Chapter II PDF
Chapter II PDF
1. Asas Perbankan
perbankan, maka perlu diuraikan kembali mengenai definisi asas di dalam hukum
kembali.
3. Hukum dasar 16
Dari ketiga pengertian tersebut dapat kita lihat pengertian yang esensial dari
asas itu adalah merupakan dasar, pokok tempat menemukan kebenaran dan
sebagai tumpuan berfikir, tentang apa yang dimaksud dengan asas hukum banyak
16
Suharso, Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Widya Karya,
2005, hal. 70
14
15
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli hukum, yang antara lain adalah
sebagai berikut :
oleh pandangan kesusilaan kita pada hukum yang merupakan sifat-sifat umum
merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya suatu peraturan hukum. Ini
Lebih lanjut beliau menyatakan, bahwa asas hukum bukan peraturan hukum,
namun tidak ada hukum yang bisa dipahami tanpa mengetahui asas-asas hukum
yang ada didalamnya. Oleh karena itu, untuk memahami hukum suatu bangsa
hukumnya. Asas hukum inilah yang memberi makna etis kepada peraturan-
peraturan hukum serta tata hukum. 18 Atas beberapa pengertian dari para ahli
tersebut, maka asas adalah dasar-dasar filosofi tertentu yang berfungsi sebagai
17
P. Scholten dalam Chainur Arrasjid, Dasar-dasar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika,
2000, hal. 37
18
Satjipto Rahardjo dalam Rachmadi Usman, Op.Cit., hal. 13
16
adanya bentuk praktik dari sistem ekonomi liberal yang dapat menjadi media
sehingga tidak muncul kekuatan dominan diantara keduanya, dan juga wujud
untuk menghindari dominasi kekuatan ekonomi pada satu kelompok baik dalam
Asas kepercayaan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa usaha bank
dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dan nasabahnya. Bank terutama
bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan padanya atas dasar
kepercayaan, sehingga setiap bank perlu terus menjaga kesehatannya dengan tetap
kepercayaan bahwa uangnya akan dapat diperolehnya kembali pada waktu yang
19
Ibid., hal. 14
17
diinginkan atau sesuai dengan yang diperjanjikan dan disertai dengan imbalan.
tidak tertutup kemungkinan akan terjadi rush (penarikan tunai secara massal
bank. 20
Sutan Remy Sjahdeini menyatakan bahwa hubungan antar bank dan nasabah
penyimpan dana adalah hubungan pinjam meminjam uang antara debitur (bank)
dengan kreditur (nasabah penyimpan dana) yang dilandasi oleh asas kepercayaan.
Dengan kata lain, bahwa menurut Undang-Undang Perbankan hubungan antra
bank dan nasabah penyimpan dana bukan sekedar hubungan kontraktual biasa
antara debitur dan kreditur yang diliputi oleh asas-asas umum dari hukum
perjanjian, tapi juga hubungan kepercayaan yang diliputi asas kepercayaan. Secara
eksplisit Undang-Undang mengakui bahwa hubungan antara bank dan nasabah
penyimpan dana hubungan kepercayaan, yang membawa konsekwensi bank tidak
boleh hanya memperhatikan kepentingan nasabah penyimpan dana. 21
sebaliknya, pihak bank bersedia memberikan kredit kepada debitor apabila pihak
bank percaya bahwa nasabahnya itu sanggup membayar kembali dana yang telah
penting adanya karena dalam keadaan ini semua pihak tidak ingin merasa
dirugikan baik bagi pihak penyimpanan dana, maupun pihak penyalur dana.
20
Ibid., hal. 16
21
Sutan Remy Sjahdeini dalam Rachmadi Usman, Op.Cit., hal. 16
18
dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan.
Kerahasiaan ini adalah untuk kepentingan bank sendiri karena bank memerlukan
akan mempercayakan uangnya pada bank atau memanfaatkan jasa bank apabila
bank menjamin bahwa tidak akan ada penyalahgunaan pengetahuan bank tentang
nasabah penyimpan dan nasabah debitor. Kedua nasabah bank ini dilindungi oleh
rahasia bank hanya tentang keadaan keuangan nasabah penyimpan dana saja.
Ketentuan rahasia bank ini dapat dikecuailikan dalam hal tertentu, yakni untuk
perdata antara bank dan nasabahnya, tukar menukar informasi antara bank atas
demikian, rahasia bank merupakan salah satu unsur yang harus dimiliki oleh
22
Ibid., hal. 17
19
dana masyarakat. 23
pencucian uang. Di sisi lain kerahasiaan yang terlalu longgar bisa menyebabkan
tidak stabilnya kondisi moneter, sebagai contoh ialah menjaga rahasia keuangan
bank yang kurang sehat, agar bank tidak semakin terpuruk maka tidak bisa
(kepanikan) yang bisa menyebabkan bank mati. Dalam kaitannya itu, Asas
Asas kehati-hatian adalah suatu asas yang menyatakan bahwa bank dalam
23
Ibid., hal. 18
20
dengan prinsip kehati-hatian (ayat (2)) dan bank dalam memberikan kredit atau
wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah
selalu dalam keadaan sehat, dengan kata lain agar selalu dalam keadaan likuid
agar tidak merugikan nasabahnya, akan tetapi lebih luas dari pada itu. Tujuan asas
itu sendiri, sehingga tercapai kondisi bank yang sehat serta efisien, dengan cara
menjalankan kegiatan usahanya dengan baik dan benar serta tidak bertentangan
bermanfaat.
2. Fungsi Perbankan
dana masyarakat dan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut kepada
24
Ibid. ,hal. 18
21
penggunaan atau investasi yang efektif dan efisien. Fungsi tersebut dapat
Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat.
Indonesia. Dana dihimpun dan disalurkan oleh bank berfungsi agar peredaran
uang tidak terlalu banyak maupun tidak terlalu sedikit dibanding dengan barang
yang beredar. Selain itu, dana yang dhimpun bank tidak semata-mata bagi bank
memiliki kesempatan untuk menambah modalnya agar bisa turut bersaing dalam
kegiatan ekonomi.
perantara atau penghubung antara nasabah yang satu dengan yang lainnya jika
utama fungsi bank sebagai penghimpun dan penyalur dana tercermin dari jasa-jasa
yang dihasilkannya antara lain: pengiriman uang baik dalam maupun luar negeri,
25
Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Nasabah Bank: Suatu Gagasan Tentang Pendirian
Lembaga Penjamin Simpanan Di Indonesia, Jakarta : Fakultas Hukum, Universitas Indonesia,
2002. hal. 1
22
inkaso, jasa pengamanan barang berharga melalui safe deposit box (kotak
yang ada di luar negeri atau dikenal sebagai letter of credit, perdagangan valuta
3. Tujuan Perbankan
antara lain stabilitas politik dan stabilitas sosial. 26 Secara lengkap megenai hal ini
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis, kearah
26
Ibid., hal. 20
23
kata lain bank bertugas memberikan perhatian yang lebih pada pengusaha
rakyat banyak.
1. Pengertian Bank
kata bank berasal dari bahasa italia “banca”, yang berarti bance, yaitu suatu
bangku tempat duduk. Sebab pada masa zaman pertengahan, pihak bankir Itali
menganggap bahwa bank hanya sebagai tempat untuk menyimpan uang dan hanya
untuk kalangan tertentu saja. Minimnya pengetahuan masyarakat desa akan bank
dengan bank.
Pada era modern ini, juga tidak sedikit masyarakat yang berpandangan
bahwa peran bank sangatlah penting. Tentu hal ini diiringi dengan pengetahuan
27
A. Abdurachman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, Jakarta: Pradnya
Paramita, 1993. hal. 80
28
Ibid., hal. 80
24
masyarakat mengenai bank, yang bukan hanya sebagai tempat untuk menyimpan
aktivitas keuangan. Hampir dalam segala bidang sektor usaha, baik sektor usaha
hubungan kemitraan dengan bank menjadi hal yang penting demi mendukung
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan dari setiap negara.
Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan,
badan-badan usaha swasta, badan-badan usaha milik negara, bahkan lembaga-
lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinya. Melalui kegiatan
perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan
pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor
perekonomian. 29
suatu kesimpulan bahwa bank adalah suatu lembaga atau badan yang bergerak di
bidang jasa, yaitu sebagai penyalur dana atau pemberi kredit, sebagai penyalur
29
Hermansyah, Op.Cit., hal 54
25
simpanan dari masyarakat dan juga sebagai perantara dalam menerima dan
2. Jasa-Jasa Bank
Dalam melakukan kegiatan usahanya, jenis usaha bank akan ditentukan oleh
Perbankan, bank dibagi menjadi dua, yaitu bank umum dan bank perkereditan
adalah kegiatan jasa dalam lalu lintas pembayaran berlaku bagi bank umum
f. Menempatkan dana pada, meminjam dari, atau meminjam dana dari bank
lain, baik dengan menggunakan surat, telekomunikasi dengan wesel unjuk,
cek atau sarana lainnya.
g. Menerima pembayaran dari tagihan atau surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
h. Menyediakan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan
suatu kontrak.
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan
suatu kontrak; Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah
lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
j. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebahagian dalam
hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan
agunan yang dibeli wajib dicairkan secepatnya.
k. (dihapus)
l. Menyediakan pembayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasi sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
m. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan
prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Kemudian wujud dari jasa yang diperkenankan untuk dilakukan oleh bank
umum, meliputi:
Jasa kiriman uang merupakan bentuk pelayanan jasa yang diberikan oleh
bank atas permintaan nasabah dalam rangka mengirimkan uang. Pengiriman uang
27
tersebut dapat dilakukan dari satu bank ke bank lainnya, dalam wilayah kliring
yang sama, dari satu rekening ke rekening yang lainnya dalam bank yang sama,
cabang yang sama atau dalam bentuk yang sama, tetapi cabang yang berbeda. 30
Jasa pengiriman uang melalui bank tidak hanya berlaku bagi mata uang rupiah,
namun juga dapat dirubah menjadi mata uang asing yang ditujukan kepada pihak
b. Inkaso
Inkaso merupakan pemberian kuasa oleh suatu pihak baik perseorangan atau
menagihkan atau menyerahkan atas dokumen atau surat-surat berharga dari pihak
ketiga baik dalam rupiah atau valuta asing, cek kuitansi, dll.
c. Kliring
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan utang piutang dalam bentuk
surat berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang diselenggarakan
oleh bak Indonesia atau pihak yang lain yang ditunjuk. Kliring ditujukan sebagai
sarana perhitungan warkat antar bank yang dapat dilaksanakan oleh bank
d. Bank Garansi
Bank garansi adalah pemberian jaminan oleh bank kepada nasabah bahwa
30
Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana, 2010, hal.
29
28
itu tidak bisa memenuhi kewajibannya maka pihak yang dirugikan dapat
Kotak pengaman simpanan merupakan jasa yang diberikan oleh bank yang
serta nasabah memegang kunci dari kotak pengaman tersebut. Atas pelayanan jasa
biaya sewa. Biasanya barang-barang yang bisa disimpan adalah mata uang,
f. Kredit
Istilah kredit berasal dari kata crede dan berarti kepercayaan. Dasar dari
kredit adalah kepercayaan bahwa pihak lain pada masa yang akan datang akan
memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Apa yang dijanjikan untuk
meminjam antara bank dengan lain pihak dalan hal, pihak peminjam berkewajiban
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang
31
Malayu S.P. Hasibuan, manajemen Perbankan, Dasar dan Kunci Keberhasilan
Perekonomian, Jakarta: Haji Masagung, 1993, hal. 92
29
Angka 11 bahwa “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
1. Kepercayaan; yaitu adanya keyakinan dari pihak bank atas prestasi yang
diberikannya kepada nasabah peminjam dana yang akan dilunasinya sesuai
dengan diperjanjikan pada waktu tertentu.
2. Waktu; adanya jangka waktu terntentu atara pemberian kredit dan
pelunasannya; jangka waktu tersebut sebelumnya terlebih dahulu disetujui
atau disepakati bersama antara pihak bank dan nasabah peminjam dana.
3. Prestasi; yaitu adanya objek terntentu berupa prestasi dan kontraprestasi
pada saat tercapainya persetujuan atau kesepakatan perjanjian pemberian
kredit antara bank dan nasabah peminjam dana berupa uang dan bunga atau
imbalan.
4. Resiko; yaitu adanya resiko yang mungkin akan terjadi selama jangka waktu
antara pemberian dan pelunasan kredit tersebut, sehingga untuk
mengamankan pemberian kredit dan menutup kemungkinan terjadinya
wanprestasi dari nasabah peminjam dana, maka diadakanlah pengikatan
jaminan dan agunan. 33
Dalam perbankan dikenal adanya perjanjian kredit bank, yaitu dimana pihak
debitor menerima sejumlah uang dari pihak bank dan kedua dua pihak saling
berjanji untuk melakukan atau untuk tidak melakukan suatu hal sesuai dengan apa
perkembangannya dikenal bentuk pelayanan baru yaitu dengan cara kartu kredit.
Jenis jasa ini diberikan kepada nasabah untuk bisa memperoleh kredit dari bank
32
Thomas Suyatno, dkk., kelembagaan Perbankan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1996, hal. 44
33
Rachmadi Usman., Op.Cit., hal. 238
30
dagangan. Kartu kredit juga digunakan sebagai pengganti uang tunai yang bisa
swalayan dan tempat lainnya yang telah mengikat perjanjian dengan pihak
yang berbeda negara, dimana masing-masing memiliki mata uang sendiri yang
memiliki nilai yang berbeda, kebutuhan akan mata uang asing inilah yang
h. Kustodian
tentang Pasar Modal, dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan custodian adalah
pihak yang memberikan jasa penitpan efek atau harta lain yang berkaitan dengan
efek jasa lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening
yang menjadi nasabah. Kemudian menurut ketentuan Pasal 43 Ayat (1) Undang-
34
Ibid. hal. 224
31
Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam.
g. Letter Of Credit
Dalam suatu jual beli biasanya para pihak akan saling bertemu dan akan
Namun bagaimana bila para pihak berada pada wilayah yang berbeda dan akan
of Credit. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu kontrak, dengan
mana suatu bank bertindak atas permintaan dan perintah dari pemohon/nasabah
1. Pengertian Nasabah
nafas yang menentukan apakah siklus perbankan tetap berlanjut atau tidak.
pemegang polis pada Perasuransian, dan peserta pada Dana Pensiun, berdasarkan
whom bank has agreed to collect items and includes a bank carrying an account
with another bank. As to letters of credit, a buyer or other person who causes an
memiliki rekening dalam suatu bank, orang yang menggunakan jasa penyimpanan
benda pada bank dan termasuk juga pengiriman rekening antar bank. Seperti letter
deposito atau memiliki rekening Koran atau hal-hal serupa lainnya pada sebuah
Atas pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa setiap orang maupun
perusahaan yang bertransaksi dengan bank yang menjadikan bank tersebut untuk
berfungi sebagai penampung dana nasabah dan sebagai penyalur dana nasabah,
35
Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, Minnesota: West Publishing Co., 1983,
hal. 203
36
Sudarsono dan Edilius, Kamus Ekonomi: Uang & Bank, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007,
hal 74
33
berdasarkan kedua fungsi tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nasabah
obyek perjanjian simpanan berupa giro, deposito, dan tabungan, maka tidak
ditemukan baik dalam KUH Perdata maupun KUH Dagang. Namun sebagai
perjanjian, terdapat ketentuan umum dalam Pasal 1319 KUH Perdata yang
berbunyi “Semua persetujuan, baik yang mempunyai nama khusus maupun yang
tidak terkenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan-peraturan umum
No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992
tentang perbankan, yang dimaksud nasabah sebagai penerima kredit atau “nasabah
37
Tan Kamello, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Bandung:
PT. Alumni. Bandung, 2003, hal. 22
34
perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan”. Adapun fasilitas yang bisa
antara nasabah dan bank didasarkan pada dua unsur yang paling terkait, yakni
hukum dan kepercayaan. Suatu bank hanya bisa melakukan kegiatan dan
perbankan. 39
hukum antara bank dengan nasabah tunduk pada pengaturan hukum perdata.
simpanan. Kedua, hubungan hukum antara bank dengan nasabah debitur disebut
38
Van Dune dalam Tan Kamello, Op.Cit., hal. 5
39
Ronny Sautama Hotma Bako, Hubungan Bank dan Nasabah terhadap Produk Tabungan
dan Deposito, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995. hal. 32
40
Tan Kamello, Op.Cit., hal. 7
35
Berdasarkan dua fungsi utama dari suatu bank, yaitu fungsi pengerahan
dana dan fungsi penyaluran dana, maka terdapat dua hubungan hukum antara
menjadi:
1. Hubungan Kontraktual
Hubungan yang paling utama dan lazim antara bank dan nasabah adalah
hubungan kontraktual. Hal ini berlaku hampir terhadap semua nasabah baik
Basis hubungan hukum antara bank dan para nasabahnya adalah hubungan
41
Ronny Sautama Hotma Bako, Op.Cit., hal. 32-33.
42
Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, hal.
100
36
perbankan lainnya. 43
Bagi nasabah debitur pengaturannya terdapat pada Pasal 1338 ayat (1) KUH
Perdata yang berarti para pihak bisa saling memberikan tuntutan hingga akhirnya
sehingga lazimnya nasabah hanya bisa untuk sepakat atau tidak sepakat atas
perjanjian standar (perjanjian baku) yang telah dikeluarkan oleh pihak bank
sebelumnya. Pada umunya perjanjian baku tersebut berat sebelah dimana pihak
bisa diberlakukan secara mutlak. Seperti misalkan seorang nasabah yang memilik
dana tabungan kemudian ia menarik seluruh dananya melalu mesin ATM tanpa
sepengetahuan oleh bank, pihak bank tidak dapat dengan begitu saja memutus
kemitraan yang dilakukan diantara keduanya dan juga meski telah ada
2. Hubungan Nonkontraktual
Selain dari hubungan kontraktual seperti yang telah disebutkan di atas maka
berikut ini akan kita lihat apakah ada hubungan hukum yang lain anatara pihak
43
Ronny Sautama Hotma Bako, Op.Cit, hal. 33.
37
bank dan pihak nasabah, terutama antara nasabah deposan dan nasabah
nondeposan-nondebitur. 44
Ada 6 (enam) jenis hubungan hukum antara bank dan nasabah selain dari
b. Hubungan Konfidensial,
c. Hubungan Bailor-Bailee,
d. Hubungan Principal-Agent,
f. Hubungan trustee-Benefciary. 45
44
Munir Fuady, Op.Cit, hal. 102
45
Ibid,, hal. 102.
46
Ibid,, hal. 102.
47
Ibid., hal. 103
38
pihak. Dengan demikian, untuk menjaga agar prestasi tersebut terpenuhi maka
para pihak akan diberikan tanggung jawab, yaitu dalam bentuk hak dan
kewajiban. Hubungan hukum antara bank dan nasabah bermula ketika nasabah
Suatu hal yang tidak adil bagi nasabah bila kepentingan nasabah tidak
seimbang dan tidak dihargai sebagaimana penghargaan yang diterima oleh bank.
Dalam konteks itu, nasabah memiliki hak secara spesifik, yakni sebagai berikut :
48
Ronny Sautama Hotma Bako, Op.Cit., hal. 57.
39
49
Lukman Santoso AZ., Hak dan Kewajiban Hukum Nasabah Bank, Yogyakarta: Pustaka
Yustisia, 2011, hal. 95