TEKNIK PONDASI
Oleh:
Dosen Pembimbing:
Oleh:
Halaman Sampul.................................................................................
Lembar Pengesahan. ..........................................................................
Soal . .....................................................................................................
Daftar Isi . ............................................................................................
Daftar Tabel . ......................................................................................
Daftar Gambar. ..................................................................................
PENDAHULUAN
Diantara jenis pondasi dalam salah satunya adalah Pondasi Bore pile.
Pondasi Bore Pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam
tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman
yang dibutuhkan dengan cara membuat lubang yang dibor dengan alat bore
pile mini crane. Setelah mencapai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian
dilakukan pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat besi,
kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya,
setelah itu dilakukan pengecoran terhadap lubang yang telah di bor tersebut.
Pekerjaan pondasi ini tentunya dibantu dengan alat khusus, untuk
mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran kesing
tersebut dikeluarkan kembali.
1.3 Tujuan
1. Untuk Merencanakan desain pondasi dalam untuk kondisi gedung
bertingkat
2. Untuk Mengetahui daya dukung struktur pondasi yang digunakan
terhadap kondisi gedung bertingkat.
3. Untuk Mengetahui penurunan yang terjadi pada struktur pondasi
terhadap kondisi gedung bertingkat
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan pada
pondasi dalam.
5. Untuk mengetahui analisa hasil perhitungan menggunakan data
laboraturium dengan data lapangan dari berbagai metode
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dicapai dalam Tugas Besar Teknik Pondasi ini
adalah kita dapat mengetahui dan merencanakan desain pondasi dalam, daya
dukung, penurunan dari sebuah pondasi dan sebagai pengetahuan tentang
perbedaan masing-masing metode perhitungan.
BAB II
KERANGKA PEKERJAAN
1. Berdasarkan Laboratorium
Dalam data laboratorium perhitungan daya dukung pondasi dibedakan
antara perhitungan daya dukung ujung tiang (Qp) dan daya dukung selimut
(Qs). Beberapa metode yang digunakan untuk menghitung daya dukung
ujung tiang (Qp) berdasarkan data laboratorium antara lain :
1. Metode Janbu
2. Metode mayerhoff
3. Metode Vesic
4. Metode Coyle dan Castello
Pasir Lempung
1. Metode Terzaghi 1.Metode λ
2. Metode Coyle dan Castello 2.Metode β
3. Metode α
1. Berdasarkan Laboratorium
b. Pasir
Qp = Ap q’ Nq* ≤ Ap ql
Gbr.1 Grafik hubungan Nc* ; Nq* Gbr.2 Grafik hubungan Nc* ; Nq*
Pasir
1. Metode Terzaghi
Qs = Ʃ p Δ L f
Z = 0 – L’
f = K σ’0 tan δ’
Z = L’ – L
f = fz = u
δ’ = Sudut geser tiang –tanah = 0,5ɸ’ – 0,8ɸ’
Lempung
1. Metode α
Qs = Ʃ f p ΔL = ƩαCuPΔL
f = α Cu
α = C (σ0 / Cu) 0,45
1. Metode Mayerhoff
Qp = Ap qp Qs = p L fav
Qp = 0,4 pa N60 L/D ≤ 4 pa N60 Fav = 0,02 pa (N60)
N60 = 10 D ke atas dan 5D ke bawah ujung pondasi
QL = Qp + Qs = α (Np . K) . Ap + β (Ns / 3 + 1 ) . As
8. Apabila tergantung dengan jarak tiang dalam grup, tiang bekerja dalam dua
arah yaitu :
- Dalam satu rangkaian (grup) Lg x Bg L
- Individual
9. Jika dimasukkan dalam perumusan
10. Maka ,
11. Jika jarak spasi dari tengah ke tengah tiang cukup panjang, maka tiang akan
berperilaku seperti tiang individual, sehingga :