selesainya pelatihan bukan berarti selesai pula
antara lain: tugas dan tanggung jawab, namun ada beberapa hal yang
a. Berusaha menyadarkan peserta tersebut akan harus dilakukan, yaitu:
pentingnya sikap terbuka, kesediaan belajar, dan a. Panitia pelaksana
sebagainya Panitia pelaksana memberikan laporan selengkapnya kepada
b. Menyinggung kerugian sikap tersebut dalam proses pimpinan organisasi sebagai aturan pemberian wewenang.
belajar Tugas panitia pelaksana selesai setelah memberikan laporan
c. Berusaha menyadarkan bahwa ia juga mempunyai pertanggungjawaban (LPJ) pada pimpinan organisasi. Isi
kelemahan laporan itu antara lain:
• Proses teknis pelaksanaan, seperti: rapat panitia, panitia
5. Bila ada peserta yang kelihatan acuh tak acuh. Upaya yang bekerja, hambatan-hambatan, dan lain-lain
yang harus ditempuh antara lain: • Laporan keuangan, seperti: pemasukan dari mana,
a. Mendekati secara pribadi apa sebabnya demikian, kapan dan berapa, pengeluaran untuk apa, kapan, dan
dan berusaha menyelesaikan sebab tersebut di mana, sisa, dan lain-lain.
b. Memberi pertanyaan-pertanyaan serta memberi
kesempatan untuk menyampaikan pengalamannya b. Laporan Tim Pelatih
Laporan tim pelatih kepada pimpinan organisasi bersifat
e. Acara Penutupan proses dan hasil-hasil pelatihan. Fungsi penyampaian
Acara ini juga hendaknya dilakukan secara sederhana, yang laporan ini adalah:
penting dan perlu adalah adanya pesan dan kesan atau • Sebagai input kepada Pembina kader dalam memonitor
sambutan dari para peserta pelatihan, panitia pelaksana, perkembangan peserta, sehingga tugas-tugas tim pelatih
dan tim pelatih, serta pengurus IPPNU. juga berpindah kepada para Pembina kader
• Sebagai input kepada pimpinan organisasi dalam
f. Persiapan Meninggalkan Arena Pelatihan menentukan kebijaksanaan tentang pembinaan kader.
Sebelum seluruh pihak terkait pelatihan (peserta, panitia,
tim pelatih,dll) meninggalkan arena tempat pelatihan maka c. Tindak Lanjut
seluruh ruangan yang digunakan acara maupun tempat Penilaian terhadap keberhasilan pelatihan adalah diukur dari
menginap harus dipastikan telah siap untuk ditinggalkan hasil tindak lanjutnya. Dalam hal ini para Pembina kader-
dan tidak ada yang tertinggal. lah yang memberikan laporan kepada pimpinan organisasi
44 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 45
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
46 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 47
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
48 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 49
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
52 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 53
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
54 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 55
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
56 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 57
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
3. Fasilitator menggambar kerangka gambar pada 2. Memahami dan mampu mempraktikkan ktrampilan
kertas plano menulis, membaca dan mengungkapkan sebagai
4. Masing-masing peserta menambahkan 3 coretan modal dasar bagi pelajar dalam proses belajar untuk
pada gambar tersebut. mencapai prestasi yang optimal
5. Dua kelompok kedua bermain berdasarkan
kesepakatan kelompok c. Metode : Ceramah, dialog,praktik, game, role playing
6. Fasilitator mempersilahkan untuk menggambar d. Waktu : 60 menit
sesuai dengan kesepakatan kelompok. e. Media :
7. Kerangka gambar digambar dikertas plano sesuai 1. Makalah
kesepakatan kelompok 2. Kertas Plano
8. Masing-masing peserta menambahkan 3 coretan 3. Spidol
pada gambar tersebut. 4. Kertas buram
Contoh-contoh bahan bacaan
9. Fasilitator mengeksplorasikan permainan tersebut
f. Proses kegiatan :
berkaitan dengan keorganisasian yang berkaitan
1. Fasilitator mempersilahkan kepada pemateri untuk
dengan kerjasama, komunikasi, trust, kompak,
memasuki ruangan kemudian memperkenalkannya
adaptif.
pada peserta
10. Fasilitator memperkenalkan nara sumber sekaligus
2. Pelatih mengulas sekilas tentang pentingnya diberi
mempersilahkan menyampaikan materi yang
materi ini terkait dengan identitas sebagai pelajar.
berkaitan dengan materi keorganisasian dan
3. Selanjutnya pelatih mempersilahkan kepada
dilanjutkan dengan tanya jawab.
pemateri untuk memaparkan materinya pada
peserta yang mungkin dilanjutkan dengan Tanya
6. Teknik Belajar yang Baik jawab ataupun praktek secara langsung tentang
a. Pokok Bahasan: pokok bahasan materi ini.
1. Pentingnya Ilmu Pengetahuan 4. Bila dilakukan praktek maka pembagian kelompok
2. Ketrampilan membaca, menulis dan mengungkapkan disesuaikan dengna kebutuhan (hal ini merupakan
pendapat kebijakan pelatih dan narasumber terkait dengan
b. Tujuan sisa waktu)
1. Memahami pentingnya mencari ilmu pengetahuna 5. Terakhir fasilitator mengulas secara ringkas hasil
serta manfaat dan fungsi ilmu pengetahuan dalam diskusi maupun praktek kemudian menutup acara
kehidupan sehari-hari khususnya pelajar ini
58 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 59
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
60 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 61
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
62 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 63
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Hal ini bila dilakukan dengan angket maka 11. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
peserta cukup mengisi dengan angket kemudian a. Pokok bahasan
hasil tersebut diidentifikasi dan disimpulkan oleh 1. Rencana tindak Lanjut Latihan
fasilitator dan panitia. Bisa juga dilakukan ekplorasi 2. Rumusan dan strategi tindak lanjut kegiatan
secara langsung dengan melakukan identifikasi dan b. Tujuan
feedback yang dipimpin oleh fasilitator dan semua Menyadari pentingnya suatu tindak lanjut pelatihan
panitia serta peserta terlibat di dalam forum. sebagai bentuk perwujudan dari pengetahuan,
4. Kemudian diakhiri dengan penutupan. ketrampilan, dan pengalaman yang diperolehnya
selama pelatihan
Mohon di jawab dengan jelas pertanyaan-pertanyaan c. Metode: Angket dan diskusi
berikut : d. Waktu: 60 menit efektif
1. Bagaimana menurut anda hal-hal yang berkait e. Media :
dengan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut : 1. White board dan spidol
a. Pembagian waktu : 2. Kertas plano
b. Pelayanan panitia terhadap peserta : 3. Lembar rancangan kegiatan pasca latihan
c. Akomodasi kegiatan: f. Proses kegiatan
d. Sarana kegiatan: 1. Fasilitator membuka acara, kemudian memberikan
2. Bagaimana menurut anda tentang materi yang penjelasan singkat tentang rencana tindak lanjut
diberikan pada pendidika dan pelatihan ini…. kegiatan
3. Menurut Rekan-rekanita bagaimana penampilan nara 2. Agar hasil rencana tindak lanjut tepat sasaran,
sumber.............. maka sebaiknya rencana tindak lanjut di buat forum
4. Bagaimana perasaan rekan-rekanita dalam segitiga yakni peserta, fasilitator, dan pimpinan
fasilitatoran ini..... struktural yang bersangkutan.
3. fasilitator membagikan angket tindak lanjut kegiatan
kepada peserta.
4. setelah angket selesai diisi oleh peserta, fasilitator
memandu mengindentifikasi hasil isian kegiatan
rencana tindak lanjut, serta merumuskannya dalam
bentuk garis besar kegiatan tindak lanjut pasca
MOP.
64 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 65
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
ا ْف رَ َت َق ْت:ول الل ِه َص ىَّل الل ُه َع َل ْي ِه َو َس َّل َم َق َال َ ض الل ُه َع ْن ُه أَ َّن َر ُس َ ِعَنْ أَ يِ ْب هُ َر ْي َر َة َر ي
ني ِف ْر َق ًة َوَ ني ِف ْر َق ًة َوا ْف رَ َت َق ْت الن ََّصا َرى َع ىَل ِث ْن َتينْ ِ َو َس ْب ِع
َ ا ْل َي ُهو ُد َع ىَل ْإح َدى َو َس ْب ِع
َمنْ هُ ْم: يل َ َس َت ْف رَ ِت ُق ُأ َّم ِتي َع ىَل َ�ث اَل ٍث َو َس ْب ِع
َ ِق. اَّإل َو ِاح َد ًة, ُك ُّل َها يِف النَّا ِر,ني ِف ْر َق ًة
رواه أبو داود والرتمذي وابن ماجه. َما أَ َنا َع َل ْي ِه َوأَ ْص َح يِاب: ول ال َّل ِه ؟ َق َال َ َيا َر ُس
66 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 67
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
68 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 69
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
70 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 71
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
72 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 73
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
- BERPERILAKU ASWAJA:
1. Landasan Agama (ucapan, perbuatan sesuai dengan
Al-Qur’an hadist, ijma’ dan qiyas)
2. Nilai-nilai agama
- tawassuth dan I’tidal
- tawazzun (simbang)
- tasammuh (toleran)
- Amar ma’ruf nahi mungkar Lambang organisasi;
Warna hijau : keberanian, kesuburan serta dinamis;
- FUNGSI IPPNU Warna putih : kesucian, kejernihan serta kebersihan;
1. Wadah berhimpun pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk Warna kuning : hikmah yang tinggi/kejayaan;
melanjutkan nilai-nilai dan cita-cita perjuangan NU. Segitiga : iman, islam dan ihsan;
2. Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi pelajar Dua buah garis tepi mengapit warna kuning : dua kalimat
putri NU untuk menggalang Ukhuwah Islamiah dan syahadat
mengembangkan syi’ar Islam ahlusunnah wal jamaah. Sembilan bintang : keluarga NU, yang diartikan; Nabi
3. Wadah kaderisasi NU pada bazis pelajar putri untuk Muhammad saw, 4 bintang sebelah
mempersiapkan kader-kader bangsa. kanan (khulafaur rosyidin), 4 bintang
4. Wadah keilmuan. sebelah kiri (4 imam madzhab).
Dua kitab : al qur’an dan hadits;
- STRUKTUR ORGANISASI IPPNU Dua bulu bersilang : aktif menulis dan membaca untuk
1. Pimpinan Pusat IPPNU (PP IPPNU) menambah wacana berpikir;
2. Pimpinan Wilayah IPPNU (PW IPPNU) Dua bunga melati : perempuan yang dengan
3. Pimpinan Cabang IPPNU (PC IPPNU) kebersihan pikiran dan kesucian
4. Pimpinan Anak Cabang IPPNU (PAC IPPNU) hatinya memadukan dua unsur
5. Pimpinan Ranting/Komisariat IPPNU (PR/K IPPNU) ilmu pengetahuan umum dan agama.
Lima titik diantara I.P.P.N.U. : rukun islam
74 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 75
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
76 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 77
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
keluarga sahabat & semua, laksana bulan ditengah malam, 4. Jangan lakukan mengenal diri hanya dengan mengenal
sebagaiman sabda Rasulullah, kekurangan diri kita saja. Sebabnya dampaknya membuat
“orang terbaik diantara kalian adalah orang yang terbesar kita menjadi minder. Apalagi jika kekurangan tersebut adalah
terbanyak manfaat untuk orang-orang sekitar kalian“ kekurangan yang dicapkan orang lain kepada kita. Jangan
hidup dengan label yang diberikan orang lain kepada kita
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengenal padahal kita belum tentu seperti itu. Misalnya, kita percaya
diri sendiri bahwa kita orang malas hanya karena beberapa orang
1. Mencatat kelebihan dan kekurangan kita. Ambil waktu yang mengatakan hal itu, padahal sebenarnya kita adalah orang
luang dan tenang untuk melakukan hal ini. Lalu biarkan yang rajin.
pikiran kita menjelajah masa lalu. Catat prestasi-prestasi 5. Mengenal diri sebenarnya bukan hanya siapa diri kita pada
yang pernah kita lakukan, sifat-sifat kita yang baik atau saat ini, tapi juga siapa diri kita di masa mendatang (konsep
yang kurang baik atau kesukaan (hobi) yang kita miliki. diri). Oleh sebab itu, kita bisa membentuk diri kita seperti
Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita percayai dan apa yang kita kehendaki. Caranya, masukkan terus menerus
mengenal diri kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa pikiran positif seperti apa diri kita di masa mendatang.
sebenarnya kelebihan dan kekurangan kita. Yakin bahwa kita bisa berubah seperti apa yang kita maui.
2. Untuk membantu mengenal kelebihan dan kekurangan diri Niscaya diri kita di masa mendatang akan lebih baik dari
dekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan ibadah, Allah diri kita di masa kini (terjadinya peningkatan kualitas diri).
akan memberikan banyak hidayah kepada kita, termasuk
lebih mengenal diri sendiri.
Pengantar Pergaulan
(QS.59) Al-Hashr – Surah PENGUSIRAN Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda.Meski ada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka persamaan, tapi tetap semuanya berbeda.Begitu halnya dengan
sendiri.Mereka itulah orang-orang yang fasik. (19) manusia.Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri,
sifat, karakter, dan bentuk khas.
3. Gunakan catatan itu untuk memperbaiki kekurangan kita. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya
Sebaliknya, menggunakan kelebihan yang kita miliki untuk dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan
merancang cita-cita yang sesuai dengan potensi (kelebihan) sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita
yang kita miliki. dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan
kekuasaan-Nya.
78 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 79
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu kita tumbuh
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kembangkan agar pergaulan kita dengan sesama muslim
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling menjadi sesuatu yang indah sehingga mewujudkan ukhuwah
kenal-mengenal. islamiyah.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu Tiga kunci utama untuk mewujudkannya yaitu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. • Ta’aruf,
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” • Tafahum, dan
(QS.49 Al Hujurat:13) • Ta’awun.
Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi Inilah tiga kunci utama yang harus kita lakukan dalam
dengan lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu pergaulan.
kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib
bagi setiap manusia yang “masih hidup” di dunia ini. Sungguh Ta’aruf
menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain?
ada orang yang mampu hidup sendiri. Mungkinkah mereka akan saling menyapa?
Karena memang begitulah fitrah manusia. Manusia Mungkinkah mereka akan saling menolong, membantu,
membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. atau memperhatikan?
Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang Atau mungkinkah ukhuwah islamiyah akan dapat
kita untuk bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar terwujud?
kita.Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita Begitulah, ternyata ta’aruf atau saling mengenal menjadi
dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar suatu yang wajib ketika kita akan melangkah keluar untuk
dan adil. bersosialisasi dengan orang lain. Dengan ta’aruf kita dapat
Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter,
karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah dan semua ciri khas pada diri seseorang.
perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan
orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT Tafahum
(QS. Al_Hujurat [49]:13) Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita
Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan lakukan ketika kita bergaul dengan orang lain. Setelah kita
menjadi satu paket ketika Allah menciptakan manusia, sehingga mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai
manusia dapat saling mengenal satu sama lainnya. Sekali lagi, dan yang ia benci. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan.
tak ada yang dapat membedakan kecuali ketakwaannya. Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa
80 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 81
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
yang harus menjadi teman bergaul kita dan siapa yang harus kita mengenal, memahami, dan saling menolong.Selain itu,
kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab, agama kita tumbuhkan rasa cinta dan benci karena Allah.
akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat kita. Karena cinta dan benci karena Allah akan mendatangkan
Masih ingat , keridhaan Allah dan seluruh makhluknya.
”Bergaul dengan orang shalih ibarat bergaul dengan Wallahu a’lam bishshawab
penjual minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang
harum setiap kita bersama dengannya. Sedang bergaul dengan SUBHANALLAH indahnya pribadi mu’min itu, “Allahumma
yang jahat ibarat bergaul dengan tukang pandai besi yang akan ya ALLAH jadikanlah kita sebagai hamba2mu yang berakhlak
memberikan bau asap besi ketika kita bersamanya.” mulia & yang bermanfaat untuk keluarga, lingkungan,
Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan sahabat“
orang-orang shalih akan banyak sedikit membawa kita menuju
kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya, ketika kita bergaul 2. Etika Pergaulan Pelajar
dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang
kepada keburukan perilaku ( akhlakul majmumah ). beraneka ragam.Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada
dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif.
Ta’awun dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-
Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan
jika belum tumbuh sikap ta’awun (saling menolong). Karena barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang,
inilah sesungguhnya yang akan menumbuhkan rasa cinta pada bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan
diri seseorang kepada kita. bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Bahkan Islam sangat menganjurkan kepada ummatnya Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad
untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Rasullulloh millennium ini semakin merambah dengan cepat.di daerah
SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat
yang tidak peduli dengan urusan umat Islam yang lain. untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di
setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas
Ta’aruf, Tafahum , dan Ta’awun mengumbar informasi sensual dan kemesuman Satu masalah
Telah menjadi bagian penting yang harus kita lakukan. Tapi, yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya
semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi
karena Allah. tonggak pembaharuan.Islam sangat memperhatikan masalah
Ikhlas harus menjadi sesuatu yang utama, termasuk ketika ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-
82 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 83
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an
ditanya Allah di hari kiamat diantara empat masa kehidupan di Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
dunia ini. Islam telah mengatur etika pergaulan remaja.Perilaku “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina
tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
agama.Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, buruk”
dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar
menjadi batasan dalam pergaulan adalah : terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-
batasan sebagai berikut :
1. Menutup Aurat 1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di
menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula
hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya
tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu
terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar syetan.
tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah. 2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang
sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai
kecuali muka dan kedua telapak tangan. nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa
di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.
sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak
boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang. Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan
2. Menjauhi perbuatan zina remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-
sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya nilai agama. Tata cara itu meliputi :
perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian,
pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi a. Mengucapkan Salam
oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain
harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan
kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.
84 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 85
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
86 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 87
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
88 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 89
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
c. Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. atau malam hari (jika anda seorang “night person”) -
Setiap aktivitas membutuhkan waktu yang berbeda, memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu
sehingga penting sekali untuk mengestimasikan berapa yang lebih singkat.
lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan 2. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.
waktu untuk tugas tersebut. 3. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
d. Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, 4. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
selalu ingat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 5. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup
setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus dan berkualitas.
dikerjakan pada hari itu. 6. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua
kegiatan.
3. Jadwal Setiap Hari
a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas- Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan
tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. pulang dari kampus anda seringkali harus menunggu beberapa
Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan menit bahkan beberapa jam di halte atau peron. Mengapa
beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca?
jadwal mingguan sebagai pedoman. Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda
b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang pergi dan baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu
telah ditulis. paragraf.
90 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 91
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk
sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan mengantuk.
cukup lama di otak kita. 8. Latih sendiri kemampuan kita Sebenarnya kita bisa
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran Tinggalkan catatan melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap
pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal
dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang.Kata-kata latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba
kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh
pelajaran selama ujian. mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak
4. Hapalkan kata-kata kunci Kadang, mau tidak mau ada di buku, cobalah tanya ke guru.
kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan 9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari Kalau kita
banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati.Buatlah kata-kata sudah mengulang materi dan menjawab semua soal
kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada latihan, jangan langsung tutup buku.
saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk 10. Sediakan waktu untuk istirahat Belajar boleh kencang,
nama- nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap
artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan
ungu. pikiran.Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah
5. Pilih waktu belajar yang tepat Waktu belajar yang paling selalu selingi dengan istirahat.
enak adalah pada saaat badan kita masih segar.
6. Bangun suasana belajar yang nyaman Banyak hal yang Ketrampilan Membaca Scanning
bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa 1. Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca
pilih lagu yang sesuai dengan mood kita.Tempat belajar memindai adalah membaca sangat cepat. Ketika seseorang
juga bisa kita sesuaikan.Kalau sedang bosan di kamar membaca memindai, dia akan melampaui banyak kata.
bisa di teras atau di perpustakaan. Menurut Mikulecky & Jeffries (dalam Farida Rahim,
7. Bentuk Kelompok Belajar Kalau lagi bosan belajar 2005), Scanning atau membaca memindai berarti mencari
sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah informasi spesifik secara cepat dan akurat.Memindai artinya
banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal terbang di atas halaman-halaman buku.Membaca dengan
lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari teknik memindai artinya menyapu halaman buku untuk
masing-masing orang.Kemudian setiap orang secara menemukan sesuatu yang diperlukan.Scanning berkaitan
bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian
seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini halaman tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.
92 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 93
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Teknik membaca memindai (scanning) adalah teknik - Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph
menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara - Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda
menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah
ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata kata kunci atau keyword-nya
berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak - Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut
melihat kata demi kata.
Keterampilan Menulis Secara Umum
Langkah-langkah Scanning Seperti halnya proses produksi lainnya, menulis juga
- Perhatikan penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’, memerlukan teknik tertentu. Sehingga dapat menghasilkan
‘langkah’, ‘pertama’, ‘kedua’, atau ‘selanjutnya’. tulisan yang baik, bermanfaat, dan enak dibaca.
- Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak Teknik menulis jenis tulisan yang satu dengan lainnya itu
berbeda dengan teks lainnya. berbeda.Berikut teknik menulis secara umum yang dapat
- Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas dipakai untuk membuat sebuah tulisan.
paragraph 1. Menentukan Jenis Tulisan
2. Memertimbangkan Pembaca
2. Membaca Skimming 3. Berorientasi pada Publikasi
Membaca-layap (skimming) adalah membaca dengan 4. Menentukan Tema dan Mencari Ide Tulisan
cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian suatu 5. Mengembangkan Ide
bacaan. (Farida Rahim, 2005). Skimming dilakukan untuk 6. Memerhatikan Unsur-Unsur Tulisan
melakukan pembacaan cepat secara umum dalam suatu 7. Menciptakan Gaya Tulisan
bahan bacaan. Dalam skimming, proses membaca dilakukan 8. Menguasai EyD
secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok 9. Melakukan Swasunting
pikiran utama dalam bahan bacaan sambil memahami
tema besarnya. Ketrampilan Mengungkapkan Pendapat
Langkah-langkah Skimming Hal yang paling utama dalam mengutarakan pendapat agar
- Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tersampaikan secara benar adalah «to the point» Mengulang
tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. hanya kalau dibutuhkan.
- Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda 1. Jangan utarakan pendapat yang telah diutarakan
mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik sebelumnya
tersebut.
94 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 95
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Tujuan MOP
Dalam kegiatan MOP pasti ada tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan MOP itu adalah :
1. Memperkenalkan siswa pada lingkungan fisik sekolah yang
baru mereka masuki
2. Memperkenalkan siswa pada seluruh komponen sekolah
beserta aturan, norma, budaya, dan tata tertib yang berlaku
di dalamnya.
3. Memperkenalkan siswa pada keorganisasian
4. Memperkenalkan siswa untuk dapat menyanyikan lagu
96 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 97
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
98 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 99
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah Agama Islam bisa berupa seni baca Al-Qur’an, qasidah,
juga mempertimbangkan kondisi dan sarana prasarana yang kaligrafi, dan sebagainya.Di samping memberikan
ada.Misalnya kegiatan ekstrakurikuler olahraga prestasi dipilih keterampilan kepada siswa, seni seperti dinyatakan
yang memiliki sarana yang memadai. Vollyball, badminton, oleh Wardi Bachtiar, bisa membangun sesuatu perasaan
tenis meja, sepak takraw dan lain sebagainya merupakan keagamaan atau mengganti perasaan yang telah
beberapa contoh sederhana. Dapat pula kegiatan yang berkaitan melekat dengan perasaan yang baru.
dengan dunia tulis menulis, internet dan blogging.Atau, saat - Pesantren Kilat
ini lagi populer olympiade mata pelajaran seperti olympiade Pesantren kilat adalah “kajian dasar Islam dalam
matematika, fisika, biologi, ilmu pengetahuan sosial dan lain jangka waktu tertentu antara 2-5 hari tergatung situasi
sebagainya.Semua ini bisa diterapkan dengan membentuk dankondisi.Kegiatan ini dapat diadakan di dalam atau
kelompok olympiade mata pelajaran. di luar kota asalkan situasinya tenang, cukup luas, dapat
menginap dan fasilitas memadai”.
Jenis-Jenis Kegiatan - Tafakur Alam
Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Tafakur alam adalah “kegiatan yang bertujuan
Agama Islam adalah sebagai berikut : untuk menyegarkan kembali jiwa yang penat sambil
1. Kegiatan yang memiliki kaitan dengan bidang studi menghayati kebesaran penciptaan Allah s.w.t. dan
Pendidikan Agama Islam menguatkan ukhuwah. Biasanya berlangsung 1-3 hari
Dalam hal ini, kegiatan ekstrakurikuler tersebut diarahkan dan diadakan di luar kota: pegunungan, perbukitan,
kepada kegiatan pengayaan dan penguatan terhadap taman/kebun raya, pantai dan lain sebagainya.
materi-materi pembahasan dalam bidang studi Pendidikan - Shalat Jum’at Berjamaah
Agama Islam, seperti program kegiatan ekstrakurikuler Bagi sekolah yang memiliki fasilitas untuk
membaca al-Qur’an (kursus membaca al-Qur’an).Kegiatan menyelenggarakan shalat Jum’at berjamaah, bisa
ini sangat penting “mengingat kemampuan membaca menjadikan aktivitas ibadah ini sebagai bagian dari
al-Qur’an merupakan langkah awal pendalaman dan program kegiatan esktrakurikuler.Dalam kegiatan
pengakraban Islam lebih lanjut. ekstrakurikuler ini, siswa tidak hanya sekedar
2. Kegiatan yang tidak memiliki kaitan dengan bidang studi menjalankan shalat secara berjamaah, tapi juga terlibat
Pendidikan Agama Islam dalam penyelenggaraannya.
Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat berupa: - Majalah Dinding
- Kesenian Sebagai kegiatan ekstrakurikuler, majalah dinding
Kesenian sebagai kegiatan ekstrakurikuler Pendidiakn memiliki dua fungsi, yaitu : a) wahana informasi
100 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 101
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
keislaman, b) pusat informasi kegiatan Islam baik 6. MATERI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
internal sekolah maupun eksternal. Agar efektif, muatan
informasi Islam dalam majalah dinding hendaknya
yang singkat, padat, informatif, dan aktual.dan Masih PENGERTIAN
banyak lagi jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan
dapat diselenggarakan di sekolah tergantung kepada fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari
kebutuhan sekolah dan siswa. penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu
keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan
seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman.
102 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 103
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki : kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang
1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap. teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia
2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin. 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut
3. Tumbuh kumis. menopause. Siklus menstruasi meliputi :
4. Mengalami mimpi basah. 1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14
5. Tumbuh jakun. hari sebelum menstruasi yang akan datang.
6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang. 2. Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim
7. Penis dan buah zakar membesar. menebal.
3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan dan siap menerima hasil pembuahan.
maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, 4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari
perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu : dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar
1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan dari rahim bersama darah.
kelompoknya.
2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan.
orang tua. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40
3. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri. hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-
4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari.
sangat tergantung pada kelompoknya. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30
– 80 ml. Selama masa haid, yang perlu diperhatikan adalah
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih kebersihan daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut
mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan sesering mungkin.
barunya.
MIMPI BASAH, BAGAIMANA BISA TERJADI ?
II. SEX EDUCATION Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas,
terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang
MENSTRUASI ATAU HAID. telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh
teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma
beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa
104 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 105
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah Kehamilan dibawah usia 20 tahun Organ reproduksi belum
memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sempurna sehingga pada saat persalinan akan mengalami
sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, kesulitan.
atau disebut juga onani. Belum siap mental sebagai ibu.
Bila tidak diinginkan akan
KEHAMILAN. Dilakukan abortus : suatu kejadian keluarnya hasil kehamilan
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan sebelum janin dapathidup diluar kandungan. Abortus Spontan
dapat terjadi bila dalam berhubungan seksual terjadi pertemuan (tidak disengaja)
antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan Provokatus (disengaja)
dapat diilustrasikan sebagai berikut :
1. Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PENYAKIT KELAMIN).
akan masuk kedalam sel telur. Adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
2. Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu Akan beresiko tinggi apabila dilakukan dengan berganti-ganti
senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan pasangan. Baik laki-laki maupun perempuan bisa beresiko
selanjutnya ke saluran telur. tertular penyakit kelamin. Perempuan beresiko lebih besar
3. Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur tertular karena bentuk alat reproduksinya lebih rentan terhadap
dan langsung membuahi. PMS. Sayangnya, 50% dari perempuan yang tertular PMS tidak
tahu bahwa ia sudah tertular. PMS tidak dapat dicegah hanya
Tanda-tanda kehamilan : dengan :
1. Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun 1. Membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.
tidur (morning sickness) atau sepanjang hari. 2. Minum jamu tradisional.
2. Mengantuk, lemas, letih dan lesu. 3. Minum obat antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan
3. Amenorhea (tidak mengalami haid). seksual.
4. Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu
menghendaki makanan tertentu (nyidam). PMS yang umum terdapat di Indonesia adalah :
5. Dibuktikan melalui tes laboratorium yaitu HCG Test dan 1. Gonorrea.
USG. 2. Clamidia.
6. Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering 3. Sifilis.
mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae (sekitar puting) 4. Herpes genital.
membesar. 5. Trikonomiasis.
106 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 107
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
108 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 109
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
110 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 111
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
112 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 113
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
114 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 115
116
Har 0.00 – 0.00 – .00 .00 – .00 – .0 .0 – .0 – .00 0.0 –
/ 0.00 .00 .0 04.00
Jam
I Registrasi Sholat Sholat Dhuhur Sholat Qiyamul
Pembukaan dhuhur Maghrib 5. Ke-NU-an Lail
berjama’ah 4. Ahlussunnah berjama’ah
1. Perkenalan dan coffee Wal Jama’ah Dinamika
Har 0.00 – 0.00 – .00 break .00 – .00 – .0
Makan .0Kelompok
– .0 – .00 0.0 –
/ 2. Pre test
0.00 .00 Dinamika malam .0 04.00
Jam 3. Analisa Kelompok
I Registrasi Diri danSholat Sholat Dhuhur Sholat Qiyamul
Pembukaan Kontrakdhuhur Maghrib 5. Ke-NU-an Lail
Belajarberjama’ah 4. Ahlussunnah berjama’ah
1. Perkenalan dan coffee Wal Jama’ah Dinamika
Cal. Peserta
Cal. Peserta
T 1,2,3 T
3333
U A
J R R
Motivasi Penguatan 4,5,6Penguatan 7,8 Evalu T
U Idiologi Skill Orgn asi G
L
A T 1,2,3 E T
3333
N U T A
J R R
Motivasi Penguatan Penguatan Evalu T
U Idiologi Skill Orgn asi G
L
A E
Buku Pedoman Pe ngkade ran
Keterangan:
N T
Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama
Keterangan:
117
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
118 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 119
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
120 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 121
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
122 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 123
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
124 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 125
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
b. Tujuan 5. Referensi :
1. Memahami sejarah kelahiran dan peran IPPNU a. Sejarah IPPNU
sebagai ujung tombak gerakan kaderisasi b. Dinamika kaum muda NU dalam lintasan
Islam ahlussunnah waljamaah pada tingkatan sejarah oleh Asrorun Niam Sholeh dan Sulton
pelajar Fathoni
2. Memahami Citra Diri dan PDPO IPPNU
3. Memahami hubungan IPPNU dengan NU f. Keorganisasian
beserta banom-banomnya a. Pokok Bahasan:
4. Memahami materi-materi dasar keorganisasian 6. Pengertian organisasi
IPPNU (PD/PRT IPPNU) 7. Manfaat dan fungsi organisasi
5. Hafal dan bisa menyanyikan Mars IPPNU 8. Jenis-jenis organisasi
dengan baik dan benar 9. Unsur-unsur organisasi
c. Metode : Ceramah, dialog. 10. Managemen pengelolaan organisasi
d. Media : LCD, kertas plano, spidol a. Tujuan
e. Waktu : 180 menit. 1. Memahami pengertian organisasi
f. Proses Kegiatan : 2. Memahami fungsi dan manfaat organisasi
1. Fasilitator membuka acara, kemudian 3. Memahami jenis dan unsur organisasi
menjelaskan secara singkat tentang materi yang 4. Memahami managemen pengelolaan
akan dibahas sesuai dengan pokok bahasan. organisasi
2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, b. Metode :
selanjutnya fasilitator mengadakan 1. Ceramah dan dialog
brainstorming seputar materi yang akan 2. Permainan
dibahas. c. Media : LCD, Kertas plano dan spidol
3. Fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber d. Waktu : 45 menit
untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan e. Proses Kegiatan :
dialog. 1. Fasilitator membagi peserta dalam 4 kelompok
4. Fasilitator mengulas secara garis besar pokok hasil 2. Dua kelompok pertama bermain tanpa
dialog, selanjutnya fasilitator mempersilahkan penjelasan
kepada nara sumber meninggalkan ruangan, 3. Fasilitator menggambar kerangka gambar pada
kemudian diakhiri dengan penutup. kertas plano
126 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 127
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
128 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 129
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
130 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 131
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
132 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 133
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
134 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 135
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
136 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 137
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
138 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 139
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
140 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 141
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
142 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 143
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
144 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 145
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
146 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 147
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
148 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 149
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
150 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 151
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
152 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 153
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
terbatas pada lingkungan NU. Di tingkat sekolah menengah, 4. MATERI MEMBANGUN KARAKTER
IPPNU dapat menjadi alternatif organisasi baik intra maupun (character building)
ekstra (tidak harus menggeser OSIS). Pada pondok pesantren,
dapat berkerjasama dengan organisasi santri-santriwati yang Membangun karakter (character building) adalah proses
ada di pondok pesantren (pada prinsipnya bersaudara dan mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga
bermitra/rekan) dan di perguruan tinggi, dapat menjadi pilihan ‘berbentuk’ unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan
dari sekian banyak organisasi kemahasiswaan dengan latar dengan orang lain.
belakang ideologi dan faham yang beragama.
Filosufi Mengukir Manusia Karakter
Sebagai basis acuan dalam merumuskan konsep pendidikan
karakter dalam Islam ialah QS. Rum (30): 30. Dari ayat ini dapat
ditarik benang merah bahwa bawaan dasar (fitrah) manusia
dan proses pembentukan karakternya dapat dikelompokkan
menjadi empat aliran yaitu (1) fatalis-pasif (2) netral-pasif (3)
positif-aktif dan (4) dualis-aktif (Maragustam, 2010).
154 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 155
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
dikatakan dan dilakukan secara mandiri. Setiap kamu yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
adalah pemimpin dan bertanggungjawab terhadap yang berharap (QS. Insyirah: 7-8). Demikian juga seseorang
dipimpinnya. Paling tidak seseorang bertanggungjawab di larang keras menggantungkan hidupnya pada orang
memimpin dirinya sendiri. lain, apalagi meminta-minta. Tangan pemberi lebih baik
3. Kejujuran dan amanah. Menurut Mohammad Nuh (2010), daripada tangan peminta.
diantara karakter yang ingin kita bangun adalah karakter 7. Kepemimpinan. Memimpin diri sendiri dan orang lain
yang berkamampuan dan berkebiasaan memberikan yang untuk menata dunia dalam tatanan moral merupakan suatu
terbaik,giving the best, sebagai prestasi yang dijiwai oleh keharusan dalam Islam.
nilai-nilai kejujuran. Di samping itu apabila seseorang diberi 8. Berprilaku baik dan rendah hati. Memperjuangkan
amanah, maka ia harus mampu memikul dan menunaikan kebenaran apabila dilakukan dengan cara yang baik dan
amanah itu sesuai dengan hak-hak dan kewajiban yang rendah hati jauh lebih bermakna dan lebih efektif, daripada
melekat dalam amanah itu. dilakukan dengan cara yang tidak baik dan arogan.
4. Saling hormat menghormati dan berlaku santun dalam 9. Keteladanan. Panji-panji Islam dapat ditegakkan apabila
bersikap dan berkomunikasi. Kebanyakan orang sukses seseorang menempatkan dirinya sebagai teladan yang
justru ditentukan sejauh mana seseorang menghormati, baik (uswatun hasanah) bagi masyarkat dan keluarganya.
menghargai dan santun dalam berkomunikasi. Intelegensi Tidak akan dapat menciptakan tatanan dunia yang
hanya salah satu faktor saja untuk menuju sukses. bermoral apabila terutama para pemimpinnya belum
5. Ta’awun (tolong menolong), adil (hidup seimbang) dan dapat menjadikan diri mereka menjadi teladan bagi yang
ihsan(berbuat lebih baik dan terbaik) dan kerjasama dalam dipimpinnya. Presiden menjadi teladan bagi rakyatnya.
menciptakan tatanan dunia yang bermoral. Manusia Orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Guru
diciptakan dalam posisinya bersosial. Tidak ada manusia menjadi teladan bagi murid-muridnya. Majikan menjadi
yang dapat hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Bahkan teladan bagi para pekerjanya. Supir menjadi teladan bagi
telah matipun, harus dibantu orang lain, yang dikenal dalam penumpangnya. Pimpinan media menjadi teladan bagi
Islam fardu kifayah (kewajiban kolektif) untuk menyolatkan, pembacanya dan seterusnya.
memandikan, mengkafani, dan menanamnya. 10. Toleransi (tasamuh), kedamaian, dan kesatuan. Manusia
6. Percaya diri dan pekerja keras. Setiap muslim diperintahkan, diciptakan dalam perbedaan. Yang saudara sekandung dan
jika seseorang selesai melakukan suatu pekerjaaan, cepat kembarpun pasti berbeda, apalagi yang bukan saudara
bergegaslah untuk mengerjakan lainnya. Dalam Alquran dan bukan pula kembar. Seseorang tidak boleh bercita-cita
disebutkan: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu untuk menyeragamkan (uniform) setiap orang.
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
156 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 157
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
2. Strategi Mengukir Manusia Berkarakter dibimbing oleh pemahaman tertentu.Tanpa ada pemahaman
Bisakah karakter dibentuk?Jika karakter merupakan seratus dan pengertian, kesadaran dan kebebasan tidak mungkin
persen turunnan atau bawaan sejak lahir, maka karakter tidak ada sebuah tindakah berkarakter.Dalam Islampun sebuah
bisa dibentuk. Namun, jika bawaan (hereditas) hanyalah salah tindakan diminta pertanggungjawabannya apabila yang
satu faktor pembentuk karakter, tentu jawabannya bisa dibentuk melakukan itu sudah dewasa, berakal (berpengetahuan),
semenjak usia dini. Untuk itu kesepuluh pilar karakter itu, dapat dalam keadaan sadar, dan ada kebebasan untuk memilih.
diajarkan secara sistematis dalam model pendidikan holistik Sebuah tindakan yang tidak disadari, tidak dibimbing oleh
menggunakan strategi mengetahui, mencintai, mengerjakan, pemahaman tertentu, tidak ada kebebasan, maka tidak
keteladanan, dan taubat.Keenam rukun pendidikan karakter akan memiliki makna bagi individu tersebut, sebab ia
tersebut adalah sebuah lingkaran yang utuh yang dapat sendiri tidak menyadari dan tidak mengetahui makna dan
diajarkan secara berurutan atau tidak berurutan.Sesuatu akibat tindakan yang dilakukannya. Demikian juga sebuah
tindakan barulah dapat menghasilkan karakter kuat dan positif, tindakan yang tidak bebas dan tidak disadari serta tidak
apabila enam rukun pendidikan karakter ini dilakukan secara dibimbing oleh pengetahuan tentangnya, adalah tindakan
utuh dan terus menerus. instingtif atau ritual yang lebih dekat pada cara bertindak
binatang.
1. Pertama: Knowing the good (mengetahui yang baik) bisa 2. Kedua: Feeling and loving the good. Setelah knowing
mudah diajarkan sebab pengetahuan bersifat kognitif. the good, akan tumbuhfeeling and loving the good, yakni
Mengajarkan yang baik, yang adil, yang bernilai, berarti bagaimana merasakan dan mencintai kebaikan menjadi
memberikan pemahaman dengan jernih kepada pembelajar power dan engine yang bisa membuat orang senantiasa
apa itu kebaikan, keadilan, kejujuran, toleransi, nilai mau berbuat kebaikan. Sehingga tumbuh kesadaran
dan lain-lain. Boleh jadi seseorang berprilaku baik, adil, bahwa, orang mau melakukan perilaku kebajikan karena
toleransi, tanpa disadarinya sekalipun secara konseptual dia cinta dengan perilaku kebaikan itu.Bagaimana supaya
tidak mengetahui dan tidak menyadari apa itu perilaku setiap orang cinta kepada kebaikan?Tentu prilaku kebaikan
baik, atau apa itu keadilan, atau apa itu kejujuran. itu harus dihiasi, dirawat, ditegakkan, dikawal, dilindungi,
Perilaku berkarakter mendasarkan diri pada tindakan sadar dihargai dan dikaji implikasinya dalam waktu jangka
si subjek, bebas dan berpengetahuan yang cukup tentang panjang, serta keberpihakan kepada kebaikan bagi setiap
apa yang dilakukan dan dikatakannya. Meskipun tampaknya orang terutama para pengambil keputusan dan kebijakan.
mereka tidak memiliki konsep jernih tentang nilai-nilai Dengan demikian setiap orang merasa senang, nyaman
tersebut, sejauh tindakan itu dilakukan dalam keadaan dan aman dalam melakukan kebaikan itu.
sadar dan bebas, tindakan tersebut dalam arti tertentu telah
158 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 159
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
3. Ketiga: Acting the good (tindakan kebaikan) setelah melalui positif, yang pada akhirnya menjadi ukiran karakter positif
proses mengerti dan mencintai kebaikan yang melibatkan yang kuat.
dimensi kognitif dan afektif. Melalui tindakan pengalaman 4. Keempat: Keteladanan. Dari aspek knowing the good,
kebaikan ini secara terus menerus, melahirkan kebiasaan, feeling and loving the gooddan acting the good pembelajar
yang pada akhirnya membentuk karakter yang kuat dan butuh keteladanan dari lingkungan sekitarnya. Manusia
postif.Tindakan membiasakan melakukan kebaikan, lebih banyak belajar dan mencontoh dari apa yang ia lihat
sangat ditekankan dalam pendidikan Islam.Dalam hadis dan alami. Keteladanan yang paling berpengaruh adalah
HR. al-Hakim, disebutkan, “Perintahlah anak-anakmu yang paling dekat dengan pembelajar. Orang tua, karib
menjalankan ibadah salat jika mereka sudah berusia tujuh kerabat, pimpinan masyarakat dan siapa pun yang sering
tahun.Dan jika mereka sudah berusia sepuluh tahun, berhubungan dengan pembelajar terutama idola pembelajar,
maka pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya adalah menentukan proses pembentukan karakter kuat.
dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”Rentang waktu Jika pendidik jujur, amanah, berakhlak mulia, berani, dan
antara 7 sampai dengan 10 tahun (3 tahun) mengandung menjauhkan diri dari perbuatan yang bertentangan dengan
makna pembiasaan melakukan ibadah dan kebajikan, nilai-nilai luhur agama dan bangsa, maka pembelajar akan
karena anak umur sekian itu (belum dewasa) belum ada tumbuh dalam kejujuran, terbentuk dengan akhlak mulia,
kewajiban melaksanakan ibadah salat.Dari perintah salat, berani dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang
dapat disamakan dengan ibadah puasa, dan perbuatan bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan bangsa dan
kebajikan lainnya. Rahasianya adalah agar anak terbiasa begitu pun sebaliknya. Seorang anak, bagaimana pun besar
sekaligus menjadi karakternya untuk melakukan yang baik, usaha yang dipersiapkan untuk kebaikannya, bagaimana
sehingga ketika tumbuh dewasa, ia talah terbiasa melakukan pun sucinya fitrah, ia tidak akan mampu memenuhi prinsip-
dan terdidik untuk menaati Allah, melaknakan hak-Nya, prinsip kebaikan dan nilai-nilai lurur agama, selama ia tidak
bersyukur kepada-Nya, kembali kepada-Nya, berpegang melihat sang pendidik dan para pemimpin lainnya sebagai
teguh kepada-Nya, bersandar kepada-Nya dan berserah teladan dari nilai-nilai moral yang tinggi. Adalah sesuatu
diri kepada-Nya. Di samping itu, anak akan mendapatkan yang sangat mudah bagi pendidik, termasuk orang tua,
kesucian rohani, gerakan refleks dan kesehatan jasmani, yaitu mengajari anak dengan berbagai materi pendidikan,
kebaikan akhlak, perkataan, dan perbuatan di dalam akan tetapi adalah sesuatu yang teramat sulit bagi anak
ibadah-ibadah itu. Menurut M. Nuh (Mendiknas) dalam untuk melaknakannya ketika ia melihat orang yang
Republika OnLine, dijelaskan bahwa “tradisi pesantren memberikan pengarahan dan bimbingan kepadanya tidak
sangat penting di sekolah”. Maksudnya ialah pembiasaan mengamalkannya. Itulah sebabnya salah satu keberhasilan
nilai positif menjadi tradisi positif, lalu menjadi budaya Nabi SAW dalam menyampaikan risalahnya adalah karena
160 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 161
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
dia sendiri menjadi keteladanan paripurna bagi umatnya. tobat, secara sadar merendahkan hatinya untuk minta
Dalam QS. Al-Ahazab: 21 disebutkan: maaf kepada Tuhan dan siapa saja termasuk anak kandung
sendiri, jika kesalahan itu berasal darinya.Dengan demikian
لقد كان لكم يف رسول الله أسوة حسنة ملن كان يرجو الله واليوم اآلخر dalam diri pelaku tobat, melebihi sekedar muhasabah dan
وذكر الله كثريا refleksi.Tidak ada tobat tanpa dimulai dari pengetahuan,
endapan pengalaman, kecintaan, kesadaran, penyesalan,
kebebasan, dan perubahan perilaku ke arah positif.
5. Kelima: Tobat. Tobat pada hakikatnya ialah kembali
Seperti Khalid bin Walid si Pedang Tuhan (sahabat Nabi
kepada Allah setelah melakukan kesalahan dalam hidup.
SAW) yang semula berkarakter kuat dan energy negatif,
Tobat Nasuha adalah bertobat dari dosa/kesalahan yang
dia menjadi garda terdepan menentang Islam, berubah
diperbuatnya saat ini dan menyesal (muhaasabah dan
menjadi manusia yang berkarakter kuat dan energy positif
refleksi) atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan
sebagai membela kebenaran dengan cara tobat. Karena
berjanji untuk tidak melakukannya lagi di masa mendatang
karakter itu tidak mudah diubah. Jika sesuatu itu mudah
serta bertekad berbuat kebajikan di masa yang akan
diubah, ia bukanlah karakter. Mungkin saja ia hanyalah
datang. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat,
sifat, pandangan, pendapat, atau pendirian.
“Apakah penyesalan itu taubat?”, “Ya”, kata Rasulullah
(H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan:
“Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan
dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya”. Tuhan
mencintai hambanya yang tobat dan tazkiyatu nufus
(mensucikan diri) (Al-Baqarah: 222). Dalam tobat, ingatan,
pikiran, perasaan, hati nurani, secara total digunakan untuk
menangkap makna dan nilai yang dilakukan selama ini,
menemukan hubungan dengan Tuhannya, dan kesiapan
menanggung konsekwensi dari tindakan taubatnya.
Tobat akan membentuk kesadaran tentang hakikat hidup,
melahirkan optimisme, nilai kebajikan, nilai-nilai yang di
dapat dari berbagai tindakannya, manfaat dan kehampaan
tindakannya, dan lain-lain sedemikian rupa, sehingga
seseorang dibawa maju untuk melakukan suatu tindakan
dalam paradigma baru di masa-masa akan datang. Pelaku
162 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 163
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksa- Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menceg-
anakan ajaran agama yang dianutnya, toleran Lingkungan gah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarn-
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta nya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
hidup rukun dengan pemeluk agama lain memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan Peduli Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
dirinya sebagai orang yang selalu dapat diperc- Sosial bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang
caya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan membutuhkan
Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan Tanggung Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanak-
agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan Jawab kan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri,
orang lain yang berbeda dari dirinya masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan bud-
daya), negara dan Tuhan YME
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
164 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 165
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
3. Tahap Pengembangan :
• Melalui kegiatan konkrit, berikan kepercayaan melalui
diskusi, permainan peran, simulasi, dan lain-lain.
• Dengan memerankan – mudah internalisasi sesuai
potensinya.
4. Tahap Pemantapan :
• Diberi kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dalam
bentuk kegiatan nyata.
• Bersama teman / masyarakat.
• Didorong untuk partisipasi aktif, bertanggung jawab
dalam sikap, tindakan, dan tutur kata.
166 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 167
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
5. MATERI KONSEP GENDER serta menggugat privilage yang kita miliki dan sedang kita
nikmati selama ini;
Pengantar 3. Persoalan lain, kata gender merupakan kata dan konsep
Pengetahuan dan pemahaman atas pembedaan konsep asing, sehingga usaha menguraikan konsep gender dalam
seks dan gender sangat diperlukan dalam melakukan analisis konteks Indonesia sangatlah rumit dilakukan.
terhadap persoalan-persoalan ketidakadilan sosial bagi
perempuan. Hal ini disebabkan oleh adanya kaitan yang erat Apakah Seks dan Gender itu?
antara perbedaan gender (gender differences) dan ketidakadilan Kata gender dipinjam dari bahasa Inggris, atau tidak ada
gender (gender ineqyalities) dengan struktur ketidakadilan dalam padanan dalam bahasa Indonesia. Kamus tidak secara jelas
mayarakat secara lebih luas. Oleh karena itu, pengetahuan dan membedakan pengertian kata seks (sex) dan gender. Untuk
pemahaman atas konsep gender sangat diperlukan mengingat memahami konsep gender harus dibedakan antara kata gender
dari konsep ini telah lahir suatu analisis gender. dengan kata seks (jenis kelamin).
Mengapa pengungkapan masalah kaum perempuan Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan
dengan menggunakan analisis gender sering menghadapi secara biologis, yang secara fisik melekat pada masing-masing
perlawanan (resistance), baik dari kalangan kaum laki-laki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin
maupun perempuan sendiri? Tidak hanya itu, analisis gender merupakan kodrat atau ketentuan Tuhan, sehingga sifatnya
justru sering ditolak oleh mereka yang melakukan kritik permanen dan universal.
terhadap sistem sosial yang dominan seperti kapitalisme. Untuk Sementara perbedaan lainnya yang dijumpai pada laki-laki
menjawab persoalan ini, perlu diidentifikasi beberapa penyebab dan perempuan tidak dapat dikatakan kodrat, sehingga pada
timbulnya perlawanan tersebut, seperti : hakekatnya dapat dilakatakan bahwa “Laki-laki dan perempuan
1. Mempertanyakan status perempuan pada dasarnya adalah memang beda tetapi tidak boleh dibeda-bedakan”. Hal inilah
mempersoalkan sistem dan struktur yang telah mapan. yang termuat dalam konsep gender.
Bahkan, mempertanyakan posisi kaum perempuan berarti Gender berbeda dengan seks atau jenis kelamin. Gender
menggoncang struktur dan sistem status quo ketidakadilan bernuansa psikologis, sosiologis, dan budaya. Gender
tertua dalam masyarakat; merupakan perolehan dari proses belajar dan proses sosialisasi
2. Banyak terjadi kesalahpahaman tentang ’Mengapa persoalan melalui kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Gender
perempuan selalu harus dipertanyakan?’ Persoalan lainnya membedakan manusia laki-laki dan perempuan secara sosial,
adalah mempertanyakan gender berarti akan membahas mengacu pada unsur emosional, kejiwaan dan sosial (bukan
hubungan kekuasaan yang sifatnya sangat pribadi, yakni kodrat, buatan manusia dari proses belajar)
menyangkut dan melibatkan individu kita masing-masing
168 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 169
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Secara biologis, yang membedakan perempuan dan laki-laki Tabel Perbedaan antara Seks dan Gender
pada hakekatnya terletak pada fungsi reproduksi yang secara SEKS GENDER
Tabel Perbedaan antara Seks dan Gender
kodrat tidak dapat dipertukarkan dari perempuan kepada laki- Tidak dapat dipertukarkan Dapat dipertukarkan
Kodrat MerupakanGENDER
bentukan/konstruksi
laki atau sebaliknya. Perbedaan ini merupakan perbedaan SEKS
manusia (bukan kodrat)
Tidak dapat dipertukarkan Dapat dipertukarkan
yang bersifat nature, tak berubah dari masa ke masa, berlaku Nature
Kodrat Nurture
Merupakan bentukan/konstruksi
Laki-laki Perempuan Laki-laki
manusia (bukan Perempuan
kodrat)
untuk semua manusia disegala zaman, tak pandang kaya dan Penis Nature Vagina Kuat Nurture Lemah
miskin, kulit putih atau berwarna, beragama ataupun tidak, Sperma
Laki-laki Sel telur
Perempuan Rasional
Laki-laki Emosional
Perempuan
Penis Rahim
Vagina Tampan
Kuat Cantik
Lemah
manusia perkotaan atau suku asli di pedalaman, artinya kodrat Sperma Sel telur Kasar
Rasional Lembut
Emosional
(perbedaan) ini bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu Menstruasi
Rahim Maskulin
Tampan Feminin
Cantik
Melahirkan Publik
Kasar Domestik
Lembut
gugat. Menyusui
Menstruasi Maskulin Feminin
Sementara di dalam pembentukan sifat maskulin dan Proses alamiah
Melahirkan Publik Proses belajar
Domestik
Pemberian Tuhan (Given)
Menyusui
feminim seseorang dapat diperdebatkan, Permanen
Proses & universal
alamiah Dapat berubah
Proses&belajar
tidak universal
Pertama, pembentukan sifat maskulin dan feminim Pemberian Tuhan (Given)
Permanen & universal Dapat berubah & tidak universal
adalah karena adanya sosialisasi (nurture) dan kulturisasi.
Di dalam masyarakat dapat dilihat ada perbedaan gender. Perbedaan gender ini dapat dilihat pada
Konsep nurture menganggap perbedaan gender (laki-laki dan Diberikut,
tabel dalam masyarakat dapat dilihat ada perbedaan gender.
perempuan) disebabkan karena faktor budaya masyarakat. Perbedaan
Di dalam gender
masyarakat inidilihat
dapat dapat adadilihat
perbedaanpada
gender.tabel berikut,
Perbedaan gender ini dapat dilihat pada
Kedua, konsep nurture yang percaya bahwa perbedaan tabel berikut,
Tabel Pembedaan Gender (Bisa dipertukarkan)
sifat maskulin dan feminin ada hubungannya dengan pengaruh
PEREMPUAN
Tabel Pembedaan LAKI-LAKI
Gender (Bisa dipertukarkan)
perbedaan biologis (seks) laki-laki dan perempuan. Perbedaan SIFAT/ KARAKTER Lemah lembut Kuat
biologis laki-laki dan perempuan adalah alami, begitu juga Penurut
PEREMPUAN Pembangkang
LAKI-LAKI
SIFAT/ KARAKTER Emosional
Lemah lembut Rasional
Kuat
dengan maskulin dan feminin. Tidak pintar
Penurut Pintar
Pembangkang
Dipimpin
Emosional Pemimpin
Rasional
Pasif
Tidak pintar Aktif
Pintar
RUANG LINGKUP Dipimpin
Sempit Pemimpin
Luas
Pasif
Privat/domestik Aktif
Ranah publik
WATAKLINGKUP
RUANG KERJA Reproduktif
Sempit Produktif
Luas
Dianggap pencari nafkah Dianggap
Privat/domestik pencari
Ranah publiknafkah
WATAK KERJA tambahan
Reproduktif utama
Produktif
CITRA/TAMPILAN Dianggap pencari nafkah Dianggap
Dikuasai pencari nafkah
Menguasai
(mudah menyerah)
tambahan utama
CITRA/TAMPILAN Dikuasai Menguasai
Perbedaan Gender (mudah menyerah)
Perbedaan Gender
170 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 171
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Manajemen:
- Shalat Berjamaah: imam berada di depan makmum; imam
mengingatkan makmum ihwal kerapihan shaf; makmum
mengingatkan iman ketika melakukan kesalahan; makmum
tidak boleh mendahului imam; makmum yang berada tepat
di belakang imam harus memiliki kriteria imam.
172 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 173
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
- Angkutan Kota: angkot memiliki pernyataan tujuan (vision Dari beberapa definisi diatas seara umum dapat disimpulkan
statement) karena tujuan akan menentukan trayek; supir bahwa unsur-unsur organisasi adalah :
lebih sering melihat ke depan (visioner) dibanding melihat 1. Adanya dua orang atau lebih
spion ke belakang (menyesali masa lalu/bercermin pada 2. Adanya maksud untuk kerjasama
pengalaman); supir mengatur gas (semangat, ambisi) rem 3. Adanya pengatura hubungan
(ideologi, norma) dan kemudi (tujuan). 4. Adanya tujuan yang hendak dicapai
174 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 175
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
3. Adanya kesatuan arah atau persepsi Adapun tujuan organisasi kemasyarakatan adalah sesuai
4. Adanya suatu perintah atau komando dangan tujuannya masing-masing. Dalam mencapai tujuan
5. Adanya keseimbangan wewenang dan tanggung jawab dari nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD’45,
masing-masing anggota wadah persatuan Negara RI bab III pasal 5,6 dan 7 berisi tentang
6. Adanya pembagian tugas / job description hak dan kewajiban organisasi kemasyarakatan berfungsi :
7. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja 1. Sebagai wadah penyalur kegiatan sesuai dengan
8. Adanya transportasi yang cukup kepentingannya
9. Garis kekuasaan tanggung jawab serta hirarki tata kerjanya 2. Wadah pengembangan dan pembinaan anggotanya dengan
tergambar dalam struktur organisasi. berusaha mewujudkan tujuan nasional.
3. Wadah peran serta dalam mensukseskan pembangunan
D. Macam-macam organisasi 4. Sarana penyalur aspirasi anggota dan sebagai sarana
Macam organisasi apabila diklasifikasikan menjadi beberapa komunikasi sosial timbal balik anggota dan antar ormas
macam, antara lain : dengan organisasi kekuatan politik badan perwakilan rakyat
1. Atas dasar usia pemerintah.
a. Pelajar, Remaja, Pemuda pemula (IPNU-IPPNU,
IRM, PII) Hak-hak organisasi kemasyarakatan antara lain :
b. Mahasiswa, (PMII, HMI, GMNI) a. Melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
c. Pemuda dewasa (GP.ANSOR, PMM, KNPI, FKPPI, diterapkan
Pemuda Muhammadiyah) b. Mempertahankan hak hidup organisasi sesuai dengan
2. Organisasi Politik tujuan organisasi
a. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
b. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kewajiban organisasi kemasyarakatan adalah :
c. Partai Golongan Karya (GOLKAR) 1. Mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
d. Dan lain-lain Tangga
3. Organisasi Profesi 2. Menghayati, mengamalkan dan mengamankan pancasila
a. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) serta UUD’45 serta murni dan konsekwen
b. Persatuan Pengusaha Indonesia (PPI) 3. Memelihara persatuan dan kesatuan
c. Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
d. Dan lain-lain Dalam sebuah organisasi untuk melaksanakan program-
programnya diperlukan kepanitiaan agar kegiatannya dapat
176 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 177
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
terlaksana sesuai dengan target yang ingin dicapai, oleh e. Kegiatan / pelaksanaan
karenanya di butuhkan mangemen yang baik agar kepanitiaan
berjalan sesuai yang direncanakan 4. Controling (pengontrolan /pengecekan) :
Time Schedule (jadwal Waktu Kerja)
Manajemen Kepanitian - Rapat kepanitian
1. Planning (perencanaan) - Pembuatan proposal
a. Format kegiatan - Penggalian dana
b. Analisa kebutuhan (idealis, terlaksana, taktis) - Chek kegiatan setting kegiatan
c. Teknis pelaksanaan - Protokoler
d. Tujuan pelaksanaan (visi dan misi) - Pelaksanaan kegiatan
e. Obyek kegiatan - Klarifikasi
- Evaluasi kegiatan (Persiapan, Pelaksanaan, Hasil)
2. Organiting (pengorganisasian)
a. Pembentukan struktur kepanitiaan : SC, OC (Stering 5. Evaluating (evaluasi) : Laporan pertanggung jawaban,
Comite, Organiting Comite) Pembubaran kepanitiaan.
b. Job description (Pembagian tugas)
Rise up your SPIRIT..!!!!
3. Actuating (pelaksanaan) Belajarlah dari orang-orang yang sukses. Karena
a. Administratif sesungguhnya kesuksesan mereka sejatinya terlahir dari
- Surat pengangkatan panitia pengalamannya merasakan asam-garam berorganisasi.
- Surat perlengkapan panitia + job description
- Surat musyawarah
- Surat chek akhir
- Surat pemberitahuan yang terkait kegiatan
- Surat permohonan bantuan
- Pembuatan proposal
- Dan lain-lain yang (dipandang perlu)
b. Penggalian dana
c. Pengembangan opini
d. Operasional job description
178 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 179
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
DEFINISI
Kepemimpinan (leadership) adalah suatu proses
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN :
1. Pemimpin / Atasan
Mempunyai wewenang untuk memimpin
Mendelegasikan tugas
2. Anggota / Subordinate / Bawahan
Membantu pemimpin sesuai tugasnya
3. Misi – Tujuan – Target
Direalisasi sesuai landasan budaya/filosofi organisasi
GAYA KEPEMIMPINAN
TIGA GAYA KEPEMIMPINAN :
1. Memaksa (autocratic, otoriter)
• Pemimpin mengambil keputusan, anggota harus
mentaatinya
• Untuk anggota baru, tidak disiplin, prestasi menurun
• Untuk memulai usaha baru, usaha dalam kondisi kritis
2. Terpimpin (democratic, consultative)
- Pemimpin dan anggota bersama-sama membuat
pemecahan masalah
- Anggota mengungkapkan gagasan, pemimpin
mengarahkan
3. Bebas (free-rein, participative)
• Anggota diberi kebebasan mengembangkan kreasinya
180 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 181
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
182 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 183
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
184 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 185
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
186 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 187
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
188 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 189
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
3. PERALATAN ADMINISTRASI 11. Berita Acara adalah Suatu bentuk laporan yang
1. Buku Daftar Inventaris adalah buku yang mencatat menyatakan secara rinci saat peristiwa/kejadian yang
barang-barang milik organisasi secara keseluruhan. berlangsung.
2. Buku Notulen adalah buku catatan resmi tentang 12. Stempel adalah cap atau simbol organisasi untuk
pembicaraan, kesepakatan atau keputusan yang diambil melegitimasi surat-surat atubarang tertentu, secara
dalam pertemuan, rapat atau diskusi. resmi dan harus dipakai sebagaimana mestinya menurut
3. Buku Tamu adalah buku untuk mengetahui tamu- aturan-aturan hukum pemakaian stempel.
tamu yang datang dan mempunyai keperluan dengan 13. Papan Nama adalah papan nama yang diperlihatkan
pengurus dan atau anggota organisasi. secara umum didepan kantor sekretariat dana atau
4. Buku Daftar Hadiradalah buku untuk mencatat disalah satu tempat yang strategis dan diketahui oleh
kehadiran peserta rapat, diskusi, lokakarya, pelatihan banyak orang.
dan lain-lain, baik bersifat kedalam maupun keluar.
5. Buku Daftar Anggota adalah Buku yang memuat mana-
mana anggota organisasi sebagai data autentik jumlah
anggota organisasi.
6. Buku Daftar Kegiatan adalah Buku yang mencatat setiap
kegiatan organisasi, baik kedalam maupun keluar.
7. Buku Ekspedisi adalah Buku untuk pengiriman
menyeluruh barang-barang administrasi dan
perlengkapan organisasi baik melalui kurir ataupun
pos.
8. Buku Agenda adalah Buku pencatatan keluar/masuknya
surat untuk mengagendakan peristiwa atau kejadian
pada surat.
9. Arsip/Penyimpanan adalah kumpulan surat yang
disimpan baik yang terjadi karena pekerjaan, aksi,
transaksi maupun tindak-tanduk organisasi.
10. Cap Agenda adalah Cap agenda berbentuk empat
pesegi panjang dan bertuliskan: Agenda
190 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 191
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
A. Pengertian :
Lakmud adalah pelatihan yang menekankan pada
pembentukan watak, motivasi pengembangan diri dan rasa
memiliki organisasi dan keterampilan berorganisasi serta
upaya pembentukan standard kader.
B. Tujuan
Umum :
menciptakan kader IPPNU yang berpegang teguh terhadap
ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah, mempunyai
kesadaran sosial yang tinggi, memiliki pengetahuan
yang mendalam dan ketrampilan yang memadai dalam
berorganisasi.
Khusus :
1. Memahami prinsip dan menumbuhkan sikap
tanggungjawab terhadap terlaksananya ajaran Islam
ahlussunnah wal jama’ah secara utuh menurut NU
yang diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa.
2. Memahami prinsip organisasi dan kepemimpinan.
3. Mempunyai kemampuan untuk memahami dan
memecahkan masalah serta tehnik pengambilan
keputusan yang tepat.
4. Mempunyai pengetahuan dasar dan sikap loyalitas
yang tinggi terhadap cita-cita organisasi.
5. Memiliki perangkat metode analisis sosial dasar.
192 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 193
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
6. Memahami terhadap secara kritis problematika - Pernah mengikuti forum-forum follow up Makesta
pendidikan di Indonesia minimal 2 kali pertemuan
7. Memiliki sensitivitas gender - Peserta sebanyak-banyaknya adalah 40 orang
3. Waktu
C. Out Put Alokasi waktu penyelenggaraan 20 jam efektif ( 3 hari)
Pemahaman dan kemampuan dasar tentang ideologi
3. Waktu
(sebagaimana tercantum dalam materi lakmud), wawasan F. Jadwal
AlokasiPelatihan
waktu penyelenggaraan 20 jam efektif ( 3 hari)
D. Indikator
I Registrasi Sholat Ashr Sholat Maghrib 4. Kontrak
Pembukaan berjama’ah dan berjama’ah belajar
coffee break
1. Kader mampu berpikir tentang realitas 1. Perkenalan
Makan malam 5. Analisa diri
2. Peserta
- Peserta adalah pernah mengikuti makesta dengan
menunjukkan bukti sertifikat
194 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 195
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
196 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 197
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
198 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 199
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
200 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 201
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
202 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 203
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
204 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 205
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
c. Metode : 7. Ke-NU-an
1. Ceramah dan tanya jawab a. Pokok bahasan :
2. Diskusi 1. Mabadi> Khoiru ummah
d. Media : 2. Khittoh NU
1. LCD 3. Analisis perkembangan dan dinamika
2. Kertas plano dan spidol perjuangan NU
e. Waktu : b. Tujuan :
Alokasi waktu 120 menit (pemaparan narasumber:60 1. Mengerti dan memahami mabadi’ khoiro
menit, diskusi: 60 menit) ummah serta 5 gerakan NU
f. Proses kegiatan : 2. Mengerti dan memahami khittoh NU serta
1. Pelatih membuka acara kemudian memberikan bagaimana menerapkannya.
penjelasan singkat tentang pokok bahasan c. Metode :
materi, selanjutnya pelatih mengadakan 1. Ceramah dan tanya jawab
brainstorming sekitar pokok bahasan materi. 2. Diskusi
2. Pelatih membacakan biodata nara sumber, d. Media :
selanjutnya mempersilahkan narasumber 1. LCD
menyampaikan materi di lanjutkan dengan 2. Kertas plano dan spidol
dialog. e. Waktu :
3. Pelatih mengarahkan menuju kesimpulan, 120 menit
kemudian mempersilahka nara sumber f. Proses kegiatan :
meningalkan ruangan. 1. Pelatih membuka acara kemudian memberikan
4. Selanjutnya membagi peserta dalam beberapan penjelasan singkat tentang pokok bahasan
kelompok diskusi, kemudian dipersilahkan materi, selanjutnya pelatih mengadakan
peserta untuk mendiskusikan beberapa pokok brainstorming sekitar pokok bahasan materi.
masalah yang diberikan oleh pelatih. 2. Pelatih membacakan biodata nara sumber,
5. Hasil diskusi dipresentasikan di depan forum selanjutnya mempersilahkan narasumber
dipandu pelatih. menyampaikan materi di lanjutkan dengan
6. Kemudian pelatih mengulas garis besar hasil dialog.
diskusi yang diakhiri dengan penutup 3. Pelatih mengarahkan menuju kesimpulan,
kemudian mempersilahka nara sumber
206 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 207
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
208 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 209
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
tarawih 20 rakaat, adzan 2 dlm jumat, talqin up (pemanasan) dengan cara memberikan
dll) pertanyaan seputar materi sesuai dengan pokok
2. Fadzilah dan penerapannya bahasan. Hal ini dilakukan untuk mengukur
3. Khilafiyahnya tingkat pengetahuan peserta terhadap materi
b. Tujuan : yang bersangkutan, sehingga nara sumber
Mengerti dan memahami tradisi NU serta dasar dapat mempertajam pemaparan materi sesuai
hukumnya berikut fadzilah dan penerapannya dengan kadar pengetahuan peserta.
c. Metode : 5. Pelatih mempersilahkan kepada nara sumber
1. Ceramah untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan
2. Dialog dialog.
3. Observasi (kunjungan ke tokoh ulama 6. Pelatih mengulas secara garis besar pokok hasil
setempat) dialog, selanjutnya pelatih mempersilahkan
4. Praktek kerja (tahlil, yasinan) kepada nara sumber meninggalkan ruangan,
d. Media : kemudian diakhiri dengan penutup
1. Objek observasi
2. Kertas plano dan spidol 10. Manajemen Organisasi
e. Waktu : a. Pokok bahasan :
Alokasi waktu 120 menit 1. Pengertian, fungsi dan manfaat manajemen
f. Proses kegiatan : 2. Manajemen organisasi non profit
1. Pelatih membuka acara, kemudian menjelaskan 3. Manajemen kepanitiaan
secara singkat tentang materi yang akan dibahas b. Tujuan :
sesuai dengan pokok bahasan. 1. Mengerti dan memahami fungsi, manfaat dan
2. Pelatih mengajak peserta ke masjid/musholla bentuk-bentuk manajemen
untuk membaca tahlil dan yasin 2. Mengetahui bagaimana memilih dan menerap
3. setelah itu, pelatih mengajak peserta kan manajemen yang tepat
mengunjungi tokoh ulama setempat untuk c. Metode :
berdialog dan diskusi tentang tradisi keagamaan 1. Brainstorming
NU. 2. Diskusi
4. Pelatih memperkenalkan nara sumber, 3. Game
selanjutnya pelatih mengadakan warming
210 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 211
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
212 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 213
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
214 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 215
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
216 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 217
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
218 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 219
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
220 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 221
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
222 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 223
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
224 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 225
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
dilanjutkan dengan dialog. 4. Formulir isian evaluasi dan soal-soal post test
3. Selesai dialog, pelatih mengulas secara garis e. Waktu
besar hasil dialog dan mengarahkan pada 90 menit efektif
kesimpulan. f. Proses kegiatan
4. Pelatih memberikan saran-saran dan dilanjutkan 1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan
dengan menutup acara. penjelasan singkat tentang evaluasi pelatihan
dan tujuannya.
20. Evaluasi 2. Pelatih membagi peserta ke dalam beberapa
a. Pokok bahasan kelompok diskusi, kemudian masing-masing
1. Review dan evaluasi akhir penyelenggaraan kelompok merumuskan beberapa kekurangan
latihan dan kelebihan dari masing-masing sessi yang
2. Post test berkaitan dengan prosesi pelatihan, misalnya
b. Tujuan infrastruktur pelatihan, materi, pelatih, metoda,
1. Mampu mengorganisir dan mengungkapkan nara sumber, peserta, suasana, sistem kelekatan
kembali pengalaman latihan peserta sejak awal dll.
sampai akhir pelatihan, sehingga mengetahui 3. Hasil diskusi di tuangkan dalam kertas plano
kelebihan dan kekurangan selama latihan kemudian dipresentasikan oleh masing-masing
berlangsung. kelompok.
2. Mampu memberikan umpan balik dan kritikan 4. Pelatih memandu untuk mengidentifikasi
terhadap proses pelaksanaan latihan ini masing-masing permasalahan, sehingga
serta saran-saran mereka untuk perbaikan menjadi entry point bagi peserta di dalam
pelaksanaan latihan di masa yang akan datang menyelenggarakan pelatihan berikutnya.
c. Metode 5. Selanjutnya pelatih menyimpulkan secara garis
1. Angket besar hasil diskusi.
2. Kuesioner 6. Untuk melihat daya serap materi pelatihan
3. Audio visual selama proses pelatihan, maka pelatih
d. Media memberikan post test kepada peserta.
1. Komputerisasi 7. Diakhiri dengan penutupan acara.
2. Papan tulis white board dan spidolnya
3. Kertas plano dan spidolnya
226 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 227
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
21. RENCANA TINDAK LANJUT forum segitiga yakni peserta, pelatih, dan
a. Pokok bahasan pimpinan struktural yang bersangkutan.
1. Rencana tindak lanjut latihan 3. Selanjutnya forum diserahkan kepada pimpinan
2. Rumusan strategi tindak lanjut untuk struktural yang bersangkutan untuk bersama-
pengembangan kemampuan peserta sama melakukan rancangan kegiatan lanjutan
b. Tujuan bagi peserta latihan.
1. Menyadari pentingnya suatu tindak lanjut 4. Hasil pembahasan tersebut kemudian dituang
latihan sebagai bentuk perwujudan dari kan dalam plano dan menjadi ketetapan
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kegiatan yang harus dilaksanakan
yang diperolehnya selama latihan 5. Pelatih memberikan penegasan secara garis
2. Mampu menyusun suatu rencana tindak besar atas hasil perumusan rencana tindak
lanjut tentatif yang dapat dan mungkin lanjut, kemudian diakhiri dengan penutupan
dilaksanakannya pasca latihan pelatih acara oleh pelatih.
c. Metode
1. Angket
2. Diskusi
d. Media
1. Papan tulis white board dan spidolnya
2. Kertas plano dan spidolnya
3. Lembar rancangan kegiatan pasca latihan
e. Waktu
120 menit efektif
f. Proses kegiatan
1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan
penjelasan singkat tentang rencana tindak lanjut
sebagai bentuk peningkatan pengalaman bagi
pelatih yang akan terjun memandu latihan di
wilayahnya
2. Agar hasil rencana tindak lanjut tepat sasaran,
maka sebaiknya rencana tindak lanjut di buat
228 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 229
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
KUMPULAN HAND-OUT (MATERI) LAKMUD • Membenci adanya golongan – golongan atau organisasi
– organisasi Islam selain golongannya.
1. MATERI ASWAJA • Keras kepala, tidak mau kalah dalam berdebat walaupun
sudah jelas salah, menganggap dirinya yang paling benar,
A. MAZHAB suci, paling ahli surga dan menganggap muslim yang lain
Secara bahasa berasal dari kata madzhabun yang berarti ahli bid’ah, sesat, kufur, murtad, dan lain-lain.
tempat berjalan. Menurut istilah ialah metode atau cara yang • Suka menonjolkan identitas keislaman yang berbau
dipakai seorang mujtahid (ulama yang memenuhi syarat Arabisme.
berijtihad) dalam menetapkan hukum berdasarkan Al Qur’an
dan Hadits. Maka bermadzhab ialah menjalankan syariat Hukum fiqih Aswaja bersumber pada empat pokok :
agama sesuai dengan hasil ijtihad Imam Mujtahid. Bermadzhab 1. Al Qur’an, merupakan sumber hukum utama yang
hukumnya wajib bagi yang tidak mampu berijtihad. Adapun merupakan wahyu dari Allah SWT.
yang mampu berijtihad maka hukumnya boleh sepanjang 2. As Sunnah, sember hukum kedua, berupa Hadits (sabda)
memenuhi syarat – syarat sebagai mujtahid. Bermadzhab bukan dan Sunnah (Perilaku) Nabi yang merupakan penjelasan
berarti tidak mengikuti Al Qur’an dan Hadits, sebab ijtihad para dan tauladan yang sesuai dengan Al Qur’an.
Imam Mujtahid berdasarkan Al Qur’an dan Hadits, baru jika 3. Al Ijma’, sumber hukum ketiga, yaitu kesepakatan para
mereka tidak mendapatkan nash di dalam keduanya, mereka Ulama atas suatu hukum setelah watar Nabi.
kemudian berijtihad. Adapun ciri – ciri orang Islam yang anti 4. Al Qiyas, sumber Hukum ke empat, yaitu menyamakan
Madzhab antara lain mempunyai sikap sebagai berikut : sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hukum, karena
• Selalu mengatakan bahwa mereka adalah orang Islam, adanya ‘illat yang sama antara keduanya.
bukan Islam ini dan islam itu dan hanya berpedoman
pada Al Qur’an dan Hadits. Dan menganggap sesat kalau Ahlussunah wal Jama’ah mempunyai ciri pokok atau
bermadzhab. karakteristik dalam hal pengalaman yaitu :
• Menganggap semua orang Islam berhak melakukan Ijtihad, - Tawazun (seimbang), keseimbangan antara urusan dunia
menentukan hukum atau menafsirkan hukum sendiri dari dan akherat.
Al Qur’an dan Hadits tanpa memperhatikan syarat – syarat - Tawasuth (jalan tengah), dalam mengambil keputusan harus
Ijtihad dan bantuan ‘Ulama. menggunakan berbagai pertimbangan dan tidak memihak
• Tidak mengakui dan menghargai Ulama (Kyai) sebagai sebelah.
pewaris risalah Nabi. - Tasamuh (toleransi), sikap saling menghormati, tidak
memaksakan kehendak dan menghargai perbedaan.
230 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 231
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
- I’tidal (lurus), selalu berjalan lurus dengan berpedoman membayar fidyah (denda). Rasulullah SAW lalu mengambil
pada kaidah – kaidah agama. keputusan bahwa tawanan perang itu dibebaskan dengan
- Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, mengajak pada kebenaran dan membayar fidyah.Keputusan ini merupakan ijtihad Rasulullah
mencegah pada keburukan. SAW meskipun dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan
sahabat-sahabatnya.Lalu turunlah surah al-Anfal ayat 61-69
B. IJTIHAD yang membenarkan ijtihad Rasulullah SAW.
Pada masa Abu Bakar, jika menghadapi sesuatu persoalan
1. Pengertian Ijtihad dan tidak menemukan nasnya di dalam Al-Qur>an dan hadis,
Ijtihad (dalam bahasa arab berasal dari kata Jahada = ia mengumpulkan para sahabat untuk bermusyawarah dan
berusaha dengan sungguh-sungguh) dalam bidang fikih, berarti menentukan hukum dari masalah-masalah itu. Demikian pula
mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuk menyelidiki pada masa Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin
dan mengeluarkan (meng-istinbat-kan) hukum-hukum yang Abi Talib. Mereka menggunakan ijtihad terhadap masalah-
terkandung di dalam Al-Qur>an dengan syarat-syarat tertentu. masalah yang tidak didapati nasnya di dalam Al-Qur>an
Adapun menurut para ahli usul fikih, antara lain Imam asy- dan sunah Rasulullah SAW.Akan tetapi, di antara keempat
Syaukani dan Imam az-Zarkasy, ijtihad adalah mencurahkan sahabat besar itu, hanya Umar yang diketahui paling banyak
kemampuan untuk mendapatkan syarak (hukum Islam) yang memakai ij¬tihad.Walaupun demikian, keempat sahabat itu
bersifat operasional de¬ngan istinbat (mengambil kesimpulan sangat berhati-hati dalam mengeluarkan suatu pendapat yang
hukum).Menurut Imam al-Amidi dalam bukunya al-Ihkam fi merupakan hasil ijtihad. Misalnya Abu Bakar, apabila berijtihad
Usul al-Ahkam (Penyempurnaan dalam Dasar-Dasar Hukum), dengan pendapatnya, selalu berkata: «Ini adalah pendapatku.
ijtihad adalah mencurahkan semua kemampuan untuk mencari Jika benar, itu dari Allah dan jika salah, itu dari saya.Saya
syarak yang bersifat zanni (dugaan) sampai merasa dirinya mohon ampun atas kesalahan itu.» Umar pernah mengatakan:
tidak mampu mencari tambahan kemampuannya itu. «Ini pendapat Umar. Jika pendapat itu benar, itu adalah dari
Contoh ijtihad Rasulullah SAW yang mendapat pembenaran Allah dan jika salah, itu pendapat Umar.» Selain dari keempat
wahyu adalah ijtihadnya tentang pembebasan tawanan Perang sahabat itu, ada pula beberapa sahabat yang terkenal dengan
Badr.Ketika itu umat Islam memenangkan pertempuran ijtihadnya, seperti Ibnu Mas>ud, Abu Musa al-Asy>ari, Mu>az
dan banyak tentara musuh yang tertawan.Rasulullah SAW bin Jabal, Ubay bin Ka>b, dan Zaid bin Sabit.
berta¬nya kepada sahabat-sahabatnya mengenai tawanan Adapun Karakteristik Ijtihad pada masa Sahabat adalah
perang tersebut. Umar bin Khattab menjawab: «Tawanan sebagai berikut:
perang itu hendaknya dibunuh,» sedangkan Abu Bakar as- 1) Dengan musyawarah diantara ahlul hal wal aqd, yaitu para
Siddiq menyatakan, agar tawanan itu dibebaskan dengan syarat Khalifah (penguasa) dan para fuqaha (ahli fiqih) sahabat
232 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 233
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
besar. Abdullah bin Umar bin Khattab, Ibnu Syihad az-Zuhri, AbdulIah
2) Patuh dan tidak menyelisihi keputusan Amir. bin Ab¬bas, Alqamah bin Qais, Anas bin Malik, Umar bin
3) Tidak berfatwa untuk sesuatu yang belum terjadi. Abdul Aziz, Abdullah bin Amr, dan Wahhab bin Munabbih.
Atsar dari Masruq yang bertanya kepada Ubay bin Ka’ab Para tabi’in adalah murid-murid langsung dari para sahabat
tentang sesuatu hal, maka Ubay bin Ka’ab menjawab : Nabi. Pada masa tabi’in mereka melakukan dua peranan
“Apakah hal itu telah terjadi ?” Aku menjawab : “Belum”. penting, yaitu :
Ia mengatakan : “Kita tangguhkan (tunggu) sampai hal itu 1) Mengumpulkan riwayat hadits dan fatwa sahabat.
terjadi. Apabila hal itu telah terjadi, kami akan berijtihad 2) Berijtihad untuk masalah-masalah yang belum diketahui
untuk kamu dengan pendapat kami”. pendapat dari sahabat.
4) Toleran Para tabi’in di tiap-tiap kota mengembangkan ijtihadnya
Ath-Thabari meriwayatkan atsar bahwa Umar bin Khattab berdasarkan pengajaran dan methode guru mereka masing-
bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang mempunyai masing dari kalangan sahabat Nabi.
kasus, lalu Umar bertanya padanya: “Apa yang engkau
perbuat ?” Orang itu menjawab : “Aku dihukumi demikian, Ijtihad Pada Masa Tabi’inat Tabi’in
oleh Ali dan Zaid”. Umar berkata : “Kalau aku, tentu aku Ijtihad mengalami masa perkembangan yang paling pesat
akan menghukumi demikian”. Lelaki itu berkata : “Apa pada abad kedua sampai dengan abad keempat Hijriah. Masa
yang menghalangimu, sedangkan urusan itu ada padamu itu dikenal dengan periode pembukuan sunah serta fikih dan
?” Umar menjawab : “Kalau aku mengembalikanmu kepada munculnya mujtahid-mujtahid terkemuka yang kemudian
Kitabullah dan Sunnah, tentu aku lakukan. Tetapi aku dikenal sebagai imam-imam mazhab, yaitu Imam Malik, Imam
mengembalikanmu pada ra’yu (ijtihad akal), sedangkan Hanafi, Imam Syafi>i, dan Imam Ahmad bin Hanbal (Imam
ra’yu itu musytarak (lebih dari satu pendapat) dan aku tidak Hanbali).
tahu pendapat mana yang benar menurut Allah. Maka tidak
kurang nilainya apa yang dikatakan oleh Ali dan Zaid”. C. ITTIBA’ DAN TAQLID DALAM MAZHAB
5) Menjauhi pembahasan ayat-ayat Mutasyabih. Khalifah
Umar bin Khatab pernah mencambuk orang yang suka 1. Pengertian Ittiba’ dan Taqlid
membahas ayat-ayat mutasyabih. Ittiba’ adalah mengikuti pendapat (ijtihad) orang lain
dengan mengetahui argumen, dalil-hujjahnya, sedangkan
Ijtihad Pada Masa Tabi’in taqlid adalah mengikuti pendapat (ijtihad) orang lain tanpa
Sesudah masa sahabat, ijtihad semakin berkembang. Hal ini mengetahui argumen, dalil-hujjahnya. Ittiba’ (mengikuti)
ditandai dengan munculnya mujtahid-mujtahid besar, seperti kebenaran adalah kewajiban setiap manusia sebagaimana
234 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 235
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Alloh wajibkan setiap manusia agar selalu ittiba’ kepada dengan menempuh jalan yang beliau tempuh dan
wahyu yang diturunkan oleh Alloh kepada Rasul-Nya.Allah melakukan apa yang beliau lakukan. Begitu banyak
jadikan wahyu tersebut sebagai petunjuk bagi manusia di ayat Al-Qur’an yang memerintahkan setiap muslim
dalam kehidupannya. agar selalu ittiba’ kepada Rasulullah SAW di antaranya
firman Allah :
Dengan demikian, terdapat perbedaan mendasar antara
Ittiba’ dan Taqlid.Yakni, Ittiba’ mengikuti pendapat (yang “Katakanlah: <Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
merupakan hasil ijtihad) disertai pengetahuan tentang berpaling, makasesungguhnya Allah tidak menyukai
alasan-alasan, dalil-dalil, dan hujjahnya. Sedangkan orang-orang kafir>.” (QS. Ali lmran [3] : 32)
Taqlid adalah sebaliknya, mengikuti pendapat secara buta “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
yaitu tanpa disertai kepahaman tentang apa yang diikuti mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah
tersebut. kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujurat [49] : 1)
2. Hukum Ittiba’ dan Taqlid “Hai orang-arang yang beriman, taatilah Allah dan
Ittiba’ hukumnya adalah wajib bagi setiap umat islam taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu.
yang tidak mampu untuk melakukan Ijtihad. Hal ini Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
dikarenakan pengetahuan yang dikaruniakan kepada sesuatu, maka kembalikanlah Ia kepada Allah (AlQur
setiap manusia berbeda satu sama lain. Bagi yang tidak ‘an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
mampu untuk melakukan ijtihad, diharuskan Ittiba’ kepada beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang demikian
para mujtahid yang tentunya disertai dengan pemantapan itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
akan pengetahuan tentang dalil-dalil serta hujjah mujtahid (QS. An-Nisa [4] : 59)
tersebut.
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintal Alloh,
Sedangkan Taqlid buta, yaitu mengikuti suatu pendapat ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
tanpa mengetahui dan memahami dalil-dalilnya adalah dosa-dosamu. “Alloh Maha Pengampun lagi Maha
haram. Dalil- dalil dari hukum Itiiba’ dan Taqlid akan Penyayang.” (QS. Ali lmran [3] : 31)
disebutkan berikut ini :
a. Dalil tentang wajibnya Ittiba’ b. Dalil tentang haramnya Taqlid
Seorang muslim wajib ittiba’ kepada Rasulullah SAW Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mencela taqlid dalam
236 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 237
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Kitab-Nya, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman. (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib- dapati bapak-bapakmu menganutnya?> Mereka
rahib mereka sebagai Rabb selain Allah.” (QS. At- menjawab: <Sesungguhnya kami mengingkari agama
Taubah [9] : 31) yang kamu diutus untuk menyampaikannya>.” (QS.
Az-Zukhruf [43] : 23-24)
Ketika Adi bin Hatim Radhiyallahu ‘anhu mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam membaca
ayat Ini maka dia mengatakan, “Wahai Rasulullah,
kami dulu tidak menjadikan mereka sebagai Rabb- 2. MATERI Ke-NU-an
Rabb.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Ya, Bukankah jika mereka halalkan kepada A. MOTIVASI KELAHIRAN NAHDLATUL ULAMA
kalian apa yang diharamkan atas kalian maka kalian • NU lahir tanggal 16 Rajab 1344 H/ 31 januari 1926
juga menghalalkannya, dan jika mereka haramkan M
apa yang dihalalkan atas kalian maka kalian juga • Pendirian organisasian NU dimotivasi oleh:
mengharamkannya?” Adi Radhiyallahu ‘anhu berkata, 1. Faktor faham keagamaan para ulama yg harus
“Ya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dipertahankan &dikembangkan
“ltulah peribadatan kepada mereka.” [Diriwayatkan 2. Rasa kebangsaan ulama dalam menghadapi
oleh Tirmidzi dalam Jami’ nya 3095 dan Baihaqidalam Belanda
Sunan Kubra 10/116 dan dihasankan oleh Syaikh Al 3. Upaya meningkatkan ekonomi umat
Albani dalam Ghayatul Maram hal. 20] 4. Meningkatkan SDM
238 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 239
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
ini memperkenalkan paham Ibnu Taimiyah, • Karena ulama pesantren tidak dilibatkan dalam
Ibnu Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahab & Kongres Bandung. KH. Abdul Wahab Hasbullah
Muhammad Abduh meminta kepada delegasi untuk menyalurkan
• Di Pulau Jawa baru mengalami reformasi pada awal aspirasi kepada penguasa baru Saudi agar tetap
abad ke-20 dg berdirinya Muhammadiyah (1912), menghormati tradisi keagamaan & ajaran mazdhab
Al-Irsyad (1915) & Persatuan Islam (1923). Mereka 4 yg dianut masyarakat setempatTetapi usulan
memberi merk ulama pesatren sebagai golongan tersebut tidak ditanggapi oleh Central Comitte
tradisional pembela bid’ah &khufarat. Mereka Chilafat, bahkan mereka sepakat mendukung
menetang upacara keagamaan, seperti ziarah pelaksanaan paham Wahabi di Hijaz
ke wali, tahlilan, & sitem bermadzhab termasuk • Usaha mempertahankan berlakunya paham
madzhab Syafi’i Ahlussunah wal Jamaah di Hijaz melalui Central
• Terjadi ketegangan antara ulama pesantren Comitte Chilafat tidak berhasilCventral, Setelah
& golongan reformis terutama ketika akan direstui Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari,
diselenggarakan Muktamar Dunia Islam di Kairo dibentuklah Komite Hijaz yg bertugas menghadap
(Mesir) tahun 1925. Kemudian kelompok reformis langsung kepada Raja Ibnu Mas’ud , Untuk
membentuk Central Comite Chilafat. memudahkan tugas tersebut, pada 31 Januari 1926,
• Untuk mempersiapkan Muktamar di Kairo, tanggal diputuskan membentuk organisasi yg diberi nama
24-26 Desember 1924 diselenggarakan Kongres Al- “Nahdlatul Ulama”
Islam di Surabaya • Delegasi Komite Hijaz terdiri dari
• Hasil kongres : masalah khilafat dipegang oleh KH. Wahab Hasbullah & Syekh Ghanaim al-Misri.
Majelis Ulama & berpusat di Mekah Diterima oleh Raja Ibnu Mas’ud pada 13 Juni
• Utusan yg dikirim ke Kairo : KH. Fahruddin 1928. Raja Hijaz berjanji akan tetap menjamin
(Muhammadiyah), Suryopranoto (SI) & KH. Abdul & menghormati ajaran 4 mazdhab & paham
Wahab Hasbullah (ulama pesantren) Ahlussunnah wal Jamaah
• Raja Ibnu Mas’ud (Saudi Arabia) akan
menyelenggarakan Muktamar Dunia Islam. 2. Politik Kebangsaan
Rencana ini menjadi topik dalam Kongres Al Islam di • Dalam menghadapi Belanda, ulama pesantren
Bandung pd Februari 1926. Kemudian diputuskan memilih sikap isolatif dg mendirikan ponpes yg jauh
mengirim Cokroaminoto (SI) & KH. Mas Mansur dari jangkauan & pengaruh kolonialisme Belanda
(Muhammadiyah) • Tahun 1914 KH. Abdul Wahab Hasbullah
240 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 241
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
membentuk forum diskusi “Taswirul Afkar” yg • Dalam waktu singkat syirkah ini telah berhasil
menjadi sarana mendiskusikan berbagai aspek merekrut anggota yg cukup banyak & sebagai
kehidupan baik keagamaan maupun politik wujud kesetiaan setiap anggota dikenai ouran wajib
• Langkah konkrit Taswirul Afkar untuk 25 Golden
memberdayakan umat Islam mendirikan kelompok • Prioritas programnya pemberdayaan ekonominya
kerja “Nahdlatul Wathan” (Kebangkitan Tanah Air), ditekankan pada sektor pertanian
programnya di bidang pendidikan & pelatihan kader
muda untuk kegiatan dakwah 4. Peningkatan SDM
• Dari Nahdlatul Wathan lahirlah “Jamiyyah Nasihin” • Ponpes mengadakan kajian kitab kuning sebagai
& “Khitabul Wathan” di Pacarkeling Surabaya. upaya “tafaqquh fiddin”
• Kemudian lahir madrasah “Ahlul Wathan” di • Ponpes dipercaya masyarakat sebagai institusi yg
Wonokromo, “Far’ul Wathan” di Gresik & Malang, mampu membentuk moral & intelaktual muslim
& “Hidayatul Wathan” di Jombang & Jagalan • Abad ke-19, ponpes bersifat isolatif
Surabaya • Abad ke-20, ponpes mulai menerima lembaga
• Tahun 1925, KH. Abdul Wahab Hasbullah pendidikan formal dalam bentuk madrasah
membentuk “Syubbanul Wathan” kegiatannya • Atas inisiatif KH. Abdul Wahab Hasbullah, pd
mengadakan kursus keagamaan & tujuannya 1916 didirikan perguruan “Nahdlatul Wathan” di
membangkitkan kaum muda untuk cinta tanah air Surabaya & resmi berbadan hukum
• Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari membuka
3. Pemberdayaan Ekonomi “Madrasah Salafiyah” di Ponpes Tebuireng Jombang
Tahun 1918 dibentuk “Syirkah ‘inan murabathah tahun 1919. Kurikulumnya disamping pelajaran
Nahdlatut Tujjar”. Motivasi membentuk syirkah ini: agama juga ilmu umum ( geografi, matematika,
• Banyak pengikut Islam Ahlussunnah wal Jamaah sejarah & Bahasa Melayu)
yg memaksakan bersikap tawakkal total tanpa • Posisi KH. Hasyim Asy’ari yg sangat sentral dalam
berikhtiar untuk memperbaiki kualitas hidupnya jeringan ulama pesantren di Jawa & Madura,
• Banyak ulama & aghniya’ Ahlussunnah wal Jamaah pembaruan pendidikan di Tebuireng cepat menyebar
yg tidak peduli pd kalangan yg lemah pendidikan & ke pesantren lain, terutama setelah berdirinya NU
ekonominya
• Santri & Kyai hanya bergelut pd aktivitas tafaqquh
fiddin tidak menghiraukan ilmu lain
242 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 243
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
244 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 245
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
• Tuntutan NU kepada Raja Hijaz dikirim melalui • Awalnya NU seperti koordinator pesantren. Pengurus
telegram NU merupakan gabungan dari pengasuh pesantren
• Karena tidak ada balasan, PBNU mengirim delegasi • Adakalanya kyai belum dapat meleburkan diri
(KH. Abdul Wahab Hasbullah & Syekh Ghanaim Al sebagai anggota organisasi NU yg disebut ulama
Misri) langsung menghadap Raja Hijaz tahun 1928 non struktural
melalui Singapura • Ketika jalur struktural tidak mampu mengatasi
• Delegasi diterima langsung Raja Ibnu Mas’ud & masalah besar, biasanya ulama non struktural yg
permintaan PBNU diterima yaitu agar raja menjamin mengatasinya
tetap diberlakukannya kebebasan bermazdhab di tanah • Dalam struktur NU para ulama ditempatkan pada
Hijaz. posisi Syuriyah yg berfungsi sebagai penentu
• Kesanggupan ini tidak hanya dijawab secara lisan tetapi kebijakan, pengendali, dan pengawas organisasi
juga dengan surat resmi • Disamping rapat anggota, konferensi & Muktamar,
NU mempunyai Musyawarah Alim Ulama tingkat
D. RESPON ATAS KELAHIRAN NU cabang sampai PBNU yg dihadiri ulama struktural
1. Respon masyarakat pesantren & ulama pesantren
• Para kyai tertarik & simpati serta mendukung • Ulama pesantren tidak ada yg menolak kehadiran
jam’iyah NU, sehingga NU mudah melebarkan NU. Semua organisasi/ perkumpulan yg sudah ada,
sayap organisasinya. Apalagi pengaruh KH. Hasyim dilebur & bergabung dg NU
Asy’ari & KH. Wahab Hasbullah sangat kuat di • NU adalah pesantren besar, sedangkan pesantren
lingkungan pesantren adalah NU kecil
• Hubungan kekerabatan antar kyai di Jawa sangat
membantu dalam penyebaran NU 2. Respon Umat Islam
• Muktamar NU pertama, delapan bulan setelah NU tidak perlu melakukan serangkaian pembicaraan
pertemuan Komite Hijaz akhir Januari 1926, dihadiri untuk mencari kesamaan dalam cita-cita kepada orang
ulama, kyai pesantren, santri senior & saudagar di yg diharapkan menjadi anggotanya, karena :
lingkungan NU 1. Kesamaan yg dimaksud sudah dimiliki kaum
• Setelah NU didirikan, dukungan datang dari muslimin Indonesia yaitu paham Ahlussunnah wal
pesantren. Cabang-cabang di daerah umumnya Jamaah dg berhaluan madzhab
dirintis oleh kyai pesantren, guru atau saudagar yg 2. Calon anggota umumnya adalah mereka yg berada
pernah nyantri di bawah bimbingan ulama pesantren yg mendirikan
246 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 247
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
248 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 249
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
• Dari sisi nasionalisme, untuk mewujudkan bangsa yang benar-benar beriman dan perbuatan fasik semakin
yg merdeka & mandiri subur.Dalam kondisi yang demikian dibutuhkan umat yang
• Dari sisi ekonomi, untuk memberdayakan & berkualitas dan memiliki kemampuan untuk mengatasi
meningkatkan kemaslahatan umat manusia keadaan tersebut.
• Yg menjadi harapan NU : kesejahteraan &
kemaslahatan umat (maslahatul ‘ammah) II. Tujuan Mabadi Khaira Ummah
Gerakan Mabadi khaira ummmah diarahkan kepada
I. Pengertian Mabadi Khaira Ummah. penggalangan warga mendukung program pembangunan
Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal ekonomi NU. Dimana sekarang ini NU semakin berkembang
pembentukan umat terbaik, yaitu satu umat yang mampu menjadi organisasi massa yang besar, tetapi kenyataannya
melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahi munkar yang proses pengembangan tata organisasinya lamban. Di
merupakan bagian terpenting dari kiprah NU.Amar ma’ruf hampir semua tingkat kepengurusan dan realisasi program
adalah mendorong perbuatan baik yang bermanfaat bagi masih terlihat kelemahan manajemen.
kehidupan duniawi dan ukhrawi.Nahi munkar adalah
menolak danmencegah segala hal yang dapat merugikan, Prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam mabadi
merusak, merendahkan nilai-nilai kehidupan. khaira ummah sangat relevan dengan dimensi personal
dalam pembinaan manajemen organisasi.Manajemen
Dalil Al Qur’an yang melandasi konsep Mabadi khaira organisasi yang baik membutuhkan sumberdaya manusia
ummah adalah QS. Ali Imran ayat 110 yang berbunyi : yang terampil, berkarakter terpuji dan bertanggung jawab.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk III. Butir-Butir Mabadi Khaira Ummah
manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah Jika awalnya mabadi khaira ummah hanya memuat 3 butir
yang munkar, dan beriman kepada Alloh. Sekiranya ahli nilai seperti yang
kitab beriman, maka baik bagi mereka, diantara mereka diterangkan diatas, untuk mengantisipasi persoalan
ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang- kontemporer perlu ditambahkan 2 butir lagi antara lain
orang yang fasik” Al ‘Adalah dan Al Istiqomah. Dengan demikian gerakan
mabadi khaira ummah membawa lima butir nilai yang dapat
Konsep tersebut sudah ada sejak Umat islam periode disebut sebagai “Al Mabadi Al Khomsah” antara lain:
pertama, waktu itu ajaran islam dianggap ‘gharib’(asing)
seperti pada waktu islam dating pertama kali. Orang-orang
250 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 251
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
252 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 253
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
yang diikuti kejelasan misi sucinya, sekaligus anggota dan kader. Sehingga dengan ilmu
strategi dan operasionalisasi yang berpihak kepada pengetahuan anggota bisa mengaktualisasikan
kebenaran, kejujuran, serta amar ma’ruf nahi dirinya sebagai manusia seutuhnya dan tidak
munkar. Wawasan ini meniscayakan karakteristik menjadi beban sosial lingkungannya.
organisasi dan anggotanya untuk senantiasa 4. Wawasan Kekaderan.
memiliki hasrat ingin tahu, belajar terus- menerus Wawasan yang menempatkan organisasi sebagai
dan menciontai masyarakat belajar, mempertajam wadah untuk membina anggota menjadi kader-
daya analisis, daya sintesis pemikiran agar dapat kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi,
membaca realitas dan dinamika kehidupan yang cita-cita, perjuangan organisasi, bertanggung
sesungguhnya, terbuka menerima perubahan, jawab dalam membentengi dan mengembangkan
pandangan dan cara-cara baru, pendapat baru serta organisasi, memiliki wawasan kebangsaan yang
pendapat yang berbeda, menjunjung tinggi nilai, utuh, serta memiliki kemampuan teknis metodologis
norma, kaidah dan tradisi serta sejarah keilmuan untuk mengembangkan organisasi.
dan berorientasi ke masa depan. 5. Wawasan Kebangsaan.
2. Wawasan Ke-Islaman. Yaitu wawasan yang dijiwai oleh asas kerakyatan
Yaitu wawasan yang menempatkan ajaran Islam yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, yang
sebagai sumber motivasi dan ispirasi dalam mengakui kebhinekaan sosial, budaya dan peduli
memberikan makna dan arah pembangunan terhadap nasib bangsa dan negara berdasarkan
manusia. Oleh karena itu IPPNU harus bersikap prinsip keadilan, persamaan dan demokrasi.
Tawasuth dan I>tidal, bersikap membangun dan
menghindari sikap ekstrim ( tatharruf ), Tasamuh,
toleran terhadap perbedaan, seimbang dalam
menjalin hubungan antara manusia dan tuhannya
serta manusia dengan lingkungannya, amar
ma>ruf nahi munkar, mandiri, bebas, terbuka dan
bertanggung jawab dalam berfikir, bersikap dan
bertindak.
3. Wawasan Keilmuan.
Wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan
sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan
254 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 255
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
B. Peristiwa & Keputusan penting dari kongres ke kongres membaca dan menulis. Sedangkan dua bunga
melambangkan perpaduan antara putri-putri pondok
B. Peristiwa & Keputusan penting dari kongres ke kongres
pesantren dan putrid-putri pelajar umum.
5. Pembentukan Perwakilan Pimpinan Pusat (P3) IPPNU di
TEMPAT, Jakarta.
NO PERISTIWA KEPUTUSAN PENTING
WAKTU 6. Pembuatan serangkaian resolusi sekitar pendidikan,
1 Kongres I Malang, 28 1. Pertemuan ini disebut sebagai Konperensi Panca Daerah, kesenian, kebudayaan dan hal-hal yang berhubungan
Pebruari-5 karena dihadiri utusan dari lima cabang IPNU-Putri. dengan pelajar (khususnya putri), untuk disampaikan kepada
Maret 1955 2. Pembentukan organisasi IPNU-Putri yang secara PB Maarif Nu dan Pemerintah.
organisatoris dan administratif terpisah dari IPNU.
3 Kongres II Yogyakarta, 1. Basyiroh ditetapkan sebagai ketua umum, Zanifah sebagai
3. Tanggal 2 Maret 1955 M/8 Rajab 1374 H, yaitu hari
Desember ketua I dan Lathifah Z. Mawardi sebagai sekjen.
deklarasi resolusi terbentuknya IPNU-Putri ditetapkan
1957 2. Dihadiri 60 cabang (bukti perkembangan IPPNU begitu
sebagai hari lahir IPNU-Putri (kelak menjadi IPPNU)
pesat).
4. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan
4 Kongres III Malang, 1960 1. Mengukuhkan keberadaan IPPNU sebagai satu-satunya
cabang-cabang selanjutnya ditetapkan susunan pengurus
organisasi pelajar putri NU.
Dewan Harian (DH) IPPNU sebagai berikut:
2. Menetapkan Mahmudah Nachrowi sebagai ketua dan
5. Ketua : Umroh Machfudzoh Wahib
Lathifah Mawardi sebagai sekjen.
6. Sekretaris : Syamsyiah Muthoyib
7. PP IPNU-Putri selanjutnya berkedudukan di Surakarta, Jawa
5 Kongres IV Purwokerto, 1. Farida Mawardi terpilih sebagai ketua umum dan
Tengah. Juli 1963 Machsanah sebagai sekjen.
8. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi 2. Menerbitkan majalah Kartikawati
pendirian IPNU-Putri kepada PB Maarif NU. Pada tanggal 4 6 Konbes I Pekalongan, IPNU-IPPNU mendirikan Corp Brigade Pembangunan (CBP)
Maret 1955, dikeluarkan persetujuan resolusi berdirinya 28 Oktober bertugas menghimpun putra-puti NU untuk membantu
IPNU-Putri dari PB Maarif NU. Selain itu PB Maarif juga 1964 pelaksanaan pembangunan masyarakat desa, transmigrasi dan
mengusulkan perubahan nama menjadi IPPNU (Ikatan program-program pembangunan mental dan material lainnya.
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) CBP dibentuk sebagai organ di bawah PP INU-IPPNU yang
2 Konbes I Surakarta , 1. Pembentukan Pimpinan Pusat yang berkedudukan di merupakan barisan serbaguna dalam soal keamanan dan
18-21 Januari Surakarta yang terdiri dari Basyiroh Saimuri, Umroh pembangunan.
1956 Machfudzoh dan Syamsyiah Muthoyib, masing-masing 7 Kongres V Surabaya, 20- 1. IPPNU menjadi badan otonom NU.
sebagai Ketua Umum, Ketua I dan Sekjen PP IPPNU. 24 Agustus 2. Pemindahan PP dari Yogyakarta ke Jakarta.
Sedangkan departemen-departemen dalam PP terdiri atas 1966 3. Machsanah terpilih sebagai ketua umum dan Umi Hasanah
departemen-departemen pendidikan/pengajaran, sebagai sekjen.
penerangan, kesenian dan olahraga, kader dan sosial 8 Konbes II Semarang, 10- 1. Menghasilkan beberapa resolusi dan memorandum penting
2. Pengesahan perubahan redaksional Anggaran Dasar dalam 14 Juli 1968 kepada pemerintah RI di bidang ideology/agama, politik,
AD tercantum tujuan organisasi IPPNU adalah kembang dan pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan
tegaknya agama Islam, kesempurnaan nilai pendidikan dan hankam.
pengajaran agama Islam, terjaminnya ukhuwah pelajar 2. Diaturnya mekanisme kerjasama CBP IPNU dan CBP
putrid ahlussunnah wal jamaah. IPPNU.
3. Pengesahan Anggaran Rumah Tangga. Pada ART ini 3. Perencanaan konkrit untuk mengatasi pendanaan organisasi.
ditetapkan bahwa muktamar diadakan oleh PP IPPNU setiap 4. Diaktifkannya Yayasan Lima Empat.
dua tahun kecuali jika ada permintaan dan setengah jumlah 5. Pelaksanaan Kongres diputuskan agar tidak melampaui
cabang-cabang yang sah ditambah satu untuk memajukan bulan Januari 1970 dengan prioritas tempat diluar jawa,
atau mengundurkannya. 9 Kongres VI Semarang, 20- 1. Ida Mawaddah Noor terpilih sebagai ketua umum.
4. Pengesahan lencana (insigne) IPPNU. Lencana yang 25 Agustus 2. Dishkannya Mars IPPNU gubahan Muchtar Embut.
disahkan berbentuk segitiga yang berarti Iman, Islam, Ihsan. 1970 3. Memutuskan program kerja di bidang pendidikan, dakwah,
Didalamnya memuat bintang Sembilan sebagaimana pada kebudayaan/olahraga, kesejahteraan dan kader.
lambing NU yang bermakna, empat buah bintang 10 Kongres VII Jakarta, 26-30 1. Misnar Ma’ruf terpilih sebagai ketua umum dan Cholilah
melambangkan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas. Empat Desember M.D sebagai sekretaris jenderal.
buah bintang lainnya melambangkan Khulafaur 1976 2. Dilakukan penyempurnaan PD/PRT.
Rasyidin/madzab empat dan satu bintang yang paling besar 3. Pengembalian eksistensi organisasi.
melambangkan Rasulullah saw. Dua bulu dan dua buku 11 Konbes III Banjarmasin, 1. Pendirian cabang IPPNU di pondok pesantren.
menuntut anggota-anggota IPPNU agar mempelajari 27 Pebruari-3
pengetahuan agama dan pengetahuan umum dengan aktif Pebruari 1979
12 Kongres VIII Cirebon, 20- 1. Perubahan pasal 2 PD tentang landasan perjuangan dari
256 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 257
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
24 Juni 1981 piagam Jakarta ke pancasila dan UUD 1945. Masuknya C. Posisi & peran IPPNU kedepan
lambing secara langsung kedalam PD/PRT, serta warna
seragam IPPNU. IPPNU dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama menjadi
2. Memutuskan beberapa pokok pikiran yang meliputi bidang
pendidikan, generasi muda, sosial ekonomi, kesadaran Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama, kemudian kembali lagi
politik dan rekomendasi untuk PBNU.
3. Titin Asiyah Thohir terpilih sebagai ketua umum dan Soraya menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, adalah sebagai
Dewi Aziz sebagai sekretaris umum.
13 Kongres IX Jombang, 29 1. Mengubah asas resmi organisasi dengan pancasila. bukti sejarah perjuangan IPPNU untuk dapat bertahan dan tetap
Januari-1 2. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama berubah menjadi Ikatan
Pebruari 1988 Putri Putri Nahdlatul Ulama eksis dengan berbagai latar belakang sejarah dan pergolakan di
3. Ulfah Masfufah terpilih sebagai ketua umum dan Siti
Marhamah sebagai sekretaris umum. internal organisasi (NU) bahkan juga bangsa ini. Sejak masa
14 Konbes IV Lampung
Selatan, 13-16
1.
2.
Revitalisasi sistem pengkaderan.
Menghasilkan juklak pengkaderan.
persiapan, kelahiran, perjuangan hingga transisi, IPPNU selalu
15 Kongres X
Oktober 1990
Lasem, 23-27 1. Ulfah Masfufah terpilih kembali menjadi ketua umum.
dapat bertahan dengan caranya. Pasang surut kepemimpinan
Desember selalu mewarnai setiap kepengurusan dan kepemimpinan secara
1991
16 Kongres XI Garut, 10 Juli 1. Dra. Safira Machrusah terpilih sebagai ketua umum dan Ratu nasional. Terlepas dari itu semua, IPPNU tetaplah memiliki posisi
1996 Dian Hatifa, S.Ag. sebagai sekjen.
17 Konbes V dan peran yang tidak pernah berubah. Sebagai wadah untuk
18 Kongres XII Makassar,21- 1. Ratu Dian Hatifah terpilih sebagai ketua umum dan S.
25 Maret 2000 Maryamah A. Al-Kadriyah. pelajar putri NU, IPPNU telah menjalankan tugas dan fungsinya
2. Lahirnya kembali CBP untuk IPPNU, dengan nama Korp
Kepanduan Putri (KKP). sebagai organisasi dibawah naungan NU (banom). Kedepan,
19 Kongres XIII Surabaya, 19- 1. Siti Soraya Devi Zaeni, SH. terpilih sebagai ketua umum dan
23 Juni 2003 Suliyanti sebagai sekretaris umum. IPPNU harus lebih intens menjalin komunikasi dan berkejasama
2. Ikatan Putri Putri Nahdlatul Ulama berubah kembali
menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama berubah Ratu
dengan LP Maarif NU (lembaga NU yang menaungi lembaga
Dian Hatifah terpilih sebagai ketua umum dan S. Maryamah
A. Al-Kadriyah.
pendidikan), memperkuat jaringan internal dengan pendirian
20 Kongres XIV Jakarta, 9-12
3. KKP dikukuhkan sebagai lembaga semi otonom IPPNU.
1. Hj. Wafa Patria Umma, S.Pd.I. terpilih sebagai ketua umum
komisariat di sekolah-sekolah di bawah naungan LP Maarif
Juli 2006 dan Margaret Aliyatul M., S.S., M.Si. sebagai sekretaris NU akan lebih memudahkan dan memantapkan langkah bagi
umum
2. Penguatan basis dan target group IPPNU sebagai garda IPPNU dalam upaya memasyarakatkan keberadaannya.
terdepan kader NU.
21 Kongres XV Brebes, 19-23 1. Margaret Aliyatul M., S.S., M.Si. terpilih sebagai ketua umum Menghadapi kondisi yang demikian itu menuntut konsekuensi
Juni 2009 dan Kiki Qibtiyah sebagai sekretaris umum.
2. Membentuk wadah bagi alumni IPPNU. logis bahwa SDM dalam hal ini jumlah anggota yang banyak
dan berkualitas tidak bisa ditawar-tawar lagi. Yang perlu kita
persiapkan sekarang ini adalah kader-kader yang berkualitas.
Karena jumlah kader/anggota yang banyak belum menjamin
akan kualitas yang optimal. Arah program sudah saatnya
dirubah. Apabila awalnya kita hanya berusaha memperbanyak
anggota/kader, maka sudah saatnya arahnya kita rubah pada
program-program yang mengarah pada peningkatan kualitas
organisasi dan kualitas anggota.
258 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 259
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
260 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 261
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
262 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 263
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
jembatan antara insane pers di internal IPPNU dalam berorganisasi, bermasyarakat serta bernegara.
dengan pers diluar IPPNU sebagai pembentuk Sebagai penerjemahan atas mandat di atas, agenda strategis
jaringan pers Nahdlatul Ulama yang harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan
4. Mengawal tradisi intelektualisme melalui adalah kaderisasi. Kederasi merupakan”kerja peradaban” yang
penerbutan karya ilmiah atau sejenisnya mutlak dilakukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi
5. Menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan dalam menunaikan mandat, baik sebagai badan otonom NU
pers local maupun nasional maupun sebagai bagian dari gerakan pelajar di Indonesia.
Dengan demikian kaderisasi menjadi platform yang harus terus
7. Bidang Korp Pelajar Putri (KPP) dikembangkan oleh IPPNU yang telah mendeklarasikan diri
a. Target Program sebagai organisasi kader.
Terwujudnya organisasi yang disiplin dan cinta Berdasarkan keasadaran tersebut, sebagai ujung tombak
tanah air pengkaderan NU dan bangsa, IPPNU menata kelembagaan
b. Bentuk Program sebagai supporting system bagi proses kaderisasi yang
1. Pelatihan kepemimpinan sebagai upaya dilakukannya. Sebagaimana dikemukakan di atas, kuatnya
menyamakan komando dan visi misi kelembagaan organisasi merupakan prasyarat bagi IPPNU
organisasi dalam menunaikan mandatnya, termasuk menunaikan agenda
2. Mengadakan pendidikan dan pelatihan kaderisasi sebagai mandat strategisnya. Dengan demikian
dimasing-masing tingkatan sebagai bagian penting dari penguatan kelembagaan IPPNU
3. Mengadakan kemah bhakti mutlak memiliki kelembagaan yang kuat sanpai di tingkat
4. Membentuk tim Pelajar Siaga Bencana yang basis
mempunyai kemampuan evakuasi dan Setelah IPPNU menegaskan kembali sebagai organisasi
pertolongan pertama gawat darurat serta pelajar, mutlak bagi kedua banom tersebut untuk meneguhkan
pengetahuan dasar akan kebencanaan basisnya di lembaga pendidikan, baik sekolah, pondok pesantren
maupun masjid. Karena itulah maka pengembangan IPPNU di
D. Kebijakan strategis IPPNU kedepan sekolah, pondok pesantren maupun masjid harus mendapat
Selain tetap pada khittahnya, IPPNU kedepan harus perhatian serius. Bentuk nyata yang ingin di tawarkan adalah
memiliki langkah-langkah strategis untuk menjawab berbagai pendirian Pimpinan Komisariat IPPNU di sekolah, pondok
tantangan, baik lokal, regional, nasional maupun global. pesantren maupun masjid sebagai komunitas keagamaan
Program kerja yang ditelurkan dari setiap keputusan-keputusan harus pula mendapat perhatian serius karena unit sosial itu kini
yang bersifat nasional, selanjutnya dapat diimplementasikan sangat marak sebagai wahana pertarungan ideology, terutama
264 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 265
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
266 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 267
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
juga terjadi dalam rumah tangga, masyarakat atau kultur 4. Gender dan Kekerasan
dan bahkan Negara. Marginalisasi pada perempuan Kekerasan (violence) adalah serangan atau invasi (assault)
sudah terjadi sejak di rumah tangga dan dalam bentuk terhadap fisik maupun inegritas mental psikologis seseorang.
diskriminasi atas anggota keluarga laki-laki dan perempuan. Kekerasan yang disebabkan oleh adanya sebuah pemikiran
Marginalisasi juga diperkuat oleh adat istiadat maupun tafsir atau cara pandang yang bisa disebut dengan gender-related
keagamaan. violence. Pada dasarnya, kekerasan gender disebabkan
2. Gender dan Subordinasi oleh ketidaksetaraan kekuatan yang ada dalam masyarakat.
Subordinasi karena gender terjadi dalam segala macam Banyak bentuk kejahatan yang bisa dikategorikan sebagai
bentuk yang berbeda dari tempat ke tempat, dan dari waktu kekerasan gender, antara lain :
ke waktu. Di Jawa, dulu ada anggapan bahwa perempuan a. Bentuk pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk
tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, karena akhirnya akan ke perkosaan dalam perkawinan (Marital Rape);
dapur juga. b. Tindakan pemukulan dan serangan fisik yang terjadi
3. Gender dan Stereotip dalam rumah tangga (domestic violence). Termasuk
Secara umum stereotip adalah pelabelan atau penandaan tindak kekerasan dalam bentuk penyiksaan terhadap
terhadap suatu kelompok tertentu. Stereotip selalu anak-anak (child abuse);
menimbulkan kerugian dan menimbulkan ketidakadilan c. Bentuk penyiksaan yang mengarah kepada organ alat
(khususnya bagi perempuan). Karena masyarakat selalu kelamin (genital mutilation), misalnya penyunatan
memiliki anggapan bahwa perempuan lemah dan harus terhadap anak perempuan;
dilindungi dari segala ancaman kekerasan, maka berbagai d. Kekerasan dalam bentuk pelacuran (prostitution).
upaya dilakukan untuk membatasi ruang gerak perempuan Pelacuran merupakan bentuk kekerasan terhadap
dalam mengekspresikan dirinya, misalnya jenis pekerjaan perempuan yang diselenggarakan oleh suatu mekanisme
maupun keberadaan diruang-ruang publik dibatasi hanya ekonomi yang merugikan kaum perempuan;
pada waktu-waktu tertentu yang ”dianggap aman”. Contoh e. Kekerasan dalam bentuk pornografi. Jenis kekerasan ini
pekerjaan perempuan yang pantas adalah perawat, termasuk dalam kekerasan non fisik, yakni pelecehan
sekertaris, guru taman kanak-kanak, dalam kepanitian terhadap kaum perempuan dimana perempuan
jadi seksi konsumsi dll. Stereotip ini berakibat wajar sekali, dijadikan objek demi keuntungan seseorang;
ketika pendidikan bagi kaum perempuan dinomorduakan. f. Kekerasan dalam bentuk pemaksaan sterilisasi dalam
Banyak peraturan pemerintah, aturan keagamaan, kultur Keluarga Berencana (enforced sterilization). Keluarga
dan kebiasaan masyarakat yang dikembangkan karena Berencana dibanyak tempat ternyata telah menjadi
stereotip tersebut. sumber kekerasan terhadap perempuan;
268 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 269
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
g. Jenis kekerasan terselubung (molestation), yakni mulai dari membersihkan dan mengepel lantai,
memegang atau menyentuh bagian tertentu dari tubuh memasak, mencuci, mencari air untuk menadi hingga
perempuan dengan pelbagai cara dan kesempatan memelihara anak.
tanpa kerelaan di pemilik tubuh. Jenis keekrasan ini
sering terjadi di tempat pekerjaan ataupun di tempat B. Analisis Gender
umum, seperti dalam bis; Analisis gender adalah proses penganalisaan data dan
h. Pelecehan seksual dan emosional atau sexual and informasi secara sistematis tentang kondisi laki-laki dan
emotional harassment. Ada beberapa bentuk kekerasan perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan
yang dapat dikategorikan sebagai pelecehan seksual, kedudukan, fungsi, peran dan tanggung jawab dalam proses
yaitu: pembangunan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi akses,
- Menyampaikan lelucon jorok secara vulgar pada partisipasi, kontrol dan manfaat (APKM).
seseorang dengan cara yang dirasakan sangat Analisis gender dapat juga diartiikan sebagai suatu analisis
ofensif; yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan, perencana
- Menyakiti atau membuat malu seseorang dengan untuk menilai kelayakan dan dampak kebijakan yang berbeda
omongan kotor bagi perempuan dan laki-laki atas program dan/atau peraturan
- Mengintrogasi seseorang tentang kehidupan atau yang diusulkan dan dilaksanakan. Analisis gender mengakui
kegiatan seksualnya atau kehidupan pribadinya; bahwa realitas kehidupan perempuan dan laki-laki adalah
- Meminta imbalan seksual dalam rangka janji untuk berbeda, sedangkan pada kesempatan yang sama tidak harus
mendapatkan kerja atau untuk mendapatkan berarti membuahkan hasil yang sama. Analisis gender timbul
promosi atau jani-janji lainnya; dari keperluan untuk menjadikan pengalaman, kebutuhan,
- Menyentuh atau menyenggol bagian tubuh tanpa ada pengetahuan dan perhatian, sebagi perempuan dan sebagai
minat atau tanpa seizin dari yang bersangkutan. laki-laki ke dalam arusutama.
Analisi gender yang dapat diaplikasikan untuk intervensi
5. Gender dan Beban Kerja pembangunan dapat mendorong :
Ada anggapan bahwa kaum perempuan memiliki sifat 1. Mengetahui latar belakang terjadinya kesenjangan gender
memelihara dan rajin, berakibat semua pekerjaan atau faktor penyebab terjadinya kesenjangan;
domestik rumah tangga menjadi tanggungjawab 2. Mengidentifikasi isu-isu gender, yaitu isu yang muncul
kaum perempuan. Konseksuansinya, banyak kaum karena adanya perbedaan-perbedaan atas dasar gender
perempuan yang harus bekerja keras dan lama untuk yang mungkin terjadi diantara anggota keluarga dan/atau
menjaga kebersihan dan kerapihan rumah tangganya, di dalam masyarakat dalam memperoleh akses, kontrol,
270 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 271
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
272 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 273
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
274 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 275
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Konflik dapat menyebabkan orang memperhatikan bidang- dalam suatu grup /organisasi
bidang problem pada sebuah organisasi, dan hal tersebut dapat 4. Intergroup conflict, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok.
menyebabkan dicapainya tujuan orgnisatoris secara efektif. Misalnya antara manajemen dan serikat pekerja.
Akan tetapi, apabila suatu organisasi dengan kaku menolak
adanya perubahan, maka situasi konflik yang terjadi, tidak akan Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti
reda. Tensi akan makin meningkat “suhunya” dan setiap dan saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai
konflik yang baru yang terjadi akan makin menceraiberaikan suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
sub unit-sub unit organisasi yang bersangkutan. kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa makin kaku pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
struktur dan kultur organisasi yang bersangkutan, maka makin berdaya.
tidak menguntungkan konflik yang terjadi. Dan dalam sesuatu Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik, komonikasi antara subunit-subunit dapat menyusut, konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
hingga dengan demikian masing-masing sub unit tidak dapat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
membuat keputusan-keputusan yang sehat. masyarakat itu sendiri.
276 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 277
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Menurut Robbins, batas yang menentukan apakah suatu d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas (conflict among groups in the same organization).
(kabur). Suatu konflik mungkin fungsional bagi suatu Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok
kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing
lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada waktu berupaya untuk mencapainya.
tertentu, tetapi tidak fungsional di waktu yang lain. Kriteria e. Konflik antar organisasi (conflict among organizations).
yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh
disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi
kinerja kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang
tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok, walaupun sama.
kurang memuaskan bagi individu, maka konflik tersebut f. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda
dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik (conflict among individuals in different organizations).
tersebut hanya memuaskan individu saja, tetapi menurunkan Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau perilaku
kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional. dari anggota suatu organisasi yang berdampak negatif
2. Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya bagi anggota organisasi yang lain. Misalnya, seorang
Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik, manajer public relations yang menyatakan keberatan
Stoner dan Freeman (1989:393) membagi konflik menjadi atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.
enam macam, yaitu:
a. Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). 3. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur
Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan Organisasi
yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas Winardi (1992:174) membagi konflik menjadi empat
yang melebihi batas kemampuannya. macam, dilihat dari posisi seseorang dalam struktur
b. Konflik antar-individu (conflict among individuals). organisasi. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai
Terjadi karena perbedaan kepribadian (personality berikut:
differences) antara individu yang satu dengan individu a. Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara
yang lain. karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak
c. Konflik antara individu dan kelompok (conflict among sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan
individuals and groups). Terjadi jika individu gagal bawahan.
menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok b. Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara
tempat ia bekerja. mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau
278 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 279
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan
karyawan, atau antar departemen yang setingkat. tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan,
c. Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara dan derajat ketergantungan antara kelompok. Penelitian
karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi
dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai merupakan variabel yang mendorong terjadinya konflik. Makin
penasehat dalam organisasi. besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka
d. Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik.
seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling Penyebab konflik lainnya yang potensial adalah faktor
bertentangan. Di samping klasifikasi tersebut di atas, pribadi, yang meliputi: sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap
ada juga klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan individu, karakteristik kepribadian yang menyebabkan individu
oleh Schermerhorn, et al. (1982), yang membagi memiliki keunikan (idiosyncrasies) dan berbeda dengan individu
konflik atas: substantive conflict, emotional conflict, yang lain. Kenyataan menunjukkan bahwa tipe kepribadian
constructive conflict, dan destructive conflict. tertentu, misalnya, individu yang sangat otoriter, dogmatik,
dan menghargai rendah orang lain, merupakan sumber konflik
C. Penyebab Konflik yang potensial.
Menurut Robbins (1996), konflik muncul karena ada Jika salah satu dari kondisi tersebut terjadi dalam
kondisi yang melatarbelakanginya (antecedent conditions). kelompok, dan para karyawan menyadari akan hal tersebut,
Kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai sumber terjadinya maka muncullah persepsi bahwa di dalam kelompok terjadi
konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu: komunikasi, struktur, konflik. Keadaan ini disebut dengan konflik yang dipersepsikan
dan variabel pribadi. (perceived conflict). Kemudian jika individu terlibat secara
Komunikasi. Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi emosional, dan mereka merasa cemas, tegang, frustrasi, atau
yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang muncul sikap bermusuhan, maka konflik berubah menjadi
terlibat, dapat menjadi sumber konflik. Suatu hasil penelitian konflik yang dirasakan (felt conflict). Selanjutnya, konflik yang
menunjukkan bahwa kesulitan semantik, pertukaran informasi telah disadari dan dirasakan keberadaannya itu akan berubah
yang tidak cukup, dan gangguan dalam saluran komunikasi menjadi konflik yang nyata, jika pihak-pihak yang terlibat
merupakan penghalang terhadap komunikasi dan menjadi mewujudkannya dalam bentuk perilaku. Misalnya, serangan
kondisi anteseden untuk terciptanya konflik. secara verbal, ancaman terhadap pihak lain, serangan fisik,
Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam huru-hara, pemogokan, dan sebagainya
artian yang mencakup: ukuran (kelompok), derajat spesialisasi
yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi
280 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 281
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
D. Manajemen Konflik dalam Organisasi Sosial dan Secara personal kita mengalami konflik dalam rumah tangga.
Penyelesaiannya Dalam hubungan yang luas, konflik terjadi dalam hubungan
Dalam proses interaksi antara suatu sub sistem dengan sosial, ekonomi, dan politik, seperti tawuran pelajar, konflik
sub sistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi industri dan agraria, konflik etnis dan sektarian, hingga konflik
kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. antar negara.
Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu Jika dikelola, konflik sebenarnya memiliki nilai positif bagi
maupun antar kelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang interaksi manusia. Masalahnya pengetahuan dan ketrampilan
melatarbelakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, yang memadai untuk mengelola konflik sering tidak dimiliki oleh
antara lain: sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan mereka yang terlibat konflik ataupun yang menangani konflik.
kepentingan, komunikasi yang “buruk”, perbedaan nilai, Akibatnya konflik tidak hanya tidak berhasil dikelola, dalam
dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya banyak kasus bahkan memperparah konflik yang terjadi.
membawa organisasi ke dalam suasana konflik. Agar organisasi Konflik di sini tidak selamanya harus dimaknai permusuhan
dapat tampil efektif, maka individu dan kelompok yang saling atau pertikaian, karena dalam kajian sosiologis, konflik itu juga
tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang bisa bermakna kompetisi, tegangan (tension) atau sekadar
saling mendukung satu sama lain, menuju pencapaian tujuan ketidaksepahaman. Itu pula sebabnya, kehadiran konflik itu
organisasi. tidak selamanya harus dimaknai sebagai sebuah kekuatan yang
Namun, sebagaimana dikatakan oleh Gibson, et.al. menghancurkan – a necessarily destructif force, karena dalam
(1997:437), selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan banyak hal konflik itu juga bernilai positif, bahkan konstruktif,
saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi dan karenanya fungsional.
jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan Persisnya, dengan konflik dinamika lahir, dengan konflik
atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak saling bekerjasama satu kreativitas muncul. Bahkan menurut pakar sosiologi, konflik
sama lain. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam asal Jerman, George Mills, konflik adalah penggerak sejarah
setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat sekaligus sumber perubahan, dan karenanya, konflik akan
kompleksitas organisasi tersebut. Konflik tersebut mungkin besar sumbangannya dalam mencegah kebekuan sosial. The
tidak membawa “kamatian” bagi organisasi, tetapi pasti dapat changes caused by conflict prevent society from stagnating,
menurunkan kinerja organisasi yang bersangkutan, jika konflik tegas Mills (1956).
tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu
keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap
pimpinan atau manajer organisasi.
Konflik merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.
282 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 283
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
E. Mengelola Konflik dalam Membangun Kerjasama sebaliknya, ngotot dengan pendirian sepihaknya. Tentu dengan
Tim segala dampak sosial yang bakal ditimbulkannya.
Untuk meminimalkan terjadinya konflik maka perlu adanya Berbeda dengan yang pertama, maka strategi kedua
manajemen konflik, yaitu mengelola konflik yang akan terjadi. dilakukan dengan cara mencari alternatif cara yang seoptimal
Mengelola konflik di sini tidak berarti kita harus menghindari mungkin bisa memuaskan masing-masing pihak yang akan
konflik, apalagi menguburnya, karena bagaimanapun konflik berebut kepentingan. Itu sebabnya, strategi ini disebut dengan
memang harus ada. Menekan konflik sering menimbulkan cara problem solving (pemecahan masalah). Intinya, strategi
lahirnya sebuah kebijakan yang prematur. Menekan konflik dasar ini menyarankan agar masing-masing pihak yang terlibat
juga cenderung mengundang hadirnya kesalahpahaman yang konflik berusaha mempertahankan aspirasinya, tetapi sekaligus
tidak mewakili kepentingan siapa pun. Bahkan menurut penulis menghormati akan kepentingan lawan politiknya. Upaya
buku “Social Conflict” itu, tanpa konflik, keadilan sulit bisa kompromi, rekonsiliasi, adalah dua bentuk cara yang biasa
diwujudkan. Karenanya, mengubur konflik akan sama artinya digunakan dalam strategi kedua ini.
dengan menyimpan bom sosial yang siap meledak kapan saja Memang tidak mudah untuk mencari cara pemecahan yang
ketika ada kesempatan yang memicunya. bisa memuaskan sepenuhnya semua pihak yang saling berebut
Namun sebaliknya, mengelola konflik itu juga tidak berarti kepentingan, lebih-lebih dalam perebutan kekuasaan. Itu
harus membiarkan apalagi menumbuhsuburkan konflik. sebabnya, ada beberapa strategi dasar lain yang lazim muncul
Mengelola konflik di sini berarti cerdas memilih dan menentukan dalam proses mengatasi konflik. Yielding (sikap mengalah),
strategi pengelolaannya. Dalam bukunya yang berjudul “Social withdrawing (menarik diri), dan inaction (aksi diam), adalah
Conflict” (1986), Rubin dan Pruitt mengajukan beberapa tiga alternatif strategi lain yang mesti dijadikan acuan dalam
strategi dasar yang bisa digunakan dalam pengelolaan konflik menyelesaikan konflik. Dalam konteks itu, satu atau beberapa
sosial yang sifatnya sangat alami itu. pihak yang terlibat dalam perebutan kepentingan bersedia
Pertama, adalah strategi yang disebut dengan contending menurunkan aspirasinya, bahkan jika perlu mundur menarik
atau bertanding. Intinya, masing-masing pihak yang akan diri, atau sekadar tidak berbuat apa pun semata demi
berebut kepentingan bisa melakukan segala upaya untuk menjadi menghindari konflik yang membahayakan karena sudah
pemenang tanpa harus memperhatikan kepentingan pihak lain cenderung destruktif.
yang menjadi lawan politiknya, bahkan berusaha agar pihak Menurut Kreitner dan Kinicki (1995) dalam mengelola
lain menyerah atau mengalah. Bentuknya pun sangat beragam. konflik ada 5 gaya antara lain:
Bisa dengan membuat janji, ancaman, atau bahkan hukuman. a. Integrating (Problem Solving). Dalam gaya ini pihak-
Bahkan bisa pula dilakukan dengan ditunjukkan hanya dengan pihak yang berkepentingan secara bersama-sama
cara membuat argumentasi persuasif kalau bukan dengan cara mengidentifikasikan masalah yang dihadapi, kemudian
284 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 285
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
mencari, mempertimbangkan dan memilih solusi alternatif kejengkelan atau rasa berat hati untuk menerima keputusan
pemecahan masalah. Gaya ini cocok untuk memecahkan oleh mereka yang terlibat.
isu-isu kompleks yang disebabkan oleh salah paham d. Avoiding. Taktik menghindar (avoiding) cocok digunakan
(misunderstanding), tetapi tidak sesuai untuk memecahkan untuk menyelesaikan masalah yang sepele atau remeh,
masalah yang terjadi karena sistem nilai yang berbeda. atau jika biaya yang harus dikeluarkan untuk konfrontasi
Kelemahan utamanya adalah memerlukan waktu yang jauh lebih besar daripada keuntungan yang akan diperoleh.
lama dalam penyelesaian masalah. Gaya ini tidak cocok untuk menyelesaikan masalah-
b. Obliging (Smoothing). seseorang yang bergaya obliging malasah yang sulit atau “buruk”. Kekuatan dari strategi
lebih memusatkan perhatian pada upaya untuk memuaskan penghindaran adalah jika kita menghadapi situasi yang
pihak lain daripada diri sendiri. Gaya ini sering pula disebut membingungkan atau mendua (ambiguous situations),
smothing (melicinkan), karena berupaya mengurangi sedangkan kelemahannya, penyelesaian masalah hanya
perbedaan-perbedaan dan menekankan pada persamaan bersifat sementara dan tidak menyelesaikan pokok
atau kebersamaan di antara pihak-pihak yang terlibat. masalah.
Kekuatan strategi ini terletak pada upaya untuk mendorong e. Compromising. Gaya ini menempatkan seseorang pada
terjadinya kerjasama. Kelemahannya, penyelesaian bersifat posisi moderat, yang secara seimbang memadukan antara
sementara dan tidak menyentuh masalah pokok yang ingin kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain. Ini
dipecahkan. merupakan pendekatan saling memberi dan menerima
c. Dominating (Forcing). Orientasi pada diri sendiri yang (give-and-take approach) dari pihak-pihak yang terlibat.
tinggi, dan rendahnya kepedulian terhadap kepentingan Kompromi cocok digunakan untuk menangani masalah
orang lain, mendorong seseorang untuk menggunakan yang melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan berbeda
taktik “saya menang, kamu kalah”. Gaya ini sering disebut tetapi memiliki kekuatan yang sama. Misalnya, dalam
memaksa (forcing) karena menggunakan legalitas formal negosiasi kontrak antara buruh dan majikan. Kekuatan
dalam menyelesaikan masalah. Gaya ini cocok digunakan utama dari kompromi adalah pada prosesnya yang
jika cara-cara yang tidak populer hendak diterapkan dalam demokratis dan tidak ada pihak yang merasa dikalahkan.
penyelesaian masalah, masalah yang dipecahkan tidak Tetapi penyelesaian konflik kadang bersifat sementara
terlalu penting, dan waktu untuk mengambil keputusan dan mencegah munculnya kreativitas dalam penyelesaian
sudah mepet. Tetapi tidak cocok untuk menangani masalah masalah.
yang menghendaki partisipasi dari mereka yang terlibat.
Kekuatan utama gaya ini terletak pada minimalnya waktu
yang diperlukan. Kelemahannya, sering menimbulkan
286 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 287
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
288 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 289
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
290 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 291
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
292 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 293
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
pada urutan pertama. Mengapa ? alasan pokoknya adalah tidak H. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
ada pemimpin sekaliber Muhammad SAW dimana pengikutnya Berbicara masalah yang satu ini kita bisa berpedoman pada
begitu cepat bertambah, dan begitu fanatik terhadapnya satu faktor saja tetapi kita harus melihat dari berbagi segi atau
kendatipun mereka tidak pernah menemuinya bahkan semakin aspek kepemimpinan. Karena untuk menjadi seorang pemimpin
lama semakin disanjung-sanjung ajarannya. Tidak seperti yang sukses dan berkualitas itu diperlukan beberapa faktor yang
pemimpin lain yang banyak disanjung hanya pada saat hidup. dapat menunjang seseorang dapat memimpin dengan sukses.
Sifat-sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sudah Salah satu faktor-faktor tersebut antara lain:
banyak disanjung bahkan Allah berfirman dalam Al-Qur’an 33 1. Sehat Jasmanai dan Rohani
: 21 yang artinya sebagai berikut: “Sesungguhnya telah ada Ini merupakan faktor yang sangat penting sekali. Seseorang
pada diri Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu yang memiliki jasmani dan rohani yang lemah tentu tidak
bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah di hari bisa menjalankan kepemimpinan dengan baik, naum
kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah. sebaliknya seseorang yang memiliki jasmani dan rohani yang
Nabi Muhammad SAW hidup bukan untuk dirinya, beliau sehat dan kuat akan bisa menjalankan kepemimpinannya
berasal dari keluarga miskin tanpa unsur warisan harta dan dengan baik dan sukses. Mengingat tugas-tugas seorang
kekuasaan, beliau mandiri, jujur, berani, penyabar, adil pemimpin itu berat, maka dari itu harus ditunjang dengan
mempunyai visi kedepan, berwawasan jangka panjang, tegas, adanya kondisi sehat jasmani dan rohani supaya bisa
dipercaya, dan menyayangi bawahannya. menjalankan kepemimpinan dengan sukses.
Inilah sifat-sifatnya sebagai pemimpin. Dia tidak gila (harta, 2. Selalu Berusaha Beramal dan Berakhlaqul Karimah
tahta, dan wanita). Coba kita simak salah satu ayat yang Faktor ini tidak kalah pentingnya dari faktor yang pertama.
menggambarkan kecintaan Muhammad kepada sahabatnya Bahwasanya seorang pemimpin harus memiliki moral dan
( Al-Qur’an 9 : 128) yang artinya: “Sesungguhnya telah akhlaq yang baik. Mengingat seorang pemimpin itu sebagi
datang kepadamu seorang Rosul dari golonganmu sendiri, tauladan daripada anak buahnya.
terasa berat olehnya penderitaanmu sangat menginginkan 3. Selalu Berusaha Meningkatkan Pengetahuan Dari Berbagai
kebaikan bagi kamu, amat penyantun lagi penyayang terhadap Bidang Ilmu
orang mukmin. Dan dalam ilmu manajemen khususnya Seorang pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan
dalam ilmu kepemimpinan sifat-sifat seperti ini telah menjadi pengetahuannya dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
petuah para ahli manajemen yaitu memperhatikan bawahan, dirinya maupun kulaitas orang yang dipemimpinnya supaya
mengembangkan bawahan, dan mencintai bawahan. tidak ketinggalan zaman.
4. Selalu Berusaha Menambah Pengalaman dan Latihan
Kepemimpinan mempunyai ilmu pengetahuan yang luas
294 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 295
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
tanpa dipraktekkan maka tidak akan bisa berkembang. 8. MATERI MANAGEMEN KONFLIK
Maka dari itu latihan dalam berbagai kegiatan sangat perlu
sakali guna meningkatkan kualitas kepemimpinan. A. Definisi Konflik
Konflik dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal
yang mendasar dan esensial. Konflik mempunyai kekuatan yang
membangun karena adanya variable yang bergerak bersamaan
secara dinamis. Oleh karena itu konflik adalah suatu proses
yang wajar terjadi dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Konflik dapat didefinisikan sebagai interaksi antara dua
atau lebih pihak yang satu sama lain saling tergantung namun
terpisahkan oleh perbedaan tujuan dimana setidaknya salah
satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut
dan melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut.
1. Tipe Konflik
- Tanpa Konflik : Secara umum lebih baik, tapi kalau
berkeinginan untuk maju harus mampu mengelola
konflik secara efektif.
- Konflik Laten : Sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat
kepermukaan sehingga dapat ditangani secara efektif.
- Konflik Terbuka : adalah yang berakar dalam dan
sangat nyata dan memerlukan berbagai tindakan untuk
mengatasi akar penyebab dan berbagai efeknya konflik
dipermukaan : memiliki akar yang dangkal atau tidak
berakar dan muncul hanya karena kesalahfahaman
mengenai sasaran yang dapat diatasi dengan
meningkatkan komunikasi.
296 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 297
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
298 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 299
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Organisasi mempunyai kontrol hirarki yang terstruktur, akan menjadikan perubahan dalam pihak-pihak yang
sedangkan profesi hanya mengandalkan kontrol diri ada dalam konflik tersebut.
sendiri.
Menurut Ross (1993) strategi dalam memecahkan konflik
4. Strategi dalam Memecahan Konflik adalah :
Dalam proses perencanaan wilayah konflik dapat terjadi pada a. Self-help
pengambilan keputusan dan implementasinya. Pemecahan - Exit
konflik dengan sasaran sumber daya manusianya sangat Jika tekanan dari pihak yang kuat terhadap pihak
menguntungkan untuk dilaksanakan. yang lemah sangat kuat, maka pihak yang lemah
Strategi dalam memecahkan konflik menurut Chin dan sebaiknya keluar dari tekanan tersebut. Hal ini
Benne, 1976 adalah : didasarkan pertimbangan bahwa tekanan tersebut
a. Strategi empiris rasional akan menimbulkan pengaruh yang kuat pada
Asumsi dasar dalam strategi ini adalah bahwa setiap kehidupan pihak yang tertekan.
orang akan mengikuti pemikiran yang rasional, sehingga - Avoidance
perubahan baik individu maupun dalam organisasinya Tindakan menghindar dilakukan berdasarkan
dapat terjadi. perhitungan untung ruginya untuk melakukan
b. Strategi Normatif-reedukatif suatu aksi. Jika biaya yang dikeluarkan lebih besar
Strategi ini tidak melupakan rasionalitas dan intelegensi dari keuntungan yang akan didapat maka strategi
manusia, namun mempunyai asumsi bahwa pola menghindar dapat diterapkan.
tindakan dan kegiatan dipengaruhi oleh norma - Noncompliance
sociocultural dan komitmen individual. Sehingga Strategi ini berguna untuk mencari dukungan atas
perubahan yang terjadi bukan hanya perubahan tindakan atas tindakan yang akan dilakukan sebagai
pengetahuan, informasi atau rasionalitas intelektual akibat dari kewenangan yang dimiliki sangat kecil.
saja tapi juga perubahan perilaku, nilai-nilai, keahlian Tindakan ini dilakukan karena ada pihak yang tidak
dan hubungan yang signifikan. sepakat untuk bertindak sebab tidak sesuai dengan
c. Strategi Power Coercive apa yang diharapkan. Strategi ini juga merupakan
Penggunaan kekuatan dalam penyelesaian konflik langkah awal untuk menerapkan strategi joint
baik dalam bentuk kekuatan politik maupun kekuatan problem solving atau third-party decision making.
lain. Sehingga akan terlihat jelas pihak-pihak yang
mempunyai kekuatan dan yang tidak. Hal inilah yang
300 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 301
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
302 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 303
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
kesepakatan)
Keputusan yang diambil harus dijalankan oleh iv. Resolusi Konflik : menangani sebab-sebab konflik
masing-masing pihak. Oleh karena itu jika ada pihak dan berusaha membangun hubungan baru yang
yang melanggar keputusan tersebut maka sebelum bisa bertahan lama diantara kelompok-kelompok
keputusan dijalankan harus dibuat struktur penalty/ yang bermusuhan;
sanksi. v. Transformasi Konflik : mengatasi sumber-sumber
konflik dan politik yang lebih luas dan berusaha
c. Third-party decision making mengubah kekuatan negatif dari peperangan
Konflik yang dihadapi individu, kelompok dan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif;
masyarakat kadang tidak dapat diselesaikan tanpa
adannya pihak ketiga. Dalam strategi ini, pihak ketiga 3. Menggalang Perdamaian
membuat keputusan yang mengikat berdasarkan aturan i. Menciptakan Perdamaian bentuk-bentuk interfensi
untuk mencapai hasil yang pasti. Pihak ketiga ini seperti untuk mengakhiri permusuhan dan menghaslkan
administrator atau hakim. Keputusan yang diambil kesepakatan melalui cara-cara Diplomasi, politik,
oleh administrator ini dapat diterima oleh pihak-pihak dan Militer (bila perlu);
yang terlibat konflik karena administrator dianggap ii. Menjaga Perdamaian : memantau dan menegakkan
mempunyai pegangan/pedoman yang baik. Strategi kesepakatan, menggunakan kekerasan (bila
ini sedikit menawarkan kompromi atau penyelesaian perlu) caranya ; melakuakan pengawasan atas
masalah secara kreatif, karena pihak ketiga mempunyai kesepakatan dan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan
otoritas penuh. pengembangan diri;
iii. Menggalang Perdamaian, melaksanakan program-
2. Pedekatan Untuk Mengelola Konflik program yang dirancang untuk mengatasi penyebab
i. Pencegahan Konflik bertujuan mencegah timbulnya konflik dan penderitaan dari masa lalu, meningkatkan
konflik yang keras; kestabilan dan keadilan jangka panjang
ii. Penyelesaian Konflik bertujuan mengakhiri perilaku
kekerasan melalui suatu persetujuan perdamaian; Sukses dan Gagalnya Manajemen Konflik
iii. Pengelolaan Konflik bertujuan untuk membatasi Sukses dan tidaknya konflik yang dihadapi pada dasarnya
dan menghindari kekerasan dengan mendorong sangat bergantung pada seberapa besar perhatian pihak-pihak
perubahan perilaku yang positif bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pertimbangan sumber dari konflik itu sendiri.
yang terlibat; Dengan mempertimbangkan sumber konflik maka strategi
304 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 305
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
yang akan diambil dapat dilaksanakan. Hal ini dimungkinkan menguntungkan pihak tertentu.
karena masing-masing sumber konflik memberikan strategi 2. Kurang adanya pemahaman terhadap suatu persoalan
yang berbeda dalam penyelesaiannya. Masing-masing pihak harus mempunyai kemauan sungguh-
Tiga kreteria sebagai acuan untuk menilai apakah sungguh dalam menyelesaikan konflik dan adanya sikap
menejemen konflik yang diterapkan berhasil, yaitu : saling menghargai sehingga keputusan yang diambil dapat
a. Acceptance diterima oleh semua pihak.
Kesepakatan terhadap solusi yang diambil diterima 3. Melihat sumber konflik dari satu aspek saja
masing-masing pihak. Pihak-pihak yang terlibat menerima Konflik harus dilihat dari dua aspek yaitu aspek struktural
kesepakatan karena dua alasan, yaitu adanya solusi yang dan aspek psikokultural. Aspek struktural menekankan pada
menguntungkan dan pertimbangan mengenai proses yang kepentingan, sedangkan aspek psikokultural menekankan
adil. pada psikologi dan budaya dari pihak yang terlibat.
b. Duration
Solusi yang diambil harus berlangsung lama. Hal ini Penahapan Konflik
dapat dicapai jika masing-masing pihak mendapatkan Apa artinya : sebuah grafik yang menunjukkan peningkatan
keuntungan. Jika hanya satu pihak saja yang diuntungkan dan penurunan intensitas konflik yang digambar dalam skala
maka solusi yang diambil tidak akan tahan lama. waktu tertentu.
c. Change relationship Tujuan, untuk melihat;
Harus terjadi perubahan hubungan setelah kesepakatan Tahap-tahap dan siklusnya.
diambil. Hal ini ditandai dengan adanya penghargaan Pada tahap mana situasinya sekarang.
terhadap masing-masing pihak, adanya upaya bersama Meramalkan pola-pola peningkatan intensitas konflik dan
untuk menjaga kesepakatan dan pengaruh positif lainnya. bagaimana menghindarinya.
Indentifikasoi periode waktu.
Faktor yang menyebabkan konflik tidak terselesaikan, antara Kapan menggunakannya diawal proses analisis untuk
lain : mengindentifikasi pola-pola konflik dan akhir proses untuk
1. Tidak terlibatnya pihak-pihak kunci menyusun strategi
Dalam menyelesaikan konflik semua pihak harus dilibatkan Alat Bantu Analisis Konflik
sehingga kepentingan dari masing-masing pihak dapat - Penahapan konflik
diidentifikasi. Tidak dilibatkannya semua pihak akan - Urutan Kejadian
memungkinkan kepentingan yang mendasar tidak - Pemetaan Konflik
teridentifikasi sehingga keputusan yang diambil akan - Segitiga Konflik
306 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 307
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
308 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 309
Apa artinya : suatu Analisis sebuah faktor yang berkaitan dengan sikap, perilaku dan
konteks bagi masing-masing pihak utama.
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
- Apa artinya : suatu Analisis sebuah faktor yang berkaitan 9. MATERI MANAJEMEN ORGANISASI
dengan sikap, perilaku dan konteks bagi masing-masing
pihak utama. A. Pengertian Manajemen
- Tujuan : Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement,
1. Mengindentifikasi disetiap pihak utama. yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
2. Menganilisis faktor-faktor itu saling mempengaruhi. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan
3. Menghubungkan Faktor-faktor itu dengan berbagai seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya
kebutuhan dan ketakutan masing-masing pihak. yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
4. Mengindentifikasi titik awal intervensi. Efektif artinya tujuan dapat dicapai dalam waktu yang singkat
- Kapan digunakan : sedangkan efisien dapat diartikan pencapaian tujuan dengan
1. Diawal untuk memperoleh pemahaman lebih luas biaya yang rendah.Jadi efektif mengacu pada lamanya waktu
tentang motivasi pihak yang berbeda. untuk mencapai tujuan dan efisien mengacu pada biaya yang
2. Diakhir proses untuk mengindentifikasi faktor-faktor dikeluarkan lebih sedikit.
apa yang dapat diatasi dengan intervensi.
3. Untuk menunjukkan sesuatu perubahan suatu aspek B. Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
mempengaruhi aspek lain. Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan
- Variasi : Setelah membuat daftar berbagai isu bagi yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya.
masing-masing komponen, usulan kebutuhan atau Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang
ketakutan pokok dari pihak yang berada ditengah- dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam
tengah segitiga. manajemen. Metode ilmiah pada hakikatnya meliputi urutan
kegiatan sebagai berikut:
1. Mengetahui adanya persoalan.
2. Mendefinisikan persoalan.
3. Mengumpulkan fakta, data dan informasi.
4. Menyusun alternatif penyelesaian.
5. Mengambil keputusan dengan memilih salah satu
alternatif penyelesaian.
6. Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.
310 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 311
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like
kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan and dislike. Dengan adanya prinsip the right man in
menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak the right place akan memberikan jaminan terhadap
ditentukan oleh bakat seseorang dan “kadang” tidak dapat kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian
dipelajari. kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan
kerja.kecerobohan dalam pembagian kerja akan
C. Prinsip dan Fungsi Manajemen Organisasi berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan
kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh
a. Prinsip Manajemen Organisasi karena itu, seorang pemimpin yang berpengalaman
Organisasi adalah: kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip
di dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip
tertentu. Atau kelompok kerja sama antara orang yang lainnya.
diadakan untuk mencapai tujuan bersama. 2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and
responsibility) Setiap pengurus dilengkapi dengan
Prinsip dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan wewenang untuk melakukan dan setiap wewenang
fundamental atau kebenaran umum yang merupakan melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang
sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.Dalam dan tanggung jawab harus seimbang.Setiap pekerjaan
hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang
fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai sesuai dengan wewenang.Oleh karena itu, makin kecil
dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-sitauasi yang wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban
berubah. demikian pula sebaliknya.Tanggung jawab terbesar
terletak pada pimpinan puncak.Kegagalan suatu
Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of usaha bukan terletak pada pengurus, tetapi terletak
management) dalam organisasi terdiri dari: pada pucuk pimpinannya karena yang mempunyai
1. Pembagian kerja (Division of work) wewemang terbesar adalah pimpinan puncak.oleh
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan karena itu, apabila pimpinan puncak tidak mempunyai
dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang
efektif.Oleh karena itu, dalam penempatan pengurus ada padanya merupakan bumerang.
harus menggunakan prinsip the right man in the right
place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan
312 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 313
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
314 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 315
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
316 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 317
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
318 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 319
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
320 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 321
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
pun, manajer yang menggunakan gaya ini terus-menerus dan hanya datang pada anda untuk membicarakan proyek
akan mudah dipandang sebagai manajer yang otokratik. baru, tugas-tugas baru atau mereka membutuhkan bantuan
2. Kedua disebut dengan “cosultative atau coaching” / anda. Bagaimana pun, tetaplah diingat bahwa jika anda
konsultasi atau bimbingan. menggunakan gaya ini sebelum karyawan anda benar-benar
Gaya ini meminta manajer untuk tetap memberikan siap, mereka malah akan merasa anda sedang bertingkah
pengarahan tetapi mulai melibatkan karyawan lebih banyak seperti bos saja.
dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Manajemen Kepanitian
Gaya ini disempurnakan dengan meminta opini pribadi 1. Planning (perencanaan)
karyawan, mengajukan pertanyaan untuk dijawab, dan - Format kegiatan
menunjukkan minat anda pada mereka sebagai seorang - Analisa kebutuhan (idealis, terlaksana, taktis)
individu.Gaya ini cocok diterapkan bila karyawan anda - Teknis pelaksanaan
bukan lagi seorang pemula tetapi belum mencapai tingkat - Tujuan pelaksanaan (visi dan misi)
ketrampilan tinggi atau belum memiliki kepercayaan diri atas - Obyek kegiatan
kemampuannya dalam menangani tugas-tugas mereka. 2. Organiting (pengorganisasian)
3. Ketiga disebut dengan “supporting” / dukungan - Pembentukan struktur kepanitiaan : SC, OC (Stering
Anda menggunakan gaya ini bila karyawan anda mampu Comite, Organiting Comite)
melakukan tugas-tugas mereka namun tidak cukup - Job description (Pembagian tugas)
memiliki kepercayaan diri. Dalam hal ini, peran anda - Actuating (pelaksanaan)
adalah menguatkan suara mereka dan menjadi mitra - Administratif:
diskusi bagi pemecahan masalah.Anda bukan orang yang • Surat pengangkatan panitia
wajib memecahkan masalahnya tetapi anda memberikan • Surat perlengkapan panitia + job description
dukungan serta keberanian agar mereka mampu • Surat musyawarah
memecahkan masalah itu sendiri. Dengan melakukan ini • Surat chek akhir
anda akan meningkatkan kemandirian dan kepercayaan • Surat pemberitahuan yang terkait kegiatan
diri karyawan anda. • Surat permohonan bantuan
4. Keempat disebut dengan “delegating” / delegasi • Pembuatan proposal
Anda menggunakan gaya ini pada karyawan yang telah • Dan lain0lain yang (dipandang perlu)
trampil dan memiliki kepercayaan diri atas kemampuan - Penggalian dana
mereka melakukan tugas-tugasnya. Dalam banyak hal, - Pengembangan opini
karyawan pada tingkat ini mampu memanaje diri sendiri - Operasional job description
322 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 323
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Tujuan Diskusi
- Menjadi tempat konsultasi untuk menambah pengetahuan
& mendapat/tukar menukar informasi.
- Sebagai tempat koordinasi
- Tempat mempertajam pengertian dan pendapat, tempat
konsultasi
- Sebagai tempat untuk menganalisa & memecahkan
masalah
- Wahana untuk memberikan motivasi dan mengembangkan
kerjasama
324 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 325
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
326 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 327
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
siapa ia berbicara, lalu ia dapat menentukan metode diskusi dan dialog yang produktif.
yang dianggap sesuai untuknya. • Penggunaan Ilustrasi
• Jangan Mendominasi Pembicaraan Pelaku diskusi yang cerdik adalah mereka yang pandai
Pelaku diskusi atau pembicara secara umum, tidak boleh membuat ilustrasi guna melengkapi dan memperjelas
mendominasi pembicaraan; yakni tidak memberikan setiap uraian pembicaraannya. Imam Ghazali pernah
kepada pihak lain peluang berbicara. membuat ilustrasi untuk orang yang mencegah
• Mendengarkan dengan Baik kemungkaran dengan kekerasan. Mereka seperti orang
Pembicara yang baik adalah pendengar yang baik, yang ingin menghilangkan bercak darah dengan air
karenanya jadilah pendengar yang baik. Janganlah kencing. Cara mencegah kemungkaran seperti itu
engkau memotong pembicaraan orang lain. kebanyakan adalah bentuk kemungkaran yang lain, bahkan bobot
orang –sebenarnya lebih menghormati pendengar yang kemungkarannya lebih besar daripada kemungkaran
baik daripada pembicara yang baik. yang diberantas. Kedua-duanya sama-sama najis, tetapi
• Perhatikan Diri Sendiri najisnya air kencing lebih berat.
Ketika kita tengah berbicara, perhatikanlah dirimu • Memperhatikan Titik-Titik Persamaan
sendiri; apakah kita berbicara terlalu keras? Perhatikanlah Ketika seorang berbicara, hendaklah ia memulai
: apakah kita merasa lebih berilmu? Apakah ‘perasaan pembicaraan dengan mengungkap titik-titik persamaan
lebih’ itu tampak pada raut muka, tutur kata, atau yang ada. Hal-hal yang asiomatik.
gerakan tangan kita? Jika kita merasakannya, ubahlah
segera cara itu. Jika merasa ada yang salah, segera Dale Carnagie mengatakan, “Buatlah lawan bicaramu
minta maaf. Janganlah kita mengikuti emosi, sehingga sepakat ataas contoh-contoh yang engkau lontarkan
kita mengubah diri dari seorang kawan diskusi menjadi kepadanya dan biarkan ia menjawab dengan kata ‘ya’.
seorang penceramah. Karena bisa saja dari mulut Jauhkanlah –sebisa mungkin- antara dia dengan kata
seseorang keluar kata-kata kasar, ungkapan pedas, ‘tidak’. Karena kata ‘tidak’ merupakan rintangan yang
kalimat yang mengesankan diri seorang guru, pemberi sulit diatasi dan sulit dikalahkan. Seseorang yang telah
petuah, sok merasa besar, dan semisalnya yang berkata ‘tidak’, kesombongan akan memaksanya untuk
dapat melahirkan dampak negatif bagi diskusi yang senantiasa membela diri. Kata ‘tidak’ itu sebenarnya
dilakukan. lebih dari sekedar kata yang terdiri dari beberapa
• Kejelasan huruf. Ketika seseorang berkata ‘tidak’, maka urat saraf
Tegasnya ungkapan, fasihnya lisan, dan bagusnya dan emosinya terangsang untuk mendukung sikap
penjelasan adalah sebagian dari pilar-pilar penopang penolakannya. Berbeda dengan kaata ‘ya’, yang sama
328 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 329
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
sekali tidak membebani gerak jasmani.” selain dengan kebaikan, selama engkau dapati pada
• Saya Tidak Tahu kata-kata itu peluang kepada kebaikan.
Apabila lawan diskusi kita mengemukakan sesuatu
pembicaraan yang kita tidak memahaminya, janganlah Diantara wasiat Rasululah Saw adalah, Seorang
kita malu untuk bertanya dan meminta penjelasan. muslim adalam saudara bagi muslim (yang lain).
Karena apabila kita diam, kita akan rugi, akan dikatakan Karenanya ia tidak menzhalimi, tidak meninggalkan,
sebagai orang bodoh atau orang yang berusaha menutupi tidak merendahkan, dan tidak menghinakan. Cukuplah
kebodohannya. Ketahuilah bahwa banyak pemimpin seseorang disebut buruk lantaran merendahkan saudara
besar umat yang tidak malu mengatakan, “Saya tidak muslim yang lain.
tahu!” Ia menjauh dari berfatwa tanpa pengetahuan • Pemikiran dan Pemiliknya
yang cukup tentang masalah yang difatwakan. Dalam suatu diskusi, sebaiknya yang dibahas, dianalisis,
• Tidak Fanatik dan Mengakui Kesalahan dikritik, dan disanggah adalah pemikirannya, bukan
Sikap fanatik dalah sikap tetap tidak menerima pemilik pemikiran itu. Hal itu untuk menghindari
kebenaran setelah adanya kejelasan dalil. Seorang berubahnya forum diskusi menjadi forum percekcokan
muslim adalah pencari kebenaran. Ia tidak fanatik yang disertai dengan caci maki atau berubah dari forum
kepada individu, kelompok, atau paham tertentu. diskusi pemikiran menjadi forum perseteruan fisik oleh
Berpijaklah di atas kebenaran di manapun kebenaran individu-individu yang ada.
itu berada. • Yang Lebih Baik
• Jujur dan Kembali ke Sumber Rujukan “Berdebat dengan cara yang baik” itu artinya engkau
Hormatilah kebenaran. Jadilah orang yang jujur ketika tidak bersikap apriori terhadap pendapat lawan
menyampaikannya. Janganlah engkau memotong bicaramu dan menunjukkan penghargaan kepadanya,
ungkapan, sehingga mengubah konteksnya atau meskipun pendapat itu barangkali bertentangan dengan
mencabut daari relevansinya dengan memberikan pikiranmu.
penafsiran sesuai dengan keinginanmu. Di antara • Menyerang dan Mematahkan
cara menghormati kebenaran adalah engkau tidak Metode menyerang dalam berdiskusi, meskipun dengan
berargumentasi dengan mengutip pendapat orang yang argumentasi yang kuat dan dalil yang nyata, dapat
tidak bisa dipercaya ilmu dan kejujurannya. menimbulkan kebencian bagi orang lain. Hal itu karena
• Menghormati Pihak Lain mendapatkan simpati hati, sebenarnya lebih penting
Umar bin Khattab r.a berkata, Jangan sekali-kali engkau daripada mendapatkan perubahan sikap tetapi tidak
berprasangka terhaadap kata-kata saudaramu seiman berangkat dari hati yang tulus. Adapun jika engkau
330 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 331
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
bersikap lemah lembut, ia akan merasa puas dengan masalah ini” atau ‘Pendapatku dalam masalah ini adalah
pendapatmu, cepat atau lambat. demikian.” Sebaiknya pula ia menjauhi penggunaan
• Perbedaan Pendapat dan Kasih Sayang kata ganti orang pertama jamak. Misalnya, “Pengalaman
Perbedaan pendapat, sampai pun antarkawan dan kami membuktikan yang demikian. Apabila kami
sahabat, sering sampai menghapuskan rasa cinta mempelajari masalah yang diperselisihkan, tampak
dan kasih sayang. Waspadalah untuk tidak jatuh ke bagi kami hal-hal berikut ini.”
dalamnya. Perdebatan atau perbincangan, atau diskusi • Jangan Keraskan Suara
pada umumnya berpengaruh terhadap perasaan dan Orang yang tengah berdialog sebaiknya tidak
hati. Ingatlah hal ini tatkala engkau tengah berbicara mengeraskan suaranya lebih dari yang dibutuhkan
dengan seseorang. Janganlah engkau tunjukkan sikap oleh pendengar, karena suaraa yang keras itu jelek dan
permusuhan kepada seseorang. menyakitkan. Pelaku dialog bukanlah seorang orator
• Jangan Marah yang terkadang –pada saat-saat tertentu- dituntut harus
Jika lawan bicaramu tidak setuju dengan pendapatmu, mengeraskan suaranya. Perlu diingatkan pula, bahwa
jangan terburu marah. Janganlah engkau coba kerasnya suara sama sekali tidak dapat menguatkan
memaksakan semua orang untuk mengiyakan apa yang suatu argumentasi.
engkau anggap benar.
• Ketika Logika Tak Lagi Berarti 2. ATURAN PERSONALIA SIDANG
Kadang-kadang, ketika engkau memulai diskusi, rasa a. Peserta
permusuhan telah menguasai salah satu dari kedua Hak peserta:
belah pihak. Dalam keadaan demikian, apabila pihak 1) Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
yang menghadapinya dengan sikap yang baik, niscaya pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan
permusuhan itu akan berubah menjadi persahabatan baik secara lisan maupun tertulis
dan kebencian berubah menjadi kasih sayang. Nasihat 2) Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam
ini berguna bagi para orang tua yang suka mencela, pengambilan keputusan
para suami yang cerewet, para guru yang berhati batu, 3) Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan
dan para pemimpin yang tengah marah. dalam proses pemilihan
• Jangan Menggunakan Kata Ganti Orang Pertama 4) Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses
Sebaiknya seorang dai tidak menggunakan kata ganti pemilihan
orang pertama dalam berbicara, seperti “Saya telah
berbuat demikian”, atau “Saya senang menjelaskan
332 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 333
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
334 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 335
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
336 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 337
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
338 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 339
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
340 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 341
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Indikator Rapat yang berhasil b. Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara
a. Semua undangan/peserta hadir. lain (penyanggah / pembahas).
b. Prasarana dan sarana memenuhi kebutuhan rapat. c. Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan
c. Peserta aktif dan banyak masukan. pokok.
d. Masalah yang dirapatkan dapat dipecahkan. 2. Ceramah
e. Sasaran yang direncanakan tercapai. a. Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan
f. Keputusan rapat dapat dilaksanakan. pokok.
b. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum
• TEKNIK DISKUSI untuk meminta penjelasan yang lebih teliti.
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, 3. Diskusi Panel
pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan a. Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis.
maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih Panelis meninjau masalah dari segi tertentu.
jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan b. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum
dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di untuk meminta penjelasan dari panelis.
dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu 4. Brainstorming
argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk a. Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada
memenangkan pemikiran/paham seseorang. peserta diskusi oleh pimpinan.
b. Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya.
Manfaat Diskusi Sebanyak mungkin orang diajak bicara dan setiap
1. Ditinjau dari aspek kepemimpinan, salah satu cara yang ide dicatat.
baik untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi c. Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang
2. Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, dapat merahnya. Kesimpulan ini kemudian dijadikan
memperdalan wacana/ pengetahuan seseorang kerangkan pembicaraan dan pembahasan lebih
mengenai sesuatu. lanjut.
342 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 343
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
344 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 345
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
seperti proposal bentuk formal. informasi secara sendiri, Anda bisa membentuk tim yang secara
bersama-sama bekerja untuk hal ini. Semua data dan informasi
C. Ciri-Ciri Proposal yang dikumpulkan akan sangat membantu dalam proses
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan perumusan konsep, termasuk konsep program, kegiatan, atau
dilakukan usaha yang akan dilakukan.
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan Tentu cara ini akan tampak berbeda hasilnya dengan cara
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara yang dilakukan secara biasa dan mendadak, karena Anda
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran menyusun proposal dengan seadanya, tanpa Anda mengerti
pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya apa cakupan dan fokus dari rencana dan program yang akan
diserahkan kepada si empunya acara dibuat.
5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari). Saat perumusan konsep tersebut, harus diperhatikan aspek
kesesuaian visi dan misi antara pembuat proposal dan pihak
D. Tujuan membuat proposal yang akan ditawarkan proposal tersebut. Selain itu, konsep
Dapat diartikan proposal merupakan suatu penjabaran yang dibuat juga harus disusun secara komprehensif, padat,
peneltian, tujuan dari pembuatan proposal biasanya untuk dan jelas.Untuk itu, Anda diharapkan mampu mengumpulkan
mejabarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa program, kegiatan, atau
juga proposal merupakan suatu dokumentasi hasil penelitian. usaha ini penting untuk dilakukan, beserta sejumlah rencana
pemecahan masalahnya.
E. Tahapan Sebelum Membuat Proposal (Skema
Konsep yang jelas akan mengarahkan Anda ke mana
Dasar)
perencanaan proposal ini akan dibuat. Dan konsep-konsep ini
Setelah Anda cukup memahami dimaksud proposal, jenis-
nantinya diartikulasikan secara balk dalam bentuk proposal
jenis, dan tujuan yang bisa diraih, tantangan Anda berikutnya
yang utuh. Konsep semacam ini diperlukan sebab pihak yang
adalah bagaimana mempersiapkan diri untuk membuat atau
berkepentingan akan menilai apakah program, kegiatan,
menyusun proposal. Berikut ini akan dijelaskan secara bertahap
atau usaha yang akan dilakukan sesuai dengan visi dan misi
tentang hal¬hal yang perlu Anda lakukan sebelum melakukan
organisasi, perusahaan, atau instansi tempat Anda. Mereka juga
penyusunan proposal.
akan menilai apakah program, kegiatan, atau usaha tersebut
F. Pengumpulan Data dan Informasi sangat bermanfaat atau penting untuk dilaksanakan. Terlebih
Sebelum menyusun proposal, Anda harus mempersiapkan lagi, jika pihak yang berkepentingan tersebut berkaitan tentang
bahan atau informasi yang bisa Anda cari sendiri dengan dana, maka mereka akan berpikir bahwa dana yang dikucurkan
berbagai cara. Namun, jika Anda tidak mampu mengumpulkan jatuh pada instansi yang tepat atau tidak.
346 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 347
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Terkait dengan program, Anda perlu mencari informasi d. Reasonable (punya alasan)
yang memadai tentang hal-hal apa saja yang dibutuhkan Perencanaan memerlukan sejumlah alasan yang memperkuat
dalam perencanaan program, kegiatan, atau usaha yang bahwa rencana tersebut perlu diimplementasikan secara
akan dilakukan. Misalnya dalam program proyek pengajuan nyata.
dana, informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut. e. Time Limited (batas waktu)
Sifat proyek dan bagaimana proyek itu akan dilaksanakan. Rencana yang dibuat dibatasi oleh waktu tertentu. Sehingga,
Waktu pelaksanaan proyek.Hasil yang diharapkan dan metode jelas bahwa target yang ingin diraih sesuai dengan waktu
pengevaluasiannya. Staffing, termasuk pendistribusian kerja yang dibutuhkan agar terjadi efisiensi
untuk para staf dan perekrutan staf-staf baru
H. PENGGUNAAN BAHASA
G. PENETAPAN RENCANA PROGRAM Ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam penggunaan
Proposal bisa berguna sebagai pegangan dasar dalam tata bahasa yang akan digunakan untuk menyusun sebuah
melakukan usaha, program, kegiatan yang Anda lakukan. proposal, sebagai berikut.
Dengan pegangan dasar ini, alur kegiatan usaha akan 1. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tata bahasa
selalu terarah. Di samping itu, proposal yang dibuat dengan dan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD).
perencanaan matang mampu meyakinkan pihak lain atau 2. Jangan menggunakan bahasa yang berbelit-belit karena
pembaca untuk memberikan bantuan usaha yang akan Anda ha¬nya akan menyulitkan pihak lain untuk memahami
lakukan. Dalam pembuatan rencana program, buatlah rencana tujuan dari proposal yang diajukan. Berikan gambaran
yang mengandung unsur SMART, yaitu: tujuan dengan bahasa yang jelas, singkat dan padat agar
a. Specific (spesifik) proposal yang diajukan mudah disetujui..
Tujuan yang ingin diraih perlu jelas dan bersifat spesifik. 3. Bagi Anda yang baru kali ini menulis proposal atau belum
Dalam proposal bisnis, perlu dijelaskan jumlah modal yang terbiasa dengan bahasa tulisan, jangan khawatir karena
dibutuhkan, akan peruntukan penggunaannya, dan jumlah kini ada banyak fasilitas yang dapat digunakan untuk
atas hasil yang akan diraih. belajar menulis, dengan akses informasi yang begitu
b. Measurable (terukur) mudah diperoleh Anda bisa membaca buku-buku atau
Tingkat keberhasilan suatu rencana perlu bisa diukur secara artikel-artikel yang mengupas pembahasan tentang kaidah
kuantitatif.Misalnya dari potensi margin keuntungan. berbahasa atau tata cara menulis.
c. Achievable (bisa dicapai)
Rencana yang telah dibuat perlu diproyeksikan pada I. FORMAT PROPOSAL
capaian target, tidak berhenti pada angan-angan belaka. Proposal yang dibentuk dalam format tampilan yang biasa
348 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 349
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
saja kurang bisa menggugah ketertarikan pembaca untuk melirik, bagian Proposal.
membaca, apalagi memperhatikan isi proposal tersebut.Untuk Karena proposal pada sisi yang lain juga dianggap sebagai
itu, usahakan Anda membuat format proposal yang menarik. desain suatu program, atau kegiatan, maka dasar dari sebuah
Sebab, proposal yang secara fisik terlihat menarik akan lebih proposal adalah yang dalam manajemen diistilahkan 5 W + 1
mudah mengambil hati pembacanya. H, (What, Why, Who, Whom, When) + How. Adapun Proposal
Proposal yang seperti ini adalah proposal yang eye catching yang baik seharusnya mengandung informasi – informasi
(menarik perhatian).Didesain secara kreatif, sehingga memiliki sebagai berikut :
cita rasa yang sangat tinggi. Siapa pun memiliki keinginan 1. Nama Kegiatan
untuk melihatnya, kemudian mennbacanya, sampai dengan Setiap Organisasi yang merencanakan sebuah kegiatan
memiliki ketertarikan penuh untuk mengambil keputusan harus membuat “Nama” yang akan dilaksanakannya.
terhadap pesan apa yang ada di dalam proposal itu. Keputusan Nama tersebut menjadi penting untuk membedakan antara
dari pihak sponsor, klien, lembaga donor, instansi balk swasta, sebuah kegiatan dengan kegiatan lainnya. Nama kegiatan
negeri maupun non goverment organization (NGO) untuk diusahakan : dibuat semenarik mungkin, jika perlu dengan
menerima isi proposal yang Anda ajukan merupakan kabar kalimat mengundang keinginan orang untuk mengetahui
baik buat masa depan Anda dan tim Anda. lebih banyak lagi kegiatan tersebut.
Itulah proses dari proposal yang bisa dianggap sukses.
Kesuksesan sebuah usaha penyusunan proposal bisa dimulai 2. Tema Kegiatan
satu hal yang memang terkesan tidak penting, terkait format, Tema kegiatan biasanya merupakan suatu gambaran umum
layout, dan desain atas tampilan proposal Anda itu sendiri. dari kegiatan sesuai dengan momentum pelaksanaannya.
Gunakan jenis huruf yang menurut keyakinan Anda paling
bagus.Buatlah layout yang menggambarkan bahwa proposal 3. Latar Belakang / Pendahuluan
Anda memang bernilai seni dan menarik untuk dibaca. Bagian ini amat berperan penting dalam memberikan
Desainlah cover proposal dengan tampilan gambar dan tulisan informasi apa sebenarnya latar belakang pemikiran yang
yang indah dan menarik. mendasari pelaksanaan disebuah kegiatan, bagian ini
biasanya Filosofis dan Ilmiah.Jika sebuah kegiatan dirancang
J. PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL untuk kegiatan Ilmiah, seperti “Seminar, Simposium,
Ada banyak macam proposal, misalnya : Proposal Usaha, Diskusi, dll” maka latar belakang pemikiran berisi apa
Proposal Kerjasama, Proposal Kegiatan, dll. Tidak ada landasan Filosofis yang mendasari dipilihnya tema kegiatan
keseragaman format maupun isi proposal program., Namun tersebut. Dalam beberapa pro[posal yang dirancang untuk
agar kita memperoleh sedikit gambaran yaitu tentang bagian- kegiatan serius, landasan pemikiran bahkan mirip dengan
350 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 351
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
makalah, lengkap dengan catatan kaki dan referensi. Jadi menjadi operasionalisasi dari tujuan kegiatan. Jika tujuan
latar belakang bukan saja berisi pemikiran yang mendasari kegiatan, bisa berupa lahirnya beberapa tenaga terampil
terlaksananya kegiatan, tetapi juga tema dari kegiatan yang memiliki Skill tersebut. Dengan kata lain jika tujuan
tersebut. Serius tidaknya sebuah kegiatan, biasanya dapat bersifat abstrak maka target lebih bersifat konkret.
ditentukan dari serius tidaknya latar belakang pemikiran
yang dibuat oleh perancang kegiatan. 7. Kegiatan
Sebuah nama kegiatan tertentu terdiri dari beberapa item
4. Landasan Pemikiran / Dasar pemikiran kegiatan, Misalnya, nama kegiatan: Harlah IPNU, bisa
Pada bagian ini diharapkan kegiatan yang akan dilakukan berbentuk rangkaian kegiatan sebagai berikut:
adalah dari pihak program organisasi/kebutuhan organisasi a. Seminar
dari Devisi/Departemen dibawahnya, juga harus diuraikan b. Parade Seni
landasan atau konstitusi (misalnya: Al Qur’an, Hadist, UUD, c. Pengajian Akbar
AD/ART, dll) yang memperkuat kegiatan itu dilaksanakan. d. Lomba-lomba
e. Pengkaderan
5. Tujuan f. Dll
Bagian ini menjelaskan apa tujuan yang ingin dicapai
oleh sebuah kegiatan. Tujuan juga bisa dibedakan dalam Kegiatan-kegiatan tersebut dijelaskan dengandetai, tanpa
“Tujuan Umum” dan “Tujuan Khusus”. Tujuan Umum ada yang tersisa.
adalah tujuan secara umum yang ingin dicapai oleh sebuah
kegiatan, mengenai masalah-masalah yang bersifat makro, 8. Materi
misalnya: Meningkatkan Skill managemen Organisasi. Jika materi kegiatan yang berbentuk ilmiah, materi-materi
Sedangkan tujuan Khusus adalah yang bersifat Mikro harus disebutkan secara rinci. Sebuah pelatihan kader,
atau lebih teknis yang merupakan “terusan “ dari tujuan misalnya, tentu saja terdiri dari beberapa materi. Setiap
yang makro tersebut. Dengan asumsi tujuan umum diatas materi memiliki kisi-kisi yang bertujuan untuk mengarahkan
(meningkatkan skill managemen Organisasi), maka tujuan materi dalam fokus yang jelas, materi dan kisi-kisi berfungsi
khusus bisa berupa: meningkatkan Kemampuan Komputer, sebagai “rambu-rambu” dalam kegiatan tersebut. Jika
Administrasi. berbentuk seminar, jelaskan juga materi-materi dan kisi-
kisinya.
6. Target
Target adalah suatu usaha tertentu yang diharapkan
352 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 353
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
354 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 355
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
1. Surat Permohonan Bantuan Dana A. PENGERTIAN
Surat ini tidak menyatu dengan proposal, dalam arti LAKUT adalah pendidikan kader tingkat tertinggi untuk
K. HAL pisah
– HAL danYANG tersendiri
DIPERLUKAN kemudian
DALAMsurat itu dimasukkan
PROPOSAL membentuk kader pemimpin organisasi dan gerakan
dalam amplop sosial.
1. Surat Permohonan Bantuan Dana
2. Surat
Surat Tanda
ini tidak Terima
menyatu dengan proposal, dalam arti pisah dan tersendiri
kemudian
Sebagai bukti
surat bahwa dalam
itu dimasukkan Proposal
amplopsudah diterima, maka B. TUJUAN
harus
2. Surat Tandaada tanda terimanya. Berikut Contoh surat tanda
Terima Umum: Membentuk kader pemimpin yang memiliki
terima:
Sebagai bukti bahwa Proposal sudah diterima, maka harus ada tanda kedalaman ideologis dan mampu mengejawantahkan
terimanya. Berikut Contoh surat tanda terima:
ideologi ahlussunnah wal jamaah dalam pergumulan sosio,
Surat Tanda Terima
politik, sosio-budaya, dan sosio-ekonomi.
Nomor Surat
Dari Panitia Latihan Kader Muda Kec. Khusus:
……….
1. Membentuk kader yang memahami ahlussunnah
YTH
Hal Permohonan Dana wal jamaah, ke-NU-an dan ke-IPPNU/IPPNU dalam
Tanggal Surat
kontlelasi pertarungan ideologis
Diterima Tanggal
Cek kembali Tanggal 2. Membentuk kader yang dapat menguasai ahlussunnah
Penerima Pengirim
wal jamaah sebagai ideolgi gerakan pelajar dan gerakan
sosial
(Nama dan Telepon) (Nama dan Telepon)
3. Mempunyai kepekaan yang tinggi dan kemampuan yang
3. Kwitansi memadai dalam penyelesaian perosoalan-persoalan
Kwitansi diperlukan untuk tanda bukti pembayaran/dana yang telah
diterima, kwitansi tersebut ditanda tangani oleh Ketua Pelaksana dan di sosial.
3. stempel
Kwitansi
Kwitansi diperlukan untuk tanda bukti pembayaran/ C. TARGET
dana yang telah diterima, kwitansi tersebut ditanda Terbentuknya pemimpin organisasi dan gerakan sosial.
tangani oleh Ketua Pelaksana dan di stempel
D. PENYELENGGARA, PESERTA DAN WAKTU
1. Penyelenggara
LAKUT diselenggarakan oleh PC atau gabungan
356 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 357
berjamaah/ dan berjamaah/
makan pagi Lobbying makan siang 20. Rencana
(diarahkan Tindak Lanjut
ke eksternal)
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
18. Post test
2. Peserta
- Peserta sebanyak-banyaknya adalah 30 orang.
8,9,10,11,
- Peserta harus memenuhi kualifikasi sebagai T
1,2,3,4 5, 6, 7 12,13,14,15 T
berikut: U A
a. Pernah mengikuti Lakmud dibuktikan dengan J Adaptasi
dan Penguatan Pengembangan R R
Pengetahuan dan Evaluasi T
sertifikat U Analisis Diri Ideologi Kapasitas Gerakan
L
G
7. Ke-IPPNU-an
II Sholat shubuh 8. Studi Sholat dhuhur 10. Gerakan Sholat 11. Analisis Sosial Tercapainya suasana interaktif yang hangat dan
berjamaah/ Ideologi berjamaah/ Sosial maghrib
makan pagi Dunia
9. Analisis
makan siang berjamaah/
makan malam
12. managemen
Keuangan
terbuka antara sesama peserta maupun dengan
III Sholat shubuh
Gander
13. managemen Sholat dhuhur 15. ICT Women Sholat pelatih dan panitia
c. Metode :
berjamaah/ Program berjamaah/ (Information, maghrib 16.Pengorganisasia
makan pagi makan siang Communicatio berjamaah/ n pelajar
14. Strategi n, and makan malam
Planning technology) Game
IV Sholat shubuh
berjamaah/
17. Networking
dan
Sholat dhuhur
berjamaah/
19. Evaluasi d. Media
makan pagi Lobbying
(diarahkan
makan siang 20. Rencana
Tindak Lanjut Kertas HVS, spidol
e. Waktu
ke eksternal)
Cal. Peserta
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
360 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 361
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
d. Media d. Media
Makalah 1. Papan tulis white board
e. Waktu 2. Spidol dan kertas plano
Alokasi waktu 90 menit 3. Flip card
f. Proses Kegiatan e. Waktu :
1. Pre test ini dilakukan dua kali. Pertama adalah 90 menit efektif
penyerahan makalah pada saat regristrasi. f. Proses kegiatan
Kedua dalam bentuk wawancara pada saat 1. Pelatih menjelaskan tentang tujuan dan target
sessi pre test. lakut secara singkat. Demi terlaksananya
2. Pre test dalam bentuk wawancara dilaksanakan pelatihan yang partisipatif maka, partisipasi dan
oleh pelatih dengan memberikan pertanyaan peran aktif seluruh peserta sangat dibutuhkan.
seputar materi pokok bahasan kepada masing- Oleh karena itu kesepakatan pelatihan harus
masing peserta. dibuat bersama-sama
2. Pelatih membagi kartu kepada seluruh peserta,
3. KONTRAK BELAJAR kemudian peserta menuliskan harapan dan
a. Pokok bahasan kebutuhan selama proses pelatihan.
1. Garis besar dan pokok-pokok materi latihan 3. Pelatih mengidentifikasi kartu-kartu peserta
2. Kebutuhan serta harapan pribadi dan kelompok sesuai dengan kategorinya dengan cara
tentang pelatihan serta perangkat pelatihan menempelkan kartu tersebut di papan.
3. Jadwal tentatif dan tata tertib latihan 4. Selanjutnya pelatih dan peserta membahas
b. Tujuan aturan main tentatif pelatihan
1. Peserta mampu mengidentifikasi dan 5. Pelatih menutup acara.
merumuskan kebutuhan terhadap materi
latihan 4. ANALISIS DIRI
2. Peserta dan pelatih menetapkan kesepatakan a. Pokok bahasan:
bersama tata cara pelaksanaan latihan Mengenal diri akan keinginan diri, sadar akan
c. Metode kekurangan dan kelebihan diri dan orang lain serta
1. Game sadar akan perlunya keterbukaan.
2. Brainstorming b. Tujuan :
Agar peserta dapat lebih rendah hati, setiap orang
362 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 363
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
menghargai kekurangan dan kelebihan masing- beberapa contoh kasus. Secara berurutan
masing, yang akhirnya menciptakan suasana tahapan spiral pertumbuhan sebagai berikut:
terbuka diantara semua peserta. 5. Menggali dari peserta perasaan apa yang
c. Metode: timbul waktu ditunjuk untuk ikut latihan atau
1. Role play ketika ia memasuki suatu peers group baru.
2. Brainstorming Semua jawaban peserta ditampung kalau ada
d. Media: peserta yang menjawab ragu-ragu, khawatir,
1. Kertas plano dan spidol sedikit cemas dll. Pelatih menekankan bahwa
2. OHP perasaan tersebut biasa dialami oleh setiap
e. Waktu : orang pada saat akan memasuki suasana atau
Alokasi waktu 120 menit situasi baru. Selanjutnya pelatih menuliskan
f. Proses Kegiatan kolom di papan tulis atau menempelkan kartu
1. Pelatih menjelaskan sekilas tentang esensi yang sudah bertuliskan:
materi analisa diri.
1. KECEMASAN
2. Selanjutnya pelatih membuka dengan cerita
atau contoh kasus seorang yang mau mengenal a. Didasari hakikat bahwa manusia sebagai makhluk
diri sendiri dan tidak mengenal diri sendiri. sosial, maka setiap orang memiliki rasa cinta dan
Orang yang mampu mengenal diri sendiri dan ingin bergabung dalam peer groups atau
terbuka untuk melihat kelemahan dan kekuatan sebuah organisasi sehingga hal tersebut merupakan
diri sendiri maupun orang lain. Hal ini terkait keinginan berkarya dalam kelompok.
dengan keinginan kita dalam berproses di suatu
organisasi. Oleh karena itu selanjutnya pelatih BERGABUNG DALAM KELOMPOK
menanyakan kepada peserta apakah kita perlu BERKARYA DALAM KELOMPOK
mengenal diri kita sendiri
3. Selanjutnya pelatih mengajak peserta untuk Pelatih menjelaskan kepada peserta bahwa kita
melakukan analisa diri dengan menggunakan sekarang telah tergabung dalam suatu peers
“spiral pertumbuhan”. group atau kelompok/organisasi dengan ikatan
4. Dalam penjelasan spiral pertumbuhan ini pelatih kecemasan.
menjelaskan tahap demi tahap dengan disertai
364 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 365
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Dalam kelompok/organisasi ini kita bercermin apa b. Sikap dan tingkah laku yang ditampilkan dalam
yang dikatakan orang lain tentang
BERKARYA DALAM diri kita. Hal ini
KELOMPOK rangka berkarya tersebut ternyata hampir semua
dapat mengukur kemampuan dan kekurangan kita orang dihadapkan terhadap dua pilihan terkait
Pelatih menjelaskan kepada peserta bahwa kita sekarang
dengan melihat
telah dan membandingkan
tergabung dalam suatukepribadian
peers group atau dengan sikap berkarya dalam kelompok/organisasi.
orang lain di dalam kelompok. Semuakecemasan.
kelompok/organisasi dengan ikatan itu pada Maka pelatih menuliskan/menempelkan kartu yang
hakikatnya
Dalam kita sedang mengenali diri
kelompok/organisasi ini kita
kitasenbercermin
diri. apa yang bertuliskan
dikatakan orang lain tentang diri kita. Hal ini dapat
mengukur kemampuan dan kekurangan kita dengan melihat dan
Selainmembandingkan
itu di dalam kelompok, kita perlu
kepribadian orangmemberikan
lain di dalam kelompok. DITERIMA atau DITOLAK
Semua itu pada hakikatnya kita sedang mengenali diri kita
sum bangsih
sen diri.atau andil sesuai dengan Kapa sitas
pribadinya masing-masing, mulai dari pendapat,
Selain itu di dalam kelompok, kita perlu memberikan sum
c. Selanjutnya kita sebagai bagian dari kelompok
gagas bangsih
an, sertaatau
mobilitas
andil personal. Hal ituKapa
sesuai dengan semua
sitas pribadinya yang ingin berkarya mempunyai kebebasan untuk
masing-masing, mulai dari pendapat, gagas an, serta
merupakan karya
mobilitas personal Hal
personal. dalam
ituberkarya dan ikut karya personal
semua merupakan menentukan pilihan. Maka pelatih menempelkan
andil dalam kelompok/ organisasi.
dalam berkarya dan ikut andil dalam kelompok/ organisasi. kartu yang bertuliskan :
sisi positif penolakan tersebut. pada hal-hal yang lebih baik tersebut.
e. Proses selanjutnya setelah kita melakukan evaluasi g. Dengan terima diri kita dapat mengakui kelamahan
terhadap sikap penolakan kelompok terkait dengan atau keterbatasan kita sendiri, serta sejauhmana
karya kita, maka kita akan memasuki tahap kemampuan kita. Dengan segala keterbatasn tetap
berikutnya yakni : memberi andil untuk kelompok. Maka pelatih
menempelkan kartu yang bertuliskan:
TAHU DIRI
TANAM ANDIL
Tahap ini kita telah menemukan jawaban
komprehensif terhadap penolakan tersebut, Karena dengan demikian berarti kita telah
sehingga kita akan tahu bahwa apa yang menurut memberikan pegangan pada kelompok, agar
kita baik belum tentu baik untuk kelompok dan masing-masing mengetahui apa dan siapa yang
semua orang sehingga kita mengetahui posisi diri dihadapinya. Dengan mengenal betul siapa yang
kita dalam persoalan ini. dihadapinya, kelompok tahu bagaimana menjalin
kerjasama. Dan bila kita mengenal diri kita, kita
f. Tahap berikutnya dari tahu diri, maka kita tahu hal-hal apa yang perlu ditingkatkan.
akan memasuki tahap terima diri, maka pelatih
menempelkan kartu yang bertuliskan : Sumbangan yang kita berikan dengan segala
keterbatasan itu pada hakikatnya adalah keterbukaan
TERIMA DIRI diri. Dan keterbukaan itu selalu mengandung
resiko, apakah orang lain mendekati dan menerima
Terima diri bukan berarti kita menerima segala apa adanya atau menjauh kita. Tetapi yang jelas
sesuatu tanpa kritisitas dan pemikiran, tapi sumbangan atau andil itu yang kita berikan selalu
menerima dalam batas-batas kemampuan diri, memperkaya kelompok dan diri kita. Sehingga
batas-batas kemungkinan yang ada pada keadaan dengan melakukan andil kita akan menghadapi
tertentu. Dalam kasus pada karya yang ditolak, kita kecemasan tadi. Dan beitu seterusnya sehingga
menerima kenyataan misalnya bahwa ketrampilan pertumbuhan/perkembangan manusia merupakan
menyampaikan masih terbatas, atau ada pendapat spiral yag tidak berujung pangkal. Dengan hadap
(karya) yang lebih baik dari itu dan kita bisa belajar diri yang menjurus ke tahu diri dan terima diri pada
368 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 369
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
370 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 371
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Selanjutnya pelatih memberikan ulasan garis besar dari materi, kemudian pelatih memberi kesempatan
kegiatan ini diakhiri dengan penutup. kepada peserta untuk mengemukakan
pendapatnya tentang pengkaderan di
5. AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH lingkungan IPPNU selama ini.
a. Pokok bahasan : 3. Pelatih membacakan biodata nara sumber
1. Pandangan ahlussunnah wal jamaah terhadap kepada peserta dan melaporkan kondisi peserta
masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. kepada nara sumber.
2. Ahlussunnah wal jamaah dalam konstelasi 4. Nara sumber menyampaikan materi ceramah,
ideologi dunia dan sekali-kali dapat mengadakan percakapan
3. Kontekstualisasi Ahlussunnah wal jamaah di dengan peserta. Untuk efektif dan efesiensi
Indonesia sebaiknya penjelasan materi menggunakan
b. Tujuan: OHP/in focus dan papan tulis.
1. Memahami pemikiran ahlusunnah wal jamaah 5. Pelatih memandu dialog, menyimpulkan
dalam ranah sosial materi pembahasan dan hasil dialognya.
2. Merumuskan prinsip-prisip ahlusunnah wal Kemudian pelatih mempersilakan nara sumber
jamaah dalam gerakan sosial. meninggalkan ruangan sekaligus menutup
c. Metode: acara
1. Brainstorming
2. Diskusi 6. Ke-NU-an
d. Media a. Pokok bahasan:
1. Papan tulis white board 1. Nahdlatul Ulama dalam konstelasi lokal,
2. Spidol dan kertas plano nasional, dan global
e. Waktu : 2. Peluang, tantangan dan strategi gerakan NU di
90 menit efektif era global
f. Proses kegiatan 3. NU dan persoalan sosial kemasyarakatan
1. Pelatih membagi makalah/materi kepada kontemporer
peserta dan memberi waktu 10 menit untuk b. Tujuan :
membacanya. 1. Memahami NU dalam konstelasi global dan
2. Pelatih membuka acara kemudian memberi nasional
penjelasan singkat tentang pokok bahasan 2. Memahami peluang dan tantangan NU di era
372 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 373
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
374 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 375
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
376 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 377
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
3. Pelatih mereview secara singkat dan membuka 2. Spidol dan kertas plano
sessi dialog atau curah pendapat 3. OHP/In focus
4. Pelatih menutup acara f. Proses kegiatan:
1. Pelatih menerangkan kepada peserta tentang
3. GERAKAN SOSIAL pentingnya materi yang akan diberikan
a. Pokok bahasan: 2. Pelatih memperkenalkan nara sumber kepada
1. Pengertian gerakan sosial peserta
2. Dinamika gerakan sosial dalam rentang 3. Nara sumber menyampaikan materi dilanjutkan
sejarah dengan dialog
3. Bentuk-bentuk gerakan sosial 4. Pelatih mengarahkan kesimpulan materi
4. Strategi gerakan sosial bersama-sama dengan peserta
5. Organisasi masyarakat sipil (OMS) di 5. Pelatih menutup sesi
Indonesia
6. Geraksan sosial baru 4. ANALISIS SOSIAL
7. Posisi IPPNU sebagai gerakan sosial-pelajar a. Pokok bahasan:
b. Tujuan: 1. Pengertian analisis sosial
1. Memahami dinamikan gerakan sosial 2. Paradigma analisis sosial
2. Memahami bentuk-bentuk gerakan sosial di 3. Pilar utama dalam bangunan masyarakat
dunia 4. Analisis sosial transformatif
3. Memahami strategi geralan sosial 5. Pendekatan analisis sosial
4. Memahami IPPNU sebagai kekuatan gerakan 6. Langkah-langkah melakukan analisis sosial.
sosial-pelajar b. Tujuan:
c. Metode: 1. Memahami paradigma, pendekatan dan prisip
1. Brainstorming analisis sosial
2. Diksusi 2. Memahami proses dan langkah-langkah analisis
3. Game sosial.
d. Waktu: 3. Mampu melakukan analisis sosial.
90 menit efektif c. Metode:
e. Media: 1. Brainstorming
1. Papan tulis white board 2. Diskusi
378 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 379
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
380 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 381
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
382 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 383
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
384 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 385
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
386 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 387
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
388 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 389
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
390 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 391
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
392 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 393
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
394 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 395
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Dirjen Bimas Islam, Prof Nasaruddin Umar, pernah bentuk dakwah yang luar biasa. Meski begitu, NU harus
menegaskan, salah satu tantangan NU di masa depan adalah menjamah wilayah dakwah yang luas dan beranekaragam itu.
pembentukan generasi baru yang lebih berkualitas guna Pengamat politik Islam, Fachry Ali, mengungkapkan, NU
mengantisipasi perkembangan zaman. Selain itu, papar harus siap menghadapi modernisasi jika muncul otonomi
dia, institusi NU telah banyak yang termakan usia, sehingga individu. Menurutnya, munculnya otonomi individu dipercepat
diperlukan pembenahan di berbagai bidang, misalnya, oleh proses politik. ”Inilah tantangan terbesar. ”Di tengah
pendidikan. percaturan dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara
Sudah saatnya NU berada di tangan manajemen yang saat ini, organisasi massa Islam yang mengantongi jutaan
profesional. ”Kita bukan hanya memerlukan leader, tapi juga jamaah seperti NU, sulit menghindari munculnya berbagai
memerlukan manager. Banyak leader yang baik, tapi kita butuh godaan politik praktis. NU masih akan menjadi pemandangan
pemimpin yang mampu sekaligus menjadi manager. Leader- yang sangat menggiurkan partai-partai politik,” Namun NU
manager harus menyatu dalam sesosok pemimpin. Hal ini juga harus jauh total dari politik. Begitu terjun ke dunia politik, akan
berlaku bagi badan-badan otonom NU.” ada kepentingan-kepentingan tertentu yang dapat merusak,
Pengamat sosial yang juga Rektor Universitas Islam Negeri akan cenderung melawan siapapun juga,”.
(UIN) Malang, Prof Imam Suprayogo, mengungkapkan, di era Agar tetap menjadi ormas Islam terbesar yang tetap
globalisasi ini, NU menghadapi banyak tantangan: berwibawa, NU harus terpisah total dari politik. ”Janganlah
• Bidang pendidikan, adanya tuntutan kualitas yang semakin memilih pemimpin dari dunia politik. Syuriah bersih dari politik,
tinggi. Masyarakat yang semakin modern menuntut produk- sehingga respek orang kuat terhadap para pemimpinnya.
produk pendidikan yang semakin berkualitas, kompeten Pemimpinnya dianggap sebagai begawan. NU memerlukan
dan terukur. pemimpin yang tidak tergoda politik,”.
• Diakui dalam bidang sosial, NU dalam perjalanan sejarahnya
selalu tampil di depan. ”Persoalan sosial, politik, ekonomi II. Pola distribusi kader NU
dan lain-lain semakin kompleks dan berkembang semakin Mengingat NU adalah organisasi besar yg secara
cepat. Namun NU tidak boleh hanya berkutat pada peroalan berkesinambungan membutuhkan kader-kader yang diposisikan
sederhana yang dari tahun ke tahun sudah dibahas. Misal, untuk kedepan dan masa depan. Ada empat prinsip dasar
hanya sibuk ngurus soal hukum rokok dan semacamnya,” kaderisasi yang meliputi teologis, kosmologis, epistemologis dan
• Bidang dakwa, agar pendekatan kultural yang dilakukan ideologis NU yang perlu dielaborasi kembali sebagai pegangan
NU perlu dipertahankan. Kegiatan-kegiatan kultural seperti operasionalisasi program yang lebih teknis.
kegiatan tahlil , diba’, shalawat , khatmul quran , pujian 1. Prinsip Teologi
menjelang shalat, riyadhoh , istighotsah , semua itu adalah Masyarakat NU menetapkan Ahlussunnah wal Jamaah
396 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 397
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
(aswaja) sebagai akidah resmi. Aswaja ini secara teologi 2. Prinsip kosmologi NU
bermazhab pada Asyíariyyah dan Maturidiyyah. Artinya Perspektif kosmologis menegaskan alam raya bukan benda
teologi NU adalah teologi yang berusaha mengenalkan mati melainkan komprehensifitas makhluk hidup yang
adanya Allah dan ke-Esa-an-Nya dengan mengenal adanya selalui mengabdi kepada Allah. Ini akan berbanding terbalik
sifat dan asma Allah. dengan kosmologis kapitalis yang memandang alam raya
materialis semata yang halal dieksploitasi untuk kepentingan
Pemahaman aswaja dalam kecenderungannya saat ini hedonistis sesaat. Kosmologi kapitalis telah merasuki cara
tidak lagi bertolak dari perspektif doktrinal dalam bingkai berpikir dan bertindak manusia yang sering berujung pada
dikotomis antara firqah dhalalah (kelompok sesat) dan ketidaktertiban sosial. Sebab parameternya yang konsumtif
firqah najiyah (kelompok yang benar dan selamat) tetapi di satu sisi dan di sisi lain telah meninabobokan kemiskinan
langsung ke persoalan tauhid yang lebih diarahkan pada yang berarti juga menghancurkan kosmologi masyarakat
analisa sejarah sosial politik yang melatarbelakanginya. tradisional seperti warga NU.
Artinya tilikan doktrinal terhadap Aswaja disempurnakan 3. Prinsip epistemology NU
dengan tilikan historis sebagai manhaj dalam pemikiran Epistemologi lazim juga disebut sebagai filsafat keilmuan.
keagamaan. Dengan demikian dalam konteks kekinian Epistemologi tidak hanya menyangkut bagaimana cara
aswaja harus merupakan refleksi iman atas berbagai berfikir, tetapi juga membicarakan sumber pengetahuan
problem konkrit yang dihadapi umat. sampai ke masalah metode memperoleh pengetahuan.
Aswaja yang demikian itu kemudian menjelma menjadi Bagaimana sebenarnya epistemologi NU? Seperti halnya
praksis iman yang nyata dan bergerak melampaui Aswaja kosmologi, epistemologi NU belum banyak dielaborasi.
ketika pada saat awal sekali diadaptasi. Di manapun Komunitas NU memiliki basis keilmuan yang unik, yaitu
Aswaja memiliki prinsip yang sama yaitu moderasi, pesantren. Sampai kurun waktu saat ini pesantren sering
toleransi, keadilan dan kerakyatan. Kehadiran NU telah ìdituduhî sebagai kelompok irasional oleh modernisasi yang
memberikan wajah Islam yang lebih moderat dan toleran. mengusung epistemologi model rasionalisme, empirisisme
Dalam kenyataannya komunitas Islam model itulah yang dan positivisme. Padahal sumber pengetahuan bagi
mampu menciptakan kerukunan sosial sehingga kemudian komunitas NU tidak hanya akal dan indera tetapi juga hati
tercermin dalam sikap berpolitik dan bernegara yang lebih atau intuisi. Dengan bantuan sumber pengetahuan tersebut
demokratis. metode iluminatif dikembangkan.
398 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 399
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Disadari atau tidak komunitas NU tidak mungkin bertumpu memiliki keterampilan managerial.
hanya pada epistemologi yang tunggal melainkan perlu
melengkapi diri dengan metode modern. Ini sebangun Pola distribusi kader dalam NU sama dengan pola jejang
dengan munculnya kecenderungan epistemologi modern pengkaderan dalam tubuh NU, mulai IPPNU, Fatayat, dan
yang gencar melirik kepada epistemologi dengan metode Muslimat bahkan untuk lembaga yang lain dipengaruhi oleh
intuitif yang mereka sebut sebagai pengetahuan lokal. minat dan bakat kader, selain itu pola jenjang pengkaderan
di pengaruhi oleh umur.
4. Prinsip ideologi NU.
Dari Khitah NU yang berlandaskan akidah Ahlussunnah Hanya dengan organisasi yang teratur dan solid, visi dan
Wal Jamaah kemudian dirumuskan ideologi NU didukung misi bisa dikembangkan secara masif. Bersamaan dengan
dengan pengalaman kesejarahan NU sendiri. Ideologi NU itu ideologi NU harus benar-benar dirumuskan untuk tujuan
adalah kebangsaan yang berorientasi kerakyatan yang operasional yang lebih nyata dalam kehidupan. Seorang
menjunjung tinggi nilai toleransi dan keadilan. Rumusan kader diharapkan memiliki:
ideologis semacam ini masih harus dielaborasi agar lebih • wawasan dasar yang meliputi kemampuan menganalisa
bersifat operasional. Ideologi yang demikian itu yang masih perkembangan sosial, politik dan ekonomi. Memiliki
mungkin untuk disempurnakan. Bukan tidak mungkin akan kemampuan mengartikulasikan perkembangan situasi
memiliki peluang tampil sebagai ideologi alternatif. Watak sosial politik. Ini penting agar kader mampu mengambil
ideologi NU yang berorientasi kerakyatan bisa menjadi posisi strategis dan jauh dari benturan kepentingan di
kontrol utama bagi kecenderungan ideologi yang elitis antara kekuatan kapitalisme global. Mampu melakukan
dan oligarkis.Tidak bisa dipungkiri sangat membutuhkan analisa historis dan sosiologis terhadap perkembangan
kader yang handal yang memahami nilai dasar NU. Aswaja, kesadaran kosmologis NU, dan analisa filosofis
Memiliki wawasan luas, komitmen kuat, kecakapan teknis terhadap epistemologi serta proses pembentukan
organisasi. Penanaman nilai dasar NU penting dilakukan ideologi.
agar kader memiliki kemampuan memahami nilai-nilai • Kader yang dibutuhkan muntlak memiliki kecakapan
dasar pergerakan. teknis. Kecakapan teknis yang dimaksud antara lain
menguasai dasar perjuangan NU. Memiliki kemampuan
Juga memiliki pandangan keagamaan yang pluralis dan melakukan analisa terhadap situasi dan memiliki
bersikap toleran. Hal ini sangat penting ditekankan karena kemampuan menggerakkan organisasi dan massa.
prinsip dasar dikembangkannya agama Islam menjunjung
tinggi nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Perlu pula
400 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 401
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Pada dasarnya kader adalah kelompok aktivis-intelektual kemaslahatannya, maka NU membutuhkan kader politik
NU yang mengemban tugas serta bertanggung jawab yang bisa disuplai oleh badan otonom. NU lahir dari rahim
atas kontribusi organisasi terhadap kebijakan publik yang pemikiran dan perjuangan ulama. Maka NU pun sebenarnya
menyangkut pengembangan pemuda dan pelajar. Segmentasi membutuhkan kader ke-ulama-an yang bisa dilahirkan oleh
pengembangan pemuda dan pelajar sebenarnya memberikan IPPNU/badan otonom lainya. Di atas semua kebutuhan yang
ranah yang jelas terhadap komprehensifitas NU pada setiap ada kebutuhan minimal kader IPPNU sebanyak yang tercermin
ritme gerakannya. NU yang dinamis memberikan peluang dalam struktural NU, badan otonom dan lajnahnya ketika harus
seluas-luasnya untuk mengakomodasi setiap matra kehendak dilakukan distribusi kader di dalamnya.
yang harus disalurkan pada model-model kegiatan yang bersifat Semua ideal di atas harus dipertajam dengan mekaniksme
kontributif langsung terhadap kebutuhan NU. kaderisasi IPPNU secara lebih sistematis, terpadu, dan
Lantas bagaimana seharusnya figur kader yang baik? Kader berkesinambungan sehingga mampu menghasilkan kader
tidak lain adalah kader yang dibutuhkan NU. Menyadarai yang diidealkan NU sebagai organisasi induknya. Kaderisasi
bahwa NU sebenarnya membutuhkan banyak sekali kader tidak mungkin lagi dilakukan secara kultural. Karena kaderisasi
maka spesifikasi kader harus diketengahkan ke arah mana kader model ini berakibat terjadinya parsialitas dan disorientasi kader,
seperti IPPNU dan badan otnom lainnya bisa memberikan tumpah tindih struktural dan stagnasi program kerja.
kontribusinya kepada NU. Di sini kader muntlak memiliki
minimal dua orientasi, struktural dan keahlian. Struktural berarti III. NU dan persoalan sosial kemasyarakatan kontemp-
kader dipersiapkan untuk menyongsong estafet kepemimpinan porer
NU di semua tingkatannya. Hampir satu abad NU telah mendampingi masyarakat
Sementara orientasi keahlian berarti bahwa kader harus Islam Indonesia . Catatan keberhasilan telah terbentang
memiliki kecakapan yang bisa dikontribusikan langsung sangat panjang. Di sisi lain, juga mengemuka ragam kritik dan
kepada NU, masyarakat, bangsa dan negara. Kebutuhan kekurangan peran NU sebagai imbas dari tuntutan dan harapan
untuk memunculkan kader-kader yang memiliki keahlian dan masyarakat yang semakin tinggi terhadap NU. Persoalan besar
konsentrasi langsung dengan segmen kebutuhan NU dan yang kini melanda NU adalah semakin terkikisnya peran NU
masyarakat pada umumnya sangat mendesak. sebagai benteng kebudayaan masyarakat pedesaan. Hal ini
Kita menyadari mayoritas warga NU adalah kelompok bisa terjadi mengingat tantangan masyarakat Islam Indonesia
masyarakat yang berbasis pertanian, maka IPPNU/badan semakin kompleks dan kait mengait antara bidang satu dengan
otonom lainya membutuhkan kader yang memiliki keahlian di yang lain. Problem kebudayaan tidak lagi relatif independen
bidang pertanian. Ketika NU bermaksud mengawal tanggung dari bidang lainnya. Ia telah berkorelasi dengan persoalan
jawab dan program politik kebangsaan, kerakyatan dan politik, bahkan ekonomi dan ilmu pengetahuan.
402 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 403
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Sejak tahun 1950-an, langgam NU nyaris tidak bisa Setidaknya sampai saat ini, NU masih belum memberikan
dipisahkan dari situasi politik nasional. Pada masa kepemimpinan jawaban-jawaban yang dapat dirasakan oleh masyarakat Islam
Presiden Soekarno yang didominasi oleh isu-isu politik, NU Indonesia, baik secara konseptual maupun prasis. Kondisi
memposisikan diri sebagai salah satu kekuatan politik yang yang sama juga terjadi di bidang pendidikan. NU memang
mewakili kepentingan Islam tradisional. Di masa kepemimpinan telah menjadi kekuatan dan faktor penentu ritme perubahan
Presiden Soeharto yang didominasi oleh isu-isu sentralisasi dan di bidang ilmu keagamaan. Pemikiran keagamaan NU memiliki
otoritarian, NU diposisikan sebagai organisasi keagamaan yang otonomi relatif tertentu ketika berhadapan realitas. Otonomi
“wajib” dikontrol dan dihegemoni. Masa-masa menyulitkan ini relatifnya adalah otonomi yang merubah realitas sesuai
kemudian memunculkan momentum besar NU pada tahun dengan kebutuhan dan kepentingan yang dipahami. Pemikiran
1984 dengan wujud naskah Khittah NU, yaitu reorientasi keagamaan NU pun tumbuh, berakumulasi, dan berputar dalam
perjuangan dengan menempatkan semangat NU 1926 sebagai masyarakat sehingga menjadi wacana kultural masyarakat
“ruh” gerakan. Pada saat itu muncul kesadaran kolektif bahwa tersebut yang menyebar, memberi ciri dan membentuk dunia
politik praktis telah menelantarkan bidang-bidang garapan NU sosial, institusi, nilai, dan perilaku masyarakat Islam Indonesia.
lainnya, termasuk pendidikan, ekonomi, dan sosial. Hanya saja hal ini tidak terjadi di bidang ilmu pengetahuan dan
Dewasa ini masyarakat Islam Indonesia merasa dua teknologi. Di bidang ini terjadi keterputusan mata rantai dengan
kesulitan besar yaitu pendidikan dan ekonomi. Berarti secara generasi sebelumnya. NU belum mampu meneruskan tradisi
otomatis di tingkat organisasi sosial keagamaan NU lamban pemikiran yang telah dirintis oleh Jabir al-Hayyan, Ibnu Sina,
dalam menjawab problem kemasyarakatan di bidang tersebut. Ibnu Rusyd, Ibn Hazm al-Khawarizmi, al-Farabi, dan lainnya.
Di bidang ekonomi NU belum bisa menjawab problem-problem Praksis NU sangat tertinggal dan belum mampu bergeser dari
di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, perdagaangan level konsumen ke level produsen.
yang dialami masyarakat kecil. Masyarakat nelayan kesulitan Secara institusi, inilah potret riil kemandulan NU.
dengan bahan bakar solar, petani dicekik harga pupuk yang Kedewasaan NU tidak diikuti oleh kemajuan bidang pendidikan
melambung, pedagang pasar tradisional terjepit hypermarket, dan penguatan ekonomi yang sebenarnya menjadi titik fokus
dan persoalan lain yang belum mendapatkan solusi dari NU. bidang garapannya. Jika kita telisik lebih dalam lagi, LP Ma’arif,
NU pun belum mampu menjawab secara konseptual lembaga NU yang memfokuskan diri di dunia pendidikan,
tentang persoalan pertanian dimana lahan semakin sempit masih jauh dari harapan masyarakat dan jauh dari ideal
tetapi jumlah penduduk semakin bertambah. NU juga belum untuk diposisikan sebagai pusat regulasi ilmu pengetahuan
menjawab secara konseptual jurang menganga antara sistem dan teknologi. Hal yang sama juga tampak pada performance
kapitalisme barat yang telah menghegemoni dengan kondisi lembaga-lembaga perekonomian NU.
masyarakat Islam Indonesia yang secara ekonomi masih primitif.
404 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 405
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
406 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 407
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
408 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 409
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
2. Analisis hubungan
(sejauh mana kedekatan hubunganstake holder dengan kita)
STAKE Tanggapan stake holder atas Penilaian baik/buruk Score
HOLDER keberadaan kita 1-5
3. Analisis pengaruh
(seberapa besar stake holder mempengaruhi kita)
STAKE Pengaruh sumber inspirasi: Penilaian besar/kecil Score VISI dan MISI
HOLDER kemampuan menghentikan langkah 1-5
kita Visi
Keadaan yang diharapkan terjadi oleh organisasi pada masa
yang akan datang (5-10 tahun) kata keadaan.
Visi Eksternal (kondisi masyarakat)
Kondisi kehidupan masyarakat yang ingin dirubah atau
ditingkatkan (apa cita-cita yang akan terjadi ditengah
masyarakat/dunia)
Visi Internal (kondisi organisasi)
Kondisi organsasi yang diharapkan terjadi agar dapat bekerja
secara efektif dalam mendukung pencapaian visi eksternal.
Misi
Upaya yang perlu dilakukan oleh organisasi untuk mewujudkan
visi.
410 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 411
Kecenderungan (pol, ek, sos, bud, dll) yang bakal terjadi 5-10 tahun kedepan yang dapat
mempengaruhi (langsung/tak langsung) terhadap keberadaan dan kerja-kerja organisasi.
(peluang dan ancaman)
Buku Pedoman Pe ngkade ran ¾ Stake Holder Buku Pedoman Pe ngkade ran
Institusi/individu diluar organisasi yang dinilai dapat mempengaruhi keberadaan dan
kerja-kerja organisasi (pesaing, pendukung, klien). (Pendukung dan penghambat)
Bagaimana merumuskan Misi Organisasi? ANALISIS EKSTERNAL
ANALISIS EKSTERNAL
1. Siapa kita? (difinisi atau citra organisasi);
Isu isu makro
2. Persoalan sosial (sosio-ekonomik, sosio-poitik, sosio- Isu Peluang ancaman Respon yang diperlukan
budaya) apa yang mengharuskan kita ada?;
3. Apa yang harus kita lakukan?;
Stake holder
4. Nilai apa yang kita junjung tinggi?; Stake holder Mendukung Menghambat Respon yang
Kepentingan, sumberdaya diperlukan
5. Apa yang membedakan kita dengan yang lain? (ciri khas yang dimiliki, kapasitas
memobilisasi SD
organisasi)
412 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 413
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
terhadap gagasan baru/beda pendapat); tercapai. Baik isu-isu yang bersifat pragmatik (punya
3. Kepemimpinan board (kompeten, fungsional, peduli, pengaruh kuat di masyarakat), maupun yang bersifat
aktif,dll); kelembagaan/manajerial)
4. Kepemimpinan pelaksana (kompeten, kreatifitas, keputusan,
leadership,dll) Isu strategis
- Dirumuskan dari gabungan antara orientasi organisasi dan
Pengetahuan; analisis lingkungan organisasi;
Pengetahuan tentang mitra (fokus dan ketepatan kebutuhan - Titik temu antara:
subyek, dll); - apa yang akan dilakukan (misi)
Pengetahuan tentang stake holders (posisi, kekuatan/kelemahan, - apa yang sanggup dilakukan (kekuatan, kelemahan
kebjakan, strategi utama, dll) interna;)
Pengetahuan substansi program (tema program, strategi - apa yang perlu dilakukan (peluang/ancaman)
pelaksanaan, dll);
Pengetahuan pengelolaan finansial (sumber, aturan/prosedur, 4. MATERI ANALISIS SOSIAL
posisi keuangan)
A. PENGERTIAN WAWASAN DAN ANALISIS SOSIAL
Pengelolaan program (ANSOS)
1. Perencanaan program (perumusan masalah utama - Wawasan sosial adalah pandangan, pengetahuan dan
organisasi, penetapan tujuan, penyusunan program aksi, paham tentang sosial (Purwadarminta,1983, KUBI,
antisipasi ketidak-pastian, dll). Jakarta: Balai Pustaka).
2. Implementasi program (pencapaian tujuan, sistem - Analisis Sosial adalah sebuah upaya untuk mendapatkan
pelaksanaan, konsistensi, disiplin, realisasi rencana, gambaran yang lebih lengkap tentang; (a) Situasi Sosial,
fleksibilitas atas prioritas baru, dll). (b) Hubungan Struktural, (c) Kultural dan (d) Historis,
3. Pengembangan program (inisiasi program baru, sehingga memungkinkan menangkap dan memahami
memanfaatkan peluan,dll) realitas yang dihadapi.
4. Monev (sistem pelaksanaan monev, metode, pelaksanaan
hasil monev, pemanfaatan hasil monev, dll) Maka, diperlukanlah ANSOS di dalam organisasi IPPNU, yang
fungsinya;
Isu strategis a. Identifikasi dan pemahaman masalah secara lebih seksama;
Isu-isu yang penting diangani oleh organisasi agar visi organisasi melihat akar masalah dan ranting masalah.
414 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 415
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
b. Mendalami potensi (kekuatan-kelemahan-peluang- dan tata nilai. Bagaimana model kekerabatan (keluarga,
tantangan) yang ada dalam komunitas/masyarakat. marga, suku) yang dilestarikan oleh suatu masyarakat.
c. Membangun ukuran dengan lebih baik untuk kelompok • Perkumpulan dan organisasi kepentingan.
yang dirugikan. • Jaringan-jaringan komunikasi dan media massa.
d. Membangun prediksi berupa tindakan-tindakan • Institusi agama
(program) sebagai upaya untuk mengubah dan • Simbol-simbol, slogan, mithos, utopi.
mendorong perubahan tersebut. • Kesenian, musik, cerita rakyat.
• Gaya hidup, tradisi.
Dalam melakukan ANSOS perlu memperhatikan; PETA • Pendidikan, pengasuhan anak.
SOSIAL • Pola relasi.
• Pola-pola bahasa.
B. PETA SOSIAL
- Berbagai struktur yang membentuk situasi dengan 2. STRUKTUR POLITIK: Bagaimana masyarakat mengatur
bermacam-macam cara. kekuasaan.
- Lembaga-lembaga, proses-proses dan pola-pola yang • Prosedur-prosedur pembuatan keputusan.
merupakan faktor-faktor penentu wujud realitas sosial. • Gaya kepemimpinan
- Beberapa struktur cukup jelas sementara yang lain • Akses terhadap pengaruh politik
kabur (hidden). • Institusi politik formal: konstitusi, partai, pengadilan,
militer.
PETA SOSIAL MENCAKUP, di antaranya; • Institusi politik non-formal: klik-klik, pressure groups,
- Struktur Sosial/Budaya lobbying.
- Struktur Politik/Kekuasaan • Pola-pola partisipasi rakyat.
- Struktur Agama
- Struktur Ekonomi 3. STRUKTUR EKONOMI: Bagaimana masyarakat mengatur
- Nilai-nilai dalam sebuah masyarakat sumber-sumber daya.
- Respon berbagai pihak atas situasi tersebut. • Bagaimana mode of production, mode of distribution,
- Dll. dan mode of consumption suaru masyarakat.
• Bagaimana penguasaan kapital (modal, tenaga kerja,
1. STRUKTUR SOSIAL-BUDAYA dan teknologi) berlangsung.
Bagaimana masyarakat mengatur hubungan sosial, makna, • Bagaimana bangun strutkur sosial yang dibentuk oleh
416 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 417
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
418 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 419
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Kalau bahan dan data sudah terkumpul maka; - Dalam bahasa yang berbeda dapat dikatakan bahwa
- Merencanakan kegiatan ANSOS yang dilakukan IPPNU berkeinginan menciptakan
- Membuat program sebuah masyarakat/komunitas yang bertaqwa, berilmu,
- Menyusun Agenda serta sejahtera terbebas dari berbagai persoalan sosial
sehingga diridhai oleh Allah SWT.
SYARAT-SYARAT BAGI PERENCANAAN TINDAKAN:
- Relevan - Berhubungan sekaligus dengan konteks realita
yang mau diperbaiki dan pelaku tindakan.
- Signifikan - Berarti, penting dan bermakna, bersifat
mendasar bagi perubahan realita yang akan diperbaiki.
- Logis - Tindakan yang direncanakan harus bisa
disistematikakan dengan sebuah urutan atau tahapan kerja
yang masuk akal.
- Realistis - Tindakan yang direncanakan harus bisa
direalisasikan dengan sumber daya yang ada, tanpa perlu
adanya ketergantungan dari pihak lain.
420 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 421
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Taqiyuddin An-Nabhani
5. MATERI PENGANTAR STUDI IDEOLOGI DUNIA
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan
peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang
1. Pengertian dan sejarah munculnya ideologi dunia
menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup,
Berikut ini adalah beberapa pengertian ideologi menurut
serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan,
para ilmuan dan tokoh :
di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan
Destutt de Tracy
sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu
Ideologi adalah studi terhadap ide-ide/pemikiran tertentu.
ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia,
dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah.
Descartes
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
Dr. Hafidh Shaleh
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide
Karl Marx
berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan
akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia.
kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi
metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut,
Napoleon
metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
ke seluruh dunia.
422 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 423
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang negara otoriter yang disertai dengan pembatasan
melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. ketat melalui berbagai undang-undang dan peraturan
Awalnya, istilah “ideologi” dimaksudkan oleh penciptanya, terhadap warganegara
Destrut de Tracy (1796) dkk, sebagai “Ilmu ide” yang 3. Landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada
diharapkan mampu membawa perubahan institusional, mulai hakikatnya adalah baik dan berbudi-pekerti, tanpa
dari pembaharuan menyeluruh atas sekolah-sekolah di Perancis. harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat
Tracy memberikan definisi ideologi adalah suatu sistem ide, dan bersifat memaksa terhadapnya.
yang mencoba melepaskan diri dari hal-hal metafisis. Para 4. Sistem pemerintahan (harus): demokrasi
ideolog untuk kurun waktu tertentu menikmati posisi pembuat
kebijakan dalam kelas II (ilmu-ilmu moral dan politik) di Institut Konservatisme
nasional. Tetapi pertentangan dengan napoleon, menyebabkan Hal atau unsure yang terkandung di dalamnya, antara lain :
Napoleon Banaparte (penuh mistik) berusaha untuk menghapus 1. Inti pemikiran : memelihara kondisi yang ada,
usaha pembaharuan dalam institut (1802-1803). Ia memecat mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan yang
anggota-anggotanya sebagai tukang khayal tak berguna dan dinamis maupun kestabilan yang statis. Tidak jarang pula
membuat mereka sebagai bahan cemoohan. bahwa pola pemikiran ini dilandasi oleh kenangan manis
Dengan demikian Ideologi juga bisa diartikan sebagai mengenai kondisi kini dan masa lampau.
seperangkat sistem dan tata nilai dari berbagai kesepakatan- 2. Filsafatnya adalah bahwa perubahan tidak selalu berarti
kesepakatan, yang harus ditaati dalam sebuah kelompok kemajuan. Oleh karena itu, sebaiknya perubahan
sosial. berlangsung tahap demi tahap, tanpa menggoncang
Ideologi adalah motivasi bagi praksis sosial yang memberikan struktur social politik dalam negara atau masyarakat yang
pembenaran dan mendorong suatu tindakan. bersangkutan.
3. Landasan pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya
2. Mengenal Model-model Ideologi yang ada Dunia manusia lemah dan terdapat “evil instinct and desires”
Liberalisme dalam dirinya. oleh karena itu perlu pola-pola pengendalian
Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa melalui peraturan yang ketat
pokok pemikiran yang terkandung di dalamnya, sebagai 4. Sistem pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
berikut:
1. Inti pemikiran : kebebasan individu Komunisme
2. Perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa
pola kekuasaan negara yang absolut, pada tumbuhnya dilepaskan dari kehadiran Partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-
424 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 425
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
gerakan komunisme international yang tumbuh sampai kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya.
sekarang boleh dikatakan merupakan perkembangan dari Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan
Partai Bolshevik yang didirikan oleh Lenin. adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan
1. Inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas- model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.
kelas dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme
antara. adalah :
2. Landasan pemikiran : 1. Filsafat dialectical and historical materialism
a. Penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara 2. Sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada
tegas ataupun tidak. teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam
b. Analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan Smith (1723-1790)
kondisi yang ada. 3. Menyangkut teori negara dan teori revolusi yang
c. Berisi resep perbaikan untuk masa depan. dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep
d. Rencana-rencana tindakan jangka pendek yang ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arah
memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan yang komunitas kelas.
berbeda-beda.
3. Sistem pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang
meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut,
Marxisme perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga
sebagai jembatan antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI
Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan
ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa
gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan
lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan
histories Marxisme itu sendiri. Berbicara masalah Marxisme, social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih
memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai
Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus
tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme memunculkan hal-hal yang baru.
dalam pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi
masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan
426 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 427
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
428 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 429
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
430 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 431
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Sementara dari kelompok modernis lahir neo-modernisme yang lebih disebabkan oleh kesadaran berbangsa.Bukan hanya
diwakili tokoh seperti Nurcholish Madjid dan Syafi’i Ma’arif karena faktor ideologi Islam.Ini merupakan kenyataan yang
yang kemudian bermetamorfosis menjadi pemikiran Islam harus diterima secara objektif karena masih dalam kaca mata
liberal.Namun pemikiran ini juga memunculkan suatu gerakan Neotraisionalisme, kenyataan objektif demikian masih belum
Islam yang bercorak fundamentalis dan neo-fundamentalis. seluruhnya dipahami sebagian aktivis pergerakan Islam di
Karakteristik beberapa mode pemikiran tersebut akan dijelaskan Indonesia. Islam sebagai komponen yang membentuk kehidupan
secara umum berikut ini: bernegara seharusnya berperan secara komplementer bagi
komponen-komponen lain. Dengan begitu, Islam tidak berfungsi
Neo Tradisionalisme sebagai faktor tandingan yang dapat mengundang disintegrasi
Dalam konteks pemikiran Islam Indonesia, pemikiran neo- dalam kehidupan berbangsa.
tradisionalisme (Neotra) biasanya didentikkan dengan Gus Untuk itu, umat Islam Indonesia harus dapat menerima
Dur. Sekalipun demikian bukan berarti Gus Dur hanya Neotra, kesadaran dan wawasan kebangsaan sebagai realitas objektif
karena kenyataanya, ia juga inspirator sekaligus pegiat neo- dan tidak perlu dipertentangkan.Apalagi, bila mengingat
modernisme, post-tradisionalisme, bahkan Islam liberal. alasannya bahwa Indonesia merupakan suatu nation yang
Sebagai pemikiran yang bertolak dari tradisi, neo- punya pluralitas sosio-historis yang berbeda dengan asal-
tradsionalisme melihat bahwa Islam selaras dengan muasal Islam di Arab Saudi.
perkembangan kebudayaan lokal, sehingga sangat menghargai Karena itu, Gus Dur tidak sependapat kalau proses islamisasi
multikulturalisme.Neo-tradsionalisme cenderung pada di Indonesia diarahkan pada proses Arabisasi. Mengapa?
kebudayaan lokal di mana Islam berkembang (living). Karena itu hanya akan membuat tercerabutnya masyarakat
Kebudayaan Arab juga lokal sehingga Islam Arab semata-mata Indonesia dari akar budaya sendiri. Inilah yang oleh Gus
merupakan ekspresi kebudayaan orang Arab, bukan Islam Dur disebut sebagai ”pribumisasi Islam”. Pribumisasi Islam
itu sendiri.Di samping itu, Neotra cenderung berpandangan bukanlah jawanisasi atau sinkretisme.Sebab, pribumisasi Islam
dan bersikap inklusif (terbuka) atas realitas sosial.Lebih jauh, hanya mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan lokal dalam
neotra melihat bahwa Islam sama sekali tidak memiliki bentuk merumuskan hukum-hukum agama tanpa mengubah hukum
negara. Yang penting bagi Islam adalah etika kemasyarakatan. itu sendiri. Juga bukan meninggalkan norma demi budaya.
Alasannya, Islam tidak mengenal konsep pemerintahan yang Tetapi, agar norma-norma itu menampung kebutuhan dari
definitif.Begitu juga dalam hal suksesi kekuasaan, Islam tidak budaya, dengan menggunakan peluang yang disediakan oleh
memiliki bentuk tetap.Terkadang memakai istikhlaf, bai’at variasi pemahaman nash (ketentuan) dengan tetap memberikan
(pengangkatan), dan ahli halli wal aqdi. peranan kepada ushul fiqh dan kaidah fiqh.
Karena itu, dalam hubungan ini pendirian negara Indonesia
432 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 433
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
434 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 435
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
karangannya: Gagasan Islam Liberal di Indonesia. Semenjak di Indonesia. Itu ditandai oleh munculnya kelompok militan
saat itu, istilah tersebut mulai akrab di telinga khalayak Islam, perusakan gereja, lahirnya sejumlah media penyuara
Indonesia. Sejak awal 2001, publikasi mazhab pemikiran yang aspirasi ”Islam militan”, serta penggunaan istilah ”jihad”
disebut ”Islam liberal” itu memang tampak digarap sistematis. sebagai dalil serangan. Luthfi memaknai istilah Islam liberal
Pengelolanya menamakan diri ”Jaringan Islam Liberal” (JIL). sebagai identitas untuk merujuk kecenderungan pemikiran
Sebelum lahir JIL, wacana Islam liberal beredar di meja- Islam modern yang kritis, progresif, dan dinamis.”
meja diskusi dan sederet kampus, akibat terbitnya buku Islamic
Liberalism (Chicago, 1988) karya Leonard Binder, dan Liberal Post-Tradisionalisme
Islam (Oxford, 1998) hasil editan Charles Kurzman. Istilah Islam Istilah postra kali pertama muncul ketika ISIS (Institute for
liberal pertama dipopulerkan Asaf Ali Asghar Fyzee, intelektual Social and Institutional Studies), sebuah LSM yang dikelola
muslim India, pada 1950-an. Kurzman sendiri mengaku anak-anak muda NU di Jakarta, menyelenggarakan sebuah
meminjam istilah itu dari Fyzee. Geloranya banyak diprakarsai diskusi untuk mengamati munculnya gairah baru intelektual di
anak-anak muda usia, 20-35 tahun. Untuk kasus Jakarta, kalangan anak muda NU pada Maret 2000 di Jakarta. Gema
mereka umumnya para mahasiswa, peneliti, atau jurnalis yang dari wacana ini terus meluas terutama setelah LKiS menjadikan
berkiprah di beberapa lembaga “postra” sebagai landasan ideologisnya dalam strategis planning
Komunitas itu makin mengkristal, sehingga pada Maret pada Mei 2000 di Kaliurang Yogyakarta. Ideologi itu pula yang
2001 mereka mengorganisasikan diri dalam JIL.Kegiatan kemudian menjadi judul buku terjemahan Ahmad Baso atas
awal dilakukan dengan menggelar kelompok diskusi maya sejumlah artikel Muhammad Abed al-Jabiri.Dua aktivis ISIS,
(milis). Sejak 25 Juni 2001, JIL mengisi satu halaman Jawa Muh. Hanif Dhakiri dan Zaini Rahman memberi sedikit “muatan”
Pos Minggu, berikut 51 koran jaringannya, dengan artikel dan dengan menerbitkan buku berjudul Post-Tradisionalisme Islam,
wawancara seputar perspektif Islam liberal. Tiap Kamis sore, JIL Menyingkap Corak Pemikiran dan Gerakan PMII, (Jakarta:
menyiarkan wawancara langsung dan diskusi interaktif dengan Isisindo Mediatama, 2000). ISIS kemudian menerbitkan
para kontributor Islam liberal, lewat kantor berita radio 68 H sebuah bulletin yang diberi nama “Postra”. Wacana postra
dan 10 radio jaringannya. Situs: islamlib.com diluncurkan, dua semakin matang ketika Lakpesdam NU melakukan kajian yang
pekan kemudian. Beberapa nama pemikir muda, seperti Luthfi agak serius mengenai tema ini dalam Jurnal Taswirul Afkar No.
Assyaukanie (Universitas Paramadina Mulya), Ulil Abshar- 9 tahun 2000. Setelah itu, postra telah benar-benar menjadi
Abdalla (Lakpesdam NU), dan Ahmad Sahal (jurnal Kalam), wacana publik dan banyak diperbincangkan orang dalam
terlibat dalam pengelolaan JIL. Luthfi Assyaukanie, editor situs berbagai diskusi, seminar dan juga liputan media massa.
islamlib.com, menyatakan bahwa lahirnya JIL sebagai respons Beberapa faktor yang turut berperan dalam mendorong
atas bangkitnya ”ekstremisme” dan ”fundamentalisme” agama gerakan intelektual anak muda NU yang kemudian mengkristal
436 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 437
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
dalam komunitas postra: baru (new tradition) yang sama sekali berbeda dengan tradisi
• Faktor perkembangan politik.Faktor ini menjadi penting sebelumnya. Dari satu sisi memang terjadi kontinuitas, namun
karena dinamika sejarah NU, baik secara struktural di sisi yang lain juga terjadi diskontinuitas dari bangunan
maupun kultural banyak dipengaruhi dan ditentukan tradisi sebelumnya. Tradisi baru ini biasanya diikuti dengan
oleh faktor perkembangan politik. Keputusan kembali ke “liberalisasi pemikiran” yang seringkali berisi gugatan terhadap
khittah 26 pada 1984 yang sangat dipengaruhi oleh proyek tradisinya sendiri (ego, al-âna) maupun tradisinya orang lain
restrukturisasi politik orde baru ternyata mempunyai (the others, al-âkhar).
makna signifikan bagi gerakan sosial-intelektual NU (social- Satu hal yang perlu dicatat, gerakan tersebut berangkat
intellectual movement) di lingkungan NU. Perubahan peta dari kesadaran untuk melakukan revitalisasi tradisi, yaitu
politik nasional yang terjadi pada 1998 juga mempunyai sebuah upaya untuk menjadikan tradisi (turâst) sebagai basis
imbas pada komunitas NU. Di satu pihak ada gerakan politik untuk melakukan transformasi.Dari sinilah komunitas postra
demikian kuat yang antara lain ditandai dengan berdirinya bertemu dengan pemikir Arab modern seperti Muhammad
PKB dan beberapa parpol yang berbasis massa NU, namun Abed al-Jabiri dan Hassan Hanafi yang mempunyai apresiasi
di pihak lain sebagian kecil anak muda, terutama yang tinggi atas tradisi sebagai basis transformasi.Dengan demikian,
menjadi aktifis LSM, tetap menjaga jarak dengan kekuatan post-tradisionalisme Islam menjadikan tradisi sebagai basis
politik sembari tetap melakukan gerakan sosial-intelektual. epistimologinya, yang ditransformasikan secara meloncat, yakni
• Munculnya arus intelektualisme progresif di belahan dunia pembentukan tradisi baru yang berakar pada tradisi miliknya
Arab turut mendorong dan memberi inspirasi semangat dengan jangkauan yang sangat jauh untuk memperoleh etos
intelektualisme postra.Bahkan wacana yang dikembangkan progresif dalam transformasi dirinya.
sedikit banyak merupakan tema-tema yang diangkat dan
menjadi perbincangan intelektual di kalangan mereka adalah Akhirul Kalam
tema-tema sebagaimana terdapat dalam karya tokoh-tokoh Gerakan pemikiran keislaman yang berkembang di Indonesia
seperti Nasr Hamid Abu Zayd, Hassan Hanafi, Muhammad dewasa ini ternyata tidak bisa dilepaskan dari dua arus utama
Syahrur, Muhammad ‘Abed al-Jabiri, dan sebagainya. pemikiran yang telah berkembang lebih dulu: Islam tradisionalis
dan Islam modernis. Perkembangan itu juga memiliki keterkaitan
Post-tradisionalisme Islam dalam komunitas NU dapat dengan perkembangan pemikiran di belahan dunia yang lain,
dipahami sebagai gerakan “lompat tradisi”.Gerakan ini terutama di Timur Tengah dan Arab pada umumnya. Kondisi
berangkat dari tradisi yang diasah secara terus menerus, sosial-politik di Indonesia dan situasi sosial-politik global turut
diperbarui dan mendialogkannya dengan modernitas. Dari sini punya andil dalam menumbuh-suburkan berbagai pemikiran
kemudian lahir “loncatan tradisi” menuju pada sebuah tradisi keislaman dan terutama gerakan keislaman tersebut.
438 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 439
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Karena keterbatasan ruang, corak Islam fundamentalis oleh Hadratusyekh K.H. Hasyim Asy’ari, maka sampai kini
belum diurai dalam makalah ini.Dalam banyak literatur corak ini faham Ahlussunnah Wal Jamaah yang menjadi dasar teologi
lebih dimasukkan dalam gerakan Islam bukan pemikran Islam, organisasi NU telah mengalami perjalanan yang amat panjang
yang kompleksitasnya tidak kalah seru.Mestinya juga masih dan tetap eksis hingga kini.
ada yang lain, yaitu pemikian Islam posmodernis dan Islam Dan sebagai sebuah organisasi massa Islam terbesar di dunia,
transformatif, mudah-mudahan di lain kesempatan. Tetapi yang NU juga adalah asset penting yang mempunyai sumbangan
jelas, kedalaman pemahaman atas peta pemikiran dan gerakan nyata bagi eksistensi negara kesatuan Republik Indonesia dari
keislaman tentu sangat menentukan, jika seseorang akan masa ke masa. Sedikit dari beberapa bukti tentang hal itu dapat
memasuki diskursusnya. Tanpa itu, hanya akan menjatuhkannya dicontohkan dengan banyaknya lembaga pendidikan pesantren
pada keberpihakan yang sempit, mungkin sikap yang pragmatis yang telah didirikan dan dikelola oleh para ulama NU yang
juga. Maka, sekalipun ini pemikiran, belajar sejarah pemikiran sampai kini telah mencapai ribuan jumlahnya yang tersebar di
tetap penting, agar menjadi tercerahkan dan akhirnya dapat seluruh Indonesia.
mencerahkan.
b. PESANTREN, LEMBAGA PENDIDIKAN TERTUA Di
4. NU DAN PERADABAN DUNIA INDONESIA.
a. SEJARAH KELIHIRAN NU DI INDONESIA Secara historis, sejarah panjang perjalanan lembaga
Sebagai organisasi sosial keagamaan, NU telah menorehkan pendidikan pesantren tidak terlepas dari taktik dan strategi para
catatan gerakan syiar keagamaan, gerakan kebangsaan dan penyebar Islam generasi pertama di pulau Jawa yang lebih
kenegaraan, gerakan sosial kemasyarakatan maupun sebagai dikenal dengan sebutan Wali Songo.Metode pengajaran model
gerakan pemikiran. pesantren adalah warisan dari para wali yang saat itu tengah
NU, yang notabene adalah organisasi yang didirikan berupaya mendidik masyarakat pesisir pulau Jawa dengan
oleh para alim ulama, adalah wadah bagi penerus cita-cita dasar-dasar keilmuan agama Islam.
para ulama terdahulu yang berupaya mengembangkan dan Berbeda dengan metode pengajaran pelajaran keagamaan
menyebarluaskan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah di wilayah seperti yang sudah berjalan di tempat asal agama Islam
negara kesatuan Republik Indonesia. Bila dilacak secara runtut berasal, di jazirah Arab dengan metode keilmuan yang lebih
dari sisi historis dan kultural, dari awal mula dideklarasikannya sistematis dan terlembaga (masa kedatangan para wali generasi
faham Ahlussunnah Wal Jamaah oleh Abu Musa Al Asy’arie pertama ke tanah Jawa adalah masa di mana peradaban Islam
di masa berakhirnya kepemimpinan Khulafaurrasyidin hingga telah melewati masa kejayaannya dengan salah satu produk
dideklarasikannya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di peradabannya adalah banyaknya universitas-universitas di
Surabaya pada tahun 1926 oleh para ulama yang dimotori kota-kota utama negara-negara Arab seperti Mekah, Madinah,
440 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 441
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Kuffah, Baghdad, Iskandariah maupun yang paling terkenal (Clifford Geertz: Abangan, Santri dan Priyayi. 1960. Pustaka
adalah Universitas Al-Azhar di kota Kairo, Mesir), maka model Jaya-Jakarta)Dari pengertian kata santri itulah, maka kemudian
pengajaran pesantren generasi awal adalah metode pengajaran lahir istilah pesantren yang kemudian berkembang luas menjadi
sederhana dengan pendekatan setahap demi setahap sang guru istilah umum yang dapat diterima dan berkembang di mana-
kepada para muridnya. mana sebagai istilah tempat anak-anak muda mencari ilmu
Situasi sosial-politik dan kondisi geografis pulau Jawa era pengetahuan. Sesuai dengan konteks zaman, era penyebaran
keruntuhan kerajaan Majapahit pada waktu itu, ditambah jumlah pesantren yang mengalami pertumbuhan amat pesat
masih kuatnya kepercayaan sinkretisme (percampuran di era jaman penjajahan Belanda adalah karena pada saat itu,
berbagai macam pengaruh kepercayaan dan agama) seperti pesantren merupakan lembaga pendidikan satu-satunya yang
Animisme, Hindu dan Budha yang masih mengakar kuat, ada. Model pendidikan lain yang ada waktu itu, hanya terdapat
belum memungkinkan para wali untuk membangun lembaga di kalangan wilayah keraton yang sifatnya feodalistik, eklusif
pendidikan keagamaan yang mengikat, ketat, disiplin dan dan elitis, karena hanya terbatas pendidikan para keluarga
sistematis dengan dasar disiplin ilmu-ilmu tertentu seperti keturunan raja oleh para pujangga yang tinggal di istana. (Greg
halnya lembaga-lembaga pendidikan yang sudah mapan Barton: Biografi Gus Dur. Lkis-Jogjakarta)
seperti yang ada di negara-negara Arab. Namun setahap demi Pondok pesantren terlahir dari keinginan para ulama untuk
setahap, seiring bertambah kuatnya pengaruh ajaran para wali mendidik para muridnya yang berasal dari kalangan rakyat
di tengah masyarakat Jawa yang kemudian melahirkan banyak jelata. Di samping sebagai lembaga pendidikan, pesantren
sekali para ulama, maka berkembang pula model pengajaran juga dijadikan sebagai basis perlawanan ulama dan rakyat
para ulama kepada para murid-muridnya dengan memakai terhadap kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Oleh sebab
pola-pola pengajaran tertentu.Para ulama di Jawa disebut itu, maka sejarah pesantren juga adalah sejarah perlawanan
dengan kyai.Dan para muridnya sering disebut santri. utama rakyat Indonesia terhadap kekuasaan atau oposisi
Khusus mengenai pengertian kata santri, dapat dimaknai paling depan melawan hegemoni kekuasaan kolonial Belanda.
secara lebih sempit dan secara lebih luas.Secara sempit, makna Perlawanan pesantren terhadap bangsa penjajah paling nyata
santri adalah “seorang murid sekolah agama yang disebut adalah ketika masa perang kolonial paling dahsyat terjadi di
pondok atau pesantren”.Dalam hal ini, santri difahami sebagai bumi Nusantara, yaitu Perang Diponegoro atau terkenal dengan
pelajar agama yang mempunyai ikatan utama yang kuat dan sebutan Perang Jawa pada tahun 1825-1830. Pada masa itu,
mengakar dengan kyai-nya di pondok.Dan secara makna Pangeran Diponegoro yang notabene adalah berasal keluarga
lebih luas, makna santri adalah “bagian penduduk Jawa yang keraton, sedari kecilnya memilih menjauh dari lingkungan
memeluk Islam secara benar-benar, bersembahyang secara keraton yang penuh kemewahan untuk hidup bersahaja sambil
khusyuk, pergi ke masjid setiap hari Jum’at dan sebagainya. menimba ilmu keagamaan dan tinggal di pesantren sederhana
442 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 443
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
444 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 445
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
446 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 447
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
pemerintahan rezim Orde Baru yang untuk sementara bisa (sebagai kekuatan tandingan terbentuknya ICMI oleh para
bernafas lega karena NU sebagai organisasi massa yang tokoh-tokoh Islam yang berhasil diperalat rezim Orde Baru)
mempunyai pengikut lebih dari Empat Puluh Juta orang lebih dirasakan semakin mengancam kedudukan Soeharto. Dengan
telah menyatakan tidak berpolitik praktis. Itu berarti, harapan berbagai cara Soeharto terus menekan Gus Dur. Tetapi, Gus
bagi partai utama pendukung pemerintah waktu itu yaitu Partai Dur tetap kukuh melaju sebagai tokoh demokrasi sehingga
Golkar untuk dapat meraih suara lebih banyak dari warga NU akhirnya gerakan pro demokrasi yang didukung rakyat berhasil
yang otomatis menjadi massa mengambang (floating mass) mengakhiri dominasi kekuasaan Orde Baru.
karena NU telah memisahkan diri dengan PPP. Andree Feillard, Berakhirnya kekuasaan Soeharto menjadikan pintu masuk
seoarng pengamat NU, menyebut peristiwa itu sebagai momen proses demokratisasi di Indonesia yang selama ini diperjuangkan
rekonsolidasi organisasi NU yang membentuk pola hubungan Gus Dur menjadi semakin terbuka. Hal itu pula dapat menjadi
yang lebih baik antara NU dan pemerintah. (Andree Feillard, contoh sebuah kilas-balik perjalanan pemerintahan di Indonesia
NU vis-a-vis Negara, Lkis Yogyakarta, 1999) sejak era dimulainya kerajaan Islam di pulau Jawa yang
Tetapi, kelegaan rezim Soeharto tidak berlangsung lama.NU nantinya berpengaruh amat besar bagi terbentuknya Negara
kembali terasa menjadi kekuatan oposisi utama terhadap rezim Kesatuan Republik Indonesia moderen yang demokratis.
Orde Baru. Para ulama dan massa NU di bawah pimpinan Pernah ada keadaan di mana para ulama mengambil peran
Gus Dur kembali terlihat sebagai kekuatan kritis yang berani sangat signifikan dalam kehidupan negara dan pemerintahan,
mengambil resiko dengan bersikap vokal kepada berbagai yaitu di masa awal berdirinya kerajaan Demak Bintoro di
kebijakan praktik politik rezim Soeharto yang otoriter. NU di tahun 1478 M. Ketika itu, musyawarah Wali Songo sepakat
bawah Gus Dur justru malah semakin kuat menjadi kelompok mengangkat Raden Fattah, yang merupakan keturunan
penekan yang mendapat dukungan dari massa NU yang Brawijaya raja Majapahit, menjadi sultan di kerajaan Demak.
tersebar di seluruh Indonesia. Dukungan terhadap Gus Dur Dalam perjalannya, pemerintahan Kerajaan Demak dipandang
bukan hanya datang dari warga NU dengan para ulama dan telah berhasil mencerminkan ciri-ciri negara demokrasi karena
pesantrennya serta tokoh-tokoh pro demokrasi, tetapi juga dari dalam memerintah, raja diangkat, diawasi dan dikontrol
kelompok-kelompok minoritas dari agama-agama lain yang oleh Wali Songo sebagai pihak otonom yang dipercaya
ada di Indonesia.Gus Dur adalah tokoh penganjur pluralisme dapat menampung aspirasi rakyat. Raja selalu berkonsultasi
dan toleransi umat beragama. kepada para ulama, terutama kepada Wali Songo dalam
NU dengan massa yang amat besar jumlahnya, menjadi memutuskan hukum yang ada.Sistem pemerintahan demikian,
backing utama gerakan civil society yang dikomando oleh dengan sendirinya telah mencerminkan “substansi” sistem
Gus Dur. Sepak-terjang Gus Dur bersama tokoh-tokoh pro pemerintahan demokrasi moderen, yaitu adanya keseimbangan
demokrasi di tahun 1991 yang mendirikan Forum Demokrasi antara kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif.
448 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 449
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Oleh karena itu, tidaklah aneh bila ada sementara ahli yang adalah tokoh demokrasi, Hak Asasi Manusia serta humanisme
berpendapat bahwa sistem pemerintahan Kerajaan Demak dan pluralisme yang paling penting dalam sejarah Indonesia.
Bintoro adalah sistem pemerintahan paling demokratis yang Pergulatan pemikiran para kyai NU yang telah berhasil
pernah ada di Indonesia, bahkan bila dibandingkan dengan menghasilkan rumusan-rumusan pemikiran jauh ke depan
sistem pemerintahan Indonesia moderen era Orde Lama dalam bidang kenegaraan dalam hubungannya dengan
di bawah kepemimpinan Bung Karno dan era Orde Baru di tanggapan terhadap nilai-nilai baru seperti demokrasi, HAM,
bawah kepemimpinan Soeharto. (WS. Rendra: Teks Pidato pluralisme, humanisme dan berbagai isme-isme mutahir lainnya
Kebudayaan di Taman Ismail Marzuki tahun 1995). seperti contoh di atas itu, adalah hasil kajian terus menerus
Baru di tahun 1999, sistem demokrasi kembali benar- teks-teks Islam klasik dalam upaya mencari dasar jawaban
benar berjalan dengan ditandai pemilihan presiden paling berbagai macam produk pemikiran mutahir. Bermula dari
demokratis setelah sekian lama Indonesia berdiri, dengan upaya menyandingkan kaidah fikih secara harmonis dengan
terpilihnya seorang presiden yang juga ketua NU yang bernama produk-produk budaya lokal yang telah mapan, kemudian
KH.Abdurrakhman Wakhid atau Gus Dur.Dalam hal ini, bila melahirkan gerakan kultural yang amat progresif sehingga
kita mengacu kepada pemikiran WS. Rendra di atas tersebut, melahirkan lompatan-lompatan gagasan yang brilian.Dengan
maka dengan mudah dapat disimpulkan bahwa pemerintahan demikian, semangat kultural NU yang mendasari gerakan da’
paling demokratis di Indonesia adalah pada masa pemerintahan wah semakin mudah diterima keberadaannya di masyarakat
kerajaan Demak yang dikontrol oleh para ulama di tahun 1478 Indonesia yang amat plural dan beragam.
M sampai vakum selama Lima Ratus Tahun kemudian hingga Apa yang mendasari semangat para ulama NU dalam
munculnya Gus Dur sebagai presiden pertama yang diangkat mengkaji permasalahan agama di satu sisi serta produk budaya
secara paling demokratis dalam sejarah berdirinya negara masyarakat tertentu di sisi lain, adalah semangat kearifan
Indonesia moderen. mengambil kemaslahatan dalam setiap dilema permasalahan
Raden Fattah dan KH.Abdurrakhman Wahid atau Gus Dur yang ada serta memakai salah satu kaidah logika: konteks
adalah contoh figur seorang santri pesantren yang kemudian sangat menentukan bangunan hukum yang akan terbentuk.
masing-masing menjadi seorang raja dan presiden.Raden Fattah Ibnu Abididin di dalam risalahnya Nasir al-‘Urf Fiy Ma Bana
adalah keturunan Majapahit yang belajar agama di pesantren Min al-Ahkam ‘Ala al -‘Urf (Penyebaran Tradisi dalam Hukum-
Sunan Giri di Gresik.Sementara, Gus Dur adalah cucu pendiri hukum yang Dibangun Berdasarkan Tradisi) mengatakan:
NU, KH.Hasyim Asy’ ari yang waktu mudanya menjadi santri “Banyak sekali hukum-hukum berubah oleh karena perubahan
di pesantren Krapyak, Tegalrejo serta Tambak Beras, Jombang. zaman yang disebabkan perubahan tradisi masyarakatnya, atau
Raden Fattah adalah peletak dasar kerajaan Islam di Pulau Jawa. karena terjadinya kedaruratan atau karena rusaknya generasi
Sementara Gus Dur, disamping sebagai seorang ulama juga suatu zaman. Di mana jika hukum tetap sebagaimana apa yang
450 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 451
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
ada sebelumnya, maka akan terjadi kesulitan dan kerusakan 6. MATERI GENDER PERSPEKTIF
di tengah masyarakat. Dan, akan menyalahi kaidah-kaidah
syariat yang dibangun di atas asas peringanan dan pemudahan 1. Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam
dan menghindari kerusakan dan kerugian”.(Dikutip dari Jurnal “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
Tashwirul Afkar PP Lakpesdam NU). Teks-teks seperti itu adalah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
salah satu contoh kaidah yang sering dipakai oleh para ulama melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
dan menjadi pergulatan pemikiran para santri di pesantren baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
sehingga kemudian lahirlah banyak sekali pemikiran-pemikiran baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
yang mendasari keputusan dalam konteks kenegaraan, sosial, (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
politik maupun kebudayaan.Tradisi yang terasa dinamis dan yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashas: 77) Ayat ini merupakan
progresif itu menemukan masa puncaknya sejak NU dipimpin perintah bagi pria dan wanita untuk berusaha dan berkarier
oleh Gus Dur.Di bawah kepemimpinan Gus Dur, telah lahir agar bisa mencapai kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat.
tokoh-tokoh ulama sekaligus intelektual NU yang berlatar Banyak teks yang menunjukkan perintah untuk menuntut
belakang pesantren seperti KH.Said Agil Siradj, KH.Masdar F ilmu.
Mas’ udi, KH. Muhammad Hussein maupun tokoh-tokoh yang Dalam sejarah Islam, banyak sekali ditemukan para wanita
lebih muda lain yang telah siap membentengi NU dari arus terkenal di bidang ilmu, sastra, fikih dan juga hadits. Memberikan
tradisi pemikiran dan filsafat barat kontemporer yang semakin pendidikan kepada wanita pada zaman sekarang sudah
menjauh dari nilai-nilai Islam. menjadi sesuatu yang sangat urgen, yaitu agar para wanita
Pemikiran-pemikiran mereka yang humanis dan membumi, dapat melaksanakan segala tugas sosialnya, baik di rumah
semakin menguatkan posisi NU sebagai pengawal Pancasila maupun dalam masyarakat dengan para teman-temannya.
dan UUD 45 sebagai falsafah dan dasar hukum utama negara Begitu juga dalam ajaran Islam, wanita juga mempunyai hak
Republik Indonesia.Para ulama NU telah menyatakan bahwa dan kesempatan berkarir dengan tidak melalaikan fungsi dan
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia secara final. kedudukannya sebagai wanita. Cukup banyak ayat Al-Qur’an
Ulama, pesantren, intelektual serta massa NU adalah penjaga maupun hadits Nabi yang mendorong wanita untuk berkarir.
utama kehidupan bernegara yang kini kadang terasa terancam “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan
oleh banyaknya gerakan-gerakan yang bertujuan memecah- Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian
belah NKRI dengan berbagai macam alasan, termasuk salah yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada
satunya ancaman radikalisme dan terorisme dari gerakan- apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada
gerakan Islam garis keras yang sering membuat kekacauan bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah
dengan mengatas-namakan agama kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
452 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 453
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Maha mengetahui segala sesuatu.”(An-Nisa: 32) (karier) maupun untuk kepentingan ibadah. Islam tidak
Ayat tersebut memberikan dorongan bahwa wanita pun membedakan urusan mencari ilmu yang bermanfaat antara
bisa berkarir dan dapat mencapai prestasi sama dengan kaum laki-laki dan perempuan. keduanya sama-sama diperintahkan
pria, bergantung pada usaha dan dorongan. mempelajari ilmu yang bermanfaat. Tugas ini umum untuk
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kaum laki-laki dan kaum perempuan. Dalam sejarah banyak
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu sekali ditemukan kaum perempuan yang terkenal cerdas dalam
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat ilmu syar’i. Islam tidak melarang wanita untuk belajar berbagai
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat macam ilmu yang bermanfaat yang ia kehendaki, karena
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim,
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang nash dalam hadits ini mencakup dua jenis insan yakni laki-
yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashas: 77) laki dan wanita, sebagaimana dalam semua bentuk perintah
Ayat ini merupakan perintah bagi pria dan wanita untuk keagamaan.
berusahan dan berkarier agar bisa mencapai kehidupan bahagia Rosyid Ridho berkata, “Menuntut ilmu adalah kewajiban
di dunia dan di akhirat. bagi setiap muslim, walaupun tidak disebutkan kata-kata
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik muslimah”.
laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka Menurut Adil Fathi Abdulloh, “Wanita juga sebaiknya
mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya mempelajari seni-seni bergaul dengan anak dalam suasana-
walau sedikitpun.” (An-Nisa’: 124) suasana yang serba gelap dan serba samar sekarang ini, di
Allah akan menjamin (memotivasi) pria ataupun wanita mana ia tidak bisa mengontrol dan memikul tanggung jawab
yang mau bekerja (berkarier) dalam bidang apa saja yang mendidik mereka sendirian.
tergolong pekerjaan baik (halal). Syaikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqor berkata, “Wanita
“ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, dalam masyarakat muslim dipersilahkan mempelajari ilmu apa
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian saja yang bermanfaat baginya di dunia dan akhirat”.
yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma>ruf, Ibnu Hazm berkata, “Setiap muslim, yang sudah balig,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan berakal, laki-laki paupun perempuan, merdeka ataupun budak
zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu wajib untuk bersuci, sholat, dan puasa yang wajib”.
akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Yang disebutkan Ibnu Hazm ini adalah ukuran minimal
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah: 77) yang wajib dipelajari setiap muslim dan muslimah. dalam hal
Allah menyuruh wanita maupun pria agar bisa bekerja sama, ini tidak ada perbedaan antar laki-laki dan perempuan, ketika
saling menolong, baik dalam rangka kepentingan pekerjaan ia berada dalam bidang khusus tertentu, baik dalam urusan
454 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 455
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
agama ataupun dunia, maka mempelajari bidang tersebut Gender telah menjadi bahasa yang memasuki setiap analisis
adalah fardu ‘ain sesuai dengan kemampuannya, sehingga ia sosial dan menjadi pokok bahasan dalam wacana perdebatan
bisa melaksanakannya dengan sebaik mungkin. mengenai perubahan sosial misalnya dalam kuota legislatif
Mencari ilmu berbeda-beda bentuknya sesuai perbedaan keterlibatan perempuan belum mencapai 30% sebagai dampak
zaman. Untuk saat ini, kita hidup dalam dunia ilmu pengetahuan, dari proses kehidupan sosial yang belum memposisikan peran
kemajuan intlektual, ilmu komputer dan internet. Wanita gender itu sesuai dengan perubahan –perubahan ekonomi
dituntut mengetahui semua ini, sehingga ia tahu mana yang politik budaya. serta menjadi topik penting dalam setiap
bermanfaat dan mana yang berbahaya, selanjutnya ia bisa perbincangan pembangunan.
menyelamatkan anak-anaknya ke tempat yang aman dan tidak Saparinah Sadli dalam Mudzhar dkk (2001) mengatakan tidak
menjerumuskan mereka ke cengkeraman fitnah yang beraneka ada lingkungan budaya yang membatasi definisi sosial gender
ragam. atas adanya perbedaan biologis antarjenis kelamin. Namun
Cakupan ilmu yang harus dicapai wanita saat ini sangatlah karena dalam setiap budaya ada fungsi-fungsi universal yang
luas, siapa yang tidak bergabung dengan kafilah ilmu yang harus dilaksanakan seperti mengasuh anak, mencari nafkah,
sesuai dengan tuntutan, ia akan jauh dari kenyataan yang mengambil keputusan, mengisi peran sebagai pemimpin, maka
sebenarnya dan akan mengalami kerugian besar di bidang ada peran-peran sosial yang kemudian dikaitkan pada gender
pendidikan. Karena, disana ada berbagai makar dan konspirasi tertentu. Meskipun hal ini tidak berarti bahwa ada fungsi tertentu
yang sengaja direncanakan untuk menyerang anak-anak baik yang harus dilakukan oleh perempuan atau laki-laki, tetapi
di timur maupun di barat. kalau suatu peran sudah dikaitkan dengan salah satu gender
maka peran tersebut diberi makna simbolis tertentu. Kemauan
2. Gender dalam Perspektif Sosial dan Budaya politik pemerintah untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang
Minat untuk mempelajari gender berkembang pesat dalam pada dasarnya merupakan sarana untuk kesetaraan hubungan
dua dasawarsa terakhir. Berbagai konferensi nasional dan gender masih perlu didukung oleh program-program dan
internasional telah diselenggarakan dan sejumlah karya tindakan nyata.
tulis juga telah diterbitkan, juga berbagai bentuk forum diskusi Isu gender sebenarnya merupakan isu yang relatif baru
lintas pemikiran. Semua membahas masalah-masalah yang bagi masyarakat sehingga seringkali menimbulkan berbagai
amat luas berkaitan dengan gender mulai dari soal agama, penafsiran dan tanggapan yang sering kurang tepat tentang
politik, ekonomi, ketenagakerjan, kesehatan, pendidikan, dan gender. Pemahaman mengenai gender menjadi sesuatu yang
budaya. sangat penting artinya bagi semua kalangan, baik dalam
Berbagai perspektif tentang gender pun muncul dan pemerintahan, swasta, masyarakat maupun keluarga. Melalui
menciptakan diskursus yang terus bergulir sepanjang waktu. pemahaman yang benar mengenai gender diharapkan
456 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 457
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
458 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 459
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Pada hakekatnya bila dikombinasikan dari ketiga tersebut adalah aktivitas menetapkan tujuan dan tindakan-tindakan
diatas, maka fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut: untuk mencapai tujuan”.Dari pendapat tersebut dapat ditarik
1. Planning. 5. Motivating. kesimpulan bahwa perencanaan adalah merupakan rangkaian
2. Organising. 6. Leading. kegiatan secara teratur yang dilakukan oleh seseorang atau
3. Actuating 7. Comonikating beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Coordinating 8. Controling. Suatu perencanaan dalam sebuah menajeman baik berupa
organisasi kecil atau besar, harus diatur dengan baik, serta
Dari beberapa fungsi manajemen tersebut maka dalam harus memenuhi unsur-unsur yang harus ada didalam suatu
pengembangan prosesionalitas dan sumber daya kami batasi perencanaan diantaranya:
pada sebagian fungsi manajamen sebagai berikut; 1) What : Apa yang akan dikerjakan. Ini menyangkut tujuan
a. Perencanaan 2) Where : Dimana akan dikerjakan, ini menyangkut
Umum dilakukan oleh setiap orang yang berakal normal lokasi karenanya harus
dalam melakukan suatu kegiatan apapun saja, pasti diawali dipertimbangkan dengan tepat.
dengan perencanaan atau yang dikenal dalam pengertian yang 3) How : Bagaimana cara mengerjakan, ini berhubungan
lain adanya niat yang sempurna. Apabila kegiatan itu timbul dengan tata cara melaksanakan
dari inisiatip sendiri itu adalah merupakan langkah awal dari kegiatan.
suatu kegiatan seseorang atau organisasi untuk mencapai 4) Who : Siapa yang mengerjakan, hal ini berhubungan
tujuan yang di harapkan. dengan orang yang melaksakan.
Perencanaan didalam menajemen pengembangan 5) When : Kapan dikerjakan, ini menyangkut masalah waktu
profesionalitas sumberdaya sangat diperlukan, baik didalam pelaksanaan.
menyelesaikan tugas maupun sebagai alat yang dapat membantu 6) Why : Mengapa dikerjakan, ini menyangkut kegunaan
untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.Dan dengan adanya manfaat dan kegiatan.
suatu perencanaan yang matang serta disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada, dapat di jadikan pedoman bagi Apabila unsur-unsur tersebut telah dapat dipakai sebagai
pelaksanaan di dalam melaksanakan tugas-tugasnya.Sebab pedoman dalam perencanaan pelaksanaan tugas, maka
apabila didalam melakukan suatu pekerjaan tanpa diawali pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan sempurna.
perencanaan yang matang maka pekerjaan itu tidak dapat
diselesaikan dengan optimal dan efesien. b. Pengorganisasian.
Pandangan diatas diperkuat oleh pendapat Q.U. Efendy Didalam manajemen suatu organisasi atau perkumpulan
beliau menyatakan bahwa “plaining atau perencanaan baik itu berupa pengembangan profesionalisme guru atau
460 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 461
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
yang lainnya, tidak dapat dikerjakan oleh satu orang saja, imformasi dari seseorang kepada orang lain. Atau juga dapat
tetapi harus dikerjakan secara bekerja sama diantara anggota- dikatakan komunikasi adalah merupakan proses penyampaian
anggota kelompok sehingga dengan demikian maka diperlukan berita dari suatu sumber berita kesuatu tenpat tujuan.
pembagian tugas atau yang disebut sebagai pengorganisasian
untuk mencapai tujuan bersama. e. Pengawasan
Dengan demikian maka organisasi merupakan suatu wadah Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang terakhir dari
bagi manusia atau kelompok manusia untuk melakukan kegiatan manajemen yang harus dilakukan oleh atasan atau pimpinan
dalam mencapai tujuan bersama.Sedangkan dalam sebuah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pengawasan ini
kelompok organisasi diperlukan atau harus adanya pemimpim mempuyai fungsi untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja
dan yang dipimpin dalam melakukan kegiatannya. S.P. Siagian sesuai dengan rencana atau tidak, disamping itu juga untuk
mengatakan: “Pengorganisasian adalah keseluruhan proses mencegah terjadinya penyimpangan.
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung Manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber
jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang di maksud sumber
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam disini mencakup orang-orang, alat-alat, media bahan-bahan,
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan”, uang, sarana dan prasarana semuanya diarahkan dan di
Sehingga pengorganisasian adalah penyusunan dan koordinasi untuk mencapai tujuan.
pembagian tugas kepada masing-masing anggota didalam Dalam setiap kegiatan manajemen akan dikatakan
suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan sempurna jika dalam prosesnya dilaksanakan suatu evaluasi,
sebelumnya. tidak terkecuali dalam manajemen pendidikan. Program
pendidikan sebagai penjabaran dari perencanan pendidikan
c. Koordinasi. harus dievaluasi dengan saksama, menggunakan strategi yang
Koordinasi adalah merupakan fungsi manajeman yang tepat sehingga hasilnya dapat di pertanggungjawabkan.
dijalankan oleh seorang pimpinan.Koordinasi yang dimaksud
adalah sebagai usaha menyatukan kegiatan-kegiatan dari B. Analisis Rencana Kegiatan Yang Terarah
satuan-satuan kerja (unit) organisasi bergerak sebagai kesatuan Keinginan keinginan serta tatacara membangun organisasi
yang bulat guna melaksanakn sekuruh tugas organisasi untuk tentunya berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya,
mencapai tujuan dan cara untuk mencapai cita cita organisasi sebaiknya
terjabarkan dalam suatu program kerja yang disahkan secara
d. Komunikasi. bersama, sesuai dengan konstitusi organisasi (AD/ART).
Komunikasi adalah merupakan suatu proses penyampaian Program kerja akan menjadi suatu kebutuhan primer bagi suatu
462 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 463
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
organisasi karena organisasi tanpa memiliki suatu program suatu organisasi maka selama itu telah direncanakan
kerja yang terarah dan terpadu dapat diibaratkan bagaikan sinkronisasi kegiatan organisasi antara bagian
orang buta yang mencari kucing hitam dalam gelap malam kepengurusan yang satu dengan bagian kepengurusan
tanpa cahaya. yang lainnya .
Program kerja organisasi baru dapat dibuat dengan
sistematis,terarah dan terpadu jika urutan proses menuju - JENIS-JENIS PROGRAM KERJA
pembuatan program kerja telah dilalui dengan baik, artinya Program kerja akan dibuat oleh suatu organisasi sesuai
organisasi telah memiliki dasar dasar acuan tentang “jiwa” dari dengan kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi yang
program kerja yang dibuat. bersangkutan, jenis jenis program kerja dapat dibedakan
antara lain:
- PENGERTIAN PROGRAM KERJA I. Menurut rentang waktu perencanaan
Program kerja dapat diartikan sebagai suatu rencana 1. Program kerja untuk satu periode kepengurusan
kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan Jenis program kerja ini biasanya dibuat oleh organisasi
tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah untuk satu periode kepengurusan, sehingga kegiatan
ditentukan oleh suatu organisasi. Program kerja ini akan rapat kerja (raker) organisasi hanya dilakukan sekali
menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan dalam satu periode kepengurusan dan untuk tahap
rutinitas roda organisasi. Program kerja juga digunakan selanjutnya akan diadakan evaluasi dan koordinasi
sebagai sarana untuk mewujudkan cita cita organisasi. Ada dari program kerja yang telah ditetapkan
dua alasan pokok mengapa program kerja perlu disusun 2. Program kerja untuk waktu tertentu
oleh suatu organisasi : Jenis program kerja seperti ini disusun untuk suatu
1. Efisiensi organisasi jangka waktu tertentu biasanya triwulan, caturwulan,
Dengan telah dibuatnya suatu program kerja oleh suatu semester dan lain lain. Dalam pembuatan metode
organisasi maka waktu yang dihabiskan oleh suatu program kerja seperti ini maka akan ditemui
organisasi untuk memikirkan bentuk kegiatan apa saja bahwa suatu organisasi akan mengadakan rapat
yang akan dibuat tidak begitu banyak, sehingga waktu kerja (raker) organisasi lebih dari sekali dalam satu
yang lain bisa digunakan untuk mengimplementasikan periode kepengurusan
program kerja yang telah dibuat.
2. Efektifitas organisasi II. Menurut sifat program kerja
Keefektifan Organisasi juga dapat dilihat dari sisi 1. Program kerja yang bersifat terus menerus
ini, dimana dengan membuat program kerja oleh (continue)
464 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 465
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
466 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 467
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
2. Program kerja jangka pendek Bila diibaratkan Organisasi sebagai suatu kendaraan,
Program kerja jangka pendek adalah program kerja manajemen keuangan berperan sebagai pemeliharanya,
organisasi dalam suatu periode tertentu, yang jangka Apabila suatu kendaraan tidak diberi oli yang bagus serta
waktunya berkisar antara 1-3 tahun, yang dirancang servis teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi
untuk memenuhi berbagai kebutuhan organisasi pada dengan baik dan efisien sehingga kedepan kendaraan akan
masa tersebut. Dalam hubungannya dengan program rusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang
kerja jangka panjang, dalam program kerja jangka ditetapkan semula.
pendek ini, dibuat bagian-bagian program kerja yang Dalam prakteknya dilapangan pengelola keuangan manajer
dapat direalisasikan dalam jangka waktu dekat. keuangan biasanya dalam organisasi adalah bendahara
memiliki tugas pokok dalam menjalankan kesehatan keuangan
1. MATERI MANAJEMEN KEUANGAN ORGANISASI organisasi. Hal tersebut harus dimulai dari awal dengan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencana membangun system keuangan yang baik serta menerapkan
an,penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalia, beberapa prinsip dasar yang akan menopang keuangan itu
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu sendiri
organisasi atau perusahaan
Pada prinsipnya suatu organisasi social hampir sama A. Prinsip, proses dan fungsi manajemen keuangan
dengan perusahaan. Organisasi social bertujuan untuk kegiatan 1. Prinsip Manajemen keuangan
yang bersifat kemanusiaan.Perusahaan bertujuan untuk - KONSISTENSI (consistency)
menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin dari jasa atau Sistem dan kebijakankeuangan dari suatu organisasi
barang yang mereka jual. harus konsisten dari waktu kewaktu. Ini tidak berarti
Meskipun memiliki tujuan yang berbeda tetapi dalam hal bahwa system keuangan tidak boleh disesuaikan
pengelolaan keuangan baik perusahaan maupun organisasi apabila terjadi perubahan organisasi. Pendekatan
social haruslah dikelola secara professional dan bertanggung yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan
jawab. Bila dalam perusahaan manajemen keuangan sangat merupakan suatu tanda bahwa manipulasi di
bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan pengelolaan keuangan
maka dalam organisasi social (organisasi non profit) bertanggung - AKUNTABILITAS (Accountability)
jawab terhadap nilai kinerjanya secara akuntabilitas dapat hal Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hokum
ini menjadi parameter kepercayaan terhadap sebuah organisasi yang melekat pada individu, kelompok atau
dalam menjalankan amanah yang telah diberikan kepadanya. organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana,
program kerja atau kewenangan yang diberikan
468 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 469
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
pihak ketiga telah digunakan. Seorang bendahara dana yang telah deperoleh dan menjamin bahwa
organisasi atau manajer keuangan mempunyai dana tersebut dugunakan untuk mencapai tujuan
kewajiban secara operasional , moral dan hokum yang telah ditentukan
untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan - SANDAR AKUTANSI (Accounting standards)
yang telah mereka ambil terhadap keuangan Sistem akutansi dan keuangan yang digunakan
organisasi. organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar
- TRANSPARANSI (Tranparency)) akutansi yang berlaku umum. Hal ini berarti
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan bahwa setiap akuntan dapat mengerti system yang
pekekrjaanya, menyediakan informasi berkaitan digunakan organisasi
dengan rencana dan aktivitasnya kepada para
pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya 2. Proses manajemen keuangan organisasi
menyiapkan laporan keuangan yang akuarat, Proses menajemen keuangan organisasi haruslah
lengkap dan tepat serta mudah diakses oleh pihak berjalan dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan
yang berkepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi, proses manajemen bisa berjalan dengan baik
organisasi tidak transparan hal ini mengindikasikan apabila, segala hal yang berhubungan dengan keuangan
ada susuatu hal yang disembunyikan. dalam hal ini adalah transaksi keluar masuknya uang.
- KELANGSUNGAN HIDUP (vability) 3. Fungsi manajemen keuangan
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi fungsi manajemen keuangan adalah untuk mengelola
harus disesuaikan dengan dana yang diterima. dana organisasi pada suatu organisasi. Secara umum
Kelangsungan hidup (visibility) merupakan suatu adalah untuk memaksimalkan nilai organisasi dalam hal
ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan ini adalah program-program dari organisasi tersebut.
keuangan organisasi.
- INTEGRITAS (integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, B. Mekanis pelaporan
individu yang terlibat harus mempunyai integritas Pada organisasi yang masih kecil atau baru mulai berjalan,
yang baik. Selain itu, laporan keuangan juga harus biasanya system manajemen yang digunakan adalah system
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan manajemen tunggal. Pada system manajemen ini, semua
keakuratan pencatatan keuangan yang berkaitan dengan operasional organisasi dikelola
- PENGELOLAAN (stewardship) langsung oleh ketua organisasi tersebut. Sedangkan bagi
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik organisasi dalam katagori menengah keatas dimana
470 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 471
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
proses operasionalnya sudah semakin cepat dan komplek, - Menyusun Strategi Menggalang Dana
diperlukan pembagian tugas dan tanggung jawab untuk Strategi menggalang dana adalah tulang punggung
masing –masing bagian yang menginduk pada pimpinan kegiatan menggalang dana yang anda lakukan. Anda
tertinggi dari organisasi tersebut. perlu memberikan perhatian penuh sejak dari awal
pada setiap langkah yang anda ambil untuk menggalang
C. Fundraising (pengalian Dana) dana. Agar segalanya berjalan lancar. Anda hanya
Fundraising atau pengalian dana adalah kegiatan mengajak membuang-buang waktu dan tenaga saja, jika anda
dan mengumpulkan uang secara bersama-sama dari berbagai tidak menyusun strategi yang baik.
sumber dengan meminta dari individu, pelaku bisnis,
yayasan amal atau dari pemerintah (misalnya departemen 1. Menentukan kebutuhan
yang menangani masalah social). Secara tradisional usaha Titik tolak dalam merumuskan strategi menggalang
pengumpulan dana ini dilakukan dengan meminta secara dana adalah menentukan kebutuhan organisasi. Ini
langsung dari donator di jalan atau datang langsung dapat dilakukan pada tiga tingkatan :
kerumah dan ini adalah kegiatan yang sering dilakukan 1. Semata-mata agar bisa terus melakukan kegiatan
dan disebut pengalian dana secara langsung ( face to face 2. Untuk meningkatkan kegiatan untuk memenuhi
fundraising). Tetapi seiring dengan perkembangan jaman kebutuhan yang terus bertambah
kegiatan pengalian dana bias dilakukan lebih modern 3. Perkembangan kegiatan organisasi dimasa depan
misalnya dengan system On Line dan sering kali dilakukan
untuk kegiatan yang bersifat mendesak atau emergency, 2. Bagaimana agar organisasi itu sendiri berkembang
meskipun kegiatan pengumpulan atau pengalian dana Disamping tugas-tugas menyangkut dana, anda
tersebut tetap tidak meningalkan metode lama yaitu meminta juga perlu membiayai organisasi itu sendiri dan
pada masyarakat umum atau pada tingakt grassroots. masa depannya. Ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan :
Pengalian dana adalah suatu cara yang dilakukan oleh 1. Pengembangan modal
organisasi non profit untuk menghasilkan uang bagi 2. Dana abadi (Corpus Funds)
kegiatan operasional mereka. Organisasi tersebut misalnya 3. Mengurangi hidup bergantung pada pihak luar dan
organisasi keagamaan atau organisasi kemanusiaan. Selain mengembangkan sumber dana Independen
itu ada juga organisasi semacamya misalnya beasiswa, olah 4. Mengembangkan landasan keanggotaan dan
raga, kemanusian, budaya dan penelitian, ada banyak lagi pendukung
pengalangan dana yang mengangkat issu social.
472 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 473
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
5. Kemampuan berdiri sendiri untuk jangka panjang 5. Persepektif Jangka Panjang Penting
Beberapa sumber dana pada dasarnya bersifat jangka
3. Mengidentifikasi Sumber Daya pendek. Tetapi ada pula yang dapat dikembangkan
Dalam menyusun strategi menggalang dana titik tolak menjadi mitra jangaka panjang. Jika anda punya
yang baik adalah mengidentifikasi sumber-sumber dana rencana untuk mengembangakan organisasi anda untuk
yang mungkin dapat digali : jangka panjang, maka anda perlu uang, tidak hanya
Dukungan dari perseorangan, dia diajak menjadi untuk tahun ini tetapi juga untuk tahun depan, tahun
anggota atau memberi sumbangan. berikutnya, dan tahun berikutnya, dan seterusnya. Jika
Sumbangan besar selama hidup, dan warisan setelah anda menggalang dana untuk jangaka pendek, anda
meninggal. mungkin berhasil menghimpun dana untuk tahun ini dan
Dukungan dari kegiatan menggalang dana, seperti tahun depan, tetapi setelah itu anda akan mengalami
minta sumbangan dari masyarakat, mengadakan malam defisit. Karena ketika anda menggalang dana untuk
hiburan, acara massal seperti jalan kaki 10 kilometer. masa depan anda, perhitungkan potensi setiap sumber
Merumuskan strategi menggalang dana untuk untuk member dukungan dalam jangka panjang.
mewujudkan kemampuan berdiri diatas kaki sendiri
memerlukan pemikiran kreatif. 6. Mengidentifikasi Hambatan
4. Menilai Peluang Hambatan akan selalu ada ketika anda melakukan
Sebelum memutuskan sumber-sumber mana yang akan sesuatu. Ada hambatan yang timbul karena sifat
digali, perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut organisasi dan apa yang diperjuangkannya. Ada yang
ini : timbul dari dalam tubuh organisasi sendiri. Beberapa
- Pengalaman dimasa lalu. datang dari luar. Apa pun sumber hambatan, anda
- Pendukung yang sewajarnya. perlu memperhitungkan ketika menyusun rencana
- Anda ingin menjadi organisasi macam apa. menggalang dana.
- Gaya anda yang melakukan kegiatan.
- Sumber daya dan keahlian yang anda miliki. 7. Merumuskan Strategi
- Sumber dana anda sekarang. Proses perencanaan strategis anda memepertimbangkan
- Peluang yang terbuka bagi anda. semua pilihan yang tersedia bagi anda, membuat
- Siapa yang anda kenal. keputusan berdasarkan informasi yang cukup lengkap
mengenai pendekatan yang terbaik, merencanakan
langkah-langkah berikutnya, dan mempertimbangkan
474 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 475
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
dengan seksama sumber daya apa yang akan diperlukan. 4. Analisis PEST
Ada beberapa teknik sederhana yang dapat digunakan Analisis PEST digunakan untuk memahami lingkungan
untuk perencanaan strategis. tempat penggalangan dana dilakukan, agar dapat
Berikut ini empat teknik yang : dilakukan analisa faktor-faktor luar apa saja yang
1. Matriks Ansoff (Ansoff Matrix) mungkin berpengaruhpada organisasi atau pada
Dengan teknik ini anda dapat menentukan cara kegiatan penggalangan dana. PEST menyelidiki
yang terbaik untuk mendapatkan pendukung baru lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi.
dan menggunakan teknik baru.
2. Analisis SWOT. 2. MATERI METODE PENGORGANISASIAN
Analisis SWOT (strength-weakness-opportunity- PELAJAR
threat) mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, A. Pengertian Organisasi
peluang dan anacaman pada organisasi dan Organisasi adalah suatu alat dan wadah atau tempat
kegiatannya menggalang dana. Dengan melakukan seorang manajer untuk melakukan kegiatan-kegiatannya
SWOT anda dapat : mencapai tujuan yang diinginkan.Pengorganisasian
- Mengembangkan metode-metode pengga adalah salah satu fungsi organik dari manajemen dan
langan dana yang dibangun diatas kekuatan. ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah melakukan
- Menghindari kelemahan-kelemahan atau perencanaan (planning). organisasi-organisasi
mencari untuk cara mengimbangi kelemahan- merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
kelemahan itu. masyarakat untuk mencapai hasil-hasil tertentu, yang
- Meraih peluang-peluang yang terbuka. tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu
- Mengembangkan cara-cara untuk mengatasi yang bertidak secara sendiri.
ancaman-ancaman yang muncul.
3. Analisis pihak berkepentingan B. Bentuk-bentuk organisasi
Analisis pihak berkepentingan mengindetifikasi 1. Berdasarkan Tipe-tipe Struktur Organisasi
perorangan dan lembaga yang menaruh perhatian pada Jika dilihat dari strukturnya, organisasi dapat dibagi
organisasi anda dan kegiatannya, dan menggali alasan- kepada beberapa tipe,yaitu:
alasan mengapa mereka mungkin tertarik membantu a. Organisasi dalam bentuk lini (line Organization)
dengan dana atau menyumbangkan sumber daya Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau
lainnya, atau melalui semacam kemitraan. bentuk jalur atau bentuk militer. Bentuk ini
merupakan bentuk yang dianggap paling
476 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 477
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Dalam organisasi lini ini pendelegasian wewenang Keuntungan dari organisasi dalam bentuk lini
dilakukan secara vertikal melalui garis terpendek adalah:
dari seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan 1) Kekuatan dan tanggung-jawab dapat ditetapkan
tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya secara pasti.
juga dilakukan melalui garis vertikal yang terpendek. 2) Orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan
Perintah-perintah hanya diberikan seorang atasan tanggung-jawab diketahui oleh
saja dan pelaporan tanggung jawab hanya kepada Semua fihak
atasan bersangkutan. Ciri-ciri dari organisasi dalam 3) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan
bentuk lini adalah: tepat karena jumlah orang yang
1) Garis komando langsung dari atasan ke Diajak konsultasi tidak banyak
bawahan atau dari pimpinan tertinggi 4) Disiplin kerja mudah dipertahankan dan
2) Masing-masing pekerja bertanggungjawab pengawasan dari pimpinan mudah
penuh terhadap semua kegiatannya. dilakukan
3) Otoritas dan tanggung jawab tertinggi terletak 5) Besarnya solidaritas para anggota karena satu
pada pimpinan puncak sama lainnya saling kenal-mengenal.
4) Ruang lingkup Organisasinya lebih kecil dan 6) Tersedianya kesempatan yang banyak bagi
jumlah anggota juga sedikit. pimpinan organisasi untuk melatih
5) Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bakat bakat yang dimiliki bawahan
bersifat langsung. 7) Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk
6) Tujuan alat-alat yang digunakan dan struktur mengembangkan spesialisasinya
organisasi bersifat sederhana. sangat terbatas
7) Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan
yang tertinggi.
8) Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan masih
478 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 479
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Kelemahan dari organisasi bentuk lini adalah: dirasakan untuk memberikan nasehat-nasehat
1) Tujuan organisasi cenderung sama, atau paling atau saran-saran teknis dan memberikan jasa-jasa
tidak didasarkan atas tujuan pribadi pimpinan kepada unit-unit operasional.
tertinggi dari organisasi dimaksud.
2) Pimpinan organisasi cenderung bertindak Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah:
otoriter, karena organisasi dipandang milik 1) Pucuk pimpinannya hanya satu orang dan
pribadi. dibantu oleh para staf.
3) Seluruh kegiatan organsasi tertalu tergantung 2) Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu
ke pada seseorang, dan kelangsungan hidup wewenang lini dan wewenang staf.
organisasi sangat ditentukan oleh orang 3) Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap
bersangkutan. atasan mempunyai bawahan tertentu dan
4) Kesempatan bagi para anggota organisasi setiap bawahan hanya mempunyai seorang
untuk mengembangkan spesialisasinya sangat atasan langsung.
terbatas. 4) Organisasinya besar, karyawannya banyak dan
pekerjaannya bersifat kompleks.
b. Organisasi dalam bentuk staf (Staff Organization) 5) Hubungan antara atasan dengan para bawahan
Organisasi dalam bentuk staf hanya mempunyai tidak bersifat langsung.
hubungan dengan pucuk pimpinan.Berfungsi 6) Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya
memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun saling kenal-mengenal.
bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan 7) Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan
dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk dan digunakan secara optimal.
ini tidak mempunyai garis komando ke bawah.
Keuntungan dari organisasi dalam bentuk lini dan
c. Organisasi dalam bentuk lini dan staf (tine and staf staf adalah:
or¬ganization) 1) Adanya pembagian tugas yang jelas antara
Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization) kelompok lini yang melakukan tugas pokok
adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi organisasi dan kelompok staf yang melakukan
fungsional.Biasanya organisasi bentuk lini dan kegiatan penunjang.
staf terjadi pada organisasi yang lebih besar, di 2) Asas spesialisasi yang ada dapat dilanjutkan
mana penyediaan tenaga spesialis sudah semakin menurut bakat bawahan masing-
480 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 481
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
482 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 483
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Keburukan dari organisasi bentuk fungsional adalah: sesuai kebutuhan atau kegiatan.
1) Insiatif perseorangan sering tertekan karena sudah 3) Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif.
dibatasi pada satu fungsi. 4) Semua anggota pimpinan mempunyai hak,
2) Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu wewenang dan tanggung jawab yang sama.
menspesialisasikan diri dalam satu bidang saja. 5) Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas
3) Koordinasi yang sifatnya menyeluruh sulit diadakan tertentu dalam bentuk satgas.
karena orang-orang yang bergerak dalam satu
bidang mementingkan fungsinya saja. Keuntungan dari organisasi dalam bentuk fungsional
adalah:
e. Organisasi dalam bentuk panitia (committee) 1) Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
Organisasi panitia/komite adalah organisasi yang 2) Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara
masing-masing anggota mempunyai wewenang yang berlebihan dari pimpinan.
sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih 3) Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi
ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural Keburukan dari organisasi bentuk panitia adalah:
executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite 1) Proses pengambilan keputusan agak larnban karena
dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota
itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi.
organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang 2) Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun
yang dibagi-bagi secara khusus. Jadi, organisasi dalam yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain.
bentuk panitia ini adalah organisasi di mana para 3) Para pelaksana sering bingung, karena perintah
pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang datangnya tidak dari satu orang saja
bersifat panitia. 4) Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena
perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas.
Ciri-ciri organisasi bentuk panitia adalah:
1) Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya C. Metode Pengorganisasian
terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua metode/langkah-langkah pengorganisasian dalam rangka
seksi, dan para perugas. upaya mencapai tujuan organisasi secara efektif adalah
2) Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. sebagai berikut:
Organisasi ini hahya dipakai • Melakukan perencanaan, yaitu langkah awal penentuan
484 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 485
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
jenis pekerjaan yang akandilaksanakan ke dalam mempunyai wewenang untuk melaksanakan tugas-
bagian-bagian spesialitas unit kerja. tugas yang diterima dari atasannya.
• Penetapan tujuan organisasi, yaitu kepastian tujuan • Rentang pengawasan (span of supervision/span of
yang digariskan secara realistis, sehingga dapat authority), yaitu hubungan pengawasan yang dilakukan
mempermudah anggota organisasi untuk memahami oleh seorang manajer sebagai atasan terhadap sejumlah
pekerjaan sesuai dengan spesialisasi kehaliannya. bawahannya. Hal ini berhubungan dengan batas
• Mencatat kekuatan dan kelemahan metode penetapan jangkauan pengawasan seorang manajer terhadap
tujuan organisasi sebagai acuan koreksi penentuan sejumlah bawahannya dalam unit-unit kerja yang ada
langkah-langkah penetapan tujuan berikutnya. Langkah dalam struktur organisasi.
ini merupakan potensi manajerial dalam rangka
menjamin kelangsungan upaya peningkatan efektifitas GRAND STRATEGY PENGEMBANGAN ORGANISASI
pencapaian tujuan organisasi. PELAJAR
• Merumuskan tujuan organisasi, yaitu usaha pembauran 1. Melaksanakan pengarusutamaan pelajar, sehingga pelajar
atau penghimpunan terhadap berbagai tujuan, baik menjadi bagian yang senantiasa melekat dan tak terpisahkan
yang bersifat pribadi, kelompok maupun yang bersifat dalam setiap program organisasi;
kepentingan umum. Untuk merumuskan tujuan ini 2. Menjangkau keseluruhan pelajar baik individu maupun
perlu mempertimbangkan berbagai kekuatan yang ada kelompok baik yang berpotensi maupun yang bermasalah;
dan yang terlibat dalam operasi suatu organisasi. 3. Menempatkan organisasi pelajar pada posisi penting
• Pembagian kerja, yaitu suatu proses pembagian kerja dan strategis dalam melaksanakan berbagai upaya
atau pengaturan kerja bersama dari para anggota suatu pengembangan organisasi dalam lingkup penyadaran, dan
organisasi. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci pemberdayaan
bagi efektivitas penyelenggaraan kerja, terutama dalam 4. Menempatkan pengembangan pelajar (NU) sebagai
memberikan jaminan terhadap stabilitas, kelancaran tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah
dan efisiensi kerja. daerah, NU dan masyarakat.
• Pendelegasian wewenang, yaitu suatu proses
pembagian tugas/kerja, pengelompokan tugas/kerja
seorang manajer sedemikian rupa, sehingga ia hanya
mengerjakan sebagian kecil saja pekerjaan yang
tidak dapat diserahkan pada bawahannya. Dengan
pendelegasian wewenang ini, berarti para bawahannya
486 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 487
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
488 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 489
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
- Inisiatif berasal dari berbagai unit atau divisi yang prioritas apa yang diberikan bagi masing-masing unit.
disampaiakan ke atas sampai tingkat institusi. Oleh
karena itu strategi institusi merupakan gabungan dari TAHAP PENYUSUNAN RENSTRA
strategi-strategi ini. 1. Memilih stakeholders utama diantara banyak stakeholder
sektor publik yang saling bertentangan.
Kelemahannya: gabungannya dapat saja tidak selaras, 2. Analisis lingkungan menjaring isu-isu kunci.
karena hanya merupakan sasaran dari berbagai unit 3. Menetapkan visi, misi, atau tujuan umum.
atau divisi yang ada. 4. Membuat analisis SWOT.
2. Top down approach 5. Mengembangkan dan menetapkan prioritas isu-isu
Dimulai dari pucuk pimpinan teratas yang merumuskan strategis.
strategi yang telah disatukan dan dikoordinasikan, biasanya 6. Mengembangkan rencana implementasi dalam menjalankan
dibantu oleh para menejer dibawahnya.Strategi menyeluruh tindakan strategis.
ini kemudian dipakai sebagai penentu sasaran-sasaran dan 7. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasinya.
mengevaluasi kinerja unit usaha masing-masing.
3. Interactive approach Proses Perencanaan Strategis (delapan langkah)
Merupakan jalan tengah antara bottom up dan top down 1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan
approach. Sebelum strategi ditetapkan, ada konsultasi strategis.
antar menejer puncak dengan menejer tingkat dibawahnya 2. Mengidentifikasi mandat organisasi.
termasuk menejer lapangan. Terjadi sinkronisasi antara 3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi.
sasaran umum induk institusi dan pengetahuan lapangan 4. Menilai lingkungan eksternal: peluang dan ancaman.
para menejer. 5. Menilai lingkungan internal: kekuatan dan kelemahan.
4. Dual level approach 6. Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi.
Strategi dirumuskan terpisah pada tingkat induk perusahaan 7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu.
dan tingkat unit usaha. Semua unit menyusun rencana sesuai 8. Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.
tingkat masing-masing dan rencana ini secara periodik
ditinjau oleh menejemen tingkat induk. Pada tingkat ini Analisis SWOT
perencanaan strategis dilakukan secara berkesinambungan Digunakan untuk memahami kondisi internal (kekuatan
dan diarahkan pada tujuan lebih luas; jelas kapan harus dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan hambatan),
mulai dan menghentikan usaha, bagaimana harus bereaksi sehingga dapat diperoleh posisi suatu organisasi atau isu dalam
terhadap persaingan dan lingkungan eksternal, serta kontek dan konten yang diemban. Faktor internal adalah faktor-
490 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 491
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
faktor yang berkaitan dengan elemen-elemen yang dimiliki oleh • Potensi sumberdaya apa saja, berapa jumlahnya, dan
suatu organisasi baik itu sumberdaya, sumber dana, maupun bagaimana mutu atau kualitasnya.
faktor manusianya. • Kemampuan sumber dana organisasi.
• Faktor eksternal adalah faktor yang tidak dimiliki oleh • Manusia atau personalia organisasi.
organisasi atau dengan kata lain merupakan sesuatu yang • Citra/image yang dimiliki organisasi merupakan modal
berwujud peluang dan hambatan dari luar, karena berada untuk melanjutkan atau memperbaharui sehingga kekuatan
di luar dan dimiliki oleh organisasi atau sistem lain. yang tersembunyi akan terpancar keluar.
Analisis Internal dan Eksternal Cerdas, Cermat, Kritis . Dalam Analisis SWOT
• Analisis internal merupakan analisis untuk melihat diri • Cerdas: mampu melihat dan mengkaji berbagai keterkaitan
sendiri, merefleksi secara kritis apa yang menjadi kekuatan yang kompleks antar aktor, sektor, data dan fakta menjadi
dan kelemahan organisasi. dapat mudah dipahami atau dicerna.
• Analisis eksternal melihat peluang dan ancaman sebagai • Cermat: mampu membaca dengan teliti atas data dan
sesuatu yang datangnya dari luar organisasi yang mesti fakta serta kecenderungan dari fenomena realitas internal
disambut dengan langkah strategis yang tepat dan cepat. maupun eksternal, yang selanjutnya mampu merekonstruksi
Elemen-elemen analisis internal keadaan masa lalu dan kini untuk menyusun harapan masa
492 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 493
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
Tiga pendekatan dalam identifikasi isu strategis 3. Pendekatan visi keberhasilan (the ‘ vision of success’
1. Pendekatan langsung (the direct approach) approach) yaitu bertolak dari adanya gambaran ideal yang
yaitu merumuskan isu strategis langsung setelah merangkum diinginkan organisasi di masa depan, sehingga perumusan
kembali semua rumusan mandat-mandat, misi dan nilai- isu strategis yang dilakukan adalah bagaimana caranya
nilai serta SWOT. organisasi mengarah ke pencapaian gambaran ideal
tersebut.
494 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 495
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
terbaik dilakukan apabila: multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang
• Organisasi mengalami kesulitan apabila merumuskan isu mempersatukan semua pihak dalam sebuah
strategis secara langsung. organisasi (IPPNU).
• Belum ada kesepakatan yang jelas terhadap rumusan tujuan Bagi Organisasi Visi adalah imajinasi moral yang
dan sasaran organisasi. menggambarkan profil Organisasi yang diinginkan
• Jika perubahan mendadak memang perlu dilakukan. di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu
• Untuk organisasi yang masih mencari-cari bentuk dan akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan
belum mapan. yang diyakini akan terjadi di masa datang.
Dalam menentukan visi tersebut, organisasi harus
1. Pengertian dan Merumuskan Visi dan Misi memperhatikan perkembangan dan tantangan
a. Pengertian Visi masa depan.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future)
yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu b. Merumuskan Visi
tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau Bagi suatu organisasi visi memiliki peranan yang penting
ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat dalam menentukan arah kebijakan dan karakteristik
ini yang menjangkau masa yang akan datang (Akdon, organisasi tersebut. Ada beberapa hal yang harus
2006:94). diperhatikan dalam merumuskan sebuah visi menurut
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan Bryson (2001:213) antara lain:
bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana 1. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan
untuk: motivasi.
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi 2. Visi harus desebarkan di kalangan anggota organisasi
dalam arti tujuan dan tugas pokok. (stakeholder)
2. Memperlihatkan framework hubungan antara 3. Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan
organisasi dengan stakeholders (sumber daya keputusan dan tindakan organisasi yang penting.
manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain
yang terkait). Menurut Akdon (2006:96), terdapat beberapa kriteri
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam dalam merumuskan visi, antara lain:
arti pertumbuhan dan perkembangan. 1) Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.
perlu ditafsirkan dengan baik, tidak mengandung
496 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 497
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
498 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 499
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
3) Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor
memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat. kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan
4) Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam
mendatang juga bermanfaat dan keuntungannya bagi bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan
pelajar dengan produk dan pelayanan yang tersedia kondisi yang ingin dicapaidi masa mendatang (Akdon,
2006:143). Tujuan akan mengarahkan perumusan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam
misi organisasi antara lain: rangka merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus
1) Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan secara jelas dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan
mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi. indikator.
2) Rumusan misi organisasi selalu dalam bentuk kalimat
yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk
menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan menilai kinerja sebuah organisasi. Beberapa kriteria
visi. tujuan antara lain:
3) Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu 1) Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi
rumusan misi. Antara indikator visi dengan rumusan misi dan nilai-nilai organisasi.
harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya 2) Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau
secara jelas. berkontribusi memenuhi misi, program dan sub
4) Misi organisasi menggambarkan tentang produk atau program organisasi.
pelayanan yang akan diberikan pada masyarakat 3) Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah,
(pelajar) kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau dalam
5) Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus hal isu strategik hasil yang diinginkan.
memiliki daya saing yang tinggi, namun disesuaikan 4) Tujuan biasanya secara re;atif berjangka panjang
dengan kondisi organisasi. 5) Tujuan menggambarkan hasil program
6) Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari
2. Pengertian dan Merumuskan Tujuan dan Program organisasi.
a. Tujuan (Goals) 7) Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, dicapai.
tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan
500 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 501
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
b. Merumuskan Tujuan Organisasi Wujud nyata sebuah organisasi adalah adanya program