Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN KHUSUS

Seminar dan Mini Workshop : Safety


Handling Chemotherapy
Seminar ini dilaksanakan pada Kamis 29 Juli 2010; pk. 08.30 – 16.00 WIB di Aula
RS Dharmais, Jakarta dan diikuti oleh ± 200 farmasis (sebagian besar) dan perawat.

A
cara simposium yang digabung-
kan dengan mini-workshop ini
merupakan kesempatan yang
sangat baik bagi farmasis dan juga
perawat untuk mengetahui dasar dan
juga memperdalam aspek keamanan
pemberian kemoterapi di rumahsakit.
Acara dibuka oleh ketua Hisfarsi Ja-
karta Drs.Masrial, dilanjutkan dengan
3 topik seminar dan diakhiri dengan
kegiatan workshop.

Dasar Kemoterapi dan Pengoba-


tan Kanker dibawakan dr.Nugroho
Prayogo SpPD KHOM. Dalam waktu
sekitar 1 jam, dasar penyakit kanker,
konsep kemoterapi, faktor-faktor yang
menentukan pemberian kemoterapi
hingga efek samping kemoterapi diba-
has dengan cukup rinci. Dijelaskan apy, Basic Science to the Clinic. halasi, absorpsi kulit, dan tertelan.
bahwa tujuan kemoterapi adalah men- Wiley Blackwell.2009 Percikan obat kemoterapi sering
gendalikan atau mengurangi jumlah o Terry Presitman.Cancer Chemo- tidak terlihat kasat mata, namun
sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan therapy in Clinical Practice.Spring- dapat diperlihatkan dengan teknik
tunggal dan kombinasi, namun pem- er.2009 foto tertentu.
berian tunggal makin jarang dilakukan, • Persiapan dan pelarutan obat ke-
kecuali untuk tujuan paliatif. Pharmacy Intravenous Admixture moterapi menurut prinsip PIVAS
Services disajikan oleh Drs.Masrial dilakukan oleh farmasis di instalasi
Beberapa pokok bahasan : Mahyudin, Apt,MM (ketua Hisfarsi Ja- farmasi ruangan khusus kemoter-
• Saat pemberian / interval siklus karta, ketua Hisfarsi Nasional) api; cara ini telah dilakukan di RS
adalah hal yang kritis. Jika terlalu • Terdapat sejumlah kadar obat ke- Dharmais.
cepat, tidak memberikan cukup moterapi pada hingga 40% par-
waktu bagi sel tubuh normal untuk tisipan dan kesalahan persiapan Tujuan PIVAS : melindungi produk dari
pulih, dan jika terlalu lama akan (preparation eror) tersering yaitu kontaminasi, melindungi petugas me-
kurang efektif. kesalahan dosis (47,3%). Penyebab dis dan lingkungan dari pajanan sito-
• Sebelum pemberian kemoterapi kesalahan medikasi (medication toksik, mengefisienkan biaya terapi,
harus diperiksa keadaan umum eror) dapat berupa kesalahan per- dan meningkatkan efisiensi waktu per-
pasien meliputi fungsi organ dan esepan, persiapan, pemberian, awat agar lebih fokus dalam melayani
kondisi emosional. pemantauan, dan komunikasi, ter- pasien. Selain itu, data juga menunjuk-
• Untuk insersi vena, harus dipas- masuk kesalahan pelaporan. Pem- kan bahwa di ruang rawat banyak ter-
tikan aliran infus lancar. Hindari berian obat intravena merupakan dapat koloni kuman sehingga dinilai
lokasi bekas operasi mastektomi, yang tersering dalam kesalahan kurang steril. Setelah obat kemoterapi
dekat luka dan kaki. medikasi. dipersiapkan, maka diserahkan kepa-
• Referensi yang baik : • Pajanan obat kemoterapi kepada da perawat di ruangan dengan wadah
o Rachel Airley. Cancer Chemother- petugas medis dapat melalui in- khusus.

554 | SEPTEMBER - OKTOBER 2010

CDK ed_180 Sept'10 OK.indd 554 8/26/2010 3:40:54 PM


LAPORAN KHUSUS

• Standar prosedur kerja meliputi :


fasilitas fisik, perlengkapan pelind-
ung, personel yang mengerjakan,
prosedur rekonstitusi, prosedur
pembuatan label, pengemasan,
transportasi dan pembuangan
limbah sitotoksik, serta prosedur
penanganan kecelakaan (ter-
masuk chemotherapy spill kit).
• Pemeriksaan rutin terhadap petu-
gas meliputi pemeriksaan darah
lengkap, fungsi hepar dan ginjal
secara periodik tiap 6 bulan. Pe-
meriksaan laboratorium juga har-
us dilakukan jika terjadi paparan
obat sitostatik.
• Alat pelindung diri yang harus dike-
nakan meliputi : baju pelindung,
penutup kepala, masker kemot-
erapi, sarung tangan, dan sepatu.
Baju pelindung harus berlengan iap waktu dan diganti tiap 30-60 digunakan sodium hipoklorit yang
panjang dan bermanset dengan menit. Sarung tangan di-double, merupakan agen pengoksidasi
bahan yang tidak menyerap cairan. tidak mengandung bedak, berba- kuat. Alkohol 70% tidak dapat
Sarung tangan latex tebal dan tidak han lateks, nitrile, karet neoprene menginaktifkan obat kemoterapi.
mengandung bedak, dianjurkan di- atau poliurethane. • Obat kemoterapi oral memiliki
gunakan ganda / double. o Baju pelindung : sekali pakai (ide- potensi risiko yang serupa dengan
• Strategi farmasi untuk mengim- alnya), berbahan tidak tembus air, sediaan injeksi, sehingga perlu di-
plementasi PIVAS, yaitu meliputi dan berlengan panjang. hindari pajanannya. Untuk mem-
pengenalan kepada perawat dan o Masker : tidak boleh menggu- persiapkan obat kemoterapi oral,
dokter, benchmark dengan nega- nakan surgical mask, melainkan prinsipnya adalah menghindari
ra lain, menyiapkan dan membuat masker respiratori, sebab surgical kontak dengan kulit atau terhirup,
clean room, membuat prosedur mask tidak melindungi terhadap hindari potensi mengkontaminasi
standar, pelatihan staf farmasi, terhirupnya aerosol. obat lain, dan selalu cuci tangan
menjalankan program PIVAS, dan • Teknik rekonstitusi : prinsipnya setelah menyiapkan obat. Obat ke-
evaluasi serta pelaporan. adalah meminimalkan terben- moterapi oral tidak boleh digerus
tuknya aerosol. Gunakan teknik atau dihancurkan. Pada kondisi
Safe Handling of Chemotherapy – tekanan negatif dengan menarik perlu melarutkan obat (misal akan
Ms Wong Yuet Peng (Principal Phar- sedikit udara dari vial ketika jarum diberikan melalui sonde), pelaru-
macist Cancer Centre Pharmacy, Na- dimasukkan ke dalam vial, gu- tan dilakukan di dalam syringe.
tional University Hospital, Singapore) nakan jarum ukuran cukup besar Cabut penarik syringe, masukkan
• Mekanisme terpajannya obat ke- (19G atau lebih besar). Teknik teka- tablet dan tambahkan air seban-
moterapi kepada petugas medis nan negatif merupakan keharusan yak 5 – 10 mL, dan tutup syringe
dapat melalui berbagai cara, yaitu dalam rekonstitusi obat kemoter- pada saat pelarutan.
: inhalasi aerosol / uap obat, ab- api untuk mencegah terbentuknya • Rekomendasi keamanan dasar da-
sorpsi kulit, tertelan, absorpsi kon- aerosol yang kasat mata. lam persiapan obat kemoterapi,
jungtiva dan tertusuk jarum. • Alamat website yang direkomen- meliputi : hindari terbentuknya
• Tidak diketahui adanya ambang dasikan untuk teknik keamanan partikel aerosol, gunakan masker
batas pajanan terhadap obat si- persiapan obat kemoterapi yaitu: yang sesuai, hindari kontak dengan
totoksik. Pajanan yang rendah w w w. a s i a 4 s a f e h a n d l i n g . o rg . kulit, hindari tumpahan dan perci-
sekalipun harus dihindari. Imple- Guideline yang tercantum melipu- kan, bersihkan permukaan secara
mentasi standar keamanan meli- ti aspek persiapan, penyimpanan menyeluruh, hindari kontaminasi
puti alat pelindung diri, peralatan dan pembuangan, teknik persia- ke orang lain, adanya prosedur
teknis, dan cara kerja yang baik. pan, kontrol kualitas, dan peman- dan kebijakan serta standarisasi,
• Alat pelindung diri dijelaskan de- tauan mikrobiologi. dan perlu pelatihan serta validasi.
ngan lebih rinci, yaitu : • Pengelolaan tumpahan obat ke- (LHS)
o Sarung tangan : digunakan set- moterapi : untuk dekontaminasi

| SEPTEMBER - OKTOBER 2010 555

CDK ed_180 Sept'10 OK.indd 555 8/26/2010 3:40:57 PM

Anda mungkin juga menyukai