Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan birokrasi di Amerika Serikat dimulai dengan terbentuknya tiga

departemen kecil, yaitu State, Treasury, dan War. Tiga departemen tersebut berguna sebagai
kekuatan pendukung presiden atau yang biasa disebut patronase. Patronase sendiri berarti
pendistribusian berbagai Sumber Daya yang berharga berdasarkan kriteria politik. Sebagai
contoh pendistribusian kekuasaan dari George Washington ke Thomas Jefferson dan
selanjutnya ke Andrew Jackson. Hal tersebut dinyatakan dalam Pendleton Act tahun 1883
dimana Undang-Undang itu menetapkan bahwa pengangkatan seseorang untuk menduduki
posisi-posisi penting dalam pemerintahan federal harus didasarkan atas kemampuan masing-
masing individu, bukan karena adanya afiliasi politik.
Secara garis besar, terdapat beberapa tipe birokrasi di Amerika Serikat, yaitu The
Cabinet Departments, Federal Agencies, Federal Corporations, dan Independent Regulatory
Agencies. The Cabinet Departments merupakan tipe birokrasi dimana departemen-
departemen dalam kabinet terdiri atas beberapa lembaga birokrasi yang dibedakan menurut
tugas-tugasnya. Masing-masing terbagi ke dalam departemen tenaga kerja, departemen
pertahanan, dan departemen pendidikan. Federal Agencies dibentuk berdasarkan presiden
yang tengah memerintah, oleh karena itu sifatnya lebih politis dan kurang murni
administratif. Selanjutnya dalam tipe birokrasi Federal Corporations, perusahaan-perusahaan
milik federal merupakan birokrasi yang memadukan antara posisinya sebagai agen
pemerintah sekaligus sebagai sebuah lembaga bisnis. Kemudian yang terakhir, Independent
Regulatory Agencies merupakan tipe birokrasi dimana agen-agen pengaturan independen
merupakan birokrasi yang dibentuk berdasarkan kebutuhan untuk menyelenggarakan regulasi
ekonomi terhadap dunia bisnis yang penyelenggaraannya berkaitan langsung dengan
kesejahteraan masyarakat.
Sistem yuridiksi di Amerika Serikat terbagi menjadi dua, yaitu sistem pengadilan
federal dan sistem pengadilan negeri. Sistem peradilan federal pun terbagi menjadi dua,
antara lain sistem pengadilan rendah federal yang dibentuk oleh kongres serta Mahkamah
Agung. Pengadilan rendah federal sendiri terdiri atas pengadilan tingkat distrik dimana
jumlahnya ada satu di tiap negara bagian. Kemudian, pengadilan banding (Court of Appeal)
terdiri atas dua belas pengadilan tingkat tinggi. Mahkamah Agung (Supreme Court of the
United States) terdiri dari Ketua Mahkamah Agung dan delapan orang anggota Hakim
Agung, yang diajukan oleh Presiden dengan persetujuan Senat.
Birokrasi pada hakekatnya berfungsi untuk memberikan layanan publik kepada
masyarakat. Pada umumnya pelayanan publik dijalankan oleh lembaga esekutif maupun
legislatif, namun tidak menutup kemungkinan bahwa lembaga birokrasi memiliki perannya
sendiri berkaitan dengan kebijakan-kebijakan tertentu. Terbaginya birokrasi Amerika Serikat
ke dalam tiga elemen yaitu State, Treasury, and War menyebabkan birokrasi di negara
tersebut jauh lebih efektif dan efisien dalam menjalankan pelayanan publik. Birokrasi
Amerika Serikat selalu mengedepankan customer atau masyarakat karena masyarakat
dianggap memiliki kriteria penting dalam pengembangan sistem pelayanan publik sehingga
mereka senantiasa dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan dan keputusan publik.
Birokrasi di Amerika Serikat juga berdasarkan pada kepercayaan (trust) sehingga prosedur
pelayanan publik tidak dirancang untuk mengontrol dan mengawasi customer atau
masyarakat, melainkan berusaha memfasilitasi customer agar dapat memperoleh pelayanan
dengan lebih murah, mudah, dan lancar. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah
dilakukannya tindakan-tindakan koruptif untuk mempercepat proses layanan. Selain itu,
keunggulan dari birokrasi Amerika Serikat adalah adanya desentralisasi yang menjadi jiwa
dari pelayanan publik negara tersebut. Oleh karenanya, frontline officers dalam melakukan
pelayanan publik memiliki kewenangannya sendiri untuk mengambil keputusan maupun
menyelesaikan permasalahannya secara mandiri tanpa adanya campur tangan dari pimpinan
pusat. Meskipun birokrasi Amerika Serikat memiliki banyak keunggulan dan mengedepankan
kepentingan masyarakat, namun dalam praktiknya masih terdapat beberapa oknum dalam
birokrasi yang menyelewengkan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi dan golongannya.
Selanjutnya, dalam sistem peradilan di Amerika Serikat terdapat beberapa modus
penyeragaman hukum, sebagai contoh, bila seseorang melakukan kejahatan di suatu negara
bagian maka pelaku pun akan ditindak pidana sesuai hukum di negara bagian tersebut, tetapi
jika kejahatan dibawa ke negara bagian lainnya, maka pelaku dapat dihukum karena
melakukan kejahatan federal. Keseragaman dalam hukum Amerika terjadi karena adanya
kontribusi dari negara-negara bagian serta pengadilan-pengadilannya. Hal tersebut berkaitan
dengan konstitusi di Amerika Serikat yang “hidup” atau yang bisa dikatakan konstitusi
Amerika memiliki ciri khas dinamis dan berkembang sesuai zaman. Konstitusi Amerika
merupakan inti dari hukum di negara itu sendiri dimana dalam perumusannya tidak terkonsep
secara kaku seperti konstitusi-konstitusi di negara lain. Konstitusi Amerika dapat diubah serta
diperbaiki kontennya apabila kondisi menghendaki terjadinya demikian dan telah disepakati
oleh para hakim di negara-negara bagian.

Anda mungkin juga menyukai