Anda di halaman 1dari 4

1.

3 Metodologi Pengamatan dan Pengukuran


Adapun metodologi yang dilakukan adalah pengamatan dilapangan
dengan menggunakan alat dan bahan serta metode pelaksanaan seperti berikut:
1.3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
A. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Alat tulis
2. GPS
3. Hidroklimatologi
4. Termometer
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah ekosistem alami yaitu sungai yang dipilih
untuk dilakukan analisis.

1.3.2 Metode Pelaksanaan


Adapun prosedur dalam melaksanakan praktikum kali ini diantaranya :
1. Praktikan melakukan pengamatan lapangan yang sudah ditentukan
lokasinya oleh asisten.
2. Melakukan analisis terhadap komponen ekosistem lingkungan pada
lokasi pengamatan.
3. Praktikan mengukur RH, suhu lingkungan dan suhu air di lokasi
pengamatan.
4. Setelah melakukan pengukuran dan pengamatan ekosistem lingkungan,
praktikan menggambar rantai ekosistem dan mendeskripsikannya.
Nama : Rusydah Ulfa Davega
NPM : 240110150016

3.2 Pembahasan
Praktikum Ekoteknologi Sumber Daya Lahan dan Air kali ini membahas
tentang pengenalan dan analisis ekosistem alami. Ekosistem merupakan suatu
sistem ekologi yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berintegrasi
sehingga membentuk suatu kesatuan dimana terdapat dua macam ekosistem yakni
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami merupakan ekosistem
yang terbentuk dengan sendirinya. Artinya ekosistem ini terbentuk akibat hasil
dari interaksi antar komponen abiotik dan komponen biotik, tanpa ikut campur
tangan manusia. Praktikum kali ini mengamati tentang ekosistem alami pada titik
pengamatan yang berlokasi disekitar DAS Pedca Universitas Padjadjaran dengan
hasil pengukuran suhu lingkungan 31oC, suhu air 26oC dan RH 54%.
Lokasi pengamatan praktikum jelas terlihat ekosistem alami yang saling
berhubungan. Sesuai pengamatan di lapangan, komponen biotik terdiri dari
produsen yakni makhluk hidup atau organisme yang dapat memproduksi makanan
sendiri melalui fotosintesis, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan
hijau dimana terdapat sawah disekitar daerah aliran sungai, maupun tumbuhan-
tumbuhan lainnya yang memiliki klorofil. Komponen kedua yakni konsumen,
suatu organisme yang tidak mampu menghasilkan suatu zat sendiri namun bisa
mengggunakan zat makanan yang diciptakan oleh organisme lain. Dalam kasus
ini yang terlihat saat melakukan pengamatan di lokasi adalah ikan, capung, dan
burung yang berukuran kecil. Kemudian pengurai, yaitu organisme yang berperan
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang mati maupun sisa
pencernaan. Terakhir detivritor atau predator, pada pengamatan yang terlihat
terdapat burung elang yang terbang disekitar ekosistem alam tersebut.
Hasil pengamatan dilapangan juga terdapat komponen abiotik seperti air,
tanah, udara, suhu, substrat, cahaya matahari, dan kelembaban udara. Kemudian
komponen biotik yang tersusun dari sejumlah makhluk hidup maupun organisme.
Dimana, organisme ini beragam mulai ukuran kecil hingga besar. Ekosistem alami
memiliki dua tipe yakni ekosistem alam perairan dan ekosistem darat terestrial.
Lokasi pengamatan praktikum ini termasuk dalam ekosistem alam perairan karena
terdapat daerah aliran sungai atau DAS, lahan basah dan tergolong ekosistem
skala kecil. Dalam arti lain dapat diklasifikasikan menjadi varietas freshwater dan
transitional yang merupakan jenis ekosistem alam perairan berdasarkan jenis air
dimana organisme berinteraksi. Ekosistem sungai pada lokasi pengamatan ini
mempunyai aneka kehidupan biota yang beragam dan sesuai dengan ciri-ciri
ekosistem sungai menurut literatur yakni adanya air yang terus mengalir dari arah
hulu menuju ke arah hilir, terdapat variasi kondisi fisik dan juga kimia dalam
tingkat aliran air yang sangat tinggi, adanya perubahan kondisi fisik dan juga
kimia yang berlangsung secara terus menerus, dan dihuni oleh berbagai macam
tumbuhan dan juga binatang yang telah beradaptasi dalam kondisi aliran air.
Pembagian zona ekosistem sungai terbagi dua yakni zona air deras
merupakan wilayah sungai yang cenderung dangkal. Biasanya zona ini berada di
bagian hulu sungai atau daerah pegunungan. Aliran sungai yang deras ini
mengakibatkan bagian dasar sungai menjadi bersih dari berbagai macam endapan
serta materi- materi yang mengendap lainnya. Zona kedua yang terdapat dalam
ekosistem sungai adalah zona aliran tenang. Zona ini merupakan zona yang
sedikit lebih dalam dan arus sungai tidak terlalu deras seperti zona yang pertama.
Zona ini biasanya berada di wilayah yang landai. Di zona ini terdapat lumpur dan
juga bahan endapan lainnya yang mengendap didasar sungai. Karena banyaknya
bahan endapan yang mengendap ini maka menjadikan dasar sungai terasa lunak
dan tidak sesuai lagi dengan bentos. Zona aliran tenang ini lebih sesuai bagi
nekton dan plankton yang mempunyai kebiasaan menggali dasar sungai.
Berdasarkan kedua zona tersebut, lokasi pengamatan dilapangan tergolong pada
zona aliran tenang dimana terlihat dari aliran sungai yang tidak deras, suhu air
26oC dan warna sungai coklat pekat yang disebabkan oleh lumpur.
Nama : Rusydah Ulfa Davega
NPM : 240110150016
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum Ekoteknologi Daerah Aliran Sungai
kali ini yaitu :
1. Ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya.
2. Hasil dari pengamatan dilapangan ekosistem tersebut terbentuk akibat
hasil dari interaksi antar komponen abiotik dan komponen biotik, tanpa
ikut campur tangan manusia.
3. Lokasi pengamatan praktikum termasuk dalam ekosistem alam perairan
dengan varietas freshwater dan transitional.
4. Ekosistem sungai pada lokasi pengamatan mempunyai aneka kehidupan
biota yang beragam dan sesuai dengan ciri-ciri ekosistem sungai menurut
literatur.
5. Pembagian zona ekosistem sungai terbagi dua yakni zona air deras dan
zona aliran tenang.
6. Lokasi pengamatan dilapangan tergolong pada zona aliran tenang dimana
terlihat dari aliran sungai yang tidak deras, suhu air 26oC dan warna sungai
coklat pekat yang disebabkan oleh lumpur.

4.2 Saran
Adapun saran dari praktikum Ekoteknologi Daerah Aliran Sungai kali ini
adalah sebagai berikut :
1. Sangat disarankan sebelum memulai praktikum seluruh praktikan berdoa
dan berhati-hati saat menggunakan alat.
2. Praktikan memperhatikan asisten saat menjelaskan materi sebelum
melakukan pengamatan dilapangan agar tidak terajadi kesalahpahaman.
3. Disarankan praktikan yang melakukan pengamatan pada suatu alat
dilakukan dengan orang yang sama agar tidak terjadi kesalahan data yang
diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai