NIM : 20160803092
1. Penelitian Kohort adalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang mempelajari
hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok
tidak terpapar berdasarkan status penyakit. Penelitian kohort disebut juga penelitian prospektif yang
merupakan salah satu penelitian longitudinal dengan mengikuti proses perjalanan penyakit ke depan
berdasarkan urutan waktu.
a. Kelebihan
1) Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit
atau efek yang diteliti.
2) Studi kohort yang baik dalam menerangkan hubungan antara factor-faktor resiko dengan efek secara
temporal.
3) Studi kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal dan progesif.
4) Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu factor resiko tertentu.
5) Karena pengamatan dilakukan secara kontinyu dan longitudinal, studi kohort memiliki kekuatan yang
andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang makin meningkat.
b. Kelemahan
4) Kurang efisien segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi
5) Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas pajanan atau factor resiko dapat
mengganggu analisis hasil
3. Karakteristik Penelitian Kohort
1. Bersifat observasional
4.
Pada studi kohort, harus diperhatikan mengenai penentuan kelompok yang akan mendapat paparan
dengan kelompok yang tidak akan mendapat paparan. Pemilihan kelompok terpapar yang berasal dari
populasi umum memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat dari subjek
penelitian. Populasi umum merupakan pilihan yang tepat pada beberapa keadaan, seperti:
Selain populasi umum, kita dapat menggunakan populasi khusus. Populasi khusus merupakan alternatif
pada keadaan apabila prevalensi paparan dan kejadian penyakit pada populasi umum rendah, dan
adanya kemudahan untuk memperoleh informasi yang akurat.
Kelompok tidak terpapar atau kelompok kontrol dalam penelitian kohort adalah kumpulan
subjek yang tidak mengalami pemaparan, atau pemaparannya berbeda dengan kelompok target.
Penentuan kelompok tidak terpapar dapat dipilih dari populasi yang sama dengan populasi kelompok
terpapar, dan dapat dipilih dari populasi yang bukan asal kelompok terpapar, tetapi harus dipastikan
kedua populasi harus sama dalam hal faktor faktor yang merancukan penilaian hubungan antara paparan
dan penyakit yang sedang diteliti.
Kelemahan dalam menggunakan populasi umum adalah derajat kesehatan berbeda, data
kependudukan, kesehatan, dan catatan medik pada populasi umum tidak seakurat pada populasi khusus.
3. Menentukan Sampel
5. Berdasarkan penelitian sebelumnya (saya ambil dari jurnal di internet, penelitian ini diadakan di kenya
-ini karena saya gak ketemu studi penelitiannya yg di Indonesia) nilai proporsi yg didapat sebesar 6.7%,
sehingga setelah saya masukkan ke dalam rumus besar sampel dengan d=0.05,total sampel yang saya
perlukan sekitar 98. Betul gak sih bu?