PROSES PRODUKSI
PT. ISPAT INDO merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku berupa
scrap yang akan diproses lagi, produk yang dihasilkan adalah billet baja dan batang
kawat baja (wire rods). Billet baja diproduksi di departemen Steel Melting Shop (SMS)
dengan bahan baku utama adalah besi tua dan juga DRI/Pig Iron yang dilebur dengan
cara Electric Art Furnace (EAF) sampai temperatur kira-kira 1600°C. Ketika proses
peleburan berlangsung, dihasilkan slag sekitar 6%-8% dari proses peleburan yang
berlangsung antara 44-55 menit dalam satu kali proses peleburan. Kemudian
dituangkan ke dalam ladle yang kemudian besi cair ini dibawa menuju ke LRF(Laddle
Refining Furnace) untuk dipanaskan kembali dan ditambahkan komposisi lain agar
menjadi produk yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,dari LRF proses
berlanjut menuju ke CCM (Continous Casting Machine) yang bertujuan mencetak besi
cair menjadi billet dan memotong dengan ukuran tertentu. Secara garis besar alur
langkah produksi billet ini adalah sebagai berikut
SCRAP
EAF (ELECTRIC
ARC FURNACE)
LRF (LADDLE
REFINING)
CCM (CONTINOUS
CUTTING)
BILLET
BILLET
BILLET RREHETING
MILL EQUIPMEN
COLLECTION AREA
FINISHING
WIRE ROD
Dalam laporan kerja praktek kami ini kami membatasi pembahasan proses
produksi wire rod pada departemen rolling mill khususnya pada line A saja karena line
A adalah line yang paling produktif saat ini dan produksinya lebih kompleks dari pada
line B. Pada Line A terbagi atastiga area produksi, yang terdiri atas :
c) Charging Positioner
Charging Positioner adalah tempat untuk mengatur posisi ataumeluruskan
salah satu ujung billet yang menonjol keluar, agar billetyang masuk ke BRF
sejajar dengan yang lainnya.
iv. Stand
Terdapat 18 ESS Stand ( Cantilever Stand ) yang berfungsi mereduksi billet
dengan dimensi sesuai grove dari roll, dimana satu stand terdiri dari 2 roll yang
tersusun secara horizontal dan vertikal, grove dan roll berupa box, round dan
oval.
Pada Mill equipment lopper berjumlah 6 buah, vertikal lopper berfungsi untuk
mengatur tension (tarikan) dari bar yangdi rolling. Vertikal lopper terletak antara
stand yang lainnya
vi. Shear
Berguna untuk memotong meterial pada kedua ujungnya,dikarenakan pada
kedua ujungnya telah terjadi penurunan temperatur sehingga dikhawatirkan akan
merusak alat akibat material bila terjadi problem pada equipment selanjutnya
agar tidak berlanjut dan kemudian dilakukan maintenance. Alat pemotongan ini
menggunakan alat sensor yang disebut fotocell.Foto cell akan menyensor kedua
ujung material dengan sensor cahaya dan material. Shear berjumlah 3 buah,
pada shear pertama memotong barberdiameter 74,5 mm dan menggunakan
daya motor 352 KW,600 volt, 648 Ampere dan putaran 390 rpm dengan sistem
kerja motor bergerak jika akan memotong. Pada shear kedua memotong bar
berdiameter 30 mm dan menggunakan dayamotor 45 kw, 440 volt, 114 Ampere
dan putaran 690 rpm.
1. Colling Conveyor
Fungsi dari cooling convenyor adalah mentransfer coil kawat baja dari Turn
Forming Head (TFH) ke trestle dan juga untuk menurunkan temperatur coil
kawat baja dengan menggunakan hembusan angin dan blower. Pada cooling
convenyor yang digunakan untuk mengatur temperatur coil kawat baja agar
diperoleh struktur mikro yang diinginkan. Untuk menutup dan membuka hood
diperlukan motor dengan daya 22 KW , 415 Volt , 0,5 Ampere. Roll pada
convenyor berjumlah 456 buah yang digerakkan oleh 19 motor.
2. Easy Down Fork
Berfungsi untuk menerima gulungan coil kawat baja dari cooling convenyor
sementara bergerak vertikal dan horizontal.
3. Trestle
Berfungsi untuk menerima dan mentransfer gulungan coil kawat baja dari cooling
convenyor ke hook.
4. Discharge Truck
Berfungsi untuk mentransfer coil kawat baja dengan cara mengangkat dari trestle
ke hook convenyor dengan menggunakan satu motor yang bekerja secara
hydraulic.
5. Hook Convenyor
Berfungsi untuk menerima coil kawat baja dari discharge truck ke compacting
untuk diikat. Jumlah hook sebanyak 36 buah yang gerakkannya diatur oleh
terminal yang berjumlah 12 buah dan digerakkan oleh daya listrik.
6. Compacting
Berfungsi untuk mengikat gulungan coil kawat baja agar menjadi lebih rapat dan
rapi dengan 4 buah ikatan. Compacting saat ini menggunakan display
monitordengan menggunakan program Win CC, dengan menggunakan display
monitor ini sebenarnya lebih memudahkan kita dalm mengoprasikan mesin
tersebut, sebab dari tampilan yang ada pada monitor kita bisa tahu sinyal yang
muncul, baik itu sinyal input yang berasal dari sensor seperti limit switch,
proximity switch, pressure switch dan lain sebagainya. Selain sinyal input, kita
juga bisa melihat sinyal output yaitu command untuk valve.
7. Storage Transfer
Berfungsi untuk mengambil gulungan coil kawat baja yang sudah terikat dari
hook transfer dan mempersiapkan untuk mengambil forklift untuk diletakkan di
storange area.
IV.5 Finishing
Penyelesaian coil keluar dari turn forming head kemudian melewati cooling
conveyor yang berfungsi untuk mendinginkan dan mentransfer coil menuju trustle.
Trustle ini berbentik kerucut yang berfungsi menerima cooling dari conveyor. Trustle
digerakkan oleh roll table yang bekerja secara electric kemudian memindahkan coil ke
hook conveyor. Jumlah hook sebanyak 40 buah yang gerakkannya diatur oleh satu
terminal pusat (operator) dengan system komputerisasi. Dari hook conveyor kumpulan
coil wire rod disortir antara yang baik (good grade) atau reject (down grade), kemudian
coil yang baik dibawa ke compacting untuk diikat (sebanyak 4 ikatan) dengan sistem
hidrolis kemudian diambil oleh alat storage transfer yang dipersiapkan untuk diambil
forklift dan diletakkan di storage area