Anda di halaman 1dari 54

Fundamental Vs Technikal Price Pattern

Psikologi Trading Reversal Pattern


Scalper,Swinger,Investor Continuation Pattern

Indicator
Chart Chaikin Oscillator, Money Flow Index,
Asumsi dalam Technical Commodity Channel Index, Relative
Analysis Strength Index, Momentum Indicator,
Support & Resistance Average Directional Index, Bollinger
Band, MACD dan MACD Histogram,
Penentuan Trend Stochastic Slow, SMA, DMA
FUNDAMENTAL: TECHNICAL:
 KINERJA  HISTORICAL PRICE
PERUSAHAAN  PATTERN
 INDUSTRI  INDICATOR
 KONDISI MAKRO
 KONDISI MIKRO
Dalam psikologi trading hal yang terpenting harus dipahami
adalah penguasaan rasa takut dan keserakahan, satu-satunya
cara pemahaman psikologi trading yang baik adalah dengan
melakukan latihan trading berulang-ulang kali hingga benar
benar merasa mampu menghadapi perasaan saat mengalami
kerugian atau keuntungan. Tidak terlalu serakah dan tidak takut
saat mengambil suatu keputusan jual ataupun beli.
 Scalper adalah teknik trading dengan jangka pendek seperti
menitan atau jam dengan target keuntungan 2-3 point saja.

 Swinger adalah teknik trading dengan jangka pendek seperti


harian atau 2-3 minggu dengan target keuntungan 2-5 %
saja.

 Investor adalah teknik trading dengan jangka panjang seperti


bulanan atau 2-3 tahun dengan target keuntungan diatas
50%.
 LINE CHART
 BAR CHART
 CANDLE STICK CHART
LINE CHART
BAR CHART
CANDLESTICK
CANDLESTICK
• Price always moving in the trend
 “a good investor’s stay ahead of a curve”
”Trend is your Friend, do not fight it”
Support adalah level harga dimana saham
secara historis sulit untuk turun lebih rendah
lagi. Diyakini akan banyak pembeli membeli
saham pada level ini. Cara penentuan garis
support adalah dengan menarik minimum
2(dua) garis horizontal pada posisi terendah
level tertentu.

Resistance adalah level harga dimana


saham secara historis sulit untuk naik lebih
tinggi lagi. Diyakini akan banyak penjual
menjual saham pada level ini. Cara penentuan
garis resistance adalah dengan menarik
minimum 2(dua) garis horizontal pada posisi
tertinggi level tertentu.
 Trend terbagi atas uptrend, downtrend dan sideways,
penentuan trend dapat dilakukan dengan menghubungkan
garis dari harga tertinggi dan harga terendah lalu membuat
channel dari garis trend tersebut.

 Didalam satu uptrend atau downtrend selalu ada batas bawah


dan batas atas serta titik perkiraan akan berakhirnya trend
berdasarkan lebar titik trend berbanding dengan batas atas
dan batas bawah.

 Trend sideways walaupun mempunyai batas bawah dan batas


atas tidak dapat diperkirakan kapan akan berakhirnya trend
ini.
Teknikal analysis tidak mempercayai harga bergerak secara acak,
namun bergerak dalam pola (pattern) tertentu, biasanya teknikal
analisis mengelompokan pola ini sbb:

 REVERSAL:
- HEAD AND SHOULDER vs INVERTED
- DOUBLE TOP vs DOUBLE BOTTOM

 CONTINUATION:
- TRIANGLE: ASCENDING vs DESCENDING
- FLAG
- RECTANGLES
- WEGDES
Reversal Pattern – Head and Shoulder
Reversal Pattern – Head and Shoulder
Reversal Pattern – Inverted Head and Shoulder
Reversal Pattern – Inverted Head and Shoulder
Reversal Pattern – Double Bottom
Reversal Pattern – Double Bottom
Reversal Pattern – Double Top
Reversal Pattern – Double Top
Continuation Pattern – Ascending Triangle
Continuation Pattern – Ascending Triangle
Continuation Pattern – Descending Triangle
Continuation Pattern – Descending Triangle
Continuation Pattern – Symmetrical Triangle
Continuation Pattern – Symmetrical Triangle
Indicator – Chaikin Oscillator

SELL

BUY BUY
Indicator – Chaikin Oscillator

The Chaikin Oscillator atau Volume Accumulation Oscillator merupakan selisih


antara 2 exponential moving averages (EMA) (umumnya 3 dan 10 hari).
Indikator ini biasanya digunakan untuk mengkonfirmasi pergerakan harga.
Tujuan lain dari indkator chaikin oscillator adalah sinyal pembalikan harga.

BUY Sinyal
The Chaikin Oscillator biasanya di gunakan untuk short-term trading, BELI
saat Chaikin oscillator hendak crossing signal line, dan JUAL di saat chaikin
oscillator mengarah ke bawah dan crossing sinyal line. Jika chaikin oscillator
crossing signal line dan mengarah kebawah, dinamakan Dead Cross.

SELL Signal
Saat Chaikin Oscillator mengarah kebawah, dan hendak crossing signal line,
namun pada kasus tertentu, harga tetap naik saat chaikin oscillator turun. Hal
ini memberi sinyal bahwa akan terjadi reversal atau perbalikan pergerakan
harga dalam waktu dekat.
Indicator – Money Flow Index

SELL
SELL

BUY BUY
BUY
Indicator – Money Flow Index
The Money Flow Index (MFI) menggunakan konsep relasi harga dan volume
untuk membentuk overbought dan oversold indicator, sehingga
memudahkan penggunanya dalam mengambil keputusan BUY and SELL.

Input dari Money Flow indicator adalah sebagai berikut:


• Typical Price: (High + Low + Close) / 3
• Money Flow: Typical Price x Volume
• Positive Money Flow: The Money Flow on days where the Typical Price
is greater than the previous day's Typical Price.
• Negative Money Flow: The Money Flow on days where the Typical Price
is less than the previous day's Typical Price.
• Money Ratio: Positive Money Flow / Negative Money Flow
• Money Flow Index: 100 - [100 / (1 + Money Ratio)]

Note: MFI paling bagus menggunakan periode 14 hari


Indicator – Commodity Channel Index (CCI)

SELL SELL

BUY
BUY
Indicator – Commodity Channel Index (CCI)
The Commodity Channel Index (CCI) adalah indicator yang sangat popular dalam
menentukan sinyal buy and sell. CCI juga bisa digunakan untuk menidentifikasi
overbought and oversold area. CCI dihitung menggunakan asumsi 75%
pergerakan harga seharusnya bergerak pada +100 (overbought) and -100
(oversold).
Lambert merekomendasikan memakai 1/3 dari satu siklus (low to low
or high to high) sebagai time frame CCI. Jika satu siklus berjalan untuk
60 hari (a low tiap 60 days), berarti time frame yg digunakan untuk CCI
20 hari
Note:biasa menggunakan periode 14 atau 20 hari
Commodity Channel Index Buy Signal
1. Commodity Channel Index (CCI) dibawah oversold line (-100).
2. CCI hendak crossing oversold line, dan cross over signal line

Commodity Channel Index Sell Signal


1. Commodity Channel Index (CCI) is diatas overbought line (+100).
2. CCI hendak crossing the overbought line, dan hendak cross over sinyal line.
Indicator – Relative Strength Index (RSI)

SELL

BUY
Indicator – Relative Strength Index (RSI)
Relative strength index mendeterminasikan kekuatan harga saat ini di
bandingkan dengan harga pada hari-hari kemarin. Indikator RSI mempunyai 4
kegunaan sekaligus, yaitu;
•Menunjukan sinyal BUY and SELL
•Menunjukan kondisi Overbought dan Oversold
•Konfirmasi Pergerakan harga
•Mengindikasikan perbalikan harga atau reversal

RSI Buy signal


Beli di saat RSI crossing oversold line (30)

RSI Sell Signal


Jual disaat RSI crossing overbought line (70)

Note: untuk RSI periode yang biasa digunakan adalah 14 hari


Indicator – Momentum Indicator

SELL

BUY
Indicator – Momentum Indicator
Momentum indicator merupakan aplikasi paling dasar dari analisa teknikal.
Momentum indicator mengukur kecepatan perubahan harga di bandingkan
dengan harga aktualnya. Untuk mendapatkan sinyal yang lebih jelas,
gunakanlah periode 12 hari untuk momentum indicator. Momentun indicator
tidek menberikan area overbought dan oversold area, melainkan hanya
mempunyai satune indicator, yaitu 100 line.
Momentum BUY signal
Beli saat momentum line berada di bawah 100 line, dan hendak crossing sinyal
line.

Momentum SELL sinyal


Jual saat momentum sinyal telah berbalik arah dan hendak crossing sinyal line
kebawah dan menuju 100 line kembali.

Note: Menggunakan Periode 12 hari


Indicator – Average Directional Index (ADX)

BUY SIGNAL

: ADX Line
: Positive Directional Index
: Negative Directional Index
Indicator – Average Directional Index (ADX)
ADX Line menunjukkan kekuatan dari sebuah trend. Jika garis ini berada di
atas garis normal (25), maka trend tersebut diindikasikan akan menguat. ADX
Line biasa digunakan bersama DI lines. DI lines ini memberikan signal
penguatan apabila garis positive nya berada di atas garis negative.

Note: ADX biasa menggunakan periode 14 hari. Harap diingat dengan


menambah jumlah periode dapat memperhalus ADX line(membuat
kurang volatile), dan mempelihatkan signal yang lebih kuat. Tetapi
signal yang dikeluarkan akan terlambat.
Contoh: dengan menggunakan 20 hari ADX line akan lebih halus
tapi tapi signal yang keluar mungkin telah memulai suatu trend dan
mungkin akan terlihat jika menggunakan periode yang lebih kecil
Indicator – Bollinger Band

Upper Band

Lower Band

Middle Band
Indicator – Bollinger Band
Bollinger Band terdiri dari 3 garis utama :
1. Upper Band : 2 x Standar Deviasi Middle Band
2. Middle Band : SMA 20
3. Lower Band : 2 x Standar Deviasi Middle Band

Garis Bollinger Band berfungsi untuk memberikan sinyal pergerakan bahwa


harga tersebut sudah terlalu tinggi apabila sudah menyentuh atau
diperdagangkan di area upper band dan harga tersebut terlalu rendah apabila
menyentuh atau diperdagangkan di area lower band
Cermati harga apabila sudah melewati garis baik upper maupun lower band
karena bisa dipastikan harga tersebut ke track pergerakan harga kembali
(perhatikan garis lingkaran biru). Hal menarik lain yang dapat diberikan oleh
Bollinger Band adalah ketika garis upper dan lower mulai menyempit atau
mengecil, karena ini mengindikasikan bahwa akan adanya sinyal break atau
pembetukan tren baru.

Note: Bolinger Band biasa menggunakan periode 20 hari


Indicator – MACD dan MACD Histogram

SELL

BUY
BUY SELL
Indicator – MACD dan MACD Histogram
Moving Average Convergence/Divergence merupakan indicator yang dapat
memberikan informasi bahwa adanya perubahan dari suatu tren harga. Sinyal
BUY dapat ditunjukkan dengan adanya perpotongan dari bawah antara garis
MACD dengan garis Signal. Sedangkan untuk sinyal SELL dapat diperlihatkan
dengan adanya perpotongan dari atas antara garis MACD garis Signal.

MACD Histogram memiliki pergerakan yang sama dengan MACD, tetapi dengan
penggambaran yang berbeda. Perhatikan lingkaran berwarna biru, tren kenaikan
baru bisa dikonfirmasi apabila garis MACD melakukan crossing dan MACD
Histogram bergerak di atas garis 0. Berbeda dengan lingkaran merah, dimana
tren penurunan dapat dikonfirmasi crossingnya garis MACD dan MACD
Histogram yang bergerak ke bawah dan berada di bawah garis 0.

Note : Indikator MACD memiliki kelemahan yaitu keterlambatan dalam


memberikan sinyal baik BUY atau SELL, sehingga indicator ini lebih tepat
apabila digunakan dalam jangka waktu yang panjang (lagging indicator).
Periode yang digunakan untuk short time period 12, untuk long time period 26
dan signal period 9
Indicator – Stochastic Slow

SELL
SELL SELL

BUY BUY
BUY
Indicator – Stochastic Slow
Indikator stochastic memiliki 2 garis utama yaitu garis %K dan %D dan 2 garis
horizontal 20 dan 80. Sinyal BUY dapat ditunjukkan dengan adanya cross dari
bawah antra garis %K dengan %D, pergerakan harga sampai di garis 20 dapat
dijadikan indikasi bahwa penurunan harga sudah kehilangan momentum
karena oversold. Sedangkan sinyal SELL ditunjukkan dengan adanya cross
dari atas antara garis %K dengan %D, pergerakan harga sampai dengan garis
80 dapat dijadikan indikasi bahwa kenaikan harga sudah kehilangan
momentum karena overbought.

Note: stochastic biasa menggunakan periode sebagai berikut:


•Maksimum/minimum price period 14 hari
•%K total calculating period 3 hari
•Simple moving average period 3 hari
•Overbought pada level 80
•Oversold pada level 20
Indicator – Single Moving Average
Indicator – Single Moving Average
Moving Average merupakan salah 1 indikator paling sederhana dan paling sering
dipakai oleh Trader maupun Investor dalam menentukan titik Buy dan titik Sell.
Dan bisa juga dipakai untuk menentukan titik support dan resistance
Dalam memakai moving average ada 2 cara, yaitu:
1. Memakai single Moving Average
2. Memakai Double Moving Average
Seperti yang terlihat di dalam gambar dimana kita memakai Moving Average (MA)
50 untuk menentukan support dan resistance. Tapi dapat juga dipakai untuk
menentukan titik Buy dan Sell. Dalam menggunakan indicator ini dapat terlihat
bahwa kita tidak mengikuti Small Cyle ato trend kecil kita lebih cenderung
mengikuti Big Cyle. Kita melakukan transaksi buy pada saat Candlestick
menembus garis MA 50 ato pada saat candlestick berada di atas MA 50 dan
melakukan traksaksi sell pada saat candlestick berada dibawah MA 50

Note: untuk moving average sebagai support tergantung dari anda, apakah anda
short term atau long term. Untuk short term periode yang biasa digunakan 10 atau
20 hari. Untuk medium term biasa 50-60 hari Untuk long term biasa menggunakan
periode 200 hari
Indicator – Double Moving Average
Indicator – Double Moving Average
Dalam Chart ini kita memakai 2 Moving Average (MA) yaitu MA 10
dan MA 20, biasa dipakai oleh trader untuk menentukan Buy dan Sell.
Dalam hal ini kita melakukan Buy pada saat MA 10 menembus keatas
garis MA 20 yang dalam hal ini sering disebut Golden Cross dan
melakukan tindakan sell pada saat MA 10 menembus kebawah MA 20
yang biasa kita sebut Death Cross
Indicator MA ini paling sering digunakan bersama Stochastic sehingga
memberikan suatu peramalan atau indicator yang kuat

Note: biasa dalam double moving average kita biasa menggunakan


periode 10-20 atau 10-50 atau 20-50 atau 50-200. periode yang
digunakan makin lama maka time frame investasi kita makin panjang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai