Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku
aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya
oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi
masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan
ini.

Sabut kelapa merupakan hasil sampingan buah kelapa yang kaya akan serat.
Umumnya bagian – bagian buah kelapa yang dimanfaatkan hanya tempurung,
endosperm, dan air kelapa saja. Sabut memiliki proporsi lebih besar yaitu 35% dari
proporsi komponen lain buah kelapa. Kurangnya pengoptimalan sabut kelapa
menyebabkan sabut menjadi limbah, yang menganggu estetika lingkungan. Komposisi
kimia sabut kelapa terdiri dari 27% selulosa, 18% hemiselulosa, 41% lignin, 2% abu
dan 13% extrak. Di Indonesia diperkirakan menghasilkan kelapa sebanyak 15 milyar
butir pertahunnya, sehingga dapat menghasilkan serabut kelapa sebanyak 5,8 juta ton
per tahun.

Dalam upaya mengurangi limbah kelapa tersebut, maka dalam penelitian ini
digunakan mikrokristalin selulosa dari sabut kelapa yang akan dipadukan dengan resin
epoxy sebagai matriks guna meningkatkan sifat mekanik dari epoxy. Penggunaan
mikrokristalin sebagai pengisi sudah banyak di

Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua
atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik
itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut
(bahan komposit).
DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Tosi Adelia , Dra. L. Indah M. Yulianti, M.Si., dan Drs. A. Wibowo
Nugroho Jati, M.S. Kemampuan Alfa Selulosa Dari Sabut Kelapa Hijau
(Cocos Nucifera L.) Sebagai Bioadsorben Logam Berat Kadmium (Cd).
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Hanum, Maulia Shofiyah. Eksplorasi Limbah Sabut Kelapa. Universitas Telkom

Anda mungkin juga menyukai