Kuning pada bayi, apakah perbedaannya?

Insta

Hai moms, kuning pada bayi merupakan keadaan yang sering kita lihat pada bayi-bayi yang
baru lahir. Apakah itu normal atau tidak? Baca info selanjutnya pada doctora.id

Web

Kuning pada bayi atau yang dapat disebut dengan keadaan hiperbilirubinemia, merupakan
keadaan yang sering ditemukan pada bayi baru lahir terutama pada bayi prematur (80-90%)
dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Perubahan warna kuning pada kulit dan bola
mata disebabkan karenan penumpukan bilirubin. Bilirubin merupakan suatu senyawa yang
berasal dari produksi oleh organ hati/liver atau dikarenakan adanya pemecahan sel darah
merah ( yang memang normal terjadi ). Bila pemecahan terjadi berlebihan maka akan terjadi
penumpukan produk bilirubin yang menimbulkan warna kuning pada bayi.

Pada sebagian besar kasus, keadaan ini merupakan keadaan fisiologis atau keadaan normal,
sehingga tidak memerlukan terapi khusus, tetapi dikarekan potensi beracun / toksik dari
bilirubin maka semua bayi baru lahir harus dipantau untuk mendeteksi kemungkinan
terjadinya keadaan hiperbilirubinemia yang lebih berat. Bayi yang kuning dikatakan
“normal” apabila terjadi pada lebih dari 24 jam setelah lahir dan hilang pada usia 3 hari pada
bayi cukup bulan, dan hilang lebih dari 1-2 minggu pada bayi kurang bulan atau prematur. (
bayi prematur membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menetralisir efek
hiperbilirubinemia ).

Pada bayi tanpa adanya kelainan atau penyakit bawaan lahir, hiperbilirubinemia paling
sering disebabkan oleh “Breastfeeding Jaundice” yaitu suatu kondisi kuning yang
disebabkan karena kurangnya asupan ASI dari ibu ke bayi, merupakan hal yang cukup sering
terjadi. Kurangnya ASI akan menyebabkan keadaan kurang cairan pada bayi baru lahir
sehingga bilirubin kurang terlarut dan sulit dibuang melalui air seni / kencing sehingga
menumpuk di dalam tubuh bayi.

Gejala
Pada umumnya, bayi mengalami perubahan warna kuning dimulai dari kepala dan turun
hingga ke telapak tangan dan kaki. Secara teori, Beberapa gejala yang dapat ditemukan
pada bayi kuning antara lain adalah:
1. Berat badan kurang disertai ukuran tubuh yang kecil yang menunjukkan bayi tidak
sesuai dengan masa kehamilan (kurang bulan/prematur)
2. Pucat yang menandakan adanya pemecahan sel darah merah yang terlalu banyak
dikarenakan adanya penyakit lain seperti kelainan darah atau kehilangan darah
3. Kejang apabila penyakit kuning sudah parah ( masuk ke dalam otak dikenal juga
istilah “kernicterus” ).
Penanganan
Kondisi kuning pada bayi yang baru lahir (usia 24 jam hingga 14 hari) biasanya tidak
membahayakan, terutama bayi terlihat aktif dan sehat.
Tips untuk mengurangi kuning pada bayi ini ialah:
1. Untuk penanganan Breastfeeding Jaundice, maka hal yang dilakukan adalah
perbanyak jumlah ASI yang diberikan pada bayi, minimal 8x setiap harinyan atau
berikan ASI setiap 2 jam.
2. Penjemuran bayi saat matahari pagi sebelum jam 9 pagi selama sekitar 10 menit dan
bayi dibiarkan tanpa pakaian agar seluruh permukaan tubuh bayi dapat mendapat
sinar matahari.

Bayi harus dibawa ke dokter apabila ditemukan beberapa tanda yang mengancam jiwa
seperti:
1. Kejang
2. Badan teraba panas atau dingin, suhu tubuh bayi di atas 37.5 derajat Celsius atau
di bawah 35.5 derajat Celsius
3. Perubahan warna kulit menjadi kebiruan.
4. Secara umum bayi terlihat melemah
5. Gerakan berkurang, tidak bergerak atau bergerak hanya ketika dirangsang
6. Menangis lemah, cenderung merintih
7. Tidak mau minum atau memuntahkan semua yang masuk ke dalam mulut

Hiperbilirubinemia merupakan keadaanya kelainan yang memerlukan atensi medis dengan

segera yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perburukan yang dapat berakibat pada
keadaan mengancam jiwa. Apabila anak anda mengalami hal tersebut, pastikan untuk
memeriksakan anak anda ke dokter. Kemungkinan dokter akan menilai kadar bilirubin dalam
darah yang selanjutnya menentukan terapi medis yang paling sesuai.

Semoga bayi-bayi Moms dalam keadaan sehat ya. Yang penting jangan kaget dan panik ketika
melihat bayi yang kuning ya. Semoga bermanfaat.