Anda di halaman 1dari 8

RESUME JURNAL

Redefining the Event Horizon


Shiv Raj Aryan
Kashipur, Samastipur, Bihar, India

International Journal of Astronomy and Astrophysics, 2013, 3, 392-394 http://dx.doi.org/10.4236/ijaa.2013.34045

Disusun Oleh:
Moh Irma Sukarelawan
NIM. 16703261023

Dosen Pengampu,
Dr. Yosaphat Sumardi

IP S3 KELAS B (Kons. Fisika)


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
Definisi Ulang Horizon Peristiwa

ABSTRAK
Disini akan disajikan derivasi baru yang independen dari persamaan radius Lubang Hitam,
yaitu horizon peristiwa lubang hitam. Persamaan ini diturunkan dengan merumuskan
persamaan relativistik dari kecepatan lepas yang berasal dari persamaan relativistik untuk
potensial gravitasi dan energi kinetik. Berdasarkan hal itu, kita akan menunjukkan ukuran
sebenarnya dari lubang hitam, sebagaimana ditentukan oleh Horizon Peristiwa, persis
setengah nilai prediksi dengan persamaan kecepatan lepas yang digunakan dalam mekanika
Newton. Ini membuktikan bahwa jari-jari yang sebenarnya dari sebuah lubang hitam tepat
setengah dari radius Schwarzschild.

1. Pendahuluan
Karya ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip yang diperkenalkan oleh Einstein dalam
makalahnya yang diterbitkan pada tahun 1911 tentang pengaruh gravitasi pada
perambatan cahaya [1], dimana kebenaran interpretasi dari bentuk relativistic diperoleh
dari persamaan energy potensial gravitasi. Hal ini yang ditampilkan dalam karya ini
adalah bahwa bentuk relativistik dari persamaan kecepatan lepas mengarah ke nilai
relativistic untuk Horizon Peristiwa dari black hole yang persis setengah jarak yang
ditentukan dengan menggunakan persamaan kecepatan lepas bentuk Newtonian. Seperti
yang tercantum dalam abstrak, ini berarti bahwa radius sebenarnya dari sebuah lubang
hitam tepat setengah dari jari-jari Schwarzschild berbasis Newtonian.
2. Pendekatan Newtonian

Gambar 1. Posisi sebuah objek bermassa m terhadap benda bermassa M

Berikut adalah penurunan kecepatan lepas dengan menggunakan pendekatan


Newtonian. Sebelum dilakukan penurunan, perlu kita tinjau terlebih dahulu persamaan
Energy Potensial Gravitasi dari benda bermassa m pada radius R dari pusat massa M
yang dinyatakan dengan:
GMm
PE   (1)
R

Dimana PE adalah energi potensial gravitasi [2]. Kemudian persamaan Energi


Kinetik Newtonian diberikan dalam bentuk:
1 2
K mv (2)
2

Energy Kinetic Newtonian, di mana K adalah Energi Kinetik dari benda


bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v [2]. Energy lepas minimum yaitu energy
yang diperlukan oleh benda bermassa m untuk lepas dari gravitasi benda bermassa M
[2]. sehingga berlaku:
1 2 GMm
0 mv  (3)
2 R
Pemecahan persamaan ini untuk v kemudian diberikan

1 2 GMm
mv  (4)
2 R

2GM
v2  (5)
R

2GM
v (6)
R

Kecepatan lepas Newtonian di mana v persamaan akhir dari kecepatan lepas


Newtonian. Hal ini dianggap sebagai kecepatan minimum dalam arah radial yang
terisolasi dan harus bergerak pada saat mencapai jarak radial R dari pusat massa untuk
menghindari gravitasi benda angkasa massa M.

Lalu diberikan persamaan:


GM
PG  (7)
R

Di mana PG adalah potestial gravitasi [2], dan dengan disubstitusi persamaan (7)
ke dalam persamaan (6) kita memperoleh:
v  2PG (8)

Persamaan (8) merupakan Kecepatan lepas Newtonian sebagai bentuk akhir dari
persamaan newtonian untuk kecepatan lepas.

3. Pendekatan Relativistic
Untuk memulai proses derivasi secara relativistic, kita harus melakukan konversi
persamaan Energi Potensial Gravitasi PE ke dalam bentuk relativistiknya. Disini
dilakukan dengan menggunakan factor transformasi Lorentz [3]. Sehingga
GMm c
PE   (9)
R c  v2
2
c
Di mana adalah faktor transformasi Lorentz dan biasa disebut sebagai gamma,
c  v2
2

dan representasikan oleh Yunani simbol "γ" [3]. Penyederhanaan Persamaan (9)
kemudian memberikan:
GMmc
PE'   (10)
R c2  v2

Energi Potensial Gravitasi relativistik mana PE' adalah energi potensial


relativistik. Konversi ini dibenarkan oleh pengamatan dengan didukung oleh bukti dari
kenaikan asimtotik energi yang dibutuhkan untuk mempercepat obyek dengan
kecepatan v. Sebuah objek pada potensial yang didefinisikan mengandung sejumlah
energi potensial yang diberikan oleh Persamaan (10) dan bukan yang diberikan oleh
Persamaan (1).
Untuk langkah selanjutnya yaitu proses penurunan energy kinetic secara
relativistic:
K  E  E0 (11)

 c 
K  mc 2   1 (12)
 c v 
2 2

Energi kinetik relativistic, dimana K diberikan untuk memperbaiki nilai dari K


untuk semua kecepatan dari 0 sampai c. persamaan ini sebelumnya telah diakui sebagai
persamaan yang benar untuk energi kinetik relativistik oleh otoritas scientific. Untuk
melanjutkan proses derivasi kita sekarang hanya mengikuti prosedur yang sama
digunakan dalam derivasi Newtonian sebelumnya diawali dengan:
 c  GMmc
0  mc 2   1  (13)
 c v  R c v
2 2 2 2

Energy lepas minimum, dimana sekarang kita menunjukkan energy lepas


minimum relavistik dan bukan energy lepas minimum Newtonian untuk mengatasi gaya
gravitasi angkasa bermassa M. sekarang diberikan oleh

 c  GMmc
mc 2   1  (14)
 c v  R c v
2 2 2 2
GM c c2  v2
  (14a)
cR c 2  v 2 c2  v2 c2  v2

GM
cR c  v
2 2

1
c v
2 2 c  c2  v2  (14b)

GM
 c  c2  v2 (14c)
cR

GM
c2  v2  c  (14d)
cR

c 2 R  GM
c2  v2  (14e)
cR

2
 c 2 R  GM 
c v  
2 2
 (14f)
 cR 

 c 4 R 2  2c 2 RGM  G 2 M 2 
c v  
2 2
 (14g)
  
cR
2

 

c 4 R 2 2c 2 RGM G 2 M 2
v2  c2    2 2 (14h)
c2 R2 c2 R2 c R

2GM G 2 M 2
v2  c2  c2   2 2 (14i)
R c R

2GM G 2 M 2
v2   2 2 (14j)
R c R

2GM G 2 M 2
v  2 2 (14k)
R c R

Dan disederhanakan menjadi


2
2GM  GM 
v   (15)
R  cR 
Dan kita tahu bahwa Potensial gravitasi

GM
PG  (7)
R

Sehingga persamaan (15) menjadi:

2
P 
v  2 PG   G  (16)
 c 

Persamaan (16) merupakan kecepatan lepas relativistic. Ini sebenarnya memiliki


hasil yang sama dengan kecepatan lepas v pada versi Newtonian, Persamaan (8), kecuali
untuk potensial gravitasi PG yang nilainya mendekati c2. Pada keadaan ini kecepatan
lepas v diperoleh nilai v  c , melalui persamaan (16). Sedangkan untuk kondisi yang

sama, pada persamaan (8) versi Newtonian kita peroleh nilai v  2c .

4. Penurunan jari-jari relativistik horizon peristiwa.


Demikian pula persamaan (16), ketika kita menyelesaikan PG memberikan
PG  c 2 (17)

Dengan mensubtitusi persamaan (7) ke dalam persamaan (17) kita peroleh


GM
c2  (18)
R

Lalu kita menyelesaikan jarak radial R yang diberikan oleh


GM
R (19)
c2

Horizon peristiwa relativistic, dimana R adalah radius Black Hole, atau jarak
dari pusat ke horizon peristiwa. persamaan ini persis setengah nilai dari persamaan
newtonian standar (radius Schwarzschild)
2GM
R (20)
c2

Dengan R adalah radius Schwarzschild, yang memiliki nilai perbandingan dua.


5. Kesimpulan
Jari-jari Schwarzschild adalah dua kali jarak dari pusat lubang hitam untuk
horison peristiwa atau peristiwa horizon tepat setengah dari nilai yang diyakini selama
ini.

Anda mungkin juga menyukai