SYOK
Pembimbing:
dr. Desy Januarrifianto, Sp. An
Disusun Oleh :
Zainul Fahmi (2012730112)
Definisi yang tepat dari syok bervariasi sesuai dengan konteks penggunaannya.
klinis khusus pada syok yaitu hipotensi arterial, takipneu, takikardia, perubahan
syndrome yang ditandai dengan terjadinya penurunan perfusi ke jaringan, dimana aliran
darah tidak dapat mencukupi kebutuhan metabolisme sel dengan kriteria hemodinamik
spesifik, meliputi perubahan tekanan pengisian ventrikel, tekanan vena, tekanan arteri,
curah jantung dan resistensi vascular sistemik. Berdasarkan sudut pandang kedokteran,
definisi yang sesuai adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan yang besar dan
meluas dari perfusi jaringan yang efektif, yang pada awalnya menyebabkan kerusakan
sel yang reversible yang akan menjadi ireversibel bila berkepanjangan. Angka kematian
masih tinggi, terutama pada pasien – pasien yang menderita syok kardiogenik (50%)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Syok
B. Stadium Syok
cara:
1) Distribusi selektif aliran darah dari organ sekunder ke organ primer (jantung,
paru, otak)
Manifestasi Klinis: takikardi, gelisah, kulit pucat dan dingin, pengisian kapiler
2. Stadium dekompensasi:
a. Perfusi jaringan buruk -> O2 sangat turun -> metabolism anaerob -> laktat
meningkat -> laktat asidosis, diperberat oleh penumpukan CO2 dimana CO2
c. Aliran darah lambat dan kerusakan rantai kinin serta sistem koagulasi, akan
permeabilitas kapiler meningkat -> venous return turun -> preload turun ->
Manifestasi Klinis: takikardi, tekanan darah sangat turun, perfusi perifer buruk,
3. Stadium ireversibel:
Syok yang berkelanjutan akan menyebabkan kerusakan dan kematian sel ->
multi organ failure. Cadangan phosphate berenergi tinggi (ATP) akan habis
Manifestasi Klinis: nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur. Anuria dan tanda
1. Hipovolemik
beredar. Defisit oksigen yang terjadi ketika ambilan oksigen tidak sesuai dengan
kematian sel.2
tekanan darah, nadi dan perfusi organ. Tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan adalah:
c. Sisa defisit: 50% dalam 8 jam pertama, 50% dalam 16 jam berikutnya
Terapi pada dewasa perdarahan 20% EBV perlu dilakukan transfusi darah,
sedang pada bayi dan anak bila perdarahan > 10% EBV. Transfusi dengan
Hbpasien)xBBx3] . Bila dipakai cairan kristaloid 3 kali volume darah yang hilang.
2. Kardiogenik
Definisi klinis dari syok kardiogenik meliputi penurunan curah jantung dan
adanya infark miokard akut. Syok yang terjadi akibat infark miokard akut yang
meluas. Selain itu syok kardiogenik juga dapat disebabkan oleh komplikasi
dinding bebas, atau infark ventrikel kanan yang luas. Penyebab lainnya yaitu
Ketika terjadi kegagalan ventrikel kiri untuk memompa darah, terjadi penurunan
perfusi koroner lebih lanjut, dan tambahan stres pada dinding miokard
ada. Penurunan curah jantung juga mengganggu perfusi sistemik yang dapat
meningkatkan frekuensi dan kontraktilitas jantung dan retensi cairan oleh ginjal
dapat memperburuk iskemi yang ada dan menjadi suatu lingkaran setan yang
d. Pada keadaan tekanan darah sangat rendah harus diberi obat yang berefek
3. Obstruktif
Syok obstruktif terjadi apabila terdapat hambatan aliran darah yang menuju
vena.
c. Emboli paru berat (dua atau lebih arteri lobaris dengan > 5O% pembuluh
d. hipertensi pulmonal akut non emboli sistemik besar dan diseksi aorta dapat
obstruksinya.2
intravaskuler
b. Pembedahan untuk mengatasi hambatan/ obstruksi sirkulasi
(larutan 1:1000)
c. Pasang infus RL
Syok Neurogenik
Umumnya terjadi pada kasus cervical atau high thoracic spinal cord injury.3
disfungsi atau cedera pada sistem saraf. Contoh klasik adalah syok yang
b. Berikan vasopressor
Insufi siensi adrenal akut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti3:
granulomatous.
glukokortikoid.
graft), putus obat pada terapi glukokortikoid dalam jangka 12 bulan, HIV
Terapi3:
Syok Septik
Merupakan penyebab utama mortalitas pada unit rawat intensif oleh karena
oleh kuman gram negatif (50 – 75%), sisanya disebabkan oleh kuman gram
positif. Infeksi jamur, protozoa & virus juga dapat menyebabkan syok septik.2,5
perfusi jaringan.3
a. Pemberian antibiotik.6,7
1. Antimikroba sebaiknya diberikan dalam waktu tidak lebih dari satu jam
infeksi.
deeskalasi.
diagnosis.
kombinasi. Untuk pasien sepsis dengan gagal napas dan syok sepsis,
diketahui.
5. Durasi pemberian antimikroba biasanya 7 – 10 hari, tetapi dapat lebih
bukan infeksi.
3. Stabilkan hemodinamik:
200
2) Vasopressor: Norepinephrine
3) Inotropik: Dobutamin
4. Pemberian oksigen
1. Kampmeier T, Rehberg S, Ertmer C. Evolution of fluid therapy. Best Pract Res Clin
Anesthesiol. 2014
2009
3. Leksana E. Terapi Cairan dan Elektrolit. SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif.
6. Dellinger RP, Levy MM, Rhodes A, Annane D, Gerlach H, Opal SM. Surviving
416.