Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PULAU BERINGIN
Alamat : Jln Depati Renadan No.02 Desa Pulau Beringin Utara Kec. Pulau Beringin
Kab. OKU Selatan Kode Pos 32273. uptdpuskesmasrawatinappbn@yahoo.com

ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah infeksi
yang mengganggu proses pernafasan seseorang. Infeksi ini umumnya disebabkan
oleh virus yang menyerang hidung, trakea (pipa pernafasan), atau bahkan paru-paru.

ISPA menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera


ditangani, infeksi ini dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan
menyebabkan tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini bisa berakibat
fatal, bahkan sampai berujung pada kematian.

ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Orang-orang yang memiliki
kelainan sistem kekebalan tubuh dan orang-orang lanjut usia akan lebih mudah
terserang penyakit ini. Anak-anak juga memiliki risiko yang sama, karena sistem
kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya.

Seseorang bisa tertular ISPA ketika dia menghirup udara yang mengandung virus
atau bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran
pernapasan melalui bersin atau ketika batuk.

Selain itu, cairan yang mengandung virus atau bakteri yang menempel pada
permukaan benda bisa menular ke orang lain saat mereka menyentuhnya. Ini
disebut sebagai penularan secara tidak langsung. Untuk menghindari penyebaran
virus maupun bakteri, sebaiknya mencuci tangan secara teratur, terutama setelah
Anda melakukan aktivitas di tempat umum.

Di Indonesia, ISPA menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling


banyak diderita masyarakat, khususnya anak-anak. Tercatat, rata-rata balita di
Indonesia mengalami sakit batuk pilek setidaknya tiga hingga enam kali per
tahunnya. Dari data WHO didapatkan bahwa angka kejadian pneumonia pada balita
di Indonesia cukup tinggi, yakni 10-20% per tahun.

Dengan tingginya angka kejadian ISPA di Indonesia, penting bagi kita untuk
mengetahui gejala, pengobatan, serta langkah pencegahan yang paling tepat untuk
penyakit ini.

Gejala yang Muncul Akibat ISPA

ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru.
Umunya, gejala ini muncul sebagai respons terhadap racun yang dikeluarkan oleh
virus atau bakteri yang menempel di saluran pernapasan. Contoh-contoh gejala
ISPA antara lain:

 Sering bersin
 Hidung tersumbat atau berair.
 Para-paru terasa terhambat.
 Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
 Kerap merasa kelelahan dan timbul demam.
 Tubuh terasa sakit.
Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:

 Pusing
 Kesulitan bernapas.
 Demam tinggi dan menggigil.
 Tingkat oksigen dalam darah rendah.
 Kesadaran menurun dan bahkan pingsan.

Gejala ISPA biasanya berlangsung antara satu hingga dua minggu, di mana hampir
sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu
pertama. Untuk kasus sinusitis akut, gejala biasanya akan berlangsung kurang dari
satu bulan, sedangkan untuk infeksi akut di paru-paru seperti bronkitis, gejalanya
berlangsung kurang dari tiga minggu.

Penyebab ISPA

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ISPA ditularkan oleh virus dan bakteri.
Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya
ISPA:

 Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia


bisa disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50 jenis ini.
 Rhinovirus. Virus ini menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang
dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA
pada tahap yang serius.
 Pneumokokus. penyakit meningitis disebabkan oleh virus jenis ini. Bakteri ini
juga bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.

Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus
maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan
meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak
dan orang yang lebih tua, serta siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan
dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

ISPA juga akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau
memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi
saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.

Cara Mendiagnosis ISPA

Diagnosis ISPA umumnya ditegakkan melalui anamnesa (wawancara seputar


riwayat penyakit dan gejala), pemeriksaan fisik, dan apabila diperlukan, pemeriksaan
laboratorium. Pada pemeriksaan fisik, suara napas Anda akan diperiksa untuk
mengetahui apakah ada penumpukan cairan atau terjadinya peradangan pada paru-
paru. Hidung dan tenggorokan juga akan diperiksa.

Pemeriksaan tambahan yang mungkin dilakukan adalah prosedur pulse oxymetry.


Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk
ke paru-paru, dan biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami kesulitan
bernafas.

Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pengambilan sampel
dahak untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan
jenis virus atau bakteri penyebab ISPA.

Apabila infeksi dicurigai telah masuk sampai ke dalam paru-paru, maka pemeriksaan
dengan X-Ray atau CT scan mungkin akan direkomendasikan oleh dokter. Kedua
jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk mengamati kondisi paru-paru Anda.
Pengobatan yang Dilakukan pada ISPA

Belum ada obat yang efektif membunuh kebanyakan virus yang menyerang
manusia. Pengobatan yang dilakukan selama ini biasanya hanya untuk meredakan
gejala yang muncul akibat infeksi virus.Istirahat yang cukup dan mengonsumsi
banyak air mineral bisa membantu meredakan gejala itu.

Beberapa jenis obat yang sering diberikan dokter untuk meredakan gejala-gejala
ISPA diantaranya:

 Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan asetaminofen, untuk mengurangi


efek demam dan nyeri di tubuh.
 Obat antihistamin, dekongestan, dan ipratropium, untuk mengatasi hidung
yang berair dan tersumbat.
 Obat batuk antitusif, untuk mengurangi batuk-batuk. Madu juga bisa
digunakan untuk mengatasi masalah ini.
 Obat steroid, seperti deksametason dan prednison, mungkin diresepkan pada
kondisi tertentu untuk mengurangi peradangan dan pembekakan yang terjadi
di saluran pernapasan bagian atas.

Apabila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan dilakukan
untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menentukan antibiotik yang
paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. Agar tidak menimbulkan efek
samping yang berbahaya, antibiotik harus sesuai dengan resep dokter.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, komplikasi yang terjadi akibat ISPA sangat serius
dan bisa berakibat fatal. Komplikasi yang sering kali terjadi bersamaan dengan ISPA
adalah gagal napas dan gagal jantung kongestif.

Pencegahan ISPA

Pencegahan adalah cara terbaik dalam menangani ISPA. Berikut ini adalah
beberapa pola hidup higienis yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan
terhadap ISPA.

 Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.


 Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan
tangan agar Anda terlindung dari penyebaran virus dan bakteri.
 Hindari merokok.
 Perbanyak konsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
 Ketika Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini
dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain.
 Berolahraga secara teratur juga bisa membantu meningkatkan kekebalan
tubuh dan mengurangi risiko penularan infeksi. Semakin sering berolahraga,
semakin kecil pula risiko tertular ISPA.

Anda mungkin juga menyukai