Razi
dr.Razi
ANAMNESIS
i
27 Votes
Tujuan belajar : Mampu menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang
disampaikan, riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga sosial serta
riwayat lain yag relevan.
Pendahuluan
Bagi para mahasiswa kedokteran saat yang paling ditunggu-tunggu adalah ketika mereka untuk
pertama kalinya mulai berhadapan langsung dengan pasien yang sesungguhnya. Ini adalah saat
pertama kalinya mereka merasakan sebagai seorang ‘dokter’. Tetapi ini juga adalah saat yang
mendebarkan dan membingungkan karena mereka umumnya belum siap dan tidak tahu apa
yang harus dilakukan untuk memulai kontak pertamanya dengan seorang pasien.
Pada umumnya kontak pertama antara seorang dokter dan pasien dimulai dari anamnesis. Dari
sini hubungan terbangun sehingga akan memudahkan kerjasama dalam memulai tahap-tahap
pemeriksaan berikutnya. Dalam menegakkan suatu diagnosis anamnesis mempunyai peranan
yang sangat penting bahkan terkadang merupakan satu-satunya petunjuk untuk menegakkan
diagosis.
Pengertian Anamnesis
Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara
seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui
tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.
Tujuan Anamnesis
Tujuan pertama anamnesis adalah memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang
sedang dialami atau dirasakan oleh pasien. Apabila anamnesis dilakukan dengan cermat maka
informasi yang didapatkan akan sangat berharga bagi penegakan diagnosis, bahkan tidak jarang
hanya dari anamnesis saja seorang dokter sudah dapat menegakkan diagnosis. Secara umum
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/ 1/9
3/28/2017 ANAMNESIS | dr.Razi
hanya dari anamnesis saja seorang dokter sudah dapat menegakkan diagnosis. Secara umum
sekitar 60-70% kemungkinan diagnosis yang benar sudah dapat ditegakkan hanya dengan
anamnesis yang benar.
Tujuan berikutnya dari anamnesis adalah untuk membangun hubungan yang baik antara seorang
dokter dan pasiennya. Umumnya seorang pasien yang baru pertama kalinya bertemu dengan
dokternya akan merasa canggung, tidak nyaman dan takut, sehingga cederung tertutup. Tugas
seorang dokterlah untuk mencairkan hubungan tersebut. Pemeriksaan anamnesis adalah pintu
pembuka atau jembatan untuk membangun hubungan dokter dan pasiennya sehingga dapat
mengembangkan keterbukaan dan kerjasama dari pasien untuk tahap-tahap pemeriksaan
selanjutnya.
Jenis Anamnesis
Ada 2 jenis anamnesis yang umum dilakukan, yakni Autoanamnesis dan Alloanamnesis atau
Heteroanamnesis. Pada umumnya anamnesis dilakukan dengan tehnik autoanamnesis yaitu
anamnesis yang dilakukan langsung terhadap pasiennya. Pasien sendirilah yang menjawab semua
pertanyaan dokter dan menceritakan permasalahannya. Ini adalah cara anamnesis terbaik karena
pasien sendirilah yang paling tepat untuk menceritakan apa yang sesungguhnya dia rasakan.
Meskipun demikian dalam prakteknya tidak selalu autoanamnesis dapat dilakukan. Pada pasien
yang tidak sadar, sangat lemah atau sangat sakit untuk menjawab pertanyaan, atau pada pasien
anak-anak, maka perlu orang lain untuk menceritakan permasalahnnya. Anamnesis yang didapat
dari informasi orag lain ini disebut Alloanamnesis atau Heteroanamnesis. Tidak jarang dalam
praktek sehari-hari anamnesis dilakukan bersama-sama auto dan alloanamnesis.
2. Penampilan dokter
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/ 2/9
3/28/2017 ANAMNESIS | dr.Razi
2. Penampilan dokter
Penampilan seorang dokter juga perlu diperhatikan karena ini akan meningkatkan kepercayaan
pasiennya. Seorang dokter yang tampak rapi dan bersih akan lebih baik dari pada yang tampak
lusuh dan kotor. Demikian juga seorang dokter yang tampak ramah, santai akan lebih mudah
melakukan anamnesis daripada yang tampak galak, ketus dan tegang.
6. Buat catatan
Adalah kebiasaan yang baik untuk membuat catatan-catatan kecil saat seorang dokter melakukan
anamnesis, terutama bila pasien yang mempunyai riwayat penyakit yang panjang.
7. Perhatikan pasiennya
Selama anamnesis berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara bicara dan gerak gerik pasien.
Apakah pasien dalam keadaaan sadar sepenuhnya atau apatis, apakah dalam posisi bebas atau
posisi letak paksa, apakah tampak santai atau menahan sakit, apakah tampak sesak, apakah dapat
bercerita dengan kalimat-kalimat panjang atau terputus-putus, apakah tampak segar atau lesu,
pucat dan lain-lain.
tetapi kadang pula lebih baik tidak ada seorangpun kecuali pasien dan dokternya. Bila pasien
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/ 3/9
3/28/2017 ANAMNESIS | dr.Razi
tetapi kadang pula lebih baik tidak ada seorangpun kecuali pasien dan dokternya. Bila pasien
dirawat di rumah sakit maka anamnesis dapat dilanjutkan pada hari-hari berikutnya setelah pasien
lebih tenang dan lebih terbuka.
Sistematika Anamnesis
Sebuah anamnesis yang baik haruslah mengikuti suatu metode atau sistematika yang baku
sehingga mudah diikuti. Tujuannya adalah agar selama melakukan anamnesis seorang dokter
tidak kehilangan arah, agar tidak ada pertanyaan atau informasi yang terlewat. Sistematika ini
juga berguna dalam pembuatan status pasien agar memudahkan siapa saja yang membacanya.
Sistematika tersebut terdiri dari :
1. Data umum pasien
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/ 4/9
3/28/2017 ANAMNESIS | dr.Razi
2. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan atau yang paling berat sehingga
mendorong pasien datang berobat atau mencari pertolongan medis. Tidak jarang pasien datang
dengan beberapa keluhan sekaligus, sehingga seorang dokter harus jeli dan cermat untuk
menentukan keluhan mana yang merupakan keluhan utamanya. Pada tahap ini sebaiknya
seorang dokter sudah mulai memikirkan beberapa kemungkinan diagnosis banding yang
berhubungan dengan keluhan utama tersebut. Pemikiran ini akan membantu dalam
mengarahkan pertanyaan-pertanyaan dalam anamnesis selanjutnya. Pertanyaan diarahkan untuk
makin menguatkan diagnosis yang dipikirkan atau menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan
diagnosis banding.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Dari seluruh tahapan anamnesis bagian inilah yang paling penting untuk menegakkan diagnosis.
Tahapan ini merupaka inti dari anamnesis. Terdapat 4 unsur utama dalam anamnesis riwayat
penyakit sekarang, yakni : (1) kronologi atau perjalanan penyakit, (2) gambaran atau deskripsi
keluhan utama, (3) keluhan atau gejala penyerta, dan (4) usaha berobat. Selama melakukan
anamnesis keempat unsur ini harus ditanyakan secara detail dan lengkap.
Kronologis atau perjalanan penyakit dimulai saat pertama kali pasien merasakan munculnya
keluhan atau gejala penyakitnya. Setelah itu ditanyakan bagaimana perkembangan penyakitnya 5/9
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/
3/28/2017 ANAMNESIS | dr.Razi
keluhan atau gejala penyakitnya. Setelah itu ditanyakan bagaimana perkembangan penyakitnya
apakah cenderung menetap, berfluktuasi atau bertambah lama bertambah berat sampai akhirnya
datang mencari pertologan medis. Apakah munculnya keluhan atau gejala tersebut bersifat akut
atau kronik, apakah dalam perjalanan penyakitnya ada faktor-faktor yang mencetuskan atau
memperberat penyakit atau faktor-faktor yang memperingan. Bila keluhan atau gejala tersebut
bersifat serangan maka tanyakan seberapa sering atau frekuensi munculnya serangan dan durasi
atau lamanya serangan tersebut.
Keluhan atau gejala penyerta adalah semua keluhan-keluhan atau gejala yang menyertai keluhan
atau gejala utama. Dalam bagian ini juga ditanyakan usaha berobat yang sudah dilakukan untuk
penyakitnya yang sekarang. Pemeriksaan atau tindakan apa saja yang sudah dilakukan dan obat-
obat apa saja yag sudah diminum.
Kesimpulan Anamnesis
Pada akhir anamnesis seorang dokter harus dapat membuat kesimpulan dari anamnesis yang
dilakukan. Kesimpulan tersebut berupa perkiraan diagnosis yang dapat berupa diagnosis tunggal
atau diagnosis banding dari beberapa penyakit. Kesimpulan yang dibuat haruslah logis dan sesuai
dengan keluhan utama pasien. Bila menjumpai kasus yang sulit dengan banyak keluhan yang
tidak dapat dibuat kesimpulannya, maka cobalah dengan membuat da ar masalah atau keluhan
pasien. Da ar tersebut kemudian dapat digunakan untuk memandu pemeriksaan fisik atau
pemeriksaan penunjang yang akan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya dapat dibuat suatu
diagosis kerja yang lebih terarah.
Comments
Adiba Karlen says:
October 20, 2009 at 3:14 pm
Makasih banyak,Ya infonya…keren abiz
Reply
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/ 6/9
3/28/2017 ANAMNESIS | dr.Razi
Reply
devie says:
October 27, 2009 at 7:22 pm
thanks yach dr.razi……..???????
Reply
kiki says:
October 28, 2009 at 7:44 pm
koq sama persis keg yg d buku panduan skills lab qmi yah ??
Reply
syahrul,,, says:
January 15, 2010 at 4:39 pm
bagus dok artikelnya,,sesuai bwt anak2 baru KU
Reply
steven says:
August 31, 2010 at 7:23 pm
wah saya pemula nih, makasih deh infonya
Reply
Maulana Base says:
October 15, 2010 at 5:34 pm
Salam kenal dok…:D
Saya mahasiswa kedokteran unsyiah angkatan 2010….
seelumnya saya minta izin mengutip sebagian isi blog dokter untuk keperluan “work-plan”
skill lab saya dan tentunya sebagai pembelajaran untuk saya kedepan…
Reply
dr.Razi says:
March 13, 2011 at 10:45 pm
makasih kembali…
Reply
udara says:
November 14, 2010 at 4:19 pm
tx banget dok… saya jd terbantu untuk menyelesaikan tugas tata cara pembuatan anamnesis
yang baik dan benar
Reply
fida says:
January 1, 2011 at 7:56 am
dr. Razi
sya mw nanya sputar anamesis….
klo seandainya kta tanyain pasien utk mncrtakn mnganai gangguannya,,tp klau ujian i2 kn
pke w2,cman 10 mnt trz kta ada check list yg hrs di penuhin . Jadi gmna mngatasi hal trs ya
dok???
Reply
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/ 7/9
3/28/2017 ANAMNESIS | dr.Razi
Reply
asfa says:
February 27, 2011 at 9:00 pm
emm, kalo aq belajarnya dg wawancara temen/sodara, bawa jam tangan..sambil liat chekck
list ap aj yg harus ditanyakn ke temen/sodara anda and sesuaikan dg waktu, bisa kok,
cukup waktu 10menit itu..:)
Reply
razimaulana says:
February 27, 2011 at 11:38 pm
haadeuuhhh….. buang tu check list klu uda dengan real patient….!!!
Reply
asfa says:
February 27, 2011 at 8:58 pm
salam kenal dok..
hehe..dokter lucu juga yakkk…:D
mkasie banyak untuk infonyaa..
Reply
dwi melani says:
March 27, 2011 at 12:36 pm
good blog dok
bgs buat tugas
Reply
alin says:
April 3, 2011 at 4:25 pm
terima kasih..karna art ini saya bisa mengerti apa itu amnese
Reply
zul says:
April 15, 2011 at 9:52 pm
pengertian anamnese yang keren
Reply
gammarida says:
September 15, 2011 at 6:23 am
salam kenal dok, infony sangat bagus untuk pemula seperti saya, thx
Reply
rudiyanto says:
October 14, 2011 at 8:25 am
salam kenal dok….
saya Rudi mhs kedokteran unsyiah 2011, trimakasih atas tulisannya ya dok, karena telah
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/ 8/9
3/28/2017 ANAMNESIS | dr.Razi
saya Rudi mhs kedokteran unsyiah 2011, trimakasih atas tulisannya ya dok, karena telah
membantu saya mengetahui beberapa macam hal tentang anamnesis.
trimakasih wasalm…
Reply
Rudi Yanto says:
October 14, 2011 at 8:30 am
salam kenal dok….
saya Rudi mhs kedokteran unsyiah 2011, trimakasih atas tulisannya ya dok, karena telah
membantu saya mengetahui beberapa macam hal tentang anamnesis.
trimakasih wasalm…
Reply
yusup bekam says:
March 17, 2012 at 7:41 am
mantapas
thanks pak.dokter
semoga.semakin.banyak amal sholehnya aamiin
Reply
adwina says:
September 23, 2012 at 7:22 am
Wah berguna baget buat pemula dan mahasiswa. Makasih infonya. .
Reply
erna says:
November 14, 2012 at 9:50 am
Makasi bs lengkap2in bahan presentasi
Reply
Blog at WordPress.com.
https://razimaulana.wordpress.com/2008/12/02/anamnesis/ 9/9