Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM UNIT OPERASI PROSES

MODUL: ABSORBSI
1.1. Tujuan Percobaan
Praktikum ini dilakukan dengan beberapa tujuan, diantaranya:
1. Mengetahui dan mempelajari fenomena perpindahan massa absorbsi
sederhana dan memahami prinsip-prinsip yang berlaku pada peristiwa ini.
2. Mengetahui dan mempelajari metode analisisproses absorbsi, analisis gas,
dan juga analisis larutan.
3. Memahami perbedaan absorbs fisika dan absorbsi kimia
1.2. Definisi Absorbsi
Absorpsi merupakan peristiwa pelarutan suatu bahan dari fasa gas ke fasa
cair. Tujuan umum absorpsi adalah memisahkan gas tertentu dari campuran gas-
gas. Pada absorpsi gas, uap yang dapat larut diabsorpsi dari campurannya dengan
gas inert. Pencucian ammonia dari campuran ammonia dan udara adalah salah satu
contohnya. Setelah absorspsi terjadi, maka campuran gas akan direcovery kembali
dengan cara distilasi. Proses yang sebaliknya terjadi adalah peristiwa pelecutan
(stripping). Persamaan-persamaan yang berlaku untuk absorpsi, juga berlaku bagi
stripping. Absorpsi dapat dilakukan pada gas-gas atau cairan yang relative
berkonsentrasi rendah maupun yang berkonsentrasi tinggi (konsentrat).

Fungsi Absorpsi pada Industri:


• Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya
Contoh : Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase
gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsi.

Gambar 1.1. Pergerakan molekul gas ke liquid


2.1. Alat dan Bahan
2.1.1. Alat
1. Menara Absorbsi
2. Tangki Gas CO2
3. Tangki Air/NaOH
4. Gelas Ukur
5. Labu Erlenmeyer
6. Labu Ukur
7. Pipet Tetes
8. Buret
9. Statif
10. Stopwatch
2.1.2. Bahan
1. Air
2. Larutan NaOH
3. Larutan HCl
4. Larutan BaCl2 5% wt
5. Gas CO2
6. Phenolpthalein (PP)
7. Methyl Orange (MO)

2.2. Prosedur Percobaan


2.2.1. Prosedur Percobaan 1: Absorbsi Gas CO2 Dengan Menggunakan
Solvent Air (Analisis Gas)
1. Isi kedua globes dengan alat analisis absorpsi, yaitu larutan NaOH dengan
konsentrasi 1M. Dalam mengisi larutan NaOH kedalam globes, harus
memastikan level globes semula berada pada skala 0.
2. Isi tangki penampung sirkulasi air / NaOH dengan air bersih sebanyak ¾
volume tangki.
3. Mengatur bukaan C2 dan C3 agar berada pada posisi tertutup, kemudian
dengan menggunakan control valve untuk aliran udara tertutup (C2 dan
C3), kemudian menyalakan pompa dan mengatur laju alir air yang
mengalir disepanjang kolom absorbsi melalui bukaan control valve C1 agar
memiliki laju 3 L/min.
4. Hidupkan kompresor untuk mengalirkan udara, kemudian praktikan
mengatur laju alir udara yang memasuki kolom absorbsi agar bernilai 30
L
/min dengan cara mengatur bukaan control valve C2.
5. Buka pressure regulating valve pada tabung gas CO2 dan mengatur laju
alir gas CO2 kedalam kolom absorbsi agar bernilai 3 L/min dengan cara
mengatur bukaan control valve C3.
6. Tunggu kolom absorbsi untuk beroperasi selama 15 menit agar keadaan
tunak tercapai, barulah setelah itu ambil sampel gas CO2 secara simultan
pada titik sampel S1 dan S2. Data yang diperoleh adalah perubahan
ketinggian larutan NaOH dalam globes (V1 dan V2).

2.2.2. Prosedur Percobaan 2: Absorbsi Gas CO2 Dengan Menggunakan


Solvent NaOH (Analisis Larutan)
1. Isi tangki penampung sirkulasi air / NaOH dengan air bersih sebanyak 22
liter, kemudian menambahkan larutan NaOH sebanyak 3.75 liter kedalam
air bersih di dalam tangki.
2. Mengatur bukaan C2 dan C3 agar berada pada posisi tertutup, kemudian
dengan menggunakan control valve untuk aliran udara tertutup (C2 dan
C3), kemudian hidupkan pompa dan mengatur laju alir air yang mengalir
disepanjang kolom absorbsi melalui bukaan control valve C1 agar
memiliki laju 3 L/min.
3. Hidupkan kompresor untuk mengalirkan udara, kemudian atur laju alir
udara yang memasuki kolom absorbsi agar bernilai 30 L/min dengan cara
mengatur bukaan control valve C2.
4. Buka pressure regulating valve pada tabung gas CO2 dan atur laju alir gas
CO2 kedalam kolom absorbsi agar bernilai 3 L/min dengan cara mengatur
bukaan control valve C3.
5. Tunggu kolom absorbsi untuk beroperasi selama 15 menit agar keadaan
tunak tercapai, barulah setelah itu ambil sampel secara simultan pada titik
sampel S4 dan S5 sebanyak 20 ml untuk setiap titik sampel.
6. Prosedur titrasi :
1. Pisahkan larutan sampel S4 dan S5 pada 2 buah erlenmeyer @10 ml.
2. Erlenmeyer 1:
a) Teteskan PP (3 tetes) dan menitrasinya hingga warna pink hilang
dengan larutan HCl.
b) Teteskan MO (3 tetes) dan menitrasinya hingga berubah warna dengan
HCl.
3. Erlenmeyer 2 :
a) Tambahkan larutan BaCl2 sebanyak > 10% dari nilai T2 – T1.
b) Teteskan PP (3 tetes) dan menitrasinya hingga titik akhir dengan
larutan HCl.
3. Data Percobaan
Tabel 3.1. Data Volume CO2 - Air
Variabel Volume (mL)

V1 3,6

V2 0,1

Tabel 3.2. Data Volume CO2 - NaOH


Variabel
Parameter
T1 T2 T2-T1 VBaCl T3

Vol S4 inlet (mL) 3,8 mL 4,6 mL 0,8 mL 1 mL 12 mL

Vol S5 outlet (mL) 4,7 mL 6,3 mL 1,6 mL 2 mL 22 mL

Anda mungkin juga menyukai